Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #27 oleh Chris McCann

dokumen-dokumen yang mirip
Selamat malam dan selamat datang di pemahaman Alkitab. EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini kita akan

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #36 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #19 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #20 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #45 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #26 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #42 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #34 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #23 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #14 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #24 oleh Chris McCann

mengatakan, asap api yang menyiksa mereka itu naik ke atas sampai

Sungguh," kata Roh, "supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #43 oleh Chris McCann

Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus.

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #40 oleh Chris McCann

Revelation 11, Study No. 23 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pemahaman No. 23, oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #33 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #38 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #39 oleh Chris McCann

dan ia akan disiksa dengan api dan belerang di depan mata malaikatmalaikat kudus dan di depan mata Anak Domba.

Revelation 11, Study No. 24, in Indonesian Langguage. Seri kitab Wahyu pasal11, Pembahasan No. 24, oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #32 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #15 oleh Chris McCann

Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: Lihatlah Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia.

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #22 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #17 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #12 oleh Chris McCann

Selamat malam dan selamat datang di pemahaman Alkitab. EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini kita akan

Revelation 11, Study No. 22 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 22,oleh Chris McCann

Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #7 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #11 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #41 oleh Chris McCann

Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus.

Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus.

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #37 oleh Chris McCann

Revelation 11, Study No. 29 in Indonesian Langguage. Seri kitab Wahyu pasal 11, Pemahaman No. 29, oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #44 oleh Chris McCann

dan padanya ada Injil yang kekal untuk diberitakannya kepada mereka.

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #2 oleh Chris McCann

Selamat malam dan selamat datang di pemahaman Alkitab. EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini kita akan

Revelation 11, Study No. 41 in Indonesian Language. Seri kitab Wahyu, Pembahasan No. 41, oleh Chris McCann

Revelation 11, Study No. 37 in Indonesian Langguage. Seri kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 37, oleh Chris McCann

Revelation 11, Study No. 38 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No.38, oleh Chris McCann

Mengenai mayat Musa ini iblis sempat berdebat dengan malaikat Tuhan yang bernama Mikhael (Yudas 1 : 9).

Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 2, oleh Chris McCann. Selamat malam dan selamat datang di Pemahaman Alkitab EBible

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #4 oleh Chris McCann

Revelation 11, Study No. 25 in Indonesian Langguage. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 25 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #13 oleh Chris McCann

Revelation 11, Study No. 13 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 13, oleh Chris

Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 1, oleh Chris McCann. Selamat malam dan selamat datang di Pemahaman Alkitab EBible

Revelation 11, Study No. 39 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 39, oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #9 oleh Chris McCann

Revelation 11, Study No. 40 in Indonesian Langguage. Seri kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 40, oleh Chris McCann

KEBENARAN SEDERHANA untuk yang BARU PERCAYA. (Pertanyaan dan Jawaban)

Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus.

Revelation 11, Study No. 26 in Indonesian Language. Seri kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 26, oleh Chris McCann

Revelation 11, Study No. 33 in Indonesian Language. Seri kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 33, oleh Chris McCann

Selamat malam dan selamat datang di pemahaman Alkitab. EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini kita akan

THE THRONE OF HEAVEN (PART I) Wahyu 4 : Shalom.

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari.. Keangkatan Orang Percaya Pemerintahan Yesus Di Bumi Pengakuan Orang-orang Yang Tak Percaya

in Indonesian Language Mengapa 7 Oktober 2015 adalah Kemungkinan Hari Kiamat, Bagian 4,

Revelation 11, Study No. 21 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 21 oleh Chris McCann

Yesus Itu Adalah Hakim Agung. ketika dunia ini berakhir, yaitu di akhir zaman, akhir segala sesuatu. " Tetapi

Revelation 11, Study No. 27 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 27, oleh Chris McCann

MARILAH KITA PELAJARI RENCANA KESELAMATAN MENURUT ALKITAB. Kasih Allah Untuk Orang Berdosa

Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 4, oleh Chris McCann. Selamat malam dan selamat datang di Pemahaman Alkitab EBible

Beberapa pasal terakhir dari kitab Wahyu menggambarkan peristiwa akhir dari Pertentangan Besar:

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #10 oleh Chris McCann

Yesus Adalah Juru Selamat Manusia. pertanyaan : Mengapa manusia perlu seorang juru selamat? Apa artinya

Selamat malam dan selamat datang di pemahaman Alkitab. EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini kita akan

Siapakah Yesus Kristus? (4/6)

Siapakah Yesus Kristus? (3/6)

Revelation 11, Study No. 9 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 9, oleh Chris McCann.

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #3 oleh Chris McCann

Seri Kedewasaan Kristen (3/6)

Selamat malam dan selamat datang di pemahaman Alkitab. EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini kita akan

Selamat malam dan selamat datang did pemahaman Alkitab. EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini kita akan

Kemungkinan Besar. 7 Oktober 2015 Adalah HARI KIAMAT SERI TRAKTAT NO. 3 - HIDUP DI HARI PENGHAKIMAN

Revelation 11, Study No. 34 in Indonesian Language. Seri kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 34, oleh Chris McCann

Revelation 11, Study No. 6 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 6, oleh Chris McCann

Dikutip dari ALKITAB Terjemahan Baru (TB) LAI 1974

Kematian Yahushua: Membatalkan Hukum?

Hidup Dan Mati : Kebenaran Alkitab

Pelajaran ini akan menolong saudara... Menerangkan siapa Yesus. Mengerti tujuan kedatangan-nya yang pertama dan kedatangan-nya

Revelation 11, Study No. 20 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu, Pembahasan No. 20, oleh Chris McCann

BAPTISAN ROH KUDUS. Baptisan Roh Kudus Baptism in the Holy Spirit Halaman 1

Seri Iman Kristen (3/10)

Surat 1 Yohanes 5 (Bagian 79) Wednesday, October 21, 2015

KARUNIA TUHAN UNTUK KESELAMATAN

Pembaptisan Air. Pengenalan

Hubungan Kita Dengan Allah

Pertanyaan Alkitab (24-26)

INJIL YESUS KRISTUS BAGI DUNIA

Rahasia Keselamatan. Menjadi benar yaitu menjadi sesuai dengan Hukum Ilahi:

Revelation 11, Study No. 32 in Indonesian Language. Seri kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 32, oleh Chris McCann

Perjamuan Kudus. Memperingati Kematian Tuhan HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... Nama-namanya Peraturannya Tugasnya Masa depannya

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika

Transkripsi:

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #27 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #27 tentang Wahyu, pasal 14, dan kita akan membaca Wahyu 14:11-12: Maka asap api yang menyiksa mereka itu naik ke atas sampai selamalamanya, dan siang malam mereka tidak henti-hentinya disiksa, yaitu mereka yang menyembah binatang serta patungnya itu, dan barangsiapa yang telah menerima tanda namanya. Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus. Kita telah menggunakan beberapa pembahasan terakhir untuk melihat ayat 11. Saya hanya ingin melihat satu hal lagi dalam ayat ini sebelum kita melanjutkan ke ayat 12. Sekali lagi, dikatakan dalam Wahyu 14:11: Maka asap api yang menyiksa mereka itu naik ke atas sampai selamalamanya Kita mempelajari bahwa kalimat ini dapat diterjemahkan menjadi, Maka asap api yang menyiksa mereka itu naik ke atas sampai ke selamalamanya. Kemudian dilanjutkan: dan siang malam mereka tidak henti-hentinya disiksa, Kalimat ini berbicara tentang semua orang yang menyembah binatang. Alkitab mengatakan bahwa semua orang yang namanya tidak tertulis dalam Kitab Kehidupan Anak Domba, akan menyembah binatang selama Masa Kesusahan Besar, saat Setan diberikan kekuasaan atas dunia dan di dalam gereja kekuasaan yang belum pernah diberikan sebelumnya. Dia berkuasa selama sedikit waktu lagi itu, yang ternyata berlangsung selama tepat 23 tahun. Semua orang yang tidak menyembah Allah yang hanya dapat dilakukan dalam keselamatan dan yang namanya tidak tercatat

