BAB I PENDAHULUAN. Hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kondisi fisik bahkan kondisi sosial penyandang disabilitas pada

BAB I PENDAHULUAN. hubungan antara perusahaan dengan para pekerja ini saling membutuhkan, di. mengantarkan perusahaan mencapai tujuannya.

BAB I. memiliki jumlah penduduk yang tinggi seperti Indonesia. Masalah. dan membutuhkan penanganan segera supaya tidak semakin membelit dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan dan berkedudukan sama di

BAB I PENDAHULUAN. yang stabil dan terjamin untuk terselenggaranya partisipasi serta pengawasan

BAB I PENDAHULUAN. Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan

BAB I PENDAHULUAN. Hak asasi manusia ( selanjutnya disingkat dengan HAM ) adalah seperangkat hak yang

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara mengenai anak dan perlindungannya tidak akan pernah

BAB I PENDAHULUAN. bahwa tujuan pembentukan negara Indonesia adalah...melindungi segenap

BAB I PENDAHULUAN. haknya. Bahwa manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang

BAB I PENDAHULUAN. ataupun pekerjaan. Baik pekerjaan yang diusahakan sendiri maupun bekerja pada orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. unjuk rasa. Penanganan pengupahan ini tidak hanya menyangkut aspek teknis dan

Kajian Teoritik Hukum dan HAM tentang Surat Edaran Kabaharkam Nomor B/194/I/2013/Baharkam, yang Melarang Satpam Berserikat

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa..., dalam rangka mencapai tujuan negara. dalam bentuk pemberian pendidikan bagi anak-anak Indonesia yang akan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalan penelitian normatif empiris. Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dan meninggal dunia di dalam masyarakat. Dalam hidup bermasyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, Indonesia sedang giat-giatnya melaksanakan pembangunan guna

BAB I PENDAHULUAN. Nashriana, Perlindungan Hukum Pidana Bagi Anak di Indonesia, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2011, hlm., 1

BAB I PENDAHULUAN. pemberantasan atau penindakan terjadinya pelanggaran hukum. pada hakekatnya telah diletakkan dalam Undang-Undang Nomor 48 tahun

BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan pada diri dalam rangka mewujudkan masyarakat adil dan makmur

BAB I PENDAHULUAN. Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pada hakikatnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia pada hakekatnya adalah makhluk sosial sehingga mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. Konstitusi bangsa Indonesia adalah Undang-Undang Dasar 1945 yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan amanat dari Tuhan Yang Maha Esa, yang dalam dirinya

BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan pada diri sendiri. Pembangunan ketenagakerjaan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. kemudian diiringi juga dengan penyediaan produk-produk inovatif serta. pertumbuhan ekonomi nasional bangsa Indonesia.

diperjanjikan dan adanya suatu hubungan di peratas (dienstverhoeding), yaitu

BAB I PENDAHULUAN. berpendidikan sama sekali. Mereka kebanyakan adalah unskillabour, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa dengan berbagai rupa yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini kebutuhan masyarakat untuk kehidupan sehari-hari semakin

BAB I PENDAHULUAN. Pertama, hal Soerjono Soekanto, 2007, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: Raja Grafindo Persada, Cetakan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan ini manusia mempunyai kebutuhan yang beraneka ragam,

BAB I PENDAHULUAN. Secara konstitusional hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat adalah sebagian

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena buruh merupakan permasalahan yang menarik dari dahulu.

BAB I PENDAHULUAN. biasa disebut dengan Serikat Pekerja (yang selanjutnya akan ditulis SP). Pada dasarnya SP

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap orang memerlukan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidup

MAKALAH HAK ASASI MANUSIA

BAB I PENDAHULUAN. dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan

BAB I PENDAHULUAN. media yang didesain secara khusus mampu menyebarkan informasi kepada

BAB I PENDAHULUAN. Baik pekerjaan yang diusahakan sendiri maupun bekerja pada orang lain. Pekerjaan

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 27 ayat (2) bahwa, tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan

BAB I PENDAHULUAN. negara tidak dapat dipisahkan dari peran para tenaga kerja itu sendiri. Pekerja dan

BAB I PENDAHULUAN. yang dibuat sendiri maupun berkerja pada orang lain atau perusahaan. Pekerjaan

BAB I PENDAHULUAN. asasi tenaga kerja dalam Undang-Undang yang tegas memberikan. bahkan sampai akhirnya terjadi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

BAB I PENDAHULUAN. dan martabat manusia, terutama masalah Hak Asasi Manusia. Hak Asasi

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah negara hukum 1. Negara hukum adalah negara. yang berlandaskan hukum dan keadilan bagi warganya.

