LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
2 Presiden Nomor 157 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2007 tentang Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerin

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 31/Permentan/PW.230/5/2015 TENTANG

PERATURAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGG0 PROVINSI JAWA TIMUR

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/318/2015

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12/PERMEN-KP/2016 TENTANG

2016, No Nomor 157 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2007 tentang Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa P

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 603/KMK.01/2015 TENTANG

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA CIREBON NOMOR 56 TAHUN 2015 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK DINAS PERTANIAN KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN

2 Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi; Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK DINAS PERTANIAN KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN

2015, No Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 3. Undang-Undang Nomor 43 Tahu

2 Mengingat : 1. Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2007 tentang Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah; 2. Peraturan Menteri Pendayagunaa

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PENGADAAN (RPP)

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

2014, No639 2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih Dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi Dan Nepotisme

2016, No Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 131, Tambahan Lembar

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK DINAS PERTANIAN KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN AGAMA,

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Ke

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

2015, No Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGUMUMAN LELANG DAN PENERIMAAN DOKUMEN PENAWARAN

2016, No Peraturan Presiden Nomor 46 Tahun 2015 tentang Kementerian Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 86); 5. Per

LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepoti

2017, No , Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4616); 2. Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformas

2016, No Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SEKRETARIS KABINET REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2015 TENTANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2015, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lemb

PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 19 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LOKA BAHAN GALIAN NUKLIR

BERITA NEGARA. BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL. SPIP. Penyelenggaraan. PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT LEMBAGA SENSOR FILM

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 02 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

BERITA NEGARA. No.787, 2011 KEMENTERIAN LUAR NEGERI. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Penyelenggaraan.

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2013, No BAB I KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI Pasal 1 (1) Lembaga Administrasi Negara yang selanjutnya disebut LAN adalah lembaga pemerintah nonke

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2015 TENTANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2015 TENTANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No Eselon II Mandiri di Lingkungan Arsip Nasional Republik Indonesia Tahun ; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimak

PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA TENTANG

2017, No tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan, Pemantauan, dan Evaluasi Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan di Lingkunga

2017, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PRESIDEN TENTANG PEMBUBARAN BADAN PENANGGULANGAN LUMPUR SIDOARJO. Pasal 1 Dengan Peraturan Presiden

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 43

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

2 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4150);

2 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4150); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Ind

2015, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lem

2017, No Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4401); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG KOORDINASI DAN PENGENDALIAN PROGRAM DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL TAHUN ANGGARAN 2007

2016, No Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494), 2. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabat

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2008 TENTANG

Pencatatan dan pendataan

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PRESIDEN TENTANG KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN. BAB I KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI Pasal 1 (1) Kemen

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG SEKRETARIAT JENDERAL LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2017 TENTANG URAIAN JABATAN DI INSTITUT SENI

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2 Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); 5. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Neg

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 24 Tahun 2015 Seri E Nomor 16 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PARIWISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS DAN TATA KELOLA DAN PENGAWASAN KEGIATAN PERTEMUAN/RAPAT DI LUAR KANTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH, Menimbang bahwa dalam rangka melaksanakan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2015 tentang Pedoman Pembatasan Pertemuan/Rapat Di Luar Kantor dalam rangka peningkatan efisiensi dan efektivitas kerja aparatur, dipandang perlu menetapkan Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah tentang Petunjuk Teknis dan Standar Operasional Prosedur (SOP) Tata Kelola dan Pengawasan Pembatasan Kegiatan Pertemuan/Rapat di Luar Kantor; Mengingat 1. Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2007 tentang Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 157 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2007 tentang Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2014 Nomor 314); Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5655); 3. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2015 tentang Pedoman Pembatasan Pertemuan/Rapat Di Luar Kantor Dalam Rangka Pengingkatan Efisiensi Dan Efektifitas Kerja Aparatur;

-2-4. Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang /Jasa Pemerintah Nomor 9 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana diubah beberapa kali terakhir dengan peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 3 Tahun 2015 tentang perubahan kedua atas peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 9 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. MEMUTUSKAN Menetapkan PETUNJUK TEKNIS DAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) TATA KELOLA DAN PENGAWASAN KEGIATAN PERTEMUAN/RAPAT DI LUAR KANTOR KANTOR. Pasal 1 Petunjuk Teknis dan Standar Operasional Prosedur (SOP) Tata Kelola dan Pengawasan Kegiatan Pertemuan/Rapat di Luar Kantor merupakan acuan bagi seluruh pegawai di Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Pasal 2 Petunjuk Teknis dan Standar Operasional Prosedur (SOP) Tata Kelola dan Pengawasan Kegiatan Pertemuan/Rapat di Luar Kantor sebagaimana dimaksud pada Pasal 1 adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Kepala ini. Pasal 3 Petunjuk Teknis dan Standar Operasional Prosedur (SOP) Tata Kelola dan Pengawasan Kegiatan Pertemuan/Rapat di Luar Kantor sebagaimana dimaksud pada Pasal 2, meliputi 1. Pelaksanaan Kegiatan Pertemuan/Rapat di luar kantor berskala Internasional; Pelaksanaan Kegiatan Pertemuan/Rapat di luar kantor berada di lokasi penyelenggaraan yang sulit dijangkau oleh peserta maupun membutuhkan waktu perjalanan yang lama; 3. Pelaksanaan Kegiatan Pertemuan/Rapat di luar kantor yang tidak tersedia sarana dan prasarana (sarpras) yang memadai di kantor sendiri maupun instansi kantor pemerintah lainnya; 4. Pelaksanaan Kegiatan Pertemuan/Rapat di luar kantor yang memiliki urgensi tinggi, strategis, lintas sektoral, mendesak, dan/atau memerlukan waktu penyelesaian di luar kantor; dan 5. Pengawasan dan evaluasi Kegiatan Pertemuan/Rapat di luar kantor oleh Inspektorat. Pasal 4 Tata Kelola pelaksanaan dan pengawasan pertemuan/rapat di luar kantor mencakup penyusunan perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan pelaksanaan oleh Unit Kerja Eselon II dengan menyampaikan perencanaan dan pelaporan pelaksanaannya untuk bahan pengawasan dan evaluasi oleh Inspektorat Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Paraf I Paraf II

