PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA KENDARI

dokumen-dokumen yang mirip
PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA KENDARI

Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Kota Ternate

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BULAN JANUARI 2016 INFLASI 1,12 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA KENDARI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA KENDARI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA KENDARI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BULAN APRIL 2017 DEFLASI 0,42 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Kota Ternate

KOTA BANDAR LAMPUNG, OKTOBER 2017 INFLASI 0,11

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA KENDARI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA KENDARI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI PAPUA BARAT

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI PAPUA BARAT

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI PAPUA BARAT

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI PAPUA BARAT

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN (INFLASI/DEFLASI) AGUSTUS 2017, PROVINSI RIAU INFLASI 0,24 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA KENDARI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI PAPUA BARAT

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA KENDARI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI


BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

Perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) Provinsi Kalimantan Timur Bulan September 2017

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI PAPUA BARAT

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN (INFLASI/DEFLASI) JULI 2017, PROVINSI RIAU INFLASI 0,48 PERSEN

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI 2016 BULUKUMBA INFLASI SEBESAR 0,30 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA KENDARI

BPS PROVINSI LAMPUNG MARET 2017 DEFLASI GABUNGAN SEBESAR 0,10 PERSEN PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI MARET 2017 DEFLASI SEBESAR 0,10 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI PAPUA BARAT

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA KENDARI


PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI PAPUA BARAT

BPS PROVINSI LAMPUNG JANUARI 2014 INFLASI GABUNGAN SEBESAR 1,07 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI SEPTEMBER 2017 INFLASI SEBESAR 0,23 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN (INFLASI/DEFLASI) APRIL 2016, PROVINSI RIAU DEFLASI 1,10 PERSEN

Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Provinsi Kalimantan Timur

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA KENDARI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI AGUSTUS 2017 BULUKUMBA INFLASI SEBESAR 0,39 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA PADANG DAN KOTA BUKITTINGGI

BPS PROVINSI LAMPUNG FEBRUARI 2017 INFLASI GABUNGAN SEBESAR 0,54 PERSEN

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA BATAM BULAN NOPEMBER 2009 DEFLASI 0,20 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

BPS PROVINSI LAMPUNG MEI 2017 INFLASI GABUNGAN SEBESAR 0,88 PERSEN PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI MEI 2017 INFLASI SEBESAR 0,88 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BULAN OKTOBER 2015 INFLASI 1,01 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN (INFLASI/DEFLASI) NOVEMBER 2015, PROVINSI RIAU INFLASI 0,32 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

BPS PROVINSI LAMPUNG AGUSTUS 2017 DEFLASI GABUNGAN SEBESAR 0,38 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI PAPUA BARAT

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

BPS PROVINSI LAMPUNG APRIL 2017 INFLASI GABUNGAN SEBESAR 0,21 PERSEN PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI APRIL 2017 DEFLASI SEBESAR 0,21 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI 2016 BULUKUMBA INFLASI SEBESAR 0,59 PERSEN


PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI GABUNGAN 2 KOTA IHK DI KEPULAUAN RIAU SEPTEMBER 2016 INFLASI 0,32 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA KENDARI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN (INFLASI/DEFLASI) OKTOBER 2016, PROVINSI RIAU INFLASI SEBESAR 0,63 PERSEN

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA KENDARI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BULAN DESEMBER 2014 INFLASI 4,53 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN (INFLASI/DEFLASI) AGUSTUS 2016, PROVINSI RIAU INFLASI 0,13 PERSEN

BPS PROVINSI LAMPUNG OKTOBER 2017 INFLASI GABUNGAN SEBESAR 0,13 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

KOTA BANDAR LAMPUNG BULAN MEI 2017 INFLASI SEBESAR 0,89 PERSEN MEI 2017 INFLASI SEBESAR 0,89 PERSEN (IHK TAHUN DASAR 2012=100)

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI GABUNGAN 2 KOTA IHK DI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2016 DEFLASI 0,28 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BULAN NOVEMBER 2015 INFLASI 2,35 PERSEN

Transkripsi:

No. 47/09/Th. XIX, 1 September 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA KENDARI AGUSTUS 2016 INFLASI 0,01 PERSEN Inflasi Kota Kendari bulan tahun 2016, tercatat sebesar 0,01 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 121,66. Secara nasional dari 82 kota yang menghitung inflasi, 33 kota tercatat inflasi dan 49 kota tercatat deflasi. Inflasi tertinggi tercatat di Manokwari dan Sorong (Provinsi Papua) masing-masing 1,27 persen dan inflasi terendah tercatat di DKI Jakarta (Provinsi DKI) dan Kendari (Provinsi Sulawesi Tenggara) masing-masing 0,01 persen. Sementara itu deflasi terbesar tercatat di Kupang (Provinsi Nusa Tenggara Timur) 0,87 persen dan deflasi terendah di Cilegon (Provinsi Jawa Barat) 0,01 persen. Inflasi yang terjadi di Kota Kendari tercatat disebabkan oleh naiknya indeks harga pada kelompok kesehatan 1,40 persen; makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,96 persen; sandang 0,94 persen; pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,48 persen; perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,28 persen serta transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,14 persen. Sementara kelompok yang tercatat negatif yaitu bahan makanan 1,46 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi terbesar adalah tarip listrik; rokok kretek filter; ekor kuning; tarip pulsa ponsel; bawang merah; bimbingan belajar; rokok putih; sandal kulit; sepatu anak serta shampo. Komoditas yang memberikan sumbangan deflasi adalah terong panjang; cakalang/sisik; apel; kembung/gembung/banyar/gembolo/aso-aso; bayam; bandeng/bolu; rambe; angkutan udara; baronang serta tomat sayur. Dari sebelas kota di Pulau Sulawesi, satu kota tercatat inflasi dan sepuluh kota tercatat deflasi. Inflasi tercatat di Kota Kendari (Provinsi Sulawesi Tenggara) 0,01 persen dengan IHK 121,66. Sementara deflasi tertinggi tercatat di Kota Pare-Pare (Provinsi Sulawesi Selatan) 0,80 dengan IHK 121,13 persen dan deflasi terendah tercatat di Kota Bulukumba (Provinsi Sulawesi Selatan) 0,05 persen dengan IHK 128,25. Tingkat inflasi Kota Kendari tahun kalender (Januari-) 2016 tercatat 3,05 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun ( 2016 terhadap 2015) 3,73 persen. Laju inflasi periode yang sama tahun kalender (Januari-) 2015 0,97 persen dan laju inflasi year on year ( 2015 terhadap 2014) tercatat sebesar 6,08 persen. Nasional 2016 tercatat deflasi 0,02 persen, laju inflasi (Januari 2016) tercatat 1,74 dan laju inflasi year on year ( 2016 terhadap 2015) tercatat 2,79 persen. 1

Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi yang sering digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga (inflasi/deflasi) di tingkat konsumen, khususnya di daerah perkotaan. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Di Indonesia, tingkat inflasi diukur dari persentase perubahan IHK dan diumumkan ke publik setiap awal bulan (hari kerja pertama) oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Mulai Januari 2014, pengukuran inflasi di Indonesia menggunakan IHK tahun dasar 2012=100. Ada beberapa perubahan yang mendasar dalam penghitungan IHK baru (2012=100) dibandingkan IHK lama (2007=100), khususnya mengenai cakupan kota, paket komoditas, dan diagram timbang. Perubahan tersebut didasarkan pada Survei Biaya Hidup (SBH) 2012 yang dilaksanakan oleh BPS, yang merupakan salah satu bahan dasar utama dalam penghitungan IHK. Hasil SBH 2012 sekaligus mencerminkan adanya perubahan pola konsumsi masyarakat dibandingkan dengan hasil SBH sebelumnya. SBH 2012 dilaksanakan di 82 kota, yang terdiri dari 33 ibukota provinsi dan 49 kota besar lainnya. Dari 82 kota tersebut, 66 kota merupakan cakupan kota SBH lama dan 16 merupakan kota baru. Survei ini hanya dilakukan di daerah perkotaan (urban area) dengan total sampel sebanyak 13.608 Blok Sensus dan total sampel rumahtangga sebanyak 136.080. SBH 2012 dilaksanakan secara triwulanan selama tahun 2012 sehingga setiap triwulan terdapat 34.020 sampel rumahtangga. Paket komoditas nasional hasil SBH 2012 terdiri dari 862 komoditas. Paket komoditas terbanyak ada di Jakarta yaitu 462 komoditas, dan yang palling sedikit di Singaraja sebanyak 225 komoditas. Berdasarkan hasil pemantauan BPS di Kota Kendari pada 2016 tercatat inflasi sebesar 0,01 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 121,65 pada Juli 2016 menjadi 121,66 pada 2016. Tingkat inflasi tahun kalender (Januari-) 2016 3,05 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun ( 2016 terhadap 2015) sebesar 3,73 persen. Inflasi yang terjadi di Kota Kendari tercatat disebabkan oleh naiknya indeks harga pada kelompok kesehatan 1,40 persen; makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,96 persen; sandang 0,94 persen; pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,48 persen; perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,28 persen serta transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,14 persen. Sementara kelompok yang tercatat negatif yaitu bahan makanan 1,46 persen. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada 2016 antara lain: ikan asin belah; sandal kulit wanita; daun singkong; jeruk nipis/limau; sepatu anak; BH katun; sepatu wanita; kacang tanah; bawang merah serta tembang. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga adalah terong panjang; apel; tulang sapi; kol putih/kubis; jagung manis; sawi hijau; baronang; labu parang/manis/merah; tomat sayur serta daun paku/pakis. Kelompok komoditas yang memberikan andil/sumbangan inflasi pada 2016, yaitu: kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,10 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar serta kelompok sandang 0,07 persen; kelompok kesehatan 0,06 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,03 persen. Sedang kelompok yang memberikan andil deflasi yaitu kelompok bahan makanan 0,36 persen. 2

