ANALISIS PERBANDINGAN OUTPUT DAYA LISTRIK PANEL SURYA SISTEM TRACKING DENGAN SOLAR REFLECTOR

dokumen-dokumen yang mirip
SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN OUTPUT DAYA LISTRIK PANEL SURYA SISTEM TRACKING DENGAN SOLAR REFLECTOR IDA BAGUS KADE SURYA NEGARA

SKRIPSI PERFORMANSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA MENGGUNAKAN CERMIN TERPUSAT PADA BERBAGAI VARIASI SUDUT KEMIRINGAN PANEL SURYA

Analisis Performa Modul Solar Cell Dengan Penambahan Reflector Cermin Datar

SKRIPSI PERBANDINGAN PERFORMANSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA MENGGUNAKAN MEDIA CERMIN TERPUSAT DAN TANPA MENGGUNAKAN MEDIA CERMIN

BAB I PENDAHULUAN. Energi listrik adalah energi yang mudah dikonversikan ke dalam bentuk

STUDI TERHADAP UNJUK KERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA 1,9 KW DI UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN

PERBANDINGAN KELUARAN PANEL SURYA DENGAN DAN TANPA SISTEM PENJEJAK

BAB I PENDAHULUAN. I.I Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH SERAPAN SINAR MATAHARI OLEH KACA FILM TERHADAP DAYA KELUARAN PLAT SEL SURYA

Rancang Bangun Sistem Tracking Panel Surya Berbasis Mikrokontroler Arduino

PENGUJIAN PANEL SURYA DINAMIK DAN STATIK DENGAN MELAKUKAN PERBANDINGAN DAYA OUTPUT

BAB I PENDAHULUAN. sumber energi tenaga angin, sumber energi tenaga air, hingga sumber energi tenaga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENINGKATAN EFISIENSI MODUL SURYA 50 WP DENGAN PENAMBAHAN REFLEKTOR

Perbandingan Efisiensi Energi Pengontrol T2FSMC dan Pid pada Prototype Panel Surya

Rancang Bangun Sistem Kontrol Panel Surya Dua Dimensi Berbasis Arduino

PENERANGAN JALAN UMUM MENGGUNAKAN PHOTOVOLTAIC ( PV)

Utomo et al., Optimalisasi Daya dan Eneri Listrik pada Panel Surya Polikristal... 45

ANALISIS KARAKTERISTIK ELECTRICAL MODUL PHOTOVOLTAIC UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA SKALA LABORATORIUM

STUDI ORIENTASI PEMASANGAN PANEL SURYA POLY CRYSTALLINE SILICON DI AREA UNIVERSITAS RIAU DENGAN RANGKAIAN SERI-PARALEL

Uji Karakteristik Sel Surya pada Sistem 24 Volt DC sebagai Catudaya pada Sistem Pembangkit Tenaga Hybrid

INTENSITAS CAHAYA MATAHARI TERHADAP DAYA KELUARAN PANEL SEL SURYA

II. Tinjauan Pustaka. A. State of the Art Review

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari teknologi yang terus berkembang [1]. seperti halnya teknologi mobil

Rancang Bangun Sistem Monitoring Output dan Pencatatan Data pada Panel Surya Berbasis Mikrokontroler Arduino

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Listrik Negara (PLN) merupakan penyuplai listrik di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 L atar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengoperasiannya seperti bidang industri, perkantoran dan rumah tangga. Peralatan

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH SUDUT KEMIRINGAN TERHADAP PERPINDAHAN KALOR PADA MODUL PHOTOVOLTAIC UNTUK MENINGKATKAN DAYA KELUARAN

BAB I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB IV PERHITUNGAN DAN PENGUJIAN PANEL SURYA

SISTEM PELACAK ENERGI SURYA OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535

PENGUJIAN SUDUT KEMIRINGAN OPTIMAL PHOTOVOLTAIC DI WILAYAH PURWOKERTO HALAMAN JUDUL

Kata kunci : Arsitektur Bali, Panel surya, rangkaian seri, rangkaian paralel.

