1. Alat tukar menukar yaitu uang sebagai alat yang memudahkan transaksi jual beli

dokumen-dokumen yang mirip
- Pensiun PNS Pusat dan PNS Departemen Hankam yang pensiun sebelum 1 April 1989

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari dan menyalurkan ke dalam masyarakat.

MANAJEMEN PERBANKAN. By : Angga Hapsila, SE. MM

MODUL PERKULIAHAN Kapita Selekta Ilmu Sosial Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya

TUGAS-TUGAS BANK INDONESIA. Mulyati, SE., M.T.I.

BAB I Lembaga Keuangan

Vegitya Ramadhani Putri, SH, S.Ant, MA, LLM

BAB II LANDASAN TEORI. maupun lembaga yang melancarkan arus uang dari masyarakat.

MODUL SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA (2 SKS) BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA & KONSEP SYARIAH. Oleh : Feni Fasta, SE, M.Si

KLIPPING BANK OLEH : NUR. FRATIWI KELAS : X IPS 4

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1998 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1992 TENTANG PERBANKAN

melindamelindo.wordpress.com Page 1

II. LANDASAN TEORI. atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. (surplus) kepada pihak yang kekurangan dana (deficit) di samping

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.05/2016 TENTANG

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM I OLEH KOPERASI

Bab 10 Pasar Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah masalah perekonomian. Dengan sempitnya lapangan

BAB I PENDAHULUAN. melakukan transaksi dalam kehidupan sehari-hari. Pada awalnya manusia

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

STIE DEWANTARA Pengertian Sistem & Lembaga Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Harga Saham Perusahaan-Perusahaan Otomotif di Bursa Efek Jakarta, hasil

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai keunikan secara prinsip dapat mendukung usaha mikro, kecil

I. PENDAHULUAN. sektor jasa keuangan pada umumnya dan pada perbankan khususnya. Pertumbuhan ekonomi dapat terwujud melalui dana perbankan atau potensi

Sistem Pembukuan Dan, Erida Ayu Asmarani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.05/2017 TENTANG

ANDRI HELMI M, A.Md., SE., MM.

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: 1/POJK.07/2013 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN SEKTOR JASA KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 7 tahun 1992 tentang Perbankan, yang secara eksplisit menetapkan bahwa

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 7 TAHUN 1992 TENTANG PERBANKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, Presiden Republik Indonesia,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

ekonomi Kelas X BANK SENTRAL DAN OTORITAS JASA KEUANGAN KTSP & K-13 A. Pengertian Bank Sentral Tujuan Pembelajaran

JUMLAH SOAL DIUJIKAN 50 DARI 60 SOAL X UTS EKONOMI SEMESTER GENAP

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN 47

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 10/ 26 /PBI/2008 TENTANG FASILITAS PENDANAAN JANGKA PENDEK BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam berbagai kegiatan, berbagai macam kebutuhan selalu

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembiayaan murabahan..., Claudia, FH UI, 2010.

PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS

Kamus Istilah Pasar Modal

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 5/ 9 /PBI/2003 TENTANG PENYISIHAN PENGHAPUSAN AKTIVA PRODUKTIF BAGI BANK SYARIAH GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non. membutuhkan kajian teori sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan pembiayaan jangka pendek dengan margin yang rendah. Salah. satunya pegadaian syariah yang saat ini semakin berkembang.

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

BAB II LANDASAN TEORI. menerbitkan promes atau yang dikenal dengan nama Banknote (uang kertas). Kata

Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal;

ekonomi Kelas X BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK KTSP & K-13 A. Pengertian Bank Tujuan Pembelajaran

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan oleh aktuaris dari masing-masing perusahaan berbeda-beda.

SISTEM KEUANGAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. melangsungkan kegiatan operasionalnya. Kebutuhan sumber dana tersebut

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 1992 TENTANG USAHA PERASURANSIAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

BAB I PENDAHULUAN. aspek keadilan dalam bertransaksi. Bank berdasarkan prinsip syariah atau

SISTEM KEUANGAN DAN PERBANKAN INDONESIA

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. menjadi PT. TASPEN (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang

- 1 - PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 199/PMK.010/2008 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN MENTERI KEUANGAN,

BAB I PENDAHULUAN. sendi penting dalam perekonomian nasional. Dengan kondisi perbankan yang. dalam menjaga kelangsungan pembangunan ekonomi.

