02. Standar ini harus diterapkan untuk perlakukan akuntansi atas biaya pinjaman.

dokumen-dokumen yang mirip
PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 26

Standar Akuntansi Keuangan

KEBIJAKAN AKUNTANSI NO. 10 AKUNTANSI KEWAJIBAN

KEWAJIBAN Utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah 2

TRANSAKSI DALAM MATA UANG ASING

PSAK 26 Biaya Pinjaman

AKUNTANSI KEWAJIBAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 09 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

AKUNTANSI KEWAJIBAN I. PENDAHULUAN I.1 Tujuan

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO. 09 KEWAJIBAN

IKATAN AKUNTAN INDONESIA

AKUNTANSI KEWAJIBAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO. 09 LAMPIRAN XI

tedi last 11/16 Definisi Dan Klasifikasi Pengakuan Pengukuran Pengungkapan

TRANSLATED. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN No. 28 (revisi 1996) AKUNTANSI ASURANSI KERUGIAN PENDAHULUAN

PENGARUH PERUBAHAN KURS VALUTA ASING LATAR BELAKANG

PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS BIAYA PINJAMAN PADA INDUSTRI PROPERTI MELALUI KREDIT PERBANKAN BERDASARKAN PSAK 26 (REVISI 2012)

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 48 PENURUNAN NILAI AKTIVA

Subdirektorat Perjanjian dan Kerjasama Perpajakan Internasional DIREKTORAT PERATURAN PERPAJAKAN II

SAK UMUM vs SAK ETAP. No Elemen PSAK SAK ETAP

IKATAN AKUNTAN INDONESIA

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN No. 20 BIAYA RISET DAN PENGEMBANGAN

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN No. 50 AKUNTANSI INVESTASI EFEK TERTENTU

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 54 AKUNTANSI RESTRUKTURISASI UTANG-PIUTANG BERMASALAH

PEDOMAN PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN 55 (REVISI 2006) INSTRUMEN KEUANGAN: PENGAKUAN DAN PENGUKURAN

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan

STANDAR AKUNTANSI ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK

Akuntansi Pajak Atas Liabilitas (Kewajiban)

AKUNTANSI KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN

AKUTANSI INVESTASI EFEK TERTENTU PSAK No.50 AKUTANSI INVESTASI EFEK TERTENTU PSAK No.50

LAMPIRAN XVPERATURAN BUPATI POLEWALI MANDAR NOMOR : 29 TAHUN 2014 TANGGAL : 27 OKTOBER 2014 KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR14 AKUNTANSI KEWAJIBAN

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Dan Latar Belakang Konvergensi. usaha harmonisasi) standar akuntansi dan pilihan metode, teknik

Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 28

PT Citatah Tbk Laporan Posisi Keuangan 30 September 2011 dengan angka perbandingan 31 Desember 2010 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA

03 Pernyataan ini berlaku bagi setiap laporan keuangan perusahaan yang melakukan aktivitas pengembangan real estat.

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 13 AKUNTANSI UNTUK INVESTASI

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan

S A L I N A N KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL LEMBAGA KEUANGAN NOMOR : KEP-2345/LK/2003 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN

AKUNTANSI KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN

MAKALAH TEORI AKUNTANSI PENDAPATAN

PT PENYELENGGARA PROGRAM PERLINDUNGAN INVESTOR EFEK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Laporan Keuangan. Laporan Laba/ Rugi. Laporan Perubahan Modal. Neraca. Laporan Arus Kas

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Perhitungan Pajak Penghasilan. Utang dan Modal. Penentuan. Pencabutan.

dasar hukum Tata cara pelaporan utang swasta luar negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak

Ikatan Akuntan Indonesia. IAI Copy Right, all rights reserved

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 23 PENDAPATAN

AKUNTANSI KOMERSIAL VS AKUNTANSI PAJAK

Lampiran 8 Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001

AKUNTANSI KERJASAMA OPERASI

DIREKTUR JENDERAL PAJAK

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN TENTANG

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2010 (MATA UANG INDONESIA)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. puluh tahun yang lampau pemerintah Indonesia telah mengunakan pola Build

AKUNTANSI UNTUK INVESTASI

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 15 AKUNTANSI UNTUK INVESTASI DALAM PERUSAHAAN ASOSIASI

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2011 DAN 2010 (MATA UANG INDONESIA)

BAB II LANDASAN TEORI. capaian dan biaya mempresentasi upaya. Konsep upaya dan hasil

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 55 AKUNTANSI INSTRUMEN DERIVATIF DAN AKTIVITAS LINDUNG NILAI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN adalah aset-aset yang sedang dalam. KONTRAK KONSTRUKSI adalah. khusus untuk konstruksi suatu aset.

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 (MATA UANG INDONESIA)

Investasi - Bonds. Pertemuan ke 6

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2010 (MATA UANG INDONESIA)

AKUNTANSI KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN

LAMPIRAN C AMANDEMEN TERHADAP PSAK LAIN. Amandemen ini merupakan amandemen yang diakibatkan dari penerbitan ED PSAK 71: Instrumen Keuangan.

Komponen Laporan Keuangan Lengkap Beserta Contoh dan Penjelasan

Salinan Surat Pernyataan tentang Tanggung Jawab Direksi atas Laporan Keuangan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 PT Citatah Tbk

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 14 PERSEDIAAN

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-06/PM/2000 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN NOMOR VIII.G.7 TENTANG PEDOMAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (MATA UANG INDONESIA)

LAMPIRAN X PERATURAN BUPATI POLEWALI MANDAR NOMOR : 29 TAHUN 2014 TANGGAL : 27 OKTOBER 2014 KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 09 AKUNTANSI INVESTASI


Tujuan pembelajaran LABA ATAS TRANSAKSI ANTARPERUSAHAAN OBLIGASI

JUMLAH AKTIVA

BAB II LANDASAN TEORI

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

ED PSAK 71 INSTRUMEN KEUANGAN RINGKASAN PERUBAHAN

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

AUDITING INVESTASI. SA Seksi 332. Sumber: PSA No. 07

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

BAB X KEBIJAKAN AKUNTANSI KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN

PEDOMAN PELAPORAN KEUANGAN PEMANFAATAN HUTAN PRODUKSI DAN PENGELOLAAN HUTAN (DOLAPKEU PHP2H)

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS. administratif dan diharapkan akan digunakan lebih dari satu

BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT MMS. Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

04 Siklus transaksi Perusahaan Efek sangat singkat. Misalnya, transaksi perdagangan efek di Bursa Efek Jakarta selesai dalam waktu lima hari.

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

MEMBACA LAPORAN KEUANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LEBIH JAUH MENGENAI PSAK No. 16 (REVISI 2007) TENTANG ASET TETAP

Perbedaan PSAK dan SAK ETAP

PSAK 21 Akuntansi Ekuitas (Accounting for Equity)

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

Transkripsi:

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 26 Revisi tahun 1997 Biaya Pinjaman Pendahuluan Tujuan 01. Tujuan Standar ini adalah untuk menentukan perlakukan akuntansi atas biaya pinjaman. Secara umum standar ini mengharuskan pembebanan segera biaya pinjaman pada saat terjadinya. Akan tetapi untuk biaya pinjaman yang secara langsung dapat diatribusikan dengan perolehan, konstruksi atau produksi dari suatu qualifying asset, standar ini mengharuskan kapitalisasi biaya pinjaman tersebut. Ruang lingkup 02. Standar ini harus diterapkan untuk perlakukan akuntansi atas biaya pinjaman. 03. Standar ini menggantikan PSAK No. 26, Akuntansi Bunga Untuk Periode Konstruksi, yang diberlakukan sejak tahun 1988. 04. Standar ini tidak mengatur biaya atas ekuitas (actual or imputed cost of equity). Definisi 05. Istilah-istilah berikut dipergunakan dalam Standar ini, dengan pengertian sebagaimana dijelaskan: Biaya Pinjaman adalah bunga dan biaya lainnya harus ditanggung oleh suatu perusahaan sehubungan dengan peminjaman dana. Aktiva Tertentu yang memenuhi syarat (qualifying assets)- selanjutnya disebut Aktiva Tertentu - adalah suatu aktiva yang membutuhkan waktu yang cukup lama agar siap untuk dipergunakan atau dijual sesuai dengan tujuannya. Penjelasan 06. Biaya pinjaman meliputi antara lain: a. Bunga atas penggunaan dana pinjaman baik pinjaman jangka pendek maupun jangka panjang. b. Amortisasi diskonto atau premium yang terkait dengan pinjaman (borrowings). c. Amortisasi atas biaya yang terkait dengan perolehan pinjaman seperti biaya konsultan, ahli hukum, commitment fee dan sebagainya. d. Selisih kurs atas pinjaman dalam valuta asing (sepanjang bunga) atau amortisasi premi kontrak valuta berjangka dalam rangka hedging dana yang dipinjam dalam valuta asing. 07. Yang dimaksud dengan Aktiva Tertentu antara lain adalah persediaan barang tertentu, pabrik dan pembangkit tenaga listrik. Sedangkan aktiva yang pada saat diperoleh sudah dalam keadaan siap untuk digunakan atau dijual bukan merupakan Aktiva Tertentu.

08. Yang dimaksud dengan persediaan barang tertentu adalah persediaan yang untuk memproduksi sampai siap untuk dijual membutuhkan waktu yang cukup lama sesuai dengan bidang usahanya. Yang dimaksud dengan waktu yang cukup lama adalah 12 bulan atau lebih. Persediaan yang pada saat diperoleh sudah dalam keadaan siap dijual bukan merupakan Aktiva Tertentu. Pengakuan 09 Biaya pinjaman harus diakui sebagai beban pada periode terjadinya biaya pinjaman tersebut, kecuali untuk biaya pinjaman yang harus dikapitalisasi sesuai dengan paragraf 10. 10. Biaya pinjaman yang secara langsung dapat diatribusikan dengan perolehan, konstruksi atau produksi suatu Aktiva Tertentu harus dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya perolehan Aktiva Tertentu tersebut. Jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi tersebut harus ditentukan sesuai dengan standar ini. Biaya Pinjaman yang Dikapitalisasi 11 Apabila bulan pinjaman dapat diatribusikan secara langsung dengan Aktiva Tertentu, maka biaya pinjaman tersebut harus dikapitalisasi terhadap Aktiva Tertentu tersebut. Apabila biaya pinjaman tersebut tidak dapat diatribusikan secara langsung dengan Aktiva Tertentu, maka kapitalisasi biaya pinjaman ditentukan berdasarkan penjelasan pada paragraf 15. 12 Dalam keadaan tertentu sulit untuk mengidentifikasikan adanya hubungan langsung antara pinjaman terntentu dengan perolehan suatu Aktiva Tertentu dan untuk menentukan bahwa pinjaman tertentu sebenarnya tidak perlu ada apabila perolehan Aktiva Tertentu tidak terjadi. Misalnya: apabila terdapat sentralisasi pendanaan untuk semua kegiatan usaha. Kesulitan juga dapat terjadi bila suatu perusahaan menggunakan beberapa jenis instrumen hutang dengan tingkat bunga yang berbeda-beda. Dalam hal ini, sulit untuk menentukan jumlah biaya pinjaman yang dapat secara langsung diatribusikan, sehingga diperlukan pertimbangan profesional (profesional judgement). 13. Apabila pinjaman hanya digunakan untuk memperoleh suatu Aktiva Tertentu, maka jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi adalah seluruh biaya pinjaman yang timbul selama peminjaman dana tersebut dikurangi dengan pendapatan bunga yang diperoleh dari investasi sementara atas dana hasil pinjaman yang belum digunakan. 14. Pengaturan pendanaan untuk perolehan suatu Aktiva Tertentu dapat menyebabkan suatu perusahaan memperoleh pinjaman dan menanggung biaya pinjamannya sebelum seluruh atau sebagian dana yang diperoleh tersebut digunakan untuk membiayai perolehan Aktiva Tertentu. Dalam keadaan tersebut perusahaan umumnya menginvestasikan untuk sementara dana yang belum terpakai. Untuk menentukan jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi dalam periode tertentu, jumlah biaya pinjaman harus dikurangi terlebih dahulu dengan hasil investasi atas dana yang belum terpakai tersebut.

