I. PENDAHULUAN. dianamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau. dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang

I. PENDAHULUAN. dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan

I. PENDAHULUAN. proses pembelajaran. Proses pembelajaran merupakan suatu kegiatan

I. PENDAHULUAN. formal (Mudyahardjo, 2006:6). Hal ini senada dengan yang diungkapkan

I. PENDAHULUAN. Dunia pendidikan dewasa ini dihadapkan kepada masalah-masalah yang mendasar, yaitu

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang penting dalam kehidupan manusia dan. dilaksanakan semenjak adanya manusia, hakikat pendidikan merupakan

I. PENDAHULUAN. Istilah pendidikan mengandung fungsi yang luas dari pemelihara dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses aktualisasi peserta didik melalui berbagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan aktivitas manusia yang penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia,

I. PENDAHULUAN. mencapai tujuan tertentu (Sanjaya, 2008:26). Menurut Amri dan Ahmadi. (2010:89) bahwa dalam kegiatan pembelajaran guru harus memahami

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran secara simpel dapat diartikan sebagai produk interaksi

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aspek pokok bagi kehidupan suatu bangsa. Kondisi bangsa di masa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. pada semua tingkat perlu terus-menerus dilakukan sebagai antisipasi

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Restalina Nainggolan, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. cara-cara berkomunikasi yang efektif, sehingga dapat dijadikan sebagai. kemampuan pemahaman konsep terhadap materi yang diajarkan.

II. TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. penting dalam kehidupan sehari-hari yang mendukung kemajuan ilmu pengetahuan

I. PENDAHULUAN. pendidikan. Proses pendidikan dipandang sebagai aktivitas yang dapat

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK-PAIR-SHARE (TPS) DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMAN 2 KOTO XI TARUSAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas biasanya masih berfokus

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah suatu proses interaksi yang kompleks dan mengandung

II. KERANGKA TEORETIS. Sesuatu yang telah dimiliki berupa pengertian-pengertian dan dalam batasan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang ada dalam pendidikan kita yaitu rendahnya mutu

I. PENDAHULUAN. sehari-hari. Namun dengan kondisi kehidupan yang berubah dengan sangat

I. PENDAHULUAN. Hasil belajar merupakan bagian terpenting dalam pembelajaran, menurut

I. PENDAHULUAN. informasi, ide, keterampilan, nilai, dan cara berpikir. Proses pembelajaran. siswa yang pasif dalam mengikuti pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Belajar merupakan perkembangan yang dialami oleh seseorang menuju kearah

I. PENDAHULUAN. yang menggunakan segala sumber daya sesuai dengan perencanaan yang telah

I. PENDAHULUAN. keaktifan siswa dalam proses kegiatan pembelajaran dan menuntut kreativitas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu usaha masyarakat untuk memajukan peradaban dan pengetahuan. Pendidikan berperan

I. PENDAHULUAN. kecerdasan, (2) pengetahuan, (3) kepribadian, (4) akhlak mulia, (5)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan mata pelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Padahal metode ceramah memiliki banyak kekurangan. Hal ini sejalan dengan pendapat Sanjaya (2006:145),

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. otoritas tertinggi keilmuan (teacher centered). Pandangan semacam ini perlu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan

I. PENDAHULUAN. oleh guru. Proses belajar mengajar akan berlangsung dengan baik apabila di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nur Wulan Puji Permari, 2013

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu komponen utama kebutuhan manusia. Melalui

I. PENDAHULUAN. tugas dan kewajiban guru. Oleh karena itu, seorang guru memerlukan strategi

II. TINJAUAN PUSTAKA. berarti mempunyai efek, pengaruh atau akibat, selain itu kata efektif juga dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI. emosional, hubungan sosial, jasmani, etis atau budi pekerti dan sikap. baik secara fisik maupun secara mental aktif.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis, yang dilakukan oleh orangorang

II. KERANGKA TEORITIS. kepada siswa untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang

I. PENDAHULUAN. dalam mempersiapkan generasi muda, termasuk peserta didik dalam menghadapi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Semakin pesatnya perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Hamalik (2001, 37) belajar adalah memperoleh. pengetahuan melalui alat indra yang disampaikan dalam bentuk perangsang