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk penyimpanan dana, pembiayaan kegiatan usaha atau kegiatan lainnya yang sesuai dengan

No.8/26/DPbS Jakarta, 14 November 2006 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH DI INDONESIA

Vegitya Ramadhani Putri, SH, S.Ant, MA, LLM

LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH THALIS NOOR CAHYADI, S.H. M.A., M.H., CLA

Kamus Pasar Modal Indonesia. Kamus Pasar Modal Indonesia

Ronny Kusnandar ISSN Nomor

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 448/KMK.017/2000 TENTANG PERUSAHAAN PEMBIAYAAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kata Bank dalam kehidupan sehari-hari bukanlah merupakan hal yang asing lagi.

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/26/PBI/2012 TENTANG KEGIATAN USAHA DAN JARINGAN KANTOR BERDASARKAN MODAL INTI BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Menurut Undang-undang Nomor 14 Tahun 1967 tentang Pokok-Pokok Perbankan, yang dimaksud lembaga keuangan adalah semua badan yang rnelalui

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

LATIHAN SOAL LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

BAB I PENDAHULUAN. - Uang berfungsi sebagai alat tukar atau medium of exchange yang dapat. cara barter dapat diatasi dengan pertukaran uang.

UNDANG-UNDANG NOMOR NOMOR 10 TAHUN 1998 TENTANG PERUBAHAN ATAS UU No. 7 TAHUN 1992 TENTANG PERBANKAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pembangunan suatu negara memerlukan dana investasi dalam jumlah

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/19/PBI/2006 TENTANG KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF DAN PEMBENTUKAN PENYISIHAN PENGHAPUSAN AKTIVA PRODUKTIF

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 5/ 7 /PBI/2003 TENTANG GUBERNUR BANK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN DANA PENSIUN

PERTANGGUNGJAWABAN PERBANKAN DALAM PENJUALAN REKSADANA ILEGAL

BAB I PENDAHULUAN. yang dikonsumsinya atau mengkonsumsi semua apa yang diproduksinya.

2. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Undang Undang Nomor 3 Tahun 2004

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/14/PBI/2011 TENTANG PENILAIAN KUALITAS AKTIVA BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Kasmir (2010:11) Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan. kemasyarakat serta memberikan jasa bank lainnya.

SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN PERNYATAAN

BAB I PENDAHULUAN. Bank. Kegiatan utama dari perbankan adalah menghimpun dana dari masyarakat dan

PASAR, INSTITUSI KEUANGAN DAN TINGKAT BUNGA

PROGRAM PENSIUN. 2.2 TNI / POLRI dan PNS dari Kementerian Pertahanan yang diberhentikan sebelum 1 April 1989

PEDOMAN PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN

Undang-Undang Nomor 11 tahun 1992 Tentang Dana Pensiun

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 1992 TENTANG PERBANKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 1999 TENTANG BANK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Proses globalisasi yang semakin kuat sangat berpengaruh dalam pertumbuhan

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 6 /POJK.03/2016 TENTANG KEGIATAN USAHA DAN JARINGAN KANTOR BERDASARKAN MODAL INTI BANK

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. produktif untuk kelangsungan usaha demi menunjang kehidupan mereka, namun

BAB I PENDAHULUAN. suatu sistem aturan. Hukum bukanlah, seperti terkadang dikatakan, sebuah

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/12/PBI/2006 TENTANG LAPORAN BERKALA BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA

Transkripsi:

