BAB III METODE PENELITIAN. Kajian keterpinggiran perempuan Hindu pekerja Hotel Berbintang Lima,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Upacara Ngaben di Desa Pakraman Sanur dalam Era Gloalisasi adalah

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, pengumpulan data, analisis, dan penyajian hasil penelitian. Penulisan

BAB III METODE PENELITIAN. Dorongan utama untuk mengadakan penelitian ialah instink ingin tahu yang

BAB 3 PENDAHULUAN. kualitatif. Data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara dan prosedur yang sistematis dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tlogowungu Kabupaten Pati Provinsi Jawa Tengah. Peneliti melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. sebagaimana dilakukan dalam ilmu-ilmu humaniora pada umumnya. Secara

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan

BAB II METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara dan prosedur yang sistematis dan

BAB III METODE PENELITIAN. ayam selain itu harapannya juga dapat memperoleh hasil penelitian yang. menyikapi fenomena sabung ayam tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN. Pandanan Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. yaitu bulan Oktober sampai bulan Desember 2012.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bab III ini akan membahas langkah-langkah yang dilakukan peneliti untuk

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif berupa ucapan, tulisan, dan perilaku yang dapat diamati dari orangorang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap karya ilmiah yang dibuat disesuaikan dengan metodologi penelitian. Dan

BAB III METODE PENELITIAN. bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek

BAB III METODE PENELITIAN. yang saat ini terjadi. Di dalam penelitian deskriptif terdapat upaya

BAB III METODE PENELITIAN. proses kreatif proses kreatif program acara Young Creative di Balikpapan Televisi.

BAB III METODE PENELITIAN. data yang ada dalam ini adalah upaya guru PAI dalam pengembangan. data untuk memberi gambaran penyajian laporan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan data deskriptif, berupa kata-kata atau tulisan dari perilaku orangorang

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian studi deskriptif yaitu memaparkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sugiyono (2009: 6) berpendapat, bahwa : dan menganalisis data secara mendalam tentang analisis kebutuhan tenaga

BAB III METODE PENELITIAN. beralamat di Jalan Kapas No.10 Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris dan sistematis.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam menyelesaikan penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. SMP Negeri 13 Kota Magelang yang beralamat di Jln. Pahlawan 167, Potrobangsan,

BAB II METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif menurut Hamidi (2005:14) lebih

BAB III METODE PENELITIAN. beberapa teknik atau metode penelitian yang meliputi:

BAB III METODE PENELITIAN. perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan sebagainya, secara holistik, dan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. dituangkan dalam bentuk laporan atau uraian. Menurut Bogdan dan Taylor

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tenaga kerja wanita (TKW) ini dilaksanakan di desa Citembong,

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu sesuai dengan judul di atas, penulis menggunakan metode

Thohirin, Metode Penelitian Kualitatif dalam Pendidikan dan Bimbingan Konseling, Jakarta, Rajawali Pers, 2013, hlm. 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Fenomena Kehidupan Anak Pekerja Ojek Payung di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tepatnya Pada divisi penerimaan dan pembayaran, karena PT SEMEN GRESIK ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif lebih menekankan pada cara berfikir yang lebih positifistik yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. daninformasi dengan bantuan bermacam - macam materi yang terdapat dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di tiga buah sekolah menengah pertama

BAB III METODE PENELITIAAN. Brebes Jawa Tengah. Penelitian ini dilakukan diwilayah tersebut karena

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pertanyaan-pertanyaan tertentu dan untuk menyelesaikan masalah ilmu atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Modinan masih melestarikan tradisi Suran Mbah Demang.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa tulisan atau ucapan, katakata,

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan seperangkat pengetahuan tentang langkah langkah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian secara holistik dan

BAB III METODE PENELITIAN. baru saja diadakan pemilihan kepala dusun atau biasa disebut Dukuh, disini. menjabat yakni pada usia dukuh 65 tahun.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sumber data yang digunakan, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data serta

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis mengenai faktorfaktor

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara atau proses yang digunakan di

BAB III METODE PENELITIAN. sosial dalam suasana yang berlangsung secara wajar atau alamiah, bukan dalam

Bab III ini membahas langkah-langkah yang dilakukan peneliti untuk. data, teknik dan pengumpulan data, serta analisis data.

BAB III METODE PENELITIAN. memahami fenomena terikat dengan nilai-nilai yang dibawa peneliti dan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam. penelitian ini layak untuk diuji kebenarannya.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode adalah cara atau strategi menyeluruh untuk menemukan atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggambarkan lebih jauh mengenai proses strategi komunikasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terdapat beberapa tempat lapangan Futsal. Sebagai sasaran penelitian ini lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. kepustakaan (buku) atau jenis penelitian kualitatif, yaitu suatu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang didasarkan pada data alamiah yang berupa kata-kata dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Bolaang Mongodow, Sulawesi Utara. Alasan dilakukannya penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan jenis penelitian

angka statistik, melainkan dalam bentuk kualitatif.

