KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 418/MPP/Kep/6/2003 TENTANG KETENTUAN IMPOR NITRO CELLULOSE (NC)

dokumen-dokumen yang mirip
KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN RI NOMOR 417/MPP/Kep/6/2003 TANGGAL 17 JUNI 2003 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN R.I. NOMOR 662/MPP/Kep/10/2003, TANGGAL 23 OKTOBER 2003

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 711/MPP/Kep/12/2003

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 751/MPP/Kep/11/2002 TENTANG KETENTUAN IMPOR BESI ATAU BAJA CANAI LANTAIAN

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 9/MPP/Kep/1/2004 TENTANG KETENTUAN IMPOR BERAS

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 360/MPP/Kep/5/2004 TENTANG KETENTUAN IMPOR GARAM

Menteri Perindustrian Dan Perdagangan Republik Indonesia. KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN NOMOR : 364/MPP/Kep/8/1999 TENTANG

TATA NIAGA IMPOR GULA KASAR (RAW SUGAR) (Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1948 tentang Mencabut Peraturan Dewan Pertahanan Negara Nomor 14 dan Menetapkan Peraturan T

DIREKTORAT JENDERA PERDAGANGAN LUAR NEGERI DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PENGAKUAN SEBAGAI IMPORTIR PRODUSEN CHLOROFLUROCARBON (IP-CFC)

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN. REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 141/MPP/Kep/3/2002 TENTANG NOMOR PENGENAL IMPORTIR KHUSUS (NPIK)

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN. NOMOR : 643/MPP/Kep/9/2002 TENTANG TATA NIAGA IMPOR GULA

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 527/MPP/Kep/9/2004 TENTANG KETENTUAN IMPOR GULA

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20/M-DAG/PER/9/2005 TENTANG KETENTUAN IMPOR GARAM MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 06/M-DAG/PER/1/2007 TENTANG VERIFIKASI ATAU PENELUSURAN TEKNIS IMPOR KERAMIK

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Menteri Perdagangan Republik Indonesia PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA : 04/M-DAG/PER/1/2007 TENTANG KETENTUAN EKSPOR TIMAH BATANGAN

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA,

2 diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 732/MPP/Kep/10/2002 TENTANG TATA NIAGA IMPOR TEKSTIL

Menteri Perdagangan Republik Indonesia PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 15/M-DAG/PER/3/2007 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 40/MPP/Kep/1/2003 TENTANG ANGKA PENGENAL IMPORTIR (API)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

P E R A T U R A N MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 40/M-DAG/PER/9/2009 TENTANG VERIFIKASI ATAU PENELUSURAN TEKNIS IMPOR KACA LEMBARAN

LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN R.I NOMOR : 15/M-DAG/PER/3/2007 TANGGAL : 30 Maret 2007 DAFTAR LAMPIRAN

Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 58/M-DAG/PER/12/2010 TENTANG KETENTUAN IMPOR BARANG MODAL BUKAN BARU

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN NOMOR 35/M-DAG/PER/5/2012

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : /11/M-DAG/PER/3/2010 TENTANG

TENTANG KETENTUAN IMPOR DAN EKSPOR BERAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA 12/M-DAG/PER/6/2005 TENTANG KETENTUAN EKSPOR ROTAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA,

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN RI NOMOR : 647/MPP/Kep/10/2004 TANGGAL : 18 Oktober 2004 DAFTAR LAMPIRAN

Keputusan Menteri Perindustrian Dan Perdagangan No. 254 Tahun 2000 Tentang : Tata Niaga Impor Dan Peredaran Bahan Berbahaya Tertentu

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 61/MPP/Kep/2/2004 TENTANG PERDAGANGAN GULA ANTAR PULAU

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Keputusan Menteri Perindustrian Dan Perdagangan No. 231 Tahun 1997 Tentang : Prosedur Impor Limbah

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 168/Menkes/Per/II/2005 TENTANG PREKURSOR FARMASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No Indonesia Nomor 3612) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 10

, No.1551 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perdag

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERDAGANGAN. Impor Besi. Baja. Ketentuan Impor.

