I. PENDAHULUAN. Menurut Djamarah dan Zain (1996:1) menyatakan bahwa Belajar mengajar

dokumen-dokumen yang mirip
TINJAUAN PUSTAKA. untuk mencapai tujuan yang ditetapkan (Djamarah dan Zain, 1996:53).

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran tertentu, dalam interaksi harus ada perubahan tingkah laku. siswa dari tidak tahu menjadi tahu (Slavin, 2008).

I. PENDAHULUAN. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menuntut perubahan. berlangsung sesuai dengan tujuan yang diharapkan (Trianto, 2007:3).

I. PENDAHULUAN. (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) didasarkan pada pemberdayaan siswa untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Guru tidak hanya sebagai pengajar tapi juga fasilitator yang membimbing dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang

I. PENDAHULUAN. Biologi merupakan pengetahuan yang tersusun secara sistematis, yang

I. PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang berkaitan dengan cara

I. PENDAHULUAN. tugas dan kewajiban guru. Oleh karena itu, seorang guru memerlukan strategi

I. PENDAHULUAN. Seorang pendidik memiliki peranan yang penting dalam mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Heni Sri Wahyuni, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman selalu memunculkan tantangan-tantangan baru,

I. PENDAHULUAN. kecerdasan, (2) pengetahuan, (3) kepribadian, (4) akhlak mulia, (5)

I. PENDAHULUAN. Umumnya proses pembelajaran di SMP cenderung masih berpusat pada guru

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hasil belajar adalah tingkah laku yang ditimbulkan dari yang tidak tahu menjadi tahu, timbulnya

I. PENDAHULUAN. Rendahnya mutu pendidikan merupakan salah satu masalah yang terus

I. PENDAHULUAN. Proses pembelajaran pada dasarnya merupakan pemberian stimulus kepada

I. PENDAHULUAN. waktu. Model-model pembelajaran konvensional kini mulai ditinggalkan

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru bidang studi kimia di

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab terhadap pembentukan sumber daya manusia yang unggul. Dalam

I. PENDAHULUAN. seseorang dengan lingkungan. Oleh karena itu belajar dapat terjadi kapan saja

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan observasi di SMP Pelita Bangsa Bandar Lampung, pada proses

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.

I. PENDAHULUAN. keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

I. PENDAHULUAN. Pada bab 1 ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang

I. PENDAHULUAN. dan terkontrol (khususnya datang dari sekolah), sehingga dia dapat. memperoleh atau mengalami perkembangan kemampuan sosial dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. sejumlah pengetahuan sebagai mediumnya (Margono, 2005:27)

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kebutuhan manusia adalah pendidikan yang berlangsung. manusia. Sistem pendidikan di Indonesia sangat lemah dalam

I. PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah. Menurut Arsyad (2007:1), belajar adalah suatu proses

PEMBELAJARAN TEMATIK MENGGUNAKAN MEDIA TOYS AND TRICK

I. PENDAHULUAN. Materi pokok sistem pencernaan termasuk ke dalam mata pelajaran Biologi.

BAB I PENDAHULUAN. dirasakan oleh siswa kelas VII SMPN 1 Bandar Lampung. Berdasarkan hasil

I. PENDAHULUAN. Kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok dalam proses. pendidikan di sekolah. Proses belajar menentukan berhasil tidaknya

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu upaya dalam meningkatkan sumber daya manusia dan

I. PENDAHULUAN. sehari-hari. Namun dengan kondisi kehidupan yang berubah dengan sangat

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum istilah sains memiliki arti kumpulan pengetahuan yang tersusun

BAB I PENDAHULUAN. dan fungsi alat-alat tubuh organisme dengan segala keingintahuan. Segenap

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan upaya sadar yang dilakukan seseorang atau kelompok

I. PENDAHULUAN. Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan, Pelajaran Biologi termasuk

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kebutuhan dalam kehidupan manusia yang. memberikan bekal untuk menjalani kehidupan dan untuk menyiapkan

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki peranan penting dalam menciptakan sumber daya manusia

I. PENDAHULUAN. diri setiap individu siswa. Mudah masuknya segala informasi, membuat siswa

BAB I PENDAHULUAN. (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis,

I. PENDAHULUAN. Sains merupakan pengetahuan yang tersusun secara sistematis, yang

I. PENDAHULUAN. ditumbuhkan dalam diri siswa SMA sesuai dengan taraf perkembangannya.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kunci utama dalam kehidupan suatu bangsa, karena

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. prasarana pendidikan, sistem penilaian dan pengelolaan pendidikan. Pembenahan semua komponen pendidikan, pada tahun terakhir ini

I. PENDAHULUAN. suatu wadah yang disebut sebagai lenbaga pendidikan. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SMP dan MTs

I. PENDAHULUAN. yang kuat antara tingkat pendidikan dengan perkembangan bangsa. Pendidikan yang mampu memfasilitasi perkembangan bangsa adalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu komponen penting yang mutlak diperlukan

I. PENDAHULUAN. Dalam keseluruhan proses pendidikan, kegiatan pembelajaran merupakan

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Bagian pertama ini membahas beberapa hal mengenai latar belakang masalah,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. IPTEK, dituntut sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing secara

1. PENDAHULUAN. Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), bahwa tingkat kelulusan ujian

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting dan harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sangat

BAB I PENDAHULUAN. manusia -manusia pembangunan yang ber-pancasila serta untuk membentuk

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIIID SMPN 2 BURAU

I. PENDAHULUAN. interaksi antara guru dan siswa (Johnson dan Smith di dalam Lie, 2004: 5).

A. Latar Belakang Masalah

Interaksi Edukatif. Kelompok 8 Labiba Zahra K Novita Ening B K Rini Kurniasih K

I. PENDAHULUAN. erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari, oleh karena itu pembelajaran harus

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan keterampilan, pengetahuan, sikap, dan nilai.

I. PENDAHULUAN. Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang semakin pesat menuntut sumber

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan kegiatan pembelajaran IPA dengan pendekatan pembelajaran

I. PENDAHULUAN. Pendidikan sangat penting dalam kehidupan, baik dalam kehidupan. seseorang, keluarga, maupun bangsa dan negara. Kemajuan suatu bangsa

BAB I. PENDAHULUAN. belajar. Membelajarkan siswa yaitu membimbing kegiatan siswa belajar,

BAB I PENDAHULUAN. depan. Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang tidak hanya mempersiapkan peserta

I. PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upayaupaya

BAB I PENDAHULUAN. Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang berguna untuk memperluas

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan baik, seseorang perlu belajar cara berbahasa yang baik dan. Salah satu usaha untuk meningkatkan kemampuan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis yang dilakukan orang-orang

Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene

Syahriani S.Pd.,M.Pd Dosen Non PNS Jurusan Biologi Fakultas Tarbiyah dan keguruan UIN Alauddin Makassar. Abstrak

I. PENDAHULUAN. Sesuai dengan tujuan pendidikan yang dijelaskan dalam Undang-undang RI No.

Olahairullah. Kata Kunci:Media Penugasan Proyek, Keterampilan Proses Mengkomunikasikan Hasil, Hasil Belajar

BAB I PENDAHULUAN. Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan, sebagaimana tercantum dalam UUD 1945

IMPLIKASI PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA MTA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011

I. PENDAHULUAN. yang telah di persiapkan sebelumnya untuk mencapai tujuan. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan pengalaman peneliti mengajar IPA di MTs Negeri Jeketro,

I. PENDAHULUAN. Hasil wawancara dengan guru bidang studi kimia kelas XI SMA YP Unila Bandar

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran kimia kelas X 1 SMA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan tujuan, isi, dan bahan

BAB I PENDAHULUAN. perilaku dari tidak tahu menjadi tahu yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia berdasarkan hasil survei UNDP adalah akibat rendahnya mutu pendidikan

I. PENDAHULUAN. sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan ruang lingkup penelitian. Pembahasan hal-hal. tersebut secara rinci dikemukakan berikut ini.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang penting pada kehidupan setiap orang. Menurut

I. PENDAHULUAN. Istilah pendidikan mengandung fungsi yang luas dari pemelihara dan

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin pesat menuntut adanya sumber daya manusia. Salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas sumber daya

BAB II KAJIAN PUSTAKA. proaktif (urun rembuk) dalam memecahkan masalah-masalah yang diberikan

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi. serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada siswa.

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik, sehingga yang bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu bidang yang mendapat perhatian khusus dalam pembangunan nasional adalah bidang pendidikan, hal ini sejalan dengan pasal 31 ayat 1 UUD 1945 yang berbunyi: Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan (MPR RI, 1999:66). Dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional, proses belajar mengajar di lembaga pendidikan sekolah memegang peranan yang sangat penting dan dilaksanakan dalam bentuk kegiatan pengajaran. Menurut Djamarah dan Zain (1996:1) menyatakan bahwa Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dengan anak didik. Interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan, diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum pengajaran dilakukan. Guru dengan sadar merencanakan kegiatan pengajarannya secara sistematis dengan memanfaatkan segala sesuatunya guna kepentingan pengajaran.

2 Dari pengertian tersebut, jelaslah bahwa untuk mencapai tujuan pengajaran secara optimal perlu dilakukan dengan cara-cara tertentu, yang didalam dunia pendidikan disebut metode pengajaran. Bermacam-macam metode mengajar sekarang banyak digunakan oleh para guru dilembaga pendidikan sekolah, seperti metode ceramah, diskusi, tanya jawab, sosio drama, bermain peran, karya wisata, pemberian tugas dan lainlain sesuai dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Pada prinsipnya pemilihan metode mengajar tergantung kepada tujuan yang hendak dicapai, materi yang akan disajikan, sarana yang tersedia, dan siswa yang akan belajar. Penggunaan metode yang tepat dalam mengajar akan dapat memperbesar minat belajar siswa, sehingga diharapkan akan dapat pula mempertinggi prestasi belajar siswa. Namun perlu dipahami bahwa setiap jenis teknik penyajian atau metode mengajar hanya sesuai atau tepat untuk mencapai suatu tujuan tertentu pula. Jadi untuk tujuan yang berbeda guru harus menggunakan teknik penyajian yang berbeda pula, atau bila guru menyiapkan beberapa tujuan, guru harus mampu pula menggunakan beberapa teknik penyajian sekaligus untuk mencapai tujuan tersebut. Sebab itu seorang guru harus mempelajari dan menguasai banyak teknik pengajaran, agar dapat menggunakan dengan variasi, sehingga guru mampu menimbulkan proses belajar mengajar yang berhasilguna dan berdayaguna. Hasil yang dapat dijadikan dasar untuk kegiatan pengajaran yang baik adalah hasil belajar yang tahan lama dan dapat dipergunakan siswa dalam hidupnya dikemudian hari.

3 Selain itu juga yang perlu diperhatikan didalam metode pemilihan metode mengajar adalah keterlibatan siswa, baik fisik maupun mentalnya dalam proses belajar mengajar, agar materi yang dipelajari tersebut dapat dikuasai dan dimengerti oleh siswa. Sejalan dengan itu, pemerintah berupaya untuk meningkatkan mutu pendidikan, diantaranya menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Berdasarkan KTSP kegiatan pembelajaran dirancang dan dikembangkan berdasarkan Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), potensi peserta didik, daerah dan lingkungan. Kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik pada materi pokok Sistem Pencernaan Manusia adalah mendeskripsikan sistem pencernaan pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan. Salah satu metode yang sesuai dengan karakteristik IPA Biologi dan diduga dapat digunakan untuk mencapai KD tersebut adalah metode pemberian tugas. Hal ini sesuai dengan pendapat Slameto yang mengatakan bahwa metode pemberian tugas sangat bermanfaat yaitu: (1) pengetahuan siswa akan lebih luas dan sifat verbalitasmennya akan semakin berkurang (2) Mengisi waktuwaktu kosong diluar kelas (3) Memperkaya pengetahuan dan pengalaman siswa (4) penghayatan pekerjaan lebih intensif (5) Kreativitas usaha, tanggung jawab dan sikap mandiri siswa akan berkembang, apabila tugas yang diberikan itu sesuai dengan sifat individu siswa Slameto (1991:115).

4 Penggunaan metode pemberian tugas ini diharapkan akan dapat meningkatkan prestasi belajar IPA Biologi karena dalam pelaksanaan tugas ini, siswa melakukan latihan-latihan dalam kegiatan belajar yang bertujuan agar siwa memiliki hasil belajar yang lebih mantap dan dalam siswa mempelajari sesutau dapat lebih terintegratif. Menyusun strategi pengajaran perlu berdasarkan pada prinsip dan kaidahkaidah yang ada dalam teori belajar guna membantu mengembangkan teoriteori pengajaran. Teori-teori belajar untuk mengajar ini sangat penting dimana proses belajar lebih mengutamakan faktor lingkungan (eksternal) dari pada motivasi internal. Oleh karena itu, guru dapat mengetahui, mengarahkan tingkah laku siswa menurut kehendak guru sesuai dengan tujuan belajar yang telah ditetapkan sebelumnya. Untuk meningkatkan belajar secara efektif guru harus memahami diri sendiri dan siswa yang diajar dengan tujuan membantu guru melakukan tugas mengajar dengan baik. Hal ini dapat mengembangkan sistem psikologis yang bermanfaat antara guru-siswa dalam situasi belajar. Dengan demikian, proses belajar diharapkan dapat berlangsung secara efektif. SMPN 2 Abung Selatan Desa Kemalo Abung, sebagai salah satu lembaga pendidikan sekolah yang menyelenggarakan proses belajar mengajar, sudah menerapkan metode pemberian tugas secara individual untuk mata pelajaran IPA Biologi,akan tetapi hasilnya belum seperti yang diharapkan. Berdasarkan hasil observasi pada guru di SMP negeri 2 Abung Selatan, ratarata nilai ulangan harian siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Abung Selatan pada materi Sistem Pencernaan pada Manusia tahun pelajaran 2009/2010 masih

5 rendah. Nilai tersebut belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM) yang ditetapkan sekolah yaitu 100% siswa yang telah mencapai nilai 65. Dengan demikian kelas tersebut belum mencapai belajar tuntas. Sehubungan dengan hal tersebut, perlu dikembangkan suatu cara pengolahan bahan ajar sehingga pemahaman konsep siswa pada materi pokok tersebut dapat ditingkatkan. Menurut Djamarah dan Zain (1996:96-97) menyatakan bahwa Metode pemberian tugas dapat merangsang anak untuk aktif belajar, baik secara individual maupun secara kelompok. Karena itu, tugas dapat secara individual, atau dapat pula secara kelompok. Berdasarkan uraian tersebut maka dalam penelitian ini akan dibandingkan prestasi belajar IPA Biologi siswa yang diajar dengan metode pemberian tugas secara kelompok dan tugas secara individual pada kelas VIII. Dengan adanya perbedaan perlakuan terhadap subjek penelitian ini, dapat dilihat prestasi belajar IPA Biologi antara kedua kelas subjek penelitian tersebut yaitu antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Apakah ada perbedaan rata-rata prestasi belajar siswa yang diajar dengan metode pemberian tugas secara kelompok dengan tugas secara individual pada kelas VIII semester ganjil SMPN 2 Abung Selatan Desa Kemalo

6 Abung Kecamatan Abung Selatan Kabupaten Lampung Utara Tahun Pelajaran 2010/2011? 2. Manakah metode pemberian tugas yang paling baik dalam menentukan prestasi belajar siswa pada kelas VIII semester ganjil SMPN 2 Abung Selatan Desa Kemalo Abung Kecamatan Abung Selatan Kabupaten Lampung Utara Tahun Pelajaran 2010/2011? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Rata-rata prestasi belajar IPA Biologi siswa yang diajar dengan metode pemberian tugas secara kelompok dan tugas secara individual pada kelas VIII semester ganjil SMPN 2 Abung Selatan Desa Kemalo Abung Kecamatan Abung Selatan Kabupaten Lampung Utara Tahun Pelajaran 2010/2011. 2. Metode pemberian tugas yang paling baik dalam menentukan prestasi belajar siswa pada kelas VIII semester ganjil SMPN 2 Abung Selatan Desa Kemalo Abung Kecamatan Abung Selatan Kabupaten Lampung Utara Tahun Pelajaran 2010/2011 D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi: 1. Siswa, untuk lebih mengaktifkan anak didik dalam belajar sehingga memungkinkan potensi anak berkembang secara optimal (emosionalmental-intelektual dan psikomotor)