BAB I PENDAHULUAN. Hak Asasi merupakan isu pesat berkembang pada akhir abad ke-20 dan pada permulaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam fakta kejahatan atau kekekerasan seksual harus menjadi isu bersama. Semua

III. METODE PENELITIAN. data yang dapat memecahkan suatu permasalahan. 33 Penelitian yang dilakukan

2.1 Pengertian Pekerja Rumah Tangga dan Pemberi Kerja

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan orang lain dalam hubungan saling bantu-membantu memberikan

BAB I PENDAHULUAN. tangganya sendiri. Dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan, pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia memiliki kesempatan yang sama. Kesempatan yang sama tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila dan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD

BAB I PENDAHULUAN. mereka yang selama ini dikesampingkan oleh perusahaan. Wadah itu adalah

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 1999 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki peranan strategis dan mempunyai ciri-ciri dan sifat khusus, memerlukan pembinaan dan pengarahan dalam rangka menjamin

BAB I PENDAHULUAN. seluruh rakyat Indonesia. Berdasarkan bunyi Pasal 27 ayat (2) Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perilaku manusia sangat dipengaruhi oleh segala aspek kehidupan yang

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah Negara yang berdasarkan konstitusi. Di dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif (normative legal

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang giat-giatnya melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan barang dan/atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. depan dipercayakan. Fenomena merebaknya anak jalanan di Indonesia merupakan

BAB I. Pendahuluan. Dalam Amandemen Ketiga Undang-Undang Dasar Negara Republik

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

IMAM MUCHTAROM C

BAB I PENDAHULUAN. faktor sumber daya manusia yang berpotensi dan sebagai generasi penerus citacita

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab besar demi tercapainya cita-cita bangsa. Anak. dalam kandungan. Penjelasan selanjutnya dalam Undang-Undang

SISTEM PENGUPAHAN PEKERJA OUTSOURCING PADA BANK CIMB NIAGA DI DENPASAR

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 1999 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang memiliki persaingan usaha yang sangat ketat

BAB I PENDAHULUAN. tenaga kerja yang bekerja. Namun dalam hal ini nampaknya pemerintah dan

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila itu mencangkup sila atau prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. aktifitasnya yang berupa tanah. Tanah dapat berfungsi tidak saja sebagai lahan

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA AKSI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum, tidak

BAB I PENDAHULUAN. dan perhatian, sehingga setiap anak dapat tumbuh dan berkembang secara

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara hukum, dimana peraturan perundang-undangan menjadi

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai dampak negatif bagi generasi penerus bangsa. terhadap pemenuhan hak-haknya serta adanya

III. METODE PENELITIAN. Metode pendekatan yang akan digunakan dalam penulisan hukum ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang tidak terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. seperti kebutuhan pangan, sandang serta kesempatan kerja. Selain itu, jumlah masyarakat yang

HAK ASASI MANUSIA DALAM PANCASILA. : IRVAN AGUSTIAN PRATAMA NIM : Kelompok : C Program Studi : STRATA 1 : Teknik Informatika

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I. Beranjak dari Pasal 33 ayat (3) UUD Negara RI Tahun 1945 menyatakan. oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2000 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, segala sesuatu dituntut untuk lebih praktis. Kondisi itu makin

Ratifikasi Konvensi ILO Nomor 182 dengan UU No. 1 Tahun 2000 sebagai Politik Hukum Nasional untuk Mewujudkan Perlindungan Anak

BAB I PENDAHULUAN. mengikat maka Komisi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Kedudukan

BAB I PENDAHULUAN. feminisme yang berkembang mulai abad ke-18 telah menjadi salah satu penanda

BAB I PENDAHULUAN. maupun spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara. sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaaan.

