Bahmid. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

Penerapan Metode Eksperimen dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Energi Panas pada Siswa Kelas IV SDN No. 1 Balukang 2

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SDN 2 Donggulu Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Pemberian Tugas Individu Di Kelas IV

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI IPA DI KELAS VI SD BK TANAPOBUNTI.

Peningkatan Kemampuan Siswa Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar Menggunakan Huruf Kapital Dalam Karangan Melalui Metode Latihan

Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Khususnya Materi Energi dan Perubahannya Melalui Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas V SDN Inpres Matamaling

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 3 Tolitoli

Penerapan Metode Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS di SDK Despot Petunasugi Kecamatan Bolano Lambunu

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB PADA PEMBELAJARAN PPKN DI KELAS VIIB SMP NEGERI 10 PALU ABSTRAK

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 1 Binangga Kecamatan Marawola Palu

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Inkuiri Terbimbing di Kelas IV SD Inpres 3 Terpencil Baina a

Penerapan Metode Demonstrasi Dapat Meningkatkan Hasili Belajar Siswa Pada Materi Kenampakan Bumi di Kelas IV SDN No.

Penerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Diskusi di SDN Siney

Penerapan Experiential Learning

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa di Kelas IV SD Inpres Pedanda

Penerapan Metode Eksperimen pada Materi Sifat Cahaya Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SDN 1 Balukang Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Sri Listia Wati,Najamuddin Laganing, dan Yusdin Gagaramusu ABSTRAK

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli

Penerapan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN FatufiaKecamatan Bahodopi

Upaya Guru Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Peta Konsep Di Kelas IV SDN 1 Bale

Penerapan Pendekatan Inquiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA di SDN Siumbatu

Penerapan Model Pembelajaran Bermain Peran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN Randomayang

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 2 Kabinuang Dalam Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Diskusi Kelas

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI METODE PENUGASAN DI KELAS V SD INPRES MATANTIMALI KEC. MARAWOLA BARAT JURNAL PENELITIAN

Peningkatan Prestasi Belajar IPS Melalui Metode Pembelajaran Group Investigation Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Tinauka

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dinyatakan bahwa:

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Kelas IV Dengan Metode Demonstrasi Pada SD Inpres Gunung Sari

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu

Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Sebagai Sumber Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN 10 Gadung

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN No. 1 Enu Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Metode Diskusi Kelompok

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGISI FORMULIR MELALUI METODE LATIHAN TERBIMBING SISWA KELAS VI SDN NO.1 OTI

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

BAB I PENDAHULUAN. Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan, sebagaimana tercantum dalam UUD 1945

Cindra Dewi, Muchlis Djirimu, dan Lestari Alibasyah. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 4 ISSN X. Agustina Simpan

Ahmad Rifai, Kamaluddin, dan Amiruddin Kasim. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.

Hasmiati, Baharuddin, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIB SDN Inpres Dodung Pada Materi Luas Permukaan Bangun Ruang Melalui Penggunaan Media Peraga

Peningkatan Kemampuan Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Terbimbing Siswa Kelas III SDN 5 Ampana

BAB III METODE PENELITIAN

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 3 ISSN X. Ni Ketut Mirniati

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sains Alat Pernapasan Pada Manusia dan Hewan Kelas V SDN No.

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penggunaan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPA Di Kelas III SDN Inpres Tunggaling

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN 9 MAMBORO PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI METODE DEMONSTRASI. Oleh WAHDANIA* ABSTRAK

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 3 ISSN X. Rosita, Jamaludin, dan Yusdin Gagaramusu

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Organ Tubuh Manusia Melalui Model Pembelajaran Langsung di Kelas IV SDN 02 Karamat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Tumbuhan Dan Fungsinya Dengan Menggunakan Metode Tanya Jawab Pada Siswa Kelas IV SD Inpres 2 Lemo

Elistina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Peningkatan Kemampuan Siswa Membaca Permulaan Menggunakan Metode SAS Dengan Bantuan Kartu Kalimat di Kelas I SDN Tampanombo

Nur Azizah, Sitti Nuryanti, dan Minarni Rama Jura. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tahap-tahap

Penerapan Model Pembelajaran Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Siswa Kelas V SD Inpres Salabenda Kecamatan Bunta

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share

Sabran, Kemampuan Roll Depan, Metode Tutor Sebaya

Jumiah Abd. Rasul, Jamaludin, dan Hasdin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains Melalui Metode Eksperimen di Kelas VI SDN 21 Ampana

Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Pendekatan Pakem Siswa Kelas V SDN 21 Ampana

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat Di Kelas III SDN No. 2 Sikara Kecamatan Sindue Tobata

Upaya Meningkatkan Kemampuan Siswa Kelas V SD Inpres Kalola Dalam Mengomentari Peristiwa Faktual Yang Terjadi di Sekolah Melalui Media Gambar

Andriani, Mestawaty, AS.A. dan Ritman Ishak Paudi. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII-U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 2 Ogowele Pada Pokok Bahasan Perkembangbiakan Pada Hewan Melalui Penerapan LKS Bergambar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Penggunaan Alat Peraga Konkrit Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Pada Siswa Kelas IV SDN No. 3 Ogoamas I Kecamatan Sojol Utara Kabupaten Donggala

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS IV SDN 1 BALE DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB

Penggunaan Metode Inquiri Dalam Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Apal

Meningkatkan Pemahaman Konsep Sifat-Sifat Benda Cair Dengan Menggunakan Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran Sains Siswa Kelas IV SD Inpres 2 Sienjo

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 8 ISSN X. Budianti, Vanny Maria, dan Ratman

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING

Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Taopa Kabupaten Parigi Moutong

PENERAPAN PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KELAS VI DI SDN 1 KALUKUBULA

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 10 Karamat Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran IPA Materi Tentang Alat-Alat Indera

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Mimbala Pada Pokok Bahasan Proses Pencernaan Melalui Penerapan Pembelajaran Quantum Teaching

Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ips Dengan Menggunakan Metode Diskusi Pada Siswa Kelas IV SD Inpres Laemanta

Penggunaan Metode Demontrasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Puisi Murid Kelas II SD Taba

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN PKn MELALAUI PENERAPAN METODE KERJA KELOMPOK DI SDN INTI BAINA A

Sriwinda Mana a, Bonifasius Saneba, dan Anthonius Palimbong

Meningkatkan Prestasi Belajar Membaca Pemahaman Dengan Pendekatan Keterampilan Proses Siswa Kelas IV SDN 2 Lemo

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal classroom action research.

Saida M. Oden Tau, Irwan Said, dan Anang Wahid. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Gaya Dengan Menggunakan Metode Eksperimen PadaPelajaran IPA Kelas IV SDN No.

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS

Rinendah Sihwinedar 16

Peningkatan Keterampilan Siswa Menulis Pantun Melalui Teknik Balas Pantun Di Kelas IV SDN Pipikoro

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Strategi Belajar Peta Konsep Pada Siswa Keas IV SDN 3 Siwalempu

Ismiyatun, Ritman Ishak Paudi, dan Dewi Tureni Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

BAB III METODE PENELITIAN A.

PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN NO. 1 SIKARA

Penerapan Metode Diskusi Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kelas IV SDN 1 Tonggolobibi Mata Pelajaran IPS

Transkripsi:

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Konsep Energi Panas Melalui Pendekatan Keterampilan Proses Sains Pada Pembelajaran Ipa Di Kelas IV SDN 1 Taripa Kecamatan Sindue Bahmid Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Tujuan Penelitian ini yaitu untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran Keterampilan Proses Sains di Kelas IV SDN 1 Taripa. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 1 Taripa Kecamatan Sindue Kabupaten Donggala, melibatkan 6 orang siswa terdiri atas 1 orang laki-laki dan 5 orang perempuan yang terdaftar pada Tahun 2012/2013. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas Kemmis dan Mc. Taggart yang terdiri dua siklus. Setiap siklus dilaksanakan dua kali pertemuan di kelas dan setiap siklus terdiri empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tindakan siklus I diperoleh ketuntasan klasikal 50% dan daya nilai rata-rata hasil belajar siswa 63,33. Pada tindakan siklus II diperoleh ketuntasan klasikal 83,33% dan nilai ratarata hasil belajar siswa 86,66. Hal ini berarti pembelajaran pada siklus II telah memenuhi indicator keberhasilan dengan ketuntasan belajar klasikal minimal 80% dan nilai rata-rata hasil belajar siswa minimal 65%. Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Keterampilan Proses Sains (KPS) Dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA di Kelas IV SDN 1 Taripa Kecamatan Sindue Kabupaten Donggala. Kata Kunci: keterampilan proses sains (KPS). hasil belajar IPA konsep energi panas. PENDAHULUAN Pemerintah selalu berupaya meningkatkan kualitas pendidikan di ikuti dengan peraturan pemerintah dan undang-undang tentang pendidikan seperti UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasonal. Inti kurikulum sekarang

