Wireless Fundamentals

dokumen-dokumen yang mirip
Wireless N. Certified Mikrotik Training Advance Wireless Class Organized by: Citraweb Nusa Infomedia (Mikrotik Certified Training Partner)

Sistem Telekomunikasi

DATA ANALOG KOMUNIKASI DATA SUSMINI INDRIANI LESTARININGATI, M.T. Transmisi Analog (Analog Transmission) Data Analog Sinyal Analog DATA ANALOG

Modulasi Digital. Dr. Risanuri Hidayat

LAMPIRAN PEDOMAN PENGGUNAAN ALAT

Advance Configuration. Certified Mikrotik Training Advance Wireless Class Organized by: Citraweb Nusa Infomedia (Mikrotik Certified Training Partner)

BAB II DASAR TEORI. ( ) {, isyarat masukan; dan. =, dengan adalah frekuensi isyarat pembawa. Gambar 2.1. On-Off Shift Keying (OOK).

Modulasi adalah proses modifikasi sinyal carrier terhadap sinyal input Sinyal informasi (suara, gambar, data), agar dapat dikirim ke tempat lain, siny

Modulasi. S1 Informatika ST3 Telkom Purwokerto

IEEE b 1.1 INTRODUCTION

SINYAL & MODULASI. Ir. Roedi Goernida, MT. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung

Pertemuan 11 TEKNIK MODULASI. Dahlan Abdullah, ST, M.Kom Website :

MODULASI. Ir. Roedi Goernida, MT. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung

TEKNIK TELEKOMUNIKASI DASAR. Kuliah 6 Modulasi Digital

Rijal Fadilah. Transmisi & Modulasi

TEE 843 Sistem Telekomunikasi. 7. Modulasi. Muhammad Daud Nurdin Jurusan Teknik Elektro FT-Unimal Lhokseumawe, 2016

Teknik Telekomunikasi

KOMUNIKASI DATA Teknik Pengkodean Sinyal. Fery Antony, ST Universitas IGM

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Blok Diagram Modulator 8-QAM. menjadi tiga bit (tribit) serial yang diumpankan ke pembelah bit (bit splitter)

Rijal Fadilah. Transmisi Data

SIMULASI ESTIMASI FREKUENSI UNTUK QUADRATURE AMPLITUDE MODULATION MENGGUNAKAN DUA SAMPEL TERDEKAT

Latihan Soal dan Pembahasan SOAL A

TEKNIK PENGKODEAN SINYAL

TEKNIK MODULASI. Kelompok II

Teknik Komunikasi Data

TEE 843 Sistem Telekomunikasi. Modulasi. Muhammad Daud Nurdin

Modulasi Digital. Levy Olivia Nur, MT

TEKNIK MODULASI PADA KOMUNIKASI DATA

MODULASI. Adri Priadana. ilkomadri.com

1.2 Tujuan Penelitian 1. Penelitian ini bertujuan untuk merancang bangun sirkit sebagai pembangkit gelombang sinus synthesizer berbasis mikrokontroler

PENGERTIAN GELOMBANG RADIO

Wireless Tools & Configuration

PRINSIP UMUM. Bagian dari komunikasi. Bentuk gelombang sinyal analog sebagai fungsi waktu

1. PENGERTIAN PEMANCAR RADIO

TRANSMISI ANALOG DAN TRANSMISI TRANSMI DIGIT SI AL DIGIT

PERSYARATAN TEKNIS ALAT DAN PERANGKAT PERANGKAT

BINARY PHASA SHIFT KEYING (BPSK)

Teknik modulasi dilakukan dengan mengubah parameter-parameter gelombang pembawa yaitu : - Amplitudo - Frekuensi - Fasa

BAB II DASAR TEORI. Dasar teori yang mendukung untuk tugas akhir ini adalah teori tentang device atau

TUGAS KOMUMIKASI DIGITAL. Modulasi Phase Shift Keying

TEKNIK MODULASI DIGITAL LINEAR

BAB II SISTEM KOMUNIKASI

Quadrature Amplitudo Modulation-16 Sigit Kusmaryanto,

BAB IV ANALISA HASIL SIMULASI

Dalam sistem komunikasi saat ini bila ditinjau dari jenis sinyal pemodulasinya. Modulasi terdiri dari 2 jenis, yaitu:

TTG3B3 - Sistem Komunikasi 2 Modulasi Digital: PSK dan ASK

DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Tabel PS/NS untuk Up dan Down Counter 3 bit. 23

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 500 KHz. Dalam realisasi modulator BPSK digunakan sinyal data voice dengan

DASAR TELEKOMUNIKASI ARJUNI BP JPTE-FPTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA. Arjuni Budi P. Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK-UPI

HAND OUT EK. 462 SISTEM KOMUNIKASI DIGITAL

1. BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Praktikum Sistem Komunikasi

BAB III JARINGAN VSAT BERBASIS IP. topologi star. Mekanisme komunikasinya adalah remote-remote

BAB IV SINYAL DAN MODULASI

KOMUNIKASI DATA SAHARI. 5. Teknik Modulasi

BAB IV HASIL SIMULASI DAN ANALISIS

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... SURAT PERINTAH MAGANG... SURAT KETERANGAN SELESAI MAGANG... INTISARI... ABSTRACT...

Faculty of Electrical Engineering BANDUNG, 2015

BAB 2 PERENCANAAN CAKUPAN

IEEE g Sarah Setya Andini, TE Teguh Budi Rahardjo TE Eko Nugraha TE Jurusan Teknik Elektro FT UGM, Yogyakarta

PERSYARATAN TEKNIS ALAT DAN PERANGKAT TELEKOMUNIKASI WIRELESS LOCAL AREA NETWORK

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II DASAR TEORI. Bab 2 Dasar Teori Teknologi Radio Over Fiber

Komunikasi Data. Bab 5. Data Encoding. Bab 5. Data Encoding 1/46

DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Oleh : Nila Feby Puspitasari

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PERSYARATAN TEKNIS ALAT DAN PERANGKAT TROPOSCATTER

Wireless Access Management

Implementasi dan Evaluasi Kinerja Kode Konvolusi pada Modulasi Quadrature Phase Shift Keying (QPSK) Menggunakan WARP

Gambar 7. Tabel 1. Sub bagian di dalam FC

KINERJA MODULASI DIGITAL DENGAN METODE PSK (PHASE SHIFT KEYING)

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

ANALISIS PERBANDINGAN TEKNOLOGI SPREAD SPECTRUM FHSS DAN DSSS PADA SISTEM CDMA

BAB II DASAR TEORI. Modulasi adalah pengaturan parameter dari sinyal pembawa (carrier) yang

DAFTAR ISI. HALAMAN DEPAN... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN... iii. HALAMAN PERSEMBAHAN... iv. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR ISI...

Teknik Encoding. Data digital, sinyal digital Data analog, sinyal digital Data digital, sinyal analog Data analog, sinyal analog

Protokol pada Wireshark

1. Adaptive Delta Modulation (ADM) Prinsip yang mendasari semua algoritma ADM adalah sebagai berikut:

Jaringan Komputer Data Encoding Data Enc

Kata kunci : Spread spectrum, MIMO, kode penebar. vii

BAB III INTERFERENSI RADIO FM DAN SISTEM INTERMEDIATE DATA RATE (IDR)

BAB IV HASIL PENGUJIAN ALAT DAN ANALISISNYA

Analisis Throughput Pada Sistem MIMO dan SISO ABSTRAK

BAB IV DATA DAN ANALISA Parameter Dan Pengukuran Pemancar PT. MAC

Sistem Transmisi Modulasi & Multiplexing

Analisa Kinerja Alamouti-STBC pada MC CDMA dengan Modulasi QPSK Berbasis Perangkat Lunak

LOGO IMPLEMENTASI MODULASI DAN DEMODULASI M-ARY QAM PADA DSK TMS320C6416T

BAB II CODE DIVISION MULTIPLE ACCESS (CDMA) CDMA merupakan singkatan dari Code Division Multiple Access yaitu teknik

BAB III Perencanaan Jaringan VSAT Pada Bank Mandiri dengan CDMA

Jurnal JARTEL (ISSN (print): ISSN (online): ) Vol: 3, Nomor: 2, November 2016

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

Teknik Pengkodean (Encoding) Dosen : I Dewa Made Bayu Atmaja Darmawan

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 2, (2015) ISSN: ( Print) A-192

Jakson Petrus M.B., S.Kom

LABORATORIUM SISTEM TELEKOMUNIKASI SEMESTER III TH 2015/2016

BAB III PEMODELAN MIMO OFDM DENGAN AMC

Analisa Sistem DVB-T2 di Lingkungan Hujan Tropis

Transkripsi:

Wireless Fundamentals & Performance Certified Mikrotik Training - Advanced Class (MTCWE) Organized by: Citraweb Nusa Infomedia (Mikrotik Certified Training Partner)

Training Outline Pada materi ini akan dijelaskan : Wireless Fundamentals Frequency & Signal Tx Power & RX Sensitivity Wireless Modulation Wireless Performance Data Rates SNR CCQ Frame vs HW-Frames 01-2

Channels 80211b World Wide Band 915 MHz 2.4 GHz 5.8 GHz 26 MHz 84.5 MHz 125 MHz 2401 1 2423 2412 2426 6 2448 2437 2451 11 2473 2462 2406 2 2428 2417 2411 3 2433 2422 2431 7 2453 2442 2436 8 2458 2447 2456 12 2478 2467 2461 13 2483 2472 Channel number Top of channel 2416 4 2438 2427 2441 9 2463 2452 2473 14 2495 2484 2400 2421 5 2443 2432 ISM Band 2446 10 2468 2457 2410 2420 2430 2440 2450 2460 2470 2480 MHz Center frequency Bottom of channel 01-3

Frequency 802.11a 36 40 42 44 48 50 52 56 58 60 64 5210 5250 5290 5150 5180 5200 5220 5240 5260 5280 5300 5320 149 152 153 157 160 161 5760 5800 5350 5735 5745 5765 5785 5805 5815 (12) 20 MHz wide channels (5) 40MHz wide turbo channels 01-4

Custom Frequencies MikroTik RouterOS supports ISM Band and custom frequencies for Atheros cards: 2192-2372 2372 MHz 2412-2472 2472 MHz 2484 2512-2579 2579 MHz 4920-5170 MHz 5180-5320 5320 MHz 5330- MHz -5735 MHz 5745-5805 5805 MHz 5815-6100 MHz 01-5

Supported Frequency A/B/G Atheros chipset cards usually support such frequencies 2Ghz band: 2192-2539Mhz 5Ghz band: 4920-6100Mhz N Atheros chipset cards usually support such frequencies 2Ghz band: 2192-2539Mhz 5Ghz band: 4800-6075Mhz 01-6

Channels Width Mikrotik mamiliki kemampuan untuk memanipulasi lebar pita kanal yang berpengaruh pada performance link Wireless (Interference & Troughput). Supported Channel Width : 5 MHz Channels 10 MHz Channels 20 MHz wide channels 40MHz wide turbo channels Pemilihan Channel Width (Wireless Band) yang tepat juga dapat meningkatkan ketahanan terhadap interferensi atau juga bisa meningkatkan troughput. 01-7

5 MHz Channels Band : 2GHz-5MHz 5GHz-5MHz 5 MHz channels Keuntungan : Lebih fleksibel dan lebih tahan terhadap interferensi Kerugian : Penurunan Troughput Data-Rate / 4 01-8

10 MHz Channels Band : 2GHz-10MHz 5GHz-10MHz 10 MHz channels Keuntungan : Lebih fleksibel dan lebih tahan terhadap interferensi Kerugian : Penurunan Troughput Data-Rates / 2 01-9

20 MHz Channels Band=2.4GHz-b/g,5GHz 20 MHz Wide channels 01-10

40 MHz Channels Band : 2.4GHz-Tubo 5GHz-Turbo 40 MHz channels Keuntungan : Bisa mendapatkan Troughput yang besar ~80-90 Mbps Kerugian : Rentan Interferensi 01-11

TX Power & RX Sensitivity Wireless Card memiliki spesifikasi TX Power dan RX Sensitivity yang bervariasi sesuai dengan kualitas dari card itu sendiri. Tidak hanya pada kualitas, TX power dan RX sensitivity juga akan berubah sesuai dengan Band yang digunakan dan besar troughput yang melewati card tersebut. 01-12

TX Power & RX Sensitivity Semakin besar troughput yang digunakan maka secara otomatis Card wireless akan menyesuaikan. Biasanya TX power dan RX sensitivity akan secara bertahap diturunkan jika troughput yang melewati card tersebut semakin tinggi. 01-13

TX Power Mikrotik menampilkan secara detail power yang digunakan oleh card pada tiap Data-Rates atau troughput yang berbeda. TX power dapat diubah sesuai keinginan tetapi memaksakan tx power tinggi pada rate tertentu bisa mengakibatkan kerusakan pada wireless card. 01-14

TX Power - MIMO Pada card Mikrotik berstandard N (MIMO) seperti seri card R52N, R2N TX power terbaca lebih detail. Karena adanya teknologi MIMO (Multiple IN Multiple Out) maka ada dua rangkaian Power Oscilator pada Card Wireless yang menyebabkan total power pada card bertambah dua kali lipat. Kenaikan dua kali lipat power maka akan bertambah 3db. 01-15

Wireless Modulation Digital signal: 1,0,1,1,0,1,0,0 h(t) = sin 2t h(t) = cos 2t 01-16

Wireless Modulation Modulasi adalah sebuah teknik dimana sebuah gelombang pembawa digunakan untuk membawa informasi dari satu tempat ke tempat lain. Di Wireless LAN gelombang analog digunakan untuk membawa informasi digital. Elemen Gelombang baik itu amplitudo, fase, atau frekuensi, dimodifikasi sedemikian rupa sehingga informasi yang hadir pada gelombang dapat diuraikan di sisi penerima. Tiga jenis utama dari modulasi digital adalah: Amplitude Shift Keying (ASK) Phase Shift Keying (PSK) Frequency Shift Keying (FSK) 01-17

Amplitude Modulation Amplitude Shift Keying (ASK) adalah modulasi yang melakukan modifikasi terhadap amplitudo dari sebuah gelombang. Amplitude modulation Bit stream = 10110100, bit rate = 1 bps, f = 4 Hz, a0 = 1, a1 = 4 01-18

DPSK Modulation Phase Shift Keying (PSK) - merupakan skema modulasi digital yang mengirimkan data dengan mengubah atau memodifikasi fase sinyal gelombang pembawa. Differential phase-shift keying Example: Bit stream = 10110100, bit rate = 1 bps, a = 1, f = 2 Hz 01-19

Modulation DSS,DPSK Direct-sequence spread spectrum Bit 1 frequency is reduce Chipping sequence, +1;-1; +1; +1;-1; +1; +1; +1;-1;-1;-1 01-20

Modulation QPSK QPSK menggunakan empat titik pada diagram konstelasi sekitar lingkaran. QPSK Dengan empat tahap dapat mengkodekan dua bit per simbol, yang ditunjukkan pada diagram dengan pengkodean tertentu untuk meminimalkan tingkat kesalahan bit (BER) Analisis matematika menunjukkan bahwa QPSK dapat digunakan baik untuk menggandakan data rate dibandingkan dengan sistem BPSK, tetapi tetap menjaga bandwidth yang sama dari sinyal. 01-21

Frequency Modulation Frequency Shift Keying (FSK) - adalah skema di mana informasi digital dikirimkan melalui perubahan frekuensi diskret gelombang pembawa. FSK termudah adalah FSK biner (BFSK). BFSK harafiah berarti menggunakan sepasang frekuensi diskrit untuk mengirimkan biner (0s dan 1s). Frequency modulation Bit stream = 10110100, bit rate = 1 bps, a = 1, f0 = 3 Hz, f1 = 4 Hz 01-22

QAM Modulation QAM mengirimkan data dengan mengubah beberapa aspek dari sinyal pembawa dan menyesuaikan sinyal data digital. QAM menggunakan amplitudo dari dua gelombang dan akan mengalami perubahan atau modifikasi untuk mewakili sinyal data digital. Modulasi amplitudo dua signal pembawa akan di-ekuivalen dan dapat dilihat sebagai amplitudo modulasi dan fase modulasi pembawa tunggal. Quadrature amplitude modulation Bit stream = 10110100, bit rate = 1 bps, symbol rate = 0.5 symbols per second,a = 1, f = 1 Hz 01-23

Data Rate 01-24

Data Rate Pada komunikasi Wireless Lan terdapat parameter Data Rate yang melambangkan kemampuan atau kapasitas transfer data dari komunikasi wireless tersebut. Setiap satuan Data Rate menggunakan modulasi wireles yang berbeda, yaitu menggunakan teknik modulasi yang sudah disebutkan sebelumnya. Semakin besar Data Rate maka semakin kompleks modulasi yang digunakan. 802.11b 1, 2, 5.5, 11 Mbps 802.11a/g 6, 9, 12, 18, 24, 36, 48, 54 Mbps 802.11n Up to 100 ~ 200 Mbps 01-25

Data Rate - DSSS,DPSK 16-QAM 54, 48, 36, 24 Mb/s QPSK 18, 12 Mb/s BPSK 9, 6 Mb/s DSSS 11, 5.5, 2, 1 Mb/s Data Rate untuk standard wireless 802.11b masih menggunakan modulasi standard DSSS,DPSK (Digital PSK). Bandwith maksimal yang bisa didapatkan adalah 11Mbps 01-26

Data Rate - BPSK 16-QAM 54, 48, 36, 24 Mb/s QPSK 18, 12 Mb/s BPSK 9, 6 Mb/s DSSS 11, 5.5, 2, 1 Mb/s Data Rate untuk standard wireless 802.11a/g menggunakan gabungan modulasi yang berbeda. Untuk data rate 6 dan 9 Mbps menggunakan modulasi BPSK. 01-27

Data Rate - QPSK 16-QAM 54, 48, 36, 24 Mb/s QPSK 18, 12 Mb/s BPSK 9, 6 Mb/s DSSS 11, 5.5, 2, 1 Mb/s Data Rate untuk standard wireless 802.11a/g menggunakan gabungan modulasi yang berbeda. Untuk data rate 12 dan 18 Mbps menggunakan modulasi QPSK. 01-28

Data Rate - QAM 16-QAM 54, 48, 36, 24 Mb/s QPSK 18, 12 Mb/s BPSK 9, 6 Mb/s DSSS 11, 5.5, 2, 1 Mb/s Data Rate untuk standard wireless 802.11a/g menggunakan gabungan modulasi yang berbeda. Untuk data rate 24 hingga 54 Mbps menggunakan modulasi QAM. 01-29

Data Rate Wireless N Dengan menggunakan modulasi 64QAM (64 Bit QAM) Wireless N bisa digunakan untuk mendapatkan transfer rate hingga 300Mbps teoritical atau 200Mbps real troughput. 01-30

Wireless Performance Performance dari wireless link sangat bergantung dari kualitas signal yang didapatkan dari link wireless tersebut. Banyak sekali faktor yang mempengaruhi : Interferensi Freznel Zone Visual LOS dll Parameter Data rate pada Wireless Lan tidak melambangkan secara harafiah dan pasti seberapa besar troughput dari wireless link tersebut. Karena data rate akan berubah secara dinamis sesuai dengan kondisi signal dan situasi di sekitar perangkat. Lebih mudahnya Data Rate adalah kemampuan maksimal troughput untuk komunikasi data half-duplex atau komunikasi satu arah. Untuk komunikasi dua arah atau Full-Duplex biasanya adalah setengah dari Data Rate (simetric Full Duplex). 01-31

802.11a/g - 20Mhz 01-32

802.11a/g - 20Mhz Performance maksimal dari wireless standard 802.11a/b/g yang menggunakan lebar kanal 20Mhz : 20 ~ 50 Mbps Menggunakan modulasi : 802.11b : DSSS-DPSK 5.5Mbps Half Duplex dan 11Mbps Full Duplex 802.11a/g : BPSK, QPSK dan 16QAM 20Mbps Half Duplex dan 40Mbps Full Duplex Disupport oleh sebagian besar wireless card. 01-33

802.11n 20 Mhz Single Chain 01-34

802.11n 20 Mhz Single Chain Performance maksimal dari wireless standard 802.11n Single Chain yang menggunakan lebar kanal 20Mhz : 25 ~ 50 Mbps Half Duplex Menggunakan modulasi : 802.11n 20Mhz Single Chain : BPSK, QPSK 25Mbps Full Duplex dan 50Mbps Half Duplex Disupport hanya pada card berstandard 802.11N. Lebih stabil dibandingkan dengan standar 802.11a/g 01-35

802.11n 40 Mhz Single Chain 01-36

802.11n 40 Mhz Single Chain Performance maksimal dari wireless standard 802.11n Single Chain yang menggunakan lebar kanal 40Mhz : 50 ~ 100 Mbps Menggunakan modulasi : 802.11n 40Mhz Single Chain : 16QAM 50Mbps Full Duplex dan 100Mbps Half Duplex Disupport hanya pada card berstandard 802.11N. 01-37

802.11n 40 Mhz Dual Chain 01-38

802.11n 40 Mhz Dual Chain Performance maksimal dari wireless standard 802.11n Dual Chain yang menggunakan lebar kanal 40Mhz : 100 ~ 200 Mbps Menggunakan modulasi : 802.11n : 64QAM 200Mbps Half Duplex dan 100Mbps Full Duplex 01-39

