BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bersifat deskriptif dengan rancangan penelitian cross sectional. Menurut

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif correlational

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. correlative dengan menggunakan pendekatan cross-sectional yaitu jenis

BAB III METODE PENELITIAN. correlative (hubungan) dengan menggunakan pendekatan cross sectional.

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian non-ekperimen dengan desain cross sectional. Penelitian. diambil dalam waktu yang bersamaan.

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengembangkan hubungan antar

BAB III METODE PENELITIAN. desain yang digunakan dalam penilitian ini adalah pendekatan cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif non-eksperimental yang

BAB III METODE PENELITIAN. kader terhadap motivasi ibu untuk memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive correlation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan metode penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian survei merupakan rancangan yang digunakan untuk menyediakan. antar variabel dalam suatu populasi (Nursalam, 2014).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan desain korelasional, pada waktu yang sama (Notoatmodjo, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif komparatif. Komparatif merupakan penelitian non-eksperimen

BAB III METODEOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasi

BAB III METODE PENELITIAN. descriptive analytic dengan pendekatan cross sectional, dimana waktu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif non-eksperimental dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional. Metode cross sectionalmerupakan suatu metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dan waktu penelitian, identifikasi variabel dengan definisi operasional,

BAB III METODE PENELITIAN. usia, jenis kelamin, masa kerja, pengetahuan, tingkat pendidikan, ketersediaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimen yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive colerational yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional dimana peneliti menekankan waktu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah Descriptive Correlation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. korelasi dengan menggunakan pendekatan cross sectional yaitu pengumpulan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional (potong lintang)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini juga menggunakan pendekatan cross sectional karena

BAB III METODE PENELITIAN. (Nursalam, 2013). Penelitian ini dilakukan dengan membagikan kuesioner pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain descriptive untuk melihat gambaran self awareness

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 2010). Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan penelitian survey

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang menyangkut variable bebas dan variable terikat akan dikumpulkan. Kelurahan Bangunjiwo Kecamatan Kasihan Bantul.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. eksprimental yaitu deskriptif korelasional yaitu hubungan antara dua variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengukurannya atau observasi data variabel independen (bebas) dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bebas dengan variabel terikat (Notoatmodjo, 2002). Sedangkan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. korelasi antara kedua variabel tersebut, dengan pendekatan cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional (Nursalam, 2003). Metode penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian descriptive correlation dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik untuk mengetahui faktor

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan menggunakan cross sectional yaitu pengumpulan data

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross-sectional. Pendekatan cross-sectional yaitu jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah deskriptif korelasi yang

BAB III METODE PENELITIAN. (Notoatmodjo,2010). Pendekatan penelitian ini menggunakan cross

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian correlative (hubungan/ asosiasi)

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang di gunakan adalah pendekatan cross sectional.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif yang

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan rencangan deskriptif,

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan metode kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini menggunakan metode. adanya perlakuan dari peneliti (Nursalam, 2013).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN DAN RANCANGAN PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu suatu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. explanatory study dengan pendekatan potong lintang (cross. simultan (dalam waktu yang bersamaan) (Notoatmodjo, 2010,

BAB III METODE PENELITIAN. metode deskriptif dengan pendekatan survei (Arikunto, 2013). intervensi (Nursalam, 2013). Seperti pada penelitian gambaran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik korelatif noneksperimental

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. obyek dan subyek penelitian. Rancangan penelitian secara survei untuk

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. korelatif. Penelitian korelasional mengkaji hubungan antara variabel. Peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Metode penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode diskriptif, dimana penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif korelasi yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah non-eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis

BAB III METODE PENELITIAN. antara faktor dengan efek (Notoatmodjo, 2007). Pada penelitian ini, peneliti

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif non-eksperimental yang bersifat deskriptif dengan rancangan penelitian cross sectional. Menurut waktunya, merupakan penelitian cross sectional karena baik variabel independen maupun variabel dependen dinilai hanya satu kali saja dengan menggunakan kuesioner. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Patang Puluhan dari bulan Mei- Juni 2016. C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi pada penelitian ini adalah wanita premenopause dengan usia 40-44 tahun dan memiliki suami yang tinggal di Kelurahan Patang Puluhan, Kecamatan Wirobrajan, Kota Yogyakarata. Untuk populasinya sendiri terdapat 47 orang. 2. Sampel Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2010). Sampel pada penelitian ini diambil dengan teknik total sampling. Peneliti menggunakan semua wanita yang telah berusia 27

28 diantara 40-44 tahun di Kelurahan Patang Puluhan, Kecamatan Wirobrajan, Kota Yogyakarta yaitu 47 orang. Kriteria inklusi: a. Wanita berusia 40-44 tahun memiliki suami (tinggal bersama/masih berhubungan). b. Wanita berusia 40-44 tahun yang belum mendapat menopause. c. Bersedia menjadi responden. d. Mampu membaca dan menulis. Kriteria ekslusi: a. Responden yang tidak mengisi kuesioner dengan lengkap. b. Wanita dengan penyakit reproduksi atau keluhan reproduksi. D. Variabel Penelitian 1. Variabel Bebas Tingkat pendidikan, pengetahuan, dukungan keluarga, aktifitas fisik/pekerjaan. 2. Variabel Terikat Kesiapan wanita dalam menghadapi menopause. E. Definisi Operasional Definisi operasional dari penelitian ini adalah : 1) Kesiapan menghadapi menopause adalah suatu keadaan wanita dapat menghadapi menopause secara baik, baik secara fisik, psikologis, dan spiritual. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang diisi oleh wanita premenopause. Dengan

29 pernyataan sejumlah 15 (jumlah item pernyataan dalam kuesioner), jika skor individual 50% kuesioner dapat diartikan favorable, dikarenakan untuk memperoleh skor sebesar itu seorang responden harus memberikan jawaban favorable pada setengah atau lebih jumlah pernyataan. Jika skornya <50% kuesioner maka responden tersebut diartikan tidak favorable (Azwar, 2009). Item favorable yaitu item yang memihak pada objek ukur atau yang mengindikasikan tingginya atribut yang diukur. Sedangkan item tidak favorable yaitu item yang tidak memihak pada objek ukur atau yang mengindikasikan rendahnya atribut yang diukur (Azwar, 2008). Skala data yang digunakan adalah skala ordinal dengan kriteria penilaian : Siap : jawaban benar >50% pernyataan. Tidak Siap : jawaban benar 50% pernyataan 2) Pendidikan adalah pendidikan formal terakhir wanita yang akan menopause. Pendidikan ini diklasifikasikan menjadi SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi. Diukur dengan skala nominal. 3) Pengetahuan adalah pengetahuan wanita tentang menopause. Terdapat 7 pernyataan dan diukur dengan skala ordinal Tinggi apabila mempunyai pengetahuan tentang kesiapan menopause (olahraga, gizi seimbang, menghindari stres) dengan prosentase jawaban benar >k 50% pernyataan.

30 Rendah apabila tidak mempunyai pengetahuan tentang kesiapan menopause dengan prosentase jawaban benar 50% pernyataan. 4) Dukungan keluarga adalah dukungan yang diberikan oleh anggota keluarga seperti suami, anak dan keluarga terdekat lainnya. Terdapat 4 pernyataan dan diukur dengan skala ordinal. Dukungan rendah apabila suami/ anak/ keluarga terdekat tidak memberikan dukungan seperti halnya tidak membantu mencarikan informasi atau berdikusi tentang menopause serta membantu istri yang akan menopause dengan prosentase jawaban benar >50% pernyataan. Dukungan tinggi apabila suami/ anak/ keluarga terdekat memberikan perhatian, mencarikan informasi serta membantu istri yang akan menopause dengan prosentase jawaban benar 50% pernyataan. 5) Aktifitas adalah kegiatan yang dilakukan oleh wanita yang akan mengalami menopause diluar rumah. Terdapat 3 pernyataan dan diukur dengan skala ordinal. Aktifitas rendah apabila wanita tersebut tidak melakukan kegiatan diluar rumah dengan prosentase jawaban benar >50% pernyataan. Aktifitas tinggi apabila wanita tersebut tetap aktif melakukan kegiatan diluar rumah dengan prosentase jawaban benar 50% pernyataan.

31 F. Instrumen Penelitian Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dengan jenis pertanyaan tertutup dimana responden hanya memilih alternatif jawaban yang telah disediakan sesuai dengan petunjuk dengan tujuan supaya lebih msudah mengarahkan jawaban responden (Notoatmodjo, 2010). Terdapat tiga kuesioner dalam penelitian ini yaitu kuesioner demografi, kuesioner kesiapan menopause dan kuesioner faktor-faktor kesiapan menghadapi menopause. Pertama adalah kuesioner demografi, dimana kuesioner tersebut berisi data-data personal responden, status pernikahan, agama, pendidikan, status menopasue, penyakit kronis dan usia. Kuesioner kedua peneliti menggunakan kuesioner kesiapan menghadapi menopause milik Ismiyati (2010) dengan validitas dari 20 pernyataan gugur 5 menjadi 15 pernyataan dalam kuesioner tersebut terdiri dari pernyataan kesiapan fisik, kesiapan psikologi dan kesiapan spiritual. Kuesioner kesiapan menghadapi menopause untuk pernyataan positif, jika jawaban Ya diberi skor 1 dan untuk jawaban Tidak diberi skor 0.Sedangkan untuk pernyataan negatif, jika jawaban Ya diberi skor 0 dan untuk jawaban Tidak diberi skor 1. Nilai tertinggi adalah 100% dari 15 pernyataan. Dinyatakan tinggi jika responden berhasil menjawab > 50% dari jumlah pernyataan.

32 Kuesioner ketiga adalah kuesioner faktor-faktor kesiapan menghadapi menopause yang merupakan milik Siskhairun (2006). Dari 17 pernyataan setelah divalidasi gugur 3 pernytaan menjadi 14 perrnyataan. Kuesioner faktor-faktor kesiapan menopause untuk pernyataan positif, jika jawaban benar diberi skor 1 dan untuk jawaban salah diberi skor 0. Untuk faktor pendidikan sudah tercantum pada kuesioner demografi. Tabel 3.1 Kisi-Kisi Pernyataan Kuesioner No Variabel Indikator Butir Peryataan Jumlah 1 Kesiapan menghadapi menopause 1. Kesiapan Fisik 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 7 2. Kesiapan 8,9, 10, 11, 12, 5 psikologis 3. Kesiapan Spiritual 13, 14, 15, 3 Total 2 Faktor-faktor yang mempengaruhi Kesiapan menopause Total 1. Pengetahuan 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 7 2. Aktivitas 8, 9, 10 3 3. Dukungan Keluarga 11, 12, 13, 14 4 15 14 G. Alur Ijin Penelitian. 1. Peneliti meminta surat izin studi pendahuluan pada Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah. 2. Peneliti meminta izin kepada pihak Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) DIY. 3. Peneliti mendapatkan persetujuan dari pihak BAPPEDA untuk melakukan penelitian di tempat yang dituju. 4. Peneliti mendapatkan persetujuan dari Dinas Perizinan setempat.

33 5. Peneliti meminta ijin pada pihak Kelurahan Patang Puluhan untuk melakukan penelitian. 6. Peneliti menjelaskan prosedur penelitian pada pihak Kelurahan Patang Puluhan. 7. Peneliti melakukan seminar proposal. 8. Peneliti mendapatkan persetujuan tentang proposalnya. 9. Melakukan uji etik penelitian di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. 10. Peneliti melakukan validitas, reliabilitas dan penelitian ditempat yang sudah ditentukan dan disetujui pehiak kampus dan badan penelitian. H. Cara Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan data primer. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumbernya, diamati dan dicatat untuk pertama kalinya (Marzuki, 2005). Adapun langkah-langkanya sebagai berikut : 1. Peneliti menyiapkan dua asisten dengan melakukan briefing terlebih dahulu. 2. Asisten berlatar belakang mahasiswa bebas. 3. Asisten bertugas membantu membagikan dan mengawasi jalannnya pengisian kuesioner. 4. Asisten dilarang memberikan penjelasan pada responden.

34 5. Peneliti beserta dua asisten datang pada tempat yang dilakukan atau dipilih sebagai tempat penelitian yang bertempat di Kelurahan Patang Puluhan. 6. Peneliti mengumpulkan responden di satu tempat dengan bantuan atau koordinasi dengan pihak keluarahan dengan mengikuti kegiatan rutin kelurahan setempat yaitu acara Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) tingkat RT. PKK adalah gerakan yang tumbuh dari bawah dengan wanita sebagai motor/penggeraknya untuk membangun keluarga sejahtera sebagai unit atau kelompok terkecil dalam masyarakat. 7. Bagi ibu-ibu yang tidak mengikuti kegiatan PKK, peneliti melakukan pendekatan dengan cara dor to dor. 8. Peneliti memperkenalkan diri kepada responden. 9. Peneliti menyampaikan tujuan dan proses dari penelitian ini. 10. Peneliti memilih respoden berdasarkan umur, status menopause, status pernikahan serta riwayat penyakit reproduksi. 11. Peneliti menjelaskan kontrak waktu dan meminta ijin kepada responden. 12. Peneliti membagikan kuesioner pada responden dengan bantuan asisten dimana kuesioner sudan diberikan nomor. 13. Peneliti memberikan waktu 30 menit bagi responden untuk mengisi kuesioner tersebut. 14. Peneliti menerima hasil kuesioner dari responden.

35 15. Peneliti mengoreksi kembali ada atau tidak kuesioner yang belum terisi dengan lengkap, jika ada peneliti meminta responden untuk mengisi dengan lengkap. 16. Peneliti berterima kasih dan berpamitan pada responden. 17. Peneliti melakukan pengolahan data. I. Uji Validitas dan Reliabilitas Sebelum kuesioner ini digunakan dilakukan uji validitas dan reliabilitas instrumen. 1. Uji Validitas Uji coba yang dilakukan pada responden paling sedikit 20 orang yang mempunyai kriteria sebagi responden (Notoatmodjo, 2010). Peneliti melakukan uji validitas di Desa Nulis Kecamatan Tamantirto Kasihan dengan jumlah responden 30 orang pada bulan Februari dengan alasan karakteristik responden hampir sama dengan karakteristik responden penelitian. Prinsip validitas adalah pengukuran dan pengamatan yang berarti prinsip keandalan instrumen dalam mengumpulkan data (Nursalam, 2007). Penelitian ini menggunakan uji validitas dengan rumus Pearson Product Moment, setelah itu diuji dengan menggunakan uji t dan setelah itu dilihat penafsiran dari korelasinya (Hidayat, 2007). Rumus Pearson Product Moment: r xy { n n XY ( X )( Y ) 2 2 2 X ( X ) }{ n Y ( Y ) 2 }

36 Keterangan : Rxy ΣXi Σyi = Koefisien korelasi = Jumlah skor item = Jumlah skor total item n = Jumlah responden Tabel 3.2 Interpretasi Nilai r Validitas Menurut Arikunto Nilai r Interpretasi 0,81-1,00 Sangat tinggi 1,61-0,80 Tinggi 0,41-0,60 Cukup 0,21-0,40 Rendah 0,00-0,20 Sangat rendah Sumber: Rahmiendah (2013) Nilai Signifikasi yang diambil adalah p=0,05, maka valid jika r 0,05 dengan r tabel >0,361. Berdasarkan uji korelasi Pearson Product Moment yang dilakukan di Dusun Nulis Tamantirto Kasihan Bantul dari 20 pernyataan kuesioner kesiapan terdapat 5 pernyataan yang tidak valid. Peneliti memilih tidak mencantumkan 5 pernyataan tersebut karena bisa diwakilkan dengan pernyataan yang lainya yang valid. Dari 17 pernyataan kuesioner faktor-faktor setelah divalidasi terdapat 3 pernyataan yang tidak valid dan peneliti menghilangkan pernyataan yag tidak valid tersebut dengan alasan pernyataan tersebut tidak begitu penting. Sehingga, terdapat 15 pernyataan kuesioner kesiapan dan 14 pernyataan kuesioner faktor-faktor yang mempengarui kesiapan menopause.

37 2. Uji Realibilitas Reliabilitas instrumen adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau diandalkan. Uji reliabilitas instrumen penelitian ini menggunakan reliability analysis dengan teknik Alpha Cronbach menggunakan SPSS dimana Alpha Cronbach memiliki rumus sebagai berikut: Keterangan : r 11 = k k 1 2 1 t 2 b r 11 k i 2 b = Koefisien reliabilitas instrumen yang dicari = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal = Jumlah variansi skor butir soal ke-i = 1, 2, 3, 4, n 2 = Variansi total t Tabel 3.3 Interpretasi Nilai r Reliabelitas Menurut Arikunto Nilai r Interpretasi 0,81-1,00 Sangat tinggi 1,61-0,80 Tinggi 0,41-0,60 Cukup 0,21-0,40 Rendah 0,00-0,20 Sangat rendah Sumber: Rahmiendah (2013) Penentuan instrumen yang digunakan dalam penelitian jika nilai Cronbach s Alpha konstanta (0,6) maka artinya pertanyaan tersebut reliabel, sedangkan jika nilai Cronbach s Alpha konstanta (0,6) maka artinya pernyataan tersebut tidak reliabel (Riyanto, 2011).