adalah penggalian peningkatan kompetensi siswa, kurikulum tersebut diambil oleh kurikulum berbasis Kompetensi (KBK) Tahun 2004, di perbaharui menjadi kurikulum (KTSP) Tahun 2006. Kurikulum bisa merupakan bagian utama dan pertama pada pelaksanaan pendidikan termaksud guru. Mengimplementasikannya di berbagai metode yang sesuai ketercapaian kompetensi siswa. Hal ini sangat perlu dipahami dan dilakukan oleh guru karena sangat berpengaruh pada pencapaian hasil belajar siswa. Hal yang teramati pada hasil belajar siswa adalah mata pelajaran IPA. Hasil belajar siswa termaksud nilai rata-rata intinya adalah aktivitas dibawah KKM yaitu 6,50. Sekolah merupakan salah satu penyelenggaraan proses belajar mengajar yang merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan dan guru merupakan komponen utamanya. mencapai tujuan pendidikan secara menyeluruh, maka tenaga yang cakap dan terampil sangat diperlukan. Faktorfaktor yang berkaitan dengan pelaksanaan pendidikan disekolah adalah kurikulum, guru dan proses pembelajaran dapat berlangsung. Karena perannya sangat penting dan menentukan keberhasilan dalam pembelajaran maka guru memiliki kemampuan dasar dalam pengolahan pembelajaran (Meire,2005:78). Kemampuan dasar dalam pengolahan pembelajaran merupakan salah satu kompetensi yang disyaratkan bagi pendidik. Pendidik tidak dapat dikatakan professional jika belum memiliki kemampuan pengolahan pembelajaran, yang pada akhirnya menyebabkan tidak tuntasnya proses belajar, hal ini merupakan bahan evaluasi bagi seorang pendidik. Diantara faktor-faktor tersebut adalah sering kali pendidik memaksakan peserta didik untuk menerima begitu saja semua

informasi yang disampaikan, tanpa memberi kesempatan kepada peserta didik bertanya dan mengembangkan pengetahuannya sendiri, peserta didik sering mengalami kesulitan dalam memahami konsep karena kurangnya ketertiban peserta didik secara aktif mencoba atau meneliti sesuatu rancangan percobaan dan menarik kesimpulan dan apa yang telah dicoba tersebut, karena pendidikan adalah suatu proses dalam belajar, sebuah tindakan. Dengan demikian dalam pendidikan ada kegiatan pokok yang tidak boleh diabaikan karena mempunyai makna bagi siswa. Kegiatan yang dimaksud adalah proses pembelajaran sebagaimana yang tercantum dalam kurikulum KTSP 2006 bahwa pendidikan adalah usaha yang terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didikan secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, akhlak mulia, secara keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan Negara (Depdiknas,2006:3). Lebih lanjut, dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) dinyatakan, Standar Kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) IPA di SD/MI merupakan standar minimum yang secara nasional harus dicapai oleh peserta didik yang menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum dalam satuan pendidikan (Depdiknas,2006:46). Pencapaian SK dan KD tersebut dalam pembelajaran IPA didasarkan pada pemberdayaan peserta didik untuk membangun kemampuan, bekerja ilmiah, dan pengetahuan sendiri yang di fasilitasi oleh guru dengan berorientasi kepada tujuan kurikuler mata pelajaran IPA salah satu kurikuler

pendidikan IPA di sekolah dasar adalah mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan (Depdiknas,2006:48). Karakteristik pendidikan IPA yang digariskan oleh Departemen Pendidikan Nasional sejalan dengan pandangan para pakar pendidikan IPA ditingkat internasional. Menurut Trowbridge & Bybee IPA merupakan perwujudan dari suatu hubungan dinamis yang mencakup tiga faktor utama, yaitu: IPA sebagai suatu proses dan metode (Methods and processes); IPA sebagai produk-produk pengetahuan (body of scientific knowledge), dan IPA sebagai nilai-nilai (values) (Efendi,2006:48). Kenyataan yang terjadi di Sekolah Dasar Negeri No. 1 Taripa berbanding terbalik dengan tujuan pendidikan yang diharapkan, proses pembelajaran kurang efektif. Kegiatan pembelajaran selalu berpusat pada guru sehingga siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran IPA yang berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa tentang Konsep Energi Panas Melalui Pendekatan Keterampilan Proses Sains. Tentunya hal ini tidak dapat dibiarkan mengingat tugas guru mengembangkan kemampuan siswa mengusai materi pembelajaran. BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Subjek Penelitian Penelitian ini bertempat di SDN 1 Taripa Kecamatan Sindue Kabupaten Donggala. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 1 Taripa Kecamatan Sindue Kabupaten Donggala, semester Genap Tahun Pelajaran

