Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X. Prodi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Bandung 2

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak balita merupakan kelompok usia yang rawan masalah gizi dan penyakit.

BAB I PENDAHULUAN. Masalah gizi kurang sering terjadi pada anak balita, karena anak. balita mengalami pertumbuhan badan yang cukup pesat sehingga

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN ASI DAN MP-ASI DENGAN PERTUMBUHAN BADUTA USIA 6-24 BULAN (Studi di Kelurahan Kestalan Kota Surakarta)

PREVALENSI DAN KARAKTERISTIK GIZI KURANG DAN GIZI BURUK PADA BALITA DESA BAN KECAMATAN KUBU KABUPATEN KARANGASEM OKTOBER 2013

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Gizi merupakan faktor penting untuk mewujudkan manusia Indonesia.

ABSTRAK PERBANDINGAN GAMBARAN STATUS GIZI ANAK USIA 6-8 TAHUN DI SD X KOTA BANDUNG DENGAN SD Y KOTA JAYAPURA

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

INFOKES, VOL. 4 NO. 1 Februari 2014 ISSN :

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKAN PADA BALITA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA GAYAMAN KECAMATAN MOJOANYAR KABUPATEN MOJOKERTO SUHUFIL ULA NIM:

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA

TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP POLA MAKAN DAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI TAMAN KANAK KANAK DENPASAR SELATAN

PENINGKATAN PERILAKU IBU DALAM PENGATURAN POLA MAKAN BALITA DI POSYANDU MELATI DESA BINTORO KECAMATAN PATRANG KABUPATEN JEMBER Susi Wahyuning Asih*

GAMBARAN KEJADIAN GIZI BURUK PADA BALITA DI PUSKESMAS CARINGIN BANDUNG PERIODE SEPTEMBER 2012 SEPTEMBER 2013

ABSTRAK GAMBARAN PENCAPAIAN PROGRAM KEGIATAN PEMBINAAN GIZI PADA BALITA DI KOTA KUPANG PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. utama, pertama asupan makanan dan utilisasi biologik zat gizi (Savitri, 2005).

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL Volume 1. No 1 APRIL 2017

ABSTRAK GAMBARAN POLA MAKAN DAN POLA ASUH TERHADAP STATUS GIZI PADA ANAK DI SEKOLAH DASAR NEGERI 3 BATUR

HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK MURID USIA 9-12 TAHUN DI SEKOLAH DASAR ADVENT 2 DI KECAMATAN MEDAN SELAYANG

HUBUNGAN ANTARA PERAN IBU DALAM PEMENUHAN GIZI ANAK DENGAN STATUS GIZI ANAK PRASEKOLAH DI TK DHARMA WANITA PERSATUAN 2 TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL Volume 1. No 2 OKTOBER Joni Periade a,b*, Nurul Khairani b, Santoso Ujang Efendi b

Immawati, Ns., Sp.Kep.,A : Pengaruh Lama Pemberian ASI Eklusif

PENDIDIKAN IBU, KETERATURAN PENIMBANGAN, ASUPAN GIZI DAN STATUS GIZI ANAK USIA 0-24 BULAN

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

BAB 1 : PENDAHULUAN. tidak dapat ditanggulangi dengan pendekatan medis dan pelayanan masyarakat saja. Banyak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesempatan Indonesia untuk memperoleh bonus demografi semakin terbuka dan bisa

Anisia Mikaela Maubere ( ); Pembimbing Utama: Dr. dr. Felix Kasim, M.Kes ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI SEIMBANG DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA SEDAYU WILAYAH KERJA PUSKESMAS JUMANTONO KARYA TULIS ILMIAH

PROFIL STATUS GIZI ANAK BATITA (DI BAWAH 3 TAHUN) DITINJAU DARI BERAT BADAN/TINGGI BADAN DI KELURAHAN PADANG BESI KOTA PADANG

HUBUNGAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN SEIMBANG DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN BALITA DI POSYANDU LOTUS YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

ABSTRAK. Annisa Denada Rochman, Pembimbing I : Dani dr., M.Kes. Pembimbing II : Budi Widyarto Lana dr., MH.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Permasalahan gizi masih menjadi masalah yang serius. Kekurangan gizi

GAMBARAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI PPA (PUSAT PENGEMBANGAN ANAK) ID-127 DI KELURAHAN RANOMUUT MANADO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masa balita merupakan periode penting dalam proses. tumbuh kembang manusia. Pertumbuhan dan perkembangan

PENGARUH PENYULUHAN MP ASI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU DALAM PEMBERIAN MP ASI DI PUSKESMAS SAMIGALUH I

The Correlation between Clean and Healthy Behavior And Health Status with The Nutrional Status Among Toddler Living In Poor Households In Way Kanan

PERBANDINGAN STATUS GIZI BALITA BERDASARKAN INDEXS ANTROPOMETRI BB/ U DAN BB/TB PADA POSYANDU DI WILAYAH BINAAN POLTEKKES SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. normal melalui proses digesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN, TINGKAT PENGETAHUAN DAN POLA ASUH IBU DENGAN WASTING DAN STUNTING PADA BALITA KELUARGA MISKIN

BAB I PENDAHULUAN. 24 bulan merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat,

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN GIZI ORANG TUA DENGAN OBESITAS PADA BALITA DI PUSKESMAS PENUMPING SURAKARTA

Anis Fitriyani 1, Nuke Devi Indrawati 1

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

KOSALA JIK. Vol. 2 No. 2 September 2014

Perilaku Ibu Dengan Kejadian Gizi Kurang Pada Balita. Mother Relationship With Events Nutrition Behavior In Children

Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu dengan Sikap dan Perilaku Ibu Terhadap Pemberian Imunisasi Dasar pada Bayi di Desa Penatih Dangin Puri

Hubungan Pengetahuan Ibu Dan Status Gizi pada Anak Usia Bawah Dua Tahun yang Diberi Susu Formula Di Daerah Tanjung Raja, Kabupaten Ogan Ilir 2015

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 2, Oktober 2014 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. masalah gizi utama yang perlu mendapat perhatian. Masalah gizi secara

HUBUNGAN ANTARA RIWAYAT PENYAKIT INFEKSI DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK BATITA DI DESA MOPUSI KECAMATAN LOLAYAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG MENU SEIMBANG DENGAN STATUS GIZI BALITA DI PUSKESMAS NGORESAN KARYA TULIS ILMIAH

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 1-3 TAHUN

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan sebagai pedoman pelaksanaan penelitian studi akhir pada Program Studi Gizi FIK UMS. Disusun Oleh :

Kata Kunci : Pola Asuh Ibu, Status Gizi Anak Balita

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI BAYI 0-12 BULAN (BB/PB) DENGAN PEMBERIAN ASI DI RUMAH SAKIT GOTONG ROYONG SURABAYA

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN, PENDAPATAN KELUARGA IBU NIFAS DAN STATUS GIZI BAYI DI WILAYAH SUDIANG RAYA KECAMATAN BIRINGKANAYA KOTA MAKASSAR

Skripsi Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Gizi. Disusun oleh : DIAN KUSUMAWATI J


Serambi Saintia, Vol. IV, No. 2, Oktober 2016 ISSN :

JARAK KELAHIRAN MEMPENGARUHI STATUS GIZI BALITA DI POSYANDU DUSUN SUNGAI GAMBIR KABUPATEN BUNGO

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DENGAN STATUS GIZI BAYI USIA 6-24 BULAN DI KELURAHAN SETABELAN KOTA SURAKARTA TAHUN 2015 KARYA TULIS ILMIAH

Kata Kunci: Status Gizi Anak, Berat Badan Lahir, ASI Ekslusif.

HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI DAN PERILAKU HIGIENE SANITASI TERHADAP KEJADIAN STUNTED PADA BALITA USIA 7-24 BULAN DI DESA HARGOREJO KULON PROGO

HUBUNGAN ANTARA PERAN KELUARGA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK USIA SEKOLAH (11-12 TAHUN) DI SDK NIMASI KABUPATEN TIMOR TENGAH

BAB 1 : PENDAHULUAN. yang kekurangan gizi dengan indeks BB/U kecil dari -2 SD dan kelebihan gizi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Gizi merupakan salah satu masalah utama dalam tatanan kependudukan dunia.

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN STATUS GIZI PADA BALITA DENGAN STATUS GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BARENG

PENGARUH PELATIHAN PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI DAN ANAK TERHADAP PENGETAHUAN KADER DI WILAYAH PUSKESMAS KLATEN TENGAH KABUPATEN KLATEN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Masalah gizi khususnya balita stunting dapat menghambat proses

JUMAKiA Vol 3. No 1 Agustus 2106 ISSN

ABSTRAK GAMBARAN STATUS GIZI PADA ANAK USIA 6-12 TAHUN DI SD SUKASARI I BANDUNG PERIODE

Ika Sedya Pertiwi*)., Vivi Yosafianti**), Purnomo**)

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN SIKAP PEMBERIAN ASI EKSLKLUSIF DI WILAYAH PUSKESMAS KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN POLA MAKAN BALITA DENGAN STATUS GIZI BALITA USIA 3-5 TAHUN DI DESA PLOSOSARI KECAMATAN PURI KABUPATEN MOJOKERTO ANITA ROSADI NIM.

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

FAKTOR PENENTU STATUS GIZI PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TLOGOSARI WETAN KECAMATAN PEDURUNGAN, KOTA SEMARANG TAHUN 2007

Jurnal Care Vol 3 No 3 Tahun 2015

PENDIDIKAN ORANG TUA, PENGETAHUAN IBU, PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DAN STATUS GIZI PADA ANAK USIA 6-24 BULAN DI KELURAHAN TAROADA KABUPATEN MAROS

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

KORELASI PERILAKU KADARZI TERHADAP STATUS GIZI BALITA DI PUSKESMAS SIMPANG TIMBANGAN INDRALAYA TAHUN 2014

HUBUNGAN ANTARA BERAT BADAN LAHIR ANAK DAN POLA ASUH IBU DENGAN KEJADIAN STUNTING

BAB I PENDAHULUAN. pemenuhan kebutuhan dasar manusia seperti perawatan dan makanan

Nia khairida 1, Dini Rahmayani 2, Muhammad Arief Wijaksono 3. *Korespondensi Penulis. Telepon: ,

Ardina Nur Rahma 1, Mulyo Wiharto 2. Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan, Universitas Esa Unggul 2

BAB 1 PENDAHULUAN. dan kesejahteraan manusia. Gizi seseorang dikatakan baik apabila terdapat

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Balita BGM di Desa Karangpasar Wilayah Kerja Puskesmas Tegowanu

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. diperlukan anak dalam siklus kehidupannya untuk perkembangan dan menjaga

HUBUNGAN PENDAPATAN, PENYAKIT INFEKSI DAN PENGETAHUAN IBU DENGAN KEJADIAN GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH PUSKESMAS GLUGUR DARAT TAHUN 2014

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP IBU TENTANG KADARZI (KELUARGA SADAR GIZI) DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA KARANGSARI, KECAMATAN KEBUMEN SKRIPSI

HUBUNGAN PENGELUARAN, SKOR POLA PANGAN HARAPAN (PPH) KELUARGA, DAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI-PROTEIN DENGAN STATUS GIZI BALITA USIA 2-5 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

RELATIONSHIP BETWEEN EDUCATION AND KNOWLEDGE WITH KADARZI BEHAVIOR IN RURAL AREAS REPRESENTED BY KEMBARAN I DISTRICT

Transkripsi:

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: 2460-657X Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Gizi dengan Status Gizi Balita The Correlation between Mother s Knowledge of Nutrition and Nutritional State of Children Under Five Years 1 Rizka Nurhidayati Nadia, 2 Wawang S Sukarya, 3 Eka Nuhayati 1 Prodi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Bandung 2 Bagian Obstetri dan Ginekologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Bandung 3 Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Bandung Jl. Tamansari No.1 Bandung 40116 email: 1 rizkanurhidayati@gmail.com, 2 wssukarya@yahoo.com, 3 nurhayatieka1@gmail.com Abstract. Mother has important role to keep children development. Mother s knowledge about nutrition will give contribution for their children nutritional status. The aim of this research is to determine correlation between mother s knowledge about nutrition with toddler nutrition state. Cross sectional method is used in this research with the subjects were mothers who bring their children to posyandu located in Tamansari, Bandung Wetan district. Total respondent were 200 people by using Cluster Random Sampling (One Stage). The level of knowledge were obtained by questionnaire and toddler nutrition state were measured through WHO standard in 2005. The correlation between these variable analyzed using statistical analysis with Fisher Exact. The results of this study described that the mother who have a middle and low level of nutrition knowledge are 19,5 % and there were 1% who have low level of nutrition knowledge. The toddler who had poor and bad nutrition state were 8% and there were 2% who have bad nutrition. Conclusion of this research show that there was no correlation between the mothers knowledge of nutrition with children nutritional status. Keywords: Children Nutritional Status, Level of Knowledge, Mothers Abstrak. Ibu merupakan sosok penting bagi perkembangan balita khususnya dalam hal status gizi anak. Pengetahuan ibu mengenai gizi memberikan kontribusi bagi status gizi anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan ibu mngenai gizi dengan status gizi balita. Metode Cross-Sectional digunakan untuk mengkaji penelitian ini dengan subjek penelitian adalah ibu-ibu yang membawa anak balitanya ke posyandu yang ada di kelurahan Tamansari kecamatan Bandung Wetan. Jumlah responden sebanyak 200 orang menggunakan Cluster Random Sampling (One Stage). Pengetahuan ibu diperoleh dengan menggunakan kuesioner dan status gizi balita diukur dengan standar WHO tahun 2005. Hubungan diantara keduanya menggunakan analisis statistik dengan rumus Fisher Exact. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan ibu tentang gizi pada kategori sedang dan rendah adalah sebesar 19,5% dengan 1% diantaranya berpengetahuan rendah. Status gizi anak balita pada kategori gizi kurang dan gizi buruk adalah sebesar 8% dengan 2% diantaranya berada pada kategori buruk. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan ibu mengenai gizi dengan status gizi balita. Kata Kunci : Ibu, Status Gizi Balita, Tingkat Pengetahuan 31

32 Rizka Nurhidayati Nadia, et al. A. Pendahuluan Status gizi anak sangat penting, karena dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) merupakan periode emas seorang anak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal. Gangguan yang terjadi pada periode ini, khususnya asupan gizi yang tidak adekuat, akan berdampak pada kelangsungan hidup dan tumbuh kembang anak yang bersifat permanen dan jangka panjang serta lebih sulit untuk diperbaiki setelah anak berusia dua tahun. 1000 HPK dimulai dari 270 hari (sembilan bulan) masa kehamilan, 180 hari (enam bulan) masa pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif, dan 550 hari (18 bulan) masa pemberian ASI disertai Makanan Pendamping ASI (MP-ASI). Dampak yang terjadi jika terdapat gangguan gizi pada masa 1000 HPK menyebabkan terjadinya gangguan perkembangan otak yang akan mengakibatkan rendahnya kemampuan kognitif dan prestasi pendidikan. Masalah malnutrisi tidak hanya terdiri dari undernutrition (kekurangan gizi), tetapi juga masalah overnutrition (kelebihan gizi). Pada tahun 2014, United Nations Children s Fund (UNICEF) melaporkan terdapat 667 juta balita di dunia, diantaranya 159 juta balita dengan tubuh pendek (stunting), 50 juta balita kurus (wasting), dan 41 juta balita dengan gizi berlebih (overweight). Data menurut UNICEF, Asia merupakan populasi tertinggi balita kurus yaitu sekitar 34,3 juta balita, sementara di Afrika terdapat 13,9 juta balita kurus, dan di Amerika Latin terdapat 0,7 juta balita kurus. 3 UNICEF melaporkan bahwa sembilan provinsi di Indonesia memiliki prevalensi anak kurus yang sangat tinggi, yaitu lebih dari 15%. 4 UNICEF melaporkan Indonesia berada di peringkat kelima dunia untuk negara dengan jumlah anak yang terhambat pertumbuhannya paling besar dengan perkiraan sebanyak 7,7 juta balita. Data Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Tahun 2007 menyampaikan bahwa masih terdapat sekitar 1,7 juta balita terancam gizi buruk yang keberadaannya tersebar di pelosok - pelosok Indonesia. Jumlah balita di Indonesia menurut data BKKBN mencapai 17,2% dari laju pertumbuhan penduduk 2,7% per tahun. Tamansari merupakan salah satu daerah kumuh dan miskin (Kumis) di Kota Bandung sehingga berdampak pada meningkatnya angka gizi kurang di wilayah tersebut. Jumlah penduduk di tamansari mencapai 24.897 jiwa, dengan kepadatan penduduk sebesar 244 jiwa per hektar. Tamansari masuk kedalam kategori kumuh berat, yaitu kepadatan penduduk yang lebih dari 150 jiwa per hektar. 7 Jumlah penduduk Kelurahan Tamansari berdasarkan tingkat pendidikan pada tahun 2009, di dominasi oleh tamatan SD dengan jumlah sebesar 5.266 orang. Penduduk dengan tamatan SMP adalah sebesar 3.387 orang, sementara untuk tamatan SMA hanya sebesar 2.213 orang, dan untuk tamatan S1 hanya 413 orang. Data tersebut menunjukkan bahwa tingkat pendidikan di Kelurahan Tamansari masih rendah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka perumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: Apakah terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan Ibu dengan status gizi anak balita di Kelurahan Tamansari Kecamatan Bandung Wetan?. Selanjutnya, tujuan dalam penelitian ini diuraikan dalam pokokpokok sbb. 1. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang gizi balita di Kelurahan Tamansari Kecamatan Bandung Wetan. 2. Untuk mengetahui status gizi balita di Kelurahan Tamansari Kecamatan Bandung Wetan. 3. Untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang gizi dengan status gizi balita di Kelurahan Tamansari Kecamatan Bandung Wetan. Volume 2, No.2, Tahun 2016

Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Gizi dengan 33 B. Landasan Teori Pengetahuan pada diri manusia merupakan suatu proses yang berjalan secara bertahap dari mulai objek masuk pada alat indera manusia sampai menjadi pengetahuan itu sendiri. Proses terjadinya pengetahuan pada diri manusia diawali dengan objek yang ada di sekitar manusia masuk dan diterima oleh alat indera manusia seperti penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa, dan peraba. Objek yang masuk pada alat indera ini selanjutnya dipersepsi dan akan menjadi pengetahuan. Intensitas perhatian melalui persepsi dengan demikian mempengaruhi bagaimana pengetahuan diperoleh manusia. Pengukuran mengenai pengetahuan biasanya dilakukan dengan mengajukan beberapa pertanyaan mengenai objek dari pengetahuan. Jawaban dari pertanyaan ini diberi skor atau nilai sesuai dengan benar atau salah dari jawaban tersebut. Penilaian terhadap hasil pengukuran pengetahuan dilakukan dengan cara membandingkan jumlah dari skor jawaban yang diharapkan (tertinggi). Hasil dari perhitungan mengenai pengetahuan ini selanjutnya diinterpretasikan dalam skala yang bersifat kualitatif. Arikunto (2006) memberikan kriteria interpretasi kualitatif terhadap nilai pengukuran pengetahuan sebagai berikut: 4. Tinggi : hasil presentase 76% - 100% 5. Cukup : hasil presentase 56% - 75% 6. Rendah : hasil presentase kurang dari 56%. Pengetahuan yang dimiliki setiap manusia berbeda satu sama lain. Hal ini dikarenakan ketika manusia memperoleh pengetahuan lewat penerimaannya melalui alat indera berbeda satu sama lain. Pengetahuan manusia yang diperoleh lewat penginderaan itu dalam kenyataannya dipengaruhi oleh banyak faktor. Pengetahuan manusia secara garis besar dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu: faktor internal (pendidikan, pekerjaan, dan umur) dan faktor eksternal (lingkungan dan budaya). Status gizi diartikan sebagai status kesehatan yang dihasilkan oleh keseimbangan antara kebutuhan dan masukan zat gizi. Status gizi sangat ditentukan oleh ketersediaan zat gizi dalam jumlah cukup dan dalam kombinasi waktu yang tepat di tingkat sel tubuh agar berkembang dan berfungsi secara normal. Status gizi ditentukan oleh sepenuhnya zat gizi yang diperlukan tubuh dan faktor yang menentukan besarnya kebutuhan, penyerapan, dan penggunaan zat-zat tersebut. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1995/MENKES/SK/XII/2010 Tentang Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak menjelaskan bahwa status gizi anak terdiri dari gizi lebih, gizi baik, gizi, kurang, dan gizi buruk. Status gizi diartikan sebagai status gizi yang didasarkan pada indeks berat badan menurut umur (BB/U), tinggi badan atau panjang badan. Kategori dan ambang batas status gizi anak berdasarkan indeks yang diakui oleh menteri kesehatan Republik Indonesia dapat dilihat pada tabel berikut : Indeks Kategori Status Gizi Ambang Batas (Z-Score) Gizi Buruk Berat Badan menurut Umur (BB/U) Gizi Kurang -3 SD sampai <-2 SD Anak Umur 0 60 Bulan Gizi Baik Gizi Lebih Panjang Badan menurut Umur Sangat Pendek (PB/U) atau Tinggi Badan menurut Pendek -3 SD sampai <-2 SD Umur (BB/U) Anak Umur 0 60 Normal bulan Tinggi Pendidikan Dokter, Gelombang 2, Tahun Akademik 2015-2016

34 Rizka Nurhidayati Nadia, et al. Berat Badan menurut Panjang Badan (BB/PB) atau Berat Badan menurut Tinggi Badan (BB/TB) Anak Umur 0 60 Bulan Indeks Masa Tubuh menurut Umur (IMT/U) Anak Umur 0 60 bulan Sangat Kurus Kurus Normal Gemuk Sangat Kurus Kurus Normal Gemuk -3 SD sampai <-2 SD -3 SD sampai <-2 SD Masalah mengenai status gizi merupakan masalah yang komplek, hal ini dikarenakan banyak faktor yang menyebabkan seseorang mengalami masalah dengan gisinya. Supariasa, Bakri, dan Fajar (2012) menjelaskan bebagai faktor yang dapat mempengaruhi status gizi seseorang, yaitu faktor lingkungan, kependudukan, sosioekonomi, pekerjaan orangtua, pengetahuan orangtua, bencana, dan penyakit yang diderita. C. Hasil Penelitian dan Pembahasan Sebaran Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Hasil penelitian mengenai tingkat pengetahuan ibu tentang gizi di kelurahan tamansari dapat dilihat pada tabel berikut : No Kategori N % 1 Tinggi 161 80,5 % 2 Sedang 37 18,5 % 3 Rendah 2 1 % JUMLAH 200 100% Pada tabel diatas tampak bahwa pengetahuan ibu tentang gizi dengan kategori sedang dan rendah adalah sebesar 19,5% dengan 1% diantaranya berpengetahuan rendah. Sebaran Anak Balita Berdasarkan Status Gizi Hasil penelitian mengenai status gizi pada anak-anak balita yang ada di kelurahan tamansari dapat dilihat pada tabel berikut : No Kategori n % 1 Gizi Lebih 7 3,5% 2 Gizi Baik 177 88,5% 3 Gizi Kurang 12 6% 4. Gizi Buruk 4 2% JUMLAH 200 100% Pada tabel tampak bahwa status gizi anak balita pada kategori gizi kurang dan gizi buruk adalah sebesar 8 %, dengan 2 % diantaranya berada pada kategori buruk. Volume 2, No.2, Tahun 2016

Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Gizi dengan 35 Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Gizi dengan Status Gizi Balita TINGKAT PENGETAHUAN GIZI LEBIH & GIZI BAIK GIZI KURANG & GIZI BURUK TOTAL n % n % n TINGGI 149 91,4 14 8,5 163 SEDANG + RENDAH 35,5 86,5 3,5 8,5 41 P- Value ά 1,00 0,05 Penelitian ini dilakukan kepada 200 responden ibu-ibu yang memiliki balita pada lima posyandu di Kelurahan Tamansari Kecamatan Bandung Wetan. Tingkat pengetahuan ibu tentang gizi diperoleh melalui kuesioner, sementara status gizi balita diperoleh melalui penimbangan langsung pada saat pengambilan data. Hasil penelitian sebagaimana digambarkan terdapat 161 orang yang memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi dan masih terdapat 39 orang yang memiliki tingkat pengetahuan yang kurang. Selanjutnya sebagaimana digambarkan dalam tabel 4.2 pada penelitian ini terdapat 177 balita yang memiliki status gizi baik dan 23 balita yang gizinya malnutrisi. Hasil penelitian ini secara statistik tidak bermakna (p>0,05) yang berarti tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang gizi dengan status gizi balita. Temuan hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Puspitasari pada tahun 2010 yang menggambarkan tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan ibu mengenai gizi dengan status gizi balita di daerah Pasirkaliki Kota Bandung. Semakin tinggi tingkat pengetahuan seseorang maka semakin mudah dalam menerima informasi. Dengan pola pikir yang relatif tinggi, tingkat pengetahuan ibu tidak hanya sekedar tahu (know) yaitu mengingat kembali, akan tetapi mampu untuk memahami (comprehention), bahkan sampai pada tingkat aplikasi (aplication) yaitu kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (over behavior), karena dari pengalaman penelitian ternyata perilaku yang didasari pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Pengetahuan seorang ibu dibutuhkan dalam perawatan anaknya, dalam hal pemberian dan penyediaan makanannya, sehingga seorang anak tidak menderita kekurangan gizi. Kekurangan gizi juga dapat disebabkan karena pemilihan bahan makanan yang tidak benar. Pemilihan makanan ini dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan ibu tentang bahan makanan. Ketidaktahuan dapat menyebabkan kesalahan pemilihan dan pengolahan makanan, meskipun bahan makanan sudah tersedia. Status pekerjaan ibu juga menjadi salah satu hal yang sangat penting dalam menentukan tingkat pengetahuan ibu tentang gizi dengan status gizi balita. Dimana pada penelitian ini pekerjaan responden sebagian besar adalah ibu rumah tangga, yaitu sebesar 78% dari seluruh responden ibu-ibu di kelurahan Tamansari Bandung. Ibu-ibu yang berstatus sebagai ibu rumah tangga memiliki lebih banyak waktu dalam mengurus keluarga, sehingga ibu akan lebih memperhatikan gizi anak balitanya. Pendidikan Dokter, Gelombang 2, Tahun Akademik 2015-2016

36 Rizka Nurhidayati Nadia, et al. D. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan dalam penelitian ini, peneliti menyimpulkan beberapa hasil penelitian sebagai berikut: 1. Pengetahuan ibu tentang gizi pada kategori sedang dan rendah adalah sebesar 19,5% dengan 1% diantaranya berpengetahuan rendah. 2. Status gizi anak balita pada kategori gizi kurang dan gizi buruk adalah sebesar 8% dengan 2% diantaranya berada pada kategori buruk. 3. Tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang gizi dengan status gizi anak balita. E. Saran Saran Teoretis Diperlukan adanya penelitian lebih lanjut mengenai status gizi balita dengan sampel yang lebih besar dan dengan menyertakan berbagai faktor yang berpengaruh terhadap status gizi balita seperti : pekerjaan, umur, lingkungan, dan sosial budaya. Saran Praktis 1. Diharapkan adanya pendampingan dari pihak puskesmas kepada orangtua yang masih memiliki balita dengan gizi kurang bahkan buruk. Pendampingan juga hendaknya dilakukan kepada orangtua dari balita yang status gizinya baik, untuk tetap mempertahankan gizi anak balitanya tetap baik. 2. Diharapkan pihak puskesmas untuk menyusun program binaan masyarakat yaitu kepedulian masyarakat terhadap balita yang memiliki gizi kurang dan buruk yang ada di lingkungannya. Daftar Pustaka Kementerian Kesehatan RI Direktorat Jenderal Bina Gizi Dan Kesehatan Ibu Dan Anak. 2011. Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak. Jakarta Kementerian Sosial Republik Inonesia. 1000 Hari Pertama Kehidupan: Penentu Ribuan Hari Berikutnya. M Kliegman R. Nelson Textbook of Pediatric. 20th ed. Behrman R, editor. PhD Proposal. Philadelphia; 2015 Nita. Puspitawati. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Balita dengan Status Gizi Balita. Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung. 2010. P. 40 Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI.Situasi dan Analisis Gizi. 2015;(Januari):1 Sjarif, Damayanti R. Nasar, Sri Sudaryati. Devaera, Yoga. Tanjung, Cony F. Rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia: Asuhan Nutrisi Pediatrik. UNICEF. Level and Trends in Child Malnutrition. 2015 UNICEF Indonesia. Rangkasan kajian: Gizi Ibu & Anak. 2012;(Oktober):2. Wawan. A, dan Dewi. M. 2010. Teori & Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Manusia. Yogyakarta. Nuha Medika Volume 2, No.2, Tahun 2016