FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN PEMBAYARAN DIVIDEN KAS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pendanaan perusahaan (James C. Van Horne & John M. Wachowicz, Jr.,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Tujuan akhir dari investor perorangan maupun badan usaha

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Saat ini kebanyakan masyarakat mengukur keberhasilan sebuah

TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas pasar modal. Pasar modal menurut Bursa Efek Indonesia merupakan

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. yang ditetapkan dan struktur permodalan yang lemah dan sebagainya.

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Pada PT. Indosat Tbk Periode )

PENGARUH CURRENT RATIO, RETURN ON EQUITY DAN TOTAL ASSET TURN OVER TERHADAP DEVIDEND PAYOUT RATIO DAN IMPLIKASI PADA HARGA SAHAM PERUSAHAAN LQ 45

PENGARUH FIRM SIZE, ROE, ROI, GROWTH DAN NPM TERHADAP DPR. Arif Siswanto ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kebijakan keuangan yang dilakukan oleh perusahaan adalah UKDW

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. tahun 2009 sampai Dalam penelitian ini, pengambilan sampel

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mempengaruhi pengembalian investasi pada equity securities pada perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. return sebesar-besarnya dengan risiko tertentu. Return. (tingkat pengembalian) tersebut dapat berupa capital gain ataupun dividen,

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR

ANALISIS PENGARUH CASH POSITION

BAB I PENDAHULUAN. berharga seperti saham, sertifikat saham, dan obligasi. 1 Bursa Efek Indonesia

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.6 Latar Belakang Masalah. Investasi merupakan kegiatan yang sangat dianjurkan, karena dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu hal yang dapat menunjukkan trend negatif dalam pergerakan saham

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (investor) yang kemudian disalurkan kepada sektor-sektor yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Aktvitas investasi yang dilakukan investor dihadapkan pada berbagai macam resiko

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Disusun oleh : ARUM DESMAWATI MURNI MUSSALAMAH B

BAB I PENDAHULUAN. yang tak kalah baik dari pelaku usaha pendahulunya. Hal ini mendorong para pelaku

PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

JURNAL SKRIPSI PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP DEVIDEN PADA SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pada dasarnya perusahaan membutuhkan dana dalam jumlah tertentu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kepada para pemegang saham atau equity investor. Dividen merupakan bagian

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Salah satu kebijakan yang utama untuk memaksimalisasi keuntungan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh invesment opportunity

BAB I PENDAHULUAN. berarti juga memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. proporsi dana dan sumber daya yang mereka miliki untuk konsumsi saat ini dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kebijakan dividen adalah keputusan apakah laba yang. atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi

Analisis Fundamental untuk menentukan nilai intrinsik saham sebagai dasar pengambilan keputusan investasi saham pada PT. Kimia Farma, Tbk.

: JAYANTI NUSARI HARYANTO NPM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI

BAB III METODE PENELITIAN. riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai tempat yang tepat bagi peneliti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kinerja keuangan dapat diartikan sebagai kondisi perusahaan. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal adalah salah satu alternatif sumber dana eksternal bagi perusahaan,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

PENDAHULUAN Perkembangan dunia usaha yang semakin besar dewasa ini, membuat perekonomian dunia dengan cepat menjadi sistem tunggal yang saling bergant

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

ABSTRAK. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB I PENDAHULUAN. Modigliani (1961) berpendapat bahwa pada dasarnya pada kondisi keputusan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pajak. Menurut Bastian dan Suhardjono (2006), net profit margin adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2014). Stice et al (2005) dalam Suharli (2007) mengartikan dividen sebagai

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bab sebelumnya, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang kekurangan modal atau memiliki modal yang terbatas,

Bab VI. Simpulan dan Saran. Setelah memaparkan analisis atas kinerja keuangan PT Trans Power Marine TBK

BAB I PENDAHULUAN. cara, salah satunya dengan mengetahui tingkat perkembangan dunia pasar