Kisi-kisi soal uas bank dan lembaga keuangan lainnya: 1. Sebutkan dan jelaskan peran uang dalam perekonomian indonesia. 2. Sebutkan dan jelaskan peranan bank dank dan lembaga keuangan perbankan dan non perbankan. 3. Sebutkan dan jelaskan perbedaan keuangan perbankan dengan non perbankan. 4. Sebutkan dan jelaskan secara rinci tugas BI sebagai bank sentral 5. Apa yang dimaksud dengan gadai menurut pasal 1150 dan apa yang dimaksud dengan perum pegadaian dan jelaskan kegiatan usahannya. 6. Apa yang dimaksud dengan bank syariah atau bentuk bagi hasil dan jelaskan beserta contoh dan tata cara kegiatan operasionalnya. 7. Jelaskan yang dimaksud dengan dana pensiun dan jelaskan contoh perusahaan dan tata cara kegiatan operasionalnya. 8. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pasar modal dan jelaskan contoh perusahaan pasar modal dan tata cara kegiatan operasionalnya. 9. Apa yang dimaksud dengan lembaga pembiayaan konsumen dan jelaskan dengan contoh perusahaan pembiayaan dan tata cara kegiatan operasionalnya. 10. Apa yang dimaksud dengan asuransi dan jelaskan dengan contoh perusahaan asuransi serta tata cara kegiatannya. 11. Apa yang dimaksud dengan koperasi dan jelaskan dengan contoh perusahaan koperasi serta tata cara kegiatannya. Jawaban : 1. Peran uang dalam perekonomian indonesia : 1. Alat tukar menukar yaitu uang sebagai alat yang memudahkan transaksi jual beli 2. Alat pengukur nilai yaitu uang sebagai alat penentu nilai barang dan jasa yang diperjualbelikan. 3. Standar pembayaran masa depan yaitu uang berfungsi sebagai standar pembayaran masa depan atau untuk pencicilan utang atau pembayaran. 4. Alat penimbun kekayaan atau daya beli yaitu sebagai penimbun kekayaan yang mempunyai nilai yang relatif stabil. 2. Peranan bank dan lembaga keuangan dalam perekonomian : 1. Pengalihan aset yaitu mengalikan aset atau dana dari unit surplus keunit defisit. 2. Transaksi yaitu memberikan kemudahan transaksi barang dan jasa 3. Likuiditas yaitu menawarkan produk dana dengan berbagai alternatif tingkat likuiditas. 4. Efisiensi yaitu memungkinkan pertemuan antara unit surplus dengan unit dengan unit defisit secara tidak langsung.

3. Perbedaan keuangan perbankan dengan non perbankan : 1. Penghimpunan dana a. Bank menghimpun dana secara langsung berupa simpanan dana dari masyarakat dalam bentuk tabungan, giro dan deposito sedangkan non bank hanyan secara tidak langsung dari masyarakat. b. Penghimpunan dana bank secara tidak langsung dari masyarakat berupa kertas berharga, pinjaman kredit dan lain-lain, sedangkan bukan bank menghimpun dana dari pinjaman dan lembaga keuangan lainnya. 2. Penyaluran dana : a. Lembaga keuangan perbankan menyalurkan dana untuk modal kerja, investasi dan konsumsi sedangkan lembaga keuangan bukan bank hanyan untuk tujuan investasi. b. Penyaluran dana bank kepada badan usaha dan individu sedangkan bukan bank hanya kepada badan usaha. c. Penyaluran dana bank untuk jangka pendek,menengah dan panjang, sedangkan penyaluran dana bukan bank diutamakan untuk jangka menengah dan panjang. 4. Tugas dan tujuan bank indonesia : 1. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, yaitu bank indonesia berwenang untuk : a. Menetapkan sasaran moneter dengan memperhatikan sasaran laju inflasi yang ditetapkannya. b. Melakukan pengendalian moneter. c. Memberikan kredit atau pembiayaan berdasarkan prinsip syariah untuk jangka waktu paling lama 90 hari kepada bank untuk mengatasi kesulitan pendanaan jangka pendek bank yang bersangkutan. d. Melaksanakan kebijakan nilai tukar berdasarkan sistem nilai tukar yang telah ditetapkan. e. Mengelola cadangan devisa. f. Menyelenggarakan survei secara berkala atau sewaktu-waktu diperlukan yang dapat bersifat makro dan mikro untuk mendukung pelaksanaan tugasnya. 2. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, bank indonesia berwenang : a. Melaksanakan dan memberikan persetujuan dan izin atas penyelenggaraan jasa sistem pembayaran. b. Mewajibkan penyelenggara jasa sistem pembayaran untuk menyampaikan laporan tentang kegiatannya. c. Menetapkan penggunaan alat pembayaran.

d. Mengatur sistem kliring antar bank dalam mata uang rupiah atau valuta asing. e. Menyelenggarakan penyelesaian akhir transaksi pembayaran antar bank. f. Menetapkan macam, harga, ciri uang yang akan dikeluarkan, bahan yang akan digunakan dan tanggal mulai berlakunya sebagai alat pembayaran yang sah. g. Sebagai satu-satunya lembaga yang mengeluarkan dan mengedarkan uang rupiah serta mencabut, menarik dan memusnahkan uang rupiah dari peredarannya. 3. Mengatur dan mengawasi bank, bank indonesia berwenang : a. Menetepkan peraturan perbankan dengan memuat prinsip kehati-hatian. b. Memberikan dan mencabut izin atas kegiatan usaha tertentu dari bank. c. Mengadakan pengawasan bank secara langsung dan tidak langsung. 5. Gadai menurut kitab undang-undang perdata pasal 1150, gadai adalah suatu hak yang diperoleh seorang yang mempunyai piutang atas suatu barang bergerak. Barang bergerak tersebut diserahkan kepada orang yang piutang oleh oranng yang mempunyai utang atau oleh orang lain atas nama orang yang mempunyai utang. seorang yang berutang tersebut memberikan kekuasaan kepada orang yang berpiutang untuk menggunakan barang bergerak yang telah diserahkan untuk melunasi utang apabila pihak yang berutang tidak dapat memenuhi kewajiban pada saat jatuh tempo. Perum pegadaian adalah satu-satunya badan usaha di indonesia yang secara resmi mempunyai izin untuk melaksanakan kegiatan lembaga keuangan berupa pembiayaan dalam bentuk penyaluran dana ke masyarakat atas dasar hukum gadai seperti yang dimaksud dalam kitab undang-undang hukum perdata pasal 1150. 6. Bank syariah adalah bank yang operasinnya sesuai dengan prinsip-prinsip syariah islam, maksudnya adalah bank dalam operasinya mengikuti ketentuan-ketentuan syariah islam, khususnya yang menyangkut tata cara bermuamalah secara islam. Contoh bank syariah yaitu bank muamalat indonesia yang kegiatan bank syariah ini dalam penentuan harga produknya sangat berbeda dengan bank konvensional, penentuan harga bagi bank syariah ini didasarkan pada kesepakatan antara bank dengan nasabah penyimpan dana sesuai dengan jenis simpanan dan jangka waktunya, yang menentukan besar kecilnya porsi bagi hasil yang akan diterima penyimpan. Prinsip-prinsip kegiatan pada bank syariah muamalat indonesia : 1. Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil ( mudharabah ). 2. Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal ( musharakah ). 3. Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan ( murabahah )

4. Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa pilihan ( ijarah ) 5. Pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain ( ijarah wa iqtina ). Dalam rangka menjalankan kegiatannya bank syariah muamalat indonesia berlandaskan pada alquran dan hadis, bank syariah mengharamkan penggunaan harga produknya dengan bunga tertentu. 7. Dana pensiun sesuai dengan undang-undang no.11 tahun 1992 adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun bagi pesertanya. Contoh tata cara kegiatan dana pensiun PT. TASPEN ( persero ) : Program Pensiun merupakan jaminan hari tua berupa pemberian uang setiap bulan kepada Pegawai Negeri Sipil yang telah memenuhi kriteria sebagai berikut : PT Taspen (Persero) juga melakukan pembayaran pensiun kepada : a. Penerima Pensiun Pejabat Negara b. Penerima Tunjangan Perintis Kemerdekaan c. Penerima Tunjangan Veteran d. Penerima Pensiun Anggota TNI/POLRI yang pensiun sebelum April 1989 Tujuan a. Untuk memberikan jaminan hari tua bagi pegawai negeri/peserta Taspen pada saat mencapai usia pensiun. b. Sebagai penghargaan atas jasa-jasa pegawai negeri/peserta setelah yang bersangkutan memberikan pengabdian kepada Negara. Peserta 1. Pegawai negeri sipil pusat dan daerah otonom. 2. Pejabat negara. 3. Anggota ABRI yang dinas dan pensiun sebelum 1 April 1989 4. Anggota veteran dan PKRI/KNIP 5. Pegawai KAI

Kelompok Pensiun yang diberikan 1. Pensiun PNS Pusat dan PNS Departemen Hankam yang pensiun sebelum 1 April 1989 2. Pensiun PNS Daerah Otonom 3. Pensiun Pejabat Negara 4. Pensiun ABRI yang diberhentikan dengan hak pensiun sebelum 1 April 1989 5. Pensiun PT KAI 6. Tunjangan Veteran. 7. Tunjangan PKRI/KNIP 8. Uang Tunggu PNS Yang berhak menerima Pensiun (Jenis Pensiun) 1. Diri pensiun yang bersangkutan. 2. Janda/duda pensiunan. 3. Yatim-piatu pensiunan. 4. Orang tua (bagi PNS yang tewas dan tidak meninggalkan isteri/suami/ anak). Kewajiban Peserta 1. Membayar iuran 4,75% dari penghasilan sebulan (gaji pokok + tunjangan keluarga) berdasarkan Kepres No.8 tahun 1977. 2. Memberi keterangan data diri pribadi dan keluarganya, serta melaporkan perubahan data peserta dan keluarganya. Hak Peserta 1. Pembayaran pensiun pertama dan pensiun bulanan Pensiun sendiri yang diberikan ketika PNS/pejabat negara berhenti dengan hak pensiun dan pembayarannya bersamaan dengan pemberian hak THT. Sedangkan pensiun bulanan adalah pensiun yang dibayarkan pada setiap bulan melalui kantor bayar pensiun yang ditunjuk. 2. Pensiun Terusan Merupakan pensiun almarhum/almarhumah yang meninggal dunia diteruskan kepada isteri/suami/anak sebesar pensiun yang diterima almarhum/almarhumah semasa hidup, dalam jangka waktu tertentu.

1. Untuk pensiun PNS/ Pejabat Negara/ Tunjangan Veteran 4 bulan berturut-turut. 2. Untuk pensiun Duta Besar 2 bulan berturut-turut. 3. Untuk pensiun ABRI 6 bulan berturut-turut. Bila ada bintang jasa (gerilya, sewindu dan kartika ekapaksi) selama 12 bulan berturut-turut. 3. Uang Duka Wafat (UDW) Diberikan kepada isteri/ suami/anak/ahli waris yang ditunjuk karena pensiunan meninggal dunia sebanyak tiga kali penghasilan terakhir. 4. Pensiun bagi Janda/Duda/ Anak Pensiun yang diberikan kepada janda/duda/anak karena pensiunan meninggal dunia. 5. Uang Kekurangan Pensiun (UKP) Kekurangan pensiun yang belum dibayarkan kepada penerima pensiun akibat penyesuaian pensiun pokok, penyesuaian table, adanya pangkat pengabdian karena penerbitan SK terlambat, dan sebagainya 6. Pensiun Lanjutan Uang pensiun lanjutan akibat perpindahan kantor bayar antar Kantor Cabang PT Taspen (Persero). 8. Pasar modal adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat hutang ( obligasi ), ekuiti ( saham ), reksadana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Sedangkan menurut Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal mendefinisikan pasar modal sebagai kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek. Contoh perusahaan yang mendaftarkan perusahaannya dalam pasar modal adalah PT. ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE. TBK, yang menawarkan sahamnya pertama kali pada tanggal 31 maret 2004. Tata cara kegiatannya perusahaan ini mendaftarkan sahamnya dipasar modal adalah sebagai berikut : 1. Tahap persiapan

Tahap ini merupakan tahap awal dalam rangka mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan proses go public. 2. Tahap pengajuan pernyataan pendaftaran Perusahaan bersama perusahaan penjamin ( underwritter ) membawa dokumen yang terangkum prosperktus ringkas ke Bapepam-LK. 3. Tahap penjualan saham Kurang dari 38 hari Bapepam-LK sudah memberikan jawaban atas pengajuan pendaftaran sahamnya yang akan go public. Penjualan saham dilakukan melalui penawaran umum ( initial public offering / IPO ). Tujuan perusahaan melakukan go public perusahaannya adalah untuk melakukan ekspansi peruhaannya, untuk menambah modal perusahaan, dan menghindari kepemilikan satu orang dalam perusahaan. 9. Lembaga pembiayaan konsumen adalah pinjaman atau kredit yang diberikan oleh suatu perusahaan kepada debitur untuk pembelian barang dan jasa yang akan lansung dikonnsumsi oleh konsumen, dan bukan untuk tujuan produksi ataupun distribusi. Contoh tata cara kegiatan perusahaan pembiayaan konsumen : PT. Federal International Finance jakarta, merupakan salah satu perusahaan pembiayaan yang melakukan kegiatan usahanya dibidang pembiayaan konsumen (consumer finance), yang berfokus pada pembiayaan sepeda motor merk Honda dan pembiayaan barang-barang elektronik serta furniture. Kegiatan pembiayaan dilakukan melalui sistem pemberian kredit yang pembayarannya oleh konsumen dilakukan secara angsuran atau berkala. Perjanjian pembiayaan konsumen pada PT. Federal International Finance jakarta, merupakan perjanjian hutang piutang antara pihak PT. Federal International Finance dan pihak konsumen dengan penyerahan barang secara fidusia, dalam arti penyerahan barang tersebut dilakukan berdasarkan atas kepercayaan. Perlu di pahami, bahwa yang dimaksud dengan fidusia dalam hal ini bukanlah jaminan fidusia yang merupakan perjanjian accessoir atau tambahan dari perjanjian pokoknya yaitu hutang piutang, namun hanya pada penyerahan barangnya saja yang dilakukan secara fidusia atau lebih sederhananya penyerahan barang dilakukan secara kepercayaan. Dalam praktek, tidak berarti bahwa munculnya fenomena pembiayaan konsumen di dalam masyarakat tidak membawa masalah serta berbagai hambatan. Hal ini muncul mengingat bahwa dalam memberikan fasilitas pembiayaan konsumen, perusahaan pembiayaan akan melakukan perbuatan hukum yang termasuk dalam ruang lingkup hukum perdata. Tindakan atau perbuatan perusahaan pembiayaan konsumen untuk menye rahkan dana pembiayaan yang diperlukan oleh konsumen, serta demikian pula tindakan atau perbuatan yang dilakukan oleh konsumen untuk melakukan pembayaran kembali hutang pembiayaan, tentunya hal itu merupakan suatu perbuatan yang akan

membawa akibat hukum. Oleh karenanya, perbuatan tersebut perlu mendapatkan penanganan dari aspek hukum perdata. 10. Asuransi menurut kitab undang-undang hukum dagang pasal 246 adalah suatu perjanjian dengan mana seseorang penanggung mengikatkan diri kepada seseorang tertanggung, dengan menerima suatu premi untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin terjadi karena suatu peristiwa tak tertentu. Sedangkan menurut paham ekonomi asuransi adalah merupakan suatu lembaga keuangan yang melaluinya dapat dihimpun dana besar, yang dapat digunakan untuk membiayai pembangunan, disamping bermafaat bagi masyarakat yang berpartisipasi dalam bisnis asuransi. Contoh tata cara kegiatan perusahaan asuransi : Kegiatan perusahaan asuransi atau usaha perasuransian, khususnya asuransi atau usaha perasuransian, merupakan jenis yang termasuk dalam kategori kegiatan usaha yang sangat diatur oleh pemerintah. Hal ini dilakukan karena usaha asuransi sangat berkaitan dengan pengumpulan dana masyarakat. Namun, meskipun kegiatan usaha perasuransian telah berlangsung cukup lama, kita baru mempunyai Undang-undang yang khusus mengatur mengenai jenis kegiatan usaha ini sejak tanggal 11 Februari 1992, yaitu Undang-undang Nomor 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian. asuransi atau usaha perasuransian. Undang-undang Nomor 2 tersebut pada dasarnya merupakan hukum publik yang mengatur kegiatan usaha perasuransian dan perusahaan asuransi, sedangkan perjanjian yang timbul sehubungan dengan kontrak asuransi diatur tersendiri dalam Kitab Undang-undang Dagang (KUHD) yang merupakan hukum privat. Hal-hal yang diatur dalam Undang-undang Nomor 2 tersebut meliputi antara lain: 1. Bidang Usaha, Jenis Usaha, Ruang Lingkup Usaha, serta Bentuk Hukum Usaha Perasuransian; 2. Obyek Asuransi; 3. Kepemilikan dan Perizinan Usaha Perasuransian; 4. Pembinaan dan Pengawasan; 5. Kepailitan dan Likuidasi; dan 6. Ketentuan Pidana. Undang-undang Nomor 2 Tahun 1992 tersebut, kemudian dijabarkan lebih lanjut ke dalam beberapa peraturan pelaksanaannya. 1. Usaha Perasuransian atau perusahaan asuransi terdiri dari :

Usaha Asuransi Usaha Asuransi Kerugian, yaitu usaha yang memberikan jasa dalam penanggulangan risiko atas kerugian, dan tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga, yang timbul dari peristiwa yang tidak pasti; Usaha Asuransi Jiwa, yaitu usaha yang memberikan jasa dalam penanggulangan risiko yang dikaitkan dengan hidup atau meninggalnya sesorang yang dipertanggungkan; Usaha Reasuransi, yaitu usaha yang memberikan jasa dalam pertanggungan ulang terhadap risiko yang dihadapi oleh perusahaan asuransi kerugian dan atau perusahaan asuransi jiwa. Contoh perusahaan asuransi : 1. Asuransi sinar mas 2. Asuransi central asia 3. Asuransi astra buana 4. Panin insurance 5. Lippo general insurance 11. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.