Pasal 5-3- Petunjuk Teknis Tata Kelola dan Standar Operasional Prosedur (SOP) Tata Kelola dan Pengawasan Kegiatan Pertemuan/Rapat di Luar Kantor sebagaimana yang tercantum dalam Lampiran merupakan satu kesatuan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Kepala ini. Pasal 6 Peraturan ini berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH, AGUS RAHARDJO Diundangkan di Jakarta Pada tanggal MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA YASONNA H. LAOLY BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN NOMOR Paraf I Paraf II

-4- LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS DAN DAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) TATA KELOLA DAN PENGAWASAN KEGIATAN PERTEMUAN/RAPAT DI LUAR KANTOR PETUNJUK TEKNIS TATA KELOLA DAN PENGAWASAN KEGIATAN PERTEMUAN/RAPAT DI LUAR KANTOR BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Menindaklanjuti Peraturan Menteri Pendayangunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 6 Tahun 2015 tentang Pedoman Pembatasan Pertemuan/Rapat Di Luar Kantor Dalam Rangka Peningkatan Efisiensi Dan Efektifitas Kerja Aparatur, serta memberikan kejelasan untuk penyamaan persepsi mengenai batasan konsinyering/focus Group Discussion (FGD), dan rapat-rapat teknis lainnya di luar kantor, seperti di hotel/villa/cottage/resort, dan sebagainya, maka Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah perlu menerbitkan Peraturan mengenai Petunjuk Teknis dan Standar Operasional Prosedur (SOP) dimaksud. B. MAKSUD DAN TUJUAN 1. Maksud dari Petunjuk Teknis ini adalah a. Mengatur tata kelola pertemuan/rapat diluar kantor dan ruang lingkupnya; b. Mengatur tata cara pengawasan dan evaluasi pertemuan/rapat di luar kantor; dan c. Menetapkan langkah-langkah kerja yang harus ditempuh atau Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam proses pelaksanaan dan pengawasan pertemuan/rapat di luar kantor. Tujuan dari Petunjuk Teknis Tata kelola dan pengawasan pertemuan/rapat di luar kantor adalah a. Menunjang pelaksanaan di LKPP; b. Meningkatkan akuntabilitas kinerja di LKPP. Paraf I Paraf II

-5- C. RUANG LINGKUP Ruang lingkup tata kelola dan pengawasan pertemuan/rapat di luar kantor digunakan dalam rangka pertemuan/rapat di luar kantor yang dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah seperti Konsinyering/Focus Group Discussion (FGD)/pertemuan/rapat koordinasi/rapat pimpinan/rapat kerja/rapat teknis/workshop/seminar/simposium/sosialisasi/ bimbingan teknis/penyelenggaraan sidang/konvensi/sarasehan baik berskala internasional maupun non internasional. D. PENGERTIAN UMUM Dalam petunjuk teknis ini yang dimaksud dengan 1. Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang selanjutnya disebut LKPP adalah lembaga Pemerintah yang bertugas mengembangkan dan merumuskan kebijakan Pengadaan Barang/Jasa sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2007 tentang Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 157 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2007 tentang Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Pertemuan/Rapat di luar kantor adalah pertemuan/rapat yang diselenggarakan di luar kantor dan menggunakan fasilitas yang bukan milik pemerintah yang dibiayai oleh Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. 3. Akuntabilitas adalah kewajiban untuk menyampaikan pertanggungjawaban atau untuk menjawab dan menerangkan kinerja dan tindakan seseorang/badan hukum/pimpinan kolektif suatu organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau berkewenangan untuk meminta keterangan atau pertanggungjawaban. 4. Kegiatan Strategis adalah yang terdapat dalam Rencana Strategis (Renstra) Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. 5. Perencanaan adalah proses persiapan pelaksanaan. 6. Pelaksanaan adalah melaksanakan rancangan atau rencana yang telah ditetapkan. 7. Pelaporan adalah laporan yang disusun oleh pelaksana sebagai bentuk pertanggungjawaban dan pendokumentasian atas pelaksanaan kegitan tersebut. 8. Lintas Sektoral adalah yang mengundang unsur Unit Kerja Eselon I lainnya di Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan/atau Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/ Instansi lainnya maupun dari Unsur Masyarakat. 9. Transkrip adalah tulisan berupa ringkasan komunikasi dalam pertemuan/rapat tanpa memuat pendapat penulis. 10. Notulensi adalah catatan hasil rapat yang memuat pendapat para pihak yang mengikuti pertemuan/rapat di luar kantor. Paraf I Paraf II

