PENGGUNAAN EXPECTANCY THEORY DALAM UPAYA MENGUKUR MOTIVASI KERJA KARYAWAN DI PDAM X

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dapat membangun perusahaan. Sumber daya tersebut terdiri atas 6M yaitu men (manusia),

GAMBARAN TINGKAT MOTIVASI KERJA KARYAWAN PT. TOS DENGAN MENGGUNAKAN METODE EXPECTANCY THEORY

PENGUKURAN TINGKAT MOTIVASI DAN DEMOTIVASI PEKERJA KONSTRUKSI PADA SUATU PROYEK DI SURABAYA

PENGARUH PENEMPATAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA (Studi pada karyawan PT Perkebunan Nusantara X (PG Watoetoelis) Sidoarjo)

DAFTAR PUSTAKA. Ahmad Tohardi. (2002). Pemahaman Praktis Manajemen Sumber Daya Manusia. Universitas Tanjung Pura. Bandung. Mandar Maju.

Analisis Tingkat Kepuasan Kerja Karyawan di UD.Padma Sari

PENGARUH LINGKUNGAN KAMPUS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA (Studi Kasus Universitas Pelita Harapan Surabaya)

BAB 6. Kesimpulan dan Saran

ANALISIS PENGARUH ENTREPRENEURIAL LEADERSHIP DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT TIGA PUTRA ADHI MANDIRI

School of Communication Inspiring Creative Innovation. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Pertemuan ke-5

Riset Per iila il k O u rgan isas

PERANCANGAN PRODUK SPRING BED DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas suatu perusahaan tidak dapat dipisahkan dari potensi sumber daya

EVALUASI SUPPLIER BAHAN BAKU PEMBUATAN TIANG PANCANG PADA PT.XYZ DENGAN MENGGUNAKAN AHP DAN LOSS FUNCTION

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi telah muncul sebagai fenomena baru yang telah dilahirkan oleh

ENYKA CUMALLA SARI B100

Bisma, Vol 1, No. 1, Mei 2016 SEMANGAT DAN KEGAIRAHAN KERJA KARYAWAN PADA SUPERMARKET KAISAR CABANG SIANTAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Motivasi merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan oleh

BAB I PENDAHULUAN. dengan ditempatkannya sumber daya manusia pada urutan pertama unsur-unsur

Faktor-faktor Kepuasan Kerja yang Berpengaruh Terhadap Komitmen Organisasi Karyawan Eselon V PT. Pindad (Persero) *

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PT. DELTA MERLIN DUNIA TEXTILE DI KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. mengajar yang mampu mengembangkan hasil belajar semaksimal mungkin

ANALISIS PERSEPSI JASA PELAYANAN PENDIDIKAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KANO DAN IPA PADA PERGURUAN XYZ

PENGARUH PENGALAMAN KERJA, KOMPETENSI SOSIAL DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA BAGIAN PEMASARAN PT ADIRA FINANCE SINGARAJA

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PASAMAN

Candra, et al,. Pengaruh kepemimpinan transformasional dan Motivasi terhadap...

KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTAR KARYAWAN DAN MOTIVASI KERJA PADA KARYAWAN PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk KANTOR WILAYAH SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

II. TINJAUAN PUSTAKA.1

Nur Septi Aqmarina Hamidah Nayati Utami Arik Prasetya Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

vii Universitas Kristen Maranatha

Penerapan Motivasi Karyawan Menurut Teori Dua Faktor Frederick Herzberg Pada PT Aristika Kreasi Mandiri

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGARUH OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY (OHS) TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA KARYAWAN

DIPONEGORO JOURNAL OF SOCIAL AND POLITIC Tahun 2013, Hal 1-7

DAMPAK MOTIVASI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS DI PT. SEMEN BATURAJA (PERSERO), TBK SITE PANJANG. Riana Septiani 2) Aryo Wahyudi

PENENTUAN PRIORITAS TERHADAP TUGAS OPERATOR PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

PERANAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT TOLAN TIGA INDONESIA MEDAN