15. Apabila suatu dana berasal dari pinjaman yang tidak secara khusus digunakan untuk perolehan suatu Aktiva Tertentu tetapi pinjaman tersebut digunakan juga untuk perolehan Aktiva Tertentu, maka jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi ditentukan dengan mengalikan tingkat kapitalisasi terhadap pengeluaran yang terjadi untuk memperoleh Aktiva Tertentu. Tingkat kapitalisasi dihitung berdasarkan rata-rata tertimbang dari biaya pinjaman dibagi dengan jumlah pinjaman dari suatu periode, (tidak termasuk jumlah pinjaman yang secara khusus digunakan untuk perolehan Aktiva Tertentu) jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi dalam periode tertentu tidak boleh melebihi jumlah biaya pinjaman yang terjadi selama periode tersebut. Selisih antara Nilai Tercatat suatu Aktiva Tertentu dengan Jumlah yang Dapat Dipulihkan 16. Apabila nilai tercatat atau jumlah keseluruhan biaya yang diperkirakan atas suatu Aktiva Tertentu melebihi jumlah yang diharapkan dapat dipulihkan atau nilai realisasi bersih, maka nilai tercatat tersebut harus disesuaikan dengan mengacu kepada Standar Akuntansi Keuangan lain yang berlaku. Saat Dimulainya Kapitalisasi 17. Kapitalisasi biaya pinjaman sebagai bagian dari biaya perolehan suatu aktiva dimulai apabila: a. Pengeluaran untuk aktiva tersebut telah mulai dilakukan. b. Biaya pinjaman sedang terjadi. c. Aktivitas yang dibutuhkan untuk mempersiapkan pembangunan atau memproduksi Aktiva Tertentu sedang berlangsung. 18. Pengeluaran untuk Aktiva Tertentu hanya meliputi pengeluaran yang menimbulkan pembayaran tunai, transfer aktiva lain, atau timbulnya kewajiban yang dikenakan bunga. Perhitungan kapitalisasi Biaya Pinjaman berdasarkan asas proporsional jumlah pinjaman dikurangi penerimaan pendapatan yang berkaitan dengan Aktiva Tertentu tersebut. Nilai tercatat rata-rata suatu Aktiva Tertentu dalam suatu periode, termasuk jumlah biaya pinjaman yang telah dikapitalisasi sebelumnya, biasanya merupakan taksiran yang layak dari pengeluaran yang dihitung dengan menggunakan tingkat kapitalisasi dalam periode tersebut. 19. Pengertian mengenai aktivitas yang dibutuhkan untuk mempersiapkan pembangunan atau memproduksi Aktiva Tertentu tidak terbatas pada aktivitas konstruksi fisik, tetapi termasuk juga aktivitas teknik dan administrasi yang dibutuhkan sebelum dimulainya konstruksi fisik, seperti kegiatan untuk memperoleh perizinan yang dibutuhkan untuk membangun Aktiva Tertentu. Akan tetapi, dianggap tidak terdapat aktivitas apapun, apabila perusahaan hanya mendiamkan suatu aktiva tanpa kegiatan pembangunan atau produksi yang dapat mengubah kondisi aktiva tersebut. Misalnya, biaya pinjaman yang terjadi pada periode dimana tanah tertentu sedang dikembangkan harus dikapitalisasi. Akan tetapi apabila perusahaan membeli tanah tertentu untuk dibangun dan hanya mendiamkannya tanpa kegiatan apapun, maka biaya pinjaman yang timbul tidka boleh dikapitalisasi.

Penghentian Kapitalisasi 20. Kapitalisasi biaya pinjaman harus dihentikan apabila dalam suatu periode yang cukup lama perusahaan menangguhkan atau menunda aktivitas perolehan, pembangunan ataupun produksi. 21. Biaya pinjaman mungkin saja tetap ada selama perusahaan menunda atau memberhentikan untuk sementara waktu aktivitas untuk memperoleh, membangun atau memproduksi Aktiva Tertentu, biaya pinjaman selama masa ini tidak boleh dikapitalisasi. Pada keadaan tertentu, dapat saja terjadi penundaan atau pemberhentian sementara dar aktivitas konstruksi fisik karena menunggu penyelesaian dari pekerjaan teknik atau administrasi yang sedang berlangsung. Dalam keadaan ini kapitalisasi biaya pinjaman tetap berlangsung. Keadaan lainnya dimana kapitalisasi biaya pinjaman tetap berlangsung walaupun ada penundaan/pemberhentian sementara aktivitas untuk memperoleh, membangun atau memproduksi Aktiva Tertentu, yaitu dimana dalam proses memperoleh, membangun atau memproduksi secara teknik diharuskan atau dibutuhkan penundaan aktivitas. Misalnya, dalam proses pembangunan jembatan, kegiatan konstruksi fisik harus dihentikan sementara karena permukaan air sungai sedang pasang, dalam keadaan ini kapitalisasi biaya pinjaman tetap berlangsung hanya apabila di daerah tersebut naiknya permukaan air merupakan hal yang wajar. Berakhirnya Kapitalisasi Biaya Pinjaman 22. Kapitalisasi biaya pinjaman harus diakhiri apabila aktivitas untuk memperoleh, membangun atau memproduksi Aktiva Tertentu sesuai dengan tujuannya secara substansial telah selesai. 23. Satu aktiva biasanya siap untuk digunakan atau dijual sesuai tujuannya apabila kegiatan konstruksi fisik yang dibutuhkan telah selesai, walaupun mungkin masih dibutuhkan kegiatan admisitratif tertentu yang berkaitan dengan aktiva tersebut. Dalam keadaan ini biaya pinjaman tidak lagi boleh dikapitalisasi. 24. Apabila pembangunan atau konstruksi suatu aktiva dapat diselesaikan perbagian dimana bagian yang telah selesai dapat segera digunakan sementara bagian lainnya masih dalam penyelesaian, maka jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi adalah untuk bagian yang belum selesai saja. 25. Untuk suatu area perkantoran yang didalamnya terdapat beberapa gedung, maka masingmasing gedung dapat dianggap sebagai Aktiva Tertentu tersendiri, karena apabila gedung pertama telah selesai dapat langsung digunakan, dijual atau disewakan sesuai dengan tujuannya tanpa harus tergantung dengan penyelesaian gedung kedua. Hal ini berbeda dengan pembangunan suatu pabrik yang melibatkan beberapa tahapan proses produksi, pembangunan pabrik ini baru dapat dianggap selesai, bila seluruhnya selesai karena bagian yang lebih dulu secara fisik telah selesai tetap tidak dapat digunakan apabila bagian terakhir dari pembangunan pabrik selesai.