UNJUK KERJA PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK TENAGA MATAHARI PADA JARINGAN LISTRIK MIKRO ARUS SEARAH Itmi Hidayat Kurniawan 1*, Latiful Hayat 2 1,2

1 PENDAHULUAN. sistem pengontrolan sangat pesat, sehingga manusia dapat meringankan

STUDI EKSPERIMEN PENGARUH KETEBALAN LAPISAN AIR PENDINGIN TERHADAP DAYA KELUARAN MODUL PHOTOVOLTAIC MONOCRYSTALLINE

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

Analisis Desain Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya Kapasitas 50 WP

BAB I PENDAHULUAN. perkantoran, maupun industrisangat bergantung pada listrik. Listrik

BAB I PENDAHULUAN. manusia.dari kebutuhan yang sifatnya mendasar seperti untuk kebutuhan rumah

PENGARUH KEBERSIHAN MODUL SURYA TERHADAP UNJUK KERJA PLTS

Politeknik Negeri Sriwijaya

PEMODELAN DAN SIMULASI MAXIMUM POWER POINT TRACKER

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

EFISIENSI PANEL SURYA UNTUK CATU DAYA LAMPU JALAN PADA DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA PALEMBANG

ANALISA EFISIENSI MODUL SURYA 50 WATT PEAK PADA RANCANG BANGUN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA SEBAGAI ENERGI CADANGAN LAPORAN AKHIR

Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Semarang Jl. Prof. Sudharto, SH, Kampus UNDIP Tembalang, Semarang 50275, Indonesia

PENGUJIAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DENGAN POSISI PLAT PHOTOVOLTAIC HORIZONTAL

BAB I PENDAHULUAN. manfaat, baik itu pada bumi dan pada manusia secara tidak langsung [2].

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENINGKATAN SUHU MODUL DAN DAYA KELUARAN PANEL SURYA DENGAN MENGGUNAKAN REFLEKTOR

NASKAH PUBLIKASI DESAIN PENYIRAM TAMAN OTOMATIS TENAGA SURYA MENGACU PADA KELEMBABAN TANAH

I. PENDAHULUAN. Pengembangan energi ini di beberapa negara sudah dilakukan sejak lama.

BAB I PENDAHULUAN. Dengan kebutuhan akan energi listrik yang terus meningkat dan semakin

Available online at Website

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Pemecahan masalah

Muhamad Fahri Iskandar Teknik Mesin Dr. RR. Sri Poernomo Sari, ST., MT

BAB I PENDAHULUAN. untuk pembangkitan energi listrik. Upaya-upaya eksplorasi untuk. mengatasi krisis energi listrik yang sedang melanda negara kita.

Rancang Bangun Sistem Pengangkatan Air Menggunakan Motor AC dengan Sumber Listrik Tenaga Surya

Prof.Dr. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng. Vita Lystianingrum B.P, ST., M.Sc.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PROTOTYPE BOAT ENERGI SURYA MENGGUNAKAN SOLAR CELL LAPORAN TUGAS AKHIR

LAPORAN AKHIR Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi ( P )

PENGARUH PENAMBAHAN REFLEKTOR (CERMIN DATAR) TERHADAP KELUARAN DAYA POLYCRYSTALLINE

ANALISIS KINERJA PHOTOVOLTAIC BERKEMAMPUAN 50 WATT DALAM BERBAGAI SUDUT PENEMPATAN

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2014 ISSN: X Yogyakarta, 15 November2014

RANCANG BANGUN BATERAI CHARGE CONTROL UNTUK SISTEM PENGANGKAT AIR BERBASIS ARDUINO UNO MEMANFAATKAN SUMBER PLTS

SEMINAR TUGAS AKHIR. Dosen Pembimbing: Imam Abadi, ST, MT Dr. Ir.Ali Musyafa MSc

Pengaturan Pergerakan Solar Cell Berdasarkan Intensitas Cahaya Matahari (Mikrokontroler, Mekanik dan Transceiver)

PERANCANGAN ALAT PENYEMPROT HAMA TANAMAN TIPE KNAPSACK BERBASIS SOLAR PANEL 20 WP

STUDI KELAYAKAN PENGGUNAAN SEL SILIKON SEBAGAI PENGUBAH ENERGI MATAHARI MENJADI ENERGI LISTRIK

PENGARUH PENAMBAHAN ALAT PENCARI ARAH SINAR MATAHARI DAN LENSA CEMBUNG TERHADAP DAYA OUTPUT SOLAR CELL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

KOMPARASI ENERGI SURYA DENGAN LAMPU HALOGEN TERHADAP EFISIENSI MODUL PHOTOVOLTAIC TIPE MULTICRYSTALLINE

DASAR TEORI. Kata kunci: grid connection, hybrid, sistem photovoltaic, gardu induk. I. PENDAHULUAN

KONVERSI ENERGI CAHAYA MATAHARI MENJADI ENERGI LISTRIK MENGGUNAKAN DIODA SILIKON 6A10 MIC. Retno Wulandari*, Maksi Ginting, Antonius Surbakti

Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan menyelesaikan studi Program Sarjana Strata Satu (S1) Program Studi Teknik Elektro

Muchammad, Eflita Yohana, Budi Heriyanto. Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. Phone: , FAX: ,

PENGUJIAN SISTEM PENERANGAN JALAN UMUM DENGAN MENGGUNAKAN SUMBER DAYA LISTRIK KOMBINASI DARI SOLAR PANEL DAN TURBIN SAVONIUS

LAPORAN PRAKTIKUM ENERGI PERTANIAN PENGUKURAN TEGANGAN DAN ARUS DC PADA SOLAR CELL

IMPLEMENTASI MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) UNTUK OPTIMASI DAYA PADA PANEL SURYA BERBASIS ALGORITMA INCREMENTAL CONDUCTANCE

pusat tata surya pusat peredaran sumber energi untuk kehidupan berkelanjutan menghangatkan bumi dan membentuk iklim

Sistem PLTS Off Grid Komunal

ENERGI TERBARUKAN DENGAN MEMANFAATKAN SINAR MATAHARI UNTUK PENYIRAMAN KEBUN SALAK. Subandi 1, Slamet Hani 2

DAYA KELUARAN PANEL SURYA SILIKON POLI KRISTALIN PADA CUACA NORMAL DAN CUACA BERASAP DENGAN SUSUNAN ARRAY PARALEL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Perancangan Sistem Penggerak 2 Axis Pada Sel Surya Berbasis Sensor Matahari

BAB I PENDAHULUAN. memiliki intensitas matahari yang tinggi pertahunnya. Potensi tersebut

PEMANFAATAN TENAGA SURYA MENGGUNAKAN RANCANGAN PANEL SURYA BERBASIS TRANSISTOR 2N3055 DAN THERMOELECTRIC COOLER

PENGARUH PERUBAHAN INTENSITAS MATAHARI TERHADAP DAYA KELUARAN PANEL SURYA

Simulasi Maximum Power Point Tracking pada Panel Surya Menggunakan Simulink MATLAB

Latar Belakang dan Permasalahan!

ANALISIS PENGARUH PENAMBAHAN REFLECTOR TERHADAP TEGANGAN KELUARAN MODUL SOLAR CELL

PENGARUH FILTER WARNA KUNING TERHADAP EFESIENSI SEL SURYA ABSTRAK

Sistem Pembangkit Listrik Alternative Menggunakan Panel Surya Untuk Penyiraman Kebun Salak Di Musim Kemarau

I. PENDAHULUAN. dari efek rumah kaca (green house effect) yang menyebabkan global warming,

Transkripsi:

ANALISIS PERBANDINGAN OUTPUT DAYA LISTRIK PANEL SURYA SISTEM TRACKING DENGAN SOLAR REFLECTOR I B Kd Surya Negara 1, I Wayan Arta Wijaya 2, A A Gd Maharta Pemayun 3 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Udayana 2,3 Staff Pengajar Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Udayana Email: tuguz_surya@yahoo.com 1, artawijaya@ee.unud.ac.id 2, maharta@unud.ac.id 3 ABSTRAK Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang memiliki intensitas radiasi matahari yang sangat besar dan intensitas radiasi tersebut berpotensi untuk dikembangkan menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Surya. Efisiensi dari panel surya saat ini masih perlu pertimbangan lebih lanjut. Efisiensi panel surya yang rendah ini, berpengaruh pada hasil output daya listrik yang dihasilkan. Upaya untuk meningkatkan output daya listrik panel surya, yaitu dengan sistem tracking dan solar reflector. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui output daya listrik yang lebih maksimal. Metode dalam penelitian ini menggunakan sistem tracking yang pergerakannya berdasarkan waktu dan menggunakan solar reflector dengan cermin datar dan sudut reflector yang berbeda. Hasil dari perbandingan sistem tracking dengan solar reflector yaitu solar reflector menghasilkan output daya listrik lebih besar dibandingan dengan sistem tracking, dimana solar reflector menghasilkan output daya listrik sebesar 0.1224 Watt dan sistem tracking sebesar 0.1136 Watt. Kata Kunci: Panel Surya, Cermin Datar, Sistem Tracking, Solar Reflector. ABSTRACT As a tropical country, Indonesia has a very large intensity of solar radiation that has the potensial to be developed into a solar power plant. The efficiency of solar panels still needs further consideration. The low efficiency of solar cell impact the output of electric power that generated. The efforts for increasing the solar panels electrical power output is by tracking system and solar reflector. This riset aims to determine the maximum output power. The methods of riset is using the movement tracking system based on time and using a solar reflector with flat mirrors and different reflector angles. Results of the comparison between the tracking system with the solar reflector is that solar reflector produces a greater electrical power output than the tracking system, where solar reflector produces 0,1224 Watt electrical power output and tracking system only produces 0,1136 Watt. Keywords: Solar Panels, Flat Mirror, Tracking System, Solar Reflector. 1. PENDAHULUAN Indonesia merupakan salah satu negara yang terletak di daerah ekuator yaitu wilayah tengah yang membagi bumi menjadi bagian utara dan selatan. Posisi ini menyebabkan Indonesia memiliki cuaca yang relatif cerah kecuali saat awan tebal menghalangi sinar matahari. Berdasarkan peta insolasi matahari, wilayah Indonesia memiliki intensitas radiasi harian matahari sebesar 4,8 kw/m 2 per hari [1]. Potensi radiasi matahari sangat berpotensi untuk dimanfaatkan dan merupakan penghasil sumber energi yang paling menjanjikan dimasa mendatang, Energi yang dihasilkan matahari tidak terbatas dibandingkan sumber energi fosil yang semakin menipis. Sudah banyak pakar energi yang bersaing untuk menemukan penemuan baru tentang sumber energi alternatif yang ramah lingkungan, salah satunya yaitu sel surya, walaupun secara efisiensi saat ini masih perlu pertimbangan lebih lanjut. Dampak dari efisiensi output sel surya yang rendah ini, berpengaruh pada hasil output daya listrik yang dihasilkan. Untuk itu perlu upaya untuk mengoptimalkan output daya listrik panel surya agar efisiensinya meningkat. Upaya untuk meningkatkan efisiensi output daya listrik panel surya, yaitu dengan sistem tracking dan solar reflector. Penambahan solar reflector pada panel surya menyebabkan peningkatan intensitas cahaya matahari pada permukaan panel surya, dikarenakan adanya sinar pantul dari solar reflector yang jatuh pada permukaan panel surya. Sistem tracking, 7

panel surya digerakkan oleh dua motor servo yang bergerak mengikuti pergerakkan matahari kesehariannya berdasarkan waktu. Pergerakan panel surya diatur setiap jam dengan sudut yang telah diuji sehingga posisi panel surya selalu tegak lurus dengan arah datangnya sinar matahari. Dari beberapa paparan upaya untuk memaksimalkan output daya listrik panel surya, maka pada penelitian ini akan dilakukan suatu penelitian tentang perbandingan antara dua upaya tersebut. untuk memberikan informasi suatu perbandingan yang menghasilkan output daya listrik yang lebih maksimal dari perbandingan antara sistem tracking panel surya dengan solar reflector. 2. KAJIAN PUSTAKA Teori-teori penunjang yang digunakan dalam karya ilmiah ini adalah sebagai 2.1 Sel Surya System photovoltaic adalah peralatan yang mengkonversi energy solar menjadi energi listrik. PV terdiri dari beberapa solar cell, yang tiap sel terhubung dengan lainnya secara seri atau parallel untuk membentuk deretan PV yang secara umum disebut PV modules [2]. Karakteristik sistem PV sangat tidak linear yang dipengaruhi oleh factor eksternal. Solar iradiasi, temperatur, dan kecepatan angin adalah faktor lingkungan utama yang mempengaruhi PV [3]. 2.2 Modul Surya Modul surya merupakan komponen PLTS yang tersusun dari beberapa sel surya yang dirangkai sedemikian rupa, baik dirangkai parallel maupun seri dengan maksud dapat menghasilkan daya listrik tertentu, disusun pada satu frame dan diberikan lapisan pelindung. Seperti pada Gambar 1. Gambar 1. Diagram hubungan antara Solar Cell, Module, Panel, dan Array [4]. 2.2.1 Variasi dalam produksi energi modul surya Faktor utama yang mempengaruhi modul surya pada suatu PLTS dalam proses produksi energi listrik, adalah sebagai a. Iradiasi pada modul surya Ketika iradiasi menurun, arus yang dihasilkan akan menurun, sedangkan variasi dari tegangan tanpa beban sangatlah kecil. Kecilnya energi listrik yang dihasilkan modul surya saat langit dalam kondisi mendung dapat dijadikan acuan bukannya penurunan efisiensi melainkan penurunan produksi arus listrik karena iradiasi matahari yang rendah. Grafik pengaruh iradiasi terhadap tegangan dan arus modul surya dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2. Pengaruh Iradiasi Terhadap Tegangan dan Arus Modul Surya [4]. b. Temperatur modul surya (temperature of the module) Kebalikan dari masalah iradiasi, ketika temperatur dari modul surya meningkat, arus yang diproduksi pada kenyataannya tetap tidak mengalami perubahan, sebaliknya tegangan mengalami penurunan dan bersamaan dengan itu performa dari panel surya juga mengalami penurunan dalam produksi energi listrik. Grafik Pengaruh tempertatur modul terhadap produksi energi modul surya dapat dilihat pada Gambar 3. 8

6. menganalisis perbandingan hasil output daya listrik sistem tracking dengan solar reflector. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil pengukuran dan pembahasan karya ilmiah ini akan dijelaskan sebagai Gambar 3. Pengaruh tempertatur modul terhadap produksi energi modul surya [4]. 3. METODE PENELITIAN Secara sistematik langkah-langkah penelitian dapat dilihat seperti Gambar 4 Mulai 4.1 Desain Teknis Sistem Tracking Panel Surya Sistem tracking panel surya merupakan sistem untuk mengoptimalkan output daya listrik panel surya. Desain teknis sistem tracking panel surya dapat dilihat pada Gambar 5 [5]. Pengumpulan Data : 1. Data teknis panel surya 2. Data tentang sistem tracking dan solar reflector Perakitan sistem tracking dan solar reflector Perbaikan Apakah rangkaian sudah bekerja? Tidak YA Pengambilan data pengukuran solar reflector dengan ukuran cermin datar dan sudut reflector yang berbeda-beda Menganalisis perbandingan hasil output daya listrik solar reflector untuk memperoleh hasil yang lebih maksimal Pengambilan data pengukuran output daya listrik panel surya dengan menggunakan sistem tracking dan solar reflector Analisis perbandingan output daya listrik panel surya dengan menggunakan sistem tracking dengan solar reflector Selesai Gambar 4. Diagram alir Diagram alir Gambar 4 dapat dijelaskan dengan tahapan sebagai 1. Pengumpulan data spesifikasi panel surya, 2. perakitan sistem tracking dan solar reflector, 3. pengukuran arus dan tegangan solar reflector dengan ukuran cermin datar dan sudut reflector yang berbeda-beda 4. menganalisis perbandingan hasil output daya listrik solar reflector untuk memperoleh hasil yang lebih maksimal untuk dibandingkan dengan sistem tracking, 5. pengukuran arus dan tegangan sistem tracking dan solar reflector, Gambar 5. Rangkaian keseluruhan Sistem Tracking Panel Surya Dapat dilihat pada Gambar 5 desain sistem tracking panel surya memerlukan komponen yang cukup banyak diantaranya panel surya, menggunakan 2 motor servo, dan komponen-komponen kontrol lainnya. 4.2 Desain Teknis Solar Reflector Panel Surya Solar reflector panel surya memiliki sistem yang sama seperti sistem tracking panel surya yaitu sistem untuk mengoptimalkan output daya listrik panel surya. Desain teknis solar reflector panel surya dapat dilihat pada Gambar 6. Gambar 6. Rangkaian keseluruhan Sistem Solar Reflector Panel Surya 9