HUBUNGAN LINGKUNGAN KERJA DENGAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI BAGIAN SEKRETARIAT DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan hal yang sangat erat kaitannya dengan

TINJAUAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI GRAND ROCKY HOTEL BUKITTINGGI

Abstrak. iii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keyword: financial compensation, no financial compensation, job satisfaction, achievement employee work ABSTRAK

Analisis Kepuasan Pelanggan Terhadap Pelayanan Hotel Lido Graha dengan Metode Quality Functions Deployment (QFD)

PENGARUH MOTIVASI DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BALAI WILAYAH SUNGAI KALIMANTAN III DI MARINDA

BAB I PENDAHULUAN. masing-masing memberikan kontribusi yang berbeda-beda dan memiliki fungsi. dan produkifitas kerja organisasi sebagai keseluruhan.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI KERJA PEGAWAI KANTOR CAMAT KECAMATAN LIMUN KABUPATEN SAROLANGUN

Adalah proses yang menghasilkan intensitas, arah dan ketekunan individu dalam usaha untuk mencapai tujuan.

ABSTRAK. iii Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH MOTIVASI KERJA, PENGAWASAN DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BANK SYARIAH MANDIRI CABANG PADANG JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia atau SDM adalah salah satu faktor yang sangat

Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada Perusahaan Susu Aneka Rasa Mommy Cow Tulungagung

PENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN KERJA, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. PERTAMINA RU VI BALONGAN

THE ROLE OF PERFORMANCE STANDARD APPLICATION IN SUPPORTING EMPLOYEE S MOTIVATION (CASE STUDY ON FRONT OFFICE DEPARTEMENT OF HOTEL SANTIKA BANDUNG)

BAB 1 PENDAHULUAN. listrikan Indonesia. PLN merupakan satu-satunya perusahaan milik negara

Perbedaan Tingkat Stres Kerja Operator SPBU ditinjau dari Shift Kerja ((Studi Di SPBU Kabupaten Ciamis Tahun 2014)

HUBUNGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN TERHADAP KINERJA PELAYANAN PADA HOTEL MERPATI PONTIANAK

VOLUME I No 3 Juli 2013 Halaman

MOTIVASI KERJA SEBAGAI DORONGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA PERUSAHAAN JASA KONSTRUKSI

PENGARUH MOTIVASI KERJA, INSENTIF, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PD. BPR BKK Wonogiri)

E-Jurnal Agribisnis dan Agrowisata ISSN: Vol. 4, No. 3, Juli 2015

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

II. LANDASAN TEORI. Menurut Lussier (2005: 486) mengatakan bahwa iklim organisasi adalah persepsi

HUBUNGAN PARENTAL DISCIPLINE

BAB I PENDAHULUAN. pemimpin. Setiap pemimpin perlu memiliki aspek-aspek kepribadian yang dapat

ANALISIS PENGARUH BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. HSP ACADEMY

PELAKSANAAN PEMBERIAN MOTIVASI DALAM MENINGKATKAN SEMANGAT KERJA KARYAWAN YULISYA FITRIYANI MARIATY IBRAHIM

Bisma, Vol 1, No. 4, Agustus 2016 GAYA KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF PADA HOTEL GARUDA DI PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

ANALISIS KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI WATER BASE PT.CAT TUNGGAL DJAJA INDAH

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan usaha yang semakin ketat membuat perusahaan diharapkan mampu

ABSTRACT. Keywords: Training program, Work Performance, Employees.