-6- BAB II PELAKSANAAN TATA KELOLA KEGIATAN PERTEMUAN/RAPAT DI LUAR KANTOR 1. Pertemuan/Rapat di luar kantor yang dibiayai oleh Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah adalah sebagai berikut Pertemuan/rapat di luar kantor dengan menggunakan fasilitas hotel/ villa/cottage/resort dan/atau fasilitas ruang gedung lainnya yang bukan milik pemerintah dapat dilaksanakan secara selektif apabila memenuhi kriteria sebagai berikut a. Pertemuan/rapat di luar kantor yang dibiayai dari DIPA LKPP seperti Konsinyering/Focus Group Discussion (FGD)/pertemuan/rapat koordinasi/rapat pimpinan/rapat kerja/rapat teknis/workshop/ seminar/simposium/sosialisasi/bimbingan teknis/penyelenggaraan sidang/konvensi/sarasehan baik berskala internasional maupun non internasional dapat dilaksanakan apabila memenuhi salah satu kriteria berikut 1) Kegiatan pertemuan/rapat yang memiliki urgensi tinggi terkait dengan pembahasan materi yang bersifat strategis atau memerlukan koordinasi lintas sektoral, memerlukan penyelesaian secara cepat, mendesak, dan terus menerus (simultan), sehingga memerlukan waktu penyelesaian di luar kantor. 2) Tidak tersedia ruang rapat kantor di Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan/atau instansi pemerintah di wilayah tersebut, tidak tersedia sarana dan prasarana yang memadai. 3) Lokasi tempat penyelenggaraan pertemuan sulit dijangkau oleh peserta /rapat baik dalam hal sarana transportasi maupun waktu perjalanan. b. Kegiatan pertemuan/rapat sebagaimana dimaksud pada huruf a di atas harus memenuhi salah satu unsur peserta sekurang-kurangnya dihadiri oleh unsur Unit Kerja Eselon I lainnya dan/atau Kementrian/Lembaga/Pemerintah Daerah/Instansi lainnya maupun Masyarakat. Untuk mewujudkan akuntabilitas, maka ketentuan dalam kriteria di atas a. Perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan pertemuan/rapat di luar kantor harus disusun dan ditandatangani oleh penanggung jawab dan salinannya disampaikan kepada Inspektorat. b. Khusus untuk ketentuan sebagaimana dimaksud pada angka 1 huruf a angka 2) harus dibuktikan dengan surat pernyataan keterbatasan sarana dan prasarana yang memadai baik milik sendiri maupun milik instansi pemerintah lain dari penanggung jawab. Paraf I Paraf II

-7- c. Pelaksanaan pertemuan/rapat di luar kantor harus memiliki output/hasil yang jelas, yang dibuktikan berupa 1) Transkrip hasil rapat; 2) Notulensi rapat dan/atau laporan; dan 3) Daftar hadir peserta rapat. BAB III PENGAWASAN DAN EVALUASI 1. Pengawasan dan evaluasi atas pelaksanaan pertemuan/rapat di luar kantor dilaksanakan oleh Inspektorat Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Hasil pengawasan dan evaluasi dari Inspektorat disampaikan secara berkala setiap 6 bulan sekali kepada Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi c.q Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur, dan Pengawasan yang selanjutkan dilaporkan kepada Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia. BAB IV PENUTUP Demikian Petunjuk Teknis Dan Standar Operasional Prosedur (S OP) Tata Kelola Dan Pengawasan Kegiatan Pertemuan/Rapat di Luar Kantor ini ditetapkan untuk dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH, AGUS RAHARDJO Paraf I Paraf II

