BAB I PENDAHULUAN. Namun, pada kenyataannya, pendidikan rentan sekali untuk disalahgunakan. Mereka

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. ekonomi untuk melakukan berbagai tindakan agar bisnisnya tetap bertahan di dunia

BAB I PENDAHULUAN. Good Corporate Governance (GCG) adalah salah satu pilar dari sistem

BAB I PENDAHULUAN. Setelah negara Indonesia dan negara negara di Asia Timur lainnya

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyak tuntutan publik agar terciptanya tata kelola yang baik, agar

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2001 TENTANG TIM KONSULTASI PRIVATISASI BADAN USAHA MILIK NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia bisnis dan ekonomi sudah berkembang

BAB I PENDAHULUAN. pada perusahaan secara maksimal sehingga laba diharapakan diperoleh juga secara

BAB I PENDAHULUAN. praktek bisnis yang kurang adil dalam masyarakat. Dalam dunia bisnis manajemen dan

BAB I PENDAHULUAN. digariskan. Audit internal modern menyediakan jasa- jasa yang mencakup

BAB I PENDAHULUAN. Ketidakstabilan dunia bisnis memperlihatkan lemahnya penerapan good corporate

BOARD MANUAL PT PERTAMINA GEOTHERMAL ENERGY

Mewujudkan Budaya Tata Kelola Sarinah yang Baik

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Institute of Internal Auditors (IIA) audit internal dalam Sawyer s et al

BAB I PENDAHULUAN. negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Pajak penghasilan yang. suka manajemen perusahaan melakukan tindakan pajak agresif.

BAB I PENDAHULUAN. efektivitas pencapaian tujuan perusahaan. Seiring dengan berkembangnya. mendorong kesinambungan dan kelangsungan hidup perusahaan.

Bandung, 14 oktober Kepada Yth, Bapak / Ibu respoden Di tempat

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT WIJAYA KARYA BETON Tbk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan dana pensiun dapat dilihat dari tingkat pencapaian tujuan nya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan konsep good corporate governance sesungguhnya telah

BAB I PENDAHULUAN. para akuntan masih buruk. Pelanggaran-pelanggaran tersebut membuat timbulnya

BAB I PENDAHULUAN. lebih baik dalam mengukur kinerja bisnis yang sedang berlangsung.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

PT MULTI INDOCITRA Tbk PIAGAM KOMITE AUDIT

PT. MALINDO FEEDMILL, Tbk. No. Dokumen = 067/CS/XI/13 PIAGAM KOMITE AUDIT. Halaman = 1 dari 10. PIAGAM Komite Audit. PT Malindo Feedmill Tbk.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Restrukturisasi dan privatisasi BUMN. Sistem Ekonomi Indonesia

PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GOOD CORPORATE GOVERNANCE/GCG)

09Pasca. Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis

DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk

BAB I PENDAHULUAN. kinerjanya dengan ukuran keuangan. Pengukuran dengan aspek keuangan lebih

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya penerapan Good Corporate Governance di beberapa negara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. posisi tiga terbawah dalam menerapkan Good Corporate Governance di Asia,

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA

BAB I PENDAHULUAN. ini tidak dapat dipungkiri lagi, dalam tatanan ekonomi global tuntutan terciptanya

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari suatu perusahaan adalah mensejahterahkan kepentingan

BAB I PENDAHULUAN. kesinambungan operasional perusahaan yang bersangkutan. Persediaan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. transparan dan dapat dipertanggungjawakan, kondisi ini disebut Good Corporate

BAB 1 PENDAHULUAN. yang tidak sepadan (mismatched), tidak hati-hati (prudent), tidak

Kebijakan Corporate Governance. PT. Persero Batam. Tim GCG PT. Persero Batam Hal : 1 of 9

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kesadaran untuk menerapkan prinsip Good Corporate Governance (GCG)

BAB I PENDAHULUAN. yang berbasis syariah dalam tiga dekade terakhir, lembaga keuangan telah

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh suatu kerangka tata kelola (corporate governance

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan memerlukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengevaluasi kegiatan-kegiatan organisasi yang dilaksanakan.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perhatian dunia terhadap Good Corporate Governance mulai meningkat

BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

Pedoman Tata Kelola Perusahaan PT Nusa Raya Cipta Tbk PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP EFEKTIVITAS PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PADA PT.PINDAD (PERSERO)

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan istilah asing Good Corporate Governance (GCG) tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang baik (good corporate governance) (Wicaksono, 2014:1).

BAB I PENDAHULUAN. Tiap jenis perusahaan menghasilkan sesuatu yang menarik konsumen untuk. dalam perusahaan yang dapat merusak kepercayaan konsumen.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2001 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. asing lagi di telinga kita. Pada negara maju, GCG sudah lama menjadi suatu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Pedoman Umum Good Corporate Governance yang diterbitkan

PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam bersaing menghasilkan keuntungan dituntut untuk dapat menekan biaya agar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kecil, pimpinan perusahaan dapat mengawasi secara langsung kinerja di

PEDOMAN KEBIJAKAN PENGENDALIAN INFORMASI

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada pertengahan tahun 1997, yang melanda sebagian besar wilayah dunia

DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT. I Pendahuluan 1. II Tujuan Pembentukan Komite Audit 1. III Kedudukan 2. IV Keanggotaan 2. V Hak dan Kewenangan 3

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan penting pendirian suatu perusahaan adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. Konsep Good Corporate Governance (GCG) sesungguhnya telah lama dikenal di

BAB II BAHAN RUJUKAN Pengertian Auditing dan jenis-jenis Audit. Mulyadi, (2002:9) menyatakan bahwa auditing adalah:

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik atau good corporate

BAB 5 PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis mengenai Penerapan Good Corporate Governance

PIAGAM KOMITE AUDIT. ( AUDIT COMMITTE CHARTER ) PT FORTUNE MATE INDONESIA Tbk

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan, kondisi ini disebut Good

BAB 1 PENDAHULUAN. bersifat memaksa untuk keperluan negara diatur dengan undang-undang. Pajak

BAB I PENDAHULUAN. besar pemakai dalam pengambilan keputusan. Namun demikian, laporan

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PELAYANAN PUBLIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (2009 : 67) mencoba memberikan definisi dari kinerja, antara lain sebagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. usaha. Mengingat keberadaan sumber daya yang bersifat ekonomis sangat terbatas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Istilah Good Corporate Governance (GCG) kian populer dan ditempatkan

BAB I PENDAHULUAN. mekanisme pengelolaan itu sendiri. Jika kondisi Good Governance dapat dicapai

BAB I PENDAHULUAN. sebagai wakil dari pemilik juga memiliki kepentingan pribadi sehingga perilaku

BAB I PENDAHULUAN. efektif dan efisien agar bisa bersaing dengan perusahaan lain di dalam negeri

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai salah satu pelaku kegiatan ekonomi di Indonesia, keberadaan Badan

BAB I PENDAHULUAN. dan mengendalikan perusahaan untuk menciptakan nilai tambah (value added) untuk

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Menyambut implementasi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA),

PEDOMAN DIREKSI DAN KOMISARIS PERSEROAN

BAB 1 PENDAHULUAN. upaya penyelamatan dan penyempurnaan yang meliputi produktifitas, efisiensi

Audit Committee Charter- SSI. PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk. PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)

KOMITE AUDIT CHARTER PT INDOFARMA (PERSERO) TBK

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi nilai perusahaan dianggap semakin sejahtera pula pemiliknya.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan secara umum didirikan tentunya memiliki tujuan untuk

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan fondasi utama untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Namun, pada kenyataannya, pendidikan rentan sekali untuk disalahgunakan. Mereka yang memiliki modal dengan berani mendirikan lembaga pendidikan yang dijadikan sarana untuk memperoleh laba yang besar, sehingga bagi mereka yang tidak mampu untuk membayar mahal, tidak dapat meneruskan pendidikannya. Padahal, seharusnya, orientasi utama lembaga pendidikan bukanlah mencari laba, melainkan fokus kepada upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dengan mentransfer ilmu pengetahuan dan budaya dari tenaga pendidik kepada masyarakat. Agar pihak pengelola lembaga pendidikan tidak melupakan tujuan utama dari didirikannya lembaga pendidikan, yaitu berupaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dengan mentransfer ilmu pengetahuan dan budaya dari tenaga pendidik kepada masyarakat, karena terlalu fokus untuk mencari laba, maka konsep good corporate governance (GCG) perlu diimplementasi di lembaga pendidikan. Dalam pedoman pengkajian penerapan GCG, good corporate governance (GCG) diartikan sebagai suatu proses dan struktur yang digunakan oleh organ perusahaan untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas perusahaan guna mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholders lainnya, berlandaskan peraturan perundang-undangan dan 1

Pendahuluan 2 nilai etika. Good corporate governance (GCG) memiliki lima prinsip utama, yaitu transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban, dan kewajaran. Selain untuk mencegah agar pihak pengelola lembaga pendidikan tidak melupakan tujuan utama dari didirikannya lembaga pendidikan karena terlalu fokus untuk mencari laba, alasan lain dari perlunya diterapkan good corporate governance (GCG) secara efektif di lembaga pendidikan adalah karena kelima prinsip good corporate governance (GCG) sejalan dengan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, pasal 4 ayat 1, yang berbunyi: Pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menunjang tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemanjemukan bangsa dan juga sejalan dengan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang perguruan tinggi, pasal 6, yang berbunyi: Perguruan tinggi berasaskan: kebenaran ilmiah, penalaran, kejujuran, keadilan, manfaat, kebajikan, tanggung jawab, kebhinnekaan, dan keterjangkauan. Agar good corporate governance (GCG) dapat terlaksana secara efektif di lembaga pendidikan, maka diperlukan seseorang yang berkompeten yang dapat membantu pihak pengelola lembaga pendidikan untuk dapat melaksanakan good corporate governance (GCG) secara efektif seseorang tersebut adalah auditor internal. Auditor internal merupakan suatu profesi akuntan yang bekerja dalam perusahaan dengan tuntutannya adalah dapat memberikan nilai tambah (value added) bagi manajemen perusahaan (Sawyer, 2005: 3). Auditor internal berfungsi untuk menyediakan informasi mengenai kecukupan dan efektivitas sistem pengendalian internal yang ada di dalam perusahaan. Tanpa adanya auditor internal, pengendalian

Pendahuluan 3 internal yang baik akan sulit terlaksana, dan prinsip-prinsip good corporate governance (GCG) tidak dapat dilaksanakan dengan baik di dalam perusahaan. Menyadari bahwa penelitian tentang pengaruh auditor internal terhadap pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) lebih banyak dilakukan pada perusahaan BUMN, Perseroan Terbatas, dan jenis usaha lainnya (Sitompol, 2008; Lahu, 2011; Amartiwi, 2012; Sari dan Raharja) daripada di lembaga pendidikan serta menyadari bahwa auditor internal itu sangat penting dalam mengawasi pengendalian internal agar prinsip Good Corporate Governance (GCG) dapat terlaksana secara efektif sehingga dapat mengurangi masalah yang timbul dalam lembaga pendidikan, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul PENGARUH AUDITOR INTERNAL TERHADAP EFEKTIFITAS GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) DI LEMBAGA PENDIDIKAN (STUDI KASUS PADA UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA). Studi ini dilakukan agar dapat menjadi suatu referensi bagi para pembaca, para pelaku bisnis khususnya, untuk mengetahui betapa penting menerapkan GCG dalam perusahaan, terutama lembaga pendidikan dan perlunya auditor internal dalam membantu menerapkan GCG dalam perusahaan, terutama lembaga pendidikan. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian yang sudah diuraikan di atas, maka permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah auditor internal di lembaga pendidikan sudah berfungsi secara memadai?

Pendahuluan 4 2. Apakah auditor internal berpengaruh terhadap efektivitas Good Corporate Governance di lembaga pendidikan secara signifikan? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui apakah auditor internal di lembaga pendidikan sudah berfungsi secara memadai. 2. Untuk mengetahui apakah auditor internal berpengaruh terhadap efektivitas good corporate governance (GCG) di lembaga pendidikan secara signifikan. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat: 1. Bagi lembaga pendidikan Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi suatu referensi bagi lembaga pendidikan yang menjadi tempat dilaksanakannya penelitian dalam melakukan evaluasi terkait dengan fungsi auditor internal dan kontribusi auditor internal dalam upaya pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) di lembaga pendidikan yang menjadi tempat dilaksanakannya penelitian. Bagi lembaga pendidikan yang lain, hasil penelitian ini diharapkan dapat membangkitkan kesadaran akan penting pelaksanaan/penerapan Good Corporate Governance (GCG) di dalam lembaga pendidikan dan untuk mendukung terlaksananya Good Corporate Governance (GCG) yang efektif tersebut, lemabaga pendidikan membutuhkan seseorang yang berkompeten

Pendahuluan 5 untuk membantu menerapkan GCG dalam lembaga pendidikan seseorang tersebut adalah auditor internal. 2. Bagi para akademisi Hasil penelitian ini diharapkan dapat membuat para akademisi menyadari bahwa sangat penting untuk membimbing anak didiknya, terutama yang akan mendirikan perusahaan/lembaga pendidikan ataupun menjadi auditor internal, agar dapat memahami konsep dan penerapan dari Good Corporate Governance (GCG) serta dapat mengetahui bagaimana menjadi seorang auditor internal yang berkompeten sehingga dapat berkontribusi dalam upaya pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) yang efektif, karena Good Corporate Governance (GCG) sangat penting untuk diterapkan di dalam perusahaan, terutama lembaga pendidikan dan perusahaan serta lembaga pendidikan membutuhkan seseorang yang berkompeten untuk membantu menerapkan Good Corporate Governance (GCG) di lembaga pendidikan seseorang tersebut adalah auditor internal. 3. Bagi para mahasiswa Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu para mahasiswa untuk dapat mengetahui seperti apakah fungsi auditor internal yang memadai di dalam perusahaan, terutama di dalam lembaga pendidikan dan bagaimana pengaruh auditor internal terhadap efektifitas Good Corporate Governance (GCG), sehingga bagi mereka yang ingin mendirikan usaha/lembaga pendidikan ataupun bekerja menjadi auditor internal, dapat menelaah lebih mendalam konsep serta penerapan Good Corporate Governance (GCG) dan dapat memahami hal-hal yang perlu dipahami/dilakukan agar dapat menjadi seorang auditor internal yang

Pendahuluan 6 dapat mendukung terlaksananya Good Corporate Governance (GCG) yang efektif di perusahaan, terutama di lembaga pendidikan. 4. Bagi peneliti selanjutnya Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi suatu referensi untuk melakukan penelitian selanjutnya penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan konseptual bagi peneliti sejenis maupun dalam rangka mengembangkan ilmu pengetahuan untuk perkembangan dan kemajuan dunia pendidikan. 5. Bagi Penulis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas wawasan berpikir penulis mengenai bagaimana penerapan dari good corporate governance (GCG) di dalam perusahaan, terutama lembaga pendidikan, seperti apakah fungsi auditor internal yang memadai di dalam perusahaan, dan bagaimana pengaruh auditor internal terhadap efektifitas good corporate governance (GCG) mengetahui lebih jauh mengenai hal-hal apa saja yang perlu dipahami/dilakukan oleh seorang auditor internal guna mendukung terlaksananya good corporate governance (GCG) dalam perusahaan, terutama lembaga pendidikan.