Tabel 1 IHK dan Tingkat Inflasi Kota Kendari 2016, Tahun Kalender 2016, dan Tahun ke Tahun 2016, Menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100) Kelompok Pengeluaran 2015 IHK Desember 2015 2016 Inflasi Bulan 2016 1) Laju Inflasi Tahun Kalender 2016 2) Inflasi Tahun Ke Tahun 3) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) U m u m 117,29 118,06 121,66 0,01 3,05 3,73 1 Bahan Makanan 120,34 121,01 128,75-1,46 6,40 6,99 2 Makanan Jadi, minuman, Rokok & Tembakau 117,53 119,95 126,85 0,96 5,75 7,93 3 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar 122,01 122,93 123,25 0,28 0,26 1,02 4 Sandang 97,04 98,16 102,55 0,94 4,47 5,68 5 Kesehatan 113,06 113,66 119,73 1,40 5,34 5,90 6 Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga 104,18 105,92 114,15 0,48 7,77 9,57 7 Transpor & Komunikasi dan Jasa Keuangan 121,92 121,39 120,30 0,14-0,90-1,33 1) Persentase perubahan IHK bulan 2016 terhadap IHK bulan sebelumnya 2) Persentase perubahan IHK bulan 2016 terhadap IHK bulan Desember 2015 3) Persentase perubahan IHK bulan 2016 terhadap IHK bulan 2015 Gambar 1 Perkembangan Inflasi/Deflasi Kota Kendari (2012=100), 2015 2016 3

B u l a n Tabel 2 Perkembangan Inflasi dan Laju Inflasi Kota Kendari dan Nasional Bulan Januari 2015 2016 (2012 = 100,00) Inflasi (%) Laju Inflasi (%) Kota Kendari Nasional Kota Kendari Nasional (1) (2) (3) (4) (5) Januari -0,96-0,24-0,96-0,25 Februari -0,91-0,36-1,86-0,61 Maret 0,57-0,17-1,30-0,43 April -0,03 0,36-1,33-0,08 Mei 0,64 0,50-0,70 0,42 Juni 0,28 0,54-0,42 0,96 Juli 0,75 0,93 0,33 1,90 0,64 0,39 0,97 2,29 September 0,61-0,05 1,58 2,24 Oktober -0,36-0,08 1,22 2,16 November -0,10 0,21 1,12 2,37 Desember 0,51 0,96 1,64 3,35 Januari 1,49 0,51 1,49 0,51 Februari 0,07-0,09 1,56 0,42 Maret 0,23 0,19 1,80 0,62 April -0,62-0,45 1,16 0,16 Mei 0,15 0,24 1,31 0,40 Juni 0,93 0,66 2,25 1,06 Juli 0,77 0,69 3,04 1,76 0,01-0,02 3,05 1,74 Tabel 3 No. Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi di Kota Kendari Juli 2016 dan 2016 (2012=100) Kelompok Pengeluaran Juli Andil Inflasi (%) (1) (2) (3) U M U M 0,77 0,01 1. Bahan Makanan 0,05-0,36 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 0,05 0,10 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar 0,07 0,07 4. Sandang 0,04 0,07 5. Kesehatan 0,00 0,06 6. Pendidikan, Rekreasi & Olahraga 0,39 0,03 7. Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan 0,18 0,03 4

