BAB 1 PENDAHULUAN. menggambarkan adanya peluang kerja tenaga terampil di bidang jasa

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas. (SDM). Salah satu SDM yang diharapkan adalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur penting yang memiliki peran

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur penting yang memiliki peran dalam

BAB I PENDAHULUAN. mundurnya suatu bangsa. Serta membantu perkembangan dan kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang memiliki peranan penting

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan saat ini memegang peranan penting dalam kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eka Purwanti Febriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini bangsa Indonesia sedang melaksanakan pembangunan di segala

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah faktor utama untuk meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan Nasional merupakan sarana yang efektif untuk memajukan. bangsa, sebagaimana tercantum pada Undang-Undang No 20 Tahun 2003 Tentang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek utama suksesnya program

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aura Santika Pratiwi, 2013

PENGUASAAN PENGETAHUAN PROSEDUR PEMBERSIHANAREA UMUM PADA MATA PELAJARAN TATA GRAHAOLEH PESERTA DIDIK SMKN 9 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah mengupayakan pembangunan nasional di berbagai bidang, salah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

2015 KEMAMPUAN PRAKTIK PESERTA DIDIK SEBAGAI PUBLIC AREA ATTENDANT DI LABORATORIUM SMK NEGERI 15 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh tingkat pengetahuan dan

MANFAAT HASIL PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SEBAGAI KESIAPAN GURU PRODUKTIF

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ghea Anggraini, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan merupakan bentuk pendidikan menengah

DAFTAR ISI... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR BAGAN...

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR MENYEDIAKAN LAYANAN ROOM SERVICE PADA KESIAPAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI SMK ICB CINTA WISATA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional dilaksanakan melalui tiga jalur yaitu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah mengupayakan pembangunan nasional di berbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh tingkat pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pengaruh Pendekatan Pelatihan Berbasis Kompetensi Terhadap Kemampuan Praktek Making Bed dalam Pembelajaran Room Section di SMK Akomodasi Perhotelan

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan praktek atau pengalaman tertentu. Menurut Witherington (Sudrajat,

BAB I PENDAHULUAN. mengarahkan pengembangan dan pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha sadar dan disengaja untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sumber daya manusia yang berkualitas, yang dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini maju sangat

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hak asasi manusia yang dijamin oleh

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan merupakan jenjang pendidikan formal yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan suatu Negara tidak terlepas dari sistem pendidikan, sebab

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam membentuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah menengah kejuruan (SMK) merupakan lembaga pendidikan formal

2015 PENERAPAN PENGETAHUAN MENGOLAH KUE INDONESIA PADA PRAKTIK MEMBUAT KUE-KUE INDONESIA DARI BERAS SISWA SMKN 9 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia berkembang dengan sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi yang sangat cepat pada saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai bangsa dan negara yang sedang berkembang dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peran penting dalam membentuk karakter suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tata boga merupakan pengetahuan di bidang boga (seni mengolah masakan) yang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di Indonesia terus menerus dilakukan dalam segala bidang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Asep Maosul, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah , 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan wadah untuk menghasilkan generasi yang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam era informasi saat

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan pembangunan di Indonesia menitikberatkan pada peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu wujud kebudayaan manusia, dimana

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam

2015 PENGUASAAN PENGETAHUAN PEMBUATAN BATIK CAP PADA PESERTA DIDIK SMKN 14 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. perilaku seseorang sebagai usaha mencerdaskan manusia melalui kegiatan. manusia dewasa, mandiri dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting bagi pembangunan bangsa, karena

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilham Fahmi, 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan suatu bangsa tidak terlepas dari sistem pendidikan yang ada pada suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan komponen penunjang suksesnya program. negeri yang mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas serta mampu

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat pembangunan nasional adalah membangun manusia Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Hal ini sesuai dengan Undang-undang Sistem Pendidikan

I PENDAHULUAN. dimana perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat dan

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia diupayakan melalui pendidikan baik

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang khususnya di dunia usaha sangat begitu ketat dan diikuti dengan

BAB I PENDAHULUAN. secara formal di sekolah sekolah, tidak lain ini dimaksudkan untuk. pendidikan formal itu adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

2014 PENERAPAN HASIL BELAJAR LAYANAN PRIMA PADA PRAKTIKUM TATA HIDANG

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Untuk itu diperlukan upaya untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha pokok dalam peningkatan kecerdasan

BAB. I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu wahana pendidikan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi jembatan untuk mengarungi abad millenium ini.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor penting dalam membentuk dan meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan setiap individu serta watak dan peradaban bangsa yang bermartabat

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Peningkatan kualitas sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. Sesederhana apapun peradaban suatu masyarakat, di dalamnya terjadi atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan memegang peranan penting dalam kelangsungan hidup

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENDAPAT PESERTA DIDIK TENTANG HASIL BELAJAR PARIWISATA DI SMK NEGERI 3 CIMAHI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor utama untuk meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. secara kompetitif dalam mengembangkan pembangunan suatu negara. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat diera

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia pendidikan saat ini sedang memasuki era yang

102 Indri Ayu Lestari, et al

Transkripsi:

1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fenomena pertumbuhan Industri Pariwisata di Indonesia menggambarkan adanya peluang kerja tenaga terampil di bidang jasa pariwisata. Industri pariwisata mencakup bidang tour, travel, akomodasi perhotelan, akomodasi pelayanan makan dan minum, transportasi. Industri akomodasi perhotelan mensyaratkan sumber daya manusia pelakunya memiliki kualitas sesuai dengan jabatan pekerjaan yang ada. Keahlian menyelesaikan pekerjaan di tempat kerja identik dengan tingkat kompetensi yang dimiliki pekerjaanya. Kompetensi bisa dicapai melalui pendidikan dan pelatihan baik secara formal maupun non formal. Realisasi dari pencapaian Sistem Pendidikan Nasional adalah pemerintah menyelenggarakan pendidikan melalui pendidikan formal dan non formal. Kedua jalur ini dalam pelaksanaannya memiliki tujuan yang sama yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia, sebagaimana telah ditetapkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 1 Pasal 1 yaitu : 1. Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang berstuktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. 2. Pendidikan non formal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara berstruktur dan berjenjang.

2 Pemerintah Indonesia menyediakan lembaga pendidikan formal untuk mempersiapkan peserta didik untuk memenuhi keahlian di bidang akomodasi perhotelan. Pendidikan menengah yaitu pendidikan menengah umum dan pendidikan kejuruan, menurut Hamalik (2004:24) menyatakan bahwa Pendidikan kejuruan adalah suatu bentuk pengembangan bakat, pendidikan dasar ketrampilan dan kebiasaan yang mengarah pada dunia kerja yang dipandang sebagai latihan ketrampilan (House Comite on Education and Labour). Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menghasilkan lulusan yang memiliki keahlian khusus serta dapat dikembangkan dan siap memasuki dunia kerja sebagai tenaga kerja tingkat menengah, kurikulum SMK (2006) menjelaskan tentang tujuan pendidikan kejuruan yaitu: 1. Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan di dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah, sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya; 2. Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam berkompetensi, beradaptasi di lingkungan kerja, dan mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya; 3. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan teknologi, dan seni agar mampu mengembangkan diri dikemudian hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi; 4. Membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi sesuai dengan program keahlian yang dipilih. Sekolah Menengah Kejuruan di SMK Negeri 15 Bandung memiliki dua Program Keahlian yaitu Program Keahlian Pekerjaan Sosial dan Program Keahlian Akomodasi Perhotelan.

3 Program Keahlian Akomodasi Perhotelan di dalamnya terdapat pelaksanaan yang berkenaan dengan program normatif, adaptif, dan produktif. Program Keahlian Akomodasi Perhotelan Peserta didik mempelajari pengetahuan dan ketrampilan bidang perhotelan. Salah satu materi Program Keahlian Akomodasi Perhotelan yang diberikan kepada peserta didik adalah Kompetensi Membersihkan Area dan Peralatan. Pengertian Kompetensi Membersihkan Area dan Peralatan berdasarkan kurikulum SMK (2006) yaitu: Kemampuan yang merupakan perpaduan pengetahuan (knowladge), ketrampilan (skill), dan sikap (attitude) peserta didik terhadap pelajaran tentang memilih dan menata peralatan, membersihkan area kering dan basah, serta menjaga dan menyimpan peralatan pembersih dan bahan kimia pembersih. Kompetensi Membersihkan Area dan Peralatan merupakan pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik kelas X, pada semester 1 dan 2 yang terdiri dari teori dan praktikum dengan durasi pembelajaran 76 jam dalam satu semester setiap jam pembelajarannya 35 menit. Perbandingan program pembelajaran Membersihkan Area Dan Peralatan terdiri dari teori 30% dan praktikum 70%. Materi belajar Membersihkan Area dan Peralatan membahas tentang memilih dan menata peralatan, membersihkan area kering dan basah, serta menjaga dan menyimpan peralatan dan bahan kimia pembersih. Kompetensi Membersihkan Area dan Peralatan dilaksanakan untuk mengukur tingkat kemampuan peserta didik dalam menguasai bidang keahlian housekeeping. Kompetensi menggambarkan unjuk kerja terkait dengan peserta didik yang didemonstrasikan dengan mudah diamati oleh assesor baik internal

4 di sekolah maupun external peserta didik di dunia usaha atau industri, yaitu apa yang mereka lakukan sesuai dengan standar kerja dan bersikap individual maka dinyatakan kompeten. Kesiapan merupakan salah satu faktor yang harus ada pada setiap individu dalam melaksanakan semua kegiatan termasuk menghadapi suatu pekerjaan. Sesuai dengan pendapat Slameto (2003:13), mengenai pengertian kesiapan bahwa: Kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang/individu yang membuatnya siap untuk memberi respon jawaban di dalam acara tertentu terhadap situasi. Penyelesaian kondisi pada suatu saat akan berpengaruh pada atau kecenderungan untuk memberi respon. Kondisi individu mencakup setidak-tidaknya tiga aspek, yaitu: 1. Kondisi fisik, mental dan emosional. 2. kebutuhan-kebutuhan, motif dan tujuan. 3. ketrampilan, pengetahuan dan pengetian yang telah dipelajari Hasil pengamatan yang dilakukan oleh penulis pada saat obsevasi, pelaksanaan kompetensi Membersihkan Area dan Peralatan menunjukan bahwa peserta didik dilihat secara keseluruhan belum mencapai nilai unjuk kerja yang memuaskan. Kesiapan peserta didik sebagai tenaga kerja Public Area Attendant berhubungan dengan hasil praktikum Kompetensi Membersihkan Area dan Peralatan. Oleh karena itu, peserta didik harus berupaya dalam meningkatkan pengetahuan (knowladge), ketrampilan (skill), dan sikap (attitude) yang berhubungan dengan Membersihkan Area dan Peralatan, sehingga akan siap menjadi tenaga kerja Public Area Attendant. Uraian latar belakang masalah yang telah dikemukakan, memotivasi penulis sebagai mahasiswa program Studi Pendidikan Tata Boga untuk mengadakan penelitian lebih dalam mengenai Pemanfaatan Kompetensi

5 Membersihkan Area dan Peralatan Pada Kesiapan Praktek Kerja Industr Sebagai Public Area Attendant. B. Rumusan Masalah Perumusan masalah merupakan langkah dalam melakukan penelitian pendidikan, sehingga dengan adanya perumusan masalah diharapkan agar tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini lebih spesifik. Pernyataan tersebut sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Nasution (1991:85), bahwa: suatu penelitian harus dirumuskan dan dapat dicapai bila dirumuskan secara spesifik. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sejauh mana Pemanfaatan Kompetensi Membersihkan Area dan Peralatan untuk Kesiapan Praktek kerja Industri Sebagai Public Area Attendant?. Perumusan masalah tersebut dapat dijadikan judul skripsi yaitu: Pemanfaatan Kompetensi Membersihkan Area Dan Peralatan Pada Kesiapan Praktek Kerja Industri Sebagai Public Area Attendant. Berdasarkan rumusan masalah tersebut penulis batasi masalah sesuai dengan kemampuan yang penulis miliki, yaitu meliputi: 1. Pemanfaatan Kompetensi Membersihkan Area dan Peralatan pada kesiapan praktek kerja industri sebagai Public Area Attendant yang berkaitan dengan pengetahuan (knowladge) meliputi : pengetahuan memilih alat dan bahan pembersih, pengetahuan mengenai area kering dan basah yang harus

6 dibersihkan, pengetahuan mengenai menjaga dan menyimpan peralatan pembersih serta bahan kimia pembersih 2. Pemanfaatan kompetensi Membersihkan Area dan Peralatan pada kesiapan praktek kerja industri sebagai public area attendant berkaitan dengan ketrampilan (skill) meliputi: terampil dalam memilih dan menata peralatan pembersih dan bahan pembersih yang akan diperlukan untuk membersihkan area kering dan basah, terampil dalam membersihkan area kering yaitu area kerja Front Office dan area basah yaitu area toilet umum, dan terampil dalam menyimpan dan menjaga peralatan dan bahan pembersih setelah digunakan. 3. Pemanfaatan kompetensi Membersihkan Area dan Peralatan pada kesiapan praktek kerja industri sebagai Public Area Attendant berkaitan dengan sikap (attitude) meliputi: kebersihan diri, etika sopan santun, disiplin, teliti, jujur, tertib, dan tanggung jawab sikap peserta didik dalam kompetensi membersihkan area dan peralatan pada kesiapan praktek kerja industri sebagai public area attendant. C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Tujuan secara umum untuk menggali Pemanfaatan Kompetensi Membersihkan Area Dan Peralatan Pada Kesiapan Praktek kerja Industri sebagai Public Area Attendant yang dilakukan oleh peserta didik Program Keahlian Akomodasi Perhotelan kelas XI tahun 2009/2010 SMK Negeri 15 Bandung.

7 2. Tujuan Khusus Tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran Pemanfaatan kompetensi Membersihkan Area Dan Peralatan pada kesiapan praktek kerja industri sebagai Public Area Attendant meliputi: a. Pemanfaatan kompetensi Membersihkan Area dan Peralatan pada kesiapan praktek kerja industri sebagai Public Area Attendant yang berkaitan dengan pengetahuan (knowladge) meliputi: pengetahuan memilih alat dan bahan pembersih, pengetahuan mengenai area kering dan basah yang harus dibersihkan, pengetahuan mengenai menjaga dan menyimpan peralatan pembersih serta bahan pembersih. b. Pemanfaatan kompetensi Membersihkan Area dan Peralatan pada kesiapan praktek kerja industri sebagai public area attendant berkaitan dengan ketrampilan (skill) meliputi: terampil dalam memilih dan menata peralatan pembersih dan bahan pembersih yang akan diperlukan untuk membersihkan area kering dan basah, terampil dalam membersihkan area kering yaitu area kerja Front Office dan basah yaitu area toilet umum, dan terampil dalam menyimpan dan menjaga peralatan dan bahan pembersih setelah digunakan. c. Pemanfaatan kompetensi Membersihkan Area dan Peralatan pada kesiapan praktek kerja industri sebagai Public Area Attendant berkaitan dengan sikap (attitude) meliputi: kebersihan diri, etika sopan santun, disiplin, teliti, jujur, tertib, dan tanggung jawab sikap peserta

8 didik dalam kompetensi membersihkan area dan peralatan pada kesiapan praktek kerja industri sebagai public area attendant. D. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini dapat memberikan manfaat berupa informasi, saran, dan masukan kepada: 1. Peserta didik Program Keahlian Akomodasi Perhotelan kelas XI SMK N 15 Bandung dalam penelitian ini dapat meningkatkan pengetahuan dan informasi mengenai Pemanfaatan Membersih Area Dan Peralatan pada Kesiapan Praktek kerja Industri sebagai Public Area Attendant. 2. Guru Mata Diklat Layanan Housekeeping khususnya dalam bidang Public Area Attendant Program Keahlian Akomodasi Perhotelan SMKN 15 Bandung, sebagai dasar untuk mengembangkan materi pembelajaran Membersihkan Area Dan Peralatan.. 3. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 15 Bandung khususnya untuk Program Keahlian Akomodasi Perhotelan dengan adanya penelitian ini dapat memberikan informasi tambahan tentang Pemanfaatan Kompetensi Membersihkan Area Dan Paralatan Pada Kesiapan Praktek kerja Industri Sebagai Public Area Attendant. 4. Penulis untuk meningkatkan dan mengaplikasikan pengetahuan, sikap dan ketrampilan penulis sebagai mahasiswi PKK FPTK UPI Program Studi Pendidikan Tata Boga dalam melakukan penelitian tentang Pemanfaatan Kompetensi Membersihkan Area Dan Peralatan Pada Kesiapan Praktek Kerja Industri Sebagai Public Area Attendant.

9 E. Asumsi Asumsi menurut Sugiyono (2009:54) bahwa Asumsi merupakan pertanyaan diterima kebenarannya tanpa pembuktian. Pengertian anggapan dasar ini yang dijadikan sebagai tolak ukur oleh penulis untuk melakukan penelitian. Asumsi dalam penelitian ini adalah: 1. Pembelajaran Mata Diklat ini apabila dikatakan berhasil peserta didik akan mengalami perubahan tingkah laku dalam bentuk ilmu pengetahuan (knowledge), sikap (attitude), dan keterampilan (skill). Anggapan dasar ini mengacu pada ungkapan di Vesta and Tompson (1994:12) bahwa suatu proses perubahan perilaku atau peribadi seseorang berdasarkan praktikan atau pengalaman tertentu. 2. Kesiapan peserta didik sebagai praktikan public area attendant, tergantung pada kesiapan diri dalam aspek knowledge (pengetahuan), attitude (sikap), dan skill (keterampilan) tentang memilih dan menata peralatan, membersihkan area yang kering dan basah, dan merawat dan menyimpan peralatan pembersih. Asumsi tersebut mengacu pada pendapat yang dikemukakan oleh Slameto (2003:73) bahwa sukses hanya tercapai berkat usaha keras, tanpa usaha tidak akan tercapai sesuatu apapun. F. Pertanyaan Penelitian Pertanyaan penelitian diperlukan sebagai acuan bagi penulis dalam membuat rumusan-rumusan pertanyaan sebagai langkah untuk mengumpulkan data. Bagaimana Pemanfaatan Kompetesi Membersihkan Area Dan Peralatan

10 pada kesiapan praktek kerja industri yang mencakup ke dalam tiga kemampuan yaitu: 1. Bagaimana Pemanfaatan kompetensi Membersihkan Area dan Peralatan pada kesiapan praktek kerja industri sebagai Public Area Attendant berkaitan dengan pengetahuan (knowladge)?. (Pengetahuan memilih alat dan bahan pembersih. Pengetahuan area kering dan basah yang harus dibersihkan. Pengetahuan menjaga dan menyimpan peralatan pembersih serta bahan kimia pembersih). 2. Bagaimana Pemanfaatan kompetensi Membersihkan Area dan Peralatan pada kesiapan praktek kerja industri sebagai Public Area Attendant berkaitan dengan ketrampilan (skill)?. (Terampil dalam memilih dan menata peralatan pembersih dan bahan pembersih sesuai dengan area kering dan basah. Terampil membersihkan area kering yaitu area kerja Front Office dan basah yaitu area toilet umum. Terampil menyimpan dan menjaga peralatan dan bahan pembersih setelah digunakan). 3. Bagaimana Pemanfaatan kompetensi Membersihkan Area dan Peralatan pada kesiapan praktek kerja industri sebagai Public Area Attendant berkaitan dengan sikap (attitude)?. (Sikap merawat tubuh, etika sopan santun, kesadaran nilai jujur, teliti, tertib, disiplin, dan tanggung jawab sebagai public area attendant). G. Metode Penelitian Penelitian yang penulis laksanakan adalah untuk mengungkapkan Pemanfaatan kompetensi Membersihkan Area dan Peralatan. Metode

11 penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yaitu metode yang bertujuan pada pemecahan masalah-masalah aktual. Teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah angket, yang berisikan pertanyaan tentang manfaat kompetensi membersihkan area dan peralatan yang berkaitan dengan pengetahuan (knowladge), kertampilan (skill), dan sikap (attitude), dan tes unjuk kerja pada pelaksanaan praktikum Membersihkan area dan peralatan. H. Lokasi dan Sampel Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di SMK Negeri 15 Bandung yang bertempat di jalan Gatot Subroto No. 4 Bandung. Pemilihan lokasi ini berkaitan dengan masalah yang penulis teliti. Sampel yang digunakan adalah Peserta Didik Program Keahlian Akomodasi Perhotelan Kelas XI yang telah mempelajari kompetensi membersihkan area dan peralatan dan yang akan mengikuti praktek kerja industri.