BAB I PENDAHULUAN. fungsional yang terarah dan memiliki suatu tujuan dalam mengembangkan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi yang dijadikan tempat penelitian yaitu, SMK Negeri 10 Bandung

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang memiliki peranan penting

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di negara kita

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan karya insan yang terbentuk dari bagian yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Susi Susanti, 2015

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan

2014 PEMBELAJARAN TARI YUYU KANGKANG DALAM PROGRAM LIFE SKILL DI SMK KESENIAN PUTERA NUSANTARA MAJALENGKA

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). relevan sehingga berpengaruh dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan pembangunan di Indonesia menitikberatkan pada peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan Ilmu Pengetahuan; Teknologi; dan Seni (IPTEKS), sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang saat ini sedang

BAB I PENDAHULUAN A. LATARBELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. untuk memberikan bimbingan belajar kepada anak-anaknya yang mulai memasuki

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar mengajar merupakan salah satu kegiatan pokok dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor penting untuk menjamin. pelaksanaan pembangunan serta dalam menghadapi era globalisasi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Romadhona, 2014

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan atas. Bahkan saat ini sudah banyak sekolah-sekolah dan lembaga yang

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan alam secara umum masih belum sesuai dengan yang diharapkan.

BAB I. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah lembaga pendidikan kejuruan. yang tujuan utamanya mempersiapkan siswa menjadi tenaga kerja andal dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah mengupayakan pembangunan nasional di berbagai bidang, salah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. tertentu, hal tersebut dapat dilihat dari semangat dan prestasi belajar siswa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Wayan Nugroho,2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. SD Kristen Paulus Bandung merupakan lembaga pendidikan tingkat dasar

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Menurut Muhaimin (2008: 333), kurikulum adalah seperangkat

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sumber daya manusia yang berkualitas, yang dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dea Wulantika Utami, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh tingkat pengetahuan dan

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI STIMULUS ALAM SEKITAR DI SDN TERSANA BARU KABUPATEN CIREBON

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Dalam menari hal yang sangat menonjol adalah mengenai kemampuan penari tersebut dalam menguasai wiraga. Menurut Rosala, Dedi dkk (1999:7)

BAB I PENDAHULUAN. Jalur pendidikan di Indonesia terbagi menjadi tiga arah yaitu. pendidikan informal, pendidikan formal, dan pendidikan nonformal.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan suatu bangsa ditentukan oleh maju mundurnya Bangsa itu

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI GURU GURU TAHUN Kompetensi Guru Mata Pelajaran (Kompetnsi Dasar)

BAB I PENDAHULUAN. adalah lembaga formal yang kita kenal dengan sekolah. guru sesuai dengan disiplin ilmu yang dikuasainya.

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI AWAL SERTIFIKASI GURU TAHUN Kompetensi Guru Mata Pelajaran (Kompetnsi Dasar)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) memiliki tugas tersendiri dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek utama suksesnya program

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mella Tania K, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan saat ini memegang peranan penting dalam kelangsungan

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang dipelajari

sendiri dari hasil pengalaman belajarnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah proses belajar yang tiada henti dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Wenda Anggia Purnomo, 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nurbaiti Rahmah, 2015

2014 PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN MATEMATIKA-LOGIS SISWA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam membentuk

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan analisis data hasil penelitian yang dilakukan pada empat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha untuk menumbuhkan manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. mandiri ilmu yang dipelajarinya. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. upaya mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai dengan pembukaan UUD

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini maju sangat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki kedudukan yang sangat penting dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ahmad Shidiqi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan teknologi dan informasi memiliki pengaruh besar terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Lompat jauh gaya jongkok merupakan salah satu nomor yang tergabung dalam

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. aspek-aspek yang harus dikembangkan dan ditanamkan dalam diri siswa,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha pokok dalam peningkatan kecerdasan

2015 ANALISIS HASIL BELAJAR MENGOLAH HIDANGAN SATE ATAU JENIS MAKANAN YANG DIPANGGANG PADA KESIAPAN MEMBUKA USAHA FOOD COURT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

Teknik dan Kriteria Evaluasi Pendidikan Seni Tari Dewi Karyati dan Maman Tocharman

BAB I PENDAHULUAN. dan kognitif yang diperlukan, tetapi menekankan perkembangan karakter.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kegiatan interaksi. Dalam kegiatan interaksi

BAB I PENDAHULUAN. laku dalam diri siswa, dan menjadi harapan semua pihak agar setiap siswa

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Faris Fauzi, 2014

BAB I PENDAHULUAN. mundurnya suatu bangsa. Serta membantu perkembangan dan kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, dan pemerintah melalui kegiatan pembelajaran baik secara formal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Chynthia Paramitha, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar utama dalam mengantisipasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia pendidikan saat ini sedang memasuki era yang

2015 ANALISIS HASIL BELAJAR MERENCANAKAN MENU KESEMPATAN KHUSUS SEBAGAI KESIAPAN MENGOLAH MAKANAN UNTUK PESTA PERNIKAHAN PADA SISWA DI SMKN 3 CIMAHI

BAB I PENDAHULUAN. mendorong setiap manusia dapat merespon semua perkembangan tersebut. logis, kreatif dan kemauan berkerjasama secara efektif.

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda untuk mengembangkan generasi muda yang berkualitas sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Negara yang baik, yang diharapkan diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari, baik

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Hasil Belajar Pengetahuan Bahan Makanan Pada Praktik Mengolah Makanan Kontinental Siswa Kelas XI SMKN 2 Baleendah

2015 KONTRIBUSI HASIL BELAJAR BUSANA PESTA TERHADAP KESIAPAN UJI KOMPETENSI PEMBUATAN BUSANA PESTA

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang mampu bersaing di dunia internasional.

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh tingkat pengetahuan dan

A. LATAR BELAKANG MASALAH

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI DAN KEAKTIFAN SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI TIPE BUZZ GROUP

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran Bahasa Inggris di Indonesia, baik pada jenjang. pendidikan dasar maupun menengah, lebih menekankan pada aspek

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan suatu usaha atau sistem yang memiliki totalitas fungsional yang terarah dan memiliki suatu tujuan dalam mengembangkan kualitas hidup. Pendidikan sejatinya mampu mengarah pada suatu perubahan dari cara pandang atau sikap yang akan direalisasikan dalam kehidupan nyata, sebagai bukti bahwa pendidikan merupakan suatu usaha untuk merubah ke arah yang lebih baik. Dalam pendidikan terjadi suatu proses pembelajaran. Proses pembelajaran tersebut berkaiatan dengan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor. Kemampuan kognitif adalah tujuan pendidikan yang berhubungan dengan kemampuan intelektual atau kemampuan berpikir, seperti mengingat dan memecahkan masalah, sedangkan kemampuan afektif adalah tujuan pendidikan yang berhubungan dengan sikap maupun nilai, dan yang terakhir kemampuan psikomotor adalah tujuan pendidikan yang berhubungan dengan keterampilan atau skill. Dari ketiga kemampuan yang menjadi tujuan dalam pendidikan tersebut penting dikembangkan dalam diri peserta didik, selain memiliki ilmu pengetahuan yang cukup, mereka juga memiliki sikap yang baik, sehingga akan selaras dalam menjalankan kehidupannya. Melihat kenyataan tersebut, jelas bahwa dalam pembelajaran tidak hanya menitik beratkan kepada pengetahuan tentang teori saja, tetapi juga kepada kemampuan praktik, maka dari itu pembelajaran teori akan lebih baik jika disertai dengan praktik secara langsung.

2 Salah satu proses pembelajaran yang membutuhkan praktik adalah pendidikan yang berhubungan dengan seni, dalam hal ini adalah seni tari. Pendidikan seni adalah sebuah cara atau strategi untuk menanamkan pengetahuan dan keterampilan dengan menjadikan peserta didik kreatif, inovatif, mampu mengenali potensi diri, dan memiliki sensitivitas terhadap perubahan sosial, budaya serta lingkungan. Seni tari adalah bidang studi yang memiliki karakteristik yang khas terutama dalam proses pembelajarannya, yang mana dalam pengajaran seni tari ini lebih menekankan pada aspek psikomotoriknya, tetapi bukan berarti mengabaikan aspek kognitif dan afektifnya. (Sekarningsih, 9.4. Modul: Strategi Belajar Seni Tari). Berdasarkan pernyataan di atas, bahwa seni tari memiliki karakteristik pengajaran yang menekankan pada aspek psikomotor, namun aspek kognitif dan afektif tidak diabaikan, hal ini dikarenakan, pendidikan seni tari merupakan sebuah strategi untuk menanamkan pengetahuan dan keterampilan dalam mengasah potensi diri dalam berpikir kreatif dan inovatif. Dengan memiliki potensi diri dalam keterampilan menari, akan meningkatkan prestasi seorang penari dalam dunia tari, sehingga keterampilan gerak yang dimiliki seorang penari tidak diragukan lagi. Keterampilan menari, bisa diperoleh dengan terus berlatih mengolah anggota tubuh, yang bertujuan mengasah serta mengembangkan potensi diri yang dimiliki dalam kemampuan menari. Ardjo (1984:48) mengatakan, Dengan melatih badan dan menganggapnya sebagai alat ekspresi, maka jangkauan bentuk, gaya dan teknik menari akan lebih luas. Berdasarkan pernyataan tersebut bahwa melatih tubuh bagi seorang penari, memberikan pengaruh besar terhadap teknik menari yang baik. Seorang penari

3 dibutuhkan latihan yang sungguh-sungguh dan maksimal agar memiliki tingkat keterampilan menari yang baik. Cara berlatih yang paling baik ialah dengan bersungguh-sungguh, maksudnya, setiap gerakan latihan dilakukan sampai habis, yaitu sampai usaha yang maksimal dari seluruh kemampuan badan untuk melakukan gerak tersebut sesempurna-sempurnanya, (Ardjo, 1984:30) Latihan tersebut diarahkan kepada anggota tubuh seperti, kaki, tangan dan kepala yang masing-masing dilatih, disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai dalam meningkatkan keterampilan menari. Latihan-latihan yang harus dilakukan bagi seorang penari, harus menuju kepada pembentukan sikap tubuh dalam gerak seperti kelenturan, kekuatan dan keseimbangan yang akan berdampak kepada daya tahan tubuh, serta kemampuan koordinasi gerak, sehingga seorang penari akan dikatakan terampil dalam menari, jika menguasai aspek-aspek tersebut dengan baik tanpa merasa kesulitan saat melakukannya. Aspek-aspek tersebut tidak diperoleh secara langsung, namun butuh proses dan cara untuk mencapainya, tentunya disesuaikan dengan tujuan dan kemampuan dari setiap individu. Secara kodrati, bahwa setiap individu memiliki potensi yang berbeda-beda, ada yang awalnya sudah memiliki kemampuan gerak yang baik, ada juga yang memiliki kemampuan gerak yang terbatas. Keterbatasan kemampuan seseorang dalam menari, akan sedikit teratasi jika ada keinginan kuat untuk terus berlatih mengolah anggota tubuh untuk mencapai keterampilan dalam menari. Disinilah fungsi adanya latihan bagi otot-otot dari anggota tubuh tentang kelenturan, kekuatan dan keseimbangan untuk meningkatkan keterampilan menari. Adanya latihan olah tubuh seseorang yang memiliki kemampuan gerak

4 baik akan semakin lebih baik, dan seseorang yang memiliki kemampuan gerak terbatas, akan menjadi baik, bahkan bisa menjadi lebih baik, maka disinilah seseorang akan dikatakan terampil bergerak. Melatih kelenturan, kekuatan dan keseimbangan, banyak gerak yang bisa dilakukan, dan semua itu ada dalam latihan olah tubuh. Olah tubuh itu sendiri merupakan latihan fisik yang berhubungan dengan kegiatan mengolah otot-otot anggota tubuh agar memiliki kelenturan, kekuatan dan keseimbangan, baik itu kebutuhan bagi seorang penari maupun kebutuhan seseorang diluar bidang tari. Bagi penari kebutuhan akan olah tubuh sangat penting, karena berhubungan dengan peningkatan kualitas tubuh dalam bergerak, sehingga akan menjadi terampil. Keterampilan dalam menari berkaitan dengan bagaimana tubuh mampu bergerak dengan baik tanpa kesulitan, sehingga penari yang terampil akan terlihat ahli dan mudah menjiwai karakter tarian yang dilakukannya. Dengan memfokuskan tujuan berdasarkan aspek yang ingin dicapai tersebut pada anggota tubuh dalam latihan olah tubuh, maka hal ini akan memfokuskan terhadap langkah yang akan diambil dalam proses latihan olah tubuh itu sendiri, sehingga olah tubuh yang dilakukan benar-benar tertuju pada aspek yang ingin dicapai, dengan begitu jelas akan kegunaan dari latihan olah tubuh terhadap kualitas gerak tubuh, yang nantinya akan berpengaruh terhadap keterampilan menari. Mampu bergerak belum tentu dikatakan terampil, tetapi jika seseorang terampil bergerak, maka akan mudah untuk menguasai sebuah tarian. Sepertinya kata-kata tersebut mewakili sebuah tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran

5 olah tubuh di bidang tari, maka tidak heran jika pendidikan di bidang praktik tari baik formal maupun informal akan mengutamakan yang namanya olah tubuh yang diperuntukan bagi para siswanya. Salah satu lembaga pendidikan formal yang berhubungan dengan seni terutama didalamnya terdapat pendidikan seni tari, adalah SMKN 10. Sekolah ini merupakan sekolah kejuruan yang memiliki peranan penting dalam melatih dan mengajarkan tentang pendidikan formal di bidang seni dan pendidikan pada mata pelajaran secara umum. Pendidikan seni SMK Negeri 10, terutama seni tari menuntut siswanya mampu bersaing dengan dunia luar dalam bidang seni tari, maka dari itu para pendidik seni tari SMK Negeri 10 mencoba untuk membentuk dan mengasah kemampuan siswa agar lebih baik sesuai dengan bidang tari yang dipilihnya. Mengasah kemampuan dalam menari bukan sesuatu yang mudah, namun dengan kerja keras dan latihan, terutama dalam hal mengolah tubuh, semua bisa tercapai sesuai apa yang diharapkan, terbukti siswa mampu menari dan bisa dikatakan baik, bahkan mampu bersaing di dunia luar dalam bidang seni tari. Sesuai pertimbangan tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang olah tubuh yang sangat berpengaruh terhadap keterampilan menari siswa. Atas dasar tersebut, maka peneliti mengangkat judul APLIKASI PEMBELAJARAN OLAH TUBUH DALAM KETERAMPILAN MENARI PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 10 BANDUNG.

6 B. Identifikasi dan Perumusan Masalah Identifikasi masalah dalam penelitian ini yaitu, pembelajaran olah tubuh dengan latihan gerak kelenturan, kekuatan dan keseimbangan yang disesuaikan dengan unsur-unsur tari, tenaga, ruang dan waktu dalam keterampilan menari siswa. Atas dasar itu, maka penelitian ini dirumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut. 1. Bagaimana tahap pembelajaran olah tubuh dalam keterampilan menari pada siswa kelas X SMK Negeri 10? 2. Bagaimana hasil pembelajaran olah tubuh dalam keterampilan menari pada siswa kelas X SMK Negeri 10? C. Tujuan Penelitian Sebuah penelitian berangkat dari adanya masalah, tentunya memiliki tujuan yang ingin dicapai untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Dari permasalahan di atas tujuan penelitian itu sendiri adalah sebagai berikut. a. Tujuan umum Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperoleh jawaban atas permasalahan yang sedang diteliti yaitu, aplikasi pembelajaran olah tubuh dalam keterampilan menari pada siswa kelas X SMK Negeri 10. b. Tujuan khusus 1. Memperoleh data tentang tahap pembelajaran olah tubuh dalam keterampilan menari pada siswa kelas X SMK Negeri 10. 2. Memperoleh data hasil pembelajaran olah tubuh dalam keterampilan menari pada siswa kelas X SMK Negeri 10.

7 D. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Metode deskriptif analisis yaitu metode yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang diperoleh dilapangan. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang memanfaatkan wawancara berupa pertanyaan yang diajukan kepada sumber informal. Pendekatan kualitatif merupakan cara untuk mendapatkan pemahaman terhadap kenyataan sosial terhadap perilaku yang dapat diamati dari suatu individu, kelompok, masyarakat, atau organisasi tertentu yang menjadi fokus dalam penelitian. E. Manfaat Penelitian 1. Peneliti Mendapatkan wawasan dan pengalaman yang berharga dalam proses pembelajaran olah tubuh, dan pengalaman tersebut dijadikan sebagai acuan untuk melakukan pembelajaran lainnya dengan lebih baik, sehingga proses belajar mengajar lebih menyenangkan dan berkesan. 2. Sekolah Dari hasil penelitian ini diharapkan sekolah mampu mengembangkan cara pembelajaran yang sesuai dengan kondisi dalam lingkungan pendidikan. 3. Jurusan Pendidikan Seni Tari Sebagai masukan untuk lembaga pendidikan dalam pembelajaran seni tari, serta menambah koleksi perpustakaan bagi lembaga pendidikan, dan dapat juga

8 dijadikan dasar penelitian serupa untuk melaksanakan penelitian di masa yang akan datang. F. Struktur Organisasi Skripsi ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL BAB I BAB II PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian B. Identifikasi dan Perumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Metode Penelitian E. Manfaat Penelitian F. Struktur Organisasi Skripsi KAJIAN PUSTAKA A. Aplikasi Pembelajaran 1. Pengertian Aplikasi 2. Pengertian Pembelajaran 3. Proses Belajar Mengajar a. Pengertian Belajar b. Pengertian Mengajar B. Olah Tubuh 1. Pengertian Olah Tubuh 2. Tujuan dan Manfaat Olah Tubuh a. Tujuan Olah Tubuh b. Manfaat Olah Tubuh C. Keterampilan Menari BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Populasi/Sampel Penelitian B. Desain Penelitian C. Metode Penelitian D. Definisi Operasional E. Instrumen Penelitian

9 F. Teknik Pengumpulan Data G. Analisis Data BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pembelajaran Olah Tubuh 2. Hasil Pembelajaran Olah Tubuh B. Pembahasan Hasil Penelitian BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP