SOAL LATIHAN 6 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

dokumen-dokumen yang mirip
c. besar c. besar Figure 1

SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

SOAL LATIHAN 3 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

SOAL LATIHAN 4 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

SOAL LATIHAN 1 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

SMK PGRI 1 NGAWI TERAKREDITASI: A

LAMPIARN 1.4 TEST UJI COBA INSTRUMEN. Mata Pelajaran Tingkat/Semester : XI/ Hari / Tanggal :... Waktu. : 60 menit Sifat Ujian

SMK PGRI 1 NGAWI TERAKREDITASI: A

POROS BERTINGKAT. Pahat bubut rata, pahat bubut facing, pahat alur. A. Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan poros bertingkat ini yaitu :

1 Teknik Pemesinan SMK PGRI 1 Ngawi Cerdas, Kreatif, Intelek dan Wirausahawan. By: Hoiri Efendi, S.Pd

MESIN BOR. Gambar Chamfer

commit to user BAB II DASAR TEORI

MATERI KULIAH PROSES PEMESINAN KERJA BUBUT. Dwi Rahdiyanta FT-UNY

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

3. Mesin Bor. Gambar 3.1 Mesin bor

SOAL LATIHAN 5 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

BAB III METODOLOGI. Pembongkaran mesin dilakukan untuk melakukan pengukuran dan. Selain itu juga kita dapat menentukan komponen komponen mana yang

Merupakan bagian yang terpenting dari mesin milling. Tempat untuk mencekam alat potong. Di bagi menjadi 3 jenis :

Menentukan Peralatan Bantu Kerja Dengan Mesin Frais

MATERI MATAKULIAH PROSES PEMESINAN I

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. pemesinan. Berikut merupakan gambar kerja dari komponen yang dibuat: Gambar 1. Ukuran Poros Pencacah

BAB 3 PROSES FRAIS (MILLING)

BUKU 3 PROSES FRAIS (MILLING) Dr. Dwi Rahdiyanta

PROSES PEMBUBUTAN LOGAM. PARYANTO, M.Pd.

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. hasil yang baik sesuai ukuran dan dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Ukuran poros : Ø 60 mm x 700 mm

MODUL PROSES PEMESINAN LANJUT

Materi 6. Gambar 1. Ragum Biasa

MENGGUNAKAN MESIN UNTUK OPERASI DASAR

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET PROSES PEMESINAN KOMPLEKS

PROSES FREIS ( (MILLING) Paryanto, M.Pd.

BAB III Mesin Milling I

1. PENGENALAN ALAT KERJA BANGKU

M O D U L T UT O R I A L

LAPORAN PRAKTIKUM PROSES PRODUKSI

FM-UII-AA-FKU-01/R0 MESIN BUBUT 2.1. TUJAN PRAKTIKUM

Jumlah Halaman : 20 Kode Training Nama Modul` Simulation FRAIS VERTIKAL

ASatuan Pendidikan : Sekolah Menengah Kejuruan Program Keahlian : Teknik Pemesinan

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 TEKNIK PEMESINAN

MODUL PROSES PEMESINAN I SEKSI MESIN BUBUT. Oleh : Purgiyanto

BAB II LANDASAN TEORI

PROSES BUBUT (Membubut Tirus, Ulir dan Alur)

PENGARUH PARAMETER POTONG TERHADAP DIAMETER PITS ULIR METRIK

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III MESIN FRAIS. ( Gambar-gambar Mesin. 2011) Gambar 3.1 Bentuk-bentuk Hasil Frais

BAB III PROSES PEMBUATAN STEAM JOINT STAND FOR BENDED TR

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB III PERAWATAN MESIN BUBUT PADA PT.MITSUBA INDONESIA

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN MEMPERGUNAKAN MESIN BUBUT (KOMPLEK)

2. Mesin Frais/Milling

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

Job Sheet. Pemesinan Frais MES 6324

BAB 4 PROSES GURDI (DRILLING)

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. harus mempunyai sebuah perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut

BAKU 4 PROSES GURDI (DRILLING) Dr. Dwi Rahdiyanta

BEKERJA DENGAN MESIN BUBUT

MAKALAH PROSES PRODUKSI PEMBUATAN MEJA LIPAT

BAB IV PROSES PENGERJAAN DAN PENGUJIAN

Materi 3. Seting Alat potong, Benda Kerja, dan Zero Offset pada Mesin Frais CNC

BAB II MESIN BUBUT. Gambar 2.1 Mesin bubut

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. identifikasi dari masing-masing komponen Mesin Pemoles pada casing

Materi Kuliah PROSES GERINDA. Oleh: Dwi Rahdiyanta FT-UNY

PETUNJUK PRAKTIKUM TEKNOLOGI MEKANIK JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN

MENGGERINDA TOOLS (PISAU/PAHAT)

RODA GIGI LURUS. 1. Dapat menyiapkan bahan dasar (blank) roda gigi lurus dengan mesin bubut sesuai dengan ukuran gambar kerja.

