BAB I PENDAHULUAN. untuk meraih perbaikan, perubahan dan kemajuan. Manusia dalam skala individu,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kemampuan seseorang menuju kearah kemajuan dan peningkatan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dikemukakan oleh Muhammad Noor Syam bahwa...nampaknya hubungan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang maju. Dalam Allah SWT berfirman Q.S. surah Ar-Ra du ayat 11,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Meningkatkan kemajuan di negara Indonesia, maka ada berbagai langkah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan, sebab

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha orang dewasa secara sadar untuk membimbing dan

BAB I PENDAHULUAN. menentukan dalam perkembangan dan kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu, upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana firman Allah swt dalam surah Al-Mujadalah ayat 11.

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW II PADA POKOK BAHASAN SEGIEMPAT DITINJAU DARI POLA BELAJAR SISWA KELAS VII SEMESTER 2

BAB I PENDAHULUAN. anak agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai cita-cita pendidik. 1

BAB I PENDAHULUAN. dalam satu unit kerja tidak bisa terlepas dari kegiatan administrasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu aspek yang mempunyai peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. sangat dianjurkan pelaksanaannya oleh Allah SWT. Islam juga memerintah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan juga berimplikasi besar terhadap kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu

B A B I PENDAHULUAN. khususnya proses pembelajaran di sekolah terus di lakukan seiring dengan kemajuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. melalui perundang-undangan dan pengelolaan pendidikan. Tujuan pendidikan sebagaimana termuat dalam Undang-undang tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang. berkualitas, dengan begitu perkembangan yang ada dapat dikuasai,

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran, antara lain guru sebagai penginisiatif moral dan pengasuh serta. memperoleh perubahan diri dalam pengajaran.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terbentuknya kepribadian yang bulat dan utuh sebagai manusia yang individual

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menyiapkan

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. bertaqwa, berbudi luhur, terampil, berpengetahuan dan bertanggungjawab.

BAB I PENDAHULUAN. akhirnya adalah untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah suatu sistem simbol lisan arbitrer yang dipakai oleh anggota

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. kemajuan suatu bangsa. Hal ini menjadi tujuan utama dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Sifatnya mutlak dalam kehidupan, baik dalam kehidupan seseorang,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. berbudaya, semakin maju bahasa suatu bangsa semakin menunjukkan kemampuan

I. PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Melalui pendidikan, kualitas sumber daya. nasional. Sebagaimana dinyatakan dalam pasal 3 Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. hampir disemua aspek kehidupan manusia, dimana berbagai permasalahan hanya

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sejarah peradaban manusia terlihat jelas bahwa kemajuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. menyelenggarakan suatu kehidupan yang penuh kedamaian dan kebahagiaan

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan. mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan Sistem

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan. Melalui berbagai pendekatan pembelajaran matematika

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta

BAB I PENDAHULUAN. tidaknya peradaban manusia, tidak terlepas dari eksistensi pendidikan. Untuk itu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam undang-undang No. 20 tahun 2003 ditegaskan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. lembaga pendidikan mampu mencetak sumber daya manusia yang handal tidak hanya secara

BAB I PENDAHULUAN. mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pengetahuan dan keterampilan menjadi tanggung jawab satuan

BAB I PENDAHULUAN. individu, pendidikan juga berimplikasi besar terhadap kemajuan suatu bangsa. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil. Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1

BAB I PENDAHULUAN. akan berusaha untuk mengaktualisasi pengetahuannya tersebut di dalam. latihan, bagi pemerannya dimasa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. baik dalam kehidupan seseorang, keluarga maupun Bangsa dan Negara mengingat

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia tidak terlepas dari pendidikan tersebut, baik pendidikan sekolah

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda yang menjadi perhatian utama adalah masalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan Negara,

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas,

BAB 1 PENDAHULUAN. makmur, senantiasa melaksanakan pembangunan disegala bidang. Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. maju. Dalam Al-qur an surah ar-ra du ayat 11 Allah SWT berfirman:

Pendidikan merupakan bentuk perkembangnya potensi menjadi. manusia yang peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

BAB I PENDAHULUAN. bangsa maka akan semakin tinggi derajat atau kedudukan bangsa tersebu. mampu berkompetensi dalam persaingan global.

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting dalam usaha peningkatan kualitas pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. kearah peningkatan yang lebih positif. Agar usaha-usaha tersebut dapat terwujud

BAB I PENDAHULUAN. pribadi manusia secara normative. Pendidikan tidak hanya diperoleh di lembagalembaga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. akan pentingnya pendidikan harus dilaksanakan sebaik-baiknya sehingga dapat

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dari seberapa maju pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

I. PENDAHULUAN. dipenuhi sepanjang masa. Pendidikan menjadi perhatian yang sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang. Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 berfungsi untuk

BAB I PENDAHULUAN. penting. Oleh karena itulah dilakukan penyelenggaraan pendidikan, sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran matematika perlu mendapatkan perhatian yang khusus. Sehubungan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. dunia dan akhirat. Selain itu, menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap orang dan

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia yang sedang membangun sehingga dapat. bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan adalah suatu uraian yang lengkap dan tersusun tentang

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini disebabkan karena segala aktivitas kehidupan manusia membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. bisa lepas dari kegiatan administrasi. Oleh karena itu setiap sekolah harus

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan mutu pendidikan selalu dilaksanakan oleh pemerintah. Indonesia. Salah satu upaya yang ditempuh untuk meningkatkan mutu

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. terbentuknya kepribadian yang bulat dan utuh sebagai manusia individual dan

BAB I PENDAHULUAN. potensi kreatif dan tanggung jawab kehidupan, termasuk tujuan pribadinya. 1

BAB I PENDAHULUAN. Mengingat pentingnya ilmu matematika dalam kehidupan, Al Quran telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Penegasan Judul. Pendidikan adalah suatu proses pertumbuhan dan berlangsung sepanjang hayat.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. dan teknologi berkembang semakin pesat. Manusia dituntut dengan segala

I. PENDAHULUAN. negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU RI No. 20 Th. 2003)

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas baik melalui pendidikan informal di rumah

PENGEMBANGAN AKTIVITAS BELAJAR EKONOMI MELALUI METODE PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 TERAS TAHUN AJARAN 2009/2010

I. PENDAHULUAN. menyesuaikan diri sebaik-baiknya. Oleh karena itu, diperlukan adanya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. itu tidak lepas dari arus globalisasi dan aspeknya yang telah mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai Negara yang berkembang dengan jumlah penduduk besar, wilayah

BAB I PENDAHULUAN. manusia dan makhluk lainnya. Al-Qur an merupakan bukti tanda. kebesaran/kemahaluasan ilmu Allah bagi orang-orang yang berilmu.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi, kepribadian, kecerdasan dan keterampilan yang ada pada

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, politik, budaya, sosial dan pendidikan. Kondisi seperti ini menuntut

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN PENGGUNAAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS Fitri Fajar SMA Negeri 1 Makassar

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk dinamis, dia akan terus bergerak dan berkembang untuk meraih perbaikan, perubahan dan kemajuan. Manusia dalam skala individu, masyarakat, maupun bernegara pastilah mengalami permasalahan dari yang sederhana sampai yang kompleks. Dimana dia dituntut untuk keluar dari permasalahannya dan menuju hidup yang lebih baik lagi. Dalam Al-Qur'an surah Ar-Rad ayat 11, Allah SWT memotivasi kita untuk bersikap progresif guna meraih perubahan kearah kemajuan, yaitu: Seperti yang dinyatakan dalam ayat tersebut, dapat dikatakan pula bahwa untuk merubah keadaan suatu bangsa, maka harus ada usaha dari bangsa itu untuk berubah. Dalam kenyataan saat ini bangsa kita banyak mengalami permasalahan, mulai dari yang kecil sampai yang besar, semuanya menuntut penyelesaian terbaik. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk merubah keadaan bangsa agar menjadi lebih baik, salah satunya melalui pendidikan. Pendidikan merupakan pondasi perubahan dan penentu kualitas sumber daya manusia suatu bangsa. Hal ini senada dengan tujuan pendidikan nasional 1

2 yang dijelaskan dalam Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional dikatakan bahwa: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 1 Bertolak dari pandangan di atas maka fungsi yang diemban oleh pendidikan di Indonesia sangatlah berat sekaligus penting. Dalam menjalankan fungsinya itu pendidikan menggunakan mata pelajaran sebagai media. Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan dari pendidikan tingkat dasar sampai ketingkat menengah atas. Menurut Soedjadi "pembelajaran matematika adalah kegiatan pendidikan yang menggunakan matematika sebagai kendaraan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan". 2 Guna mencapai tujuannya matematika terbagi dalam beberapa materi yang diajarkan di sekolah. Tidak setiap materi matematika diajarkan disekolah. Materi matematika yang diajarkan di sekolah disebut matematika sekolah. Materi sistem persamaan linear dua variabel adalah salah satu materi yang diajarkan pada tingkat MTs/SMP. Materi ini cukup penting karena sangat berguna dalam kehidupan dan merupakan materi prasyarat untuk materi persamaan linear tiga variabel di tingkat yang lebih tinggi. Kesalahan siswa dalam memahami materi ini sebaiknya diminimalkan, karena jika dibiarkan akan terus terbawa ke tingkat yang 1 Undang-undang Republik Indonesia No.20 tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pada Bab II Pasal 3, (Jakarta: Darma Bakti,2005), h. 94. 2 Soedjadi, Kiat pendidikan Matematika Indonesia, (Jakarta:Direktorat Pendidikan Tinggi, 1998/1999), hal. 16-17.

3 lebih tinggi dan mengakibatkan kesulitan siswa dalam memahami materi selanjutnya. Untuk meminimilkan kesalahan siswa maka hal pertama yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi kesulitan siswa dalam memahami materi ini. Dari identifikasi itulah kita dapat menentukan langkah selanjutnya guna mengatasi masalah tersebut. Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah 3 Al-Furqan adalah salah satu madrasah swasta yang ada di Banjarmasin. Kurikulum yang digunakan di samping kurikulum Pemerintah (dari Depdiknas dan Depag) ada juga kurikulum sekolah, yang sebagian besar adalah materi Agama dan Bahasa (Bahasa Arab dan Bahasa Inggris). Mengingat begitu padatnya kurikulum tentu hal itu akan mengakibatkan halangan tersendiri bagi siswa. Dari penjajakan awal, siswa di MTs Muhammadiyah 3 Al-Furqan nampaknya mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal Sistem Persamaan Linear Dua Variabel. Namun kesulitan itu belum teridentifikasi dengan jelas. Selain itu berdasarkan hasil penelitian As'ari dalam skripsinya yang berjudul Identifikasi Kesulitan Menyelesaikan Soal-Soal Sistem Persamaan Linear dengan Dua Variabel oleh Siswa Kelas I MAN 1 Tanjung Kabupaten Tabalong diperlihatkan bahwa sebagian besar siswa masih mengalami kesulitan dalam mengubah bentuk persamaan dengan mengalikan koefisien variabel, kesulitan dalam mengeliminir variabel persamaan, kesulitaan dalam mensubsitusikan nilai variabel dan menuliskan himpunan persamaan. Kemudian Mahmudah dalam skripsinya yang berjudul Kesulitan Menyelesaikan Soal Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Dengan Metode

4 Grafik pada Siswa Kelas VIII MTsN Kelayan Banjarmasin Tahun Pelajaran 2007/2008, menyimpulkan bahwa siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal dengan metode grafik. Berkaitan dengan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai kesulitan dalam menyelesaikan soal sistem persamaan linear dua variabel. Adapun yang membedakan antara penelitian As'ari, Mahmudah dengan masalah yang akan penulis teliti adalah: Penelitian As'ari dibatasi pada topik metode campuran (eliminasi dan subsitusi), Mahmudah pada metode grafik, sedangkan penulis sendiri membatasi pada topik metode eliminasi, metode subsitusi, metode campuran dan menyelesaikan soal cerita. Bertolak dari latar belakang di atas maka penulis melakukan penelitian dengan judul Identifikasi Kesulitan dalam Menyelesaikan Soal Sistem Persamaan Linear Dua Variabel pada Siswa Kelas VIII MTs Muhammadiyah 3 Al-Furqan Banjarmasin Tahun Pelajaran 2007/2008. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan diteliti adalah dimana letak kesulitan siswa kelas VIII MTs Muhammadiyah 3 Al-Furqan Banjarmasin tahun pelajaran 2007/2008 dalam menyelesaikan soal Sistem Persamaan Linear Dua Variabel?.

5 C. Definisi Operasional Untuk memperjelas dan mempertegas judul di atas, agar terlepas dari kekeliruan dalam pemahamannya, maka penulis perlu menjelaskan: 1. Identifikasi Kesulitan adalah menentukan atau menetapkan kesulitan siswa ditinjau dari kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal sistem persamaan linear dua variabel. 2. Persamaan Linear Dua Variabel adalah suatu persamaan yang mempunyai tepat dua variabel dan setiap varibelnya berpangkat satu. 3. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel adalah sistem yang terdiri dari dua persamaan linear dua variabel dan keduanya memiliki tepat satu penyelesaian untuk setiap varibel yang sama. Dalam hal ini, materi sistem persamaan linear dua variabel adalah materi sistem persamaan linear dua variabel yang di ajarkan pada siswa kelas VIII MTs Semester I, yang dibatasi pada topik metode eliminasi, metode subtitusi, metode campuran dan menyelesaikan soal cerita. 4. Siswa Kelas VIII yang dimaksud dalam penelitian ini adalah siswa Kelas VIII MTs Muhammadiyah 3 AL-Furqan Banjarmasin tahun pelajaran 2007/2008. 5. Jadi yang dimaksud judul di atas adalah menentukan atau menetapkan kesulitan siswa ditinjau dari kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal sistem persamaan linear dua variabel yang dibatasi pada topik metode eliminasi, metode subtitusi, metode campuran

6 dan menyelesaikan soal cerita pada siswa Kelas VIII MTs Muhammadiyah 3 AL-Furqan Banjarmasin tahun pelajaran 2007/2008. D. Lingkup Pembahasan Materi sistem persamaan linear dua variabel yang diajarkan ditingkat MTs/SMP adalah 1. Bentuk-Bentuk Sistem Persamaan Linear Dua Variabel. a. Persamaan Linear dengan Satu Variabel b. Persamaan Linear Dua Variabel. c. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel. 1) Perbedaan antara Persamaan Linear Dua Variabel dengan Sistem Linear Dua Variabel 2) Menyatukan suatu Variabel dengan Variabel Lain pada Persamaan Linear 3) Mengenal Variabel dan Koefisien pada Sistem Persamaan Linear Dua Variabel. 4) Penyelesaian dan Bukan Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel. 2. Menyelesaikan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel. a. Menentukan Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel. 1) Metode Campuran 2) Metode Eliminasi 3) Metode Subtitusi

7 4) Metode Grafik b. Sistem Persamaan dengan Pecahan 1) Metode Campuran 2) Metode Eliminasi 3) Metode Subtitusi 4) Metode Grafik 3. Menyelesaian Soal Cerita 4. Menyelesaikan Sistem Persamaan Nonlinear Dua Variabel Mengingat luasnya permasalahan dan terbatasnya kemampuan penulis, maka materi yang akan diujikan dibatasi pada: Menentukan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel. Dengan menggunakan metode: metode campuran, metode eliminasi dan metode subtitusi dan menyelesaikan soal cerita. Sedangkan ruang lingkup masalah dalam penelitian ini hanya ingin mengidentifikasi kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal sistem persamaan linear dua varibel berdasarkan kesalahan-kesalahan siswa dalam asfek: 1. Pengunaan metode subtitusi dalam menjawab soal 2. Pengunaan metode eliminasi dalam menjawab soal 3. Pengunaan metode campuran dalam menjawab soal 4. Mengubah kalimat sehari-hari menjadi kalimat matematika

8 E. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian terhadap siswa kelas VIII MTs Muhammadiyah 3 Al-Furqan Banjarmasin adalah untuk mengetahui letak kesulitan yang dialami oleh siswa dalam menyelesaikan soal sistem persamaan linear dua variabel. F. Alasan Memilih Judul Ada beberapa alasan penulis dalam menetapkan judul di atas adalah: 1. Pentingnya materi ini dalam kehidupan sehari-hari. 2. Mengingat materi ini sangat berguna untuk memahami materi selanjutnya pada tingkat yang lebih tinggi (materi prasyarat). 3. Mengingat seringnya soal materi ini, khususnya menyelesaikan soal cerita diujikan pada ujian nasional. 4. Belum ada yang meneliti masalah ini di lokasi yang sama. G. Signifikansi Penelitian Manfaat dari hasil penelitian ini diharapkan untuk: 1. Bagi lembaga pendidikan guna mengembangkan program pengajaran matematika di sekolah/madrasah. 2. Bagi guru matematika sebagai bahan masukan tentang kesulitan-kesulitan yang dialami siswa dalam menyelesaikan soal sistem persamaan linear dua varibel, sehingga dapat mengambil solusinya.

9 3. Sebagai bahan informasi bagi semua pihak yang berkeinginan untuk melakukan penelitian, khususnya yang memiliki relevansi dengan penelitian ini. H. Sistematika Penulisan berikut: Dalam penulisan ini penulis menggunakan sistematika penulisan sebagai BAB I PENDAHULUAN yang terdiri dari latar belakang, perumusan masalah, definisi operasional, lingkup pembahasan, tujuan penelitian alasan memilih judul, signifikasi penelitian, dan sistematika penulisan BAB II BAB III TINJAUAN TEORITITS METODE PENELITIAN yang berisi tentang subjek dan objek penelitian, data, sumber data, teknik pengumpulan data, instruman penelitian, teknik analisis data dan prosedur penelitian. BAB IV LAPORAN PENELITIAN yang berisi gambaran umum lokasi penelitian, hasil uji coba tes, hasil penelitian dan analsis data. BAB V PENUTUP yang berisi simpulan dan saran.