PELAKSANAAN PERTEMUAN/RAPAT DI LUAR KANTOR BERSKALA INTERNASIONAL LAMPIRAN II PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS DAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) TATA KELOLA DAN PENGAWASAN KEGIATAN PERTEMUAN/RAPAT DI LUAR KANTOR Nomor SOP Tanggal Pembuatan Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan Oleh 01/SOP/SES.1/2015 Mei 2015 Kepala Biro Perencanaan, Organisasi dan Tata Laksana LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH SEKRETARIS UTAMA Nama SOP Nama Salusra Widya NIP 19610509 198812 1 001 Pelaksanaan Pertemuan/Rapat di luar kantor berskala Internasional Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana 1. Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2007 tentang Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah sebagaimana diubah 1. Unit Kerja Eselon (UKE) II Memahami ketentuan pelaksanaan pertemuan/rapat di luar kantor dan dengan Peraturan Presiden Nomor 157 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2007 tentang Lembaga mampu membuat rencanakan, mengajukan dan mempertangungjawabkan tersebut serta melaporkannya Kebijakan Pengadaan Barng / Jasa Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2014 Nomor314); sesuai ketentuan yang ditetapkan. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5655); Inspektorat Memahami ketentuan pelaksanaan pertemuan/rapat di luar kantor dan mampu melakukan pengawasan serta evaluasi tersebut sesuai ketentuan yang ditetapkan. 3 Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2015 tentang Pedoman Pembatasan Pertemuan/Rapat Di Luar Kantor Dalam Rangka Pengingkatan Efisiensi Dan Efektifitas Kerja Aparat; 4 Keterkaitan Peralatan/Perlengkapan 1. SOP Pelaksanaan Kegiatan Pertemuan/Rapat di luar Kantor yang tidak tersedia sarana dan prasarana (sarpras) yang memadai 1. Rencana di kantor sendiri maupun Instansi Kantor Pemerintah Lainnya; Perlengkapan (Jadwal, absensi, dll) SOP Pelaksanaan Kegiatan Pertemuan/Rapat di luar kantor yang memiliki urgensi tinggi, strategis, lintas sektoral, mendesak, 3. Laporan dan/atau memerlukan waktu penyelesaian di luar kantor; 4. Bukti-bukti (kwitansi/ bukti pembayaran, tiket, SPPD, dll) 3. SOP Pelaksanaan Kegiatan Pertemuan/Rapat di luar kantor berada di lokasi penyelengaraan yang sulit dijangkau oleh peserta maupun membutuhkan waktu perjalanan yang lama; 4. SOP Pengawasan dan Evaluasi Kegiatan Pertemuan/Rapat di luar kantor oleh Inspektorat. Peringatan Pencatatan dan Pendataan 1. Pelaksana bertanggung jawab atas pelaksanaan aktivitas yang telah dibakukan dan ditetapkan 1. Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 9 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana diubah beberapa kali terakhir dengan peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah Nomor 3 Tahun 2015 tentang perubahan kedua atas peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah Nomor 9 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah. Segala bentuk penyimpangan atas mutu baku terkait perlengkapan, waktu maupun output dikatagorikan sebagai bentuk kegagalan yang harus dipertanggungjawabkan oleh pelaksana Copy berkas laporan dicatat dan didata sebagai data elektronik dan manual dalam berkas kearsipan Inspektorat. Berkas laporan dicatat dan didata sebagai data elektronik dan manual dalam berkas kearsipan Sekretaris Direktur/ Kepala Biro Unit Kerja Eselon (UKE) II terkait.

PELAKSANAAN PERTEMUAN/RAPAT DI LUAR KANTOR BERSKALA INTERNASIONAL No Aktivitas Pelaksana Mutu Baku UKE II Inspektorat Perlengkapan Waktu Output 1 Menyampaikan rencana ke Inspektorat. Rencana Rencana diserahkan ke Inspektorat Keterangan 2 Menerima rencana, menelaah dan memberi masukan kepada UKE II. Rencana 2 Hari Masukan/arahan kepada UKE II Bila tidak ada masukan tertulis, UKE II mempersiapkan pelaksanaan 3 Menerima masukan dari Inspektorat dan mempersiapkan pelaksanaan Rencana Kebutuhan untuk melaksanakan disiapkan. (Jadwal absensi,dll) 4 Melaksaanakan Jadwal, absensi, dll Notulensi, Transkrip, dan daftar hadir 5 Membuat laporan pelaksanaan dan mengumpulkan bukti-bukti pelaksanaannya (salinan) kemudian menyampaikan salinan laporan pelaksanaan ke Inspektorat. 6 Menerima laporan pelaksanaan berikut bukti-bukti pelaksanaannya (salinan), melakukan evaluasi dan pengawasan Notulensi dan buktibukti Laporan dan bukti-bukti Laporan dibuat dan buktibukti dikumpulkan Laporan dan bukti-bukti diperiksa 7 Menyimpan laporan sebagai arsip. Laporan Laporan diarsip Total Waktu Penyelesaian KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH, AGUS RAHARDJO

LAMPIRAN III PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS DAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) TATA KELOLA DAN PENGAWASAN KEGIATAN PERTEMUAN /RAPAT DI LUAR KANTOR PELAKSANAAN KEGIATAN PERTEMUAN/RAPAT DI LUAR KANTOR BERADA DI LOKASI PENYELENGGARAAN YANG SULIT DIJANGKAU OLEH PESERTA MAUPUN MEMBUTUHKAN WAKTU PERJALANAN YANG LAMA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH Nomor SOP Tanggal Pembuatan Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan Oleh SEKRETARIS UTAMA Nama SOP Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana 1. Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2007 tentang Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah sebagaimana diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 157 Tahun 2014 tentang Perubahan 1. atas Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2007 tentang Lembaga Kebijakan Pengadaan Barng / Jasa Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2014 Nomor314); 3 4 Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5655); Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2015 tentang Pedoman Pembatasan Pertemuan/Rapat Di Luar Kantor Dalam Rangka Pengingkatan Efisiensi Dan Efektifitas Kerja Aparat; Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang /Jasa Pemerintah Nomor 9 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata kerja Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana diubah beberapa kali terakhir, dengan peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah Nomor 3 Tahun 2015 tentang perubahan kedua atas peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah Nomor 9 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah. 02/SOP/SES.1/2015 Keterkaitan Peralatan/Perlengkapan 1. SOP Pelaksanaan Kegiatan Pertemuan/Rapat di Luar Kantor Berskala Internasional; 1. Rencana SOP Pelaksanaan Kegiatan Pertemuan/Rapat di luar Kantor yang tidak tersedia sarana dan prasarana Perlengkapan (Jadwal, absensi, dll) (sarpras) yang memadai di kantor sendiri maupun Instansi Kantor Pemerintah Lainnya; 3. Notulensi 3. SOP Pelaksanaan Kegiatan Pertemuan/Rapat di luar kantor yang memiliki urgensi tinggi, strategis, lintas 4. Laporan sektoral, mendesak, dan/atau memerlukan waktu penyelesaian di luar kantor; 5. Bukti-bukti (kwitansi/ bukti pembayaran, tiket, SPPD, dll) 4. SOP Pengawasan dan Evaluasi Kegiatan Pertemuan/Rapat di luar kantor oleh Inspektorat. ; Mei 2015 Kepala Biro Perencanaan, Organisasi dan Tata Laksana Nama Salusra Widya NIP 19610509 198812 1 001 SOP Pelaksanaan Pertemuan/Rapat di luar kantor berada di lokasi penyelenggaraan yang sulit dijangkau oleh peserta maupun membutuhkan waktu perjalanan yang lama Unit Kerja Eselon (UKE) II Memahami ketentuan pelaksanaan pertemuan/rapat di luar kantor dan mampu membuat rencanakan, mengajukan dan mempertangungjawabkan tersebut serta melaporkannya sesuai ketentuan yang ditetapkan. Inspektorat Memahami ketentuan pelaksanaan pertemuan/rapat di luar kantor dan mampu melakukan pengawasan serta evaluasi tersebut sesuai ketentuan yang ditetapkan. Peringatan Pencatatan dan Pendataan 1. Pelaksana bertanggung jawab atas pelaksanaan aktivitas yang telah dibakukan dan ditetapkan 1. Copy berkas laporan dicatat dan didata sebagai data elektronik dan manual dalam berkas kearsipan Inspektorat Segala bentuk penyimpangan atas mutu baku terkait perlengkapan, waktu maupun output dikatagorikan sebagai bentuk kegagalan yang harus dipertanggungjawabkan oleh pelaksana Berkas laporan dicatat dan didata sebagai data elektronik dan manual dalam berkas kearsipan Sekretaris Direktur/ Karo UKE II terkait

PELAKSANAAN KEGIATAN PERTEMUAN/RAPAT DI LUAR KANTOR BERADA DI LOKASI PENYELENGGARAAN YANG SULIT DIJANGKAU OLEH PESERTA MAUPUN MEMBUTUHKAN WAKTU PERJALANAN YANG LAMA No Aktivitas Pelaksana Mutu Baku UKE II Inspektorat Perlengkapan Waktu Output 1 Menyampaikan rencana ke Inspektorat. Rencana Rencana diserahkan ke Inspektorat Keterangan 2 Menerima rencana, menelaah dan memberi masukan kepada UKE II. Rencana 2 Hari Masukan/arahan kepada UKE II Bila tidak ada masukan tertulis, UKE II mempersiapkan pelaksanaan 3 Menerima masukan dari Inspektorat dan mempersiapkan pelaksanaan Rencana Kebutuhan untuk melaksanakan disiapkan. (Jadwal absensi,dll) 4 Melaksaanakan Perlengkapan (Jadwal, absensi, dll) Notulensi, Transkrip, dan daftar hadir 5 Membuat laporan pelaksanaan dan mengumpulkan bukti-bukti pelaksanaannya (salinan) kemudian menyampaikan salinan laporan pelaksanaan ke Inspektorat. Notulensi dan buktibukti Laporan dibuat dan buktibukti dikumpulkan Bukti-bukti antara lain kwitansi/ bukti pembayaran, tiket, SPPD, dll. 6 Menerima laporan pelaksanaan berikut bukti-bukti pelaksanaannya (salinan), melakukan evaluasi dan pengawasan Laporan dan bukti-bukti Laporan dan bukti-bukti diperiksa 7 Menyimpan laporan sebagai arsip. Laporan Laporan diarsip Total Waktu Penyelesaian KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH, AGUS RAHARDJO

