BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sebagai upaya mencapai tujuan penelitian, peneliti memilih metode

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian yang berjudul Peningkatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN TINDAKAN. efisiensi dan efektifitas pembelajaran melalui model pembelajaran

PENELITIAN TINDAKAN KELAS. PENELITIAN TINDAKAN KELAS (Classroom Action Research)

KONSEP DASAR PENELITIAN TINDAKAN KELAS (CLASSROOM ACTION RESEARCH)

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitan yang dilakukan ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. prosedur yang akan dilalui dalam penelitian, validasi data dan terakhir melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. biasa dikenal dengan classroom action research. Menurut Stephen Kemmis

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (classroom action research). Dalam penelitian tindakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang akan dilakukan ini menggunakan metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diartikan sebagai prosedur atau cara memecahkan masalah penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pengertian dan karakteristik penelitian tindakan kelas

BAB 3 METODE PENELITIAN. Inggris dikenal dengan Clasroom Action Research (ARC). Penelitian tindakan

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

PENELITIAN TINDAKAN BIMBINGAN DAN KONSELING PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN/ BIMBINGAN DAN KONSELING

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang akan dilakukan ini menggunakan metode Penelitian

BAB III METODELOGI PENELITIAN. penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Class Room Action Research).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. atau istilah dalam bahasa inggris adalah classroom action research, yaitu suatu action

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran.penelitian tindakan kelas ini hakikatnya merujuk pada suatu gerak

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (classroom action

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN. Orientasi teori dan kajian lapangan. Perencanaan 1. Tes siklus I. Perencanaan 2. Tes siklus II.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode dan rancangan penelitian tindakan yang

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. inggris disebut Clasroom Action Research (CAR).Penelitian ini terdiri dari empat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penulis melaksanakan penelitian di Sekolah Menengah Pertama Negeri 9

PELATIHAN MENDESAIN PENELITIAN TINDAKAN KELAS DAN PENGEMBANGAN MODEL DICK AND CAREY BAGI GURU-GURU DI SMA NEGERI 1 NARMADA

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode penelitian tindakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini berbentuk penelitian tindakan kelas (classroom reaseach).

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Kelas IV pada Pembelajaran PKn melalui Metode Pemberian Tugas di SD Inpres 1 Kasimbar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Kemmis & Mc. Taggart (Basrowi, 2008: 26) memandang PTK sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. dari Kemmis dan Taggart dalam Pargito (2011: 37), yaitu: (1) plan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan mengadakan perbaikan pembelajaran bahasa Indonesia

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. penting dalam pendidikan, dan diajarkan mulai dari sekolah dasar hingga tingkat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Fokus pada bab ini adalah membahas mengenai metode penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan (classroom action research) yang bersifat reflektif dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. SD Negeri 2 Guwa Lor siswanya mengalami kesulitan dalam pembelajaran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. berkaitan dengan penggunaan media permainan smart monopoly untuk

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian tindakan ( classroom action research) yang bersifat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) atau Classroom Action Research yang dilakukan peneliti secara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas ( classroom action research). Hal ini sesuai dengan defenisi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian menurut Nana Sudjana menekankan kepada cara

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kegiatan bersiklus yang terdiri dari perencanaan, tindakan &

PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (Bidang Bahasa di Jenjang Sekolah Dasar) Oleh: Supartinah, S.Pd. PGSD FIP UNY

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran menulis cerpen menggunakan strategi. 3M (Meniru-Mengolah-Mengembangkan) dilakukan dengan

PENELITIAN TINDAKAN KELAS 1 (CLASSROOM ACTION RESEARCH)

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Drs. H. MAHDUM MA, M.Pd. Dosen FKIP UNRI Hp , (0761) , FAX: (0761)

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode PTK (Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLODI PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas merupakan suatu penelitian pula, yang dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK adalah penelitian yang dilakukan

Transkripsi:

BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research). Dalam I Wayan Santyasa (2007:4), Kemmis dan Mc Neiff mendefinisikan penelitian tindakan kelas sebagai berikut. Action research as a form of self-reflective inquiry undertaken by participants in a social (including educational) situation in order to improve the rationality and justice of (a) their on social or educational practices, (b) their understanding of these practices, and (c) the situations in which practices are carried out. Kemmis (1992) Action research is a term which refer to a practical way of looking at your own work to sheck that it is you would like it to be. Because action research is done by you, the practitioner, it is often referred to as practitioner based research; and because it involves you thinking about and reflecting on your work, I can also be called a form of self-reflective practice. McNeiff (2002) Berdasarkan definisi Kemmis dan McNeiff tersebut, dapat dicermati pengertian PTK secara lebih rinci dan lengkap. PTK didefinisikan sebagai suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan. Tindakan tersebut dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakan mereka dalam melaksanakan tugas sehari-hari, memperdalam pemahaman terhadap tindakantindakan yang dilakukan, serta memperbaiki kondisi, di mana praktik-praktik pembelajaran tersebut dilakukan. Untuk mewujudkan tujuan-tujuan tersebut, PTK dilaksanakan dalam proses berdaur cyclical yang terdiri dari empat tahapan, 48

49 perencanaan, aksi, observasi, evaluasi, dan refleksi. Dalam pelaksanaannya, penelitian tindakan kelas atau PTK membutuhkan peran pihak lain observer untuk mengamati pelaksanaannya. Oleh karena itu, PTK sering disebut penelitian yang pola kerjanya bersifat kolaboratif. Rencana yang disusun pertama kali merupakan rencana yang bertujuan untuk mengatasi permasalahan yang telah ditemukan dalam studi pendahuluan, sedangkan rencana berikutnya, merupakan hasil refleksi siklus-siklus sebelumnya. Pelaksanaan tindakan merupakan proses penuangan rencana yang telah disusun. Dalam pelaksanaannya dilakukanlah pengamatan terhadap tindakan, hasil pengamatan, kemudian dianalisis dan hasil analisisnya berupa bahan refleksi guna merenungkan segala kekurangan yang dihadapi. Hasil refleksi ini, merupakan bahan untuk menentukan rencana tindakan pada siklus berikutnya. Untuk lebih memperluas pemahaman kita mengenai penelitian tindakan kelas, dibawah ini dimuat bagan proses penelitian tindakan kelas.

50 Bagan 3.1 BAGAN PROSES PENELITIAN TINDAKAN KELAS PERENCANAAN REFLEKSI SIKLUS I PELAKSANAAN PENGAMATAN PERENCANAAN REFLEKSI SIKLUS II PELAKSANAAN PENGAMATAN PERENCANAAN REFLEKSI SIKLUS? PELAKSANAAN PENGAMATAN

51 3.2 Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMAN 6 Bandung, dengan subjek penelitian siswa kelas X-5. Kelas tersebut dipilih berdasarkan hasil survei pendahuluan dari 3 kelas sample yang peneliti ajar, yaitu X-1, X-2, X-5 dengan melakukan wawancara mengenai permasalahan yang muncul tentang mengarang persuasi terhadap perwakilan 5 orang siswa setiap kelas. Hasil survei pendahuluan tersebut, mengungkapkan tentang permasalahan awal yang muncul dari 3 kelas di atas adalah mengenai pengembangan imajinasi untuk menulis paragraf persuasif. Siswa kelas X-5 lebih banyak mengemukakan permasalahan tersebut sehingga peneliti melakukan penelitian di kelas tersebut. 3.3 Prosedur Penelitian Prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri dari studi pendahuluan, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, dan evaluasi. Berikut merupakan penjelasan selengkapnya. 3.3.1 Studi Pendahuluan Studi pendahuluan dalam penelitian ini, dilakukan pada kegiatan awal yang bertujuan untuk mengungkapkan permasalahan penting yang perlu dipecahkan, berkaitan dengan pembelajaran menulis, terutama menulis karangan persuasi. Peneliti melakukan pengamatan pendahuluan untuk mengenali dan mengetahui kondisi awal yang akan dijadikan sebagai bahan untuk merencanakan tindakan.