Dapat dilihat pada Gambar 6 desain sistem solar reflector memiliki desain yang sangat sederhana dibanding-kan dengan sistem tracking, yaitu hanya menggunakan panel surya dan 2 buah cermin datar sebagai reflector yang sudut reflector dapat diubah ubah. 4.3 Menentukan Output Daya Listrik Maksimal Solar Reflector Menentukan output daya listrik maksimal solar reflector, peneliti dalam penelitian ini menggunakan media berupa cermin datar sebagai reflector dengan cermin datar yang berbeda ukuran dan Tabel 1. Rata-rata hasil pengukuran output daya listrik solar reflector dengan perbedaan ukuran cermin datar dan perbedaan sudut reflector, pada tanggal 25-28 Agustus 2015 Output Daya Listrik (Watt) No. Waktu Cermin 14 cm x 16 cm Cermin 14 cm x 23 cm Cermin 14 cm x 29 cm 70 60 50 70 60 50 70 60 50 1 8:00 0,02595 0,02595 0,02595 0,02595 0,02595 0,02595 0,02595 0,02595 0,02595 2 9:00 0,05398 0,05398 0,05398 0,05398 0,05398 0,05397 0,05398 0,05398 0,05397 3 10:00 0,12433 0,11228 0,09000 0,12433 0,11228 0,09000 0,12433 0,11228 0,09000 4 11:00 0,20700 0,18268 0,18703 0,21848 0,18268 0,19355 0,21848 0,18268 0,19355 5 12:00 0,26435 0,25273 0,24405 0,29458 0,26640 0,25135 0,30570 0,27680 0,25135 6 13:00 0,19553 0,22110 0,19088 0,22398 0,26025 0,19757 0,22398 0,26025 0,19757 7 14:00 0,13335 0,14258 0,13240 0,14350 0,15118 0,13240 0,14255 0,15020 0,13240 8 15:00 0,07628 0,07628 0,08185 0,07628 0,07628 0,08185 0,07628 0,07628 0,08185 9 16:00 0,03463 0,03463 0,03463 0,03463 0,03463 0,03462 0,03463 0,03463 0,03462 10 17:00 0,00548 0,00548 0,00548 0,00548 0,00548 0,00547 0,00548 0,00548 0,00547 Rata-rata 0,11209 0,11077 0,10462 0,12012 0,11691 0,10667 0,12113 0,11785 0,10667 sudut kemiringan reflector yang berbeda, yaitu: 1. Menggunakan cermin datar dengan ukuran 14cm x 16cm dengan sudut reflector 50 0, 60 0, dan 70 0. 2. Menggunakan cermin datar dengan ukuran 14cm x 23cm dengan sudut reflector 50 0, 60 0, dan 70 0. 3. Menggunakan cermin datar dengan ukuran 14cm x 29cm dengan sudut reflector 50 0, 60 0, dan 70 0. 4.3.1Perbandingan Hasil Pengukuran Output Daya Listrik Solar Reflector Pengukuran telah dilakukan selama 4 hari dengan kondisi cuaca dan intensitas cahaya matahari yang berbeda-beda dengan menggunakan cara pengukuran dan perhitungan yang sama, sehingga diperoleh hasil rata-rata pengukuran output daya listrik solar reflector dilihat pada Tabel 1. Berdasarkan Tabel 1 hasil pengukuran output daya listrik pada solar reflector lebih maksimal pada cermin datar 14cm x 29cm sudut reflector 70 0 dengan ouput daya listrik sebesar 0,12113 Watt. Sedangkan daya terkecil adalah dengan cermin datar 14cm x 16cm dengan sudut reflector 50 0 sebesar 0,10462 Watt. Perbandingan hasil pengukuran tersebut disebabkan oleh adanya perbedaan ukuran cermin datar yang digunakan. Menggunkan cermin yang lebih panjang memungkinkan banyaknya sinar pantul yang jatuh kepermukaan panel surya. Perbedaan pengaruh panjang cermin datar dapat dilihat pada Gambar 7 dan per-bedaan tersebut juga dipengaruhi oleh sudut reflector. Karena dilihat dari sifat cahaya yang terpantul pada cermin datar memiliki sifat sudut sinar datang sama dengan sudut sinar pantul. Menggunakan 2 cermin yang berhadapan dengan sudut 70 0 10