Abstrak. Pengaruh Gaji dan Bonus Terhadap Kinerja Karywan Hotel Garuda Plaza Medan. Oleh: SADLIFAHROZI

PERAN KEPUASAN KERJA DALAM MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PELAKSANAAN PENILAIAN PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. BANK MANDIRI (PERSERO)TBK CABANG BENGKALIS. Abstract

PEMBINAAN PEGAWAI DALAM PELAKSANAAN TUGAS DI BIRO UMUM KANTOR GUBERNUR PROVINSI SUMATERA BARAT

PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. BANK MEGA SYARIAH CABANG PASAR SUKARAMAI PEKANBARU Oleh :

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN PELATIHAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT PERTAMINA (PERSERO) UPMS IV SEMARANG

Volume VII Nomor 1, Februari 2017 ISSN: Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memelihara perilaku manusia. Motivasi ini merupakan subyek yang penting bagi

HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN KERJA DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN (Studi Literatur)

Peranan Employee Relations Sebagai Fasilitas Peningkatan Kinerja Staf Pengajar

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KOTA SAMARINDA

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN DENGAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI BAGIAN ASISTEN PEMERINTAHAN KANTOR GUBERNUR SUMATERA BARAT ARTIKEL ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

KOMPETENSI SDM DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN AKUNTANSI KSP DI KABUPATEN JEPARA. Fatchur Rohman 1

Abstraksi. Key words: Kinerja Karyawan, Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja. Path Analysis

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KOTA PADANG

ORGANIZATIONAL BEHAVIOR. Motivasi Sumber Daya Manusia

PENGEMBANGAN KARIR PEGAWAI PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PASAMAN BARAT. Elizar Ramli 1

MAKSI Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

RANCANGAN STRATEGI PENINGKATAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA LINI PRODUKSI 2 DEPARTEMEN PRODUKSI PT. XYZ DELI SERDANG TESIS OLEH

ABSTRACT. Keywords : Leadership style, Compensation, Motivation, Performance

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, perkembangan dan persaingan dunia usaha sangat pesat

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DAN IKLIM ORGANISASI DENGAN KEPUASAN KERJA PENGAWAI NEGERI SIPIL

Rita Mustika Sihotang, Agus Hermani DS, Sri Suryoko Program Studi Administrasi Bisnis Universitas Diponegoro.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Motivasi dan Kepemimpinan

Transkripsi:

e-jurnal Teknik Industri FT USU Vol 2, No. 1, Mei 2013 pp. 32-36 PENGGUNAAN EXPECTANCY THEORY DALAM UPAYA MENGUKUR MOTIVASI KERJA KARYAWAN DI PDAM X Nadia Kurnia Putri 1, Sugih Arto Pujangkoro 2, Aulia Ishak 3 Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara Jl. Almamater Kampus USU, Medan 20155 Email : nadiakurniaputri@ymail.com Email : sugiharto@usu.ac.id Email : aulia.ishak@usu.ac.id Abstrak. PDAM X selalu berusaha untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan dalam mencapai tujuan perusahaan. Hal ini dikarenakan penurunan motivasi kerja karyawan yang dapat diketahui dari ketidakhadiran karyawan sebesar 28,06%. Penelitian ini menggunakan metode Expectancy Theory. Metode Expectancy Theory digunakan untuk mengetahui tingkat motivasi kerja karyawan, dan mengidentifikasi faktor-faktor motivasi kerja karyawan. Hasil penelitian dengan menggunakan metode Expectancy Theory menunjukan bahwa karyawan yang bekerja pada motivasi rendah (46,67%), karyawan yang bekerja pada motivasi sedang (33,33%), sedangkan karyawan yang bekerja pada motivasi tinggi (20,00%). Faktor utama yang mempengaruhi motivasi kerja karyawan adalah gaji yang meningkat dengan total nilai motivasi 20,63. Saran bagi perusahaan adalah menyediakan kotak saran agar para karyawan dapat menyampaikan keluhan mereka selama bekerja. Kata Kunci :, Expectancy Theory, Harapan, Instrumentalitas, Valensi. Abstract. PDAM X is always trying to increase employee s work motivation to achieving the goal of the company. It is cause of decrease employee s work motivation that can be know from employee s absence. This research is using Expectancy Theory method. The Method of Expectancy theory is used to know the level of employee s work motivation and identifies the factors of employees work motivation The result with using the Expectancy Theory method show that the employee who work on lower motivation (46,67%), the employee who work on average motivation (33,33%), however employees who work on highest motivation (20,00%). The main factor that influence of employee s work motivation is increasing of salary with the total of motivation score 20,625. The advice for the company is to provide a suggestion box in order to employees can be convey their complain during the work. Keywords: Motivation, Expectancy Theory, Excpectancy, Instrumentality, Valence 1 Mahasiswa Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara 2 Dosen Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara 3 Dosen Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara 32

Nadia Kurnia Putri, et al/ Penggunaan Expectancy Theory Dalam Upaya Mengukur Kerja Karyawan Di PDAM X/ e-jti 1. PENDAHULUAN Perusahaan merupakan organisasi yang mengkoordinir sumber-sumber ekonomi untuk mencari keuntungan dan memuaskan masyarakat. Suatu perusahaan dapat berdiri apabila memiliki semua sumber daya yang dapat membangun perusahaan. Sumber daya tersebut terdiri atas 6M yaitu men (manusia), money (modal), methode (metode), machines (mesin-mesin), materials (bahan baku) dan market (pemasaran). Salah satu sumber daya yang penting dari beberapa sumber daya tersebut adalah sumber daya manusia dimana manusia yang menjadi perencana dan pelaku aktif dari setiap organisasi yang dapat memberikan kontribusi keuntungan bagi perusahaan. Keberhasilan suatu perusahaan terletak pada bagaimana mengelola sumber daya manusia (SDM) yaitu mulai dari tahapan perekrutan, seleksi, penempatan, pengembangan sampai dengan berakhirnya karir yang bersangkutan. menjadi sangat penting karena dengan motivasi diharapkan setiap karyawan mau bekerja keras dan antusias untuk mencapai produktivitas kerja yang tinggi (Hasibuan, 1996). akan memberikan inspirasi, dorongan, dan semangat kerja bagi karyawan sehingga terjalin hubungan kerja yang baik antara karyawan dan pimpinan sehingga tujuan organisasi dapat tercapai secara maksimal. Teori motivasi harapan yang dikembangkan Vroom merupakan teori mengenai proses motivasi kerja. Teori motivasi kerja ditekankan pada proses yang terjadi mulai dari timbulnya kebutuhan sampai tercapainya tujuan dan penghargaan yang diinginkan. Teori harapan atau Expectancy Theory membantu menjelaskan mengapa banyak karyawan yang tidak termotivasi pada pekerjaan mereka sehingga tidak memberikan yang terbaik dari potensi yang mereka miliki. Penelitian mengenai motivasi kerja karyawan pernah dilakukan oleh Lunenburg pada tahun 2011 di Amerika Serikat di mana dari hasil penelitiannya diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja karyawan. PDAM X adalah sebuah perusahaan penyedia air bersih. PDAM X selalu berusaha meningkatkan motivasi kerja karyawan. Mengingat motivasi sangat penting dalam mencapai tujuan perusahaan, maka perlu diusahakan agar motivasi kerja karyawan PDAM X dapat ditingkatkan. Penurunan motivasi kerja ditunjukkan oleh tingginya tingkat absensi karyawan PDAM X. Data tingkat absensi karyawan menunjukkan besarnya angka persentase karyawan yang absen dalam kurun waktu 1 tahun cukup memprihatinkan tiap bulannya yaitu 28,06% dan tingkat kehadiran hanya 71,94%. Besarnya angka persentase karyawan yang absen dapat menjadi indikator penurunan motivasi kerja karyawan. Untuk memperjelas tingkat motivasi kerja karyawan di PDAM X perlu dilakukan pengukuran motivasi kerja karyawan. Pengukuran tingkat motivasi kerja karyawan dilakukan dengan menggunakan Expectancy Theory (Teori Harapan). Pengukuran dengan teori ini dipilih karena untuk mengetahui tingkat motivasi kerja karyawan, dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja karyawan di PDAM X. 2. METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan selama bulan Oktober 2012 di PDAM X. Penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif di mana penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data dan informasi secara langsung dari karyawan-karyawan PDAM X mengenai faktorfaktor yang dapat memotivasi mereka dalam bekerja (Sinulingga, 2011). Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah kuesioner dengan skala Likert di mana atribut-atribut yang digunakan dalam kuesioner merupakan atribut dari hasil penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan oleh Lunenburg pada tahun 2011. Populasi dari penelitian adalah seluruh karyawan di kantor PDAM X yang berjumlah 30 orang. Sampel diambil dengan menggunakan metode purposive sampling dikarenakan sampel yang diambil adalah orang-orang tertentu sebagai sumber informasi. Selain menggunakan kuesioner, peneliti juga mengumpulkan data dengan teknik observasi, wawancara, dokumentasi, serta teknik kepustakaan untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian. Prosedur penelitian dimulai dengan studi pendahuluan dan studi literatur, kemudian dilanjutkan dengan pengumpulan data, baik data primer maupun data sekunder yang diperlukan dalam penelitian. Tingkat motivasi kerja karyawan diketahui dengan menggunakan metode Expectancy Theory. Metode Expectancy Theory dapat digunakan untuk mengetahui tingkat motivasi kerja karyawan, dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja karyawan di PDAM X. Dari hasil pengukuran tingkat motivasi kerja, diperoleh kesimpulan dan saran yang dapat diberikan untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Hasil Penyebaran Kuesioner Berdasarkan penyebaran kuesioner diperoleh 10 atribut peringkat tertinggi yang dapat dilihat pada Tabel 1. Dari Tabel 1. dapat diketahui bahwa peringkat pertama yang mempengaruhi motivasi kerja karyawan adalah gaji meningkat, sedangkan peringkat terakhir yang mempengaryhi motivasi kerja karyawan adalah pemimpin yang selalu memberikan perhatian kepada karyawan. 33