HAK ASASI MANUSIA Latar Belakang Masalah:

Lex et Societatis, Vol. IV/No. 5/Mei/2016. Kata kunci: Perlindungan hukum, tenaga kerja, penyandang cacat,

BAB I PENDAHULUAN. Tenaga kerja memiliki peranan penting sebagai tulang punggung. perusahaan, karena tanpa adanya tenaga kerja, perusahaan tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. organisasi pekerja melalui serikat pekerja/serikat buruh. Peran serikat

BAB I PENDAHULUAN. Sabang sampai Merauke, di mana di dalamnya terdapat populasi

BAB I PENDAHULUAN. dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Sumber daya manusia dalam

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa merupakan anugrahnya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum dan pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia. Oleh karena itu manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa yang mengemban tugas dan memelihara alam semesta dengan penuh ketaqwaan dan tanggung jawab untuk kesejahtraan manusia, dan juga hak asasi manusia merupakan hak dasar yang secara kodrati melekat pada diri manusia yang bersifat universal dan langgeng oleh karena itu harus dilindungi, dihormati, dipertahankan, dan tidak boleh diabaikan, dikurangi, atau dirampas oleh siapapun. Hak atas pekerjaan dan hak dalam bekerja merupakan HAM. Perlindungan dan pemenuhan hak tersebut memberikan arti penting bagi pencapaian standar kehidupan yang layak. Pendapatan dari kerja harus diberikan secara baik yang memberikan pengaruh positif bagi kelangsungan hidup dan tanpa diskriminasi. 1 Di dalam Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 secara jelas disampaikan bahwa setiap orang berhak untuk bekerja serta 181. 1 Majda El Muhtaj, Dimensi-dimensi HAM, Rajagrafindo Persada, hlm. 2

mendapatkan imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja. Artinya negara menjamin perlakuan yang adil dan layak terhadap para pekerja/buruh oleh karena itu tidak seorangpun yang bisa memberikan perlakuan yang tidak baik terhadap pekerja/buruh. Dalam Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 pasal (1) angka (3) pekerja itu ialah setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain. Oleh karena itu pekerja/buruh di perusahaan kecil menengah juga memiliki hak yang sama dengan pekerja/buruh lainya. Di dalam berbagai tulisan tentang perburuhan seringkali dijumpai adagium yang berbunyi pekerja/buruh adalah tulang punggung perusahaan. Adagium ini nampaknya biasa saja, seperti tidak mempunyai makna. Tetapi dikaji lebih jauh akan kelihatan kebenaranya. Pekerja dikatakan sebagai tulang punggung, karena memang dia mempunyai peranan penting. 2 Menyadari akan pentingnya pekerja bagi perusahaan, pemerintah dan masyarakat, maka perlu dilakukan pemikiran agar dapat menjaga dan memenuhi hak-hak dari pekerja/buruh dalam menjalankan pekerjaanya. Kehidupan marginal kaum buruh di Indonesia semakin terlihat dari rendahnya fasilitas kesehatan dan keamanan kerja. Dua hal ini memberikan pengaruh yang besar dalam penguatan kualitas sumber daya pekerja. Mereka seolah terjebak dalam kehidupan yang dihegemoni oleh kapitalisme. Suasana tidak berdaya membuat mereka menerima kondisi yang pahit, hidup dalam serba kekurangan dan memprihatinkan. Alokasi bekerja tidak sebanding dengan jaminan kesehatan, keamanan, pendidikan, masa depan, dan hari tua 2 Zainal Asikin, Dasar-Dasar Hukum Perburuhan, Rajawali pers, Jakarta, hlm. 95. 3

mereka. Kenyataan ini membuktikan lemahnya andil negara dalam memosisikan dan memperjuangkan hak-hak dan nasib masa depan pekerja/buruh. 3 Indonesia yang mengalami era reformasi tahun 1998 secara ambisius meratifikasi semua konvensi dasar ILO (a basic human rights conventios), yaitu kebebasan berserikat dan berunding, larangan kerja paksa, penghapusan diskriminasi kerja, batas minimum kerja anak, dan larangan bekerja ditempat terburuk. Ditambah dengan kebijakan demokratisasi baru dibidang politik, telah membuat investor tanpa kaki ini khawatir bahwa demokratisasi baru selalu diikuti dengan diperkenalkannya undang-undang baru yang melindungi dan menambah kesejahteraan pekerja/buruh. Apabila ini terjadi maka konsekwensinya akan ada peningkatan biaya tambahan(labor cost maupun overhead cost). 4 Hal ini lah yang membuat perusahaan pada sektor kecil menengah tidak mampu mentolerir kenaikan biaya untuk melindungi dan menambah kesejahteraan pekerja/buruh yang mestinya dipenuhi, akan tetapi mengingat pemasukan dari perusahaan yang tidak memadai untuk melakukan hal tersebut maka biaya-biaya itu lebih sering diabaikan. Khusus mengenai hak-hak pekerja/buruh dalam penerapan pelaksanaanya, perlu dilakukan oleh pihak pemerintah secara baik. Meskipun di Dinas tenaga kerja, Provinsi, Kabupaten/Kota atau pusat sudah ada pegawai pengawas, namun masih kurang memadai, di Kabupaten Limapuluh Kota khususnya dimana hubungan kerjanya masih kental dengan hubungan 3 Majda El Muhtaj, op. cit., hlm. 187. 4 Adrian Sutedi, Hukum perburuhan, Sinar Grafika, Jakarta, 2009, hlm. 12 4

kekeluargaan, mengakibatkan banyaknya hak dari buruh yang tidak terpenuhi. Seperti yang telah disampaikan bahwa di perusahaan yang sifatnya keluarga, ketentuan mengenai upah, jam kerja, jaminan sosial, jaminan kesehatan, masih terabaikan walaupun mereka mengetahui, tapi nampaknya sulit untuk diterapkan karena dianggap tidak terlalu penting. Dalam hubungan kerja antara pekerja/buruh dan pengusaha bisa kita lihat saat ini para pekerja/buruh seringkali diberatkan dalam hubungan itu karena hanya bermodalkan tenaganya saja seorang buruh terkadang harus menerima hubungan kerja yang memberatkan pekerja/buruh karena sangat membutuhkan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari dengan sangat terpaksa menerima hubungan itu demi mendapatkan penghidupan yang layak. B. Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka beberapa permasalahan yang ingin penulis ketahui jawabannya melalui penelitian yaitu: 1. Bagaimana gambaran pemenuhan hak pekerja/buruh di perusahaan kecil menengah menurut UU no 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan? 2. Bagaiman pemenuhan hak pekerja/buruh di perusahaan kecil menengah dilihat dari prespektif HAM 5

C. Tujuan Penelitian Jika dilihat dari rumusan masalah diatas maka, tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui bagaiman gambaran pemenuhan hak pekerja/buruh di perusahaan kecil menengah menurut UU no13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan. 2. Untuk mengetahui bagaimana pemenuhan hak pekerja/buruh di perusahaan kecil menengah dilihat dari prespektif HAM. D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini: 1. Manfaat teoritis Diharapkan dapat memberi manfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan hukum pada umumnya dan bidang hukum Tatanegara pada khususnya, serta diharapkan dapat menjadi referensi bagi mahasiswa, dosen, maupun masyarakat luas dalam menambah wawasan dan pengetahuan. 2. Manfaat praktis Diharapkan dalam penulisan skripsi ini dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam kerangka hukum Indonesia maupun terhadap pemenuhan HAM bagi pekerja/buruh dalam perusahaan kecil menengah. 6

E. Metode Penelitian Penelitian pada dasarnya merupakan tahapan untuk mencari kembali sebuah kebenaran. Sehingga akan dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang muncul tentang suatu objek penelitian. Dalam melaksanakan penelitian ini penulis menggunakan beberapa metode untuk memudahkan penulis dalam memperoleh data yang diperlukan metode yang dipergunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan data dan informasi diperlukan mencakup: 1. Pendekatan masalah Penelitian ini adalah penelitian hukum dengan pendekatan yuridis empiris. Dasar pemikiranya adalah bahwa pendekatan hukum normatif semata tidak dapat melihat realitas pemenuhan hak pada buruh/pekerja di perusahaan kecil menengah. Melalui pendekatan yuridis empiris, penelitian ini ingin menganalisis pemenuhan hak buruh/pekerja di perusahaan kecil menengah di Kabupaten Lima Puluh Kota, tujuan pokok dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pemenuhan HAM bagi pekerja/buruh dalam perusahaan kecil menengah menurut UU no 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan. 2. Sifat penelitian Secara umum sifat penelitian ini bersifat deskriptif analitis yaitu untuk memperoleh gambaran dengan jelas tentang bentuk-bentuk pemenuhan hak pekerja/buruh dalam perusahaan kecil menengah menurut UU no 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan dan dengan kacamata hukum meneliti menganalisis setiap fakta yang dikemukakan namun demikian tidak tertutup 7

