Ectracted from :

dokumen-dokumen yang mirip
AYAT-AYAT AL-QUR AN Tentang ASAL-USUL MANUSIA

Aku akan menciptakan manusia dari tanah"(shaad:71)

TALIM MADANI #12 IMAN KEPADA ALLAH (PERBEDAAN MALAIKAT DAN MANUSIA)

5. Kisah-kisah dan Sejarah 5.1 Nabi Adam AS.

Hakikat Manusia Menurut Islam

dari Ibnu Mas ud bahwa dia menafsirkan kalimat diatas dengan menyatakan, Nutfah yang memancar kedalam rahim bila Allah menghendaki untuk dijadikan

MANAJEMEN JATIDIRI ( MJ )

Kemana Tujuan Hidupmu?

Tahapan Penciptaan Manusia

MANUSIA DAN ALAM SEMESTA. Drs. Moehadi, M.Pd.

Mempersembahkan... SEQ. Training Kewirausahaan. Menjadi Pebisnis Amanah & Tawadhu

PROSES KEJADIAN MANUSIA MENURUT AL-QUR`AN ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. dan kandungan nya, hal ini tidak terlepas oleh banyaknya umat islam dari zaman

TUGAS AGAMA Nama : Nur Wulan Sari NRP : Jurusan : Teknik Mesin

BAB I PENDAHULUAN. Allah adalah Maha Pencipta makhluk (al-khaliq). Allah menciptakan

Pensyarah: Ustazah Nek Mah Bte Batri Master in Islamic Studies Calon PhD- Fiqh Sains & Teknologi Calon PhD -Pendidikan Agama Islam

: Menghafal dan Menulis Hadits Arabain. : Maktabah Raudhah al-muhibbin. Disebarluaskan melalui:

ISLAM & LINGKUNGAN HIDUP

Khatamul Anbiya (Penutup Para Nabi)

Bab 2 LANDASAN ETIKA DALAM ISLAM

Tasyakuran 4 Bulan Kehamilan

BAB V IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH

Tafsir Surat Al-Alaq

Kitab (Al-qur an) ini tidak ada keraguan di dalamnya, (sebagai) petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa (Q.S. Al-Baqarah : 2) ABSTRAK

Pendidikan Agama Islam

Ceramah Ramadhan 1433 H/2012 M Bagaimana Kita Merespon Perintah Puasa

Lampiran 1 DAFTAR TERJEMAH

DAFTAR TERJEMAH. Alquran No Halaman Bab Terjemah 1

Berpegang Teguh dengan Alquran dan Sunnah

malam bentangkan gelap, ia berdiri menyesali diri karena takut tiada tara menjadi teman kesedihan pada siang hari

MENYAMAKAN PERSEPSI TENTANG ISLAM. Munawar Rahmat. Dosen Pendidikan Agama Islam MKDU UPI

yuslimu-islaman. Bukti ketundukan kepada Allah SWT itu harus dinyatakan dengan syahadat sebagai sebuah pengakuan dalam diri secara sadar akan

Memahami Takdir Secara Adil

Mengimani Kehendak Allah

Syiah meyakini adanya dua belas imam yang menjadi penerus. kenabian. Bagi syiah, masalah imamah sudah tidak bisa ditawar lagi,

EFEK KESEHARIAN TAKWA

ISLAM MENJADI SUMBER MOTIVASI PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI

RIWAYAT HIDUP PENULIS

DAFTAR TERJEMAH. No Hal Kutipan Bab Terjemah

Pendidikan Agama Islam Bab : 1 Eksistensi Manusia

Mengenal Nama-Nama dan Sifat-Sifat Allah

MANUSIA DARI PERSPEKTIF SAINS DAN TEKNOLOGI

- Hakekat Tersembunyi Syi'ah Rafidhoh ٢

Salman Alfarisy, Lc.* Sekretaris Asia Pacific Community for Palestine

Investasi Menanam Pohon Jati

Diterjemahkan oleh : Abu Sa id Neno Triyono א א א.

Disebarluaskan melalui: website: TIDAK untuk tujuan KMERSIL

???????????????????????????????????????????????:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Membaca Al-Quran. Manfaat membaca Al Quran. the straight way the straight way

PENTINGNYA ILMU AGAMA

Tauhid untuk Anak. Tingkat 1. Oleh: Dr. Saleh As-Saleh. Alih bahasa: Ummu Abdullah. Muraja ah: Andy AbuThalib Al-Atsary. Desain Sampul: Ummu Zaidaan

KEBERPALINGAN MANUSIA DARI KEBENARAN YANG HAKIKI

Diri manusia merupakan alam Akbar (besar). Sedangkan langit dan bumi merupakan alam Asghar (kecil).

Kajian Al-Qur an, Al-Baqarah ayat 26.

TAWASSUL. Penulis: Al-Ustadz Muhammad As-Sewed

Ceramah Ramadhan 1433 H/2012 M Keutamaan Puasa

S U R G A. Diterjemahkan dari: Where do I Start oleh Bint. Mhahmood Islam4Kids.com. Alih Bahasa: Ummu Abdullah

Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Urgensi Menjaga Lisan

MENDIDIK ANAK DENGAN NASEHAT. Muzdalifah M Rahman* 1

Jika kamu mengikuti kebanyakan manusia di bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. [Q.S. 6 : 116]

BAB I PENDAHULUAN. orang yang tidak hadir dalam tempat terjadinya pembicaraan. Dalam hal kegiatan

HADITS KEduapuluh tujuh Arti Hadits / :

AYAT-AYAT AL-QUR AN Tentang ALAM SEMESTA

AKHLAK PRIBADI ISLAMI

Penulis: Al-Ustadz Abu Usamah Abdurrahman bin Rawiyah An Nawawi

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Khutbah Jum'at. Hukum & Bahaya Minuman Keras. Bersama Dakwah 1

BAB IX MACAM - MACAM SUJUD

Takabur, Sikap Sombong Kepada Allah

Maulid Nabi Muhammad s.a.w.

Ditulis oleh administrator Senin, 15 Desember :29 - Terakhir Diperbaharui Rabu, 20 Mei :36

KONSEP ANAK DALAM ISLAM

Berpegang kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah, dan tidak bertaqlid kepada seseorang

DAFTAR TERJEMAH. 1 1 Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-ku.( surah Adz Dzariyaat ayat 56)

MATAN. Karya Syaikh Al Imam Muhammad bin Abdul Wahhab

ILMU PERTANDA Oleh Nurcholish Madjid

Evolusi Nabi Adam. Mengungkap kesimpang-siuran kisah dalam misteri Nabi Adam

ISLAM DAN MITOLOGI Oleh Nurcholish Madjid

Mukadimah. Pengkajian

Kaidah-Kaidah Tibbun Nabawi

Mutiara Islahul Qulub 3

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG KLONING SEL SOMATIK SUAMI MANDUL

Mendidik Anak Menuju Surga. Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Tugas Mendidik Generasi Unggulan


Pendidikan Agama Islam

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 285

5. Kisah-kisah dan Sejarah 5.6 Nabi Ibrahim AS., Nabi Ismail AS., Nabi Luth AS., dan Nabi Ishaq AS.

Suatu ketika Rasulullah harus sedikit menegur Aisyah ketika sang Humaira cemburu berat.

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PENDIDIKAN DAN KOMPETENSI

RANGKUMAN MATERI. Iman Kepada Allah SWt

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PENGEMBANGAN IPTEK DAN PENGARUHNYA TERHADAP PEMAHAMAN AL QUR AN*

DAFTAR TERJEMAH No. BAB Hal Terjemah

LAMPIRAN TERJEMAH. No Bab Surah/Hadis Terjemah. 1 I QS. al-baqarah: 132 Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan

Syariat Adalah Amanah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Roswilda Hadianti, 2013

Khutbah Jum'at. Isra' Mi'raj. Bersama Dakwah 1

BAB I KONSEP KETUHANAN DALAM ISLAM. Tujuan bab : Setelah membaca bab ini anda diharapkan dapat menjelaskan konsep ketuhanan dalam Islam

I Pendahuluan. Proses Usaha. Doa. Peluang

PERKEMBANGAN EMBRIOLOGI Perspektif QUR AN DAN SAINS

. 2 TANDA-TANDA KIAMAT

Transkripsi:

Pengertian Sains: Apa itu Sains? 1 Kata sains berasal dari bahasa Latin scientia yang berarti "pengetahuan" atau "mengetahui". Dari kata ini terbentuk kata science(inggris). Sains dalampengertian sebenarnya adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari berbagai fenomena alam sehingga rahasia yang dikandungnya dapat diungkap dan dipahami. Dalam usaha mengungkap rahasia alam tersebut, sains melakukannya dengan menggunakan metode ilmiah. Sains memiliki ciri-ciri tertentu. Beberapa ciri sains tersebut adalah sebagai berikut: Objek kajiannya sains berupa benda-benda konkret: Benda konkret adalah benda-benda yang dapat ditangkap oleh alat-alat indra, dapat berupa benda padat, cair, atau gas. Jika benda-benda tersebut tidak dapat ditangkap oleh indra kita, maka digunakan alat bantu. Contohnya, pengamatan terhadap virus dilakukan dengan menggunakan mikroskop elektron dan bakteri dengan bantuan mikroskop cahaya. Sains mengembangkan pengalaman-pengalaman empiris: Hal berarti pemecahan masalah dilakukan berdasarkan pengalaman-pengalaman yang dapat dirasakan oleh semua orang (pengalaman nyata). Sains menggunakan langkah-langkah sistematis: Artinya, dalam proses pemecahan masalah, sains menggunakan langkah-langkah yang teratur (sistematis) sesuai dengan aturan-aturan yang sudah dibakukan. Langkahlangkah sistematis tersebut berlaku untuk setiap bidang kajian sains dengan hasil yang sama jika dilakukan pada situasi yang sama. Hasil/produk sains bersifat objektif: Artinya, temuan tersebut tidak dipengaruhi oleh subjektivitas pelaku eksperimen atau atas hasil pemesanan dari pihak lain yang sifatnya memihak. Sains hanya memihak kepada kebenaran yang bersifat ilmiah. Sains menggunakan cara berpikir logis: Cara berpikir yang menggunakan logika akan mengikuti kontinuitas dalam berpikir. Hukum-hukum yang dihasilkan sains bersifat universal: Artinya dilakukan di mana saja, oleh siapa saja, serta kapan saja, pada dasarnya akan mendapatkan hasil yang sama 1 Ectracted from : http://www.pengertianahli.com/2013/12/pengertian-sains-apa-itusains.html#

Melihat kebesaran Tuhan pada diri manusia Penciptaan Manusia Menurut Al-Qur an 2 Pendahuluan Kitab (Al Qur an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka. (QS. Al Baqarah (2) : 2-3) Ayat di atas jelas menerangkan pada kita bahwa Al-Qur an tidak ada yang bisa diragukan lagi. Segala yang ada di dalam Al-Qur an adalah sudah pasti benar. Kebenaran Al-Qur an ini telah banyak terbukti oleh ilmu pengetahuan manapun. Bahkan banyak persoalan pada suatu ilmu pengetahuan yang baru terpecahkan dari Al-Qur an. Tidak hanya ilmuwan muslim yang mengeksplor Al-Qur an dan menjadikannya rujukan ilmu pengetahuan dan sains, tapi juga ilmuwan-ilmuwan barat yang mengembangkan teori, hukum, dan fenomena-fenomena alam yang tidak bisa dipecahkan. Al-Qur an adalah mukjizat terbesar sepanjang masa, karena manfaatnya akan dirasakan oleh semua manusia sampai akhir jaman. Al-Qur an diturunkan kepada seorang Rasul yang buta huruf dan pada negeri yang cukup tertinggal dari ilmu pengetahuan. Tidak masuk akal jika menyebutkan bahwa Al-Qur an adalah buatan Muhammad. Hal ini dikarenakan kandungan Al-Qur an yang luar biasa banyak yang menjelaskan ilmu pengetahuan dan sains yang baru terungkap oleh alat-alat canggih jaman sekarang. Salah satu yang Al-Qur an jelaskan adalah mengenai teori penciptaan manusia. Bagaimana ketika manusia pertama diciptakan dan bagaimana mekanisme terbaik pembentukan jasad manusia di rahim ibunya, pembentukan ovum, sperma, dan lain sebagainya telah dijelaskan secara rinci dan detail. Pembentukan manusia ini baru terbukti oleh sains pada akhir-akhir abad ini oleh teknologi mutakhir. Maka tidak ada yang bisa diragukan dari Al-Qur an, termasuk mengenai teori penciptaan manusia pertama yaitu Adam adalah tidak melalui proses evolusi seperti yang dilontarkan oleh Darwin. Al-Qur an bukan yang harus dibuktikan oleh sains dan 2 Extracted article from Internet https://citysaidah.wordpress.com/2010/02/18/penciptaan-manusia-menurut-alquran/