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor 26 (Revisi 1997) Biaya Pinjaman Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan ini terdiri dari Paragraf 26-37. Pernyataan ini harus dibaca dalam Konteks Paragraf 01-25. 26. Istilah-istilah berikut dipergunakan dalam standar ini, dengan pengertian sebagaimana dijelaskan: Biaya Pinjaman adalah bunga dan biaya lainnya yang harus ditanggung oleh suatu perusahaan sehubungan dengan peminjaman dana. Aktiva Tertentu yang memenuhi syarat (qualifying assets) - selanjutnya disebut Aktiva Tertentuadalah suatu aktiva yang membutuhkan waktu yang cukup lama agar siap untuk dipergunakan atau dijual sesuai dengan tujuannya. 27. Biaya pinjaman harus diakui sebagai beban pada periode terjadinya biaya pinjaman tersebut, kecuali untuk biaya pinjaman yang harus dikapitalisasi sesuai dengan paragraf 28. 28. Biaya pinjaman yang secara langsung dapat diatribusikan dengan perolehan, konstruksi atau produksi suatu Aktiva Tertentu harus dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya perolehan Aktiva Tertentu tersebut. Jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi tersebut harus ditentukan sesuai dengan standar ini. 29. Apabila pinjaman hanya digunakan untuk memperoleh suatu Aktiva Tertentu, maka jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi adalah seluruh biaya pinjaman yang timbul selama peminjaman dana tersebut dikurangi dengan pendapatan bunga yang diperoleh dari investasi sementara atas dana hasil pinjaman yang belum digunakan. 30. Apabila suatu dana berasal dari pinjaman yang tidak secara khusus digunakan untuk perolehan suatu Aktiva Tertentu tetapi pinjaman tersebut digunakan juga untuk perolehan Aktiva Tertentu, maka jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi ditentukan dengan mengalikan tingkat kapitalisasi terhadap pengeluaran yang terjadi untuk memperoleh Aktiva Tertentu. Tingkat Kapitalisasi dihitung berdasarkan rata-rata tertimbang dari biaya pinjaman dibagi dengan jumlah pinjaman dari suatu periode, (tidak termasuk jumlah pinjaman yang secara khusus digunakan untuk perolehan Aktiva Tertentu) jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi dalam periode tertentu tidak boleh melebihi jumlah biaya pinjaman yang terjadi selama periode tersebut. 31. Kapitalisasi biaya pinjaman sebagai bagian dari biaya perolehan suatu aktiva dimulai apabila: a. Pengeluaran untuk aktiva tersebut telah mulai dilakukan. b. Biaya pinjaman sedang terjadi. c. Aktivitas yang dibutuhkan untuk mempersiapkan pembangunan atau memproduksi Aktiva Tertentu sedang berlangsung. 32. Kapitalisasi biaya pinjaman harus dihentikan apabila dalam suatu periode yang cukup lama perusahaan menangguhkan atau menunda aktivitas perolehan, pembangunan ataupun produksi. 33. Kapitalisasi biaya pinjaman harus diakhiri apabila aktivitas untuk memperoleh, membangun atau memproduksi Aktiva Tertentu sesuai degan tujuannya secara substansial telah selesai.

34. Apabila pembangunan atau konstruksi suatu aktiva dapat diselesaikan perbagian dimana bagian yang telah selesai dapat segera digunakan sementara bagian lainnya masih dalam penyelesaian, maka jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi adalah untuk bagian yang belum selesai saja. Pengungkapan 35. Laporan keuangan harus mengungkapkan: a. Akuntansi untuk biaya pinjaman. b. Jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi untuk periode yang bersangkutan. c. Tingkat kapitalisasi yang dipergunakan. Masa Transisi 36. Penerapan standar ini harus dilakukan secara prospektif. Laporan keuangan untuk periode sebelum diberlakukannya standar ini tidak perlu dinyatakan kembali (restated). Tanggal Efektif 37. Standar ini diberlakukan untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 1997. Penerapan lebih dini dianjurkan.