Mendorong BUMdes Menjadi Kekuatan Baru Ekonomi di Desa FGD, Grand Cemara, 14 April 2016 STAF AHLI BIDANG PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL KEMENTERIAN DESA,

dokumen-dokumen yang mirip
Maka, demokrasi ekonomi indonesia akan ditopang oleh 3 pelaku utama yaitu BUMN/D (Badan Usaha Milik Negara/Daerah), Koperasi dan Swasta.

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG BADAN USAHA MILIK DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR,

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 78

BUPATI TASIKMALAYA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 38 TAHUN 2016 TENTANG BADAN USAHA MILIK DESA DI KABUPATEN PROBOLINGGO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

ANGGARAN DASAR BADAN USAHA MILIK DESA (BUM DESA OBOR SUDIMARA ) DESA SUDIMARA KECAMATAN CILONGOK KABUPATEN BANYUMAS

BUPATI LAMPUNG TENGAH PROVINSI LAMPUNG

PROVINSI JAWA BARAT TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGELOLAAN DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

: 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik. melalui peningkatan pendapatan dan memberikan

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENDIRIAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA

BUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG

BUMDES DI BALI HARUS PRODUKTIF DAMPINGI MASYARAKAT

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG

STRATEGI PENGEMBANGAN BADAN USAHA MILIK DESA SECARA BERKELANJUTAN

KUWU LIMPAS KECAMATAN PATROL KABUPATEN INDRAMAYU PERATURAN DESA LIMPAS NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANYUMAS PROVINSIJAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG BADAN USAHA MILIK DESA

BUPATI TANAH DATAR PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KARO PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARO NOMOR 06 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI KECAMATAN ROGOJAMPI KEPALA DESA ROGOJAMPI JL.KH.ZAINUDIN NOMOR : 07 NOMOR TELEPON : ( 0333 ) R O G O J A M P I

KEPALA DESA CABAK KECAMATAN TLOGOWUNGU KABUPATEN PATI PERATURAN DESA CABAK NOMOR 05 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PADANG PARIAMAN PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PADANG PARIAMAN NOMOR 5 TAHUN 2016

PENJELASAN ATAS PERATURAN MENTERI DESA, PDT DAN TRANSMIGRASI NOMOR 1,2,3,4 dan 5 TAHUN 2015 DALAM RANGKA IMPLEMENTASI UU DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PASAMAN

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 39 TAHUN 2017 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

UU No. 6 Tahun 2014 kesatuan masyarakat hukum berwenang untuk mengatur dan mengurus

PEMERINTAH KAMPUNG OMON DISTRIK GRESI SELATAN KABUPATEN JAYAPURA

KEPALA DESA BANJARANYAR KECAMATAN SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS PERATURAN DESA BANJARANYAR NOMOR : 6 TAHUN 2015

PENGENTASAN KEMISKINAN MELALUI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA

DESA LESTARI Konsep Komprehensif Pemberdayaan Masyarakat Desa yang Berkelanjutan. didukung oleh:

Pengembangan BADAN USAHA MILIK DESA (BUM DESA) Dalam Mendukung Poros Maritim

BAB II PENGATURAN PEMERINTAH DESA DALAM MENDIRIKAN BADAN USAHAMILIK DESA. A. Pengertian, Tujuan dan Fungsi Badan Usaha Milik Desa

WALIKOTA PRABUMULIH PERATURAN WALIKOTA PRABUMULIH NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

Oleh: Bito Wikantosa Kasubdit Perencanaan dan Pembangunan Partisipatif

KEWENANGAN PEMERINTAH DESA DALAM MENDIRIKAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes)

KEPALA DESA KETEP KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DESA KETEP NOMOR 4 TAHUN 2016 T E N T A N G BADAN USAHA MILIK DESA DESA KETEP KECAMATAN SAWANGAN

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 20 Tahun : 2015

KEPALA DESA JOJOGAN KECAMATAN WATUKUMPUL KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DESA JOJOGAN NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH DESA BATUJAJAR BARAT KECAMATAN BATUJAJAR KABUPATEN BANDUNG BARAT JL. Desa NO : 11 DESA BATUJAJAR BARAT KECAMATAN BATUJAJAR

PERATURAN DESA MALLASORO NOMOR 02 TAHUN 2017 TENTANG. RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN DESA (RKPDes)

KEUCHIK GAMPONG PEUNAYONG KECAMATAN KUTA ALAM KOTA BANDA ACEH REUSAM GAMPONG PEUNAYONG NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG

POTENSI DAN PERMASALAHAN YANG DIHADAPI BADAN USAHA MILIK DESA (BUM DESA)

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

Mengingat :.1. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2003 tentang

SALINAN KEPALA DESA KALIGONDO KECAMATAN GENTENG KABUPATEN BANYUWANGI PERATURAN DESA KALIGONDO NOMOR 03 TAHUN 2017 TENTANG

Eko Kurniawan Komara; Nurul Purnamasari (Yayasan Penabulu)

MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 39 TAHUN 2010 TENTANG BADAN USAHA MILIK DESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 9 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGGAI NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA

PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG KEWENANGAN DESA BERDASARKAN HAK ASAL USUL DAN KEWENANGAN LOKAL BERSKALA DESA DI KABUPATEN SERANG

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR JAWA TENGAH

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BADAN USAHA MILIK DESA LANDASAN HUKUM

DESA TEGALREJO KABUPATEN BANYUWANGI PERATURAN DESA TEGALREJO NOMOR TAHUN 2015 TENTANG BADAN USAHA MILIK DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA

POKOK-POKOK KEBIJAKAN PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA TAHUN 2016 DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA

-2- No.1934, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang- Undang Nomor 6 Tahun 2014 tenta

-1- BUPATI ACEH TIMUR PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG

MEMUTUSKAN : Menetapkan :

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 18 TAHUN 2007 TENTANG BADAN USAHA MILIK DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK,

PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 81 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

2017, No Negara Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan ata

KEPALA DESA KALIGONDO KECAMATAN GENTENG KABUPATEN BANYUWANGI PERATURAN KEPALA DESA KALIGONDO NOMOR 04 TAHUN 2017 TENTANG

Disampaikan pada: SOSIALISASI PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NO.6 TAHUN 2014 TENTANG DESA dan TRANSISI PNPM MANDIRI Jakarta, 30 April 2015

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

TINJAUAN HUKUM ATAS MEKANISME PENYALURAN, PENGGUNAAN, DAN PELAPORAN SERTA PERTANGGUNGJAWABAN DANA DESA. Sumber : id.wordpress.com

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI MURUNG RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA NOMOR 07 TAHUN 2016 TENTANG

KEPALA DESA BANJAR KECAMATAN LICIN KABUPATEN BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DESA BANJAR NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG KERJASAMA DESA

BUPATI NGANJUK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI NGANJUK NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG

5. Peraturan Pemerintah Nomor 22 tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2014 tentang Dana Desa Dana Desa 6.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 39 TAHUN 2010 TENTANG BADAN USAHA MILIK DESA

Badan Usaha Milik Desa (Dalam Alur Regulasi)

BUPATI BONDOWOSO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 1 TAHUN 2017

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BLITAR SERI C PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 6 TAHUN 2012

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI KECAMATAN SONGGON DESA SUMBERBULU Jln Koesno redjo 168 Kode Pos (68463)

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 6 TAHUN 2012

Peran BPK Dalam Mewujudkan Akuntabilitas Dana Desa z. Pekanbaru, 16 Nopember 2017

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI KUPANG PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN BUPATI KUPANG NOMOR : 4 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI SIJUNJUNG PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG

PENYALURAN DAN PENGGUNAAN DANA DESA YANG BERSUMBER DARI APBN.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA

Transkripsi:

Mendorong BUMdes Menjadi Kekuatan Baru Ekonomi di Desa FGD, Grand Cemara, 14 April 2016 STAF AHLI BIDANG PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI

Model Ekonomi dan Mandat UUD 45 Ekonomi Indonesia pada dasarnya merupakan model ekonomi yang berbasis mekanisme pasar dengan intervensi pemerintah yang memainkan peranan penting didalamnya. UUD 1945 Bab XIV, Pasal 33 Swasta BUMN/ BUMD Koperasi Perekonomian Indonesia disusun atas usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan, dengan cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Badan Usaha Milik Desa (BUM Des) Pembangunan desa bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia serta penanggulangan kemiskinan, melalui penyediaan pemenuhan kebutuhan dasar, pembangunan sarana dan prasarana, pengembangan potensi ekonomi lokal, serta pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan secara berkelanjutan, dengan mengedepankan kebersamaan, kekeluargaan, dan kegotongroyongan. BUMN Skala Nasional BUMD Propinsi BUMD Kabupaten/ Kota BUM Desa UU 6/2014, Bab X BUM Desa Desa dapat mendirikan BUM Desa yang dikelola dengan semangat kekeluargaan dan kegotongroyongan Menjalankan usaha di bidang ekonomi dan/atau pelayanan umum Tidak hanya berorientasi pada keuntungan keuangan, tetapi juga untuk mendukung peningkatan kesejahteraan Hasil usaha digunakan untuk pengembangan usaha dan pembangunan Desa, pemberdayaan masyarakat Desa, dan pemberian bantuan untuk masyarakat miskin melalui hibah, bantuan sosial, dan kegiatan dana bergulir