untuk kemungkinan dalam beberapa bagian penelitian ini juga bersifat eksploratif terutama berkaitan dengan penyebab timbulnya permasalah tentang pemenuhan hak pekerja/buruh dalam perusahaan kecil menengah menurut uu no 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan. Hal ini dimungkinkan karena penelitan dilakukan pada beberapa perusahaan kecil menengah di Kabupaten Limapuluh Kota yang mempunyai peraturan perusahaan berbeda dengan kebijakan pemerintah. Dengan demikian, penelitian ini bukanlah bersifat menguji teori. Teori hukum yang ada dan dibantu dengan teori sosial yang relevan dijadikan sebagai bekal untuk menggambarkan dan menjelaskan terjadinya permasalahan tersebut, kemudian berupaya untuk menemukan pola penyelesaian permasalahan tersebut. Mudahmudahan pola yang ditawarkan tidak saja realistis dari segi hukum negara dan peraturan perusahaan, tetapi juga diharapkan mampu memberikan solusi kepada pihak yang bermasalah. 3. Jenis Sumber Data a. Data primer Merupakan data yang langsung didapat oleh peneliti dilapangan atau dalam masyarakat, dengan melakukan wawancara berkenaan dengan bagaimana perlindungan hak pekerja/buruh khususnya dalam perlindungan jaminan sosial dan penerapan jam kerja terhadap pekerja/buruh di Kabupaten Limapuluh Kota dan tindakan apa yang dilakukan pemerintah apabila adanya pelanggaran terhadap hal tersebut. 8

b. Data sekunder Adalah data yang didapat melalui penelitian kepustakaan terhadap bahan-bahan hukum berupa: 1) Bahan hukum primer adalah semua ketentuan yang ada kaitannya dengan pokok permasalahan yang bersifat mengikat, berbentuk undang-undang atau peraturan perundang-undangan yang relevan seperti: a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. b. Undang-Undang No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. c. Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. d. Undang-Undang no. 9 tahun 1995 tentang Usaha kecil. e. Dokumen-dokumen lain yang berkaitan dengan penelitian. 2) Bahan hukum sekunder adalah bahan-bahan yang memberikan penjelasan atau keterangan-keterangan mengenai peraturan perundang-undangan pada bahan hukum primer berbentuk bukubuku yang ditulis oleh sarjana hukum, jurnal-jurnal hukum, dan lain-lainya. 3) Bahan hukum tersier adalah bahan-bahan yang memberikan petunjuk terhadap sumber hukum primer dan sekunder yang lebih dikenal dengan nama acuan bidang hukum. 5 Bahan tersier dalam penelitian ini antara lain, kamus hukum, ensiklopedia, dan lain-lain. 5 Soerjono Soekanto, Penelitian Hukum Normatif, PT Raja Grafindo, Jakarta, 2006. Hlm.33. 9

4. Teknik pengumpulan data a. Wawancara Wawancara merupakan suatu metode pengumpulan data dengan jalan komunikasi, yakni melalui kontak atau hubungan pribadi antara pengumpul data (pewawancara) dengan sumber data (responden). b. Studi Dokumen Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari dokumendokumen yang berhubungan dengan masalah yang penulis teliti untuk mendapatkan landasan teoritis dari permasalahan penelitian. 5. Pengolahan dan Analisis Data a. Pengolahan Data Setelah data diperoleh maka penulis akan melakukan pengelompokan data dan mengedit data untuk dilakukan pengolahan sesuai dengan permasalahan yang penulis bahas. b. Analisis data Setelah data didapat, maka penulis melakukan analisis terhadap data yang terkumpul dengan tidak menggunakan angka-angka, tetapi berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku sehingga dapat ditarik kesimpulan yang tepat. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10