38 Kuesioner pada penelitian ini untuk kuesioner kesiapan menopause memiliki reliabel 0,754 dimana itu lebih dari 0,6 sehinggan kuesioner kesiapan menopasue dikatakan reliabel. Kuesioner faktor-faktor kesiapan menopause memiliki nilai r=0,720 dimana itu juga lebih dari 0,6 sehingga kuesioner faktor-faktor kesiapan dianggap reliabel. J. Pengolahan dan Metode Analisa Data 1. Pengolahan Data Pengolahan data merupakan salah satu bagian dari rangkaian kegiatan penelitian setelah kegiatan pengumpulan (Notoatmodjo, 2010). Pengolahan data dalam penelitian ini meliputi : a. Editing yaitu memastikan data atau kuesioner telah dikumpulkan kembali dan sudah benar serta lengkap dari responden. b. Coding data yaitu kegiatan pemberian kode pada jawaban atau data yang telah terkumpul sehingga dapat memudahkan dalam entry data. Untuk kedua kuesioner jika dijawab benar maka akan diberikan kode 1 sedangkan jika salah maka diberi kode 0. Pendidikan diberi kode dengan 1 untuk SD, 2 untuk SMP, 3 untuk SMA, 4 untuk Diploma dan 5 untuk Perguruan Tinggi. Jumlah jawaban benar faktor pengetahuan > 50% maka diberi kode tinggi, 50% maka diberi kode rendah, begitu juga dengan faktor yang lainnya. c. Entry data yaitu memasukan data yang telah diedit dengan menggunakan fasilitas komputer.

39 d. Scoring adalah pemberian skor pada setiap item kuesioner tentang kesiapan menopause dan faktor-faktor kesiapan menopause. e. Processing, pengelohan data dengan memasukkandata dari kuesioner ke paket program komputer, seperti paket program SPSS for windows release. 2. Analisa Data Dalam penelitian ini analisis data yang digunakan adalah : a. Analisa Univariat Teknik analisa yang dilakukan untuk menampilkan data dalam bentuk distribusi frekuensi dan presentase berupa tabel masing-masing variabel penelitian yaitu, variabel bebas terdiri dari dukungan keluarga, pengetahuan, pendidikan, dan aktivitas fisik, sedangkan variabel terikat yaitu kesiapan. b. Analisa Bivariat Analisa bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel yang meliputi variabel bebas dan terikat, meliputi; kesiapan dengan pengetahuan, kesiapan dengan pendidikan, kesiapan dengan agama, kesiapan dengan budaya, kesiapan dengan dukungan keluarga, dan kesiapan dengan aktivitas atau pekerjaan.

40 Uji yang direncanakan di proposal sebelumnya adalah Chi-Square, namun ketika dilakukan uji tersebut dengan SPSS hasilnya tidak memenuhi syarat, expected count <5, sehingga uji statistik yang digunakan adalah uji statistik nonparametrik dengan menggunakan Fisher dengan tingkat kepercayaan 95%. Kemaknaan hasil perhitungan statistik menggunakan batas kemaknaan 0,05 sehingga bila p<0,05 maka hasil perhitungan statistik bermakna/signifikan dan jika niai p>0,05 maka hasil perhitungan statistik tidak bermakna/tidak signifikan. Untuk pengolahan variabel pendidikan dengan kesiapan menopause peneliti menggunakan rumus Spearman rank. K. Etik Penelitian Etika dalam keperawatan merupakan hal yang sangat penting karena berhubungan dengan manusia secara langsung. Penelitian ini sudah memiliki ijin etik dari komite etik FKIK UMY dengan nomor 148/EP- FKIK-UMY/IV/2016. Etik penelitian ini meliputi: 1. Informed Consent Lembaran diberikan pada responden yang memenuhi kriteria inklusi yang di dalamnya berisi persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian. Selain itu di dalam lembar ini juga disertai judul

41 penelitian, tujuan penelitian dan jika responden menolak maka peneliti tidak memaksa dan tetap menghormati hak-hak responden. 2. Hak Kerahasiaan (right to privacy) Responden memiliki hak untuk merahasiakan informasi atau data yang telah diberikan responden. Hak kerahasiaan meliputi tanpa nama (anonymity) serta kerahasiaan informasi ataupun masalah lainnya (confidentialyty).