Tinjauan KETERLIBATAN BUMN Skala Nasional BUMD Propinsi BUMD Kabupaten/ Kota BUM Desa mewakili peran Pemerintah Desa dalam pengembangan potensi ekonomi lokal dan dalam penyediaan layanan umum bagi masyarakat Desa. Apakah BUM Desa = BUMN/D? BUM Desa Desa sebagai kesatuan masyarakat hukum telah menempatkan Desa sebagai organisasi campuran (hibrida) antara masyarakat berpemerintahan (self governing community) dengan pemerintahan lokal (local self government) Pemerintahan Desa berbeda dengan pemerintahan daerah. Pemerintahan daerah tidak mengandung unsur masyarakat, melainkan perangkat birokrasi. Desa tidak identik dengan Pemerintah Desa dan kepala Desa saja. Desa meliputi pemerintahan lokal dan sekaligus mengandung unsur masyarakat, yang keseluruhannya membentuk kesatuan hukum

Tinjauan KETERLIBATAN Apakah BUM Desa = BUMN/D? BUMN BUM Desa Menteri mewakili Pemerintah Pusat, RUPS adalah organ pengambil keputusan tertinggi Masyarakat Desa melalui organ Musyawarah Desa terlibat aktif dalam proses: inisiasi, pendirian (mencakup penetapan organisasi pengelola, modal usaha dan AD/ART), menerima laporan perkembangan sekurangnya 2 kali setahun. Masyarakat Desa terlibat melalui mekanisme perwakilan warga di Badan Permusyawaratan Desa dalam hal penetapan Perdes Pendirian BUM Desa dan pengawasan tanggung jawab Pemerintah Desa dalam melakukan pembinaan terhadap BUM Desa

Tinjauan PERMODALAN

Tinjauan PERMODALAN

Tinjauan PERMODALAN BUM Desa, adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh Desa melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan Desa yang dipisahkan

Tinjauan PERMODALAN

Tinjauan PERMODALAN

Tinjauan PERMODALAN Ilustrasi Indikatif Khusus bagi modal usaha BUM Desa yang berasal dari penyertaan modal masyarakat Desa yang berupa tabungan/ simpanan masyarakat akan menopang unit usaha BUM Desa yang memiliki jenis usaha bisnis keuangan mikro dan berbadan hukum Lembaga Keuangan Mikro dengan andil BUM Desa sebesar 60%.

Tinjauan PERMODALAN Kecuali untuk bentuk hukum Lembaga Keuangan Mikro, tidak terdapat skema penyertaan modal masyarakat Desa secara langsung pada BUM Desa dan unit usaha Perseroan Terbatas yang dimilikinya. Kepemilikan masyarakat Desa atas BUM Desa bukan didasarkan pada penyertaan modal, melainkan melalui pelibatan penuh masyarakat Desa dalam tahap pendirian dan pemantauan pengelolaan BUM Desa melalui organ Musyawarah Desa dan keterwakilan masyarakat Desa di organ Badan Permusyawaratan Desa.

Tinjauan MANFAAT Sejalan dengan tidak adanya penyertaan modal masyarakat Desa secara langsung pada BUM Desa, maka juga tidak terdapat pembagian keuntungan, hasil usaha ataupun manfaat ekonomi secara langsung bagi masyarakat Desa. Masyarakat Desa seharusnya akan mendapatkan manfaat ekonomi tidak langsung dari operasionalisasi BUM Desa.