2017, No Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3612) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 T

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DIREKTUR JENDERAL PERDAGANGAN LUAR NEGERI. b. bahwa untuk itu perlu dikeluarkan Keputusan Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri.

ALTERNATIF 2 PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 39/M-DAG/PER/10/2010 TENTANG KETENTUAN IMPOR BARANG JADI OLEH PRODUSEN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERDAGANGAN. Impor Barang Modal. Bukan Baru.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERDAGANGAN. Impor Barang Modal. Bukan Baru.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 45/M-DAG/PER/9/2009 TENTANG ANGKA PENGENAL IMPORTIR (API)

-2- Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing The World Trade Organization (Persetujuan Pembentukan Or

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1890, 2015 KEMENDAG. Impor. Mesin. Multifungsi. Berwarana. Fotokopi. Berwarana. Printer Berwarna. Pencabutan.

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR: 647/MPP/Kep/10/2004 TENTANG KETENTUAN IMPOR PREKURSOR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2015, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf b, perlu mengatur kembali ketentuan impor tekstil dan produk tekst

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERDAGANGAN. Angka Pengenal Importir.

2016, No Peraturan Menteri Perdagangan tentang Ketentuan Ekspor Produk Pertambangan Hasil Pengolahan dan Pemurnian; Mengingat: 1. Undang-Undang

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 116, Tamba

2 Indonesia Tahun 1994 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3564); 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lem

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 01/M-DAG/PER/1/2008 TENTANG

CUPLIKAN KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 643/MPP/Kep/9/2002 TENTANG TATA NIAGA IMPOR GULA.

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing The World Trade Organization (Persetujuan Pe

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Neg

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12/M-DAG/PER/6/2005 TANGGAL 30 JUNI 2005 TENTANG KETENTUAN EKSPOR ROTAN

2018, No Negara Republik Indonesia Nomor 3564); 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tah

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16/M-DAG/PER/4/2013 TAHUN 2013 TENTANG KETENTUAN IMPOR PRODUK HORTIKULTURA

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2018 TENTANG KETENTUAN IMPOR PELUMAS

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR: P-19/BC/2007

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 10/M-DAG/PER/6/2005 TANGGAL 10 JUNI 2005 TENTANG KETENTUAN EKSPOR DAN IMPOR INTAN KASAR

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 23/M-DAG/PER/9/2011 TENTANG

Keputusan Menteri Perindustrian Dan Perdagangan No.137/MPP/Kep/6/1996 Tentang : Prosedur Impor Limbah

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 550/MPP/Kep/10/1999 TENTANG ANGKA PENGENAL IMPORTIR (API)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA 17/M-DAG/PER/3/2010 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 458/MPP/Kep/7/2003 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Mengingat : Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 61/MPP/Kep/2/2004 tentang Perdagangan Gula Antar Pulau.

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 53/M-DAG/PER/12/2010??/M-DAG/PER/6/2009 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 29/M-DAG/PER/6/2009??/M-DAG/PER/6/2009 TENTANG

2016, No turunannya; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Me

2018, No Perdagangan Dunia) (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3564); 2.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perdagan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR: 647/MPP/Kep/10/2004 TENTANG KETENTUAN IMPOR PREKURSOR

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR: 647/MPP/Kep/10/2004 TENTANG KETENTUAN IMPOR PREKURSOR

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 645/MPP/Kep/10/2004 TENTANG

2017, No Importir (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1516); 3. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 85/M-DAG/PER/10/2015 tenta

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P-26/BC/2008

P E R A T U R A N MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing The World Trade Organization (Persetujuan Pe

KEPUTUSAN MENTERI PERUNDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN RI. NOMOR 546/MPP/Kep/7/2002 TANGGAL 24 JULI 2002 TENTANG PEMBENTUKAN TIM BEA MASUK ANTI DUMPING

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 36/M-DAG/PER/8/2009 TENTANG KETENTUAN EKSPOR ROTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 418/MPP/Kep/6/2003 TENTANG KETENTUAN IMPOR NITRO CELLULOSE (NC) MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Nitro Cellulose (NC) adalah bahan kimia yang memiliki kadar nitrogen yang bersifat sensitif merupakan bahan baku bahan peledak yang banyak digunakan untuk keperluan militer dan sebagai bahan baku atau bahan penolong untuk keperluan proses produksi industri tertentu dan untuk keperluan lainnya; b. bahwa karena sifatnya yang sensitif tersebut, NC dapat disalahgunakan untuk tujuan destruktif dan gangguan keamanan sehingga pengadaannya perlu dikendalikan dengan tanpa menghambat kelancaran arus barang, khususnya yang bersumber dari impor; c. bahwa untuk itu perlu dikeluarkan Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan. Mengingat: 1. Bedrijfreglementerings Ordonnantie 1934 (Staatsblad Tahun 1938 Nomor 86); 2. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing The World Trade Organization (Persetujuan Pembentukan Organisasl Perdagangan Dunia) Lembaran Negara Tahun 1994 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3564); 3. Undang-undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3612); 4. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli Dan Persaingan Usaha Tidak Sehat (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3817); 5. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3821); 6. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara (Lembaran Negara Tahun 2002 Nomor 3, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4169); 7. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 260 Tahun 1967 tentang Penegasan Tugas Dan Tanggung Jawab Menteri Perdagangan Dalam Bidang Perdagangan Luar Negeri; 8. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 125 Tahun 1999 tentang Bahan Peledak; 9. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 228/M Tahun 2001 tentang Pembentukan Kabinet Gotong Royong; 10. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 102 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi Dan Tata Kerja Departemen; 11. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 109 Tahun 2001 tentang Unit Organisasi Dan Tugas Eselon I Departemen; 12. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan 229/MPP/Kep/7/1997 tentang Ketentuan Umum Di Bidang Impor; 13. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 230/MPP/Kep/7/1997 tentang Barang Yang Diatur Tata Niaga Impornya sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 789/MPP/Kep/12/2002; 14. Keputusan Menteri Pertahanan Nomor Kep/10/MNI1I2000 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengendalian Badan Usaha Bahan Peledak Komersial; 15. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 86/MPP/Kep/3/2001 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Departemen Perindustrian dan Perdagangan;

16. Keputusan Bersama Menteri Keuangan dan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 527/KMK04/2002 dan Nomor 819/MPP/Kep/12/2002 tentang Tertib Administrasi Importir; 17. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan 40/MPP/Kep/I/2003 tentang Angka Pengenal Importir (API). Memperhatikan: Surat Menteri Pertahanan No. K/514/25/02/11/DTI tanggal 16 November 2001 perihal Pengawasan dan Pengendalian terhadap Nitro Cellulose. M EMU T U S K A N Menetapkan: KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN TENTANG KETENTUAN IMPOR NITRO CELLULOSE (NC) Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan: Pasal 1 1. Cellulose Nitrates yang juga disebut Nitro' Cellulose (NC) adalah bahan kimia yang memiliki kandungan nitrogen yang dapat dipakai sebagai bahan baku bahan peledak dan bahan baku/penolong untuk keperluan industri tertentu dan keperluan lainnya yang termasuk dalam HS 3912.20,000. 2. IP-NC adalah Importir Produsen NC yang diakui oleh Dirjen Daglu dan disetujui untuk mengimpor sendiri NC yang diperuntukkan semata-mata hanya untuk kebutuhan proses produksinya. 3. IT-NC adalah Importir Terdaftar NC bukan produsen yang ditunjuk oleh Dirjen Daglu yang mendapat tugas khusus untuk mengimpor NC dan bertindak sebagai distributor untuk menyalurkan NC yang diimpornya kepada industri atau lembaga lainnya sebagai pengguna akhir. 4. Pengguna akhir adalah badan usaha atau lembaga yang menggunakan NC sesuai peruntukannya dan dilarang memperjualbelikan/ memperdagangkan atau memindah tangankan NC kepada siapa saja. 5. Menteri adalah Menteri Perindustrian dan Perdagangan. 6. Dirjen Daglu adalah Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Departemen Perindustrian dan Perdagangan. 7. Dirjen IKAHH adalah Direktur Jenderal Industri Kimia, Agro dan Hasil Hutan Departemen Perindustrian dan Perdagangan. 8. Dirjen Ranahan Departemen Pertahanan adalah Direktur Jenderal Sarana Pertahanan Departemen Pertahanan. 9. Rekomendasi adalah surat yang diterbitkan oleh instansilunit terkait yang memberikan penjelasan secara teknis dan bukan merupakan izin/persetujuan impor. 10. Surveyor adalah surveyor milik pemerintah atau surveyor lain yang ditunjuk oleh Menteri. Pasal 2 (1) NC sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 butir 1 hanya dapat diimpor oleh IP-NC dan IT-NC. (2) NC untuk keperluan militer diatur lebih lanjut oleh Menteri Pertahanan. Pasal3 (1) Untuk dapat diakui sebagai IP-NC, perusahaan yang bersangkutan wajib mengajukan permohonan kepada Oirjen Oaglu, dengan melampirkan dokumen: a. Fotokopi Izin Usaha Industriffanda Oaftar Industri atau yang setara dari instansi teknis yang membidangi usaha tersebut; b. Fotokopi Angka Pengenal Importir Produsen (API-P) atau Angka Pengenal Importir Terbatas (API-T);, c. Fotokopi Tanda Oaftar Perusahaan (TOP); d. Fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); e. Rencana produksi;

e. Rekomendasi dari Oirjen IKAHH. (2) Persetujuan atau penolakan alas permohonan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dikeluarkan dalam jangka waktu 10 (sepuluh) hari kerja sejak permohonan diterima. Pasal 4 (1) NC yang diimpor oleh IP-NC hanya untuk kebutuhan proses produksi dan dilarang diperjualbelikan/ diperdagangkan atau dipindahtangankan. (2) Pengakuan sebagai IP-NC sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 mencakup waktu pengapalan, pelabuhan tujuan, jumlah dan jenis NC yang dapat diimpor dengan memperhatikan kapasitas dan rencana produksi selama 1 (satu) tahun. Pasal 5 (1) Untuk dapat ditunjuk sebagai IT-NC, perusahaan yang bersangkutan wajib mengajukan permohonan kepada Dirjen Daglu, dengan melampirkan dokumen: a. Fotokopi Sural Izin Usaha Perdagangan (SIUP); b. Fotokopi Angka Pengenal lmportir Umum (API-U); c. Fotokopi Tanda Daftar Perusahaan (TDP); d. Fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); e. Fotokopi Pemberitahuan Impor Barang (PIB) yang menunjukkan pengalaman di bidang impor NC dalam 3 (tiga) tahun; f. Rekomendasi dari Dirjen Ranahan Dephan mengenai kemampuan perusahaan yang bersangkutan dalam melakukan penyimpanan, pergudangan, pendistribusian, dan pemusnahan NC. (2) Persetujuan atau penolakan alas permohonan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dikeluarkan dalam waktu 10 (sepuluh) hari kerja sejak permohonan diterima. Pasal 6 (1) Setiap kali IT-NC melakukan importasi harus mendapat persetujuan impor yang memuat jumlah, jenis, waktu pengimporan, dan pelabuhan tujuan. (2) Persetujuan impor IT-NC sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan oleh Dirjen Daglu berdasarkan rekomendasi dari Dirjen Ranahan Dephan. Pasal 7 (1) Pengakuan sebagai IP-NC dan penunjukan IT-NC berlaku selama 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang. (2) Contoh bentuk pengakuan sebagai IP-NC sebagaimana dimaksud dalam Lampiran I Keputusan ini. (3) Contoh bentuk penunjukan sebagai IT-NC sebagaimana dimaksud dalam Lampiran II Keputusan ini. Pasal 8 (1) Pengangkutan NC dari pelabuhan tujuan sampai ke pengguna akhir wajib mematuhi prosedur dan ketentuan yang berlaku. (2) Pendistribusian NC oleh IT-NC kepada pengguna akhir dilakukan secara langsung dan dilarang melalui perantara. Pasal 9 (1) Setiap importasi NC oleh IP-NC dan IT-NC sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 dan Pasal 6 terlebih dahulu harus dilakukan verifikasi/penelusuran teknis di negara muat barang oleh surveyor atas biaya importir.