LAMPIRAN IV PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS DAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) TATA KELOLA DAN PENGAWASAN KEGIATAN PERTEMUAN/ RAPAT DI LUAR KANTOR PELAKSANAAN PERTEMUAN/RAPAT DI LUAR KANTOR YANG TIDAK TERSEDIA SARANA DAN PRASARANA (SARPRAS) YANG MEMADAI DI KANTOR SENDIRI MAUPUN INSTANSI KANTOR PEMERINTAH Nomor SOP Tanggal Pembuatan Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan Oleh ; 03/SOP/SES.1/2015 Mei 2015 Kepala Biro Perencanaan, Organisasi dan Tata Laksana LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH SEKRETARIS UTAMA Nama SOP Nama Salusra Widya NIP 19610509 198812 1 001 Pelaksanaan Pertemuan/Rapat di luar kantor yang tidak tersedia sarana dan prasarana (sarpras) yang memadai di kantor sendiri maupun instansi kantor pemerintah lainnya Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana 1. Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2007 tentang Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah 1. sebagaimana diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 157 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2007 tentang Lembaga Kebijakan Pengadaan Barng / Jasa Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2014 Nomor314); 3 4 Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5655); Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2015 tentang Pedoman Pembatasan Pertemuan/Rapat Di Luar Kantor Dalam Rangka Pengingkatan Efisiensi Dan Efektifitas Kerja Aparat; Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 9 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana diubah beberapa kali terakhir dengan peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah Nomor 3 Tahun 2015 tentang perubahan kedua atas peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah Nomor 9 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah. Keterkaitan Peralatan/Perlengkapan 1. SOP Pelaksanaan Kegiatan Pertemuan/Rapat di Luar Kantor Berskala Internasional; 1. Rencana SOP Pelaksanaan Kegiatan Pertemuan/Rapat di luar kantor berada di lokasi penyelengaraan yang sulit Perlengkapan (Jadwal, absensi, dll) dijangkau peserta maupun membutuhkan waktu perjalanan yang lama; 3. Notulensi 3. SOP Pelaksanaan Kegiatan Pertemuan/Rapat di luar kantor yang memiliki urgensi tinggi, strategis, lintas 4. Laporan sektoral, mendesak, memerlukan waktu penyelesaian di luar kantor; 5. Bukti-bukti (kwitansi/ bukti pembayaran, tiket, SPPD, dll) 4. SOP Pengawasan dan Evaluasi Kegiatan Pertemuan/Rapat di luar kantor oleh Inspektorat. Unit Kerja Eselon (UKE) II Memahami ketentuan pelaksanaan pertemuan/rapat di luar kantor dan mampu membuat rencanakan, mengajukan dan mempertangungjawabkan tersebut serta melaporkannya sesuai ketentuan yang ditetapkan. Inspektorat Memahami ketentuan pelaksanaan pertemuan/rapat di luar kantor dan mampu melakukan pengawasan serta evaluasi tersebut sesuai ketentuan yang ditetapkan. Peringatan Pencatatan dan Pendataan 1. Pelaksana bertanggung jawab atas pelaksanaan aktivitas yang telah dibakukan dan ditetapkan 1. Copy berkas laporan dicatat dan didata sebagai data elektronik dan manual dalam berkas kearsipan Inspektorat Segala bentuk penyimpangan atas mutu baku terkait perlengkapan, waktu maupun output dikatagorikan sebagai bentuk kegagalan yang harus dipertanggungjawabkan oleh pelaksana Berkas laporan dicatat dan didata sebagai data elektronik dan manual dalam berkas kearsipan Sekretaris Direktur/ Karo UKE II terkait

PELAKSANAAN PERTEMUAN/RAPAT DI LUAR KANTOR YANG TIDAK TERSEDIA SARANA DAN PRASARANA (SARPRAS) YANG MEMADAI DI KANTOR SENDIRI MAUPUN INSTANSI KANTOR PEMERINTAH LAINNYA No Aktivitas Pelaksana Mutu Baku UKE II Inspektorat Perlengkapan Waktu Output 1 Menyampaikan rencana ke Inspektorat. Rencana Rencana diserahkan ke Inspektorat Keterangan Melampirkan surat pernyataan keterbatasan sarpras baik di kantor sendiri maupun kantor instansi pemerintah lainnya 2 Menerima rencana, menelaah dan memberi masukan kepada UKE II. Rencana 2 Hari Masukan/arahan kepada UKE II Bila tidak ada masukan tertulis, UKE II mempersiapkan pelaksanaan 3 Menerima masukan dari Inspektorat dan mempersiapkan pelaksanaan Rencana Kebutuhan untuk melaksanakan disiapkan. (Jadwal absensi,dll) 4 Melaksanakan Jadwal, absensi, dll Notulensi, Transkrip, dan daftar hadir 5 Membuat laporan pelaksanaan dan mengumpulkan bukti-bukti pelaksanaannya (salinan) kemudian menyampaikan salinan laporan pelaksanaan ke Inspektorat. 6 Menerima laporan pelaksanaan berikut bukti-bukti pelaksanaannya (salinan), melakukan evaluasi dan pengawasan Notulensi dan buktibukti Laporan dan bukti-bukti Laporan dibuat dan bukti-bukti dikumpulkan Laporan dan bukti-bukti diperiksa 7 Menyimpan laporan sebagai arsip. Laporan Laporan diarsip Total Waktu Penyelesaian Ditetapkan di Jakarta pada tanggal KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH, AGUS RAHARDJO