memungkin-kan sinar yang tertangkap lebih sedikit terbuang seperti pada Gambar 8. Gambar 7. Pengaruh panjang cermin datar terhadap output daya listrik solar reflector Sebelumnya sudah dilakukan penelitian solar reflector. Pada penelitian sistem solar reflector diperoleh hasil output daya listrik yang paling maksimal yaitu pada cermin datar berukuran 14cm x 29cm dengan sudut reflector 70 0. Maka pembanding dari sistem tracking yaitu solar reflector dengan media cermin datar berukuran 14cm x 29cm dengan sudut reflector 70 0. Pengukuran perbandingan sistem tracking dengan solar reflector telah dilaksanakan selama 1 minggu mulai pukul 08:00 sampai 17:00 Wita. Pengukuran yang dilakukan yaitu mengukur tegangan dari panel surya dengan Voltmeter dan mengukur arus dari panel surya dengan Amperemeter. Rata-rata hasil pengukuran output daya listrik perhari selama 1 minggu dapat dilihat pada Tabel 2. Berdasarkan rata-rata hasil pengukuran selama 1 minggu yang terdapat pada Tabel 2, maka dapat dibuat grafik perbandingan hasil tegangan, arus dan output daya listrik yang dihasilkan oleh sistem tracking panel surya, solar reflector dan panel surya tanpa reflector. Gambar grafik tegangan, arus dan daya dapat dilihat pada Gambar 9, Gambar 10, dan Gambar 11. Gambar 8. Pengaruh sudut reflector terhadap output daya listrik solar reflector 4.4 Analisis Perbandingan Output Daya Listrik Panel Surya Sistem Tracking dengan Solar Reflector Output daya listrik panel surya yang dihasilkan sistem tracking dan solar reflector memiliki hasil yang berbeda, maka dilakukan penelitian dengan tujuan me ngetahui perbandingan hasil output daya listrik yang lebih maksimal. Gambar 9 Grafik rata-rata pengukuran tegangan pada No Tabel 2 Rata-rata hasil pengukuran perbandingan sistem tracking dengan solar reflector Sistem Tracking Solar Reflector Panel Surya Waktu V A P V A P V A P 1 8:00 0,2743 0,2829 0,0776 0,1271 0,1271 0,0162 0,1271 0,1271 0,0162 2 9:00 0,3243 0,3329 0,1079 0,2229 0,2314 0,0516 0,2200 0,2300 0,0506 3 10:00 0,3671 0,3771 0,1385 0,3471 0,3586 0,1245 0,2943 0,3086 0,0908 4 11:00 0,3471 0,3571 0,1240 0,4171 0,4300 0,1794 0,3271 0,3386 0,1108 5 12:00 0,4014 0,4171 0,1675 0,5571 0,5771 0,3216 0,4014 0,4171 0,1675 11