Tinjauan MANFAAT Dampak Meningkatnya kesejahteraan masyarakat melalui perbaikan pelayanan umum, pertumbuhan dan pemerataan ekonomi Desa Bagi Pemerintah Desa Bagi Masyarakat Desa Tujuan Meningkatnya Pendapatan Asli Desa, yang dapat dimanfaatkan untuk pembangunan Desa, pemberdayaan masyarakat Desa, dan pemberian bantuan untuk masyarakat miskin melalui hibah, bantuan sosial dan dana bergulir Meningkatkan pendapatan masyarakat Desa

Tinjauan MANFAAT Jenis Usaha Bisnis Sosial Sederhana (Pasal 19 Permendes 4/2015) Bisnis Penyewaan Barang (Pasal 20) Usaha Perantara/Jasa Pelayanan (Pasal 21) Contoh Kegiatan Usaha Air minum Desa Usaha listrik Desa Lumbung pangan Penyewaan alat transportasi, perkakas pesta Penyewaan gedung pertemuan, rumah toko, tanah milik BUM Desa Jasa pembayaran listrik Pasar Desa untuk memasarkan produk yang dihasilkan masyarakat Manfaat Ekonomi Terjaminnya akses atas air bersih dan mengurangi tingkat pengeluaran sehari-hari serta peningkatan kualitas kesehatan masyarakat Terjaminnya pasokan listrik untuk kebutuhan rumah tangga dan usaha skala kecil dan mengurangi tingkat pengeluaran sehari-hari serta mengurangi ketergantungan pada bahan energi tidak terbarukan Terjaminnya pasokan dan kestabilan harga bahan pangan dan mengurangi tingkat pengeluaran sehari-hari, terutama di masa tanam Mendapatkan harga yang lebih murah dan putaran ekonomi berlangsung di dalam lingkup Desa Mendapatkan harga yang lebih murah dan putaran ekonomi berlangsung di dalam lingkup Desa serta termanfaatkannya aset Desa Pengurangan biaya transportasi pembayaran listrik Tempat bertemunya penjual dan pembeli dalam skala desa, dan juga tempat untuk pemasaran hasil produksi masyarakat ke luar Desa, diharapkan terjadinya peningkatan produksi dan peningkatan pendapatan masyarakat Desa

Tinjauan MANFAAT Jenis Usaha Contoh Kegiatan Usaha Manfaat Ekonomi Usaha Produksi/ Perdagangan Barang (Pasal 22) Bisnis Keuangan Mikro (Pasal 23) Usaha Bersama/ Induk Unit Usaha (Pasal 24) Pabrik es, pabrik asap cair, pengolahan hasil pertanian, penyediaan sarana produksi pertanian, pengelolaan sumur bekas tambang, dll Penyediaan kredit/ pinjaman bagi masyarakat Pengembangan kapal Desa berskala besar untuk mengorganisasi nelayan kecil Desa Wisata yang mengorganisir rangkaian jenis usaha dari kelompok masyarakat Pemanfaatan sumber daya alam lokal secara berkelanjutan, mendukung produksi masyarakat Desa dan pembukaan lapangan kerja Diperolehnya akses atas pinjaman lunak bagi keperluan sehari-hari maupun bagi modal usaha skala kecil, mengurangi biaya bunga dan ketergantungan pada tengkulak/rentenir Peningkatan produksi, peningkatan pendapatan, dan pengurangan ketergantungan pada pelaku/pemodal besar (pembeli/pengolah lanjutan) Peningkatan jenis usaha, peningkatan pendapatan, integrasi pemasaran dan promosi, peningkatan wisatawan, peningkatan industri kreatif, penyepakatan pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan

Tinjauan LAPANGAN Analisis Potensi dan Permasalahan yang dihadapi BUM Desa di Desa Ponjong, Desa Bleberan, dan Desa Sumbermulyo Januari 2016 (3 desa dari beberapa desa dampingan Yayasan Penabulu di DI Yogyakarta, atas dukungan dari Saemaul Globalization Foundation) Bagaimana BUM Des berkontribusi pada peningkatan ekonomi desa? Apa permasalahan yang muncul dalam dinamika pengelolaan BUM Des? Apa potensi desa yang dapat dikelola untuk pengembangan unit usaha desa yang baru? BUM Des Desa Kecamatan Kabupaten Hanyukupi Desa Ponjong Kecamatan Ponjong Kabupaten Gunungkidul Sejahtera Desa Bleberan Kecamatan Playen Kabupaten Gunungkidul Mandiri Desa Sumbermulyo Kecamatan Bambanglipuro Kabupaten Bantul

Tinjauan LAPANGAN

Tinjauan LAPANGAN BUM Des Hanyukupi, berdiri 29 Desember 2010, mengelola pariwisata dengan aset utama WATER BYUR, omzet 200 juta rupiah dan SHU sebesar 88 juta (2014) Sisi barat WATERBYUR Gazebo BANYU BIRU Batik Desa Ponjong

