III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dikebun percobaan Politeknik Negeri Lampung,

dokumen-dokumen yang mirip
I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Suka Banjar Kecamatan Gedong Tataan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca laboratorium Lapangan Terpadu

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Kel. Gunung sulah, Kec.Way Halim, Kota Bandar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lahan percobaan Politeknik Negeri Lampung, Bandar

III BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan. Kabupaten Pesawaran dari Oktober 2011 sampai April 2012.

II. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Gunung Terang, Gang Swadaya VI,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Gunung Terang, Jalan Swadaya IV,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Laboratorium Lapang Terpadu

III. MATERI DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan STIPER Dharma Wacana Metro,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Sepang Jaya Kecamatan Labuhan Ratu Bandar

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan Politeknik Negeri Lampung yang berada pada

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate,

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. laut, dengan topografi datar. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2015 sampai

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada titik koordinat LS dan BT

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016 sampai dengan Juli 2016

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Mei 2016

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Lapangan Terpadu Universitas Lampung

III. BAHAN DAN METODE. Rajabasa dari bulan Januari 2011 sampai dengan Juni Permata yang diproduksi PT East West Seed Indonesia, gula aren, dedak

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di kebun Kota Sepang Jaya, Kecamatan Labuhan Ratu,

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Istimewa Yogyakarta. Waktu pelaksanaan dimulai pada bulan September 2015

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca dan laboratorium Ilmu Tanah Fakultas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Laboratorium Terpadu dan Laboratorium

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Hortikultura Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan laboratoriun lapangan terpadu

BAB III BAHAN DAN METODE. Medan Area yang berlokasi di Jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2011 sampai dengan Januari

III. MATERI DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Lahan Percobaan Lapang Terpadu dan Laboratorium

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu dan Laboratorium Ilmu

BAB III METODOLOGI. Penelitian ini dilakukan dari bulan Oktober 2014 sampai bulan Januari 2015

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan yang terletak di Desa Rejomulyo,

BAB III METODE PENELITIAN. Ciparay, pada ketinggian sekitar 625 m, di atas permukaan laut dengan jenis tanah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE Bahan Waktu dan Tempat Penelitian Rancangan Percobaan ProsedurPenelitian

III. BAHAN DAN METODE. Laboratorium Produksi Perkebunan Fakultas Pertanian Universitas Lampung

III. MATERI DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Greenhouse Jurusan Bioloi Fakultas Sains dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang terpadu Universitas Lampung di

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. Lahan (TSDAL) Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Pertanian Universitas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca gedung Hortikultura Universitas Lampung

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Kebun Percobaan Universitas Lampung, dari bulan

Cara Menanam Tomat Dalam Polybag

BAHAN DAN METODE. Bahan yang digunakan adalah benih padi Varietas Ciherang, Urea, SP-36,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan kampus Universitas Islam Negeri

III. BAHAN DAN METODE. Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi

Tata Cara penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Dulomo Utara Kecamatan

III. MATERI DAN METODE. Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, terletak dijalan

BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

III. BAHAN DAN METODE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu, Fakultas Pertanian,

Penelitian ini dilaksanakan pada Juni sampai Oktober 2014 di Rumah Kaca. Lapangan Terpadu dan Laboratorium Benih dan Pemuliaan Tanaman

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari - Maret 2017 di Lahan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Dulomo Utara, Kecamatan Kota

BAHAN DAN METODE. Pada musim tanam pertama penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan bulan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan September 2015 di

III. TATA LAKSANA TUGAS AKHIR

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan Alat dan Bahan Metode Percobaan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Penelitian Natar, Lampung Selatan dan

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian

Oleh Administrator Kamis, 07 November :05 - Terakhir Diupdate Kamis, 07 November :09

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Hajimena Kecamatan Natar mulai

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi

I. TATA CARA PENELITIAN. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

III. MATERI DAN METODE

TATA CARA PENELITIAN. A. Rencana Waktu dan Tempat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni - Juli 2017 bertempat di

Transkripsi:

III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dikebun percobaan Politeknik Negeri Lampung, Bandar lampung. Waktu penelitian dilaksanakan sejak bulan Mei 2011 sampai dengan panen sekitar bulan September 2011. 3.2 Bahan dan Alat Alat yang digunakan adalah polibag, ajir, alat tulis, tali rafia, alat untuk penyiraman (ember, selang, dan lain lain), termometer tanah, oven, cangkul, handsprayer, paranet, terpal, dan nametag. Bahan yang digunakan adalah benih tomat benih tomat kultivar Permata yang di produksi oleh PT. East Seed Indonesia, insektisida karbofuran (Furadan 3G), pupuk NPK Phonska (15:15:15), bokashi pukan kambing, bokashi pukan kuda, dan tanah top soil. Benih tomat yang digunakan adalah benih Kultivar Permata. Tomat ini merupakan tomat hibrida tipe determinate yang cocok ditanam pada dataran rendah. Buah ini berbentuk oval, warna buah muda hijau dan merah pada waktu masak. Tekstur daging buah ini keras, renyah dan tahan simpan atau transportasi jarak jauh, dengan bobotnya yang mencapai 70-100 gram per buah. Kultivar permata cukup tahan genangan air, toleran layu bakteri dan layu Fusarium race 1.

22 Tomat ini siap dipanen mulai umur 70-80 HST dengan hasil mencapai 3 kg per tanaman atau 50-70 ton/ha. 3.3 Metode penelitian Penelitian ini ditata dengan menggunakan Rancangan Teracak Kelompok Sempurna (RKTS) dan menggunakan Rancangan Perlakuan Tunggal. Setiap perlakuan dilakukan tiga kali ulangan. Homogenitas ragam antar perlakuan diuji dengan uji Bartlet dan aditivitas data di uji dengan uji Tukey. Bila kedua asumsi ini terpenuhi, maka pemisahan nilai tengah dilakukan dengan menggunakan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf α 5%. Perlakuan yang diterapkan adalah sebagai berikut: P 0 = Tanpa pupuk P 1 = Bokashi kuda 600 gr/tanaman P 2 = Bokashi kambing 600 gr/tanaman P 3 = Bokashi kuda (300 gr/tanaman) + ½ dosis NPK (15 g/tanaman) P 4 = Bokashi kambing (300 gr/tanaman) + ½ dosis NPK (15 g/tanaman) P 5 = Bokashi kuda (300 gr/tanaman) + bokashi kambing (300 gr/tanaman) P 6 = Pupuk NPK dosis rekomendasi (30 gr/tanaman) Pada penelitian ini terdapat 21 petak percobaan dengan 168 tanaman tomat yang ditanam dalam polibag dengan jarak tanam antar polibag 60x50 cm. Setiap petak percobaan terdapat 8 tanaman tomat. Pada petak percobaan tersebut terdapat 4 tanaman tomat yang dijadikan sampel untuk diamati. Denah tata letak percobaan dapat dilihat pada gambar (Gambar 2).

23 1,00 m 50 cm 2,30 m 60 cm Gambar 2. Jarak tanam antar polibag

24 Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3 U P1 P2 P6 P3 P4 P1 P5 P0 P0 P2 P6 P2 P0 P1 P3 P6 P3 P5 P4 P5 P4 Gambar 3. Denah Tata Letak Percobaan

25 3.4 Pelaksanaan Penelitian 3.4.1 Persiapan lahan Pembersihan lahan yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi pembersihan rumput dan gulma dilahan tempat untuk meletakkan polibag, membersihkan sisasisa akar tanaman yang telah disemprot dengan herbisida. Selanjutnya tanah dikoret dan diratakan dengan cangkul. 3.4.2 Persiapan media tanam Sebelum penanaman tanaman tomat, dilakukan pengisian polibag menggunakan tanah subur (top soil). Media tanam yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanah top soil yang berasal dari BLPP HajiMena Lampung Selatan. Media tanam dimasukkan kedalam polibag berukuran 10 kg. Pengisian media tanam dilakukan sampai batas 5 cm dari mulut polibag bagian atas. Pengisian polibag menggunakan tanah top soil dengan tujuan agar tanah yang digunakan gembur sehingga aerasi maupun drainase tanah menjadi baik. Gambar 4. Persiapan media tanam

26 3.4.3 Pembuatan Bokashi pukan kambing dan kuda Bahan-bahan yang diperlukan dalam pembuatan bokashi pukan kuda atau kambing yaitu 300 kg pukan kuda/kambing, 50 kg dedak, 50 kg sekam padi, 20 sendok makan gula merah, 100cc BEKA, dan air 40 liter (secukupnya). Cara pembuatan bokashi pukan kuda atau kambing yaitu : 1. Pukan kambing/kuda, katul/dedak, sekam dicampur hingga rata dan menjadi adonan 2. Gula merah, BEKA, air dicampur,, disiramkan pada adonan secara merata 3. Setelah semua tercampur dengan rata. Adonan ditutup dengan menggunakan plastik selama beberapa hari. Adonan disimpan diruang terbuka tetapi tidak boleh terkena sinar matahari. (a) (b) Gambar 5. (a) pembuatan bokashi pupuk kandang, (b) penutupan bokashi dengan plastik 3.4.4 Penyemaian Benih Tomat Sebelum penyemaian sebaiknya dilakukan pemilihan benih yang bermutu agar mengurangi persentase kegagalan perkecambahan. Sebelum benih disemai

27 sebaiknya benih direndam dahulu pada air hangat agar benih dapat menghentikan masa dormansinya. Benih tomat disemai ke dalam contongan yang terbuat dari daun pisang dan telah berisi media berupa campuran tanah dengan pukan dengan perbandingan 1:1. Benih tomat yang telah selesai disemai selanjutnya diletakkan di tempat yang ternaungi. Setelah berkecambah dan berumur 3-4 minggu selanjutnya bibit dipindah tanamkan ke dalam polibag (Gambar 6). Gambar 6. Penyemaian benih tomat 3.4.5 Aplikasi Bokashi pukan kambing dan kuda Bokashi pukan kambing didapatkan langsung dari peternakan kambing didaerah Kemiling Tanjung Karang Barat, Bandar Lampung. Kotoran kambing yang sudah ada dikumpulkan dan telah tercampur dengan tanah sehingga menjadi pupuk kandang kambing yang telah jadi dan siap diaplikasikan. Bokashi pukan kuda didapatkan dari Taman bumi kedaton, Bandar lampung. Dari peternakan kuda, kotoran kuda dikumpulkan lalu dikemas sehingga dapat digunakan sebagai pupuk kandang. Sebelum pukan kambing dan kuda diaplikasikan, dibuat lubang tanam dengan menggunakan tugal. Aplikasi pukan kuda diberikan pertanaman tomat dengan

28 cara ditugal. Dosis pukan kambing dan kuda yang diberikan sebesar 20 ton/ha. Masing-masing tanaman tomat per polibag mendapatkan kompos sebesar 600 gr/polibag yang diperoleh dari hasil perhitungan sebagai berikut: Dik: Luas lahan = 1ha = 10000 m 2 Jarak tanam = 60x50 cm = 0 0,3 m 2 Dosis bokashi = 20 ton/ha = 20000 kg Dit : Kebutuhan pupuk pertanaman? Jumlah tanaman tomat/ha = luas lahan/ jarak tanam = 10000 m 2 / 0,3 m 2 = 33333,33 tanaman Kebutuhan pupuk pertanaman = dosis bokashi / jumlah tanaman = 20000 kg / 33333,33 = 0,6 kg = 600 gr / tanaman 3.4.6 Aplikasi Pupuk NPK majemuk (15:15:15) Aplikasi pupuk NPK majemuk (15:15:15) dilakukan 1 minggu setelah pindah tanam ke polibag. Pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk NPK Phonska (15:15:15) dengan dosis 1000 kg/ha. Pada percobaan ini aplikasi pupuk diberikan pertanaman tomat. Masing masing tanaman tomat mendapatkan dosis perlakuan pupuk anorganik sebesar 15 gr/ tanaman yang diperoleh dari hasil perhitungan sebagai berikut:

29 Dik: Luas lahan = 1ha = 10000 m 2 Jarak tanam = 50x60 cm = 0 0,3 m 2 Dosis pupuk anorganik majemuk (15:15:15) = 1000 kg/ha Dit : Kebutuhan pupuk pertanaman? Jumlah tanaman tomat/ha = luas lahan/ jarak tanam = 10000 m 2 / 0,3 m 2 = 33333,33 tanaman Kebutuhan pupuk pertanaman (P6) = dosis pupuk anorganik/jumlah tanaman = 1000/ 33333 = 0,030 kg = 30 gr/tanaman. Kebutuhan pupuk pertanaman (P3,P4) = dosis pupuk anorganik/jumlah tanaman = 500kg / 33333 = 0,015 kg = 15 gr/tanaman. Pemberian pupuk anorganik tersebut di aplikasikan sebanyak 3 kali yaitu 10 gr pada 1 minggu setelah tanam, 10 gr pada 30 hari setelah tanam, dan 10 gr pada 60 hari setelah tanam (HST). Aplikasi pupuk dilakukan dengan cara ditugal disekitar tanaman tomat dalam polibag.

30 Gambar 7. Aplikasi pupuk NPK majemuk 3.4.7 Penanaman Benih Tomat Penanaman dilakukan ketika tanaman berumur sekitar 3 minggu. Jarak tanam tomat yang digunakan adalah 60 x 50 cm. Bibit tomat yang telah berumur 3-4 minggu dipindahtanamkan ke dalam polibag. Jarak tanam bibit antar polibag adalah 60 x 50 cm. Bibit tomat ditanam beserta contongannya. Penanaman bibit tomat dilakukan pada sore hari untuk menghindari panas sinar matahari pada waktu siang sehingga bibit tidak layu setelah dipindahtanamkan. Gambar 8. Penanaman bibit tomat

31 3.4.8 Pemasangan Ajir Pemasangan ajir dilakukan agar tanaman tomat tidak rebah (Gambar 9). Ajir dipasang pada saat tanaman berumur 4-5 hari setelah pindah tanam di polibag. Ajir dipasang dengan jarak 5 cm dari tanaman tomat dengan kedalaman minimum 20 cm. Gambar 9. Pemasangan ajir 3.4.9 Pemeliharaan Tanaman Pemeliharaan tanaman meliputi penyiraman, penyulaman, penyiangan gulma, pemangkasan, pengendalian hama dan penyakit. Penyiraman. Penyiraman pada tanaman tomat dilakukan setiap hari. Pada pagi dan sore hari, penyiraman dilakukan bertujuan agar tanaman tomat memperoleh air yang cukup. Penyulaman. Penyulaman dilakukan untuk mengganti tanaman yang mati, layu, rusak, atau kurang baik tumbuhnya. Penyulaman dilakukan dengan memilih bibit pengganti yang baik pertumbuhannya agar dapat mengejar tanaman terdahulu yang telah tumbuh dengan baik.

32 Pengendalian gulma. Pengendalian gulma dilakukan secara manual gulma yang tumbuh disekitar tanaman dalam polibag. Pemangkasan. Pemangkasan dilakukan untuk mengurangi jumlah cabang-cabang dan tunas air pada tanaman tomat. Pengendalian hama dan penyakit. Pengendalian hama dan penyakit diperlukan untuk mencegah hama dan penyakit yang menyerang tanaman tomat. Hama yang menyerang tanaman tomat pada penelitian ini yaitu ulat buah (Helicoverpa armigera Hubn.). Serangan hama pada buah tomat dilakukan dengan membuat lubang pada buah sehingga menyebabkan buah menjadi busuk lunak dan jatuh ke tanah sebelum waktunya. Penyakit yang menyerang tanaman tomat pada penelitian yaitu penyakit blossom end rot, yaitu membusuknya ujung buah tomat. Buah membusuk, namun kering dan bagian lainnya tetap sehat. Gambar 10. Aplikasi pestisida

33 3.5 Variabel Pengamatan Pengamatan tanaman meliputi berbagai variabel pertumbuhan dan produksi tanaman. Variabel pertumbuhan yang diamati yaitu tinggi tanaman dan bobot brangkasan. Variabel produksi tanaman yang digunakan meliputi jumlah bunga, jumlah buah pertanaman, bobot buah pertanaman, diameter buah, dan produksi buah. 3.5.1 Tinggi Tanaman (cm) Pengamatan tinggi tanaman dilakukan dengan mengukur tanaman sampel mulai dari pangkal batang sampai titik tumbuh tanaman. Pengamatan dilakukan setiap 1 minggu sekali, mulai pada saat tanaman berumur 14 hari setelah pindah tanam (HSPT) sampai awal pembentukan bunga pada tanaman. Pengamatan dilakukan sebanyak 4 kali yaitu pada saat 14, 21, 28, dan 35 HSPT. Pengamatan dilakukan dengan mengamati 4 tanaman sampel pada masing-masing perlakuan. 3.5.2 Bobot Brangkasan (g) Pengamatan bobot brangkasan dilakukan pada masa vegetatif maksimal pada saat 6 MSPT. Bobot brangkasan dihitung dengan cara menimbang bobot akar, batang, dan daun yang sudah dikeringkan di dalam oven pada suhu 80 0 C selama kurang lebih 48 jam (sampai beratnya konstan). 3.5.3 Jumlah Bunga Pengamatan jumlah bunga dilakukan pada saat tanaman tomat telah berbunga 75 % sebanyak 1 kali.

34 3.5.4 Jumlah buah tomat pertanaman (butir/tanaman) Pengamatan jumlah buah pertanaman dilakukan pada saat pemanenan buah yaitu dengan menghitung jumlah buah dari 4 tanaman sampel dari hasil panen pertama hingga panen terakhir. 3.5.5 Diameter buah (cm) Pengamatan diameter buah dilakukan dengan cara mengukur bagian terlebar buah dengan menggunakan jangka sorong. Pengambilan sampel dilakukan terhadap sepuluh buah tomat yang diambil secara acak dalam satu petak perlakuan. 3.5.6 Bobot buah per tanaman (gr) Pengamatan bobot buah per tanaman dihitung dengan cara menimbang bobot buah dari 4 tanaman sampel mulai dari panen pertama hingga panen terakhir. 3.5.7 Produksi buah (kg/petak) Pengamatan produksi buah dilakukan dengan cara menimbang keseluruhan bobot buah tanaman sampel dari petak perlakuan mulai dari panen pertama hingga panen terakhir 3.6 Data Penunjang 3.6.1 Analisis Tanah & Analisis Bokashi Analisis tanah dilakukan sebelum penelitian berlangsung. Analisis tanah dilakukan dengan mengambil sampel tanah top soil kemudian di bawa ke laboratorium tanah. Analisis bokashi dilakukan untuk mengetahui apakah

35 bokashi tersebut sudah memenuhi standar kualitas kompos dan layak untuk diaplikasikan ke lahan.