6 13:00 0,3957 0,4086 0,1617 0,5271 0,5429 0,2862 0,3843 0,3986 0,1532 7 14:00 0,3657 0,3729 0,1364 0,3657 0,3729 0,1364 0,3400 0,3486 0,1185 8 15:00 0,3500 0,3571 0,1250 0,2729 0,2757 0,0752 0,2671 0,2700 0,0721 9 16:00 0,2629 0,2671 0,0702 0,1629 0,1643 0,0268 0,1629 0,1629 0,0265 10 17:00 0,1586 0,1714 0,0272 0,0714 0,0829 0,0059 0,0714 0,0829 0,0059 Rata- rata 0,1136 0,1224 0,0812 Keterangan: 1. V adalah Tegangan 2. A adalah Arus 3. P adalah Daya 4. Panel surya yang di maksud tanpa reflector Gambar 9 Grafik rata-rata pengukuran tegangan pada daya listrik sebesar 0,1224 Watt. Penelitian yang telah dilakukan hasilnya dapat dilihat pada Tabel 2 dimana pada Tabel tersebut menampilkan data bahwa pada sistem tracking memiliki hasil yang lebih besar dibandingkan solar reflector yaitu pada pukul 08:00 sampai 10:00 dan 15:00 sampai 17:00 Wita. Tetapi pada pukul 11:00 sampai 13:00 Wita solar reflector memperoleh hasil yang lebih besar dibandingkan dengan sistem tracking. hasil solar reflector pada pukul 11:00 sampai 13:00 Wita dapat menutupi kekurangan hasil yang diperoleh pada pukul 08:00 sampai 10:00 dan 15:00 sampai 17:00 Wita. Sehingga rata-rata pengukuran yang diperoleh adalah solar reflector memperoleh hasil output daya listrik yang lebih maksimal. Sehingga penempatan cermin datar di kedua sisi panel surya sangat mempengaruhi output daya listrik yang dihasilkan. Gambar 10 Grafik rata-rata pengukuran arus pada Gambar 11 Grafik rata-rata hasil pengukuran output daya listrik pada tanggal 29 Agustus 2015 sampai 4 September 2015 Pada Gambar 9 hasil pengukuran output daya listrik yang lebih maksimal dari tanggal 29 Agustus sampai 4 September 2015 adalah solar reflector dengan output V. SIMPULAN Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan tentang analisis perbandingan output daya listrik sistem tracking dengan solar reflector dapat disimpulkan sebagai 1. Output daya listrik solar reflector dipengaruhi oleh ukuran cermin datar dan sudut reflector. Hasil output daya listrik panel surya solar reflector yang lebih besar adalah solar reflector dengan cermin datar berukuran 14cm x 29cm dengan sudut reflector 70 0. 2. Perbandingan hasil pengukuran output daya listrik sistem tracking dengan solar reflector pada tanggal 29 Agustus sampai 4 september 2015 adalah solar reflector memperoleh output daya listrik yang lebih besar dengan output daya listrik solar reflector sebesar 0,1224 Watt dan output daya listrik sistem tracking sebesar 0,1136 Watt. 12

VI. DAFTAR PUSTAKA [1] Energy Outlook 2013, Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, p. 35, 2013. [2] J. A. R. Hernanz, J. J. Campayo, J. Larranaga, E. Zulueta, O. Barambones, J. Motrico, U. Fernandez Gamiz, and I. Zamora, Two Photovoltaic Cell Simulation Models In Matlab/Simulink, Int. J. Technical Phys. Probl. Eng. IJTPE, vol. 4, no. 10, pp. 45 51, Mar. 2012. [3] M. A. Mahmud, H. R. Pota, and M. J. Hossain, Dynamic Stability of Three- Phase Grid-Connected Photovoltaic System Using Zero Dynamic Design Approach, IEEE J. Photovolt., vol. 2, no. 4, pp. 564 571, Oct. 2012. [4] ABB, Photovoltaic Plants, Technical Application Paper, vol. 10, 2010. [5] B. Prabawa, Rancang Bangun Sistem Tracking Panel Surya Berbasis Mikrokontroler Arduino, J. Ilm. Mhs. SPEKTRUM, vol. 2, no. 2, May 2015. 13