BAB II Mesin Bubut I II. 1. Proses Manufaktur II

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN MENGESET MESIN DAN MENGEDIT PROGRAM MESIN CNC

Gambar 1.1 Hasil-hasil dari pembubutan

Roda Gigi Rack dan Pinion

BEKERJA DENGAN MESIN BUBUT

MODUL PEMBELAJARAN BIDANG KEAHLIAN : TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK MESIN PERKAKAS PROGRAM DIKLAT : PEKERJAAN PERMESINAN TINGKAT : II ( DUA )

9 perawatan terlebih dahulu. Ini bertujuan agar proses perawatan berjalan sesuai rencana. 3.2 Pengertian Proses Produksi Proses produksi terdiri dari

DASAR-DASAR METROLOGI INDUSTRI Bab III Pengukuran Sudut

MATERI KULIAH CNC Memasang Pahat. Oleh: Dwi Rahdiyanta Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

BAB V MESIN MILLING DAN DRILLING

MODUL I PRAKTIKUM PROSES PRODUKSI

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN TEKNIK PEMESINAN

Melakukan Pekerjaan Dengan Mesin Frais

BEKERJA DENGAN MESIN UMUM

BAB 7 MENGENAL PROSES FRAIS (Milling)

Gambarr 3.3 Downcut. Gambar 3.2 Upcut

PROSES PEMBUATAN PIRINGAN PISAU PADA MESIN PERAJANG SINGKONG

MAKALAH MESIN BUBUT DAN MESIN GURDI

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. bentuk poros transmisi horisontal dan poros transmisi. vertikal yang benar dan sesuai ukuran yang diinginkan.

DASAR-DASAR METROLOGI INDUSTRI Bab VI Pengukuran Kelurusan, Kesikuan, Keparalellan, Dan Kedataran BAB VI

Dalam menentukan ukuran utama mesin skrap ini, hal yang berpengaruh antara lain:

MATERI KULIAH PROSES PEMESINAN KERJA BUBUT KOMPLEKS Ulir, Tirus, Eksentrik dan Benda Panjang

BAB li TEORI DASAR. 2.1 Konsep Dasar Perancangan

28 Gambar 4.1 Perancangan Produk 4.3. Proses Pemilihan Pahat dan Perhitungan Langkah selanjutnya adalah memilih jenis pahat yang akan digunakan. Karen

FORMAT GAMBAR PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR ATA 2014/2015 LABORATURIUM TEKNIK INDUSTRI LANJUT UNIVERSITAS GUNADARMA

BAB II LANDASAN TEORI Alat-alat Pembantu Untuk Meningkatkan Produksi Pada Mesin. dan kecepatannya sayatnya setinggi-tingginya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Ruang Lingkup Penggunaan mesin sekrap Penggunaan alat-alat perkakas tangan

PROSES PRODUKSI. Jenis-Jenis Mesin Bubut

BAB III METODOLOGI. Modular fixture ini meaipkan alat bantu yang digunakan untuk memegang benda

Persiapan Kerja Bubut

BAB VI Mesin Shaping I

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. gambar kerja sebagai acuan pembuatan produk berupa benda kerja. Gambar

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Parameter Pemotongan pada Proses Pembubutan

Transkripsi:

SOAL LATIHAN 6 TEORI KEJURUAN PEMESINAN OLEH: TIM PEMESINAN SMK PGRI 1 NGAWI CONTACT PERSON: HOIRI EFENDI, S.Pd. 085749055673 2010

UN Paket: B 2010 1. Gambar pandangan dengan metode proyeksi sudut ketiga (proyeksi Amerika) berikut ini dari suatu gambar perspektif A. D. B. E. C. 2. Perhatikan gambar dibawah! ini penempatan garis ukur yang benar seperti pada. A. D. B. E. C. 3. Dalam pengerjaan poros untuk di proses pada pemesinan dengan symbol h mempunyai arti. A. Ukuran nominal benda harus lebih kecil B. Ukuran nominal benda harus lebih besar C. Ukuran nominal benda harus lebih besar atau sama D. Ukuran nominal benda harus kecil sesuai batas penyimpang kebutuhan suaian E. Ukuran nominal benda lebih kecil sesuai batas toleransi 4. Batas ukuran yang boleh menyimpang dari ukuran nominal disebut. A. Batas penyimpangan B. Toleransi C. Toleransi umum D. Toleransi khusus E. Teloransi ISO 5. Jika gaya diukur dalam N luas penampang dalam m 2, maka satuan tegangannya adalah. A. N/m 2 B. N/mm 3 C. Kg/m 3 D. Kg/m 2 E. Kg/mm 2 6. Perkakas mata bor dibuat dari bahan. A. Baja karbon B. Baja paduan rendah C. Baja paduan rendah D. Baja paduan tinggi E. Baja special 7. Untuk mengukir rata, siku dan sejajar, pada bahan besi lunak bentuk balok digunakan kikir. A. Setengah bulat B. Segi empat (pelat) C. Persegi (square) D. Bastard E. Half smoth 8. Alat yang cocok digunakan untuk menghaluskan dan menempatkan ukuran lubang benda kerja A. Mal ulir B. Baut C. Reamer D. Snei E. Tap 9. Untuk membersihkan alat ukur dari kotoran yang melekat gunakan. A. Lap yang telah dikeringkan B. Lap yang dibasahi dengan air C. Lap yang dibasahi dengan minyak ringan D. Lap yang dibasahi dengan HCL E. Lap yang dibasahi oli mesin 10. Untuk mengukur diameter luar o 48 +0.15 digunakan alat ukur. A. Vernier caliper ketelitian 0,02 mm B. Vernier caliper ketelitian 0,05 mm C. Inside micrometer D. Out side micrometer ketelitian 0,01 mm E. Snap gauge H7

11. Untuk mengukur dimensi 1/10 mm atau 0,1 E. Tumbukan antara rahang cekam dengan mm, maka alat ukur yang tepat kita rumah pahat gunakan A. Mistar baja B. Caliper/ jangka sorong C. Micrometer D. Rol meter E. Busur derajat 12. Untuk mengukur kedalaman sebuah lubang yang presisi diperlukan alat ukur yang tepat yaitu. A. Micrometer dalam B. Micrometer kedalaman C. Caliper/mistar sorong D. Mistar ukur E. Jangka busur 13. Bagian micrometer yang ditunjukkan oleh tanda panah pada gambar di bawah ini berfungsi sebagai. A. Landasan B. Rachet C. Silinder tetap D. Rangka E. Pengunci 14. Alat jepit benda kerja yang dipasang pada spindle mesin yaitu. A. Ragum B. Piring pembawa C. Lathe dog D. Cekam/coolet E. Senter mati/death senter 15. Pemasangan pahat bubut menonjol terlalu panjang dari rumahnya/tool post maka akan berakibat. A. Ujung pahat mudah tumpul B. Hasil penyayatan tidak akan halus C. Hasil penyayatan akan bergelombang D. Pahat akan mudah patah E. Tidak ada pengaruhnya 16. Dalam proses penyayatan kadang pahat menjadi tumupul, tanda-tanda pahat adalah sebagai berikut ini kecuali. A. Penyayatan tidak efektif B. Benda kerja dan pahat cepat panas akibat gesekan C. Chip atau tatal bekas sayatan terputusputus D. Kadang-kadang berbunyi menderit akibat gesekan E. Permukaan bekas sayatan halus 17. Hal-hal membahayakan yang data terjadi pada setiap proses penyayatan pada kerja bubut adalah, kecuali. A. Percikan tatal/chip bekas sayatan B. Benda kerja terlempar dari cekam C. Pahat tumpul D. Sabuk/belt penggerak putus 18. Bagian mesin bubut yang berfungsi untuk mengatur tebal tipis sayatan A. Eretan atas B. Eretan lintang C. Eretan alas D. Kepala lepas E. Kepala tetap 19. Spesifikasi ulir metric (m) A. Hanya untuk ulir segitiga B. Satuan ukuran ulir dalam inchi C. Sudut puncak segitiga ulir a=55 o D. Hanya dibuat ulir kanan E. Sudut puncak segitiga ulir a=60 o 20. Salah satu teknik pembubutan tirus adalah dengan cara memiringkan. A. Duduan pahat B. Pahat C. Benda kerja D. Eretan atas E. Eretan bawah 21. Sebuah baja lunak berdiameter 31 mm akan dibubut dengan kecepatan potong (CS) 25 m/menit secara teoritis putaran mesinnya A. 268,30 putaran/menit B. 268,39 putaran/menit C. 256,83 putaran/menit D. 265,83 putaran/menit E. 254,56 putaran/menit 22. Untuk meratakan permukaan balok persegi empat pada mesin frais vertical digunakan pisau frais. A. Plain mill cutter/pisau mantel B. Side mill cutter/pisau sampai C. End mill cutter/pisau ujung D. Face mill cutter/pisau muka E. T slot mill cutter/pisau alur T 23. Untuk membuat alur rata (permukaan datar) pada mesin frais, pisau frais yang digunakan A. Pisau frais mantel B. Pisau frais jari C. Pisau frais bentuk D. Pisau frais alur T E. Pisau frais modul 24. Peralatan keselamatan kerja yang paling seing digunakan pada kerja mesin frais A. Kacamata B. Penutup kepala C. Apron D. Masker E. Penutup telinga

25. Akan mengerfrais roda gigi lurus dengan A. Dimensi, toleransi dan arah proyeksi jumlah roda gigi Z=23 poros cacing kepala B. Material, tebal pemakanan dan arah pembagi I=40:1, maka setiap pengerjaan pemakanan profil gigi engkel diputar. C. Berat benda kerja, volume dan A. 1 putaran engkol ditambah 13 jarak kekerasan D. Mesin, alat potong dan kecepatan B. 1 putaran engkol ditambah 14 jarak potong lubang pada lngkaran 23 E. Alat-alat ukur, mesin dan material C. 1 putaran engkol ditambah 15 jarak D. 1 putaran engkol ditambah 16 jarak E. 1 putaran engkol ditambah 17 jarak 26. Pekerjaan yang dapat dikerjakan pada mesin frais adalah, kecuali. A. Meratakan permukaan B. Meratakan sisi C. Membentuk bidang bersudut D. Membentuk bidang segi beraturan E. Membubut ulir 27. Pisau frais yang harus dijepit pada arbor panjang A. Side dan face mill B. End mill C. Angle mill D. Plain mill E. Concave mill 28. Akan mengefrais segi enam beraturan dari bahan baja st.40. Jika keeping pembagi dari kepala pembagi terdapat 24 lubang, setiap penggantian pengefraisan kepala pembagi harus diputar. A. 2 putaran B. 3 putaran C. 4 putaran D. 5 putaran E. 6 putaran 29. Sebuah roda gigi lurus akan dibuat dengan ukuran modul = 2 dan jumlah gigi = 36 besar diameter luar roda gigi tersebut A. 38 mm B. 72 mm C. 76 mm D. 78 mm E. 80 mm 30. Pengefrais gigi rack dengan menggunakan pisau modul = 2.25, maka penggeseran antara giginya A. 7,06 mm B. 7,08 mm C. 7,10 mm D. 7,12 mm E. 7,14 mm 32. Dalam pemasangan alat potong ke mesin bubut hal penting yang harus diperhatikan A. Posisi ujung sudut mata potong harus setinggi senter/sejajar sumbu spinder mesin B. Sudut dimiringkan sesuai dengan kebutuhan C. Pencekaman alat potong ke tool post D. Bentuk alat potong E. Kecepatan alat potong 33. Untuk menjaga operator tetap aman dalam bekerja pada mesin gerinda hal yang perlu diperhatikan A. Jarak bantalan dan roda gerinda renggang/jauh B. Posisi berdiri operator jauh dari mesin gerinda C. Mesin di stel otomatis D. Jarak antara bantalan terhadap permukaan toda gerinda harus sedekat mungkin E. Operator mengenakan kacamata kerja 34. Batu gerinda untuk menggerinda besi tuang diu beri symbol. A. Simbol B B. Simbol X C. Simbol A D. Simbol H E. Simbol C 35. Alat penguji yang paling tepat untuk memeriksa hasil penggerindaan alat potong atau pahat A. Uji kelelahan B. Uji elastivitas C. Uji visual D. Uji kekerasan E. Uji lengkung 36. Pada mesin frais tegak CNC eretan memanjangnya diberi kode. A. X B. Y C. Z D. I E. K 37. Penjepit benda kerja berbentuk balok pada mesin frais CNC menggunakan. A. Cekam rahang tiga 31. Yang perlu diperhatikan dalam spesifikasi B. Cekam rahang empat teknis adalah benda kerja

C. Baut T D. Kelm T E. Ragum parallel 38. Lembar operasi mesin CNC antara lain harus memuat. A. Gambar bagian mesin CNC yang digunakan B. Gambar skema operasi mesin CNC C. Gambar alat-alat operasi mesin CNC yang digunakan D. Gambar benda kerja tiap tahapan operasi mesin E. Gambar urutan operasi mesin CNC 39. Dalam ukuran titik koordinat yang satu diukur terhadap yang lain secara berantai disebut metode pengukuran. A. Absolute B. Zero point C. Incremental D. Reference point E. Relatif 40. Agar setting benda kerja yang sama terhadap reference point jaraknya tetap, maka penjepitan benda kerja pada mesin frais CNC digunakan. A. Ragum mesin B. Fixture C. Klem C D. Klem U E. Rotary table