Gambar 2 Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Kendari (2012=100) 2016 (Persen) 0,03 URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN 1. Bahan Makanan Kelompok bahan makanan pada 2016 tercatat deflasi 1,46 persen atau terjadi penurunan indeks dari 130,66 pada Juli 2016 menjadi 128,75 pada 2016. Dari sebelas subkelompok bahan makanan, tercatat tujuh subkelompok diantaranya deflasi dan empat subkelompok tercatat inflasi. Subkelompok yang tercatat deflasi adalah subkelompok buah-buahan 7,57; sayursayuran 4,81; lemak dan minyak 2,19; ikan segar 1,81; daging dan hasil-hasilnya 1,28; telur, susu dan hasilhasilnya 0,61serta padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya 0,02. Sedangkan subkelompok yang mengalami inflasi adalah ikan diawetkan 8,41; bumbu-bumbuan 2,57 serta kacang-kacangan dan bahan makanan lainnya masing-masing 1,26. Kelompok ini pada 2016 memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,36 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi antara lain: terong panjang dan cakalang/sisik 0,06 persen; apel, kembung/gembung/banyar/gembolo/aso-aso dan bayam 0,04 persen serta bandeng/bolu, rambe dan baronang sebesar 0,03 persen. 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau Kelompok ini pada 2016 tercatat inflasi 0,96 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 125,65 pada Juli 2016 menjadi 126,85 pada 2016. 5

Semua subkelompok tercatat inflasi pada 2016 yaitu tembakau dan minuman beralkohol 3,06 persen; makanan jadi 0,30 persen serta subkelompok minuman yang tidak beralkohol 0,02 persen. Kelompok ini pada 2016 keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,10 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi yaitu rokok kretek filter 0,05 persen; rokok putih 0,03 persen serta nasi dengan lauk dan rokok kretek 0,01 persen. Sedangkan komoditas yang lain tidak memberikan sumbangan inflasi maupun deflasi. 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar Kelompok ini pada 2016 mencatat inflasi sebesar 0,28 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 122,90 pada Juli 2016 menjadi 123,25 pada 2016. Dari empat subkelompok, tiga subkelompok tercatat inflasi yaitu subkelompok bahan bakar penerangan dan air 0,79 persen; subkelompok perlengkapan rumahtangga 0,33 persen serta subkelompok penyelenggaraan rumahtangga 0,24 persen. Sementara subkelompok yang tercatat deflasi yaitu biaya tempat tinggal 0,01 persen. Pada 2016 kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,07 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi yaitu tarif listrik 0,06 persen dan lemari pakaian 0,01 persen, sedang komoditas lainnya tidak memberikan sumbangan inflasi maupun deflasi. 4. S a n d a n g Kelompok sandang pada 2016 tercatat inflasi sebesar 0,94 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 101,59 pada Juli 2016 menjadi 102,55 pada 2016. Semua subkelompok tercatat inflasi pada 2016 yaitu subkelompok sandang wanita 1,84 persen; sandang laki-laki 0,85 persen; barang pribadi dan sandang lainnya 0,78 persen serta sandang anak-anak 0,30 persen. Kelompok ini pada 2016 secara keseluruhan memberikan sumbangan/andil inflasi sebesar 0,07 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan positif yaitu sandal kulit wanita dan sepatu anak 0,03 persen serta sepatu wanita, sepatu laki-laki, jam tangan dan BH katun 0,01 persen. Sementara yang memberikan sumbangan negatif yaitu baju anak stelan, blus wanita dan pakaian bayi 0,01 persen. 5. K e s e h a t a n Kelompok kesehatan pada 2016 tercatat inflasi 1,40 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 118,08 Juli 2016 menjadi 119,73 pada 2016. Subkelompok yang tercatat inflasi pada 2016 yaitu subkelompok perawatan jasmani dan kosmetik 2,40 persen; jasa kesehatan 0,70 persen serta obat-obatan 0,53 persen. Sementara subkelompok jasa perawatan jasmani tidak mengalami perubahan atau relatif stabil. 6

Kelompok ini pada 2016 secara keseluruhan memberikan sumbangan/andil inflasi sebesar 0,06 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan positif yaitu shampo 0,02 persen serta sabun mandi, dokter umum dan parfum masing-masing 0,01 persen. 6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga pada 2016 tercatat inflasi 0,48 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 113,61 pada Juli 2016 menjadi 114,15 pada 2016. Subkelompok yang tercatat inflasi adalah subkelompok kursus-kursus/pelatihan 3,49 persen; olahraga 1,50 persen serta perlengkapan/peralatan pendidikan 0,16 persen. Sementara subkelompok pendidikan dan rekreasi tidak mengalami perubahan atau relatif stabil. Kelompok ini pada 2016 secara keseluruhan memberikan sumbangan/andil inflasi sebesar 0,03 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan positif, yaitu bimbingan belajar 0,03 persen sedang komoditas yang lain tidak mmengalami perubahan. 7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada 2016 tercatat inflasi 0,14 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 120,13 pada Juli 2016 menjadi 120,30 pada 2016. Subkelompok yang tercatat inflasi adalah subkelompok komunikasi dan pengiriman 0,81 persen, sedang transpor tercatat deflasi 0,05 persen. Sementara subkelompok sarana dan penunjang transpor serta jasa keuangan tidak mengalami perubahan atau relatif stabil. Secara keseluruhan kelompok ini pada 2016 memberikan sumbangan inflasi 0,03 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan/andil positif adalah tarip pulsa ponsel 0,04 persen dan sepeda motor 0,02 persen. Sedang komoditas angkutan udara memberikan sumbangan/andil negatif 0,03 persen, sementara komoditas yang lain tidak memberikan sumbangan/andil inflasi maupun deflasi. 7

Tabel 3 IHK dan Inflasi Kota Kendari Menurut Kelompok dan Sub Kelompok Bulan 2016 (2012 = 100,00) No. Kelompok/Sub kelompok IHK Inflasi % (1) (2) (3) A U M U M 121,66 0,01 I BAHAN MAKANAN 128,75-1,46 Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya 123,11-0,02 Daging dan Hasil-hasilnya 118,50-1,28 Ikan Segar 134,16-1,81 Ikan Diawetkan 147,55 8,41 Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 124,27-0,61 Sayur-sayuran 128,89-4,81 Kacang kacangan 113,91 1,26 Buah buahan 112,39-7,57 Bumbu bumbuan 156,84 2,57 Lemak dan Minyak 121,29-2,19 Bahan Makanan Lainnya 121,04 1,26 II MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK DAN TEMBAKAU 126,85 0,96 Makanan Jadi 124,71 0,30 Minuman yang Tidak Beralkohol 120,51 0,02 Tembakau dan Minuman Beralkohol 137,31 3,06 III PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS DAN BAHAN BAKAR 123,25 0,28 Biaya Tempat Tinggal 112,36-0,01 Bahan Bakar, Penerangan dan Air 160,79 0,79 Perlengkapan Rumahtangga 109,43 0,33 Penyelenggaraan Rumahtangga 122,70 0,24 IV SANDANG 102,55 0,94 Sandang Laki-laki 95,81 0,85 Sandang Wanita 106,46 1,84 Sandang Anak-anak 114,36 0,30 Barang Pribadi dan Sandang Lain 95,87 0,78 V KESEHATAN 119,73 1,40 Jasa Kesehatan 113,86 0,70 Obat-obatan 107,49 0,53 Jasa Perawatan Jasmani 118,06 0,00 Perawatan Jasmani dan Kosmetika 129,91 2,40 VI PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA 114,15 0,48 Pendidikan 113,79 0,00 Kursus-kursus / Pelatihan 148,24 3,49 Perlengkapan / Peralatan Pendidikan 104,46 0,16 Rekreasi 111,58 0,00 Olahraga 105,16 1,50 VII TRANSPOR, KOMUNIKASI DAN JASA KEUANGAN 120,30 0,14 Transpor 130,57-0,05 Komunikasi Dan Pengiriman 96,91 0,81 Sarana dan Penunjang Transpor 117,90 0,00 Jasa Keuangan 121,00 0,00 8

PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN Inflasi Kota Kendari 2016 tercatat 0,01 persen dan tahun kalender (Januari - ) 2016 tercatat 3,05 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun ( 2016 terhadap 2015) tercatat 3,73 persen. Sedangkan tingkat inflasi pada periode yang sama 2015 tercatat 0,64 persen, tahun kalender (Januari ) 2015 sebesar 0,97 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun untuk 2015 terhadap 2014 tercatat 6,08 persen. Tabel 4 Inflasi Bulanan, Tahun kalender, Tahun ke Tahun, 2014-2016 Inflasi 2014 2015 2016 (1) (2) (3) (4) 1. -0,11 0,64 0,01 2. (Januari - ) tahun kalender 2,23 0,97 3,05 3. terhadap (year on year) (tahun n) (tahun n-1) 0,31 6,08 3,73 PERBANDINGAN ANTAR KOTA Pada 2016 di Kota Kendari tercatat inflasi sebesar 0,01 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 121,66. Dari 82 kota IHK 33 kota tercatat inflasi dan 49 kota tercatat deflasi. Inflasi tertinggi tercatat di Manokwari dan Sorong 1,27 persen dengan IHK masing-masing 121,60 dan 127,38 sedang inflasi terendah tercatat di DKI Jakarta dan Kendari 0,01 persen dengan IHK masing-masing 125,10 dan 121,66. Perandingan Antarkota di Pulau Sumatera Kota-kota IHK diwilayah Pulau Sumatera yang berjumlah 23 kota. Pada 2016, 15 kota tercatat inflasi dan 8 kota tercatat deflasi. Inflasi tertinggi tercatat di Kota Pangkal Pinang 0,93 persen dengan IHK 129,73 dan inflasi terendah tercatat di Kota Dumai 0,05 persen dengan IHK 125,11. (lihat Tabel 5). 9

Tabel 5 Perbandingan Indeks dan Inflasi 2016 Kota-Kota di Pulau Sumatera dengan Nasional (2012=100) K O T A IHK Inflasi/Deflasi (%) (1) (2) (3) 1. Meulaboh 123,82 0,52 2. Banda Aceh 118,02-0,35 3. Lhoksemawe 119,79 0,49 4. Sibolga 126,78 0,61 5. Pematang Siantar 129,14 0,66 6. Medan 128,59 0,82 7. Padangsidempuan 122,73-0,41 8. Padang 130,40 0,84 9. Bukittinggi 123,83 0,40 10. Tembilahan 129,31 0,26 11. Pekanbaru 123,95 0,13 12. Dumai 125,11 0,05 13. Bungo 123,10-0,19 14. Jambi 124,86 0,13 15. Palembang 123,23-0,26 16. Lubuklinggau 121,76-0,38 17. Bengkulu 133,95 0,52 18. Bandar Lampung 124,78-0,11 19. Metro 132,86 0,64 20. Tanjung Pandan 132,60-0,58 21. Pangkal Pinang 129,73 0,93 22. Batam 124,90-0,34 23. Tanjung Pinang 124,88 0,06 NASIONAL 125,13-0,02 10

Perbandingan Antarkota di Pulau Jawa Pada 2016 kota-kota IHK di wilayah Pulau Jawa 4 kota tercatat inflasi dan 22 kota tercatat deflasi. Inflasi tertinggi tercatat di Kota Bogor 0,23 persen dengan IHK 124,26 dan terendah tercatat di Kota DKI Jakarta 0,01 persen dengan IHK 125,10 sedang deflasi tertinggi tercatat di Kota Kediri 0,57 persen dengan IHK 121,32 (lihat Tabel 6). Tabel 6 Perbandingan Indeks dan Inflasi 2016 Kota-Kota di Pulau Jawa dengan Nasional (2012=100) K O T A IHK Inflasi/Deflasi (%) (1) (2) (3) 1. DKI Jakarta 125,10 0,01 2. Bogor 124,26 0,23 3. Sukabumi 123,87-0,24 4. Bandung 123,50-0,49 5. Cirebon 120,27-0,10 6. Bekasi 121,54 0,08 7. Depok 123,18-0,24 8. Tasikmalaya 123,29-0,32 9. Cilacap 126,90-0,18 10. Purwokerto 121,79-0,51 11. Kudus 129,65-0,48 12. Surakarta 121,36-0,25 13. Semarang 123,44-0,21 14, Tegal 121,83-0,45 15. Yogyakarta 122,52-0,04 16. Jember 121,10-0,30 17. Banyuwangi 121,82-0,14 18. Sumenep 121,73-0,43 19. Kediri 121,32-0,57 20. Malang 125,10-0,03 21. Probolinggo 122,48-0,20 22. Madiun 121,46-0,52 23. Surabaya 124,65 0,10 24. Tangerang 131,37-0,08 25. Cilegon 129,21-0,01 26. Serang 131,54-0,08 NASIONAL 125,13-0,02 11

Perbandingan Antarkota Wilayah Luar Pulau Jawa, Sumatera dan Sulawesi Pada 2016 dari kota-kota IHK di wilayah luar Pulau Jawa, Sumatera dan Sulawesi tercatat 13 kota inflasi dan 9 kota tercatat deflasi. Inflasi tertinggi tercatat di Kota Manokwari dan Kota Sorong 1,27 persen dengan IHK masing-masing 121,60 dan 127,38 sedang inflasi terendah tercatat di Kota Banjarmasin 0,07 persen dengan IHK 125,30. Deflasi tertinggi tercatat di Kota Kupang 0,87 persen dengan IHK 125,87 (lihat Tabel 7). Tabel 7 Perbandingan Indeks dan Inflasi 2016 Kota-Kota di Luar Pulau Sumatera, Jawa dan Sulawesi dengan Nasional (2012=100) K O T A IHK Inflasi/Deflasi (%) (1) (2) (3) 1. Singaraja 133,54 0,80 2. Denpasar 121,83 0,45 3. Mataram 123,46-0,44 4. Bima 129,71 0,08 5. Maumere 117,01-0,34 6. Kupang 125,87-0,87 7. Pontianak 135,37 0,41 8. Singkawang 125,89 0,78 9. Sampit 125,90 0,56 10. Palangkaraya 121,84 0,12 11. Tanjung 125,81-0,53 12. Banjarmasin 125,30 0,07 13. Balikpapan 129,61-0,18 14. Samarinda 127,74 0,39 15. Tarakan 135,70-0,43 16. Ambon 124,07 0,43 17. Tual 138,13-0,27 18. Ternate 129,66-0,10 19. Manokwari 121,60 1,27 20. Sorong 127,38 1,27 21. Merauke 130,41 0,69 22. Jayapura 126,15-0,18 NASIONAL 125,13-0,02 Perbandingan Antarkota di Pulau Sulawesi Pada 2016 kota IHK di wilayah Pulau Sulawesi satu kota tercatat inflasi dan 10 kota tercatat deflasi. Kota yang tercatat inflasi adalah Kendari 0,01 persen dengan IHK 121,66. Sedang deflasi tertinggi tercatat di Kota 12

Pare-Pare 0,80 persen dengan IHK 121,13 dan terendah di Kota Bulukumba 0,05 persen dengan IHK 128,25 (lihat Tabel 8). Tabel 8 Perbandingan Indeks dan Inflasi 2016 Kota-Kota di Pulau Sulawesi dengan Nasional (2012=100) IHK Inflasi/Deflasi (%) (1) (2) (3) 1. Manado 124,87-0,38 2. Palu 125,50-0,41 3. Bulukumba 128,25-0,05 4. Watampone 119,72-0,08 5. Makassar 124,99-0,45 6. Pare-Pare 121,13-0,80 7. Palopo 122,96-0,42 8. Kendari 121,66 0,01 9. Baubau 129,23-0,72 10. Gorontalo 121,47-0,21 11. Mamuju 123,55-0,79 NASIONAL 125,13-0,02 13

Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara Informasi lebih lanjut hubungi: Ir. Surianti Toar, MS Telp 0401 3121751-3135363 Fax 0401 3122355 Email: antitoar@bps.go.id 14