7 2. Guru, sebagai informasi yang diharapkan berguna bagi guru mata pelajaran IPA Biologi dalam rangka untuk mengetahui keberhasilan guru dalam mengajar. 3. Sekolah, sebagai sumbangan pemikiran untuk sekolah agar kualitas belajar disekolah itu meningkat. E. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah : 1. Sasaran penelitian adalah Prestasi belajar IPA Biologi siswa yang diajar dengan metode pemberian tugas secara kelompok dan pemberian tugas secara individual. 2. Subyek penelitian adalah siswa kelas VIII semester ganjil SMP Negeri 2 Abung Selatan Desa Komalo Abung Kecamatan Abung Selatan Kabupaten Lampung Utara tahun pelajaran 2010/2011 3. Metode pemberian tugas yang dimaksud adalah metode pemberian tugastugas kepada siswa baik untuk di rumah atau yang dikerjakan di sekolah dengan mempertanggung jawabkan kepada guru dan tugas dilaksanakan secara kelompok dan individual. 4. Penguasaan materi yang diamati pada penelitian ini diukur berdasarkan nilai yang diperoleh dari hasil lembar kerja siswa (LKS) dan proses pada materi pokok Sistem Pencernaan Manusia. 5. Prestasi belajar siswa merupakan keberhasilan siswa yang diperoleh dari hasil belajarnya dan untuk mengetahui tingkat keberhasilan, maka akan

8 dilakukan penilaian atau pengukuran berupa test dalam hal ini penelitian belajar berupa asfek kognitif dan afektif. F. Kerangka Pikir Prestasi belajar siswa mata pelajaran IPA Biologi dipengaruhi oleh faktor internar dan eksternal. Salah satu faktor eksternal tersebut adalah metode pengajaran, diantaranya metode pemberian tugas, yang sangat baik digunakan dalam proses belajar mengajar yang bertujuan agar siswa memiliki hasil belajar yang lebih mantap, karena siswa melaksanakan latihan-latihan selama melakukan tugas, sehingga pengalaman siswa dalam mempelajari sesuatu dapat lebih terintegrasi. Tugas yang diberikan kepada siswa berupa tugas kelompok dan individual, dimana bentuk tugas ini adalah menjawab pertanyaan-pertanyaan yang termaktub dalam buku dengan media pengajaran berupa LKS (Lembar Kerja Siswa) dan kemudian guru tersebut akan melakukan evaluasi terhadap tugas tersebut. Setelah kelas eksperimen dikenai perlakuaan tugas sebanyak tiga kali, lalu kelas eksperimen tersebut dan kelas kontrol dikenai tes formatif. Tes formatif ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui rata-rata prestasi belajar IPA Biologi siswa yang diajar dengan metode pemberian tugas secara kelompok dan diberi tugas secara individual pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Manfaat dari metode pemberian tugas adalah agar siswa memiliki hasil belajar yang lebih mantap, karena siswa melaksanakn latihan-latihan selama melakukan tugas, sehingga pengalaman siswa dalam mempelajari sesuatu

9 dapat lebih terintegrasi. Disamping itu untuk memperoleh pengetahuan serta melaksanakan tugas akan memperluas dan memperkaya pengetahuan serta keterampilan siswa disekolah, melalui kegiatan-kegiatan di luar sekolah itu,. Dengan demikian melaksanakan tugas, siswa aktif belajar dan merasa terangsang untuk meningkatkan belajar yang lebih baik, memupuk inisiatif dan berani bertanggung-jawab sendiri. Banyak tugas yang harus dikerjakan siswa, hal ini diharapkan mampu menyadarkan siswa untuk selalu memanfaatkan waktu senggangnya untuk hal-hal yang menunjang belajarnya, dengan mengisi kegiatan-kegiatan yang berguna dan konstruktif. Adapun perbedaan tugas yang akan diberikan kepada siswa dalam kegiatan pembelajaran yaitu pemberian tugas secara kelompok akan dapat memupuk kemampuan bergotong royong, toleransi, kesadaran akan bekerja sama dan kepatuhan terhadap ketentuan-ketentuan belajar dalam kelompok, sedangkan tugas yang diberikan secara individual atau perorangan lebih ditekankan pada pembinaan pengetahuan, sikap, keterampilan secara perorangan. Dalam penelitian ini ada dua macam variabel yang diamati yaitu variabel terikat dan variabel bebas. Variabel bebas adalah Metode pemberian Tugas dan vaeriabel terikat yaitu Prestasi Belajar. X Y Gambar 1. Diagram Hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat Keterangan : X : Metode pemberian tugas kelompok; Y : Prestasi belajar siswa

10 G. Hipotesis Hipotesis umum dari penelitian ini adalah: H0 : Metode pemberian tugas secara kelompok lebih berhasil dari pada pemberian tugas secara individual terhadap prestasi belajar siswa pada materi pokok sistem pencernaan pada manusia. H1 : Metode pemberian tugas secara kelompok kurang berhasil dari pada pemberian tugas secara individual terhadap prestasi belajar siswa pada materi pokok sistem pencernaan pada manusia.