Komunikasi Saksi dalam Persidangan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KEWENANGAN JAKSA DALAM SISTEM PERADILAN DI INDONESIA. diatur secara eksplisit atau implisit dalam Undang-undang Dasar 1945, yang pasti

Hukum Acara Pidana Untuk Kasus Kekerasan Seksual

Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (RUU-KUHAP) Bagian Keempat Pembuktian dan Putusan

KESAKSIAN PALSU DI DEPAN PENGADILAN DAN PROSES PENANGANANNYA 1 Oleh: Gerald Majampoh 2

MEKANISME PENYELESAIAN KASUS KEJAHATAN KEHUTANAN

KEKUATAN PEMBUKTIAN VISUM ET REPERTUM DALAM PERKARA PENGANIAYAAN. Zulaidi, S.H.,M.Hum

KEDUDUKAN SAKSI A DE CHARGE PADA PROSES PENGADILAN TINDAK PIDANA KORUPSI ARTIKEL ILMIAH

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MEDAN AREA

Bagian Kedua Penyidikan

BAB I PENDAHULUAN. (rechtsstaat), tidak berdasarkan atas kekuasaan belaka (machtsstaat). Indonesia

BAB IV. A. Bantuan Hukum Terhadap Tersangka Penyalahgunaan Narkotika. Dalam Proses Penyidikan Dihubungkan Dengan Undang-Undang

ALUR PERADILAN PIDANA

BAB I PENDAHULUAN. dapat lagi diserahkan kepada peraturan kekuatan-kekuatan bebas dalam

EKSISTENSI SAKSI MAHKOTA KAITANNYA DENGAN SPLITSING DALAM PEMBUKTIAN PERKARA PIDANA

BAB II PENGATURAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP SAKSI DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN BERENCANA

BAB I PENDAHULUAN. mendukung pelaksanaan dan penerapan ketentuan hukum pidana materiil,

Kekuatan Keterangan Saksi Anak Dibawah Umur dalam Pembuktian Perkara Pidana

BAB IV KEWENANGAN KEJAKSAAN DALAM PERKARA TINDAK PIDANA KORUPSI. A. Perbedaan Kewenangan Jaksa dengan KPK dalam Perkara Tindak

RINGKASAN SKRIPSI/ NASKAH PUBLIKASI TANGGUNG JAWAB KEJAKSAAN DALAM PRA PENUNTUTAN UNTUK MENYEMPURNAKAN BERKAS PERKARA PENYIDIKAN

PERATURAN LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENDAMPINGAN SAKSI LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN

BAB I PENDAHULUAN. Ketentuan Pasal 184 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana

ALAT BUKTI PETUNJUK DALAM PENYELESAIAN PERKARA PIDANA. (Studi Kasus Di Wilayah Hukum Pengadilan Negeri Surakarta)

Laporan Pemantauan Persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur

BAB II PRAPERADILAN DALAM SISTEM PERADILAN PIDANA INDONESIA. A. Sejarah Praperadilan dalam Sistem Peradilan Pidana di Indonesia

KONSEKUENSI HUKUM PENGINGKARAN ISI BERITA ACARA PEMERIKSAAN OLEH TERDAKWA DI PERSIDANGAN Oleh :

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG 2014

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Undang Undang No. 8 Tahun 1981 Tentang : Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana

II. TINJAUAN PUSTAKA. Peradilan Pidana di Indonesia di selenggarakan oleh lembaga - lembaga peradilan

BAB I PENDAHULUAN. Perbuatan tersebut selain melanggar dan menyimpang dari hukum juga

BAB I PENDAHULUAN. tercipta pula aturan-aturan baru dalam bidang hukum pidana tersebut. Aturanaturan

Laporan Pemantauan Persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemeriksaan suatu perkara pidana di dalam suatu proses peradilan pada

BAB I LATAR BELAKANG. yang diajukan oleh warga masyarakat. Penyelesaian perkara melalui

dengan aparatnya demi tegaknya hukum, keadilan dan perlindungan harkat dan martabat manusia. Sejak berlakunya Undang-undang nomor 8 tahun 1981

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEKUATAN PEMBUKTIAN VISUM ET REPERTUM BAGI HAKIM DALAM MEMPERTIMBANGKAN PUTUSANNYA. Oleh : Sumaidi, SH.MH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1981 TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

dikualifikasikan sebagai tindak pidana formil.