teknologi, tapi sains dan teknologi lah yang harus dibuktikan oleh Al-Qur an, karena Al- Qur an sudah pasti benar. Prapenciptaan Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi. Mereka berkata: Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau? Tuhan berfirman: Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui. (Al-Baqarah: 30) Malaikat adalah makhluk Allah yang paling patuh terhadap segala perintahnya. Sebelum manusia pertama atau Adam diciptakan, malaikat sudah diciptakan terlebih dahulu. Suatu ketika saat Allah memberikan pengumuman berupa rencana akan menciptakan suatu makhluk yang akan menjadi khalifah di muka bumi. Namun, makhluk yang dipilih Allah itu adalah manusia. Mengetahui hal ini malaikat sedikit protes pada Allah. Kita harus ingat bahwa malaikat itu makhluk yang paling taat dan patuh pada segala perintah dan keputusannya. Akan tetapi satu hal ini yang membuat malaikat angkat bicara kepada Allah berkenaan dengan akan adanya penciptaan manusia ini. Seperti yang dijelaskan oleh ayat di atas, malaikat tahu bahwa manusia yang akan diciptakan Allah tersebut akan membuat kerusakan di muka bumi. Padahal Allah menciptakan manusia dengan tujuan menjadi khalifah di muka bumi. Allah pun menjawab protes para malaikat dengan kalimat Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui disini kita bisa melihat bahwa Allah lah sang perencana segalanya, Allah lah sang maha pencipta yang paling mengetahui ciptaannya. Ada sesuatu dibalik skenario yang dibuat Allah. Pasti ada sejuta hikmah dari jawaban Allah tersebut. Ayat ini juga mengingatkan pada manusia bahwa tujuan awal kita diciptakan oleh Allah adalah untuk menjadi khalifah di muka bumi. a) Proses Kejadian Manusia Pertama (Adam) Di dalam Al Qur an dijelaskan bahwa Adam diciptakan oleh Allah dari tanah yang kering kemudian dibentuk oleh Allah dengan bentuk yang sebaik-baiknya. Setelah sempurna

maka oleh Allah ditiupkan ruh kepadanya maka dia menjadi hidup. Hal ini ditegaskan oleh Allah di dalam firman-nya : Yang membuat sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah. (QS. As Sajdah (32) : 7) Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. (QS. Al Hijr (15) : 26) Disamping itu Allah juga menjelaskan secara rinci tentang penciptaan manusia pertama itu dalah surat Al Hijr ayat 28 dan 29. Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat : Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan kedalamnya ruh (ciptaan)-ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud (QS. Al Hijr (15) : 28-29) Di dalam sebuah Hadits Rasulullah saw bersabda : Sesunguhnya manusia itu berasal dari Adam dan Adam itu (diciptakan) dari tanah. (HR. Bukhari) Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: Sebutkanlah kepada-ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar! (Albaqarah:31) Mereka menjawab: Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (Albaqarah:32) Allah berfirman: Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini. Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman: Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan? (Albaqarah:33) Dialah Yang menciptakan kamu dari tanah, sesudah itu ditentukannya ajal (kematianmu), dan ada lagi suatu ajal yang ada pada sisi-nya (yang Dia sendirilah mengetahuinya), kemudian kamu masih ragu-ragu (tentang berbangkit itu). (Alanam:2)

b) Proses Kejadian Manusia Kedua (Siti Hawa) Pada dasarnya segala sesuatu yang diciptakan oleh Allah di dunia ini selalu dalam keadaan berpasang-pasangan. Demikian halnya dengan manusia, Allah berkehendak menciptakan lawan jenisnya untuk dijadikan kawan hidup (isteri). Hal ini dijelaskan oleh Allah dalam salah satu firman-nya : Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui (QS. Yaasiin (36) : 36) Adapun proses kejadian manusia kedua ini oleh Allah dijelaskan di dalam surat An Nisaa ayat 1 yaitu : Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya, dan daripada keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang sangat banyak (QS. An Nisaa (4) : 1) Di dalam salah satu Hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dijelaskan : Maka sesungguhnya perempuan itu diciptakan dari tulang rusuk Adam (HR. Bukhari-Muslim) Apabila kita amati proses kejadian manusia kedua ini, maka secara tak langsung hubungan manusia laki-laki dan perempuan melalui perkawinan adalah usaha untuk menyatukan kembali tulang rusuk yang telah dipisahkan dari tempat semula dalam bentuk yang lain. Dengan perkawinan itu maka akan lahirlah keturunan yang akan meneruskan generasinya. c) Proses Kejadian Manusia Ketiga (semua keturunan Adam dan Hawa) Kejadian manusia ketiga adalah kejadian semua keturunan Adam dan Hawa kecuali Nabi Isa a.s. Dalam proses ini disamping dapat ditinjau menurut Al Qur an dan Al Hadits dapat pula ditinjau secara medis. Di dalam Al Qur an proses kejadian manusia secara biologis dejelaskan secara terperinci melalui firman-nya : Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia itu dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam

tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kamudian Kami jadikan ia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik. (QS. Al Mu minuun (23) : 12-14). Kemudian dalam salah satu hadits Rasulullah SAW bersabda : Telah bersabda Rasulullah SAW dan dialah yang benar dan dibenarkan. Sesungguhnya seorang diantara kamu dikumpulkannya pembentukannya (kejadiannya) dalam rahim ibunya (embrio) selama empat puluh hari. Kemudian selama itu pula (empat puluh hari) dijadikan segumpal darah. Kemudian selama itu pula (empat puluh hari) dijadikan sepotong daging. Kemudian diutuslah beberapa malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya (untuk menuliskan/menetapkan) empat kalimat (macam) : rezekinya, ajal (umurnya), amalnya, dan buruk baik (nasibnya). (HR. Bukhari-Muslim) Selanjutnya yang dimaksud di dalam Al Qur an dengan saripati berasal dari tanah sebagai substansi dasar kehidupan manusia adalah protein, sari-sari makanan yang kita makan yang semua berasal dan hidup dari tanah. Yang kemudian melalui proses metabolisme yang ada di dalam tubuh diantaranya menghasilkan hormon (sperma), kemudian hasil dari pernikahan (hubungan seksual), maka terjadilah pembauran antara sperma (lelaki) dan ovum (sel telur wanita) di dalam rahim. Kemudian berproses hingga mewujudkan bentuk manusia yang sempurna (seperti dijelaskan dalam ayat diatas). Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dari air mani yang bercampur (QS. Addahr: 2) Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. (QS 96. Al- Alaq: 2) Selanjutnya, fase segumpal darah (`alaqah) berlanjut terus dari hari ke-15 sampi hari ke- 24 atau ke-25 setelah sempurnanya proses pembuahan. Meskipun begitu kecil, namun para ahli embriologi mengamati proses membanyaknya sel-sel yang begitu cepat dan aktivitasnya dalam membentuk organ-organ tubuh. Mulailah tampak pertumbuhan syaraf dalam pada ujung tubuh bagian belakang embrio, terbentuk (sedikit-demi sedikit ) kepingan-kepingan benih, menjelasnya lipatan kepala; sebagai persiapan perpindahan fase ini (`alaqah kepada fase berikutnya yaitu mudhgah (mulbry stage)).mulbry stage adalah kata dari bahasa Latin yang artinya embrio (janin) yang berwarna murberi (merah tua keungu-unguan). Karena bentuknya pada fase ini menyerupai biji murberi, karena

terdapat berbagai penampakan-penampakan dan lubang-lubang (rongga-rongga) di atasnya. Realitanya, ungkapan Al-Qur an lebih mendalam, karena embrio menyerupai sepotong daging yang dikunyah dengan gigi, sehingga tampaklah tonjolan-tonjolan dan celah (rongga-rongga) dari bekas kunyahan tersebut. Inilah deskripsi yang dekat dengan kebenaran. Lubang-lubang itulah yang nantinya akan menjadi organ-organ tubuh dan anggota-anggotanya. Di dalam Al-Qur an disebutkan bahwa embrio terbagi dua; pertama, sempurna (mukhallaqah) dan kedua tidak sempurna (ghair mukhallaqah). Penafsiran dari ayat tersebut adalah: Secara ilmiah, embrio dalam fase perkembangannya seperti tidak sempurna dalam susunan organ tubuhnya. Sebagian organ (seperti kepala) tampak lebih besar dari tubuhnya dibandingkan dengan organ tubuh yang lain. Lebih penting dari itu, sebagian anggota tubuh embrio tercipta lebih dulu dari yang lainnya, bahkan bagian lain belum terbentuk. Contoh, kepala. Ia terbentuk sebelum sebelum bagian tubuh ujung belum terbentuk, seperti kedua lengan dan kaki. Setelah itu, secara perlahan mulai tampaklah lengan dan kaki tersebut. Tidak diragukan lagi, ini adalah I jâz `ilmiy (mukjizat sains) yang terdapat di dalam Al-Qur an. Karena menurut Dr. Ahmad Syauqiy al-fanjary, kata `alaqah tidak digunakan kecuali di dalam Al-Qur an. Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah. Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina. Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur. (Assajdah:7-9) Dan orang-oranng yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya. (Athuur:21) Interpretasi Para ahli dari barat baru menemukan masalah pertumbuhan embrio secara bertahap pada tahun 1940 dan baru dibuktikan pada tahun 1955, tetapi dalam Al Qur an dan Hadits yang diturunkan 15 abad lalu hal ini sudah tercantum. Ini sangat mengagumkan bagi salah seorang embriolog terkemuka dari Amerika yaitu Prof. Dr. Keith Moore, beliau

mengatakan : Saya takjub pada keakuratan ilmiah pernyataan Al Qur an yang diturunkan pada abad ke-7 M itu. Selain iti beliau juga mengatakan, Dari ungkapan Al Qur an dan hadits banyak mengilhami para scientist (ilmuwan) sekarang untuk mengetahui perkembangan hidup manusia yang diawali dengan sel tunggal (zygote) yang terbentuk ketika ovum (sel kelamin betina) dibuahi oleh sperma (sel kelamin jantan). Kesemuanya itu belum diketahui oleh Spalanzani sampai dengan eksperimennya pada abad ke-18, demikian pula ide tentang perkembangan yang dihasilkan dari perencanaan genetik dari kromosom zygote belum ditemukan sampai akhir abad ke-19. Tetapi jauh ebelumnya Al Qur an telah menegaskan dari nutfah Dia (Allah) menciptakannya dan kemudian (hadits menjelaskan bahwa Allah) menentukan sifat-sifat dan nasibnya. Sebagai bukti yang konkrit di dalam penelitian ilmu genetika (janin) bahwa selama embrio berada di dalam kandungan ada tiga selubung yang menutupinya yaitu dinding abdomen (perut) ibu, dinding uterus (rahim), dan lapisan tipis amichirionic (kegelapan di dalam perut, kegelapan dalam rahim, dan kegelapan dalam selaput yang menutup/membungkus anak dalam rahim). Hal ini ternyata sangat cocok dengan apa yang dijelaskan oleh Allah di dalam Al Qur an : Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan (kegelapan dalam perut, kegelapan dalam rahim, dan kegelapan dalam selaput yang menutup anak dalam rahim) (QS. Az Zumar (39) : 6). Inilah teori penciptaan dalam Islam. Allah adalah Pencipta segala sesuatu dan Dia mengendalikan alam semesta menurut kehendak-nya sesuai fungsi dan peran yang spesifik. Awal penciptaan dituturkan di dalam al-qur an seara logis dan tegas, dengan menyatakan banyak fakta dalam penciptaan. Namun, seseorang yang membandingkan penjelasan tentang awal penciptaan seperti yang disebutkan dalam al-qur an dan seperti yang disebutkan dalam Kitab Kejadian itu akan dengan mudah menyimpulkan bahwa kedua buku memiliki sumber yang sama namun al-qur an menjelaskannya secara logis dan ilmiah. Dari al-mu minun: 12-16, dapat disimpulkan sebagai berikut: Adam diciptakan dari tanah liat secara langsung, atau secara tidak langsung dari bahan dasar lumpur. Sebelum berubah menjadi manusia, Adam menerima

hembusan ruh dari Allah nafas yang memberinya kemampuan kemampuan untuk belajar dan potensi untuk mengenali. Hawa diciptakan dari sel atau tulang Adam. Penciptaan tersebut memberi penjelasan yang masuk akal mengenai kesamaan antara peta genetik dan jumlah chromosom pada kedua Adam dan Hawa. Dalam teori penciptaan dalam Islam, Allah menentukan peran bagi Hawa, seorang perempuan diciptakan dari laki-laki, yang ditugaskan di Al-Qur an dengan ayat-ayat berikut: Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir. (ar-rum: 21) Allah juga berfirman, Allah menjadikan bagi kamu istri-istri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu dari istri-istri kamu itu, anak anak dan cucu-cucu, dan memberimu rezeki dari yang baik-baik. Maka mengapakah mereka beriman kepada yang batil dan mengingkari nikmat Allah? [an-nahl: 72] Menurut ayat-ayat ini, teori penciptaan menurut Islam itu mencakup hal-hal berikut: Allah menganugerahi Adam isteri dengan sifat-sifat tertentu untuk tujuan kasih sayang dan rahmat. Allah memberi Hawa fitur reproduksi untuk memberikan anak laki-laki dan perempuan. Sesuai kehendak Allah, Adam dan Hawa merupakan bagian dari bangunan masyarakat yang lengkap, yang terdiri dari orang tua, anak, cucu, dan seterusnya. Allah menentukan desain fitur-fitur manusia dalam air sperma yang dipancarkan manusia dengan DNA yang spesifik, peta genetika atau jumlah chromosom bersama antara pasangan perkawinan, laki-laki dan perempuan. Allah menjaga sumber kelangsungan kehidupan makhluk-nya. Karena itu, Allah mengatur kerajaan tumbuhan sebagai makhluk otonom yang menyediakan makanan yang diperlukan untuk kerajaan manusia. Dia mengatur siklus untuk menghasilkan air tawar untuk minuman manusia dan pengairan tanaman yang mereka makan.

Allah mengelola pasokan energi untuk makhluk-nya demgam proses fotosintesis yang ajaib, yang menyimpan energi dari matahari menjadi buah yang dapat dimakan. Sebagaimana teori evolusi nihil logika kehidupan evolusi, Biogenesis juga gagal dalam mengasumsi awal mula kehidupan dalam zat kimia dengan regenerasi imajiner spontan. Dalam al-qur an, Allah menyatakan bahwa Dia adalah Pencipta kehidupan dan kematian. Teori Penciptaan dalam Islam mengenai peran Pencipta sebagai Pencipta unsur kehidupan. Unsur seperti itu tidak diketahui sampai sekarang oleh manusia. Teori Darwin tidak mampu menjelaskan mengenai ruh. Tanpa ruh, sebuah jasad yang ada tidak akan berfungsi, tidak akan hidup. Ruh masih menjadi misteri dalam sains dan teknologi. Hanya Allah yang tahu, bahkan di Al-Qur an pun dikatakan bahwa Allah lah yang memegang kunci rahasia alam ruh. Jiwa ditiupkan ke dalam Adam dan juga ditiupkan ke dalam setiap manusia. Hal ini menjadi rahasia Allah semata, tidak seorang pun bisa mendefinisikannya. Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah, Roh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit. (al-isra : 85) Allah dalam teori Penciptaan dalam Islam tidak hanya membuat badan kita hidup, tetapi ia juga membentuk rupa kita agar terlihat seperti rupa manusia. Allah memiliki nama lain dalam Al-Qur an selain al-khaliq (Pencipta), yaitu al-mushawwir (Yang membentuk rupa). Dia-lah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Nama-Nama Yang Paling baik. Bertasbih kepada-nya apa yang ada di langit dan di bumi. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (al-hasyr: 24) Dari penjelasan singkat di atas dapat ditarik sebuah konklusi bahwa Al-Qur an bukan hanya sebagai kitab suci yang membacanya merupakan ibadah, namun ia juga merupakan sebuah kitab yang banyak mengandung tanda-tanda ilmiah. Hal ini semakin membuktikan bahwa Al-Qur an itu benar-benar wahyu dari Allah, bukan buatan Muhammad SAW.