SNR Signal to Noise Ratio Sebuah wireless link yang menggunakan frekuensi tertentu akan menerima apa pun yang ditransmisikan, ditambah lagi kebisingan (gangguan) di sekitar perangkat. Jika kekuatan transmisi secara signifikan lebih kuat dari kebisingan, maka perangkat dapat efektif mengabaikan kebisingan. Jika sinyal yang diterima sebanding dengan kebisingan lingkungan sekitar, maka perangkat wireless tidak akan mampu membedakan sinyal dari perangkat lawan dengan kebisingan. Hal ini akan menyebabkan komunikasi wireless dan Data tidak berjalan dengan baik. SNR adalah rasio perbandingan antara signal yang diterima dengan gangguan sekitar. 01-40

SNR - Test Serangkaian tes dilakukan untuk menentukan dampak dari nilai SNR pada performance wireless dan juga berpengaruh pada kestabilan link terhadap beban link. > 40dB SNR = Excellent signal (5 bars), Cepat terkoneksi, troughput maksimal dan stabil. 25dB to 40dB SNR = Very good signal (3-4 bars), Terkoneksi baik, troughput maksimal. 15dB to 25dB SNR = Low signal (2 bars), Terkoneksi baik, troughput tidak maksimal. 10dB - 15dB SNR = very low signal (1 bar), koneksi tidak terlalu stabil, troughput rendah. 5dB to 10dB SNR = no signal, koneksi sangat tidak stabil, troughput sangat rendah. 01-41

SNR - Test 01-42

SNR - Test Results Berdasarkan pengujian ini disarankan menggunakan sekitar 20dB sebagai SNR minimum untuk link wireless yang stabil. Dengan 20dB SNR menjamin hubungan konstan dengan kinerja yang cukup baik dan sudah bisa menggunakan QAM modulation. Pastikan untuk menggunakan Wireless Card dan antenna yang sama di kedua sisi jika memungkinkan. Perubahan yang terjadi di kondisi sekitar, seperti penambahan gangguan seperti dinding dan gerakan benda besar, akan mempengaruhi SNR juga. Merupakan ide yang baik dan tepat untuk memeriksa kembali SNR dari waktu ke waktu, bahkan setelah jaringan sudah beroperasional. 01-43

CCQ Client Connection Quality Client Connection Quality (CCQ) adalah nilai dalam persen yang menunjukkan efektifitas bandwidth yang digunakan terhadap bandwidth maksimum yang tersedia secara teoritis. CCQ adalah nilai rata-rata perbandingan Tmin / Treal, yang bisa dihitung untuk setiap frame data yang dikirimkan, dimana Tmin adalah waktu yang dibutuhkan untuk mengirim frame yang diberikan pada tingkat tertinggi tanpa pengiriman ulang Sedangkan Treal adalah waktu yang diperlukan untuk mentransmisikan frame di kondisi nyata. 01-44

CCQ - Test 01-45

CCQ Performance CCQ berbanding lurus dengan real troughput yang bisa didapatkan pada sebuah link wireless. Semakin bagus CCQ maka semakin tinggi troughput yang didapatkan. Tetapi Signal strength yang bagus tidak menjamin mendapatkan troughput yang tinggi. Hal ini disebabkan di wireless memiliki 2 type signal strength yaitu : TX Signal Strength signal dari perangkat yang diterima di perangkat lawan. RX Signal Strength signal perangkat lawan yang diterima di perangkat tersebut. Jika kedua type signal strength tidak sama (rata-rata seimbang) maka komunikasi wireless tidak akan berjalan dengan baik. 01-46

CCQ Registration Table CCQ yang tinggi akan Mendapatkan Troughput Yang maksimal. 01-47

CCQ Performance Untuk mendapatkan CCQ yang bagus ada beberapa kondisi yang harus dipenuhi. Signal Strength yang bagus. SNR yang besar. Freznel Zone terpenuhi secara ideal. Bebas Interferensi. Ada beberapa metode dan fungsi di mikrotik yang bisa digunakan untuk memperbaiki CCQ : Menggunakan protocol Nstreme dan Nstreme2 (RouterOS versi 5). Mengoptimalkan pengguaan parameter ACK-Timeout untuk link jarak jauh. 01-48

Frames vs HW- Frames o Wireless Retransmission adalah kondisi dimana wireless card mengirimkan frame data tetapi tidak menerima acknowledgment (ACK) frame balasan, Card akan mengirimkan ulang sampai mendapatkan balasan. o Jika nilai parameter HW-Frames lebih besar dibandingkan dengan nilai Frames berarti wireless card melakukan banyak pengiriman ulang. o Tidak berlaku jika protocol nstreme diaktifkan. 01-49

Frames vs HW- Frames Perbandingan nilai Frames dan HW-Frames secara tidak langsung menunjukkan performance dari link tersebut. 01-50