PERANCANGAN SISTEM MONITORING ONLINE PADA PASIEN PENDERITA JANTUNG KORONER BERBASIS IDENTIFIKASI SINYAL ELEVASI ST

dokumen-dokumen yang mirip
IDENTIFIKASI SINYAL JANTUNG KORONER DAN PERANCANGAN SISTEM MONITORING REKAM MEDIS ONLINE BERBASIS WIRELESS ABSTRAK

Pemanfaatan modul wireless X-bee pro untuk Electrocardiograf (ECG) Terhubung ke Personal Computer (PC)

PERANCANGAN SISTEM APLIKASI TELEMEDIKA BERBASIS ANDROID UNTUK PENDERITA SERANGAN JANTUNG

Jurusan Teknik Elektro, 3 Jurusan Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Telkom, Bandung

SISTEM TELECARDIAC MONITORING EKSTRAKSI DAN TRANSMISI PARAMETER TEMPORAL SINYAL JANTUNG MELALUI KANAL RADIO

JUMLAH PASIEN MASUK RUANG PERAWATAN INTENSIF BERDASARKAN KRITERIA PRIORITAS MASUK DI RSUP DR KARIADI PERIODE JULI - SEPTEMBER 2014

BAB I PENDAHULUAN. kardiovaskuler secara cepat di negara maju dan negara berkembang.

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang sekitar 35% dan akan berkembang lebih pesat lagi dalam beberapa

BAB I PENDAHULUAN. darah tinggi, stroke, sakit di dada (angina) dan penyakit jantung rematik.

ANGKA KEJADIAN SINDROMA KORONER AKUT DAN HUBUNGANNYA DENGAN HIPERTENSI DI RSUP H. ADAM MALIK, MEDAN PADA TAHUN 2011 KARYA TULIS ILMIAH

Disusun Oleh: Kevin Yogaswara ( ) Meitantia Weni S B ( ) Pembimbing: Ir. Rusdhianto Effendi AK., MT.

BAB 1 PENDAHULUAN. fungsi aorta dan cabang arteri yang berada di perifer terutama yang memperdarahi

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan problem kesehatan utama yang

BAB I PENDAHULUAN. Sindrom Koroner Akut (SKA) adalah salah satu manifestasi klinis

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Oleh Arif Widodo NRP Dosen Pembimbing Dr. Tri Arief Sardjono, ST. MT.

DETEKSI OTOMATIS KELAINAN JANTUNG MENGGUNAKAN HIDDEN MARKOV MODEL (HMM)

Pcndahuluan. Bab I Latar Belakang Masalah

Sistem Pendukung Keputusan Metode AHP Dalam Penentuan Seseorang Beresiko Terkena Penyakit Ginjal

Deteksi Miokard Infark Jantung pada Rekaman Elektrokardiogram Menggunakan Elevasi Segmen ST

Gambaran Jenis dan Biaya Obat pada Pasien Rawat Inap dengan. Sindroma Koroner Akut di Rumah Sakit Umum Pusat. Haji Adam Malik Medan pada Tahun 2011

Rancang Bangun Sistem Monitoring RR Interval pada Data Elektrokardiogram Berbasis Metode First Derivative Based Technique (FDBT) untuk User Bergerak

TUGAS AKHIR PERANCANGAN SISTEM PENDETEKSI ARITMIA MENGGUNAKAN NEURAL NETWORK. Andri Iswanto

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SIMULATOR ECG BERBASIS PC SEBAGAI ALAT BANTU AJAR PENGOLAHAN SINYAL BIOMEDIS

Joshua Evan Susanto NRP : ABSTRAK

I. PENDAHULUAN. Jantung merupakan salah satu organ tubuh yang sangat vital, karena jantung

SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB DENGAN PHP DAN MYSQL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit jantung koroner (PJK) atau di kenal dengan Coronary Artery

PERENCANAAN DAN PENGAMBILAN DATA DENYUT JANTUNG UNTUK MENGETAHUI HEART RATE PASCA AKTIFITAS DENGAN PC

Deteksi Miokard Infark Jantung pada Rekaman Elektrokardiogram Menggunakan Elevasi Segmen ST

Algoritma Mendeteksi Ketidaknormalan Premature Atrial Contractions(PACs) Berdasarkan Kombinasi RR Interval dan Correlation Coefficient

