HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU YANG MEMILIKI BALITA DENGAN KUNJUNGAN KE POSYANDU

dokumen-dokumen yang mirip
BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

Kata Kunci: Pengetahuan, Keaktifan, Perilaku Sehat.

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Pengetahuan,Pekerjaan,Pendidikan,Pemberian ASI Eksklusif

SIKAP IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PERTAMA (K1) COMPLIANCE WITH THE ATTITUDE OF PREGNANT WOMEN PRENATAL CARE FIRST VISIT

RELATIONSHIP BETWEEN EDUCATION AND KNOWLEDGE WITH KADARZI BEHAVIOR IN RURAL AREAS REPRESENTED BY KEMBARAN I DISTRICT

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN

ARTIKEL ILMIAH. Karya Tulis Ilmah ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah Diploma III Gizi. Disusun Oleh

ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN PELAKSANAAN TUGAS KADER DENGAN KINERJA POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANDANARAN SEMARANG TAHUN 2016.

HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU IBU BALITA DENGAN KUNJUNGAN KE POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MOKOAU TAHUN 2015

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

GAMBARAN PELAYANAN KUNJUNGAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Balita BGM di Desa Karangpasar Wilayah Kerja Puskesmas Tegowanu

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NAGARA KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN

Jurnal Darul Azhar Vol 5, No.1 Februari 2018 Juli 2018 : 17-22

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA

Harto P. Simanjuntak 1, Heru Santosa 2, Maya Fitria 2. Abstract

ABSTRAK DESTIANA SUPARDI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS SILIWANGI TASIKMALAYA PEMINATAN ADMINISTRASI KEBIJAKAN DAN KESEHATAN 2016

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, STATUS PENDIDIKAN, DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

Yelli Yani Rusyani 1 INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. target Millenium Depelopment Goals (MDGs) Dimana angka kematian bayi

Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Asi Ekslusif Di Desa Rambah Samo Kecamatan Rambah Samo I Kabupaten Rokan Hulu

SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 6-24 BULAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI DENGAN CAKUPAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU KADER POSYANDU DALAM PELAYANAN MINIMAL PENIMBANGAN BALITA

HUBUNGAN MOTIVASI DAN PERAN KELUARGA DENGAN TINDAKAN MENDAPATKAN IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI DI

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita terhadap Tindakan Imunisasii Dasar Lengkap di Kelurahan Lambung Bukit Kota Padang Tahun 2014

JUMAKiA Vol 3. No 1 Agustus 2106 ISSN

ABSTRAK. Annisa Denada Rochman, Pembimbing I : Dani dr., M.Kes. Pembimbing II : Budi Widyarto Lana dr., MH.

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN TINDAKAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO TAHUN

**) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Jl Nakula I N Semarang ABSTRACT

The Correlation of Knowledge Level About Exclusive Mother s Milk with Mother s Milk Deliverance To The Baby

ABSTRAK. Kata Kunci: Karakteristik Umum Responden, Perilaku Mencuci Tangan, Diare, Balita

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN ASI DAN MP-ASI DENGAN PERTUMBUHAN BADUTA USIA 6-24 BULAN (Studi di Kelurahan Kestalan Kota Surakarta)

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PRAKTEK PENCEGAHAN KEHAMILAN USIA MUDA

HUBUNGAN PERAN KADER DENGAN MOTIVASI KUNJUNGAN IBU BALITA USIA 3-5 TAHUN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

Eskalila Suryati 1 ; Asfriyati 2 ; Maya Fitria 2 ABSTRACT

Oleh : Teti Herawati* *Pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka ABSTRAK

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK KADER DALAM PENYULUHAN DI MEJA 4 PADA POSYANDU DI KELURAHAN NGALIYAN, KOTA SEMARANG

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL Volume 1. No 2 OKTOBER Joni Periade a,b*, Nurul Khairani b, Santoso Ujang Efendi b

HUBUNGAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN SEIMBANG DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN BALITA DI POSYANDU LOTUS YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Manado **Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KADER DENGAN PELAYANAN POSYANDU DI DESA SIDOREJO GODEAN SLEMAN

FAKTOR RISIKO DENGAN PERILAKU KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI

Anis Fitriyani 1, Nuke Devi Indrawati 1

Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Volume 14, Juli 2017

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : SRI REJEKI J

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN, TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU BALITA DENGAN KUNJUNGAN KE POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BELAWANG.

Kata Kunci : frekuensi penimbangan, balita, pengetahuan, posyandu

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG POSYANDU DENGAN KEPATUHAN IBU DATANG KE POSYANDU DI DESA MAYUNGSARI BENER PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keberhasilan suatu bangsa tergantung pada keberhasilan

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

GAMBARAN TINGKAT PENDIDIKAN, PEKERJAAN DAN PENGETAHUAN IBU TERHADAP PENIMBANGAN ANAK USIA 0-5

Kata Kunci : Pengetahuan, sikap,dukungan petugas kesehatan,asi eksklusif

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

NASKAH PUBLIKASI TRI NURIKA Disusun Oleh:

HUBUNGAN RIWAYAT PEMBERIAN ASI DENGAN STATUS GIZI BAYI USIA 7 BULAN (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Kahuripan Kota Tasikmalaya 2015)

SKRIPSI HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN, PENDIDIKAN, USIA DAN LAMA MENJADI KADER POSYANDU DENGAN KUALITAS LAPORAN BULANAN DATA KEGIATAN POSYANDU

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN STATUS GIZI PADA BALITA DENGAN STATUS GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BARENG

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SLAWI TAHUN 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PARTISIPASI IBU DALAM PENIMBANGAN BALITA KE POSYANDU RT 07 RW 01 KELURAHAN KALIDERES JAKARTA BARAT TAHUN 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat, khususnya bayi dan balita. Tujuan Posyandu adalah menunjang penurunan Angka

HUBUNGAN ASUPAN GIZI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PADA PEKERJA BAGIAN KOMPUTER BORDIR DI KELURAHAN CILAMAJANG KECAMATAN KAWALU KOTA TASIKMALAYA

HUBUNGAN TINGKAT PARTISIPASI IBU MENGIKUTI POSYANDU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA MULUR RT 03/VI BENDOSARI SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. akan menghadapi risiko yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap

Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Kemaraya Kota Kendari

ABSTRAK GAMBARAN PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN POSYANDU DI KELURAHAN SAMOJA KECAMATAN BATUNUNGGAL KOTA BANDUNG TAHUN 2007

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN PERTUMBUHAN BALITA DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI USIA 9-11 BULAN DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN MRANGGEN DEMAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Keywords: Attitude of mother, diarrhea, participation mother in posyandu

Jurnal Kesehatan Medika Saintika Volome 8 Nomor 1 jurnal.syedzasaintika.ac.id

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU FACTORS RELATED TO THE PERFORMANCE CADRE IN POSYANDU

ISKA NURMANING TYAS *), dr. Zaenal Sugiyanto M.Kes, **) *) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 112 MANADO

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DALAM PEMANFAATAN PROGRAM POSYANDU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI POSYANDU BOUGENVILLE KOTA CIMAHI SELATAN TAHUN 2017

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN SIKAP PEMBERIAN ASI EKSLKLUSIF DI WILAYAH PUSKESMAS KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU TERATAI KELURAHAN PUHUN TEMBOK WILAYAH KERJA PUSKESMAS PLUS MANDIANGIN TAHUN 2012

Anisia Mikaela Maubere ( ); Pembimbing Utama: Dr. dr. Felix Kasim, M.Kes ABSTRAK

PENINGKATAN PERILAKU IBU DALAM PENGATURAN POLA MAKAN BALITA DI POSYANDU MELATI DESA BINTORO KECAMATAN PATRANG KABUPATEN JEMBER Susi Wahyuning Asih*

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) MASYARAKAT DI LINGKUNGAN VII KELURAHAN SEI SIKAMBING B MEDAN SUNGGAL

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

OLEH: S. HINDU MATHI NIM

ABSTRAK. Kata Kunci : Pengetahuan Ibu Balita, Sikap Ibu Balita, Status Pekerjaan Ibu Balita, Frekuensi Penimbangan Balita.

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI (0-6 BULAN) DI KELURAHAN BANTAN KECAMATAN MEDAN TEMBUNG TAHUN 2013

ABSTRAK PENGARUH PENGETAHUAN, SIKAP, PERILAKU IBU TERHADAP TINGGINY A ANGKA KEJADIAN DIARE PADA BALIT A DI PUSKESMAS SALAM KODY A BANDUNG TAHUN 2002

Endah Retnani Wismaningsih Oktovina Rizky Indrasari Rully Andriani Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG MENU SEIMBANG DENGAN STATUS GIZI BALITA DI PUSKESMAS NGORESAN KARYA TULIS ILMIAH

Petronela Bahi ¹, Herawati ², Devillya Puspita Dewi ³. INTISARI

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMANFAATAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HARAPAN RAYA PEKANBARU

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN TENTANG PELAKSANAAN 10T PADA ASUHAN KEHAMILAN DI PUSKESMAS SUKA MAKMUR KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN KADER DENGAN SIKAP KADER TENTANG POSYANDU BALITA DI DESA PENGKOK KEDAWUNG SRAGEN

ROY ANTONIUS TARIGAN NIM.

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

Transkripsi:

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU YANG MEMILIKI BALITA DENGAN KUNJUNGAN KE POSYANDU (Studi di Desa Bagolo Kecamatan Kalipucang Kabupaten Ciamis Tahun 2013) Firmansyah, Eka Jurusan Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Siliwangi Tasikmalaya Jalan Siliwangi No. 24 Kotak Pos 164 Tasikmalaya 46115 telp. (0265) 323537 Email : firmansyah.eka1@gmail.com ABSTRAK Kecamatan Kalipucang salah satu kecamatan yang memiliki masalah mengenai kunjungan ibu membawa ke posyandu, pada tahun 2012 cakupan D/S masih belum mencapai target yang telah ditetapkan, dari 9 Desa dengan cakupan terendah tersebut, Desa Bagolo merupakan Desa yang memliki angka cakupan yang terendah, walaupun ada kenaikan cakupan dari bulan mei sampai juli 2013, namun kenaikan tersebut belum berarti jika dibandingkan dengan cakupan D/S Desa lain yang ada di Kecamatan Kalipucang. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap ibu yang memiliki balita dengan kunjungan ke posyandu, maka dilakukan penelitian kepada seluruh ibu yang memiliki balita dalam 3 bulan terakhir di Desa Bagolo sebanyak 172 dan yang dijadikan sampel sebanyak 62. Metode penelitian yang digunakan adalah survey dengan pendekatan Cross Sectional, dimana responden yang diamati satu waktu saja pasa saat pengambilan data dengan menggunakan quesioner. Variabel bebas adalah pengetahuan dan sikap. Sedangkan variabel terikat adalah kunjungan ibu balita ke posyandu. Dalam menguji hubungan antara variabel bebas dan terikat menggunakan uji Chi- Square. Hasil penelitian didapatkan bahwa ada hubungan pengetahuan (p=0,018) dengan kunjungan ke posyandu. Ada hubungan antara sikap ibu dengan kunjungan ke posyandu (p=0,028), Lebih meningkatkan pengetahuannya mengenai posyandu, lebih meningkatkan kunjungan untuk mengikuti kegiatan posyandu secara rutin, khususnya untuk menimbangkan balitanya ke posyandu secara teratur sampai usia anak umur 59 bulan sesuai anjuran dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Kunjungan, Posyandu Kepustakaan : 10 (2002-2011)

ABSTRACT Kalipucang district one town has a problem regarding the mother's visit brings to the posyandu, by 2012 the scope of D/S still have yet to achieve the target that has been set, of 9 village with the lowest coverage, Bagolo Village is a village that has the lowest coverage rates, despite the increase in coverage from may until July 2013, but the increase has not meant coverage when compared to D/S other villages in kalipucang distric. The purpose of this research is to know the relation of knowledge and attitude of mother who has a toddler with a visit to the posyandu, then do research to all the mothers who have babies in the last 3 months in the village of Bagolo as much as 172 and made the sample as much as 62. The research method used was survey with Cross Sectional approach, whereby respondents observed one time only when data retrieval with pasa using quesioner. Free variables are knowledge and attitude. While the variable is bound to the toddler's mother visits posyandu. In testing the relationship between free and bound variables using the Chi-Square test. Results of the study found that there is a relationship of knowledge (p = 0,018) with a visit to the posyandu. There is a relationship between maternal attitudes with a visit to the posyandu (p = 0.028), further improve knowledge about posyandu, further enhance the posyandu activities to follow visits regularly, especially to let toddlers to posyandu regularly until the age of children aged 59 months as recommended by Ministry of health of the Republic of Indonesia. Keywords: Knowledge, Attitude, Visits, Posyandu Libraries: 10 (2002-2011)

