PROPOSAL PENELITIAN. Nama : NPM : Fak/Prodi : Ilmu Pendidikan/Bimbingan dan Konseling Judul :

dokumen-dokumen yang mirip
B. Penegasan Istilah.

PROPOSAL PENELITIAN. B. Penegasan Istilah.

1. Pengaruh, yaitu sesuatu yang bisa memberi perubahan keadaan suatu subyek.

PROPOSAL PENELITIAN. Sebagaimana kita sadari bersama, hancurnya suatu bangsa adalah terletak pada. akhlaqnya. B. Penegasan Istilah.

BAB I PENDAHULUAN. adalah kewajiban. Sejarah telah membuktikan kemajuan-kemajuan Islam dalam hal

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman yang serba teknologi ini, gadget smartphone merupakan sebuah alat

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diadakan di Negara tersebut. Pendidikan dapat

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha membina kepribadian dan kemajuan manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. yang diperkirakan akan semakin kompleks. 1

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas menentukan masa depan bangsa. Sekolah. sekolah itu sendiri sesuai dengan kerangka pendidikan nasional.

Disusun Oleh : LINA FIRIKAWATI A

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas

BAB 1 PENDAHULUAN. karena tanpa pendidikan manusia akan mengalami banyak kesulitan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai warga negara perlu mengembangkan diri untuk dapat hidup

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB 1 PENDAHULUAN. muncul persaingan dalam berbagai bidang kehidupan, diantaranya bidang

BAB I PENDAHULUAN. adanya perhatian pemerintah terhadap pendidikan, antara lain : disahkannya UU

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan adalah satu-satunya cara untuk menciptakan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dilahirkan manusia-manusia yang berkualitas yang akan membangun dan

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti ini, menurut adanya sumber daya manusia yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR MENYEDIAKAN LAYANAN ROOM SERVICE PADA KESIAPAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI SMK ICB CINTA WISATA

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KREATIVITAS DALAM BELAJAR EKONOMI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VII SMP N 2 GATAK SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. keharusan bagi bangsa Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

SKRIPSI. Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat. Guna Mencapai Gelar Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan selalu menjadi sorotan dan topik yang menarik sampai

BAB I PENDAHULUAN. sebagai negara yang maju dan berkembang. fungsi pendidikan. Adapun fungsi pendidikan pada undang-undang RI No.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan secara umum bertujuan untuk membentuk generasi

BAB I PENDAHULUAN. keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. manusia yang lebih utama untuk dibina dan dikembangkan secara

Tujuan pendidikan nasional seperti disebutkan dalam Undang-Undang. Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal (3)

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan menurut bentuknya dibedakan menjadi dua, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. diberikan oleh orang dewasa untuk mencapai kedewasaan. Henderson dalam Djumhur

BAB I PENDAHULUAN. berkala agar tetap relevan dengan perkembangan jaman. pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan adalah sebuah proses dengan metode-metode tertentu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi dan berkembangnya ilmu pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mengembangkan. kepribadian manusia melalui pemberian pengetahuan, pengajaran

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan nasional menurut UU no.20 tahun 2003 tentang. sistem pendidikan nasional dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. menempuh pendidikan yang lebih tinggi dari sebelumnya. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Beralihnya masyarakat kita dari masyarakat yang masih sederhana

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. bersaing untuk menghadapi tantangan era globalisasi. diantaranya melalui pendidikan.pengertian pendidikan telah dirumuskan

PENGARUH AKTIVITAS SISWA DALAM MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRA KURIKULER DAN KEDISIPLINAN MENGIKUTI KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pada kemampuan bangsa itu sendiri dalam meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan, bidang sosial dan lain sebagainya, sehingga memberikan

BAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan menempati posisi yang sangat penting. Seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hal yang sangat penting bagi suatu bangsa, dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemampuan lulusan suatu jenjang pendidikan sesuai dengan tuntutan

BAB I PENDAHULUAN. waktu. Seperti tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

BAB I PENDAHULUAN. khusus untuk melaporkan aneka kriminalitas. di berbagai daerah menunjukkan peningkatan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring berkembangnya zaman memberikan dampak yang besar bagi

BAB I PENDAHULUAN. terpisahkan dari proses demokratisasi negara. Pasca reformasi, semangat

BAB I PENDAHULUAN. mutu pendidikan di Indonesia. Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. ditengah-tengah masyarakat, apalagi dengan perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas tentang : Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENGARUH KONSEP DIRI TERHADAP KEJUJURAN SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 2 PRAYA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

DWI KUSTIANTI A FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menduduki posisi yang penting dalam pembangunan karena. sasarannya adalah peningkatan kulitas Sumber Daya Manusia (SDM).

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Tidak seorangpun yang dilahirkan

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan disegala bidang demi tercapainya tujuan bangsa, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah adalah lembaga formal tempat dimana seorang siswa menimba ilmu dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu tujuan Negara Indonesia termuat dalam pembukaan UUD

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan. Diajukan Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. lembaga yang mencetak tenaga kerja mempunyai tanggung jawab dalam

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Oleh karena itu, pendidikan menuntut orang-orang yang terlibat di. pengetahuan dan teknologi yang berkembang saat ini.

HUBUNGAN ANTARA KONDISI LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 DONOROJO TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional termasuk didalamnya bidang pendidikan, itulah sebabnya

BAB I PENDAHULUAN. dari waktu ke waktu. Kemajuan suatu bangsa diukur dari tingkat kemajuan

BAB I PNDAHULUAN. mencapai pendidikan yang baik tersebut diperlukan beberapa aspek diantaranya kurikulum yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan ditujukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia,

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini manusia dihadapkan pada suatu kehidupan masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan. Salah satu upaya membina dan membangun Sumber Daya Manusia (SDM)

I. PENDAHULUAN. yang mana didalamnya terdapat pembelajaran tentang tingkah laku, norma

BAB I PENDAHULUAN. teknologi. Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas baik melalui pendidikan informal di rumah

PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII MTs AL IRSYAD NGAWI TAHUN AJARAN 2011/2012

Transkripsi:

PROPOSAL PENELITIAN Nama : NPM : Fak/Prodi : Ilmu Pendidikan/Bimbingan dan Konseling Judul : PENGARUH HANDPHONE TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP NEGERI 01 TERSONO KABUPATEN BATANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 A. Latar Belakang Masalah Pelaksanaan penelitian ini berdasarkan pada suatu keadaan anak-anak remaja sekarang yang dilahirkan dan dijadikan sebagai pelaku-pelaku kehidupan zaman sekarang. Mereka hidup dengan kondisi sekeliling yang tidak lepas dari tersedianya perangkat mutakhir yang kemampuan perangkat tersebut sangat jauh melaju cepat dibandingkan beberapa dekade yang lalu. Peralatan itu kita dinamakan handphone. Istilah handphone ini ada yang menyebutnya handset atau hp. Permasalahan timbul sebenarnya bukan dari perangkat tersebut di zaman sekarang ini, akan tetapi kalangan pengguna perangkat tersebut yang sulit untuk dikawal. Sekarang ini anak-anak di bawah umur sudah menggunakan handphone yang berisi aplikasi atau software yang beberapa isinya sebenarnya diciptakan khusus untuk kalangan orang tua dan dewasa. Handphone menjadi karya baru yang begitu cepat perkembangannya, menjadi media komunikasi yang canggih dan tiada batasan. Selain dampak positif, ternyata juga menimbulkan dampak negatif yang tidak kalah besarnya dari dampak positifnya. Pengawalan di dunia maya internet sangat longgar dan hampir tidak ada aturan yang mengikatnya. Perkembangan besar ini tidak direncanakan, jadi belum pernah ada seorangpun yang benar-benar berwenang atas world wide web. Sampai sekarangpun belum ada. Beberapa bagian web diorganisasikan sebagai contoh, alokasi nama ranah (domain/alamat web). Tetapi tak seorangpun yang menelusuri apa yang dimasukkan ke dalam web tersebut dan tidak ada aturan yang diterima secara internasional. Banyak orang merasa ini bagus, yang lainnya berpikir kita tetap membutuhkan kendali.

2 Seiring berkembangnya handphone, ternyata situasi psikologi anak juga mengalami reaksi yang beraneka macam. Ada yang menggunakan handphone untuk menambah nilai pelajaran sekolah, juga ada yang justru membuat siswa malas dan sering mmebuang waktu di depan handphone. Banyak juga yang menyalahgunakannya untuk bertindak dan bertingkah laku menyeleweng dari norma-norma baku yang berlaku di masyarakat. Lebih parah lagi ternyata budaya anak-anak juga semakin cepat pertumbuhannya, dengan ada aplikasi-aplikasi yang seharusnya hanya boleh dilihat oleh orang dewasa. B. Penegasan Istilah. Agar tidak timbul salah pengertian dan penafsiran, maka penulis perlu menjelaskan arti kata-kata dan memberikan penegasan istilah yang terdapat dalam proposal ini. 1. Handphone adalah perangkat keras bersifat organisatoris, dan meneruskan nilai-nilai sosial dengan siapa individu atau khalayak mengumpulkan, memproses, dan saling mempertukarkan informasi dengan individu atau khalayak lain. 2. Motivasi, yaitu suatu semangat yang mendorong untuk berbuat sesuatu. 3. Belajar, yaitu suatu kegiatan menambah pengetahuan sehingga ada perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik. 4. Siswa SMP Negeri 01 Tersono Kabupaten Batang Batang adalah pelajar yang menempuh pendidikan tingkat Sekolah Menengah Pertama Negeri 01 Kecamatan Tersono Kabupaten Batang. 5. SMP Negeri 01 Tersono Kabupaten Batang adalah lembaga pendidikan formal Sekolah Menengah Pertama yang bernaung di Dinas Pendidikan Kabupoaten Batang Provinsi Jawa Tengah.

3 C. Permasalahan Agar pada bab-bab berikutnya tidak mengembang sehingga mengesampingkan permasalahan mendasar yang menjadi titik tolak dalam proposal ini, maka perlu pembatasan masalah yang akan dibahas dan merumuskannya dalam bentuk kalimat Tanya. Adapun yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana perkembangan perangkat handphone zaman sekarang ini dan di masa depan? 2. Bagaimana pengaruh perkembangan handphone terhadap motivasi siswa SMP Negeri 01 Tersono Kabupaten Batang? 3. Bagaimana akibatnya jika para remaja dilarang menggunakan handphone? D. Tujuan dan Manfaat Penelitian. 1. Tujuan dari diadakannya penelitian ini adalah sebagai berikut: a) Untuk mengetahui perkembangan handphone di zaman sekarang ini. b) Untuk mengetahui pengaruh perkembangan handphone bagi pengguna kalangan remaja khususnya. c) Untuk mengetahui akibat bagi remaja jika para remaja tersebut dipisahkan atau dilarang menggunakan perangkat handphone. d) Untuk menjelaskan kemungkinan upaya dan jalan untuk tetap membangun motivasi belajar para remaja yang sudah dipengaruhi model negatif di handphone, dan upaya untuk mencegah para remaja dari terjebak dalam budaya menyeleweng di handphone. 2. Manfaat dari diadakannya penelitian ini adalah sebagai berikut

4 a) Bagi penulis, penelitian ini sangat bermanfaat terutama dalam meningkatkan kompetensi dalam melaksanakan tugas sebagai guru di sekolah formal, menghadapi kondisi para remaja yang sudah tidak dapat dipisahkan dari perangkat handphone. b) Bagi Lembaga SMP Negeri 01 Tersono Kabupaten Batang, penelitian ini sangat berguna terutama sebagai bahan untuk perkembangan motivasi siswa-siswinya. E. Hipotesis 1. Analisis Teoritis. Dalam kaitannya dengan kondisi masyarakat, dapat disaksikan bahwa percepatan arus informasi, dan globalisasi telah mempengaruhi berbagai sendi kehidupan, bahkan telah mengikis motivasi belajar para siswa sekolah. Di sini, pendidikan dihadapkan pada masalah yang sangat mendasar. Di satu sisi, dituntut mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dengan motivasi belajar yang tetap stabil dan meningkat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, agar menjadi wahana untuk mengembangkan potensi peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha esa. Di sisi lain, kondisi masyarakat yang sedang sakit dan media yang sering menayangkan berbagai suasana kurang sehat, tidak menunjang terhadap pembentukan kualitas SDM yang diharapkan; bahkan akhir-akhir ini banyak tayangan media yang merupakan pembodohan massa, banyak program televisi dan CD yang tidak sesuai dengan usia peserta didik padahal dipeuntukkan bagi mereka, tidak sedikit tayangan yang bertentangan dengan ajaran agama, dan banyak pula program-program yang menyesatkan. Ini adalah tantangan tantangan berat terutama bagi perkembangan dunia pendidikan ( 1 E.Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2006, h.6). Gambaran di atas sangat jelas sekali bahwa kondisi sekarang ini pendidikan sedang dihadapkan pada permasalahan besar, yang tidak boleh dipandang sambil lalu saja. Akan tetapi perlunya suatu penanganan, penelitian, perumusan dan pemutusan

5 jalan keluar bagi pendidikan anak dan siswa sekolah, khususnya tantangan dalam hal motivasi belajar siswa. 2. Kerangka Berpikir. Motivasi belajar menjadi satu-satunya landasan dan tumpuan harapan masa depan siswa. Yang dimaksudkan motivasi belajar di sini adalah semangat untuk menuntut ilmu dan meningkatkan prestasi belajar di sekolah, yang harus dimiliki dan dijadikan pendorong oleh anak-anak sejak masa kecil hingga dewasa. Penelitian ini ditekankan pada perlunya upaya pemecahan masalah yang dihadapi para pendidik di zaman sekarang, yang tidak bisa terlepas dari persoalan remaja yang selalu berkembang pesat apalagi didukung kepemilikan perangkat handphone yang hampir merata. Memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik adalah bukan suatu perbuatan yang mudah, memerlukan dukungan siswa itu sendiri, apalagi pelaku utama adalah siswa itu sendiri. F. Metode Penelitian 1. Populasi dan Sample Penelitian Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian ( 1 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta:Rineka Cipta,1990,h. 102). Adapun jumlah populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa SMP Negeri 01 Tersono Kabupaten Batang yang jumlahnya 350 siswa, tetapi peneliti hanya mengambil sebagian saja dari kelas III Karena peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi tersebut karena keterbatasan waktu.

6 2. Variabel Penelitian Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. ( 2 Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan,Bandung : Alfabeta,2008,h. 60) a. Variabel Bebas ( independent) Adapun yang menjadi variabel bebas adalah Pengaruh Handphone Terhadap Motivasi Belajar Siswa dengan indikator : a. Motivasi belajar siswa menjadi keharusan supaya pembelajaran efektif dan mengenai sasaran b. Kemajuan Teknologi handphone tidak bisa dihalang apalagi dihentikan. c. Peralatan handphone selalu berkembang pesat dengan aplikasi yang semakin canggih. b. Variabel Terikat Adapun yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini SMP Negeri 01 Tersono Kabupaten Batang Tahun Pelajaran 2009/2010 dengan indikator: a. Larangan menggunakan handphone di sekolah pada jam Kegiatan Belajar Mengajar. b. Menghimbau supaya mengurangi menggunakan handphone di rumah d. Larangan membuka internet untuk membuka informasi yang bersifat untuk orang dewasa. e. Meningkatkan pemanfaatan penggunaan handphone untuk kegiatan pembelajaran

7 3,. Tehnik Pengumpulan data a. Study kepustakaan Dengan teknik ini diharapkan akan terangakat teoritik yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas. b. Metode Observasi Yakni cara pengumpulan data dengan menggunakan pengamatan langsung, terhadap yang diteliti. ( 3 Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan,Bandung : Alfabeta,2008,h. 60). Pengamatan dilakukan untuk mendapatkan data-data berkaitan dengan SMP Negeri 01 Tersono Kab.Batang, seperti letak geografis, Proses Belajar Mengajar, serta kenyataan yang ada dalam motivasi belajar siswa SMP Negeri 01 Tersono Kab.Batang. b. Metode Dokumentasi Metode ini digunakan untuk mendapatkan data-data tertulis yang berkaitan dengan dokumen SMP Negeri 01 Tersono seperti jumlah Siswa/guru sejarah berdirinya serta data-data sarana prasarana. d. Interview Cara atau tehnik memperoleh data dengan cara Tanya jawab dan bertatap muka Dengan Responden, Dengan Menggunakan alat panduan wawancara (interview Guide ) ( 4 Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan,Bandung : Alfabeta,2008,h. 60). Interview ini peneliti di tujukan kepada: 1) Kepala Sekolah,. 2) Guru Tekhnologi Informasi dan Komunikasi, 3) Guru Bimbingan Konseling, dan yang terahir sebagian dari siswa.

8 4. Tehnik Analisia Data Tehnik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah analisa Deskriptif Kualitatif, yaitu mula-mula dilakukan penyusunan kategori-kategori yang sesuai dengan kualifikasi yang ada. Setelah kategori tersusun kemudian dihubungkan dengan satu yang lain sehingga membentuk tipologi yang berhubungan dengan pemikiran yang teliti. Dalam penerapannya, tehnik ini digunakan untuk menganalisa perkembangan motivasi belajar siswa SMP Negeri 01 Tersono Kab.Batang. G. Sistematika Penulisan Skripsi BAB I. Bab ini berisi tentang Pendahuluan yang mengandung Latar belakang masalah dan Penegasan judul, Perumusan masalah, Alasan memilih judul, Tujuan penelitian dan Sistematika penulisan BAB II Dalam Bab ini dimuat pembahasan Pengertian handphone, Macam-macam Muatan dalam handphone, Pengaruh handphone terhadap perilaku siswa-siswi masa kini, Konsepkonsep dalam menyelesaikan masalah siswa-siswi akibat pengaruh handphone, Langkahlangkah pencegahan agar siswa-siswi dapat menggunakan handphone secara tepat guna. BAB III. Berisi gambaran mengenai SMP Negeri 01 Tersono Kab.Batang, Mengandung Sejarah berdirinya SMP Negeri 01 Tersono Kab.Batang, Letak geografis, Keadaan Guru, Keadaan siswa, Sarana Prasarana dan Proses Pembelajaran, Termasuk Subyek dan Obyek Penelitian, Data dan Sumber Data, Teknik Pengumpulan Data, Teknik Pengolahan Data, dan Analisis Data BAB IV Bab ini membahas gambaran umum lokasi penelitian, penyajian data dan analisis data penelitian, termasuk hambatan dan pendukung dalam pembangunan motivasi belajar Siswa SMP Negeri 01 Tersono Kab.Batang. BAB V. Memuat kesimpulan dan saran. Untuk halaman terakhir berisi Daftar Pustaka dan Lampiran