Nadia Kurnia Putri, et al/ Penggunaan Expectancy Theory Dalam Upaya Mengukur Kerja Karyawan Di PDAM X/ e-jti Table 1. Hasil Jawaban Kuesioner No. Atribut 1. Gaji meningkat 2. Pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) 3. Adanya Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JamSosTek) 4. Pemberian bonus bagi karyawan yang telah menunjukan hasil kinerja yang baik Adanya hubungan, dan komunikasi yang 5. baik antara atasan, rekan kerja, dan bawahan 6. Adanya pesangon yang disediakan perusahaan 7. Peluang kenaikan pangkat semakin besar 8. Adanya perlakuan yang adil dari atasan kepada karyawan dalam bekerja 9. Lingkungan tempat kerja yang aman, nyaman, dan kondusif 10. Pemimpin selalu memberikan perhatian kepada karyawan 3.2. Perhitungan Kerja Tahapan perhitungan motivasi kerja karyawan sebagai berikut : 1. Mengalikan valensi 2 dengan instrumentasi untuk masing-masing pertanyaan. Setelah dikalikan, dilanjutkan dengan penjumlahan dari seluruh pertanyaan dari responden. Total penjumlahan dari perkalian valensi 2 dengan instrumentasi pada setiap responden disebut dengan valensi 1 (V1 Total). V1 = f (V2 x I) 2. Perkalian valensi 1 dengan harapan (Expectancy) bertujuan untuk mendapatkan skor motivasi kerja. M = f (V1 x E) *(Victor H. Vroom) Hasil perhitungan skor motivasi kerja dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Hasil Perhitungan Skor Kerja Responden T(V1) Expectancy Skor 1. 3,88 0,75 2,91 2. 5,38 0,75 4,03 3. 3,63 1,00 3,63 4. 5,50 1,00 5,50 5. 3,13 0,50 1,56 6. 5,75 0,75 4,31 7. 5,50 1,00 5,50 8. 3,50 0,75 2,63 9. 5,88 0,50 2,94 10. 6,50 0,50 3,25 11. 2,13 0,75 1,59 12. 2,50 0,50 1,25 13. 5,50 0,75 4,13 14. 5,75 0,50 2,88 Tabel 2. Hasil Perhitungan Skor Kerja (Lanjutan) Responden T(V1) Expectancy Skor 15. 5,75 1,00 5,75 16. 3,13 050 1,56 17. 2,25 0,50 1,13 18. 2,88 0,75 2,16 19. 2,88 0,75 2,16 20. 7,13 1,00 7,13 21. 1,88 1,00 1,88 22. 4,50 0,75 3,38 23. 5,50 1,00 5,50 24. 5,50 1,00 5,50 25. 2,13 0,75 1,59 26. 0,75 0,50 0,38 27. 3,50 1,00 3,50 28. 1,13 0,50 0,56 29. 1,75 0,75 1,31 30. 2,75 0,75 2,06 Total 91,63 Hasil perhitungan motivasi kerja karyawan pada Tabel 4. maka diperoleh skor total motivasi karyawan sebesar 91,63. 3. Untuk mengetahui tingkat motivasi kerja karyawan, maka motivasi dibagi terhadap 3 kelas yakni kelas motivasi rendah, motivasi sedang dan motivasi tinggi. Caranya dengan menghitung range (Nilai maksimal Nilai minimal), lalu range tersebut dibagi dengan jumlah kelas untuk mendapatkan panjang kelas interval. - Rata-rata skor Kerja adalah = 91,63 / 30 = 3,05 - Range = maksimum minimum = 7,13 (0,38) = 6,75 - Panjang kelas interval = Range/3 = 6,75 / 3 = 2,25 Setelah dilakukan perhitungan terhadap panjang kelas motivasi, kelas motivasi dibagi ke dalam 3 kelas dengan panjang kelas yaitu: 1. Kelas Rendah motivasi rendah adalah skor 0,38 < x < 2,63. 2. Kelas Sedang motivasi sedang adalah skor 2,63 < x < 4,88. 3. Kelas Tinggi motivasi tinggi adalah skor 4,88 < x < 7,13. Berikut ini merupakan pembagian responden ke dalam kelas motivasi berdasarkan skor penilaian motivasi. 34