1. PENDAHULUAN Pembangunan kesehatan adalah bagian dari pembangunan nasional yang bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya (Depkes RI, 2008). Dengan adanya tujuan pembangunan kesehatan Indonesia Sehat 2015 yaitu meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan Negara Indonesia yang ditandai oleh penduduknya yang hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku hidup sehat serta memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan dan fasilitas kesehatan yang bermutu secara adil dan merata diseluruh wilayah Republik Indonesia dan dapat mewujudkan bangsa yang mandiri maju dan sejahtera. Sejalan dengan tujuan pembangunan yang berwawasan kesehatan dan kesejahteraan maka pemerintah telah menetapakan pola dasar pembangunan yaitu pembangunan mutu SDM di berbagai sektor serta masih menitik beratkan pada program-program pra-upaya kuratif dan rehabilitatif yang didukung oleh informasi kesehatan secara berkesinambungan sehingga dapat mewujudkan masyarakat yang berperilaku hidup sehat, lingkungan sehat dan memiliki kemampuan untuk menolong dirinya sendiri serta dapat menjangkau pelayanan kesehatan yang berkualitas di tahun 2015. (Depkes RI 2010). Krisis ekonomi yang terjadi sejak tahun 1997 semakin memperburuk keadaan gizi masyarakat. Selama krisis, ada kecenderungan meningkatnya prevalensi gizi kurang dan gizi buruk terutama pada kelompok Balita. Munculnya kasus-kasus marasmus, kwashiorkor merupakan indikasi adanya penurunan ketahanan pangan tingkat rumah tangga. Dampak dari krisis ekonomi menyebabkan rendahnya partisipasi masyarakat dalam kegiatan Posyandu, padahal partisipasi masyarakat di dalam kegiatan Posyandu sangat besar karena merupakan aspek yang dinilai dalam telaah kemandirian Posyandu. Oleh karena itu perlu penanganan khusus dan mendesak dalam mempersiapkan sumber daya manusia maupun dalam peningkatan cakupan program gizi serta penanganan khususnya.(depkes RI,1996) Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) adalah suatu bentuk partisipasi masyarakat yang sasaran utamanya adalah balita (bawah lima tahun) (Depkes, 2008). Tujuan Posyandu

adalah menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Ibu (AKI) termasuk ibu hamil, melahirkan dan nifas, membudayakan Norma Kecil Keluarga Bahagia Sejahtera (NKKBS), meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan, Keluarga Berencana (KB) dan kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya masyarakat sehat sejahtera dan berfungsi sebagai wahana gerakan reproduksi keluarga sejahtera, gerakan ketahanan keluarga (Depkes,2009). Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis diketahui bahwa pada tahun 2012 jumlah balita di Kabupaten Ciamis adalah sebanyak 112.226 balita namun yang melakukan kunjungan ke Posyandu hanya sebanyak 106.510. Adapun kunjungan yang rendah yaitu di wilayah kerja puskesmas Kalipucang yaitu hanya sebesar 59%. Selanjutnya adalah puskesmas Cikoneng sebesar 75% dan Puskesmas Cihaurbeuti sebanyak 79%. Data tersebut diketahui bahwa kunjungan balita ke posyandu yang terendah yaitu di Puskesmas Kalipucang (Dinkes Ciamis 2012. Berdasarkan studi pendahuluan kepada ibu balita yang datang ke posyandu Desa Bagolo pada tanggal 5 Mei 2013 sebanyak 20 orang. Hasil wawancara dengan 20 orang ibu balita dengan mengajukan pertanyaan tentang Posyandu, yang benar dalam menjawab tentang pengertian, strata dan pelaksanaan Posyandu hanya 10 orang. 2. TUJUAN PENELITIAN Mengetahui dan menganalisis hubungan pengetahuan dan sikap ibu yang memiliki balita dengan kunjungan ibu balita ke Posyandu di Desa Bagolo Kecamatan Kalipucang Kabupaten Ciamis. 3. LINGKUP METODE Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei dengan pendekatan cross sectional, ialah suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara variabel bebas dan variabel terikat dengan cara pengumpulan data sekaligus pada suatu saat.

4. POPULASI DAN SAMPEL Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki balita di Desa Bagolo Kecamatan Kalipucang Kabupaten Ciamis sebanyak 172 orang, dan sampelnya sebanyak 62 orang. 5. ANALISIS DATA Teknik analisa data univariat adalah analisa variabel dari penelitian yang menghasilkan distribusi dan presentasi dari variabel (Notoatmodjo, 2003). Analisis data dilakukan dengan analisis persentase untuk mengetahui distribusi frekuensi dan skala ordinal untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan sikap ibu balita tentang posyandu. Analisa bivariat yaitu dilakukan untuk mencari hubungan antara dua variabel, yaitu varabel bebas dan variabel terikat yang diduga mempunyai hubungan atau korelasi. Uji yang digunakan adalah Chi Square ( uji hubungan dua variabel berskala nominal dan ordinal). Uji statistik yang dipergunakan untuk mencari hubungan antara variabel pengetahuan dan sikap dengan variabel terikat yaitu kunjungan ibu balita ke posyandu. Derajat kemaknaan sebesar p= 0,05, artinya apabila diperoleh p 0,05 maka Ho ditolak artinya ada hubungan antara dua variabel yang diteliti dan bila p > 0,05 Ho diterima artinya tidak ada hubungan antara variabel yang diteliti. Analisis data tersebut menggunakan system computer yaitu SPSS. 6. HASIL PENELITIAN a. Aanalisis Univariat 1) Pengetahuan Pengetahuan dalam penelitian ini mencakup tentang posyandu yang meliputi tujuan, sasaran, fungsi, manfaat, kegiatan utama dan sasaran kegiatan utama posyandu. Data tentang pengetahuan disajikan pada tabel berikut:

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Ibu Balita Menurut Pengetahuan di Posyandu Desa Bagolo Kecamatan Kalipucang Kabupaten Ciamis Tahun 2013 No Pengetahuan ibu balita Frekuensi n % 1 Kurang 26 41,9 2 Cukup 19 30,6 3 Baik 17 27,4 Jumlah 62 100 Data pada tabel 4.2 menunjukan sebagian besar ibu balita memiliki pengetahuan yang kurang yaitu sebanyak 26 orang (41,9%) dan sisanya adalah cukup sebanyak 19 orang (30,6 %) dan baik sebanyak 17 (27,4 %). 2) Sikap Hasil penelitian penulis terhadap sikap ibu balita di Desa Bagolo Kecamatan Kalipucang Kabupaten Ciamis adalah sebagai berikut : Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Sikap Ibu di Desa Bagolo Kecamatan Kalipucang Kabupaten Ciamis Tahun 2013 No Sikap Responden Frekuensi n % 1 Kurang 28 45.2 2 Cukup 20 32.3 3 Baik 14 22.6 Jumlah 62 100 Data pada tabel 4.4 menunjukan bahwa sebagian besar responden memiliki sikap yang kurang yaitu sebanyak 28 orang (45,2%) dan sisanya adalah cukup sebanyak 20 orang (32,3 %) dan baik sebanyak 14 (22,6 %).

3. Kunjungan Ibu Balita Hasil penelitian penulis terhadap kunjungan responden adalah sebagai berikut : Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Kunjungan Ibu Balita dalam 3 bulan terakhir di Desa Bagolo Kecamatan Kalipucang Kabupaten Ciamis Tahun 2013 No Kunjungan Frekuensi n % 1 Tidak berkunjung 35 56.5 2 Berkunjung 27 43.5 Jumlah 62 100 Berdasarkan tabel 4.5 menunjukan bahwa ibu balita yang tidak berkunjung yaitu sebanyak 35 orang (58,5%) dan yang berkunjung sebanyak 27 orang (43,5%). b. Analisis Bivariat 1) Hubungan antara pengetahuan Ibu dengan kunjungan ke posyandu Tabel 4.6 Tabulasi Silang Hubungan Pengetahuan Ibu Balita dengan Kunjungan ke Posyandu di Desa Bagolo Kecamatan Kalipucang Kabupaten Ciamis Tahun 2013 Kunjungan Ibu Pengetahuan Tidak Total Berkunjung berkunjung n % N % n % N % Kurang 20 76.9 6 23.1 26 100 62 100 Cukup 7 36.8 12 63.2 19 100 62 100 Baik 8 47.1 9 52.9 17 100 62 100 p value 0,018 Interpretasi tabel 4.6 menunjukan bahwa pada ibu balita yang tidak berkunjung ke posyandu dengan pengetahuan kurang sebesar 76,9% ibu balita yang tidak berkunjung ke posyandu dengan pengetahuan cukup 36,8%, dan ibu yang tidak berkunjung ke posyandu dengan pengetahuan baik sebesar 47,1%. Ibu yang berkunjung ke posyandu dengan pengetahuan kurang sebesar 23,1%, ibu balita yang berkunjung dengan pengetahuan yang cukup sebesar 63,2% dan ibu yang berkunjung ke posyandu dengan pengetahuan baik sebesar 52,9%.

Hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi-Square didapatkan Nilai p (0,018) lebih kecil dari alpha 0,05 berarti Ha diterima dan Ho ditolak, jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu balita dengan kunjungan ke posyandu. 2) Hubungan antara Sikap Ibu dengan kunjungan ke posyandu Tabel 4.7 Tabulasi Silang Hubungan Sikap Ibu Balita dengan Kunjungan ke Posyandu di Desa Bagolo Kecamatan Kalipucang Kabupaten Ciamis Tahun 2013 kunjungan Ibu Sikap Tidak Berkunjun Total berkunjung g n % N % n % n % Kurang 21 75.0 7 25.0 28 100 62 100 Cukup 8 40.0 12 60.0 20 100 62 100 Baik 6 42.9 8 57.1 14 100 62 100 p value 0,028 Interpretasi tabel 4.7 menunjukan bahwa pada ibu balita yang tidak berkunjung ke posyandu dengan sikap kurang sebesar 75%, ibu balita yang tidak berkunjung ke posyandu dengan sikap cukup sebesar 40% dan ibu yang tidak berkunjung ke posyandu dengan sikap baik sebesar 42,9%. Hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi-Square didapatkan Nilai p (0,028) lebih kecil dari alpha 0,05 berarti Ho ditolak dan Ha diterima, jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan yang bermakna antara sikap ibu balita dengan kunjungan ke posyandu.

3) Ringkasan Uji Statisitk Tabel 4.8 Ringkasan hasil analisis statistik mengunakan chi square untuk alfa 0,05% Variabel Bebas Variabel Terikat p value Keterangan Pengetahuan Kunjungan ibu balita 0,018 Berhubungan Sikap Kunjungan ibu balita 0,028 Berhubungan Berdasarkan tabel 4.8 di atas menjelaskan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan kunjungan ibu balita ke posyandu di Desa Bagolo Kecamatan Kalipucang Kabupaten Ciamis. 7. SIMPULAN DAN SARAN Dari penelitian yang penulis lakukan mengenai hubungan pengetahuan dan sikap ibu yang memiliki balita dengan kunjungan ke posyandu di Desa Bagolo Kecamatan Kalipucang Kabupaten Ciamis, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : a. Simpulan 1) Pengetahuan ibu balita dapat diketahui sebagai besar ibu balita memiliki pengetahuan kurang yaitu sebesar 26 orang (41,9%), ibu balita yang memiliki pengetahuan cukup 19 orang (30,6%), dan yang memiliki pengetahuan baik yaitu sebesar 17 orang (27,4%). 2) Sikap ibu balita diketahui bahwa yang memiliki sikap kurang yaitu sebesar 28 orang (45,2%), ibu balita mempunyai sikap cukup 20 orang (32,3%), dan yang memiliki sikap baik sebesar 14 orang (22,6%) 3) Hasil analisis hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu yang memiliki balita dengan kunjungan ke posyandu: a) Ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu yang memiliki balita dengan kunjungan ke posyandu. b) Ada hubungan yang bermakna antara sikap ibu yang memiliki balita dengan kunjungan ke posyandu.

b. Saran 1) Bagi Puskesmas Kalipucang a) Perlu upaya untuk meningkatkan pengetahuan ibu mengenai posyandu terutama pengetahuan ibu terhadap pentingnya manfaat posyandu melalui penyuluhan secara berkesinambungan baik dengan cara kelompok maupun individu. b) Perlu upaya pendekatan yang lebih intensif dan komunikatif dari petugas kesehatan maupun kader kepada ibu balita dengan lebih sering melakukan kunjungan rumah untuk menumbuhkan sikap yang baik bagi ibu balita terhadap pentingnya kegiatan posyandu. c) Keluarga merupakan faktor penting dalam kegiatan posyandu, oleh karena itu selain kepada ibu balita penyuluhan mengenai pentingnya kegiatan posyandu juga perlu dilakukan kepada anggota keluarga anggota lainnya terutama suami, karena sebagai kepala keluarga suami sangat dominan dalam mengambil keputusan pada sebuah keluarga. 2) Bagi Ibu Balita Lebih meningkatkan pengetahuannya mengenai posyandu, lebih meningkatkan kunjungan untuk mengikuti kegiatan posyandu secara rutin, khususnya untuk menimbangkan balita ke posyandu secara teratur sampai usia anak umur 59 bulan sesuai anjuran dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 3) Bagi peneliti Lain Perlu ditindaklanjuti penelitian menenai hubungan tingkat pengetahuan dan sikap ibu yang memiliki balita dengan kunjungan ke posyandu mengunakan analisa kualitatif.