BAB I PENDAHULUAN. selisih harga jual saham terhadap harga belinya (capital gain). Perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. harus diperhatikan dan dipertimbangkan secara seksama.kebijakan dividen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemegang saham maupun calon investor sangat berkepentingan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Seorang investor yang membeli suatu saham di pasar modal dan. mengorbankan konsumsinya pada masa kini mempunyai harapan agar supaya

PT.INDOSAT TBK MENGGUNAKAN METODE FINANCIAL RATIO DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) ABSTRAKSI

PENGARUH RASIO KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM SEKTOR PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI PADA TAHUN NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan dividen perusahaan memiliki peranan yang penting dalam menentukan nilai

PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO

DEVITA AYUK FRASTIKA NPM:

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi saat ini, keadaan perekonomian semakin tidak stabil.

[JURNAL ECOBISMA] Vol. 2 No. 1 Jan 2015

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan,dapat melakukan menahan uang sebagai laba. yang tepat dan memaksimalisasi keuntungan untuk perusahaan.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR, Net Profit Margin

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. produksi barang atau jasa. Tujuan dari perusahaan yaitu untuk meningkatkan nilai

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengambil keputusan investasi. Investor tidak terlibat secara langsung dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. antara variabel-variabel melalui analisis data dalam pengujian hipotesis.

Keywords : Current Ratio, Debt to Equity Ratio (DER), Return on Assets (ROA), Dividend Payout Ratio (DPR). vii Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. variabel pengembalian yang akan menentukan nilai saham bagi pemilik dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laba menurut beberapa ahli:

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan aktivitas operasionalnya. Untuk mendapatkan dana tersebut

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan. keuangan tersebut untuk menentukan atau menilai posisi

ANALISIS FAKTOR-FALTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Kinerja

Artik Estuari D2D307004

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. penelitian ini yang membahas tentang Profitabilitas, Kebijakan Dividen, dan Nilai

PENGARUH PROFITABILITAS DAN LIKUIDITAS TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pemegang saham dan bagi perusahaan yang akan membayar dividen. Para

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh penghasilan yang lebih besar di masa yang akan datang. Pada

BAB I PENDAHULUAN. berbagai investasi, seperti investasi pada proyek, investasi pada perdagangan

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia khususnya dalam bidang investasi saham. Pasar modal merupakan sarana

Transkripsi:

JURNAL BISNIS DAN AKUNTANSI Vol. 11, No. 1, April 2009, Hlm. 57-64 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN PEMBAYARAN DIVIDEN KAS TITA DEITIANA STIE Trisakti tita@stietrisakti.ac.id Abstrak: This research is aimed to know the influence of financial performance to management decision in paying Dividend to the stock holder. The ratio is used for research Debt to Equity Ratio, Earnings per Share, Price Earnings Ratio, Return on Asset, Current Ratio, Net Profit Margin, Inventory Turnover and Return on Equity. The research showed the Company fundamental, its financial aspect become consideration to the Dividend Policy but Other factor outside company control such as economic, government interventions, stock holder majority, and law may be main factor in determining Dividend Policy. Keywords: Dividend Payout Ratio, Dividend Policy, Debt Equity Ratio, Earnings per Share, Price Earnings Ratio, Return on Asset, Current Ratio, Net Profit Margin, Inventory Turn Over, Return on Equity. PENDAHULUAN Pertumbuhan perusahaan dan dividen adalah kedua hal yang diinginkan perusahaan tapi sekaligus merupakan suatu tujuan yang berlawanan. Untuk mencapai tujuan ini, perusahaan harus menetapkan kebijakan dividen, yaitu kebijakan yang dibuat oleh perusahaan untuk menetapkan proporsi pendapatan yang dibagikan sebagai dividen dengan proporsi laba yang ditahan perusahaan untuk diinvestasikan kembali. Adapun tujuan dari penelitian ini 57

adalah untuk mendapatkan bukti empiris bahwa Debt to Equity Ratio (DER), Earnings per Share (EPS), Price Earnings Ratio (PER), Return on Asset (ROA), Current Ratio (CR), Net Profit Margin (NPM), Inventory Turn over (ITO) and Return on Equity (ROE) berpengaruh terhadap kebijakan dividen. Kebijakan dividen pada industri perbankan merupakan kebijakan yang sangat penting, sebab akan melibatkan dua pihak yaitu pemegang saham dan manajemen bank yang dapat mempunyai kepentingan yang berbeda. Dividen diartikan sebagai pembayaran kepada pemegang saham oleh perusahaan bank atas keuntungan yang diperolehnya. Kebijakan dividen adalah kebijakan yang berkaitan dengan pembayaran dividen oleh bank, berupa penentuan besarnya pembayaran dividen dan besarnya laba yang ditahan untuk kepentingan perusahaan (bank). Brigham dan Gapenski (1999) menyatakan bahwa setiap perubahan dalam kebijakan pembayaran dividen akan memiliki dua dampak yang berlawanan. Apabila dividen akan dibayarkan semua, kepentingan cadangan akan terabaikan. Sebaliknya bila laba akan ditahan semua, maka kepentingan pemegang saham akan uang kas juga terabaikan. Untuk menjaga kedua kepentingan, manajer keuangan harus menempuh kebijakan dividen yang optimal. Teori kebijakan dividen yang optimal diartikan sebagai rasio pembayaran dividen yang ditetapkan dengan memperhatikan kesempatan untuk menginvestasikan dana serta berbagai preferensi yang dimiliki para investor mengenai dividen daripada capital gain (Husnan 1988). Kebijakan dividen tersebut juga dipandang untuk menciptakan keseimbangan diantara dividen saat ini dan pertumbuhan di masa mendatang sehingga memaksimumkan harga saham. Penelitian ini disusun dengan urutan penulisan sebagai berikut pertama, pendahuluan menjelaskan mengenai latar belakang masalah, tujuan penelitian dan organisasi penulisan. Kedua, menguraikan teori dan hasil penelitian sebelumnya sebagai dasar pengembangan hipotesis. Ketiga, metoda penelitian terdiri atas pemilihan sampel, pengumpulan data dan model regresi. Keempat, hasil penelitian yang berisi hasil dan interpretasi pengujian hipotesis. Terakhir, penutup yang berisi simpulan, keterbatasan penelitian dan saran untuk peneltian selanjutnya. RERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Dividend Payout Ratio, menurut Keown (2005) adalah jumlah dividen yang dibayarkan relatif terhadap pendapatan bersih perusahaan atau pendapatan tiap lembar. Kebijakan Dividen, menurut Sundjaja dan Barlian 58

(2003: 390) adalah rencana tindakan yang harus diikuti dalam membuat keputusan dividen. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen antara lain yang dikemukakan oleh Riyanto (1995) bahwa kebijakan dividen itu dipengaruhi oleh posisi likuiditas, kebutuhan dana untuk membayar hutang, tingkat pertumbuhan bank dan pengawasan terhadap bank. Sedangkan Husnan dan Astuti (1994) menyebutkan faktor operating cash flow, tingkat laba, kesempatan investasi, biaya transaksi, dan pajak perorangan. Beberapa faktor tersebut bisa menyebabkan pembayaran dividen yang lebih tinggi dan beberapa faktor berpengaruh sebaliknya. Pada hasil penelitian ini, peneliti memfokuskan pada faktor-faktor sebagai berikut: Pertama, Debt to Equity Ratio. Rasio ini mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya yang ditunjukkan oleh beberapa bagian modal sendiri yang digunakan untuk membayar hutang. Semakin besar rasio ini menunjukkan semakin besar kewajibannya dan rasio yang semakin rendah akan menunjukkan semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya. Peningkatan hutang ini akan mempengaruhi tingkat pendapatan bersih yang tersedia bagi pemegang saham, artinya semakin tinggi kewajiban perusahaan, akan semakin menurunkan kemampuan perusahaan dalam membayar dividen. Debt Equity Ratio, yaitu perbandingan antara total kewajiban (total utang) dengan total modal sendiri (equity). Rasio ini menunjukkan sejauh mana modal sendiri menjamin seluruh hutang. Rasio ini juga dapat dibaca sebagai perbandingan antara dana pihak luar dengan dana pemilik perusahaan yang dimasukkan ke perusahaan. Faktor kedua, Earnings per Share, menurut Gitman (2006: 68) menyatakan bahwa earnings per share is generally of interest to present or prospective stockholders and management. Faktor ketiga, Price Earnings Ratio (PER) adalah ukuran tingkat harga pasar per saham terhadap laba per saham. PER menunjukkan jumlah rupiah yang harus dibayar investor untuk setiap 1 rupiah laba periode berjalan. Semakin tinggi PER, semakin banyak mereka membayar, sehingga semakin besar pula pendapatan yang mereka harapkan (Downes dan Goodman 2001: 428). Faktor keempat, Return on Asset (ROA) menunjukkan tingkat pengembalian dari bisnis atau seluruh investasi yang telah dilakukan. Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan seluruh dengan seluruh dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasi perusahaan untuk menghasilkan keuntungan. Faktor kelima, Current Ratio menunjukkan sejauh mana kewajiban lancar (current liabilities) dijamin pembayarannya oleh aktiva lancar (current asset). 59

Faktor keenam, Net Profit Margin menurut Gitman (2006) net profit margin measures the percentage of each dollar remaining after all costs and expenses, including interest, taxes, and preferred stock dividends, have been deducted. Faktor ketujuh, Inventory Turnover, menurut Gitman (2006), Inventory turn over commonly measures the activity, or liquidity, of a firm s inventory. Faktor Kedelapan, Return on Equity (ROE) mengukur berapa besar pengembalian yang diperoleh pemilik bisnis (pemegang saham) atas modal yang dia setorkan untuk bisnis tersebut. ROE merupakan indikator yang tepat untuk mengukur keberhasilan bisnis dalam memperkaya pemegang sahamnya. Menurut Gitman (2006) Return on common equity measures the return earned on the common stockholders investment in the firm. Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen tersebut, maka hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: H 1 Terdapat pengaruh Debt Equity Ratio terhadap Kebijakan Pembayaran H 2 Terdapat pengaruh Earnings per Share terhadap Kebijakan Pembayaran H 3 Terdapat pengaruh Price Earnings Ratio terhadap Kebijakan Pembayaran H 4 Terdapat pengaruh Return on Asset terhadap Kebijakan Pembayaran H 5 Terdapat pengaruh Current Ratio terhadap Kebijakan Pembayaran Dividen Kas. H 6 Terdapat pengaruh Net Profit Margin terhadap Kebijakan Pembayaran H 7 Terdapat pengaruh Inventory Turnover terhadap Kebijakan Pembayaran H 8 Terdapat pengaruh Return on Equity terhadap Kebijakan Pembayaran METODA PENELITIAN Obyek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur dan non manufaktur selain bank dan lembaga keuangan lainnya yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dari tahun 2003 sampai 2007. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling, yaitu populasi yang dijadikan sampel penelitian ini adalah populasi yang memenuhi kriteria tertentu sesuai dengan penelitian. Sampel penelitian ini adalah perusahaan manufaktur dan non manu- 60

faktur selain bank dan lembaga keuangan lainnya yang membayar dividen tunai berturut-turut, menyediakan laporan keuangan secara lengkap dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2003 sampai 2007. Berdasarkan kriteria terdapat 21 perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Pada penelitian ini seluruhnya adalah data sekunder, data sekunder merupakan data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung atau melalui media perantara. Penelitian ini dianalisis dengan menggunakan model regresi berganda linier dengan persamaan sebagai berikut: DPR = a + b 1 DER + b 2 EPS + b 3 PER + b 4 ROA + b 5 CR + b 6 NPM + b 7 ITO + b 8 ROE + e HASIL PENELITIAN Sebelum pengujian regresi, dilakukan pengujian asumsi multikolimeraritas dan heteroskedastisitas. Hasil pengujian untuk uji multikolinearitas ini dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini: Tabel 1 Hasil Uji Multikolinearitas Variabel Toleransi VIF DER (Dividend Payout Ratio) 0,289 3,463 EPS (Earnings per Share) 0,392 2,551 PER (Price Earnings Ratio) 0,772 1,386 ROA (Return on Asset) 0,115 8,724 CR (Current Ratio) 0,717 1,395 NPM (Net Profit Margin) 0,265 3,774 ITO (Iventory Trunover) 0,618 1,618 ROE (Return on Equity) 0,111 8,996 Berikut ini adalah hasil pengujian heteroskedastisitas yang dinyatakan dalam gambar 1 berikut ini: 61

Scatterplot Dependent Variable: SQR_DPR 5 4 3 Regression Standardized Residual 2 1 0-1 -2-3 -2-1 0 1 2 Regression Standardized Predicted Value 3 Gambar 1 Hasil Uji Heteroskedastisitas Dari gambar 1 ini menunjukan bahwa titik-titik menyebar secara acak baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y dan tidak membentuk sebuah pola tertentu, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi ini. Pada tabel 2 terlihat bahwa koefesien determinasi (adjusted R square) pada hasil pengujian adalah 0,216 dapat diartikan bahwa 21,6% variasi variabel DPR dijelaskan oleh variasi variabel DER, EPS, PER, ROA, CR, NPM, ITO, dan ROE sedangkan sisanya 78,4% dijelaskan oleh variabel variabel lain. Nilai signifikansi sebesar 0,000 untuk uji F menunjukan bahwa model regresi dapat menjelaskan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Tabel 2 Hasil Pengujian Hipotesis Variabel B t Sig. Konstanta -0,764-0,454 0,651 DER -0,933-0,971 0,334 EPS 2,333 4,736 0,000 PER 0,906 4,111 0,000 ROA 0,601 0,652 0,516 CR 0,021 0,304 0,762 NPM -5,454-1,403 0,164 ITO 1,052 1,575 0,119 ROE -0,206-0,513 0,609 Adjusted R 2 0,216, F 8,96 4,588 Sig 0,000 62

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pada tabel 2 menunjukan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan Debt Equity Ratio terhadap Dividend Payout Ratio, dengan nilai signifikansi sebesar 0,334 lebih besar dari 0,05, berarti H 1 tidak dapat diterima. Terdapat pengaruh yang signifikan Earnings per Share terhadap Dividend Payout Ratio, dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05, berarti H 2 diterima. Terdapat pengaruh yang signifikan Price Earnings Ratio terhadap Dividend Payout Ratio, dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05, berarti H 3 diterima. Tidak terdapat pengaruh yang signifikan Return on Asset terhadap Dividend Payout Ratio, dengan nilai signifikansi sebesar 0,516 lebih besar dari 0,05, berarti H 4 tidak dapat diterima. Tidak terdapat pengaruh yang signifikan Current Ratio terhadap Dividend Payout Ratio, dengan nilai signifikansi sebesar 0,762 lebih besar dari 0,05, berarti H 5 tidak dapat diterima. Tidak terdapat pengaruh yang signifikan Net Profit Margin terhadap Dividend Payout Ratio, dengan nilai signifikansi sebesar 0,164 lebih besar dari 0,05, berarti H 6 tidak dapat diterima. Tidak terdapat pengaruh yang signifikan Inventory Turnover terhadap Dividend Payout Ratio, dengan nilai signifikansi sebesar 0,119 lebih besar dari 0,05, berarti H 7 tidak dapat diterima. Tidak terdapat pengaruh yang signifikan Return on Equity terhadap Dividend Payout Ratio, dengan nilai signifikansi sebesar 0,609 lebih besar dari 0,05, berarti H 8 tidak dapat diterima. PENUTUP Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut tidak terdapat pengaruh yang signifikan Debt Equity Ratio terhadap Dividend Payout Ratio, terdapat pengaruh yang signifikan Earning per Share terhadap Dividend Payout Ratio, terdapat pengaruh yang signifikan Price Earnings Ratio terhadap Dividend Payout Ratio, tidak terdapat pengaruh yang signifikan Return on Investment terhadap Dividend Payout Ratio, tidak terdapat pengaruh yang signifikan Current Ratio terhadap Dividend Payout Ratio, tidak terdapat pengaruh yang signifikan Net Profit Margin terhadap Dividend Payout Ratio, tidak terdapat pengaruh yang signifikan Inventory Turnover terhadap Dividend Payout Ratio, tidak terdapat pengaruh yang signifikan Return on Equity terhadap Dividend Payout Ratio. Beberapa Saran yang dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya. Pertama, menambahkan faktor lain yang berasal dari aspek informasi eksternal dalam penetapan kebijakan pembagian dividen. Kedua, mengklasifikasi perusahaan yang kebijakan pembagian dividennya sama, turun, atau naik 63

dari periode sebelumnya sehingga akan bisa terungkap tingkat pengaruhnya untuk perusahaan yang kebijakan dividennya sama, turun atau naik dari periode sebelumnya. Terakhir, mengklasifikasi perusahaan berdasarkan umur perusahaan, karena ada kemungkinan perusahaan yang sudah lama stabil dengan yang baru didirikan akan berpengaruh terhadap besar kecilnya dividen yang akan dibagikan kepada pemegang saham. REFERENSI: Arifin, Johar, dan M. Fakhruddin. 2001. Kamus Besar Pasar Modal, Akuntansi, Keuangan dan Perbankan. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, Gramedia. Baridwan, Z. 2000. Intermediate Accounting, Edisi Ketujuh. Yogyakarta: BPFE. Darmadji, D. dan H.M. Fakhruddin. 2006. Pasar Modal di Indonesia: Pendekatan Tanya Jawab, Edisi Kedua. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Dermawan, E.S. 1993. Faktor-faktor Penentu Kebijakan Pembayaran Dividen oleh Perusahaan-perusahaan yang Go Publik Di Bursa Efek Jakarta. Tesis (tidak dipublikasikan). Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada. Dewi, Sisca Christiany. 2008. Pengaruh Kepemilikan Managerial, Kepemilikan Institusional, Kebijakan Hutang, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Dividen. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol. 10, No. 1, Hlm. 47-58. Fabrurrozi. 2007. Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Penentuan Kebijakan Pembagian Dividen Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Tepak Manajerial Magister Manajemen UNRI, Vol. 7, No. 7. Gitman, L.J. 2006. Principles of Managerial Finance, Eleventh Edition. United State: Addison Wesley. Harahap, S.S. 2002. Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan, Edisi Pertama. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Hin, L.T. 2001. Panduan Berinvestasi Saham. Jakarta: Penerbit Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia. Ikatan Akuntan Indonesia. 2004. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Kartini. 200l. Analisis Reaksi Pemegang Saham Terhadap Pengumuman Perubahan Pembayaran Dividen Di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Siasat Bisnis, hal. 121-139. Keown, A.J. 2005. Financial Management, Tenth Edition. New Jersey: Pearson Prentice Hall. Ramli, I. 1994. Analisa Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen Industri Manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Skripsi (tidak dipublikasikan). Jakarta: Universitas Tarumanagara. Riyanto, B. 2001. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: BPFE. Sartono, A. 2000. Manajemen Keuangan, Edisi Ketiga. Yogyakarta: BPFE. Sundjaja, R.S. dan Barlian, I. 2003. Manajemen Keuangan 2, Edisi keempat. Jakarta: Literata Lintas Media. Weygandt, J.J., D.E. Kieso dan P.D. Kimmel. 2005. Accounting Principles, New York: John Willey & Sour Inc. 64