dalam Kitab Kehidupan Anak Domba, adalah penyembah Setan sebagai binatang. Akibatnya, pada Hari Penghakiman, mereka berada di bawah murka Allah dan merekalah yang disiksa dengan api dan belerang, di depan mata orang-orang kudus dan Anak Domba. Merekalah yang siang malam tidak henti-hentinya disiksa. Kita sudah melihat istilah siang dan malam, dan dalam pembahasan terakhir kita, kita membaca di Kejadian 8:22: Selama bumi masih ada, takkan berhenti-henti musim menabur dan menuai, dingin dan panas, kemarau dan hujan, siang dan malam. Ayat ini memberitahu kita bahwa siang dan malam adalah sesuatu yang berkaitan dengan waktu dan merupakan jalan dunia yang normal. Tidak akan ada siang dan malam saat dunia ini lenyap pada akhir masanya. Jadi hukuman yang Allah berikan atas orang-orang di bumi yang tidak diselamatkan, harus diberikan saat matahari, bulan, dan bintang (penjaga waktu langit) masih berada pada orbitnya di langit. Tentu saja, hal-hal yang kita baca dalam Alkitab sesuai dengan kesimpulan itu; Allah telah menuangkan murka-nya sejak tanggal 21 Mei 2011 atas orang-orang di bumi yang tidak diselamatkan, sementara waktu terus melanjutkan periode siang dan malamnya. Ada tanggal 21 Mei 2011, kemudian tanggal 22 Mei. Kemudian datanglah malam dan besoknya adalah tanggal 23 Mei, dan seterusnya, serta tahun-tahun yang tersisa, yakni 2011, 2012, 2013, 2014 dan sekarang 2015. Alkitab menunjuk pada waktu yang terus berlanjut hingga 1.600 hari telah berlalu (dari tanggal 21 Mei 2011). Kemudian pada hari ke-1.600, yakni tanggal 7 Oktober 2015, ada kemungkinan besar bahwa siang dan malam akan berakhir, dan dunia ini juga akan berakhir. Sekarang, mari kita lihat pada sisa ayat dalam Wahyu 14:11: dan siang malam mereka tidak henti-hentinya disiksa, yaitu mereka yang menyembah binatang serta patungnya itu, dan barangsiapa yang telah menerima tanda namanya.

Kita akrab dengan bagian terakhir dari ayat ini karena Allah telah menggunakan istilah ini dalam pasal 13. Bahasanya sama dengan Wahyu 14:9: Jikalau seorang menyembah binatang dan patungnya itu, dan menerima tanda pada dahinya atau pada tangannya, Kita melihat bahwa hal ini menunjukkan pada pikiran dan roh seseorang dan yang akan diberikan pada Setan. Mereka adalah orang-orang yang tidak diselamatkan dan mereka bukanlah hamba Allah. Mereka sepenuhnya diambil alih oleh dosa dan mereka mengejar dosa-dosa mereka. Ini adalah tanda nama binatang itu. Mereka adalah bagian dari gambaran dua pertiga yang Allah gunakan untuk menandakan orangorang di bumi yang tidak diselamatkan dan siang malam mereka tidak henti-hentinya disiksa. Sebenarnya terjemahan frase terakhir ini dalam bahasa Indonesia kurang tepat. Terjemahan yang lebih baik adalah: siang malam mereka tidak tenang Apakah hal itu berarti bahwa secara fisik mereka akan aktif sepanjang malam dan tidak dapat tidur? Apakah maksud dari, siang malam mereka tidak tenang? Kita tahu bahwa dalam Alkitab, kita tidak diperbolehkan untuk memiliki interpretasi pribadi kita sendiri. Saat kita membaca kata-kata siang malam mereka tidak tenang, kita mungkin memiliki pemikiran yang muncul di kepala kita, yakni seperti ini: mereka tidak merasa nyaman atau mereka tidak dapat tidur. Tetapi itu adalah pemikiran kita sendiri. Untuk memahami makna dari tidak tenang, kita harus membiarkan Allah mendefinisikannya. Mungkin, bagian terbaik untuk mendefinisikan maknanya, terdapat dalam Matius 11, di mana kita menemukan dua kata Yunani: satu kata adalah Strong #372 dan kata yang lain adalah Strong #373. Kedua kata bahasa Yunani yang sama itu ditemukan dalam ayat kita di Wahyu 14 dalam ayat 11, di mana dikatakan, siang malam mereka tidak tenang. Kata tenang adalah Strong #372. Kemudian, dalam Wahyu 14:13, dikatakan Sungguh, kata Roh, supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka.

Beristirahat adalah Strong #373. Dalam Matius 11, kita juga memiliki dua kata yang sama, yang digunakan hanya pada tiga ayat terakhir dalam pasal. Dikatakan dalam Matius 11:28: Marilah kepada-ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Kata kelegaan ini adalah Strong #373. Kemudian, dikatakan dalam Matius 11:29-30: Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-kupun ringan. Kata ketenangan ini adalah Strong #372. Satu-satunya cara agar seorang pendosa menemukan ketenangan dalam jiwa adalah melalui keselamatan. Tidak ada ketenangan bagi orang-orang fasik (atau kedamaian, seperti yang dikatakan Kitab Yesaya) kecuali mereka mendapatkan kemurahan hati dan berkat Allah melalui keselamatan. Saat Yesus mendorong para pendosa untuk datang kepada-nya (mereka yang berbeban berat), Dia mengatakan, jiwamu akan mendapat ketenangan. Ayat ini berkaitan dengan keselamatan Allah. Dengan demikian, saat Allah mengatakan dalam Wahyu 14:11, mengenai mereka yang menyembah binatang, bahwa siang malam mereka tidak tenang, apakah makna dari ayat ini? Ayat ini memberitahu kita bahwa mereka tidak akan mendapat ketenangan yang diberikan sepanjang sejarah dunia selama masa keselamatan. Tentu saja, keselamatan itu ada hanya untuk orang-orang pilihan Allah. Pintu sorga dibuka pada saat itu dan Allah menyelamatkan umat-nya dan mereka menemukan ketenangan dalam jiwa mereka. Tetapi, pada tanggal 21 Mei 2011, Hari Penghakiman dimulai dan api dan belerang mulai dituangkan dari Firman Allah, yang merupakan bentuk penyiksaan bagi semua orang fasik dan orang-orang di bumi yang tidak diselamatkan. Selama periode waktu kemurkaan Allah ini yang terjadi

saat dunia melanjutkan siang dan malamnya secara normal semua orang fasik yang menyembah binatang tidak akan menemukan ketenangan dalam jiwa mereka setelah pintu Sorga ditutup. Tidak ada ketenangan dan siang malam mereka tidak tenang, hingga periode waktu ini berakhir. Dengan kata lain, tidak akan ada keselamatan. Sekali lagi, kita kembali ke pengajaran penting yang telah Allah tegaskan berulang kali dalam periode waktu ini. Hari Penghakiman adalah saat Allah telah berhenti melakukan karya keselamatan. Saat Tuhan Yesus mengatakan dalam Yohanes 9:4: Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang. Itu adalah referensi untuk masa keselamatan. Kemudian, Dia menambahkan: akan datang malam, di mana tidak ada seorangpun yang dapat bekerja. Tidak ada seorangpun dapat mengerjakan karya keselamatan dan orang itu adalah Kristus karya keselamatan tidak akan pernah diberikan lagi untuk para pendosa. Karya itu sudah selesai. Orangorang pilihan Allah telah ditemukan dan semuanya telah diselamatkan. Ini adalah penegasan lain akan pengajaran yang sama, di mana di katakan, siang malam mereka tidak tenang. Selanjutnya, dikatakan dalam Wahyu 14:12: Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus. Seseorang menanyakan ayat ini pada Mr. Camping pada Forum Terbuka dan dia mengatakan bahwa dia tidak yakin mengapa ayat itu berada di tempat itu. Kita dapat melihat alasan mengapa dia tidak yakin karena pada saat itu kita tidak mengerti mengenai fakta bahwa tujuan dan maksud Allah adalah meninggalkan umat-nya di atas bumi pada Hari Penghakiman dan menjalani hidup mereka di bumi. Itulah alasan 1 Tesalonika 4 berbicara tentang hari kebangkitan dan pengangkatan ke sorga. Ayat ini mengatakan bahwa mereka yang telah meninggal dalam Kristus akan terlebih dahulu bangkit dan kemudian mereka yang masih hidup dan masih tinggal akan menyusul. Ini karena umat Allah yang masih hidup di bumi, ditinggalkan di bumi selama periode Hari Penghakiman. Sekarang kita menemukan

banyak ayat Alkitab yang mengajarkan hal itu dan ini adalah ayat yang besar dalam Wahyu 14:12. Kita dipaksa untuk menanyakan pertanyaan itu karena ayat itu mengatakan, Yang penting di sini ialah ketekunan orangorang kudus. Kata bahasa Yunani yang diterjemahkan menjadi di sini adalah Strong #5602, hode. Kata itu memiliki makna yang sama dengan arti terjemahannya artinya di sini, di tempat atau di lokasi ini. Misalnya, itu adalah kata yang digunakan dalam Matius 12:41-42: Pada waktu penghakiman, orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan menghukumnya juga. Sebab orang-orang Niniwe itu bertobat setelah mendengar pemberitaan Yunus, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih dari pada Yunus! Pada waktu penghakiman, ratu dari Selatan itu akan bangkit bersama angkatan ini dan ia akan menghukumnya juga. Sebab ratu ini datang dari ujung bumi untuk mendengar hikmat Salomo, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih dari pada Salomo! Yesus merujuk pada diri-nya sendiri dan Dia ada di sini untuk membuat pernyataan itu. Kita membaca dalam Matius 14:8: Maka setelah dihasut oleh ibunya, anak perempuan itu berkata: "Berikanlah aku di sini kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam." Kemudian, raja mengirimkan pengawal dan mereka kembali dengan membawa kepala Yohanes di sebuah talam untuk diberikan pada anak perempuan itu dan dia memberikannya pada ibunya. Tetapi perintahnya adalah Berikanlah aku di sini, atau dengan kata lain, Bawalah padaku di sini. Ini seperti kata yang kita gunakan sekarang ini. Kita mungkin mengatakan pada salah satu anak kita, Datanglah kesini, aku ingin berbicara padamu, dan mereka datang pada kita, di tempat kita berada. Itulah tepatnya makna kata ini. Dalam Wahyu 14:12 dikatakan, Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus. Dengan kata lain, kita berada di sini, dan

kita tidak dapat melewatkan penempatan ayat yang telah diberikan Allah untuk membuat pernyataan ini. Dimanakah Dia menempatkan pernyataan ini? Apakah di dalam salah satu Surat yang merujuk pada gereja-gereja atau salah satu Surat yang berkaitan dengan buah-buah roh? Tentu saja Allah adalah tukang periuk (Roma 9:21) dan semua ciptaan-nya adalah periuk-periuk-nya, terutama manusia. Tetapi, Dia jugalah yang mengumpulkan dan menjadikan Firman Allah, Alkitab. Apakah suatu kebetulan jika Wahyu 22, pasal terakhir dari Kitab terakhir dalam Alkitab, dan kata-kata yang hampir terakhir dalam Kitab itu menulis bahwa Allah berkata, Jika seorang menambahkan sesuatu kepada perkataanperkataan ini, maka Allah akan menambahkan kepadanya malapetakamalapetaka yang tertulis di dalam kitab ini? Apakah penempatan ayat itu juga merupakan suatu kebetulan? Apakah pasal-pasal dan kitab-kitab dalam Alkitab secara kebetulan dikumpulkan dan kemudian Alkitab ditutup? Tidak kita tahu bahwa itu bukanlah suatu kebetulan. Kita tahu bahwa Allah yang memelihara dan menjaga Firman-Nya. Dialah yang menyatukan Firman-Nya dan menempatkan ayat-ayat di tempat yang Dia kehendaki. Ingatlah dalam Perjanjian Baru, kita membaca kutipan Mazmur kedua. Hal itu memberitahu kita bahwa Mazmur disusun dengan urutan tertentu yang telah ditetapkan Allah. Jadi, Firman Allah telah disusun sesuai dengan keinginan-nya. Gereja-gereja digunakan oleh Allah untuk melakukan hal-hal tertentu, tetapi Allah sendirilah yang benar-benar menjaga Firman-Nya. Dia telah menyatukan Alkitab menjadi Alkitab yang kita miliki sekarang. Tentunya, Dia-lah yang menggerakkan Rasul Yohanes untuk menulis perintah untuk tidak menambahkan sesuatu pada perkataanperkataan Kitab pada akhir Wahyu 22. Allah juga yang menggerakkan Rasul Yohanes untuk menulis dalam konteks ini dalam Wahyu, pasal 14. Jadi, mari kita kembali dan membaca beberapa konteksnya untuk melihat ayat-ayat yang muncul sebelum ayat kita. Dikatakan dalam Wahyu 14:8: Dan seorang malaikat lain, malaikat kedua, menyusul dia dan berkata: "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, yang telah memabukkan segala bangsa dengan anggur hawa nafsu cabulnya."

Kejatuhan Babel menandakan Hari Penghakiman. Dikatakan dalam Wahyu 14:9-10: Dan seorang malaikat lain, malaikat ketiga, menyusul mereka, dan berkata dengan suara nyaring: "Jikalau seorang menyembah binatang dan patungnya itu, dan menerima tanda pada dahinya atau pada tangannya, maka ia akan minum dari anggur murka Allah Apakah konteks yang terus-menerus digunakan? Konteksnya adalah Hari Penghakiman. Kemudian, dilanjutkan dikatakan dalam Wahyu 14:10: yang disediakan tanpa campuran dalam cawan murka-nya; dan ia akan disiksa dengan api dan belerang di depan mata malaikat-malaikat kudus dan di depan mata Anak Domba. Apa yang muncul? Yang muncul adalah murka Allah, Hari Penghakiman. Dan, kemudian dikatakan dalam Wahyu 14:11: Maka asap api yang menyiksa mereka itu naik ke atas sampai selamalamanya, dan siang malam mereka tidak henti-hentinya disiksa, yaitu mereka yang menyembah binatang serta patungnya itu, dan barangsiapa yang telah menerima tanda namanya. Sekali lagi, ayat ini berbicara tentang Hari Penghakiman dan murka Allah yang dituangkan ke atas orang-orang di bumi yang tidak diselamatkan. Kemudian, ayat kita dalam Wahyu 14:12: Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus. Oh, tapi mungkin ayat ini adalah ayat transisi dan Allah akan berbicara tentang hal-hal lain selanjutnya. Sekarang, Dia akan mengubah topiknya

dan mendiskusikan hal-hal lain. Ini mungkin adalah ayat yang akan mengarah pada diskusi tentang hal-hal lain dan bukan tentang Hari Penghakiman. Tidak karena lihatlah yang tertulis setelah ayat ini, dalam Wahyu 14:13-15: Dan aku mendengar suara dari sorga berkata: Tuliskan: "Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan, sejak sekarang ini." "Sungguh," kata Roh, "supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka." Dan aku melihat: sesungguhnya, ada suatu awan putih, dan di atas awan itu duduk seorang seperti Anak Manusia dengan sebuah mahkota emas di atas kepala-nya dan sebilah sabit tajam di tangan-nya. Maka keluarlah seorang malaikat lain dari Bait Suci; dan ia berseru dengan suara nyaring kepada Dia yang duduk di atas awan itu: "Ayunkanlah sabit-mu itu dan tuailah, karena sudah tiba saatnya untuk menuai; sebab tuaian di bumi sudah masak. Ingatlah perumpamaan itu dalam Matius, pasal 13, di mana dikatakan waktu menuai adalah akhir dunia. Sekarang, kita menemukan bahwa gambaran ayat itu adalah Tuhan Yesus yang duduk di atas awan-awan dan Dia membawa sebilah sabit tajam di tangan-nya untuk menuai bumi dan menghakimi orang-orang di bumi. Konteksnya sama. Jika kita membaca keseluruhan ayatnya, dikatakan dalam Wahyu 14:16: Dan Ia, yang duduk di atas awan itu, mengayunkan sabit-nya ke atas bumi, dan bumipun dituailah. Ayat 17 berbicara tentang hal yang sama. Kemudian, dikatakan dalam Wahyu 14:18: Ayunkanlah sabitmu yang tajam itu dan potonglah buah-buah pohon anggur di bumi, karena buahnya sudah masak. Dikatakan dalam Wahyu 14:19:

Lalu malaikat itu mengayunkan sabitnya ke atas bumi, dan memotong buah pohon anggur di bumi dan melemparkannya ke dalam kilangan besar, yaitu murka Allah. Konteksnya sama, yakni murka Allah. Kemudian, Wahyu 14:20 berbicara tentang pengilangan di luar kota dan dari kilangan itu mengalir darah, dan seterusnya. Jadi, semua ayat yang tertulis setelah ayat kita dalam Wahyu 14:12, memiliki konteks yang sama: murka Allah. Semua ayat sebelumnya, dari ayat 8 hingga 11, juga berbicara tentang murka Allah. Jadi, kita harus menanyakan pertanyaan itu karena itulah alasan Allah menempatkan ayat kita di sini, sehingga ayat itu tidak terlewatkan: Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus. Mereka adalah orang-orang kudus yang sama dengan mereka yang dikatakan Alkitab datang bersama Tuhan Yesus Kristus, dan beribu-ribu orang kudus-nya. Dan itulah orang-orang kudus yang muncul saat kita membaca bagian Alkitab lain yang berbicara tentang Hari Penghakiman. Tetapi, ayat kita menunjukkan bahwa orang-orang kudus itu tidak berada di sorga mereka belum diangkat ke sorga, tetapi mereka masih hidup dan mereka membutuhkan ketekunan. Sekali lagi, bagaimana bisa mereka masih berada di bumi? Ini adalah Hari Penghakiman dan waktu kemurkaan Allah. Inilah yang berulang kali dijelaskan Wahyu 14 dari ayat 8 hingga akhir pasal, dalam setiap ayat demi ayatnya. Yah, Saudara lihat bahwa Allah memaparkan sesuatu untuk kita ketahui (dan ayat ini menerangi kebenaran yang besar), yang belum pernah dipahami sebelumnya sepanjang sejarah dunia. Tidak ada orang yang berpikir bahwa Allah akan membawa penghakiman saat dunia masih berjalan dan masih mengalami siang dan malam selama 24 jam. Tetapi, pada waktu yang sama, Allah menunjukkan bahwa saat penyiksaan diberikan pada semua orang yang menyembah gambaran binatang selama periode siang dan malam, Allah juga menegaskan bahwa yang penting di sini (di sini, di tempat dan waktu sekarang ini) ialah ketekunan orangorang kudus.