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan pembunuh nomor satu di seluruh dunia. Lebih dari 80% kematian

AKUISISI DATA SINYAL ECG DAN PULSE OXSIMETRY ( SPO2 ) MENGGUNAKAN BIOMEDICAL MEASUREMENT KL.710

RANCANG BANGUN DETEKSI SUARA PARU-PARU DENGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGASI UNTUK MENDETEKSI PENYAKIT ASMA

Perencanaan dan Pembuatan Modul Inverter 3 Phase Sebagai Suplai Motor Induksi Pada Pengembangan Modul Praktikum Pengemudi Listrik (Sub Judul Hardware)

ABSTRAK INSULIN GLARGINE SEBAGAI OBAT ANTIDIABETES. Ivan Hermanto, 2005, Pembimbing I : Aming Tohardi, dr. MS Pembimbing II : Ellya Rosa Delima, dr.

Prototipe Sistem Keamanan Rumah Menggunakan Webcam dan Finger Print Berbasis Web dan SMS

APLIKASI WEB MONITORING ELECTROCARDIOGRAM TERDISTRIBUSI UNTUK MENDUKUNG APLIKASI WIRELESS NODE

Alat Bantu Monitoring Rate Jantung, Suhu Tubuh dan Kontrol Tetesan Infus Pada Ruang Perawatan Rumah Sakit

Ekstraksi Parameter Temporal Sinyal ECG Menggunakan Difference Operation Method

ALAT PENGUKUR JUMLAH DETAK JANTUNG BERDASAR ALIRAN DARAH UJUNG JARI. Wahyu Kusuma 1 Sendy Frandika 2. Universitas Gunadarma.

IDENTIFIKASI SPEKTRUM FREKUENSI ISYARAT ELEKTROKARDIOGRAF MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN KOMPETISI PENUH

BAB I PERSYARATAN PRODUK

ABSTRAK GAMBARAN PROFIL LIPID PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 YANG DIRAWAT DI RS IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI - DESEMBER 2005

BAB I PENDAHULUAN. Jantung merupakan sebuah organ tubuh yang terdiri dari sekumpulan otot.

KLASIFIKASI KELAINAN JANTUNG ANAK MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN ALGORITMA BACKPROPAGATION A B S T R A K

BAB III ANALISA SISTEM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah pertama Kedua

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Aplikasi Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation Untuk Memprediksi Potensi Serangan Jantung

APLIKASI PERINTAH SUARA UNTUK MENGGERAKKAN ROBOT. Disusun Oleh : Nama : Astron Adrian Nrp :

SISTEM MITIGASI BANJIR BENGAWAN SOLO BERBASIS J2ME

BAB I PENDAHULUAN. menimpa populasi usia di bawah 60 tahun, usia produktif. Kondisi ini berdampak

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERANCANGAN ALAT UKUR DETAK JANTUNG PADA JARI (BPM FINGER) BERBASIS ATMEGA

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap orang, dari setiap golongan, selalu mendambakan tubuh yang sehat.

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Potensial permukaan tubuh (Sumber: Clark Jr, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menggambarkan pasien yang datang dengan Unstable Angina Pectoris. (UAP) atau dengan Acute Myocard Infark (AMI) baik dengan elevasi

ALAT PENDETEKSI DETAK JANTUNG DAN SUHU TUBUH MENGGUNAKAN IC ATMEGA 16. Fajar Ahmad Fauzi

BAB I PENDAHULUAN. manusia atau bahkan melebihi kemampuan kerja manusia.

BAB 1 PENDAHULUAN. terbanyak pada pasien rawat inap di rumah sakit negara-negara industri (Antman

Perancangan Sistem Sinkronisasi Waktu dari GPS Berbasis Network Time Protocol

BAB 1 PENDAHULUAN. tersering kematian di negara industri (Kumar et al., 2007; Alwi, 2009). Infark

BAB 1 PENDAHULUAN. koroner. Kelebihan tersebut bereaksi dengan zat-zat lain dan mengendap di

Pengolahan Data Rekam Medik Berbasis Web dengan Studi Kasus Puskesmas X

Samsuriah Program Studi Sistem Informasi STMIK Profesional Makassar

PERANCANGAN SIMULATOR MODULASI DAN DEMODULASI 16-QAM DAN 64QAM MENGGUNAKAN LABVIEW

PENATALAKSANAAN DIET JANTUNG DAN STATUS GIZI PASIEN PENDERITA HIPERTENSI KOMPLIKASI PENYAKIT JANTUNG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM BANDUNG MEDAN

SISTEM INFORMASI INDEKS UNTUK REKAM MEDIS

Panduan Registri Online

IMPLEMENTASI OPEN EHR BERBASIS PROTOKOL HL 7

Adi Heru Utomo Jurusan Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Jember Jalan Mastrip Kotak Pos 164 Jember

sebesar 0,8% diikuti Aceh, DKI Jakarta, dan Sulawesi Utara masing-masing sebesar 0,7 %. Sementara itu, hasil prevalensi jantung koroner menurut

JSIKA Vol. 4, No. 2. September 2015 ISSN X

BAB I PENDAHULUAN. segmen ST yang persisten dan peningkatan biomarker nekrosis miokardium.

PERANCANGAN PROTOTIPE MONITORING PARAMETER PARAMETER TRANSFORMATOR DAYA SECARA ONLINE BERBASIS MIKROKONTROLER

Perancangan Simulator EKG (Elektronik Kardiogra) Menggunakan Software Proteus 8.0

DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) 1. Incidence Rate dan Case Fatality Rate Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. udara ekspirasi yang bervariasi (GINA, 2016). Proses inflamasi kronis yang

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: ( Print) A-534

BAB III LANDASAN TEORI. perancangan sistem, dan bagan alir dokumen. Data Flow Diagram, sistem basis

TJ TUGAS AKHIR I - 3 SKS

TJ TUGAS AKHIR I - 3 SKS

ABSTRAK PREVALENSI DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN HIPERTENSI DI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. penting dari pelayanan kesehatan termasuk hasil yang diharapkan dengan berbasis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Realisasi Monitoring Denyut Nadi Pasien Wireless Dengan ZigBee.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Integrated Care for Better Health Integrasi Layanan untuk Kesehatan Yang Lebih Baik

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

SISTEM INFORMASI UNTUK DATA KECELAKAAN BERBASIS MOBILE

PROPORSI INDEKS MASSA TUBUH (IMT) PENDERITA PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK) DI RSUP HAJI ADAM MALIK, MEDAN

MOBILE APPLICATION DEVELOPMENT FOR E- COMMERCE VENDPAD USING IONIC FRAMEWORK

Sistem Informasi Rekam Medis pada Puskesmas Sematang Borang

BAB 1 PENDAHULUAN. dan mortalitas yang tinggi di dunia. Menurut data World Health Organization

SISTEM PELACAKAN KEBERADAAN LOKASI KENDARAAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16 MELALUI LAYANAN SMS. Disusun Oleh : Nama : Indra Pratama Nrp :

BAB I PENDAHULUAN. Hasil studi Bank Dunia tahun 2001 menunjukkan bahwa masalah

Transkripsi:

TELKOMNIKA ISSN: 1693-6930 181 PERANCANGAN SISTEM MONITORING ONLINE PADA PASIEN PENDERITA JANTUNG KORONER BERBASIS IDENTIFIKASI SINYAL ELEVASI ST Ratna Adil Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus PENS-ITS, Jl. Raya ITS, Sukolilo Surabaya 60111 Telp : +62-031-5910040 Fax +62-031-5910040 e-mail : ratna@eepis-its.edu Abstract The coronary heart disease is one of desease leading to the sudden death. This is the reason why online monitoring system is urgently needed to monitor the patients with coronary heart disease. This paper proposse the system with an algorithm which is developed from signal identification of ST elevation. The medical record in this system is measured by a new wireless ECG development and followed Zigbee standard. If the system detects the possibility of disturbance in cardiac function, then soon, an alarm signal is send to the server at the hospital, in order that an intensive first aid can be given immediately. Based on the testing results, the level of success of an online monitoring system is possible to reach 100% if the patient does not make any moving around. It is expected that the application of this system will reduce the sudden death for patients at hospital with coronary heart disease. Keyword: coronary heart disease, ECG, online monitoring, ST elevation, Zigbee Abstrak Penyakit jantung koroner adalah salah satu penyakit yang dapat mengakibatkan timbulnya resiko kematian mendadak. Karenanya perlu dilakukan proses monitoring untuk mencegahnya. Pada penelitian ini, dibangun sebuah sistem monitoring online bagi pasien penderita jantung koroner rawat jalan. Proses pengklasifikasi level penyakit jantung koroner didasarkan pada algoritma indentifikasi sinyal elevasi ST yang dikembangkan. Sistem rekam medis di sisi pasien pada penelitian ini menggunakan ECG wireless yang dirancang dengan standar Zigbee. Seketika jika sistem mendeteksi adanya kemungkinan fungsi jantung terganggu, maka sistem akan mengirimkan sinyal bahaya ke server di rumah sakit sehingga dapat segera diberikan pertolongan pertama secara intensif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat keberhasilan sistem monitoring online yang telah dirancang dapat mencapai sekitar 100% jika pasien tidak banyak bergerak. Dengan sistem monitoring ini, kekhawatiran terhadap adanya resiko kematian mendadak bagi pasien jantung koroner dapat dikurangi. Kata kunci: ECG, monitoring online, penyakit jantung koroner, elevasi ST, Zigbee 1. PENDAHULUAN Penyakit jantung koroner merupakan salah satu jenis penyakit yang cukup mematikan. Penyakit ini dapat memicu terjadinya kemungkinan gagal jantung yang akhirnya berujung pada kematian mendadak. Hal yang lebih mengejutkan adalah penyakit jantung koroner umumnya bersifat menahun dan banyak diderita pada kelompok usia produktif (25-40 tahun). Menurut Anwar [1], survai Kesehatan Rumah Tangga pada tahun 1986 menunjukkan bahwa penyakit jantung merupakan penyebab kematian ke tiga terbesar (9,7%) sesudah radang akut saluran nafas bagian bawah dan diare. Ada lebih dari 4 juta kasus baru gagal jantung setiap tahunnya didiagnosis di Amerika Serikat. Diperkirakan ada 15 juta kasus baru tentang penyakit gagal jantung setiap tahunnya di seluruh dunia, jumlahnya meningkat dengan cepat dikarenakan adanya populasi penuaan yang meningkat pula. Jumlah kematian dalam 1 tahun akibat gagal jantung yang parah adalah 50- Perancangan Sistem Monitoring Online Pada Pasien Penderita Jantung (Ratna Adil)

182 ISSN: 1693-6930 60%, 15-30% untuk kasus yang ringan sampai menengah dan sekitar 10% untuk kasus ringan atau bahkan tidak bergejala [2]. Di Indonesia, semua kasus tersebut diperparah lagi dengan kenyataan di lapangan mengenai terbatasnya jumlah tenaga medis yang memadai, kelayakan sistem pelayanan kesehatan profesional (spesialis), infrastruktur, luas wilayah (faktor geografis) dan pengetahuan masyarakat yang kurang serta jumlah rumah sakit rujukan yang memadai bagi penderita jantung koroner yang mungkin sebagian besar hanya ada di kota-kota besar [3]. Melihat tingkat kematian pasien jantung koroner yang relatif tinggi, membuat proses monitoring bagi pasien penderita jantung koroner sangat diperlukan [2-5]. Oleh karena itu pada penelitian ini dibangun sebuah sistem monitoring online bagi pasien penderita jantung koroner rawat jalan dengan mengindentifikasi sinyal elevasi ST. Dengan membangun sebuah sistem monitoring pasien jarak jauh ini diharapkan setiap kondisi pasien dapat dipantau secara langsung (online) dan waktu-nyata (real-time), sehingga data-data kondisi fisik dan riwayat kesehatan pasien dapat setiap saat dipantau oleh tim dokter rumah sakit tanpa pasien harus datang secara rutin ke rumah sakit. 2. METODE PENELITIAN Secara global, keseluruhan sistem dalam penelitian ini ditunjukkan pada Gambar 1. Alat ukur electrocardiograf (ECG) wireless yang dirancang dengan standar Zigbee digunakan pada penelitian ini. Proses identifikasi sinyal jantung koroner dilakukan dengan mengembangkan sebuah algoritma sederhana berbasis sinyal elevasi ST. Untuk kepentingan monitoring online, maka pada sisi server di rumah sakit ini dibangun basis data server, web server serta sistem manajemen data dan informasi rekam medis. Metode yang dipakai dalam proses deteksi lebih ditekankan pada ada atau tidaknya sinyal elevasi ST pada segmen ST sinyal jantung pasien. Keberadaan elevasi ST merupakan ciri khusus yang mampu menunjukkan dan membuktikan secara langsung bahwa seorang pasien mengidap koroner atau bukan. Pada tahap selanjutnya, yaitu pada proses klasifikasi akan diukur seberapa tinggi tingkat elevasi ST yang terjadi. Berikut adalah algoritma yang digunakan pada penelitian ini atas rekomendasi dari pihak kedokteran guna klasifikasi level penyakit jantung koroner. PJK pasien berada dalam kategori AMAN Segmen ST mengalami elevasi pada range : 0.1-0.3 mv. Contoh: Iskemia merupakan kelainan jantung paling ringan dan masih reversible (dapat pulih kembali) PJK pasien berada dalam kategori SEDANG Segmen ST mengalami elevasi pada range :0.3 0.5 mv. Contoh: Injury, merupakan kelainan yang lebih berat, namun juga reversible. PJK pasien berada dalam kategori BAHAYA Segmen ST mengalami elevasi pada range :0.5 0.7 mv. Contoh: Nekrosis, merupakan kelainan yang susah irreversible, karena sel minokrotida yang sudah permanen. Masing-masing kelainan ini mempunyai ciri-ciri yang khas pada ECG yaitu: Iskemia dan Injury menunjukkan kelainan pada proses repolarisasi dari miokard, yaitu: segmen ST dan gelombang T. Nekrosis miokard menyebabkan gangguan pada proses depolarisasi, yaitu gelombang QRS. Algoritma yang digunakan untuk mendeteksi adanya kemunculan elevasi ST adalah dengan cara scanning data, dimana data sinyal yang masuk akan diseleksi apakah data tersebut memasuki range sinyal elevasi ST atau tidak. Algoritma ini secara sederhana dapat dijelaskan pada diagram alir pada Gambar 2. Sementara itu, pada perancangan basis data pada penelitian ini menggunakan diagram relasi entitas, model data fisik serta tabel yang akan digunakan dalam aplikasi. Desain data ini diimplementasikan pada aplikasi yang dibuat. Diagram relasi entitas ini berguna untuk memberikan gambaran hubungan antara relasi sehingga dapat diimplementasikan pada aplikasi yang dibuat. Struktur relasi basis data pada penelitian ini menggunakan relasi 2 tabel, yaitu tabel pasien dan tabel sinyal. TELKOMNIKA Vol. 7, No. 3, Desember 2009 : 181-186

TELKOMNIKA ISSN: 1693-6930 183 Gambar 1. Diagram alir keseluruhan sistem Perancangan Sistem Monitoring Online Pada Pasien Penderita Jantung (Ratna Adil)

184 ISSN: 1693-6930 Gambar 2. Diagram alir pendeteksian elevasi ST 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian awal pada penelitian ini adalah dilakukan untuk mengetahui kesesuaian tampilan sinyal ECG ketika perekaman. Pengujian ini dilakukan secara terpisah kemudian dilakukan kedalam sistem keseluruhan yang telah dirancang. Tampilan form perekaman online dari sistem yang dirancang ditunjukkan pada Gambar 3. Hasil ini menunjukkan sinyal ECG normal, meskipun ada 1-5% segmen ST terangkat sebagai tanda gejala jantung koroner. Gambar 3. Tampilan Form perekaman ketika dijalankan. TELKOMNIKA Vol. 7, No. 3, Desember 2009 : 181-186

TELKOMNIKA ISSN: 1693-6930 185 3.1. Perbandingan dari sisi hardware (tampilan osiloskop) Pada Gambar 4 ditunjukkan keluaran sinyal ECG wireless jika dilakukan kalibrasi pada osiloskop. Spesifikasi pengukuran sinyal jantung pada osiloskop Gambar 4 adalah frekuensi 1-1.2 Hz, tegangan peak to peak, minimal dan maksimal: 3-3.5, 1 dan 4,5 volt. Data yang terekam oleh osiloskop akan digunakan untuk keperluan identifikasi apakah sinyal jantung tersebut termasuk kategori sebagai sinyal jantung penderita penyakit jantung koroner (terdeteksi elevasi ST) atau tidak. Sinyal ini dapat diekspor ke format yang sesuai dengan perangkat lunak MS excel. Tampilan hasil deteksi yang langsung tersimpan dalam basis data dan sinyal hasil penyimpanan ketika diekspor ke MS Excel ditunjukkan pada Gambar 5. Gambar 4. Gambar tampilan sinyal pada sisi osiloskop 300 250 200 150 100 50 0 0 200 (a) Tampilan hasil yang tersimpan di basis data (b) Tampilan ketika diekspor ke MS Excel Gambar 5. Tampilan sinyal hasil pengukuran ECG Gambar 6. Tampilan saat pendeteksian elevasi ST Perancangan Sistem Monitoring Online Pada Pasien Penderita Jantung (Ratna Adil)

186 ISSN: 1693-6930 3.2. Pengujian Pendeteksian Elevasi ST Dalam tahap ini proses pengujian dilakukan dengan tujuan mencoba keberhasilan algoritma pendeteksian elevasi ST pada sistem monitoring online pasien jantung koroner yang telah dirancang. Sinyal input yang digunakan dalam pengujian ini berasal dari seperangkat hardware Patient Simulator MEDSIM 300B buatan DNI Nevada USA yang telah diprogram sedemikian rupa sehingga mampu membangkitkan sinyal jantung dengan komposisi elevasi ST. Setelah diberi sinyal input dari simulator, maka tampilan program terlihat seperti pada Gambar 6. Hasil pengujian pendeteksian elevasi ST menggunakan sistem monitoring online yang dirancang pada pasien normal dalam kondisi tenang (tak banyak bergerak) ditunjukkan pada Tabel 1, sementara pada pasien dalam kondisi banyak bergerak sistem belum mampu mendeteksi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tingkat keberhasilan pendeteksian adalah 100% pada pasien yang diam atau tak banyak bergerak, dan belum mampu mendeteksi elevasi ST untuk pengukuran pada pasien yang banyak bergerak. Tabel 1. Pengujian pada pasien Nama L/P Heart Rate Keterangan Pasien-1 (22 Tahun) L 80 Bpm terdeteksi Pasien-2 (22 Tahun) L 78 Bpm terdeteksi Pasien-3 (22 Tahun) L 80 Bpm terdeteksi Pasien-4 (22 Tahun) L 80 Bpm terdeteksi Pasien-5 (22 Tahun) L 80 Bpm terdeteksi 4. SIMPULAN Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas, maka dapat diambil simpulan bahwa secara sistem yang dirancang telah mampu menampilkan sinyal ECG secara konkrit, walaupun tampilan sinyal belum sepenuhnya sesuai dengan standard kertas ECG yang digunakan dalam dunia kedokteran. Dari pengujian diketahui bahwa tingkat keberhasilan program mendeteksi adanya elevasi ST hanya dapat berjalan secara optimal apabila pasien dalam kondisi tenang atau tidak banyak bergerak. Artifak dan derau yang timbul selama proses monitoring pada pasien yang banyak bergerak menyebabkan kekacauan pada proses pendeteksian. Hal ini disebabkan algoritma yang digunakan dalam proses pendeteksian pada penelitian ini melakukan scanning data secara melompat pada tiap siklus sinyal jantung, sehingga apabila terjadi derau dari pengukuran ECG wireless akan merubah frekuensi irama input sinyal jantung dan mengacaukan proses pendeteksian. 5. DAFT AR PUST AKA [1]. Anwar B.T., dan Kasiman S, Patofisiologi dan Penatalaksanaan Penyakit Jantung Koroner, Cermin Dunia Kedokteran, Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Edisi Khusus No. 80, 1992, h.152-156. [2]. Yolanda M, Hubungan Beberapa Faktor Inflamasi dengan Progresi Gagal Jantung, Forum Diagnosticum (PRODIA Diagnostics Educational Services), Edisi Khusus no.03, 2005. [3]. Teknologi Informasi dalam Aplikasi Telemedika, Majalah Elektro Indonesia, Edisi ke sebelas, Januari 1998. [4]. Ze Zhao and Li Cui, EasiMed: A remote health care solution, Proceeding of the 2005 IEEE Engineering in Medicine and Biology 27th Annual Conference, Shanghai, China, September 2005, pp. 2145-2148. [5]. S. Blasco, J.D. Uceda, M. Elena, Design of a Remote Monitoring Platform for Telemedicine Systems Using New Generation Mobile Services, International Conference on Complex, Intelligent and Software Intensive Systems, p.643-648 IEEE, 2008. TELKOMNIKA Vol. 7, No. 3, Desember 2009 : 181-186