Tinjauan LAPANGAN

Tinjauan LAPANGAN Temuan lapangan: Pengelola BUM Desa memiliki komunikasi yang baik dengan Pemerintah Desa. BUM Desa melaporkan program kerja dan juga hasil usaha secara tertib setiap tahunnya. Kegiatan sosial: pemberian kambing kepada warga tidak mampu, pemberian bea siswa kepada anak sekolah, dan menyediakan kios bagi warga. Pengelolaan air untuk pariwisata sudah menggunakan teknologi daur ulang, sehingga tidak mengurangi pasokan air bagi pertanian. Pengguna kios berasal dari luar desa dan sebagian memiliki relasi khusus dengan pengelola. Proses rekrutmen karyawan tidak transparan. Alokasi SHU ke Pedukuhan sangat kecil (15%). Laporan keuangan yang sulit dipahami. Akses jalan bersawah yang tertutup. Kesulitan/kekurangan air untuk pertanian, pengaturan air mengalami kekacauan. Butuh peningkatan kapasitas pengelola. Kurangnya penerangan di waktu malam, menimbulkan masalah sosial. Sampah wisata belum dikelola dengan baik. Tidak terintegrasi dengan potensi desa lainnya: batu alam, batako, tempe, emping, batik, dll. Masyarakat desa yang bukan menjadi pengelola dan tidak terlibat dalam rantai manfaat BUM Desa merasa tidak mendapatkan manfaat ekonomi dari adanya BUM Desa.

Beberapa CATATAN BUM Desa berperan strategis sebagai salah satu intervensi utama Pemerintah Desa dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa melalui perbaikan pelayanan umum, pertumbuhan dan pemerataan ekonomi Desa. Menyertai dukungan APBN bagi pembangunan Desa melalui Dana Desa, BUM Desa merupakan format intervensi pelengkap yang memberikan kemungkinan bagi Pemerintah Desa untuk aktif mengembangkan perekonomian lokal secara kolektif berbasis potensi dan kekuatan yang dimiliki masing-masing Desa. BUM Desa tidak didirikan untuk melakukan aktivitas ekonomi produktif utama dalam pemanfaatan sumber daya alam lokal. BUM Desa berperan untuk mendukung, memfasilitasi dan mengkoordinasikan kegiatan ekonomi produktif yang berbasis pemanfaatan sumber daya alam oleh masyarakat Desa. Pemanfaatan sumber daya alam selalu menjadi ruang kompetisi produksi berbasis modal yang dikuasai oleh kekuatan kapital. Koperasi produksi, sebagai salah satu opsi bagi penguatan kelembagaan produksi masyarakat Desa

Beberapa CATATAN Peran BUM Desa Jenis Usaha Contoh Kegiatan Usaha Penyediaan/peningka tan layanan umum bagi masyarakat Desa Pemanfaatan aset Desa Pemberian dukungan bagi usaha produksi masyarakat Bisnis Sosial Sederhana (Pasal 19 Permendes 4/2015) Usaha Perantara/Jasa Pelayanan (Pasal 21) Bisnis Penyewaan Barang (Pasal 20) Usaha Bersama/ Induk Unit Usaha (Pasal 24) Usaha Produksi/ Perdagangan Barang (Pasal 22) Bisnis Keuangan Mikro (Pasal 23) Air minum Desa Usaha listrik Desa Lumbung pangan Jasa pembayaran listrik Pasar Desa untuk memasarkan produk yang dihasilkan masyarakat Penyewaan alat transportasi, perkakas pesta Penyewaan gedung pertemuan, rumah toko, tanah milik BUM Desa Pengembangan kapal Desa berskala besar untuk mengorganisasi nelayan kecil Desa Wisata yang mengorganisir rangkaian jenis usaha dari kelompok masyarakat Pabrik es, pabrik asap cair, pengolahan hasil pertanian, penyediaan sarana produksi pertanian, pengelolaan sumur bekas tambang, dll Penyediaan kredit/pinjaman bagi masyarakat

Beberapa CATATAN Ilustrasi Indikatif Anggota Koperasi Produksi, sebagai warga Desa, terlibat dalam Musyawarah Desa dan dapat turut berprakarsa mengidentifikasi jenis usaha, aktif dalam pendirian dan pengaturan BUM Desa, sesuai kebutuhan dukungan bagi setiap jenis produksi kelompok masyarakat Desa

www.desalestari.com www.keuangandesa.com Terima Kasih www.penabulu.id