Transformasi Nilai Kepahlawanan dalam Membagun Nasionalisme

dokumen-dokumen yang mirip
KONSEP PUSAT SUMBER BELAJAR SMA

DAFTAR ISI PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN PUSAT SUMBER BELAJAR (PSB) SMA... 2

Disampaikan oleh: Awan Sundiawan. pada BIMTEK Transformasi Nilai Kepahlawanan dalam Membagun Nasionalisme 9:26 PM

PENGANTAR E-LEARNING Apa yang kita bahas? Perkembangan/Trends ICT Tantangan Pendidik Bagaimana menghadapinya?

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah. Indikator paling nyata

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Komponen kelembagaan sekolah; kurikulum, proses dan hasil belajar, administrasi dan manajemen satuan pendidikan, organisasi kelembagaan satuan

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 43 B. TUJUAN 43 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 44 D. UNSUR YANG TERLIBAT 44 E. REFERENSI 44 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 44

BAB I PENDAHULUAN. pada suatu lingkungan belajar. Hal ini tertuang dalam Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran yang membosankan dan bahkan ada yang sampai membenci. Hal ini,

RPP. Pengertian RPP. Komponen RPP

Sistem Informasi untuk Pendidikan (3) Pengembangan Kurikulum S2 KRK640 3 SKS

MAKALAH 8 STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KAPITA SELEKTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Penarikan simpulan ini dapat dilakukan setelah dilaksanakannya

2013, No.71 2 Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 T

Profil Sekolah Pelaksana Pusat Sumber Belajar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Muhammad Fauzi Sya bana, 2013

I. PENDAHULUAN. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) No.20 Tahun 2003

Pedoman Pengembangan Materi e- Pembelajaran

Standar kopetensi Pendidikan oleh Fauzan AlghiFari / / TP-B

BAB I PENDAHULUAN. baik dalam penguasaan materi maupun metode pembelajaran selalu

Perkembangan E-Learning di Dunia Pendidikan Yang ada di Indonesia

Landasan Yuridis SI, SKL dan KTSP menurut UU No 20/2003 tentang Sisdiknas

Universitas Pendidikan Indonesia Fakultas Ilmu Pendidikan Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan. Copyright by Asep Herry Hernawan

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan mutu pendidikan. Kecenderungan internasional mengisyaratkan

EDISI : 2. PENGEMBANGAN RPP. Modul : Pengembangan RPP Soal-soal seputar RPP

STANDAR 3 STANDAR PROSES PEMBELAJARAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Rosenberg (dalam Surjono, 2009: 3), mendefinisikan e-learning sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) menuntut

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 43 B. TUJUAN 44 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 44 D. UNSUR YANG TERLIBAT 44 E. REFERENSI 44 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 44

BAB I PENDAHULUAN. peralatan praktik, penyempurnaan kurikulum maupun peningkatan. profesionalisme guru yang dilakukan secara nasional.

DAFTAR ISI. II. PEMBELAJARAN PENGAYAAN A. Pembelajaran Menurut SNP... B. Hakikat Pembelajaran Pengayaan... C. Jenis Pembelajaran Pengayaan...

LANDASAN DAN PENTAHAPAN PERINTISAN SBI. Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional

IMPLEMENTASI STANDAR PROSES PADA PEMBUATAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BAGI PARA GURU DI GUGUS III CAKRANEGARA

BAB I. PENDAHULUAN. pembelajaran. Teknologi komputer dapat di gunakan sebagi alat untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 29 B. TUJUAN 29 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 29 D. UNSUR YANG TERLIBAT 30 E. REFERENSI 30 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 30

BAB I PENDAHULUAN. Untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia dibutuhkan. pendidikan, karena pendidikan merupakan wahana untuk mengembangkan

Lamp 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

BAHAN AJAR (MINGGU KE 1) MATA KULIAH EVALUASI PEMBELAJARAN FISIKA STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN (SNP)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

TEKNIK PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

KTSP DAN IMPLEMENTASINYA

RPP Theory A. Apakah RPP itu? Berdasarkan PP 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa:

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

(Contoh) DESAIN PEMBELAJARAN PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN KESETARAAN PAKET C UPT SKB KABUPATEN BANDUNG

KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBELAJARAN. M. Nasir Tamalene (Dosen Universitas Khairun Ternate)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah salah satu perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rancang Bangun Aplikasi E-Learning Berbasis LMS ( Learning Management System

RPP. Pengertian RPP. Komponen RPP

I. PENDAHULUAN. berperan sebagai media pembelajaran maupun sebagai sumber belajar.

Draft 2010 PANDUAN PELAKSANAAN SKS SMA NEGERI 78 JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) yang semakin

IbM KELAS VIRTUAL UNTUK SMPN 6 DAN SMAN2 SALATIGA

Prinsip dan Langkah-Langkah Pengembangan Silabus

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TESIS

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah kebutuhan pokok dalam menciptakan sumber daya

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 29 B. TUJUAN 29 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 29 D. UNSUR YANG TERLIBAT 30 E. REFERENSI 30 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 30

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (Information and

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan kehidupan masyarakat dalam suatu negara sangat dipengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan atau Kurikulum Hal ini menunjukkan bahwa kurikulum

2015 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MED IA ELEKTRONIK PENGUKURAN PANGKALA ELEKTRONIKA DI SMK NEGERI 4 BAND UNG

BAB I PENDAHULUAN. menyiapkan peserta didik guna memasuki dunia kerja, serta mengembangkan

Pengembangan Web Pembelajaran Interaktif Bagi Guru SMK Menuju Sekolah Berstandar Internasional. Nuryadin Eko Raharjo, M.Pd

I b M GURU MATA PELAJARAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Instrumen Penilaian Usulan Pembukaan Program Studi Pendidikan Jarak Jauh

MEMBANGUN LITERASI DIGITAL DALAM PEMBELAJARAN OLEH : Nunuk Suryani. Page 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. begitu pesatnya telah memberikan berbagai perubahan dalam bidang

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BIOLOGI

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN

Kelompok Materi: Pokok

I. PENDAHULUAN. Fokus isu-isu strategis pendidikan di Indonesia sekarang ini adalah permasalahan

I. PENDAHULUAN. Lahirnya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

PANDANGAN TEKNOLOGI INFORMASI KOMUNIKASI TERHADAP PEMBANGUNAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DAN IMPLIKASINYA DALAM PENDIDIKAN SAINS

: Babakan Ciomas RT. 2/3 ds. Parakan Kec. Ciomas Kab. Bogor

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

2015 PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN INTERAKTIF MENGGUNAKAN METODE DISCOVERY LEARNING PADA MATA DIKLAT SISTEM KOMPUTER DI SMK

I. PENDAHULUAN. watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran ekonomi selama ini berdasarkan hasil observasi di sekolahsekolah

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi dan mengantisipasi setiap perubahan yang terjadi. Pendidikan

DIREKTORAT KELEMBAGAAN DAN KERJA SAMA DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI 2015

IMPLEMENTASI TIK UNIVERSITAS HASANUDDIN TAHUN TIM TeSCA PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (PTIK) UNHAS

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN. Achmad Samsudin, M.Pd. Jurdik Fisika FPMIPA UPI

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan yang modern ditandai dengan semakin majunya teknologi yang

PENGANTAR E-LEARNING

I. PENDAHULUAN. Produktif atau Kejuruan terdiri atas beberapa mata pelajaran yang bertujuan. kemampuan menyesuaikan diri dalam bidang keahliannya.

e-learning: Konsep dan Pemanfaatan Outline Definisi E-learning Konsep e-learning

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan Teknologi Informasi (TI) yang semakin

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

KODE Standar Operating

BAB I PENDAHULUAN. Efektivitas proses..., Hani Khotijah Susilowati, FISIP UI, Universitas Indonesia

antara komponen-komponen pembelajaran dalam bentuk proses pembelajaran

II. TINJAUAN PUSTAKA. sebagai ikhtisar yang memberikan fakta tentang hal-hal khusus. Sedangkan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL

RPP DAN MATERI PKGD. Prodi PGSD Penjas FIK UNY Wawan S. Suherman, M.Ed.

Transkripsi:

Pembelajaran Berbasis TIK Disampaikan oleh: Awan Sundiawan pada BIMTEK Transformasi Nilai Kepahlawanan dalam Membagun Nasionalisme

Ribuan aplikasi baru akan muncul secara online

Sumber: http://socialbakers.com

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN 20/2003). 2. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP). 3. Keputusan Presiden Nomor 20 Tahun 2006 tentang 7 (tujuh) Flagship Program Pemerintah yang Berkaitan dengan TIK. 4. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi. 5. Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan. 6. Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah. 7. Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik Dan Kompetensi Guru 8. Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. 9. Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan. 10. Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana. 11. Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. 12. Permendiknas Nomor 63 Tahun 2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan. 13. Permendiknas Nomor 2 Tahun 2010 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan Nasional 2010-2014.

1. Tujuh flagship program pemerintah yang berkaitan dengan TIK, salah satunya diemban oleh Depdiknas yaitu mengenai adanya program e-pendidikan (Keputusan Presiden Nomor 20 Tahun 2006 tentang 7 (tujuh) Flagship Program Pemerintah yang Berkaitan dengan TIK) 2. Pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar (Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN 20/2003) 3. Kewajiban satuan pendidikan memiliki buku dan sumber belajar lainnya antar lain jurnal, majalah, artikel, website, dan compact disk (Lampiran Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007, Pasal 42). 4. Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik (PP No. 19/2005, Pasal 19 Ayat 1)

5. Sekolah mengelola sistem informasi manajemen yang memadai untuk mendukung administrasi pendidikan yang efektif, efisien dan akuntabel (Lampiran Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan, butir E. Sistem Informasi Manajemen) 6. Pengembangan sistem pengelolaan pengetahuan untuk mempermudah dalam berbagi informasi dan pengetahuan antar peserta didik dan tenaga kependidikan (Renstra Depdiknas 2010-2014, 4.2.7 Penguatan dan perluasan pemanfaatan TIK di bidang pendidikan, butir c) 7. Kepala Sekolah/Madrasah mengelola sistem informasi sekolah/madrasah dalam mendukung penyusunan program dan pengambilan keputusan serta memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi peningkatan pembelajaran dan manajemen sekolah/madrasah (Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 Tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah) 8. Pendidik menggunakan media pembelajaran dan sumber belajar yang relevan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran yang diampu untuk mencapai tujuan pembelajaran secara utuh, memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran, serta memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik Dan Kompetensi Guru)

Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi memberikan peluang baru untuk mengembangkan modelmodel pembelajaran baru. Terbatasnya kemampuan pendidik dalam memanfaatkan sarana dan prasarana TIK. Kurangnya ketersediaan bahan ajar berbasis TIK. TIK belum dioptimalkan untuk mempermudah pendidik dalam menjelaskan konsep-konsep yang abstrak, rumit, dan memerlukan alokasi waktu yang banyak. Keberadaan internet yang dimiliki sekolah belum digunakan secara optimal.

Standar Isi dan SKL Standar Proses Standar Pengelolaan Standar Penilaian Konten bahan ajar yang disusun tidak sesuai dengan silabus dan RPP yang dikembangkan oleh guru. Sumber belajar berbasis TIK belum dicantumkan dalam silabus Penerapan bahan ajar berbasis TIK belum applicable Penyampaian monoton dan membosankan Video Pembelajaran belum dikembangkan Pendidik sulit mengontrol aktifitas siswa saat proses pembelajaran Hubungan Emosional kurang diperhatikan Kurang koordinasi dalam pemanfaatan laboratorium untuk pembelajaran TIK dan non TIK Konten Bahan Ajar dan Bahan Uji belum dikelola dan terkumpul dalam satu server Pendidik belum memanfaatkan aplikasi penilaian untuk digunakan sebagai sarana penilaian keberhasilan belajar peserta didik Belum tersedia penilaian berbasis TIK untuk mata pelajaran yang menekankan pada penilaian psikomotor.

Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan Teknik dasar berinternet Kompetensi Pembuatan Bahan Ajar dan Bahan Uji Pemanfaatan Sarpras Tepat Guna dalam Pemanfaatan Sumber belajar Teacher Centered Standar Sarana Prasarana Kestabilan Jaringan Pengaturan Ruang Keamanan Konten Kapasitas Infrastruktur Dukungan Internal dan Ekternal Reward and Punishment Kemudahan Pengadaan Laptop/Personal Komputer Dukungan Stakeholder Ketegasan Pimpinan

(Sumber: Dekominfo) Bagi Siswa Bagi Guru Bagi Sekolah Belajar yang fleksibel (Dapat diakses kapan saja) Materi Pengajaran Yang Lengkap (Multimedia) Manajemen dan Penggunaan Ulang Sumberdaya dan Materi Pengajaran HTML + (Digital/Multimedia) Pembelajaran 24x7 SGML Visio HTML SGML Visio e-learning Meningkatkan Kemampuan Akademik Waktu Lebih Banyak Untuk Belajar Usaha Baru

1. Kompetensi Pedagogik Kemampuan Guru dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik: pemanfaatan teknologi pembelajaran. 2. Kompetensi Kepribadian Mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan. 3. Kompetensi Sosial Kemampuan Guru sebagai bagian dari Masyarakat: menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional. 4. Kompetensi Profesional Kemampuan Guru dalam menguasai pengetahuan bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni dan budaya yang diampunya: Penguasaan konsep dan metode disiplin keilmuan, teknologi, atau seni yang relevan, yang secara konseptual menaungi atau koheren dengan program satuan pendidikan, mata pelajaran, dan/atau kelompok mata pelajaran yang akan diampu.

Pengguna internet semakin meningkat setiap tahun (pengguna aktif dan pengguna pasif). Semakin banyak yang menggunakan internet berarti kesadaran masyarakat terhadap pemanfaatan teknologi semakin meningkat. Biaya koneksi internet yang semakin murah setiap Kbpsnya. Tempat untuk mengakses internet semakin mudah ditemui. Semakin banyak area yang bisa digunakan untuk mengakses internet. Di beberapa kota besar bahkan menyediakan akses hot-spot di setiap taman kota dan beberapa ruas jalan di kotanya. Buku yang setiap tahun selalu berganti-ganti sehingga memaksa peserta didik membeli buku hampir setiap tahun yang semakin tahun juga semakin mahal. Dengan menggunakan e-learning, adaptasi buku baru akan semakin mudah dan murah karena semua disediakan dalam bentuk digital (ebook, pdf, ppt, dll).

E-learning didefinisikan sebagai pembelajaran tatap muka yang diperkaya dengan dukungan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang memfasilitasi pendidik sebagai penyampai materi maupun sebagai tutor menggunakan konten digital. E-learning adalah adalah aktivitas pembelajaran yang didukung oleh infrastruktur TIK, menggunakan aplikasi pengelolaan pembelajaran, menggunakan aturan tata kelola yang ditetapkan, dan menggunakan konten digital (Digital Based Content) yang merupakan bahan pengayaan pembelajaran tatap muka di dalam kelas. E-learning merupakan upaya memanfaatkan kemajuan TIK untuk mendukung proses pembelajaran. TIK berperan sebagai alat bantu bukan sebagai subyek utama. E-learning, tidak menghilangkan konteks awal pembelajaran yang berlangsung secara tatap muka di dalam ruang kelas melainkan melalui beberapa tahapan penerapan sesuai kondisi sekolah.

Pembelajaran: tatap muka, dengan konten digital sebagai suplemen. Pendidik: penyampai materi. PBM: dibatasi oleh ruang dan waktu. Pembelajaran: tatap muka, dengan konten digital sebagai komplemen. Pendidik: penyampai materi. PBM: dibatasi oleh ruang dan waktu. Pembelajaran: tatap muka dan non tatap muka. Pendidik: sebagai tutor PBM: Online, tidak dibatasi ruang dan waktu Pengelolaan: Masih manual Pembelajaran: bersifat mandiri. Pendidik: sebagai tutor PBM: Online, tidak dibatasi ruang dan waktu Pengelolaan: Menggunakan aplikasi LMS

Konten digital pada dasarnya adalah digitalisasi bahan ajar yang digunakan pendidik dalam pembelajaran tatap muka. Berbagai format digital telah dikembangkan, tidak ada paksaan untuk menggunakan salah satu format yang ada, bahkan sekolah dapat mengkombinasikan bentuk format digital yang akan digunakan dalam konten digital mereka.

NO. FORMAT KETERANGAN 1. E-book Bentuk paling sederhana adalah pdf (portable document format). Bentuk kompleks berformat swf atau exe. 2. Animasi Gambar bergerak. Dibuat untuk menggambarkan secara visual suatu topik matapelajaran. Format : gif, swf, jar, exe. 3. Video Pembelajaran Gambar bergerak hasil tangkapan kamera video. Format: avi, mpg, flv.

Level 1 Materi untuk pembelajaran konvensional, (format File Word, PowerPoint) Level 2 Materi berbasis Multimedia (audio, video, animasi) dan Interaktif Level 3 Bahan Pengayaan dan Bank Soal

Aplikasi LMS adalah program komputer yang dirancang untuk menjalankan aturan dan tatakelola pembelajaran berbasis TIK yang dilaksanakan di sekolah.

Dapat memanajemen pembelajaran tanpa mengenal batas waktu, ruang, dan tempat. Dapat mengelola proses dan hasil pembelajaran dengan mudah, cepat, akurat, dan tepat Dapat mengatur jadwal pembelajaran, siswa belajar apa dengan siapa, kapan waktunya, materi apa yang dipelajarinya. Semua warga belajar baik siswa dan guru dalam berkolaborasi dalam pembelajaran dengan baik.

Meningkatnya jumlah siswa yang bisa dilayani. Meningkatnya kualitas pendidikan yang diberikan. Lulusan lebih kompetitif Pengetahuan dan keterampilan meningkat Meningkatnya tingkat kepuasaan siswa terhadap layanan yang diberikan sekolah.

Mengembangkan sumber pembelajaran yang lebih berkualitas (Quality). Mewujudkan ketersediaan (availability) sumber pembelajaran (Learning Resources) yang lebih luas. Memfasilitasi akses (accessibility) ke sumber pembelajaran yang luas. Memberikan keterjangkauan (affordability) ke sumber pembelajaran yang lebih luas.

Sangat fleksibel, sehingga memungkinkan siswa untuk membangun pengatahuannya dimana saja dan kapan saja. Memfasilitasi siswa untuk mencari informasi yang relevan dengan minatya. Mendorong siswa untuk membangun kepercayaan diri dan pengetahuannya sendiri. Membantu siswa dalam membangun pengetahuan lewat media komputer dan internet. Dapat menghemat biaya dan waktu. Bisa mengakomodasi berbagai tipe dari gaya belajar siswa. Membuat letak geografis dan keterbatasan waktu tidak menjadi kendala dalam proses belajar siswa.

Untuk memenuhi kebutuhan dalam pembuatan bahan ajar dan bahan uji berbasis TIK untuk pembelajaran offline, online, e-learning diperlukan aplikasi perangkat lunak yang berlisensi. Gunakan aplikasi perangkat lunak yang tepat guna dalam menunjang pendidikan untuk mencerdaskan anak bangsa

Awan Sundiawan Ponsel:081323121022 Email: awan965@yahoo.com Blog: awan965.wordpress.com FB: Facebook.com/awan965 Twitter: @awan965