LAMPIRAN V PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS DAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) TATA KELOLA DAN PENGAWASAN KEGIATAN PERTEMUAN/ RAPAT DI LUAR KANTOR PELAKSANAAN PERTEMUAN/RAPAT DI LUAR KANTOR YANG MEMILIKI URGENSI TINGGI, STRATEGIS, LINTAS SEKTORAL, MENDESAK, MEMERLUKAN WAKTU PENYELESAIAN DI LUAR KANTOR LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH SEKRETARIS UTAMA Tanggal Pembuatan Mei 2015 Nama Salusra Widya NIP 19610509 198812 1 001 Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana 1. Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2007 tentang Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah sebagaimana diubah 1. Unit Kerja Eselon (UKE) II Memahami ketentuan pelaksanaan pertemuan/rapat di luar kantor dan mampu dengan Peraturan Presiden Nomor 157 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2007 tentang membuat rencanakan, mengajukan dan mempertangungjawabkan tersebut serta melaporkannya sesuai Lembaga Kebijakan Pengadaan Barng / Jasa Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2014 Nomor314); ketentuan yang ditetapkan. Nomor SOP Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan Oleh Nama SOP 04/SOP/SES.1/2015 Kepala Biro Perencanaan, Organisasi dan Tata Laksana Pelaksanaan Pertemuan/Rapat di luar kantor yang memiliki urgensi tinggi, strategis, lintas sektoral, mendesak, memerlukan waktu penyelesaian di luar kantor Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5655); Inspektorat Memahami ketentuan pelaksanaan pertemuan/rapat di luar kantor dan mampu melakukan pengawasan serta evaluasi tersebut sesuai ketentuan yang ditetapkan. 3 4 Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2015 tentang Pedoman Pembatasan Pertemuan/Rapat Di Luar Kantor Dalam Rangka Pengingkatan Efisiensi Dan Efektifitas Kerja Aparat; Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang /Jasa Pemerintah Nomor 9 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata kerja Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana diubah beberapa kali terakhir, dengan peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah Nomor 3 Tahun 2015 tentang perubahan kedua atas peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah Nomor 9 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah. Keterkaitan Peralatan/Perlengkapan 1. SOP Pelaksanaan Kegiatan Pertemuan/Rapat di Luar Kantor Berskala Internasional; 1. Rencana SOP Pelaksanaan Kegiatan Pertemuan/Rapat di luar Kantor yang tidak tersedia sarana dan prasarana (sarpras) yang Perlengkapan (Jadwal, absensi, dll) memadai di kantor sendiri maupun Instansi Kantor Pemerintah Lainnya; 3. Notulensi 3. SOP Pelaksanaan Pertemuan/Rapat di luar kantor berada di lokasi yang penyelengaraan sulit dijangkau oleh peserta 4. Bukti-bukti (kwitansi/ bukti pembayaran, tiket, SPPD, dll) maupun membutuhkan waktu perjalanan yang lama 4. SOP Pengawasan dan Evaluasi Kegiatan Pertemuan/Rapat di luar kantor oleh Inspektorat Peringatan Pencatatan dan Pendataan 1. Pelaksana bertanggung jawab atas pelaksanaan aktivitas yang telah dibakukan dan ditetapkan 1. Segala bentuk penyimpangan atas mutu baku terkait perlengkapan, waktu maupun output dikatagorikan sebagai bentuk kegagalan yang harus dipertanggungjawabkan oleh pelaksana Copy berkas laporan dicatat dan didata sebagai data elektronik dan manual dalam berkas kearsipan Inspektorat Berkas laporan dicatat dan didata sebagai data elektronik dan manual dalam berkas kearsipan Sekretaris Direktur/ Karo UKE II terkait

PELAKSANAAN PERTEMUAN/RAPAT DI LUAR KANTOR YANG MEMILIKI URGENSI TINGGI, STRATEGIS, LINTAS SEKTORAL, MENDESAK, MEMERLUKAN WAKTU PENYELESAIAN DI LUAR KANTOR No Aktivitas Pelaksana Mutu Baku UKE II Inspektorat Perlengkapan Waktu Output 1 Menyampaikan rencana ke Inspektorat. Rencana Rencana diserahkan ke Inspektorat Keterangan 2 Menerima rencana, menelaah dan memberi masukan kepada UKE II. Rencana 2 Hari Masukan/arahan kepada UKE II Bila tidak ada masukan tertulis, UKE II mempersiapkan pelaksanaan 3 Menerima masukan dari Inspektorat dan mempersiapkan pelaksanaan Rencana Kebutuhan untuk melaksanakan disiapkan. (Jadwal absensi,dll) 4 Melaksaanakan Jadwal, absensi, dll Notulensi, Transkrip, dan daftar hadir 5 Membuat laporan pelaksanaan dan mengumpulkan bukti-bukti pelaksanaannya (salinan) kemudian menyampaikan salinan laporan pelaksanaan ke Inspektorat. Notulensi dan buktibukti Laporan dibuat dan bukti-bukti dikumpulkan 6 Menerima laporan pelaksanaan berikut bukti-bukti pelaksanaannya (salinan), melakukan evaluasi dan pengawasan Laporan dan bukti-bukti Laporan dan buktibukti diperiksa 7 Menyimpan laporan sebagai arsip. Laporan Laporan diarsip Total Waktu Penyelesaian KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH, AGUS RAHARDJO