52 Wawancara dengan guru bahasa dan sastra Indonesia kelas X, Dra. Hj. Aceu Yunia, dilakukan untuk mengetahui mengenai pembelajaran menulis karangan persuasi kelas X. Hal tersebut, merupakan tindakan awal sebagai wujud studi pendahuluan yang dilakukan peneliti. Hasil dari penelitian awal menunjukkan bahwa guru belum pernah menggunakan media pembelajaran iklan audiovisual, dalam pembelajaran menulis karangan persuasi pada siswa kelas X. Penelitian yang diajukan oleh peneliti adalah mengenai pembelajaran menulis karangan persuasi dengan media iklan audiovisual. Penelitian ini disambut dengan baik oleh guru yang bersangkutan sebagai salah satu alternatif pemecahan masalah untuk meningkatkan motivasi dan memperluas daya imajinasi siswa dalam menulis karangan persuasi. 3.3.2 Perencanaan Tindakan Perencanaan tindakan dalam penelitian ini, dimaksudkan untuk mengintegrasikan antara kemampuan siswa dalam mengarang persuasi dengan media pembelajaran berupa iklan audiovisual, sebagai media yang digunakan untuk memperluas inspirasi dan imajinasi siswa. Dalam sebuah rencana pelaksanaan pembelajaran. 3.3.3 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan pada penelitian ini, dilakukan oleh peneliti sebagai perancang rencana pembelajaran, sekaligus sebagai praktisi. Praktisi dalam pelaksanaan tindakan bertugas melaksanakan rencana tindakan pembelajaran menulis karangan persuasi dengan menggunakan media iklan audiovisual.

53 Peran peneliti dalam pelaksanaan tindakan adalah merancang intervensi pembelajaran yang terkait dengan pelaksanaan pembelajaran menulis karangan persuasi, menggunakan media iklan audiovisual dengan cara mendiskusikan, menegosiasikan, dan mengkomunikasikan tindakan yang akan dan perlu dilakukan sehingga diperoleh kesepakatan antara peneliti dan guru. Kegiatan di atas, dilakukan sebelum pelaksanaan di dalam kelas, agar peneliti sebagai praktisi memahami rancangan yang telah disusun dan menguasai peran yang harus dilakukannya, selama mengaplikasikan rancangan yang telah disusun. 3.3.3.1 Struktur siklus penelitian Struktur siklus penelitian dibuat untuk menggambarkan hal-hal yang akan diperbuat pada pelaksanaan tiap siklus penelitian, struktur siklus penelitian adalah sebagai berikut. a. Merancang dan mempersiapkan tindakan yang dilakukan. b. Membuat skenario pembelajaran berdasarkan media pembelajaran yang akan diterapkan dalam menulis karangan persuasi. c. Melakukan observasi dan pengolahan data. d. Menyebarkan jurnal siswa untuk mengetahui respons siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran dari awal hingga akhir. e. Bersama-sama dengan guru menganalisis dan merefleksi pelaksanaan hasil tindakan pembelajaran. Pelaksanaan analisis terhadap pembelajaran dilakukan untuk meperoleh gambaran secara kualitatif dan kuantitatif dari

54 proses tindakan dan observasi kemudian dijadikan perencanaan tindakan dalam siklus selanjutnya. 3.3.4 Observasi Observasi dilakukan selama proses penelitian tindakan yang dilaksanakan mulai dari siklus pertama hingga siklus selanjutnya. Observasi ini diharapkan, dapat mengenali gejala-gejala yang ada di kelas, baik yang bersifat mendukung maupun yang bersifat menghambat efektifitas tindakan sehingga modifikasi rancangan tindakan dapat dilakukan secepatnya. Observasi ini, dilakukan secara berkelanjutan sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Observasi terhadap pelaksanaan tindakan ini menggunakan instrumen pengumpulan data, berupa pedoman observasi guru dan siswa, pedoman jurnal siswa,dan lembar tes kemampuan. Hasil dari pengamatan kemudian didiskusikan bersama guru sehingga menghasilkan refleksi yang berpengaruh pada perencanaan siklus selanjutnya. 3.3.5 Refleksi Refleksi merupakan bagian yang sangat penting untuk memahami, memaknai proses, dan hasil perubahan yang terjadi sebagai akibat adanya tindakan. Refleksi dilakukan setelah peneliti mengidentifikasi data yang diperoleh dari hasil observasi para observer dan catatan lapangan selama pembelajaran berlangsung.

55 Refleksi dilakukan pada tiap siklus. Refleksi ini dilakukan untuk memperoleh data sebagai bahan perbaikan ataupun mengubah perencanaan pada siklus berikutnya. 3.4 Pengumpulan Data Pengumpulan data, berisi hal-hal yang bersifat teknis untuk mengambil dan menelaah data. Adapun jenis pengumpulan data tersebut adalah sebagai berikut: 3.4.1 Wawancara Wawancara dilaksanakan satu kali, yaitu pada saat studi pendahuluan dengan mewawancarai guru mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Hal yang ditanyakan pada guru berkisar pada metode dan media apa saja yang pernah digunakan dalam pembelajaran menulis khususnya menulis karangan persuasi. 3.4.2 Observasi Observasi dilaksanakan untuk mengetahui segala peristiwa dan kegiatan yang terjadi selama dalam proses tindakan dan perbaikan. Observasi dilakukan terutama untuk mengamati proses dan dampak pembelajaran yang dilakukan, terutama untuk mengamati proses dan dampak pembelajaran yang diperlukan untuk dapat menyusun langkah-langkah perbaikan sehingga menjadi lebih efektif dan efisien.

56 Jenis penelitian observasi yang dilakukan peneliti adalah observasi partisipan, yaitu observasi yang melibatkan orang lain (Arikunto, 2000:95), Observasi ini dilakukan dengan mengamati prilaku siswa dan guru secara langsung dengan tujuan untuk memperoleh gambaran mengenai aktivitas siswa, aktivitas guru dan tujuan pembelajaran, selama berlangsungnya pembelajaran menulis karangan persuasi di kelas. Adapun observer dalam penelitian ini adalah: 1. Dra. Hj. Aceu Yunia, beliau adalah guru mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia yang mengemukakan permasalahan yang timbul kepada peneliti, mengenai kemampuan mengarang siswa kelas X. Siswa belum maksimal untuk mengembangkan imajinasinya dalam menulis karangan persuasi. 2. Yogas Novian Alamsyah, mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, UPI Bandung. 3. Suryadi, mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam, UPI Bandung beliau membantu peneliti dalam menyiapkan dan mengatur media pembelajaran agar dapat digunakan dengan baik.

57 3.4.3 Jurnal Siswa Jurnal siswa, diberikan kepada siswa dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana peningkatan kemampuan pengembangan imajinasi siswa, dalam menulis karangan persuasi. Data tersebut digunakan dalam upaya perbaikan dan pembelajaran berikutnya. 3.4.4 Tes Berupa lembar tes kemampuan mengarang siswa yang digunakan untuk melihat sejauh mana peningkatan kemampuan siswa, dalam mengarang. Sebelum dilakukan tindakan dan ketika sesudah dilakukan tindakan. 3.5 Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatan mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah (Arikunto, 2000:134). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa instrumen yaitu pedoman wawancara, pedoman observasi, jurnal siswa, catatan lapangan dan lembar tes kemampuan.

58 3.5.1 Pedoman Wawancara Wawancara dilakukan terhadap guru mata pelajaran Bahasa Indonesia, yaitu Dra. Hj. Aceu Yunia dan terhadap siswa kelas X-5 yang beliau ajar. Wawancara ini dilakukan pada tahap studi pendahuluan untuk memperoleh data mengenai kendala-kendala yang dihadapi dalam pembelajaran menulis karangan persuasi, baik oleh guru dalam mengajar maupun oleh siswa dalam belajar. Isi wawancara terhadap guru berkaitan dengan kegiatan pembelajaran menulis karangan persuasi yang telah dilakukan, dan media apa saja yang pernah digunakan dalam pembelajaran. Isi wawancara terhadap siswa di antaranya mengenai media apa yang pernah digunakan, dalam pembelajaran mengarang persuasi serta permasalahan apa yang muncul dengan penggunaan media pembelajaran tersebut, (Pedoman wawancara terlampir). 3.5.2 Pedoman Observasi Pedoman observasi adalah instrumen penelitian yang mengungkapkan mengenai kompetensi guru dan siswa dalam proses pembelajaran, untuk dijadikan sebagai tolak ukur dalam penilaian penelitian tindakan kelas, (Pedoman observasi terlampir).

59 3.5.3 Pedoman Jurnal Siswa Jurnal ini diberikan kepada siswa dengan tujuan untuk mengetahui respons serta gambaran siswa setelah proses pembelajaran, kemudian data tersebut digunakan dalam upaya perbaikan pembelajaran berikutnya, (Pedoman jurnal siswa terlampir) 3.5.4 Lembar Tes Kemampuan Lembar tes kemampuan berisi hasil karangan siswa pada setiap siklus. Dalam hasil karangan siswa tersebut, diperoleh data keterampilan siswa dalam menulis karangan persuasi, (Hasil Karangan terlampir). 3.6 Pengolahan Data Pengolahan data dimulai dengan menganalisis seluruh data yang didapat dari berbagai sumber, yaitu wawancara (siswa dan guru), lembar aktivitas guru, lembar aktivitas siswa, jurnal siswa, dan hasil karya siswa (berupa karangan persuasi). 3.6.1 Kategorisasi Data Kategorisasi data adalah proses mengkategorikan seluruh data yang diperoleh berdasarkan fokus penelitian. Data yang diperoleh dari catatan lapangan, terdiri atas hasil wawancara, jurnal siswa, dan lembar pengamatan guru dan siswa, Data tersebut, disederhanakan menjadi beberapa kategori yang telah ditentukan. Begitupun dengan data yang diperoleh dari hasil tes

60 kemampuan siswa, seluruh data dianalisis kemudian dikelompokan menjadi beberapa kelompok berdasarkan kriteria atau kategori yang telah disusun. 3.6.2 Interpretasi Data Pada tahap interpretasi data ini, peneliti melakukan beberapa langkah kegiatan. Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut. a) Mendeskripsikan rencana pelaksanaan tindakan (refleksi awal) Hal-hal yang dideskripsikan adalah sebagai berikut. 1. Mengidentifikasi permasalahan yang menyangkut bahan ajar, metode, media, aktivitas guru dan siswa, evaluasi, kondisi kelas, dan minat siswa terhadap pembelajaran menulis karangan persuasi dengan menggunakan media iklan audiovisual. 2. Menyusun komponen pembelajaran meliputi pengembangan bahan ajar, metode, dan evaluasi pembelajaran. b) Mendeskripsikan pelaksanaan tindakan siklus. 1. Memberikan gambaran umum pembelajaran mulai dari awal sampai akhir pembelajaran. 2. Mengidentifikasi temuan-temuan dari setiap siklus. c) Menganalisis data dari hasil penelitian. 1. Menganalisis hasil pengamatan aktivitas guru.

61 Data hasil pengamatan aktivitas guru, dianalisis berdasarkan pencapaian skala penilaian setiap aspek yang diberikan ketiga pengamat. Hasil analisis ini dijadikan sebagai refleksi untuk perencanaan tindakan selanjutnya. 2. Menganalisis hasil pengamatan siswa. Menghitung persentase aktivitas siswa untuk setiap kategori pengamatan dari tiga pengamat, sebagai berikut. = 01 = Penilaian yang diberikan pengamat pertama untuk setiap kategori pengamatan. 02 = Penilaian yang diberikan pengamat kedua untuk setiap kategori pengamatan. 03 = Penilaian yang diberikan pengamat ketiga untuk setiap kategori pengamatan. Persentase akhir aktivitas siswa adalah: = h 100%

62 3. Menganalisis hasil jurnal siswa Jurnal siswa, dianalisis berdasarkan tiga kategori jawaban yaitu mengenai imajinasi rendah, tata tulis dan tidak bermasalah dalam menulis karangan persuasi. Persentase setiap kategori = h h X 100% 4. Menganalisis karya siswa berupa karangan persuasi. Untuk menilai kemampuan siswa dalam menulis karangan persuasi, peneliti menentukan beberapa kriteria penilaian. Kriteria ini dijadikan acuan peneliti dalam menganalisis hasil karangan yang berguna untuk mengukur kemampuan siswa, (Penilaian terlampir).