MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESETARAAN

dokumen-dokumen yang mirip
Dikdik Baehaqi Arif, M.Pd

I. PENDAHULUAN. Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Repubik Indonesia,

MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESETARAAN. by. EVY SOPHIA

I. PENDAHULUAN. Indonesia adalah sebuah bangsa yang besar dan majemuk yang terdiri dari

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PENGEMBANGAN ETIKA DAN MORAL BANGSA. Dr. H. Marzuki Alie KETUA DPR-RI

PENDIDIKAN KEWARAGANEGARAAN IDENTITAS NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. satu negara multikultural terbesar di dunia. Menurut (Mudzhar 2010:34)

PANCASILA DAN AGAMA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Nama : Oni Yuwantoro N I M : Kelompok : A Jurusan : D3 MI Dosen : Drs. Kalis Purwanto, MM

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya akan berbagai macam etnis,

Berkaitan dengam dua konsep di atas, maka keragaman diperlukan adanya kesetaraan atau kesederajatan. Artinya,meskipun individu maupun masyarakat

BAHAN TAYANG MODUL 11 SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2016/2017 RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH.

BAB IV ANALISIS TENTANG TOLERANSI MASYARAKAT ISLAM TERHADAP KEBERADAAN GEREJA PANTEKOSTA DI DESA TELAGABIRU

2.4 Uraian Materi Pengertian dan Hakikat dari Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia Sebagai pendangan hidup bangsa Indonesia,

PERAN NEGARA DAN PEMERINTAH DALAM PELAYANAN KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di bawah pengawasan guru. Ada dua jenis sekolah, yaitu sekolah

Memahami Budaya dan Karakter Bangsa

POLITIK DAN STRATEGI KEAMANAN NASIONAL

Oleh: DEPUTI VI/KESBANG KEMENKO POLHUKAM RAKORNAS FKUB PROVINSI DAN KAB/KOTA SE INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia hidup juga berbeda. Kemajemukan suku bangsa yang berjumlah. 300 suku hidup di wilayah Indonesia membawa konsekuensi pada

13MKCU. PENDIDIKAN PANCASILA Makna dan aktualisasi sila Persatuan Indonesia dalam kehidupan bernegara. Drs. Sugeng Baskoro,M.M. Modul ke: Fakultas

PERAN PANCASILA SEBAGAI ALAT PEMERSATU BANGSA

Plenary Session III : State and Religion-Learning from Best Practices of each Country in Building the Trust and Cooperation among Religions

BAB I PENDAHULUAN. kenyataan yang tak terbantahkan. Penduduk Indonesia terdiri atas berbagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sebagai sebuah negara yang masyarakatnya majemuk, Indonesia terdiri

BAB II LANDASAN PEMBANGUNAN HUKUM TAHUN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PANCASILA. Pancasila Merupakan Bagian Matakuliah Pengembangan Kepribadian. Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menampilkan sikap saling menghargai terhadap kemajemukan masyarakat

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

Mata Kuliah Kewarganegaraan

Pemahaman Multikulturalisme untuk Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia

A. Pengertian dan Kategori Nasionalisme

REVITALISASI PERAN ORGANISASI KEMASYARAKATAN DALAM MENEGAKKAN NILAI-NILAI BHINNEKA TUNGGAL IKA. Fakultas Hukum Universitas Brawijaya

STRUKTUR KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA DAN SMK/MAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu aset bangsa, karena pendidikan mencirikan pembangunan karakter bangsa.

S a o l a CP C N P S N Te T s e Wa W w a a w s a a s n a Ke K b e a b n a g n s g a s a a n

BAB I PENDAHULUAN. budaya. Pada dasarnya keragaman budaya baik dari segi etnis, agama,

Sambutan Presiden RI pada Perayaan Tahun Baru Imlek 2563 Nasional, Jakarta, 3 Februari 2012 Jumat, 03 Pebruari 2012

Kurikulum SD Negeri Lecari TP 2015/ BAB I PENDAHULUAN

PANCASILA. Pancasila dalam Kajian Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia (Lanjutan) Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA. Modul ke: Fakultas MKCU

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan sesuatu yang sangat penting bagi pembentukan karakter

Menakar Arah Kebijakan Pemerintah RI Dalam Melindungi Hak Asasi WNI di Luar Negeri

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) II 2016

BAB I PENDAHULUAN. ras, suku, agama dan yang lainnya. Keberagaman ini merupakan sesuatu yang

BAB I PENDAHULUAN. suku, bahasa, dan adat istiadat yang beragam. Mengingat akan keragaman tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang utama untuk membentuk karakter siswa yang

LETAK ADMINISTRATIB LAMONGAN

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PEMBUKAAN SOSIALISASI PERKUATAN DAN PENGEMBANGAN WAWASAN KEBANGSAAN DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PANCASILA. Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA. Modul ke: Makna dan Aktualisasi Sila Persatuan Indonesia dalam Kehidupan Bernegara

BAB I PENDAHULUAN. penduduk Indonesia yang berada di masing masing Provinsi dengan

PENDIDIKAN PANCASILA. Pendahuluan. Ramdhan Muhaimin, M.Soc.Sc. Teknik Sipil. Modul ke: Fakultas. Program Studi.

D E W A N P E R W A K I L A N R A K Y A T D A E R A H D A E R A H I S T I M E W A Y O G Y A K A R T A F R A K S I P D I P E R J U A N G A N

PARTAI POLITIK DAN KEBANGSAAN INDONESIA. Dr. H. Kadri, M.Si

CIVIC EDUCATION. Identitas Nasional. Oleh : Idzan Mustafidah ( ) Dosen Pengampu : H. M. Sudiyono, M. Pd

BAB I PENDAHULUAN. umum dikenal dengan masyarakat yang multikultural. Ini merupakan salah satu

VISI DAN STRATEGI PENDIDIKAN KEBANGSAAN DI ERA GLOBAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki kemajemukan

19. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SMP/MTs

BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN PROVINSI JAMBI TAHUN

C. Partisipasi Kewarganegaraan sebagai Pencerminan Komitmen terhadap Keutuhan Nasional

industrialisasi di Indonesia telah memunculkan side effect yang tidak dapat terhindarkan dalam masyarakat

PANCASILA & AGAMA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Tugas akhir kuliah Pendidikan Pancasila. Reza Oktavianto Nim : Kelas : 11-S1SI-07

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan rangkaian ribuan pulau di sekitar khatulistiwa yang

Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN by DANIEL ARNOP HUTAPEA, S.Pd PERTEMUAN KE-2

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Adicita itu pulalah yang merupakan dorongan para pemuda Indonesia

Oleh: H. Ismardi, M. Ag Dosen Fak. Syariah dan Ilmu Hukum UIN Suska Riau/Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama Kota Pekanbaru.

MENJAGA INDONESIA YANG PLURAL DAN MULTIKULTURAL

Sambutan Presiden RI pada Peresmian Pesta Kesenian Bali ke-35, Denpasar, 15 Juni 2013 Sabtu, 15 Juni 2013

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia, sesuatu yang sangat unik, yang tidak dimiliki oleh semua

VISI DAN MISI CALON BUPATI DAN CALON WAKIL BUPATI PEMALANG PERIODE

29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D)

SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TIMUR PADA PERINGATAN HARI ULANG TAHUN KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA KE-66 TAHUN 2011

A. Pengertian Geopolitik B. Latar Belakang Wawasan Nusantara C. Kedudukan, Fungsi, dan Tujuan

BAB I LANDASAN KURIKULUM AL-ISLAM, KEMUHAMMADIYAHAN DAN BAHASA ARAB DENGAN PARADIGMA INTEGRATIF-HOLISTIK

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 33 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara yang dilihat dari letak geografis

SAMBUTAN KETUA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN PADA PERINGATAN HARI LAHIR PANCASILA SAYA INDONESIA, SAYA PANCASILA. Jakarta, 1 Juni 2017

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan pulau

BAB I PENDAHULUAN. keyakinan dan kepercayaannya. Hal tersebut ditegaskan dalam UUD 1945

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

KEDUDUKAN DAN FUNGSI PANCASILA

ARTIKEL ILMIAH POPULER STUDY EXCURSIE

Alokasi Waktu. Sumber Belajar

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN RENCANA KERJA 2018 BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 2017

IDENTITAS NASIONAL Pengertian Identitas Jenis Identitas Atribut Identitas

BAB I PENDAHULUAN. sadar ini menunjukkan sifat pendidikan itu yang memanusiakan manusia.

MASYARAKAT MULTIKULTURAL

PENINGKATAN PEMAHAMAN MAHASISWA TERHADAP PILAR KEBANGSAAN. OLEH : Drs. KOHARUDIN.H MSi

PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIKULTURAL DALAM MEWUJUDKAN PENDIDIKAN YANG BERKARAKTER. Muh.Anwar Widyaiswara LPMP SulSel

PLURALISME-MULTIKULTURALISME DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana untuk mencapai tujuan yang lebih mulia yaitu kesejahteraan rakyat.

Bercumbu Dengan Konflik RUU Penanganan Konflik Sosial Sebagai Solusi Penanggulangan Konflik di Indonesia

TUGAS AGAMA KLIPING KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA, ANTAR SUKU, RAS DAN BUDAYA

Kesimpulan Diskusi Oleh: [Kelompok 3] Aspek-Aspek Sosial Konflik dan Kerentanan

TUGAS AKHIR KONFLIK DI INDONESIA DAN MAKNA PANCASILA

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa yang majemuk, yang terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. dan Satu Pemerintahan (Depag RI, 1980 :5). agama. Dalam skripsi ini akan membahas tentang kerukunan antar umat

PILAR KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGAR

Transkripsi:

MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESETARAAN

PENDAHULUAN Bagaimana keragaman manusia yang merupakan kenyataan yang tidak perlu dipermasalahkan, sehingga kesetaraan antar manusia akan mengantarkan hidup manusia menjadi enak (tentram, senang hati)

Begitu pula dengan indonesia (NKRI) yang memiliki plural suku bangsa (etnik), bahasa dan Agama serta Budaya diikat dalam satu semboyan Bhineka Tunggal Ika. Konsep Pluralisme mensiratkan jamak, lebih dari satu Heterogen, keragaman konsepnya Diversity yaitu adanya perbedaan sedangkan multi cultural mensiratkan adanya minoritas yang sama dihadapkan hukum (Kymlica. 1995). Dengan demikian maka kita akan dihadapkan pada konsep Bangsa (Nation), Negara (State), Masyarakat (society) dan Rakyat (people). Konsep Nation dapat dilihat di Yugoslavia yang telah melahirkan peperangan antara Serbia dn Kroasia, begitu pula di Euthopia yang sama kulit hitam melahirkan perang etnik antar suku Hutu dan Tutsi hingga menimbulkan derita panjang, korban nyawa, harta benda dan runtuhnya suatu negara yang kuat jadi negara kecil yang berserakan (seperti USSR).

NKRI yang memiliki masyarakat yang plural ini memiliki karakteristik yang rawan konflik, yaitu : Segmentasi kedalam kelompok yang memiliki kebudayaan Struktur sosial terbagi-bagi Kurang mengembangkan konsensus Sering terjadi konflik antar kelompok Integrasi Sosial tumbuh karena paksaan dan saling ketergantungan Adanya dominasi poltik kelompok yang kuat pada kelompok lain (Forum SESKOAD. 2000 : 37). Hal ini sesuai pendapat Van Den Berghe dan Nasikum (1992).

VISI NKRI ANTARA HARAPAN DAN KENYATAAN Manusia indonesia setelah memasuki Era Reformasi menuang Visi Bangsa Indonesia yang dituangkan dalam TAP MPR No. I/MPR/1999 yang berbunyi : VISI : Mewujudkan masyarakat Indonesia yang damai demokratis, berkeadilan, berdaya saing, maju dan sejahtera dalam wadah NKRI yang didukung oleh manusia Indonesia yang sehat, mandiri, iman, takwa, berahlak mulia, cinta tanah air berkesadaran hukum dan lingkungan, menguasai IPTEK memiliki etos kerja yang tinggi dan berdisiplin. (dalam Asep Syamsulbachri : 2004 : 3).

PERMASALAHAN DALAM KERAGAMAN DAN KESETARAAN Keragaman membutuhkan komunikasi antar budaya Dalam konteks NKRI akibat dari keragaman tadi ternyata komunikasi antar budaya sangat penting. Komunikasi antar budaya yang efektif harus memperhatikan 4 syarat yaitu : Pertama, menghormati budaya lain sebagai manusia, kedua, menghormati budaya lain apa adanya, ketiga, menghormati hak budaya lain unruk bertindak yang berbeda, keempat, komunikator, harus menyenangi hidup bersama dengan orang dari budaya lain. (Schram dalam Rahmat 1998 : 67).

Hal penting dalam kesetaraan Kesetaraan dalam praktiknya masih terdapat kendala keikhlasan kelompok mayoritas dalam mengkomodir kesetaraan yang dituntut kelompok minoritas, termasuk kesetaraan gender dalam kehidupan birokrasi dan politisi yang memberi porsi 30 % bagi kaum perempuan, tapi dalam kenyataan untuk Indonesia kuota ini tidak pernah tercapai.

NKRI yang merupakan bagian dari dunia ini merupakan Archipelago State yang terdiri dari ribuan pulau terdiri atas gugusan pulau besar dan kecil dihuni oleh 336 etnik dan bahasa, dengan multi Budaya dan multi Agama menuntut dikembangkannya multi kulturalisme yang dapat mengakomodir warga masyarakat yang minoritas. Keragaman Etnik, Budaya, Bahasa merupakan potensi Bhineka Tunggal Ila yang telah memiliki Visi NKRI dalam mewujudkan amanat konstitusi tampak pada Alinea Pembukaan UUD 1945.

Kesetaraan sebagai manusia yang secara kodrati memiliki kesamaan derajat dengan manusia lain yang sama-sama memiliki peradaban. Multi etnik dan multi kultur merupakan potensi kuat dalam kerukunan bermasyarakat, sekaligus rentan terhadap «Disintegrasi Bangsa» jika ada satu kelompok yang mendominasi kelompok lain.

Kesadaran Individu sebagai manusia dapat dengan terbuka menerima manusia lain yang berbeda dengan mengedepankan Alturisme, toleransi akan mengokohkan integrasi etnis dalam wadah NKRI. Pengingkaran atas hal tersebut diatas mengarah pada tanda-tanda runtuhnya suatu negara. Pembinaan nilai keragaman dan kesetaraan sangat tepat dilakukan melalui proses pendidikan sepanjang hayat.