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 74/PUU-XV/2017

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1981 TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERANAN KETERANGAN SAKSI A CHARGE SEBAGAI SALAH SATU ALAT BUKTI DALAM PERADILAN PIDANA SKRIPSI

BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG KEPOLISIAN. polisi sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

PERAN DAN KEDUDUKAN AHLI PSIKIATRI FORENSIK DALAM PENYELESAIAN PERKARA PIDANA

BAB I PENDAHULUAN. Acara Pidana (KUHAP) menjunjung tinggi harkat martabat manusia, dimana

I. PENDAHULUAN. Hakim memiliki peranan penting dalam suatu proses persidangan yaitu. mengambil suatu keputusan hukum dalam suatu perkara dengan

PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 1 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA DI KPPU KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

HAK UNTUK MELAKUKAN UPAYA HUKUM OLEH KORBAN KEJAHATAN DIKAJI DARI KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM ACARA PIDANA INDONESIA

Pengantar Ilmu Komunikasi. Modul ke: 03FIKOM. Ruang Lingkup Komunikasi. Fakultas. Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Program Studi MARCOMM

Lex Crimen Vol. VII/No. 1 /Jan-Mar/2018. H. Rusli Muhammad, Hukum Acara Pidana Kontemporer, PT Citra Aditya Bakti, Bandung, 2007, hlm. 185.

BAB I PENDAHULUAN. peradilan adalah untuk mencari kebenaran materiil (materiile waarheid)

BEBERAPA HAMBATAN YANG DIHADAPI HAKIM DALAM PROSES PEMERIKSAAN PERKARA PIDANA KORUPSI DI PENGADILAN NEGERI JAMBI

Pernyataan Pers MAHKAMAH AGUNG HARUS PERIKSA HAKIM CEPI

PERANAN VISUM ET REPERTUM DALAM TINDAK PIDANA PENGANIAYAAN YANG MENGAKIBATKAN KEMATIAN

PERTEMUAN 15: PENYELESAIAN HUKUM. B. URAIAN MATERI Tujuan Pembelajaran 15: Menjelaskan upaya hukum untuk penyelesaian investigasi

NASKAH PUBLIKASI KEKUTAN PEMBUKTIAN BUKTI ELEKTRONIK DALAM PERSIDANGAN PIDANA UMUM

BAB II TINJAUN PUSTAKA. Hukum acara pidana di Belanda dikenal dengan istilah strafvordering,

BAB IV ANALISIS HUKUM MENGENAI PENGGUNAAN ALAT PENDETEKSI KEBOHONGAN (LIE DETECTOR) PADA PROSES PERADILAN PIDANA

BAB I PENDAHULUAN. penganiayaan adalah: perlakuan yang sewenang-wenang. Pengertian. pidana adalah menyangkut tubuh manusia. Meskipun pengertian

NILAI KEADILAN DALAM PENGHENTIAN PENYIDIKAN Oleh Wayan Rideng 1

Bentuk: UNDANG-UNDANG (UU) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 8 TAHUN 1981 (8/1981) Tanggal: 31 DESEMBER 1981 (JAKARTA)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 31 TAHUN 1999 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI BAB I

I. PENDAHULUAN. adalah bertujuan untuk mencari kebenaran materi terhadap perkara tersebut. Hal

KEABSAHAN PERNYATAAN MAJELIS HAKIM SIDANG TERBUKA DAN TERBATAS UNTUK UMUM (STUDI KASUS PENISTAAN AGAMA Ir. BASUKI TJAHAJA PURNAMA)

Program Pascasarjana Ilmu Hukum FAKULTAS HUKUM Universitas Brawijaya

BAB I PENDAHULUAN. proses acara pidana di tingkat pengadilan negeri yang berakhir dengan pembacaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KEABSAHAN PENETAPAN STATUS TERSANGKA DALAM PROSES PENYELIDIKAN (STUDI KASUS PENISTAAN AGAMA Ir. BASUKI TJAHAJA PURNAMA)

HAK TERSANGKA UNTUK MENDAPATKAN BANTUAN HUKUM DALAM PROSES PENYIDIKAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

HUKUM ACARA PIDANA Undang-Undang No. 8 Tahun 1981 tanggal 31 Desember 1981 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

I. PENDAHULUAN. Tindak pidana korupsi merupakan salah satu kejahatan yang merusak moral

FUNGSI DAN KEDUDUKAN SAKSI A DE CHARGE DALAM PERADILAN PIDANA

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi, mengakibatkan kejahatan pada saat ini cenderung

BAB I PENDAHULAN. dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia dalam Pasal 1 Ayat (3)

BAB II PENAHANAN DALAM PROSES PENYIDIKAN TERHADAP TERSANGKA ANAK DIBAWAH UMUR. penyelidikan yang merupakan tahapan permulaan mencari ada atau tidaknya

RUU Perlindungan Korban dan Saksi Draft Sentra HAM UI dan ICW, Juni 2001 RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP SIKAP KEJAKSAAN ATAS PELIMPAHAN BERKAS PERKARA OLEH PENYIDIK

KEKUATAN HUKUM SAKSI A DE CHARGE DALAM PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA PENGANIAYAAN DIPENGADILAN NEGERI KISARAN JURNAL

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PENCABUTANKETERANGAN TERDAKWA DALAM BERITA ACARA PEMERIKSAAAN (BAP) DAN TERDAKWA

1. PELAPORAN Proses pertama bisa diawali dengan laporan atau pengaduan ke kepolisian.

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA BAGI PEMBELI BARANG HASIL KEJAHATAN DITINJAU DARI PASAL 480 KUHP TENTANG PENADAHAN

INDONESIA CORRUPTION WATCH 1 Oktober 2013

JAMINAN PERLINDUNGAN HAK TERSANGKA DAN TERDAKWA DALAM KUHAP DAN RUU KUHAP. Oleh : LBH Jakarta

PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA TINDAK PIDANA OLEH KORPORASI

BAB I PENDAHULUAN. Pidana (KUHAP) adalah seorang yang karena perbuatannya atau keadaannya,

TATA CARA PENYAMPAIAN LAPORAN DAN PENANGANAN DUGAAN PELANGGARAN TERHADAP UNDANG-UNDANG NO. 5 TAHUN 1999

PENERAPAN PRINSIP MIRANDA RULE SEBAGAI PENJAMIN HAK TERSANGKA DALAM PRAKTIK PERADILAN PIDANA DI INDONESIA

PENANGGUHAN PENAHANAN DALAM PROSES PERKARA PIDANA (STUDI KASUS KEJAKSAAN NEGERI PALU) IBRAHIM / D Abstrak

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II. 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 Tentang KUHP. yang dibuat tertulis dengan mengingat sumpah jabatan atau dikuatkan dengan

DRAFT 16 SEPT 2009 PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Bentuk: UNDANG-UNDANG (UU) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 8 TAHUN 1981 (8/1981) Tanggal: 31 DESEMBER 1981 (JAKARTA)

Dengan Persetujuan Bersama. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA dan PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA MEMUTUSKAN:

- 2 - BAB I KETENTUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. Perbuatan yang oleh hukum pidana dilarang dan diancam dengan pidana

PERANAN VISUM ET REPERTUM PADA KASUS PEMBUNUHAN OLEH IBU TERHADAP ANAK (BAYI)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

Komunikasi Saksi dalam Persidangan Oleh Aan Widodo, S.I.Kom Pascasarjana Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Abstrak Tulisan ini merupakan tinjauan mengenai kedudukan saksi dalam persidangan di pengadilan ditinjau dari segi Ilmu komunikasi.secara umum pengertian saksi adalah seseorang yang memberikan keterangan dalam persidangan guna menyelidiki atau mengungkap suatu kebenaran perkara hukum, baik itu dalam hukum pidana ataupun hukum perdata.posisi saksi dalam persidangan sangatlah penting, seorang saksi dapat memberikan keterangan baik dalam bentuk lisan ataupun perilaku nonverbal, guna menjawab pertanyaan yang disampaikan dalam persidangan oleh hakim, jaksa, ataupun penasehat hukum.pemahaman tentang tatacara memberikan kesaksian atau berkomunikasi sangat dibutuhkan sebagaimana pula yang diatur dalam kitab undangundang hukum acara pidana. Kata Kunci : Saksi dan Komunikasi Absract This paper is a review of the position of a witness in court proceedings in terms of science communication. In general terms the witness is a person who gives testimony in the trial in order to investigate or reveal a truth case law, both in criminal law or civil law. Position is very important witness in the trial, a witness may testify in the form of verbal or nonverbal behavior, in order to answer the questions submitted in the court by the judge, prosecutor, or legal counsel. An understanding of the procedures testify or communicate is needed as well as those mentioned in the book of the law of criminal procedure law. Keywords: Witness and communication Pendahuluan Ilmu Komunikasi mempelajari tentang pernyataan manusia. Konsep sederhana bahwa komunikasi terjadi dalam setiap peristiwa yang bermakna. 1 kesaksian seorang saksi dalam peristiwa komunikasi persidangan adalah bagian dari komunikasi. Keberadaan saksi ini bagian dari proses pemeriksaan suatu tindak pidana atau perdata 1 Liliweri Alo.1997. Komunikasi Antar Pribadi.Bandung : PT Citra Aditya Bakti.

hukum yang sedang diselidiki kebenarannya didalam persidangan oleh majelis hakim, penasehat hukum atau juga pihak penuntut umum. Kehadiran saksi dalam persidangan adalah salah satu aspek proses penegakan hukum, seorang saksi sangat dibutuhkan keterangannya berkaitan dengan upaya dalam mencari kebenaran. Keterangan saksi dalam KUHAP pasal 185 adalah sebagai alat bukti, sesuai apa yang saksi nyatakan di sidang pengadilan. 2 Kehadiran seorang saksi dalam persidangan dipengadilan menyampaikan keterangan-keterangan secara lisan ataupun gerakan atas pertanyaan atau pernyataan dari majelis hakim. Kehadiran saski ini sebagai bagian dari proses komunikasi dalam persidangan untuk menyelesaikan perkara baik hukum pidana atau pertada secara adil. Definisi Saksi Saksi adalah orang yang dapat memberikan keterangan guna kepentingan penyidikan, penuntutan dan peradilan tentang suatu perkara pidana yang ia dengar sendiri, ia lihat sendiri dan ia alami sendiri. Keterangan saksi adalah salah satu alat bukti dalam perkara pidana yang berupa keterangan dari saksi mengenai suatu peristiwa pidana yang ia dengar sendiri, ia lihat sendiri dan ia alami sendiri dengan menyebut alasan dari pengetahuannya itu. (Pasal 1 KUHAP Butir 27) 3 Saksi dalam Persidangan. Alat bukti yang sah dalam persidangan di pengadilan adalah, keterangan saksi; keterangan ahli; surat; petunjuk; keterangan terdakwa. Keterangan seorang saksi saja tidak cukup untuk membuktikan bahwa terdakwa bersalah terhadap perbuatan yang didakwakan kepadanya namun juga keterangan dari beberapa saksi. Keterangan beberapa saksi yang berdiri sendiri-sendiri tentang suatu kejadian atau keadaan dapat digunakan sebagai suatu alat bukti yang sah apabila keterangan saksi itu ada hubungannya satu dengan yang lain sehingga dapat membenarkan adanya suatu kejadian atau keadaan tertentu. 2 Undang Undang No. 8 Tahun 1981 Tentang : Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana 3 ibid

Seorang yang akan bersaksi harus disumpah. Keterangan dari saksi yang tidak disumpah meskipun sesuai satu dengan yang lain, tidak merupakan alat bukti, namun apabila keterangan itu sesuai dengan keterangan dari saksi yang disumpah dapat dipergunakan sebagai tambahan alat bukti sah yang lain. Komunikasi Saksi Komunikasi dapat terjadi dalam berbagai konteks yang begitu komplek, termasuk diruang pengadilan yang menyangkut saksi. Beberapa karakterisitik komunikasi yang menyangkut kesaksian seseorang dalam persidangan diantaranya : Komunikasi adalah suatu proses,komunikasi adalah upaya yang disengaja serta mempunyai tujuan, Komunikasi menuntut adanya partisipasi dan kerjasama dari para pelaku yang terlibat, Komunikasi bersifat transaksional, Komunikasi menembus ruang dan waktu, Komunikasi bersifat simbolis (Sendjaja, 2004: 113-116) Komunikasi sebagai suatu proses artinya, komunikasi merupakan serangkaian tindakan yang terjadi secara berurutan serta berkaitan satu sama lainnya dalam kurun waktu tertentu. Kegiatan komunikasi akan berlangsung baik apabila pihak-pihak yang berkomunikasi sama-sama ikut terlibat dan sama-sama mempunyai perhatian yang sama terhadap topik pesan yang dikomunikasikan. Komunikasi pada dasarnya menuntut dua tindakan, yakni memberi dan menerima.pengertian transaksional menunjuk pada suatu kondisi bahwa keberhasilan komunikasi tidak hanya ditentukan oleh satu pihak, tetapi oleh kedua belah pihak yang saling bekerjasama. Komunikasi adalah kebutuhan yang sangat fundamental bagi seseorang dalam hidup bermasyarakat serta merupakan sarana berinteraksi sebagai suatu usaha atau kegiatan untuk menyampaikan ide atau gagasan kepada orang lain. Menurut Rakhmat (2005:9), Komunikasi berarti peristiwa sosial, peristiwa yang terjadi ketika manusia berinteraksi kepada manusia lain. Komunikasi melibatkan sejumlah orang untuk menyatakan pikiran, pendapat, perasaan, kemauan dan keinginan agar seseorang dengan orang lain dapat saling memahami, mengerti dan mempengaruhi satu sama lainnya. Seperti hal nya komunikasi dalam sebuah persidangan dalam memecahkan berbagai persoalan dan permasalahan yang menyangkut satu perkara hukum.

Serangkaian tindakan dengan memberikan keterangan oleh seseorang didalam persidangan yang dinamakan saksi adalah komunikasi saksi yang dimaksud disini. Komunikasi saksi dalam persidangan didefinisikan sebagai kesiapan seorang saksi menerangkan pengetahuannya terkait perkara hukum yang ia ketahui, ia alami atau ia lihat didepan persidangan, secara terbuka, benar, jujur dan tanpa intervensi. Setelah saksi memberi keterangan, ia tetap hadir di sidang kecuali hakim ketua sidang member izin untuk meninggalkannya (pasal 167 KUHAP butir 1). Sebagai saksi atau ahli yang telah hadir memenuhi panggilan dalam rangka memberikan keterangan di semua tingkat pemeriksaan, dokter berhak mendapat penggantian biaya menurut perundang-undangan yang berlaku.hak ini disampaikan oleh pejabat yang melakukan pemanggilan kepada dokter (pasal 229 KUHAP). Dalam prakteknya memberikan berkomunikasi diruang sidang seorang saksi kadang tidak berdiri sendiri melainkan berhubungan dengan saksi lain ataupun barang bukti tindak kejahatan hukum. Dalam menilai kebenaran keterangan seorang saksi, hakim harus dengan sungguh-sungguh memperhatikan: persesuaian antara keterangan saksi satu dengan yang lain; persesuaian antara keterangan saksi dengan alat bukti lain;alasan yang mungkin dipergunakan oleh saksi untuk memberi keterangan yang tertentu; cara hidup dan kesusilaan saksi serta segala sesuatu yang pada umumnya dapat mempengaruhi dapat tidaknya keterangan itu dipercaya;. Komunikasi Saksi dalam Persidangan. Komunikasi saksi dalam persidangan terjadi pada tahap pembuktian suatu perkara.dengan ketentuan Semua jenis pemberitahuan atau panggilan oleh pihak yang berwenang dalam semua tingkat pemeriksaan, saksi atau ahli disampaikan selambatlambatnya tiga hari sebelum tanggal hadir yang ditentukan, ditempat tinggal mereka atau di tempat kediaman mereka terakhir.petugas yang melaksanakan panggilan tersebut harus bertemu sendiri dan berbicara langsung dengan orang yang dipanggil dan membuat catatan bahwa panggilan telah diterima oleh yang bersangkutan dengan membubuhkan tanggal serta tandatangan, baik oleh petugas maupun orang yang dipanggil dan apabila yang dipanggil tidak menandatangani maka petugas harus

mencatat alasannya.surat panggilan disampaikan melalui kepala desa atau pejabat dan melalui perwakilan Republik Indonesia jika saksi berada di luar negeri (pasal 227 KUHAP ) Jika dilihat dari proses persidangan yang terjadi dalam sidang agenda ketarangan saksi, maka peran saksi dalam interaksi tersebut adalah bentuk dari konformasi atas pertanyaan dan penyataan yang terungkap dalam persidangan. Dalam kajian komunikasi ini seorang saksi menyampaikan apa yang ia ketahui. Sebelum memberikan kesaksian, saksi disumpah terlebih dahulu oleh majelis hakim.isi pernyataan yang disampaikan saksi sehingga dijadikan alat bukti adalah bentuk bahwa kesaksian dalam persidangan itu penting. Seorang saksi didalam sebuah persidangan dipengadilan harus memperhatikan banyak hal, yang tentunya berkaitan dengan proses pengungkapan kebenaran dan terkait dengan terdakwa, pengacara, jaksa dan majelis hakim. Kesaksian saksi dalam persidangan terdapat dua jenis, keterangan saksi, dan keterangan ahli.keterangan saksi disampaikan secara lisan, sementara keterangan saksi ahli bisa berbentuk data yang diungkapkan.pesan dalam komunikasi saksi dalam persidangan di pengadilan terjadi dalam bentuk verbal dan nonverbal.bentuk verbal ini dilihat dari pesan yang disampaikan oleh saksi dalam bentuk kata-kata. Sementara pesan dalam bentuk nonverbal adalah dalam bentuk gerak tubuh atau tindakan, Saksi akan menggelengkan kepala ketika apa yang ditanyakan ia tidak mengetahui, atau akan menganggukkan kepala jika ia mengerti. Interaksi dan komunikasi kesaksian dalam persidangan sifatnya formal.berkaitan dengan beberapa tahapan persidangan, yang umumnya menyangkut sidang tahap pembuktian. Beberapa ketentuan dalam komunikasi saksi adalah sebagai berikut : Pertanyaan yang diajukkan pada saksi diarahkan untuk mengungkap fakta yang sebenarnya, sehingga harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut : 4 4 Nico Ngani, 1998.Pidana dan pemidanan, Cetakan III, Yogyakarta,

Materi pertanyaan diarahkan pada pembuktian unsur-unsur perbuatan yang didakwakan. Pertanyaan harus relevan dan tidak berbelit-belit bahasa dan penyampainnya harus dipahami oleh saksi. Pertanyaan tidak boleh bersifat menjerat atau menjebak saksi. Pertanyaan tidak boleh besifat pengkualifikasian delik. Hindari pertanyaan yang bersifat pengulangan dari pertanyaan yang sudah pernah ditanyakan dalam rangka memberi penekanan terhadap suatu fakta tertentu atau penegasan terhadap keterangan yang bersifat ragu-ragu. Hal-hal tersebut diatas pada dasarnya bersifat sangat merugikan terdakwa atau pemeriksaan itu sendiri, sehingga apabila dalam pemeriksaan saksi, hal tersebut terjadi maka pihak yang mengetahui dan merasa dirugikan atau merasa keberatan dapat mengajukkan keberatan/interupsi pada hakim ketua dengan menyebutkan alasannya. Sebagai contoh pertanyaan penuntut umum bersifat menjerat terdakwa maka penasihat hukum dapat protes, katakatanya kira-kira sebagai berikut: interupsi ketua majelis... pertanyaan penuntut umum menjerat saksi. Satu contoh lagi, jika pertanyaan penasihat hukum berbelit-belit maka penuntut umum dapat mengajukan protes, misalnya dengan katakatan keberatan ketua majelis... pertanyaan penasihat hukum membingungkan saksi. Atas keberatan atau interupsi tersebut hakim ketua langsung menanggapi dengan menetapkan bahwa interupsi/keberatan ditolak atau diterima. Apabila interupsi/keberatan ditolak maka pihak yang sedang mengajukkan pertanyaan dipersilahkan untuk melanjutkan pertanyaannya, sebaliknya apabila interupsi/keberatan diterima, maka pihak yang mengajukkan pertanyaan diminta untuk mengajukan pertanyaan yang lain.

Selama memeriksa saksi hakim dapat menunjukkan barang bukti pada saksi guna memastikan kebenaran yang berkaitan dengan barang bukti tersebut. Setiap saksi selesai memberikan keterangan, hakim ketua menanyakan kepada terdakwa, bagaimana pendapatnya tentang keterangan tersebut Daftar Pustaka : Liliweri Alo.1997. Komunikasi Antar Pribadi.Bandung : PT Citra Aditya Bakti. Nico Ngani, 1998.Pidana dan pemidanan, Cetakan III, Yogyakarta, Rakhmat, Jalaludin 2005.Psikologi Komunikasi, Bandung : PT Remaja Rosdakarya Sendjaja, Sasa Djuarsa, 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta : Pusat Penerbitan Universitas Terbuka Susanti, Rika. 2013. Peran Dokter sebagai Saksi ahli dalam persidangan.medan : Jurnal Kesehatan Andalas Undang Undang No. 8 Tahun 1981 Tentang : Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana