BAB I PENDAHULUAN. akan terjadi interaksi diantara para anggotanya. bahwa yang penting dalam keluarga adalah relasi orang tua dan anaknya.

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. yang mereka lahirkan. Dalam kelompok ini, arus kehidupan di kemudikan oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keluarga sebagai kelompok masyarakat terkecil terbentuk oleh ikatan dua

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Perhatian Orang Tua dalam Belajar Siswa. Tabel Perhatian Orang Tua dalam Belajar Siswa

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal, dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui. pasal 4 tentang sistem pendidikan nasional bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan, pendidikan, nilai dan norma-norma kehidupan bermasyarakat

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN BELAJAR DI RUMAH PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KEBONAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian anak dan mampu mengaktualisasikan potensi-potensi dirinya secara

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting. Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi keluarga yang utama ialah mendidik anak-anaknya.

BAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan menempati posisi yang sangat penting. Seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. intelektualnya (IQ), namun juga ditentukan oleh bagaimana seseorang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai Negara yang berkembang dengan jumlah penduduk besar, wilayah

I. PENDAHULUAN. nasional yaitu membangun kualitas manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. hanya berlaku di dalam masyarakat saja, namun dalam suatu negara juga akan

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi, menjadi tantangan serius bagi dunia pendidikan yang memiliki

I. PENDAHULUAN. informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengembangkan potensi peserta didik melalui kegiatan belajar (dalam

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sangat pesat dari waktu ke waktu. Sehingga saat ini. semakin maju taraf hidup dan kesejahteraan penduduknya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi. Untuk itu diperlukan upaya pengajaran. dimensi kehidupan terutama dibidang pendidikan.

ARTIKEL ILMIAH IDENTIFIKASI FAKTOR EKSTERNAL PENYEBAB SISWA TIDAK MENGERJAKAN PEKERJAAN RUMAH DI SMP NEGERI 25 KOTA JAMBI OLEH :

PENGARUH KEHARMONISAN KELUARGA DAN RASA PERCAYA DIRI TERHADAP PRESTASI BELAJAR

(Tahun ajaran )

BAB I PENDAHULUAN. pemutusan hubungan kerja atau kehilangan pekerjaan, menurunnya daya beli

BAB I PENDAHULUAN. kesungguhan yang serius dalam mencapainya. Karena itu pendidikan sangatlah

BAB I PENDAHULUAN. kemudikan oleh orangtua. Kartini Kartono menyebutkan bahwa keluarga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna dan

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan disegala bidang demi tercapainya tujuan bangsa, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan

BAB I PENDAHULUAN. memperkuat kepribadian, dan mempertebal semangat kebersamaan agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha dari setiap bangsa dan negara untuk

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS. kelingkungan atau kewilayahan dalam konteks keruangan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. Dikatakan lingkungan utama karena sebagian kehidupan anak-anak dihabiskan

BAB I PENDAHULUAN. A. LATAR BELAKANG Proses pendidikan formal adalah suatu proses yang kompleks yang

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat penting dalam memajukan harkat dan martabat suatu bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Matematika merupakan induk dari segala ilmu. Matematika

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. makna yang berbeda-beda. Status adalah penempatan orang pada

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Karakteristik Kompetensi Profesional yang Harus Dimiliki Guru

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. empiris yang mendasari perubahan kurikulum adalah fakta di lapangan. menunjukkan bahwa tingkat daya saing manusia Indonesia kurang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

LINGKUNGAN DAN LEMBAGA PENDIDIKAN. a. Tempat (lingkungan fisik): keadaan iklim. Keadaan tanah dan keadaan alam

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh guru. Peranan orangtua sangatlah penting dalam membimbing

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR. SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR Pkn SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 4 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. terduga makin mempersulit manusia untuk meramalkan atau. dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. diukur menggunakan instrumen yang relevan. Banyak faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas tinggi akan membawa kemajuan suatu negara dan pembentukan

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda agar melanjutkan kehidupan dan cara hidup mereka dalam konteks

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PARTISIPASI DALAM. KEGIATAN OSIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKn PADA SISWA

BAB I PENDAHULUAN. dari hubungan dengan lingkungan sekitarnya. individu dan memungkinkan munculnya agresi.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup kritis baik dalam bidang ekonomi, politik, budaya, termasuk

BAB I PENDAHULUAN. sebagai warga negara yang baik perlu mengembangkan diri. Apa lagi saat

Indonesian Journal of Early Childhood Education Studies

BAB I PENDAHULUAN. maksimal, hendaknya guru mempunyai kompetensi yang memadai.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kebutuhan mutlak bagi kehidupan manusia sejalan

BAB I PENDAHULUAN. membimbing, dan mendisiplinkan, serta melindungi anak untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. sekolah tertentu. Siswa SMP dalam tahap perkembangannya digolongkan

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Belajar Pengertian Belajar Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah individu yang selalu belajar. Individu belajar berjalan, berlari,

I. PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam kehidupannya. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. ia berkenalan dengan dunia sekitarnya, ia berkenalan terlebih dahulu dengan

PELAKSANAAN PENGAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM UPAYA PEMBENTUKAN WAWASAN KEBANGSAAN PADA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 4 DELANGGU

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap aspek kehidupan selalu berkaitan erat dengan masalah belajar.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. berbagai tantangan yang harus dihadapi. Melalui pendidikanlah seseorang dapat memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya alam. Dalam (Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003) Selain faktor yang berada dalam diri peserta didik, untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. keharusan bagi bangsa Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

BAB II KAJIAN TEORI. Kajian tentang Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang selalu

BAB I PENDAHULUAN. yang dihadapinya dan mampu untuk melakukan sesuatu yang baru. untuk menunjang kemajuan kehidupan, baik bagi diri dan bangsanya.

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan gambaran hasil rekaan seseorang yang. memiliki unsur-unsur seperti pikiran, perasaan, pengalaman, ide-ide,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pengetahuan dan teknologi serta mampu bersaing pada era global ini.

I. PENDAHULUAN. Keluarga adalah satuan sosial yang paling mendasar, dan terkecil dalam

ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN PENGAWASAN ORANG TUA DENGAN DISIPLIN BELAJAR SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 1 MUARO JAMBI OLEH :

BAB I PENDAHULUAN. terjadi di dalam keluarga (pendidikan informal), sekolah (pendidikan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kualitas

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan ruang lingkup penelitian. Pembahasan hal-hal. tersebut secara rinci dikemukakan berikut ini.

I. PENDAHULUAN. Dunia pendidikan mempunyai tiga lingkungan, yakni lingkungan keluarga,

BAB I PENDAHULUAN. Nasional sebagai mana yang tercantum dalam UU No. 20 tahun 2003,

BAB I PENDAHULUAN. upaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah merupakan strategi dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, mempertebal semangat kebangsaan serta rasa kesetiakawanan sosial.

I. PENDAHULUAN. yang memiliki kualitas sumber daya manusia yang rendah, terutama dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. sekolah adalah hasil belajar matematika. Pada umumnya, hasil belajar matematika

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat mendasar bagi perkembangan bangsa suatu negara. Melalui. pada negara dengan potensi dan bakat yang dimiliki.

BAB I PENDAHULUAN. orang dewasa yang berlainan jenis kelamin, wanita dan pria serta anak-anak yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Oleh karena itu, bidang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dilakukan agar seseorang memperoleh pemahaman tentang

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan proses pembelajaran yang baik adalah mengenai hasil belajar

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah merupakan bagian dari keluarga yang secara sosial dan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keluarga sebagai kelompok masyarakat terkecil terbentuk oleh ikatan dua orang dewasa yang berlainan jenis kelamin, wanita dan pria serta anakanak yang mereka lahirkan. Sebagaimana yang diungkapkan Sabur (1995), keluarga merupakan lembaga sosial yang paling kecil, yang terdiri atas ayah, ibu dan anak. Dari beberapa fungsi keluarga, salah satunya adalah memberikan pendidikan yang terbaik, yakni pendidikan yang mencakup pengembangan potensi-potensi yang dimiliki oleh anak-anak yaitu potensi fisik, nalar dan nurani atau kalbu. Maka, keluarga yang baik di dalamnya akan terjadi interaksi diantara para anggotanya. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, Slameto (2003) mengatakan bahwa yang penting dalam keluarga adalah relasi orang tua dan anaknya. Selain itu juga relasi anak dengan saudaranya atau dengan keluarga yang lain turut mempengaruhi belajar anak. Wujud dari relasi adalah apakah ada kasih sayang atau kebencian, sikap terlalu keras atau sikap acuh tak acuh, dan sebagainya. Dalam kelompok ini, arus kehidupan dikemudikan oleh orang tua sehingga para orang tua masih banyak memerlukan petunjuk dalam menghadapi berbagai masalah anak-anak salah satunya masalah prestasi belajar. Hal serupa yang diungkapkan oleh Kartini Kartono (1996), keluarga merupakan lembaga pertama dalam kehidupan anak, tempat ia belajar dan 1

menyatakan diri sebagai makhluk sosial. Keluarga memberikan dasar pembentukan tingkah laku, watak, moral, dan pendidikan anak. Hal tersebut sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Siti Rahayu Haditono (1999). Kehangatan dan rasa aman merupakan dasar berkembangnya hubungan emosional yang baik antara orang tua dan anak. Selain itu juga hubungan yang penuh perhatian dan stimulasi sangat dibutuhkan oleh perkembangan yang sehat bagi anak. Pendidikan di dalam keluarga merupakan pendidikan kodrati, setelah anak lahir, pengenalan dalam keluarga antara orang tua dan anak-anaknya akan diliputi rasa cinta kasih, ketentraman dan kedamaian sehingga anakanak akan berkembang ke arah kedewasaan dengan wajar. Hal tersebut sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Bedjo (1996), Berbagai faktor yang mempengaruhi keberhasilan pendidikan dan prestasi belajar siswa di antaranya adalah siswa sebagai individu, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Secara garis besar proses pendidikan dapat terjadi dalam tiga lingkungan pendidikan yang terkenal dengan sebutan tri logi pendidikan, yaitu pendidikan di dalam keluarga, pendidikan di dalam sekolah dan pendidikan di dalam masyarakat. Di dalam lingkungan keluarga, segala sikap dan tingkah laku kedua orang tuanya sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak, karena ayah dan ibu merupakan pendidik yang nyata dan pertama, sehingga sikap dan tingkah laku orang tua akan diamati oleh anak baik secara sengaja maupun tidak sengaja sebagai pengalaman bagi 2

anak yang akan mempengaruhi pendidikan selanjutnya. Hamalik (2002) mengemukakan bahwa keadaan keluarga sangat mempengaruhi prestasi belajar anak karena dipengaruhi oleh beberapa faktor dari keluarga yang dapat menimbulkan perbedaan individu seperti kultur keluarga, pendidikan orang tua, tingkat ekonomi, hubungan antara orang tua, sikap keluarga terhadap masalah sosial dan realitas kehidupan. Dengan demikian, sebenarnya anak bisa mengembangkan kemampuan mereka karena adanya perhatian yang diberikan oleh orang tua. Salah satu peranan orang tua terhadap keberhasilan pendidikan anaknya adalah dengan memberikan perhatian, terutama perhatian pada kegiatan belajar mereka di rumah. Perhatian orang tua memiliki pengaruh psikologis yang besar terhadap kegiatan belajar anak. Perhatian orang tua memiliki hubungan positif dengan prestasi belajar anak di sekolah. Nila F. Moeloek (2007) menyatakan bahwa kajian empiris membuktikan bahwa peran keluarga dan orang tua berkaitan erat dan positif dengan prestasi belajar anak. Dalam sebuah artikel berjudul Agenda Reformasi Pendidikan, dinyatakan bahwa: Faktor orang tua dalam keberhasilan belajar anak sangat dominan. Banyak penelitian baik di dalam maupun di luar negeri menemukan kesimpulan tersebut. Faktor orang tua bisa dikategorikan ke dalam dua variabel: variabel struktural dan variabel proses. Yang dapat dikategorikan variabel struktural antara lain latar belakang status sosial ekonomi, pendidikan, pekerjaan dan penghasilan orang tua. Sedangkan variabel proses adalah berupa perilaku orang tua dalam memberikan perhatian dan bantuan kepada anaknya dalam belajar. Untuk bisa mewujudkan variabel kedua tersebut tidak harus tergantung pada variabel pertama. Artinya, tidak hanya keluarga "kaya" atau berpendidikan tinggi bisa menciptakan variabel proses. Contoh variabel proses antara lain: orang tua menyediakan tempat belajar untuk anaknya; orang tua mengetahui kemampuan anaknya di mana anak mempunyai nilai paling bagus; pelajaran apa anak paling tidak bisa; apa kegiatan anak yang paling banyak dilakukan di sekolah maupun di luar sekolah; orang tua sering menanyakan tentang apa yang dipelajari anaknya; orang tua membantu anaknya dalam belajar. 3

Ada beberapa cara meningkatkan perhatian orang tua dalam menghantarkan anak-anak mereka ke jenjang keberhasilan dalam belajar di Sekolah. Pertama, Perhatian orang tua dapat berupa pemberian bimbingan dan pengawasan terhadap belajar, pemberian motivasi dan penghargaan, serta pemenuhan fasilitas belajar. Pemberian bimbingan dan nasihat menjadikan anak memiliki idealisme, pemberian pengawasan terhadap belajarnya adalah untuk melatih anak memiliki kedisiplinan, pemberian motivasi dan penghargaan agar anak terdorong untuk belajar dan berprestasi, sedangkan pemenuhan fasilitas yang dibutuhkan dalam belajar adalah agar anak semakin teguh pendiriannya pada suatu idealisme yang ingin dicapai dengan memanfaatkan fasilitas yang ada. Kedua, menggunakan Metode PQRST. P (Preview) yaitu mengulas materi belajar secara umum, Q (Question) Yaitu menanyakan isi dari materi belajar, R (Read) membaca secara menyeluruh dan membuat catatan penting, S (Summary) Merangkum topik-topik sehingga mudah diingat dan dimengerti, T (Test) menguji diri kita sendiri sesegera mungkin setelah merangkum sebuah topik. Ketiga, menanggulangi sifat menunda pada anak. Hal ini dapat dilakukan orang tua untuk menghilangkan kebiasaan menunda belajar yang mungkin disebabkan oleh kejenuhan akan beban pekerjaan yang harus diselesaikan. Banyak orang tua yang beranggapan bahwa anak mereka setelah diserahkan kepada guru di sekolah maka lepaslah hak dan kewajibannya 4

untuk memberikan pendidikan kepada mereka. Semua tanggung jawabnya telah beralih kepada guru di sekolah, apakah anak akan menjadi pandai atau bodoh, akan menjadi nakal atau berbudi pekerti yang baik dan luhur. Akan tetapi orang tua belum menyadari bahwa ada banyak faktor lain yang berpengaruh terhadap prestasi belajar anak, diantaranya adalah pendapat Tabrani Rusyan (1994), yaitu : 1. Faktor internal ialah faktor yang timbul dari dalam anak itu sendiri, yang meliputi faktor fisiologis dan faktor psikologis. 2. Faktor eksternal ialah faktor yang datang dari luar diri si anak, yang meliputi : a. Faktor sosial yang terdiri atas lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat, dan lingkungan kelompok. b. Faktor budaya, seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian. c. Faktor lingkungan fisik, seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar dan iklim. d. Faktor lingkungan spiritual atau keagamaan. Jadi berdasarkan pendapat di atas, faktor yang menimbulkan keberhasilan belajar anak ada 2 yaitu faktor internal dan faktor ekternal untuk faktor ekternal dibagi menjadi 4 yang meliputi faktor sosial, faktor budaya, faktor lingkungan fisik dan faktor lingkungan spiritual atau keagamaan. Hal tersebut sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Bedjo (1999) bahwa Keberadaan faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar dan prestasi belajar siswa terdapat hubungan yang saling terkait. Bakat yang ada dalam diri siswa misalnya agar dapat berkembang baik, 5

maka perlu ada dorongan dari keluarga dan masyarakat. Sebaliknya, lingkungan yang kurang mendukung dapat menghambat perkembangan siswa itu sendiri. Mengacu uraian di atas, maka dapat dinyatakan bahwa dari beberapa faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa, faktor perhatian orang tua merupakan faktor yang memegang peranan yang sangat penting. Hal ini tidak terlepas dari adanya perhatian orang tua berperan dalam pembentukan sikap siswa dan prestasi yang cukup dan berkualitas serta sikap yang demokratis dan bijaksana dari orang tua siswa dapat meningkatkan keinginan untuk lebih giat belajar supaya dapat mencapai prestasi belajar yang tinggi. Tetapi menurut Bur dalam media Republika, (2006), Pada kenyataannya orang tua tidak selalu bisa memberikan perhatian yang sepenuhnya terhadap putra-putrinya karena mereka disibukkan dengan kepentingan kerja maupun kepentingan yang lain, Perhatian orang tua merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa. Semakin baik kualitas perhatian orang tua terhadap belajar seorang siswa, maka semakin baik pula prestasi belajar yang dicapainya. Dengan demikian perhatian orang tua terhadap anak masih sangat diharapkan untuk dapat mendukung prestasi akademik anak di sekolah. Tidak mustahil, semangat belajar anak justru merosot oleh sikap yang menguntungkan dari orang tuanya sendiri. Karena itu orang tua seyogyanya bersikap bijaksana. Selain itu juga berdasarkan penjelasanpenjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa hubungan antara orang tua dan 6

anak merupakan suatu keharusan karena berimplikasi terhadap kehidupan bermasyarakat dari anaknya. Karena anak yang memperoleh perhatian dan dukungan yang positif dari orang tuanya memiliki kesanggupan yang lebih besar untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya, memecahkan masalah-masalah yang dihadapi secara cepat dan tepat, juga termasuk masalah-masalah dalam rangka meraih prestasi yang optimal. Jalaluddin, (2004) menyatakan Perhatian yang cukup dari orang tua terhadap anakanaknya dapat menghasilkan sebuah perilaku yang positif karena segala tingkah lakunya selalu mendapat arahan dari orang tua. Dari hasil wawancara singkat dengan beberapa siswa kelas VII C SMP Negeri 7 Salatiga, diketahui bahwa prestasi belajar yang dicapai sebagian siswa di SMP ini masih rendah. Hal ini diduga karena kurangnya aktivitas siswa dalam belajar yang juga disebabkan kurangnya perhatian dari orang tua terhadap belajar. Jadi dapat dikatakan bahwa kurang maksimalnya prestasi belajar yang dicapai sebagian siswa kelas VII C SMP Negeri 7 Salatiga sangat berhubungan dengan kurangnya perhatian orang tua terhadap belajar siswa, terutama saat belajar di rumah. Berdasarkan permasalahan tersebut di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian lebih mendalam yang dituangkan dalam judul : Hubungan Perhatian Orang Tua dalam Kegiatan Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas VII C Semester I SMP Negeri 7 Salatiga Tahun Ajaran 2011/2012. 7

1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan masalah penelitian yang telah disebutkan di atas, maka persoalan yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah Apakah ada hubungan yang posotif signifikan antara perhatian orang tua dalam kegiatan belajar dengan prestasi belajar siswa kelas VII C SMP Negeri 7 Salatiga? 1.3. Tujuan Penelitian Merujuk pada masalah dan persoalan penelitian, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui signifikansi hubungan antara perhatian orang tua dalam kegiatan belajar dengan prestasi belajar siswa kelas VII C SMP Negeri 7 Salatiga. 1.4. Manfaat Penelitian 1. Teoritis a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan tentang perhatian orang tua dan prestasi belajar siswa kelas VII C SMP Negeri 7 Salatiga. b. Sebagai bahan referensi yang dapat digunakan untuk memperoleh gambaran memgenai hubungan perhatian orang tua dengan prestasi belajar siswa kelas VII C SMP Negeri 7 Salatiga. 8

2. Praktis a. Bagi guru, penelitian ini diharapkan memberikan masukan kepada guru agar dapat membantu mendidik siswa untuk meningkatkan prestasi belajar. b. Bagi siswa, penelitian ini diharapkan dapat membantu siswa agar dapat meningkatkan prestasi belajar secara optimal. c. Bagi orang tua, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada orang tua tentang perkembangan dan kemajuan belajar anak dan dapat memberikan perhatian dan fasilitas yang cukup bagi anaknya dan orang tua dapat menerapkan perhatian yang tepat pada anak. d. Bagi peneliti lain, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dengan adanya perbedaan hasil penelitian tentang studi hubungan perhatian orang tua dengan prestasi belajar siswa. 1.5. Sistematika Penulisan Bab I. Pendahuluan yang berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan skripsi. Bab II, Landasan Teoritis, terdiri dari pengertian perhatian orang tua dan prestasi belajar, bentuk perhatian orang tua terhadap anak, hubungan perhatian orang tua dengan prestasi belajar anak, penelitian yang relevan, hipotesis. 9

Bab III. Metodologi Penelitian berisi tentang jenis penelitian, subjek penelitian, variabel penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data. Bab IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan berisi tentang gambaran umum subyek penelitian, hasil penelitian, pembahasan. Bab V. Penutup berisi kesimpulan dan saran. 10