(2) Verifikasi/penelusuran teknis oleh surveyor sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi negara pembuat, spesifikasi barang, komposisi kimia, dan jumlah barang yang akan diimpor. (3) Hasil verifikasilpenelusuran teknis oleh surveyor sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dituangkan dalam bentuk Laporan Surveyor. Pasal 10 Untuk dapat ditunjuk sebagai pelaksana verifikasi atau penelusuran teknis pelaksanaan impor NC sebagaimana dimaksud rasa! 9 ayat (1) surveyor harus memiliki persyaratan sebagai berikut : a. berpengalaman sebagai surveyor minimal 5 (lima) tahun; dan b. memiliki cabang atau perwakilan atau afiliasi di luar negeri. Pasal 11 (1) Dilaksanakan atau tidak impor NC, perusahaan pemilik IP-NC dan IT-NC wajib menyampaikan laporan secara tertulis kepada Dirjen Daglu dengan tembusan kepada Dirjen IKAHH dan Dirjen Ranahan Dephan setiap 3 (tiga) bulan terhitung sejak tanggal diterbitkannya Pengakuan sebagai IP-NC atau Penunjukan sebagai IT -NC. (2) Contoh bentuk laporan realisasi impor NC oleh IP-NC dan IT-NC adalah sebagaimana dimaksud dalam Lampiran III Keputusan ini. Pasal 12 (1) Pelanggaran terhadap ketentuan dalam Keputusan ini, baik disengaja maupun karena kelalaiannya dapat dikenakan sanksi: a. Pencabutan Pengakuan sebagai IP-NC, apabila: 1) memperjualbelikan atau memindahtangankan barang sebagaimana yang tercantum dalam persetujuan impor; 2) mengimpor barang yang jenis atau jumlahnya tidak sesuai sebagaimana yang tercantum dalam Pengakuan IP-NC; 3) mengimpor barang yang tercantum dalam Pengakuan IP-NC yang masa berlakunya habis dan belum diperpanjang; 4) tidak melaporkan realisasi impornya 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun. b. Pencabutan Penunjukan sebagai IT-NC, apabila: 1) mengimpor barang yang jenis atau jumlahnya tidak sesual sebagaimana yang tercantum dalam Penunjukan IT-NC; 2) mengimpor barang yang tercantum dalam Penunjukan IT-NC yang masa berlakunya habis dan belum diperpanjang; 3) tidak melaporkan realisasi impornya 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun. (2) Apabila NC yang diimpor oleh IP-NC tidak sesuai dengan yang tercantum dalam Surat Pengakuan sebagai IP- NC atau Penunjukan sebagai IT-NC, dan atau barang yang diimpor tanpa disertai Laporan Surveyor, IP-NC atau IT-NC yang bersangkutan harus mengekspor kembali NC yang diimpornya atas biaya yang bersangkutan atau dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan kepabeanan yang berlaku. Pasal 13 Ketentuan yang belum diatur dalam Keputusan ini ditetapkan dengan Keputusan Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri (Dirjen Daglu). Pasal 14 Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dan berdaya laku efektif 2 (dua) bulan sejak tanggal ditetapkannya Keputusan ini. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Keputusan ini dengan menempatkannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 17 Juni 2003

MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN R.I. ttd RINI M.SUMARNO SOEWANDI LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN R.I. NOMOR: 418/MPP/Kep/6/2003 T ANGGAL: 17 Juni 2003 ------------------------------------------------------------------------------------------------------ DAFTAR LAMPIRAN 1. Lampiran I : PENGAKUAN SEBAGAI IMPORTIR PRODUSEN NITRO CELLULOSE 2. Lampiran II : PENUNJUKAN SEBAGAI IMPORTIR TERDAFTAR NITRO CELLULOSE. 3. Lampiran III : KARTU KENDALI REALISASI IMPOR NITRO CELLULOSE. MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN R.I RINI M.SUMARNO SOEWANDI LAMPIRAN I Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan R.I DIREKTORAT JENDERAL PERDAGANGAN LUAR NEGERI DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PENGAKUAN SEBAGAI IMPORTIR PRODUSEN NITRO CELLULOSE (IP-NC) NOMOR : Sehubungan dengan permo honan Saudara. atas nama PT/CV No... tanggal., maka berdasarkan Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor. tanggal, dengan ini diberikan : Kepada : Nama Perusahaan : Bidang Usaha : Alamat Perusahaan dan Pabrik : Nama Penanggung Jawab Perusahaan : Nomor Telepon/Fax Perusahaan : Nomor Izin Usaha Industri : Nomor API (API-P / API/T) : Nomor Tanda Daftar Perusahaan (TDP) : Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) : PENGAKUAN SEBAGAI IMPORTIR PRODUSEN NITRO CELLULOSE (IP-NC)

Rekomendasi Dirjen IKAHH : JUMLAH DAN JENIS NC YANG DAPAT DIIMPOR ADALAH SEBAGAIMANA TERLAMPIR Dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Nitro Cellulose sebagaimana terlampir, hanya diperuntukkan untuk kebutuhan produksinya sendiri dan dilarang untuk diperjual belikan/diperdagangkan maupun dipindahtangankan kepada siapa saja; 2. Pelabuhan tujuan :. 3. Prosedur impor barang tersebut harus dilakukan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 4. Dilaksanakan atau tidak dilaksanakan impor NC sebagaimana tercantum dalam Lampiran Pengakuan ini, Saudara diwajibkan menyampaikan laporan secara tertulis kepada Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, dengan tembusan Direktur Jenderal Industri Kimia, Agro dan Hasil Hutan setiap 3 (tiga) bulan terhitung sejak tanggal pengakuan ini; 5. Dalam hal terjadi perluasan produksi yang memerlukan tambahan NC yang telah ditetapkan, maka perusahaan Saudara dapat mengajukan permohonan tambahan kepada Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri dengan melampirkan bukti ijin perluasan dan rekomendasi dari Direktur Jenderal Industri Kimia, Agro dan Hasil Hutan, Depperindag; 6. Saudara wajib menyampaikan fotokopi Kartu Kendali Realisasi Impor terlampir untuk setiap kegiatan importasi selambat-lambatnya 2 (dua) minggu kepada Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri cq. Direktur Impor setelah ditandasahkan oleh petugas bea dan cukai setempat; 7. Saudara wajib menunjukkan lembaran asli surat Pengakuan sebagai IP-NC ini kepada petugas bea dan cukai setempat untuk setiap kegiatan importasi; 8. Pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor.. tanggal.., dapat dikenakan sanksi pencabutan Pengakuan sebagai IP-NC; 9. Pengakuan sebagai IP-NC ini berlaku sampai dengan tanggal. Tembusan : 1. Menperindag; 2. Dirjen IKAHH, Deperindag; 3. Irjen Deperindag; 4. Dirjen Bea dan Cukai, Depkeu; 5. Dirjen Pajak, Depkeu; 6. Bank Indonesia/ULN; 7. Direktur Impor, Ditjen Daglu, Deperindag; 8. Ka. Dinas Perindag setempat; 9. Ka Kanwil Bea dan Cukai setempat. Jakarta, DIREKTUR JENDERAL PERDAGANGAN LUAR NEGERI ttd.. LAMPIRAN II Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan R.I DIREKTORAT JENDERAL PERDAGANGAN LUAR NEGERI DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PENUNJUKAN SEBAGAI IMPORTIR TERDAFTAR NITRO CELLULOSE (IT-NC)

NOMOR : Sehubungan dengan permohonan Saudara. atas nama PT/CV No... tanggal., maka berdasarkan Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor. tanggal, dengan ini diberikan : Kepada : Nama Perusahaan : Bidang Usaha : Alamat Perusahaan/Pabrik/Gudang : Nama Penanggung Jawab Perusahaan : Nomor Telepon/Fax Perusahaan : Nomor Surat Izin Usaha Perdagangan : Nomor API (API-U) : Nomor Tanda Daftar Perusahaan (TDP) : Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) : Rekomendasi Dirjen Ranahan Dephan : PENUNJUKAN SEBAGAI IMPORTIR TERDAFTAR NITRO CELLULOSE (IT-NC) JUMLAH DAN JENIS NC YANG DAPAT DIIMPOR ADALAH SEBAGAIMANA TERLAMPIR Dengan ketentuan sebagai berikut : 1. NC sebagaimana terlampir, hanya diperuntukkan untuk kebutuhan sendiri dan bertindak sebagai distributor untuk menyalurkan NC yang diimpornya kepada industri atau lainnya sebagai pengguna akhir; 2. Pelabuhan tujuan :. 3. Prosedur impor barang tersebut harus dilakukan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 4. Dilaksanakan atau tidak dilaksanakan impor NC sebagaimana tercantum dalam Lampiran Pengakuan ini, Saudara diwajibkan menyampaikan laporan secara tertulis kepada Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, dengan tembusan Direktur Jenderal Perencanaan Sarana Pertahanan Departemen Pertahanan, setiap 3 (tiga) bulan terhitung sejak tanggal pengakuan ini; 5. Dalam hal terjadi perluasan produksi yang memerlukan tambahan NC yang telah ditetapkan, maka perusahaan Saudara dapat mengajukan permohonan tambahan kepada Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri dengan melampirkan bukti permintaan dari distributor NC dan rekomendasi dari Direktur Jenderal Perencanaan Sarana Pertahanan Departemen Pertahanan; 6. Saudara wajib menyampaikan fotokopi Kartu Kendali Realisasi Impor terlampir untuk setiap kegiatan importasi selambat-lambatnya 2 (dua) minggu kepada Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri cq. Direktur Impor setelah ditandasahkan oleh petugas bea dan cukai setempat; 7. Saudara wajib menunjukkan lembaran asli surat Penunjukan sebagai IT-NC ini kepada petugas bea dan cukai setempat untuk setiap kegiatan importasi; 8. Pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor.. tanggal.., dapat dikenakan sanksi pencabutan Penunjukan sebagai IT-NC; 9. Pengakuan sebagai IT-NC ini berlaku sampai dengan tanggal. Tembusan : 1. Menperindag; 2. Dirjen IKAHH, Deperindag; 3. Irjen Deperindag; 4. Dirjen Bea dan Cukai, Depkeu; 5. Dirjen Ranahan, Dephan; 6. Dirjen Pajak, Depkeu; 7. Bank Indonesia/ULN; 8. Direktur Impor, Ditjen Daglu, Deperindag;

9. Ka. Dinas Perindag setempat; 10. Ka Kanwil Bea dan Cukai setempat. Jakarta, DIREKTUR JENDERAL PERDAGANGAN LUAR NEGERI ttd.. LAMPIRAN III Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan R.I LAPORAN REALISASI IMPOR NITRO CELLULOSE Kepada Yth. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Deperindag. NO. JENIS PRODUK NC YANG DIIMPOR POS TARIF/ HS JUMLAH PELABUHAN MUAT PELABUHAN TUJUAN TANGGAL TIBA NOMOR PIB KETERANGAN ttd. Cap Perusahaan (Nama Direktur/Penanggung Jawab Perusahaan) Tembusan : 1. Dirjen IKAHH, Deperindag. 2. Dirjen Ranahan, Dephan. Lampiran Penunjukan Sebagai Importir Terdaftar Nitro Cellulose Tanggal : 17 Juni 2003 No. Pos Tarip Uraian Barang Jumlah Satuan

DIREKTUR JENDERAL PERDAGANGAN LUAR NEGERI ttd.. Lampiran Pengakuan Sebagai Importir Produsen Nitro Cellulose Tanggal : 17 Juni 2003 No. Pos Tarip Uraian Barang Jumlah Satuan DIREKTUR JENDERAL PERDAGANGAN LUAR NEGERI ttd..