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE THINK PAIR SHARE PADA MATERI TURUNAN

BAB I PENDAHULUAN. mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Pendidikan juga proses membimbing

Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII-A SMP Brawijaya Smart School Malang

I. PENDAHULUAN. Pada saat ini pendidikan mengalami perkembangan yang pesat. Pendidikan

HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN METODE THINK-PAIR-SHARE DAN METODE EKSPOSITORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam upaya pengembangan

I. PENDAHULUAN. yang telah di persiapkan sebelumnya untuk mencapai tujuan. Dalam

I. PENDAHULUAN. ditumbuhkan dalam diri siswa SMA sesuai dengan taraf perkembangannya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI UPW SMK NEGERI 1 JEMBER MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

I. PENDAHULUAN. waktu. Model-model pembelajaran konvensional kini mulai ditinggalkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pengetahuan IPA yang sering disebut sebagai produk dari sains, merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Fisika merupakan salah satu cabang sains yang mempelajari gejala-gejala

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. hidup manusia sebagai makhluk sosial. Pembelajaran kooperatif merupakan. semua mencapai hasil belajar yang tinggi.

I. PENDAHULUAN. diwujudkan dengan adanya interaksi belajar mengajar atau proses

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran IPA di sekolah saat ini menuntut para guru harus selalu. kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran dengan melalui

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Mata pelajaran Biologi merupakan bagian dari IPA. Pendidikan Ilmu. hipotesis, menggunakan alat dan bahan secara benar dengan selalu

II. TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru bidang studi kimia di

I. PENDAHULUAN. yang kuat antara tingkat pendidikan dengan perkembangan bangsa. Pendidikan yang mampu memfasilitasi perkembangan bangsa adalah

I. PENDAHULUAN. sejumlah pengetahuan sebagai mediumnya (Margono, 2005:27)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Matematika merupakan cabang ilmu pengetahuan eksak yang digunakan hampir

I. PENDAHULUAN. menguasai informasi dan pengetahuan. Dengan demikian diperlukan suatu. tersebut membutuhkan pemikiran yang kritis, sistematis, logis,

1 PENDAHULUAN. memfasilitasi, dan meningkatkan proses serta hasil belajar siswa. Hasil

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

METODE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. agar memiliki kemampuan berfikir kritis, kreatif, dan sikap terbuka. melahirkan generasi-generasi bangsa yang berintelektual.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VI SD TEBING TINGGI

I. PENDAHULUAN. Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, proses pembelajaran merupakan

I. PENDAHULUAN. belajar dan proses pemebelajaran agar peserta didik secara aktif

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran dapat didefinisikan sebagai suatu sistem atau proses

I. PENDAHULUAN. Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1

II. TINJAUAN PUSTAKA. pembelajaran dengan menggunakan sistem pengelompokkan/tim kecil yaitu

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi berbagai tantangan dan hambatan. Salah satu tantangan yang cukup

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dianamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu terus-menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan masa depan (Trianto, 2009: 1). Biologi adalah salah satu cabang IPA yang membahas tentang makhluk hidup. Pelajaran biologi termasuk pelajaran pokok dalam bidang IPA. Proses belajar biologi adalah suatu yang bersifat ekspolarasi serta menemukan bukan hanya menghafal. Dalam proses belajar biologi diperlukan strategi, bermacam pendekatan-pendekatan, metode, media, agar siswa lebih aktif belajar dan berbuat untuk memahami konsep, prinsip-prinsip biologi sehingga diharapkan hasil belajar siswa akan menjadi lebih baik. Materi Sistem Reproduksi Manusia adalah salah satu materi pokok bahasan yang diajarkan pada siswa SMA kelas XI semester genap dengan standar kompetensi menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya. Agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pokok ini, siswa harus mampu memahami materi, bukan hanya mengenal dan menghafal. i

Materi ini merupakan pokok bahasan yang tergolong cukup sulit dipahami oleh sebagian besar siswa karena untuk menguasai konsep ini siswa harus mampu menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses yang meliputi pembentukan sel kelamin, ovulasi, menstruasi, fertilisasi, dan pemberian ASI, serta kelainan penyakit yang dapat terjadi pada sistem reproduksi manusia. Berdasarkan observasi dan diskusi dengan guru Biologi pada bulan Januari di SMA Al-Kautsar Bandar Lampung diketahui bahwa hasil belajar siswa untuk pelajaran Biologi khususnya pada materi pokok Sistem Reproduksi Manusia selama ini masih tergolong rendah. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata hasil belajar kelas XI semester genap tahun pelajaran 2009/2010 pada materi pokok Sistem Reproduksi Manusia baru mencapai 60,38. Nilai ulangan siswa menunjukkan hanya 59,27% siswa kelas XI yang memperoleh nilai 70. Hasil ulangan tersebut masih rendah jika dibandingkan dengan kriteria ketuntasan belajar yaitu 100% siswa memperoleh nilai 70. Nilai hasil belajar yang rendah tersebut dipengaruhi oleh proses pembelajaran yang selama ini dilakukan terkesan hanya guru yang aktif. Hal tersebut terlihat dalam proses pembelajaran, guru lebih dominan menggunakan metode ceramah yang disertai dengan tanya jawab. Guru juga jarang mengaitkan aplikasi konsep dengan kehidupan sehari-hari. Siswa pun lebih banyak menerima informasi dari guru sehingga siswa kurang optimal dalam memberdayakan potensi yang dimiliki. Siswa juga menjadi pasif dan kurang antusias sehingga aktivitas siswa dalam ii

pembelajaran menjadi rendah dan berpengaruh pada hasil belajar siswa tersebut. Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar meupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar. Hasil belajar, untuk sebagian adalah berkat tindakan guru, suatu pencapaian tujuan pengajaran. Pada bagian lain, merupakan peningkatan kemampuan mental siswa (Dimyati dan Mudjiono, 2009: 4). Masalah utama yang dialami siswa saat ini dalam menerima suatu materi pembelajaran khususnya Biologi adalah hanya menghafal konsepnya dan kurang mampu menggunakan konsep tersebut jika menemui masalah dalam kehidupan nyata yang berhubungan dengan konsep yang dimiliki (Dimyati dan Mudjiono, 2009: 6). Oleh karena itu, dirasa perlu adanya suatu perubahan dalam sistem pembelajaran yang tidak hanya memepelajari konsep, teori dan fakta tetapi juga aplikasi dalam kehidupan sehari-hari. Guru dalam merancang persiapan mengajar perlu menyusun strategi pembelajaran yang dirancang secara seksama sesuai dengan tujuan pembelajaran untuk mencapai hasil belajar siswa yang optimal. Berdasarkan uraian di atas, maka diperlukan model pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar dan juga dapat meningkatkan solidaritas sosial siswa yang dapat memberikan dampak positif terhadap hasil belajar siswa. Salah satunya adalah pembelajaran kooperatif, pembelajaran kooperatif merujuk pada berbagai macam metode pengajaran dimana para iii

siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk membantu satu sama lainnya dalam mempelajari materi pelajaran (Slavin, 2008: 4). Pembelajaran kooperatif disusun dalam sebuah usaha untuk meningkatkan partisipasi siswa, memfasilitasi siswa dengan pengalaman sikap kepemimpinan dan membuat keputusan dalam kelompok, serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi dan belajar bersama-sama siswa yang berbeda latar belakangnya. Jadi, dalam pembelajaran kooperatif siswa berperan ganda yaitu sebagai siswa ataupun guru. Dengan bekerja secara kolaboratif untuk mencapai tujuan bersama maka siswa akan mengembangkan keterampilan berhubungan dengan sesama manusia yang akan sangat bermanfaat bagi kehidupan diluar sekolah (Trianto, 2009: 58). Pembelajaran kooperatif memiliki berbagai macam tipe pembelajaran, salah satunya adalah tipe TPS (Think Pair Share) yaitu merupakan jenis model pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Tipe TPS (Think Pair Share) memiliki prosedur yang ditetapkan secara eksplisit untuk memberi siswa waktu lebih banyak untuk berfikir, menjawab dan saling membantu satu sama lain. Keunggulan lain dari pembelajaran ini adalah optimalisasi partisipasi siswa, dengan metode klasikal yang memungkinkan hanya satu siswa maju dan membagikan hasilnya untuk seluruh kelas, tipe Think Pair Share ini memberi kesempatan sedikitnya delapan kali lebih banyak kepada siswa untuk dikenali dan menunjukkan partisipasi mereka kepada orang lain (Lie, 2004: 57). Dalam pelaksanaannya, TPS (Think Pair Share) mengutamakan siswa dalam berbuat untuk iv