Nadia Kurnia Putri, et al/ Penggunaan Expectancy Theory Dalam Upaya Mengukur Kerja Karyawan Di PDAM X/ e-jti Tabel 3. Klasifikasi Tingkat Responden Berdasarkan Skor Resp. Skor Rendah Sedang Tinggi 0,38 < x < 2,63 2,63 < x < 4,88 4,88 < x < 7,13 1. 2.906 2. 4.031 3. 3.625 4. 5.500 5. 1.563 6. 4.313 7. 5.500 8. 2.625 9. 2.938 10. 3.250 11. 1.594 12. 1.250 13. 4.125 14. 2.875 15. 5.750 16. 1.563 17. 1.125 18. 2.156 19. 2.156 20. 7.125 21. 1.875 22. 3.375 23 5.500 24. 5.500 25. 1.594 26. 0.375 27. 3.500 28. 0.563 29. 1.313 30. 2.063 Total 14 10 6 (%) 46,47 33,33 20,00 Klasifikasi tingkat motivasi responden berdasarkan skor motivasi pada Tabel 3. diperoleh bahwa karyawan yang tergolong tingkat motivasi rendah 14 orang, karyawan yang tergolong tingkat motivasi sedang 10 orang, dan karyawan yang tergolong dalam tingkat motivasi tinggi 6 orang. Persentasi tingkat motivasi kerja karyawan dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1. Klasifikasi Tingkat Kerja Karyawan Berdasarkan tingkat motivasi kerja karyawan pada Gambar 1. dapat diketahui bahwa tingkat motivasi rendah sebesar 46,67%, motivasi sedang sebesar 33,33%, dan motivasi tinggi sebesar 20,00%. 3.3. Penentuan Faktor-Faktor Pengukuran ini ditujukan untuk mengetahui nilai dari masing-masing atribut yang menjadi faktor motivasi kerja. Nilai masing-masing faktor diperoleh berdasarkan perkalian skor hasil pertanyaan 1 (harapan) dengan skor hasil pertanyaan 2 (valensi 2) tiap responden yang dapat dilihat pada Tabel 2. Hasil perkalian ini kemudian dibagi 30 (dikarenakan jumlah responden sebanyak 30 orang) untuk mendapatkan nilai rata-rata masing-masing atribut. Hasil pengurutan perhitungan nilai rata-rata dari masing-masing faktor motivasi kerja dapat dilihat pada Tabel 4. No. Tabel 4. Hasil Perhitungan Nilai Rata-Rata untuk Masing-Masing Faktor Kerja Faktor-faktor Kerja Total Nilai Faktor Kerja Nilai Ratarata Faktor Kerja 1. Gaji meningkat 20,63 0,69 2. Pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) 9,75 0,33 Adanya Jaminan 3. Sosial Tenaga Kerja 15,38 0,51 (JamSosTek) 4. Pemberian bonus bagi karyawan yang telah menunjukan hasil kinerja yang baik 14,88 0,50 Adanya hubungan, 5. dan komunikasi yang baik antara atasan, 8,13 0,27 rekan kerja, dan bawahan Adanya pesangon 6. yang disediakan 13,50 0,45 perusahaan Peluang kenaikan 7. pangkat semakin 9,00 0,30 besar Adanya perlakuan 8. yang adil dari atasan kepada karyawan dalam bekerja 9,63 0,32 Lingkungan tempat 9. kerja yang aman, 9,50 0,31 nyaman, dan kondusif Pemimpin selalu 10. memberikan perhatian kepada karyawan 7,50 0,25 35

Nadia Kurnia Putri, et al/ Penggunaan Expectancy Theory Dalam Upaya Mengukur Kerja Karyawan Di PDAM X/ e-jti Dari Tabel 4. diketahui bahwa total nilai faktor motivasi kerja yang sangat mempengaruhi motivasi kerja karyawan adalah gaji meningkat yaitu sebesar 20,63, sedangkan nilai faktor motivasi kerja yang terendah adalah pemimpin yang selalu memberikan perhatian kepada karyawan yaitu sebesar 7,50. 4. KESIMPULAN Hasil pengukuran motivasi kerja karyawan dengan menggunakan metode Expectancy Theory menunjukkan bahwa karyawan PDAM X yang tergolong dalam motivasi rendah masih tinggi yaitu sebesar 46,67%, karyawan yang tergolong pada motivasi kerja sedang sebesar 33,33%, dan karyawan yang tergolong dalam motivasi kerja tinggi hanya sebesar 20,00%. Faktor utama yang mempengaruhi motivasi kerja karyawan adalah gaji meningkat dengan total nilai motivasi sebesar 20,63. DAFTAR PUSTAKA Arep, Ishak, dan Hendri Tanjung. 2003. Manajemen. PT. Grasindo : Jakarta. Danim, Sudarwan. 2004. Kepemimpinan & Efektivitas Kelompok. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Ginting, Rosnani, 2010. Perancangan Produk. Graha Ilmu : Yogyakarta. Hasibuan, Malayu. 1996. Organisasi. Bumi Aksara : Jakarta. Herzberg, Frederick. 1968. One More Time: How Do You Motive Employes?. Harvard Business Review. Lunenburg, Fred. C. 2011. Expectancy Theory of Motivation: Motivating by Altering Expectations. International Journal Of Management, Business, Aan Administration, Vol. 15, No. 1. Maslow, Abraham H. 1970. Motivation And Personality. New York : Happer & Row Publisher. Robbins, Stephen P, dan Timothy A. Judge. 2008. Perilaku Organisasi. Jakarta : Salemba Empat. Siagian. P. 1995. Teori Dan Aplikasinya. Jakarta : PT Rineka Cipta. Sinulingga, Sukaria. 2011. Metodologi Penelitian. USU Press : Medan. Vroom, Victor. H. (1964). Work and motivation. San Francisco, CA: Jossey-Bass. Winardi, J. 2007. dan Pemotivasian dalam Manajemen. PT. Raja Grafindo Persada : Jakarta. 36