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dengan sabar,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Kajian keterpinggiran perempuan Hindu pekerja Hotel Berbintang Lima, bukan semata-mata penelitian pariwisata, melainkan suatu penelitian dengan perspektif kajian budaya (cultural studies). Kajian ini menggunakan pendekatan interdisipliner yang mencoba melihat fenomena secara luas dari berbagai faktor yang berpengaruh. Dalam hubungan ini, faktor-faktor yang berpengaruh yaitu pendidikan, ekonomi, budaya, sistem politik, dan keinginan kuat perempuan Hindu untuk berkiprah dalam industri pariwisata. Sebagai kajian budaya, penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Menurut Kirl dan Miller (1986), penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan manusia dalam kawasannya dan hubungannya dengan orang-orang tertentu dalam bahasa dan peristilahan. Kendatipun penelitian ini menggunakan metode kualitatif, tetapi dalam beberapa hal dibantu dengan penerapan metoda analisis data yang bersifat kuantitatif. Meneliti dan mengamati sejumlah data kuantitatif dalam penelitian ini dianalisis berdasarkan persentase keterwakilan perempuan Hindu Pekerja Hotel Berbintang Lima dan berdasarkan pendapat perempuan Hindu tentang faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kiprah perempuan Hindu Pekerja Hotel Berbintang Lima. Oleh karena itu, kontribusi data kuantitatif dalam penelitian ini tidak dapat dihindarkan walaupun diposisikan sebagai pelengkap. 49

50 Dalam konteks tersebut Straus dan Corbin (2003:4) menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur yang statistik atau bentuk hitungan lainnya. Ciri-ciri yang menonjol dalam penelitian kualitatif adalah (1) sumber datanya langsung berupa data situasi alami dan peneliti adalah instrumen kunci; (2) bersifat deskriptif; dan (3) lebih menekankan makna proses daripada hasil, perilaku, dan dengan pandangan pendirian yang diperoleh dari pengamatan. Dalam penelitian ini, penerapan model kualitatif dilakukan secara deskriptif, yakni data yang dianalisis dan hasil analisisnya berbentuk fenomena deskriptif, tetapi tidak berupa angka-angka atau koefesien tentang hubungan antarvariabel. Dalam hal ini peneliti menganalisis data dengan keragaman informasi sebagaimana terekam dalam kumpulan data (Arikunto, 1989:194). Penerapan metode kualitatif secara komparatif adalah melakukan analisis untuk mencari dan menemukan persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan fenomena ( Arikunto, 1989:197). Selanjutnya, penerapan yang bersifat korelatif menurut Arikunto (1989:201), yakni bertujuan untuk mencari dan menemukan ada atau tidaknya hubungan antargejala yang ada. Mekanisme kerja dalam penelitian ini adalah menganalisis keterpinggiran perempuan Hindu Pekerja Hotel Berbintang Lima. Dalam hal ini uraian itu dijadikan titik tolak untuk memahami lebih lanjut tentang keterpinggiran perempuan Hindu Pekerja Hotel Berbintang Lima yang terkandung di dalamnya. Jadi, analisisnya adalah analisis deskriptif serta mencari hubungannya dengan fenomena realitas yang terjadi pada komunitas sosial masyarakat. Dengan

51 demikian, analisis ini akan dapat menjelaskan kiprah perempuan Hindu di ranah domestik, ranah publik, dan ranah Hotel Berbintang Lima. Penelitian ini mengarah pada kajian tentang keterpinggiran perempuan Hindu Pekerja Hotel Berbintang Lima dan faktor-faktor yang melatarbelakangi peran perempuan Hindu pekerja hotel berbintang lima dilihat dari perspektif kajian budaya (cultural studies). Dari pemaparan di atas dapat diketahui bahwa penelitian ini mengarah pada pendekatan kualitatif. Oleh karena itu penelitian ini menggali serta mengkaji bentuk dan proses keterpinggiran perempuan Hindu, termasuk faktor-faktor yang melatarbelakangi keterpinggiran peran perempuan Hindu pekerja hotel berbintang lima menurut kitab suci agama Hindu, jurnal, dan penelitian-penelitian yang ada. Selanjutnya dikaji dampak dan makna serta implementasinya di lapangan, dalam hal ini peran perempuan Hindu Pekerja Hotel Berbintang Lima yang menjiwai perilaku sosial budaya masyarakat Hindu di Bali, khususnya di kawasan Sanur, Denpasar Selatan. Akhirnya, digali dampak dan makna yang ditimbulkan keluarga, dadia, dan desa pakraman setempat, terutama terhadap kehidupan sosial budaya dan kehidupan masyarakat perempuan Hindu yang bekerja di Hotel Berbintang Lima. 3.2 Lokasi Penelitian Penelitian keterpinggiaran perempuan Hindu Pekerja Hotel Berbintang Lima hanya difokuskan pada lokasi di kawasan Sanur, karena kawasan Sanur telah dimekarkan meliputi wilayah Kelurahan Sanur, Sanur Kauh, Sanur Kaja. Ditetapkannya lokasi penelitian di desa kawasan Sanur dengan pertimbangan: (1) Sanur merupakan cikal bakal pariwisata, yang pertama; (2) peran perempuan

52 Hindu yang bekerja di sektor pariwisata paling banyak di kawasan Sanur; Dari satu desa yang luas dan kompleks di satu kelurahan dengan dan dua desa perbekelan, yaitu Inna Grand Bali Beach, Sanur Beach, dan Bali Hyaat (Dinas Pariwisata Denpasar, 2009). 3.3 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang akan digali dalam penelitian ini terdiri atas data kualitatif dan kuantitatif. Data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah data kualitatif berbentuk narasi yang terdiri atas kata-kata tertulis atau lisan, ungkapan yang merupakan hasil wawancara dan observasi yang terkait langsung dengan keterpinggiran parempuan Hindu di Sanur Kauh. Sementara itu data kuantitatif berbentuk angka-angka digunakan sebagai pendukung (data sekunder). Data kuantitatif bersumber dari dokumen lembaga pemerintah yang menangani pemberdayaan perempuan Hindu Pekerja Hotel Berbintang Lima, data statistik, dan monograf desa kawasan Sanur, Denpasar Selatan, Kota Denpasar. Sumber data penelitian ini ada dua macam yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah informan. Data primer yang diperoleh langsung dari informan, yakni berupa kata-kata, tindakan, dan foto-foto kegiatan perempuan Hindu di Hotel Berbintang Lima yang diteliti. Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah dokumen. Data sekunder dapat diperoleh dari sumber-sumber tertulis, seperti dokumen yang tertulis. Dalam hal ini dokumen yang didapatkan dari dokumen yang tersedia atau dokumentasi dan publikasi hasil penelitian terdahulu, monografi, dan yang

53 lainnya, terutama yang relevan dengan permasalahan penelitian keterpinggiran perempuan Hindu Pekerja Hotel Berbintang Lima di kawasan Sanur. 3.4 Instrumen Penelitian Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen penelitian atau alat penelitian adalah penulis sendiri. Dalam hal ini Nasution (dalam Sugiyono, 2005:59) menyatakan seperti dalam kutipan di bawah ini: Dalam penelitian kualitatif tidak ada pilihan lain daripada menjadikan manusia sebagai instrumen penelitian utama. Alasannya adalah bahwa segala sesuatunya belum mempunyai bentuknya yang pasti. Oleh karena itu, penulis sebagai instrumen harus divalidasi, seberapa jauh penulis kualitatif siap melakukan penelitian dengan menggunakan pedoman wawancara yang selanjutnya terjun ke lapangan (Sugiyono, 2005:59). Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri sebagai instrumen utama didukung oleh pedoman wawancara (interview guide), yaitu pertanyaan yang memokok sehingga dapat dikembangkan dan diperdalam di lapangan untuk mengumpulkan data. Selain itu, juga dipakai catatan lapangan (field notes) yakni untuk mencatat apa yang didengar, dilihat, dan dipikirkan dalam kaitannya dengan pengumpulan data di lapangan. Selanjutnya alat perekam (tape recorder) digunakan sebagai alat bantu merekam hasil wawancara. 3.5 Teknik Penentuan Informan Penentuan informan dalam penelitian ini ditentukan secara purposive, yaitu dengan tujuan tertentu. Kriteria yang ditentukan adalah mereka yang memiliki pengalaman dan pengetahuan sebagai informan tentang perempuan Hindu di Hotel Berbintang Lima. Dalam hal ini yang dilibatkan sebagai informan

54 adalah perempuan Hindu yang bekerja di Hotel Berbintang Lima kawasan Sanur, dan selain itu juga di wawancarai owner hotel, general manajer hotel, pegawai restoran, pegawai biro perjalanan, Kepala Desa Sanur, serta Lurah Sanur, Bendesa Adat Sanur, Dinas Pariwisata Denpasar, Bidang Pemberdayaan Perempuan Denpasar, Dinas Pariwisata Tingkat I Bali, serta Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan Tingkat I Bali. 3.6 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu teknik observasi, teknik wawancara mendalam, studi dokumen, dan studi kepustakaan. 3.6.1 Observasi Dalam hal ini yang dimaksudkan observasi adalah cara pengumpulan data melalui indera mata mengenai suatu gejala atau kenyataan dari apa yang dapat dilihat, terutama yang berkaitan dengan masalah-masalah yang diteliti. Dalam hal ini, peneliti mengamati perempuan Hindu di industri pariwisata, hotel, restoran, art shop, biro perjalanan yang bersifat rutin atau insidental, baik formal maupun nonformal untuk mendapatkan data yang diperlukan. Karena keterbatasan daya pengamatan peneliti, maka pada saat melakukan observasi, peneliti membawa alat bantu berupa alat kamera dan tape recorder. Dalam hal ini, kamera adalah alat bantu pengamatan untuk mengabdikan peristiwa-peristiwa atau kenyataan-kenyataan agar kemudian dapat dipelajari dengan seksama. Tape recorder dipakai membantu pengamatan dalam menangkap

55 suara suatu kegiatan penyuluhan atau pembinaan yang umumnya sukar dilaporkan dengan kata-kata. 3.6.2 Wawancara Mendalam Wawancara mendalam merupakan suatu cara untuk memperoleh keterangan secara lisan, yakni berinteraksi dengan seorang informan sesuai dengan permasalahan penelitian, kemudian dilakukan pencatatan secara sistematik. Wawancara mendalam dipakai untuk memperdalam informasi dengan melakukan cross check antarinforman untuk mendapatkan verifikasi agar valid dan reliable. Wawancara mendalam dalam penelitian ini dilakukan dalam rangka menggali, memahami, dan mengkaji fenomena tentang realitas kehidupan atau kondisi alamiah perempuan Hindu di desa kawasan Sanur. Ada dua alasan pokok yang mendasari peneliti melakukan wawancara mendalam sewaktu mengumpulkan data. Pertama, wawancara mendalam memungkinkan peneliti untuk menggali fenomena keterpinggiran peran perempuan Hindu Pekerja Hotel Berbintang Lima di desa kawasan Sanur. Kedua, dengan wawancara mendalam peneliti dapat menanyakan kepada informan hal-hal yang bersifat lintas waktu yang berkaitan dengan masa lampau, masa sekarang, dan harapan masa mendatang. Dalam kaitan ini instrumen wawancara mendalam mengunakan pedoman wawancara (interview guide).

56 3.6.3 Studi Dokumen Yang dimaksudkan dengan studi dokumen, yakni peneliti menggali informasi dari catatan dalam bentuk tertulis, seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, koran, dan sebagainya. Studi dokumen diperlukan dalam proses penelitian ini. (1) Membentuk dan memperbaiki kerangka konsep. Perlu ditekankan di sini bahwa studi dokumen turut membantu menyusun konstruksi konsep serta menyempurnakannya. (2) Mengetes dan mengilustrasikan teori dengan data dari dokumen. (Suharsini, 2002:135). 3.7 Teknik Analisis Data Analisis data dalam penelitian ini dilakukan secara deskriptif kualitatif, dan interpretatif. Analisis data dilakukan dengan cara mengatur secara sistematis pedoman wawancara, catatan lapangan, data kepustakaan untuk mendapatkan pengetahuan dari data, kemudian memformulasikan secara deskriptif, selanjutnya memproses data tersebut. Adapun analisis data terbagi dalam tiga tahapan, yaitu tahapan reduksi data, menyajikan data, dan menyimpulkan atau verifikasi. Reduksi data adalah suatu proses memilah, memusatkan perhatian pada penyederhanaan, pengabsahan, dan transformasi data mentah yang diperoleh di lapangan dalam bentuk catatan-catatan. Secara operasional reduksi dilakukan secara terus-menerus selama penelitian berlangsung. Kemudian, membuat ringkasan data lapangan, melakukan kodifikasi, dan memformulasikannya. Hasil yang diperoleh diinterpretasikan, kemudian disajikan dalam bentuk naratif. Selanjutnya, temuan dari perpustakaan dan analisis data lapangan dicari

57 hubungannya. Hal ini bertujuan agar ditemukan pola dan penyimpangan penerapannya dalam kehidupan sosial budaya masyarakat yang diteliti. 3.8 Teknik Penyajian Analisis Data Penyajian hasil penelitian dibuat atau disajikan secara informal yaitu dengan bahasa ragam ilmiah dalam bentuk narasi atau deskripsi kata-kata; dan secara formal berupa bagan, tabel, gambar, dan foto.