menemukan sendiri konsep-konsep materi dalam pembelajaran dengan jalan berfikir (Think), berpasangan (Pair), dan mengemukakan pendapat (Share) (Ibrahim dkk., 2000: 26). Beberapa hasil penelitian pembelajaran kooperatif yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif mempunyai dampak positif terhadap siswa yang rendah hasil belajarnya. Untuk membuktikannya dapat kita lihat dari hasil penelitian Pramudiyanti (2006: 430) menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar sebelum dan sesudah menggunakan model TPS, yaitu meningkat sebesar 83,78%. Selain itu, Yulfisa (2007: 35) dalam penelitian tindakan kelasnya menyimpulkan bahwa TPS mampu meningkatkan presentase nilai rata-rata penguasaan konsep siswa dari siklus 1 ke siklus 2 sebesar 13,7% dan siklus 2 ke 3 sebesar 4,4%. Begitu juga dengan penelitian Wulandari (2010: 40) hasil penelitian menunjukan terdapat 7,71 %, 36,73 %, dan 55,57 % siswa dengan kategori penguasaan konsep kurang, cukup dan baik. Menurut peneliti, hasil tersebut dapat membuktikan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TPS terhadap penguasaan konsep. Berdasarkan hasil-hasil penelitian sebelumnya dan harapan agar hasil belajar siswa khususnya Biologi meningkat maka peneliti merasa perlu untuk mengadakan suatu penelitian dengan judul Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS (Think Pair Share) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Sistem Reproduksi Manusia. v

B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Adakah pengaruh secara signifikan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think Pair Share) dalam meningkatkan hasil belajar kognitif siswa pada materi pokok Sistem Reproduksi Manusia? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: Pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think Pair Share) dalam meningkatkan hasil belajar kognitif siswa pada materi pokok Sistem Reproduksi Manusia. D. Manfaat Penelitian Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi: 1. Siswa, yaitu untuk menciptakan suasana baru dan dapat mengurangi kejenuhan siswa dalam belajar sehingga meningkatkan hasil belajar siswa. 2. Guru, yaitu sebagai bahan informasi alternatif model pembelajaran biologi yang baik untuk meningkatkan hasil belajar siswa. vi

3. Bagi sekolah, dapat dijadikan masukan dalam usaha meningkatkan mutu proses dan hasil belajar dalam mata pelajaran biologi. 4. Peneliti, dapat memberikan manfaat yang besar berupa pengalaman untuk menjadi calon guru dan sebagai aplikasi ilmu pengetahuan yang diperoleh di peguruan tinggi khususnya pengetahuan dan pemahaman tentang penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dalam meningkatkan hasil belajar siswa. 5. Dapat menjadi referensi tambahan bagi mahasiswa yang tertarik ingin meneliti tentang topik penelitian yang sama. E. Ruang lingkup Penelitian Untuk menghindari salah penafsiran terhadap penelitian ini, maka ruang lingkup dalam penelitian ini adalah: 1. Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) adalah pembelajaran dimana siswa akan belajar dalam kelompok kecil, saling membantu untuk memahami suatu pelajaran, memeriksa dan memperbaiki jawaban serta kegiatan lainnya dengan tujuan mencapai hasil belajar maksimal. 2. Model TPS (Think-Pair- Share) merupakan suatu strategi diskusi kooperatif dengan cara memproses informasi dengan mengembangkan cara berfikir dan komunikasi. Siswa diberi kesempatan untuk berfikir (Thinking) atas informasi yang diberikan guru, berpasangan (Pairing) dengan teman sebangku untuk berdiskusi, dan berbagi (Sharing) dengan seluruh kelas atas hasil diskusinya. vii

3. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 3 dan XI IPA 4 semester genap di SMA Al-Kautsar Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011. 4. Materi pelajaran dalam penelitian ini adalah Sistem Reproduksi Manusia. 5. Hasil belajar yang diamati dalam penelitian ini adalah hasil belajar dalam ranah kognitif yang diperoleh dari hasil nilai tes awal dan tes akhir. F. Kerangka Pikir Biologi merupakan cabang ilmu IPA yang mempelajari tentang mahluk hidup. Proses belajar biologi adalah suatu yang bersifat ekspolarasi serta menemukan bukan menghafal semata-mata. Untuk itu, agar mencapai hasil belajar yang baik, tidak hanya membutuhkan kemampuan menghafal tetapi juga harus dapat menguasai dan memahami konsepnya. Dari anggapan tersebut maka dirasa perlu adanya suatu perubahan dalam sistem pembelajaran yang tidak hanya mempelajari konsep, teori dan fakta tetapi juga aplikasi dalam kehidupan sehari-hari. Tercapainya tujuan pembelajaran sangat dipengaruhi strategi pembelajaran yang digunakan. Oleh karena itu, guru dalam merancang persiapan mengajar perlu menyusun strategi pembelajaran yang dirancang secara seksama salah satunya adalah dalam penggunaan model pembelajaran untuk mencapai hasil belajar siswa yang optimal. Selama ini Guru biologi di SMA Al-Kautsar lebih dominan menggunakan metode ceramah disertai tanya jawab tanpa viii

melibatkan siswa untuk dapat lebih aktif dalam proses pembelajaran. Hal tersebut mengakibatkan siswa menjadi pasif sehingga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Oleh karena itu, penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think Pair Share) dirasa tepat untuk mengatasi masalah tersebut. TPS (Think-Pair-Share) adalah salah satu tipe model pembelajaran kooperatif yang pada pelaksanaannya mengutamakan siswa dalam berbuat untuk menemukan sendiri konsep-konsep materi dalam pembelajaran dengan jalan berfikir (Think), berpasangan (Pair), dan mengemukakan pendapat/berbagi (Share). Pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think Pair Share) ini dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja sendiri serta bekerja sama dengan orang lain, mempertimbangkan jawaban yang paling tepat, dan memberi kesempatan kepada siswa untuk saling berbagi ide. Dengan demikian, siswa dapat berlatih untuk menggali dan mengolah informasi dari berbagai sumber, siswa dapat berlatih untuk menghargai pendapat orang lain, dan menumbuhkan kepercayaan diri, serta saling membantu. Sehingga diharapkan dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think Pair Share) ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan menggunakan dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Variabel dalam penelitian ini adalah variabel X dan variabel Y. Variabel X adalah variabel bebas yaitu model pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think Pair Share) dan variabel Y adalah variabel terikat yaitu hasil belajar siswa pada materi pokok Sistem ix

Reproduksi Manusia. Hubungan antara variabel tersebut digambarkan dalam diagram dibawah ini : X Y Gambar 1. Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat Keterangan : X = Model pembelajaran kooperatif tipe TPS, Y = Hasil belajar siswa pada materi pokok sistem reproduksi manusia. G. Anggapan Dasar dan Hipotesis 1. Anggapan Dasar Anggapan dasar dalam penelitian ini adalah seluruh siswa pada kelas yang digunakan dalam penelitian mempunyai kemampuan kognitif, menerima materi pelajaran, dan lama waktu belajar yang sama. 2. Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini adalah: H1 = Ada pengaruh secara signifikan dari penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think Pair Share) dalam meningkatkan hasil belajar kognitif siswa pada materi pokok Sistem Reproduksi Manusia. x