LAMPIRAN VI PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS DAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)TATA KELOLA DAN PENGAWASAN KEGIATAN PERTEMUAN/ PENGAWASAN EVALUASI PERTEMUAN/RAPAT DI LUAR KANTOR OLEH INSPEKTORAT Nomor SOP Tanggal Pembuatan Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan Oleh 05/SOP/Inspektorat/2015 Mei 2015 ; Inspektur LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH INSPEKTORAT Nama SOP Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana 1. Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2007 tentang Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah sebagaimana diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 157 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden 1. Nomor 106 Tahun 2007 tentang Lembaga Kebijakan Pengadaan Barng / Jasa Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2014 Nomor314); 3 4 Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5655); Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2015 tentang Pedoman Pembatasan Pertemuan/Rapat Di Luar Kantor Dalam Rangka Pengingkatan Efisiensi Dan Efektifitas Kerja Aparat; Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 9 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana diubah beberapa kali terakhir dengan peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah Nomor 3 Tahun 2015 tentang perubahan kedua atas peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah Nomor 9 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah. Nama Rita Berlis NIP 19590620 1980122001 PENGAWASAN DAN EVALUASI PERTEMUAN/RAPAT DI LUAR KANTOR OLEH INSPEKTORAT Inspektorat Memahami ketentuan pelaksanaan pertemuan/rapat di luar kantor dan mampu melakukan pengawasan serta evaluasi tersebut sesuai ketentuan yang ditetapkan. Unit Kerja Eselon (UKE) II Memahami ketentuan pelaksanaan pertemuan/rapat di luar kantor dan mampu membuat rencanakan, mengajukan dan mempertangungjawabkan tersebut serta melaporkannya sesuai ketentuan yang ditetapkan. Keterkaitan Peralatan/Perlengkapan 1. SOP Pelaksanaan Kegiatan Pertemuan/Rapat di Luar Kantor Berskala Internasional 1. Rencana SOP Pelaksanaan Kegiatan Pertemuan/Rapat di luar Kantor yang tidak tersedia sarana dan prasarana (sarpras) yang memadai di kantor sendiri maupun Instansi Kantor Pemerintah Lainnya Undangan rapat 3. Perlengkapan (Jadwal, absensi, dll) 3. SOP Pelaksanaan Kegiatan Pertemuan/Rapat di luar kantor berada di lokasi penyelengaraan yang sulit dijangkau oleh peserta maupun membutuhkan waktu perjalanan yang lama 4. Notulensi 5. Laporan 4. SOP Pelaksanaan Kegiatan Pertemuan/Rapat di luar kantor yang memiliki urgensi tinggi, strategis, lintas 6. Bukti-bukti (kwitansi/ bukti pembayaran, tiket, SPPD, dll) sektoral, mendesak, dan/atau memerlukan waktu penyelesaian di luar kantor Peringatan Pencatatan dan Pendataan 1. Pelaksana bertanggung jawab atas pelaksanaan aktivitas yang telah dibakukan dan ditetapkan 1. Copy berkas laporan dicatat dan didata sebagai data elektronik dan manual dalam berkas kearsipan Segala bentuk penyimpangan atas mutu baku terkait perlengkapan, waktu maupun output dikatagorikan Inspektorat sebagai bentuk kegagalan yang harus dipertanggungjawabkan oleh pelaksana Berkas laporan dicatat dan didata sebagai data elektronik dan manual dalam berkas kearsipan Sekretaris Direktur/ Kepala Biro Unit Kerja Eselon (UKE) II terkait

No Aktivitas 1 Menerima rencana, menelaah dan memberi masukan kepada UKE II. PENGAWASAN EVALUASI PERTEMUAN/RAPAT DI LUAR KANTOR OLEH INSPEKTORAT Inspektorat (LKPP) Pelaksana UKE II (LKPP) Mutu Baku PAN dan RB Perlengkapan Waktu Output Rencana 2 Hari Masukan/arahan kepada UKE II Keterangan Bila tidak ada masukan tertulis, UKE II mempersiapkan pelaksanaan 2 Menerima masukan dari Inspektorat dan mempersiapkan pelaksanaan Rencana dan undangan rapat Kebutuhan untuk melaksanakan disiapkan. (Jadwal absensi,dll) 3 Melaksaanakan Jadwal, absensi, dll Notulensi, Transkrip, dan daftar hadir 4 Membuat laporan pelaksanaan dan mengumpulkan bukti-bukti pelaksanaannya (salinan) kemudian menyampaikan salinan laporan pelaksanaan ke Inspektorat. 5 Menerima laporan pelaksanaan berikut bukti-bukti pelaksanaannya (salinan) serta melakukan evaluasi dan pengawasan. 6 Menyiapkan pengarsipan dan menyampaikan laporan secara berkala setiap enam bulan ke Menpan RB. a b Notulensi dan buktibukti Laporan dan bukti-bukti Laporan Laporan dibuat dan buktibukti dikumpulkan Laporan dan bukti-bukti diperiksa Laporan Panah kembali menujukan perlu penjelasan lebih lanjut terkait laporan 7 1) Menyimpan laporan sebagai arsip. 2) Menerima laporan secara berkala setiap enam bulan. 1 2 Laporan Laporan diarsip Ditetapkan di Jakarta pada tanggal KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH, AGUS RAHARDJO