2013/2014 yang berjumlah 6 siswa, yang terdiri dari 1 siswa laki-laki dan 5 siswa perempuan. B. Kriteria Keberhasilan Tindakan Menentukan berhasil atau tidaknya siswa dalam mengikuti pembelajaran yang telah diberikan, dilakukan dengan menggunakan penilaian data kualitatif. Skor penilaian sebagai berikut: Kriteria taraf keberhasilan tindakan ditentukan yaitu : 65%<NR 100% : Sangat baik (indikator yang dicapai jika siswa mampu mendapat nilai A ) 50%<NR 65% : baik (indikator yang dicapai jika siswa mampu mendapat nilai B ) 25%<NR 50% : Cukup baik (indikator yang dicapai jika siswa mampu mendapat nilai C ) 0%<NR 25% : Kurang baik (indikator yang dicapai jika siswa mampu mendapat nilai D ) C. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research). Kemmis dan Mc. Taggart 1988 dalam (Yatim Riyanto 2010:49), penelitian merupakan upaya menguji ide-ide ke dalam praktek untuk memperbaiki atau merubah sesuatu agar memperoleh dampak nyata dari situasi. Kemmis dan Mc. Taggart (1988:5-6) menyatakan dalam

bukunya bahwa penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelitian reflektif diri yang secara kolektif dilakukan peneliti dalam situasi social untuk meningkatkan penalaran praktek pendidikan dan social mereka, serta pemahaman mereka mengenai praktek ini dan terhadap situasi tempat dilakukan praktek-praktek ini. Suharsini Arikunto (2007:3) mengatakan PTK sebagai penelitian yang bertujuan meningkatkan praktek pembelajaran secara berkesinambungan, yang pada dasarnya melekat pada terlaksananya misi professional pendidikan yang diemban guru. Penelitian Tindakan Kelas merupakan salah satu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa. D. Tenik pengumpulan data 1. Sumber data Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa Kelas IV SDN No.1 Taripa Kecamatan sindue Kabupaten Donggala. 2. Jenis Data dan Cara Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif adalah data hasil observasi kegiatan guru dan siswa. Sedangkan data kuantitatif adalah data hasil belajar siswa setiap akhir siklus yang diperoleh dengan menggunakan lembar evaluasi. E. Indikator Kinerja Suatu penelitian telah berhasil harus memenuhi indikator tertentu, penelitian apapun itu. Oleh karena itu, penelitian ini dikatakan telah berhasil

apabila hasil belajar siswa mengalami peningkatan pada setiap siklus dan dibandingkan dengan hasil belajar siswa sebelum menerapkan keterampilan proses dalam kegiatan belajar. Peningkatan ini ditandai dengan meningkatnya skor hasil belajar IPA siswa minimal 65% dari skor ideal dan secara klasik siswa dikatakan tuntas apabila hasil akhir belajar siswa mendapat skor 80%. Hasil observasi mengenai aktivitas peneliti sebagai guru dan siswa berada dalam kategori baik. BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil observasi aktivitas siswa dan guru, serta hasil penelitian pada siklus I dan siklus II tampak terjadi peningkatan yang cukup baik. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Keterampilan Proses Sains (KPS) cukup

efektif dilakukan untuk meningkatkan kemampuan berpikir siswa sehingga berdampak positif pada hasil belajar siswa. Penerapan model pembelajaran Keterampilan Proses Sains (KPS), siswa diharuskan merumuskan dahulu tujuan yang ingin dicapai sesuai dengan model KPS yang jelas dan tepat serta mempertimbangkan kemampuan masing-masing siswa. Kemudian dalam pelaksanaan proses pembelajaran, guru berperan mengawasi dan membimbing siswa sangat penting untuk memberikan motivasi kepada siswa dalam bekerja. Sehingga hasil yang diperoleh sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Kemudian laporan hasil yang dicapai siswa pada pelaksanaan pembelajaran dapat dilaporkan secara lisan maupun tulisan. Hal ini membuat siswa terlatih dalam menemukan sendiri konsep dari materi yang mereka pelajari, dengan kata lain siswa mengkonstruksi sendiri pengetahuannya sehingga hasil belajarnya pun meningkat. Berdasarkan hasil observasi siswa dan guru pada tindakan siklus I, rata-rata aspek penilaian. Siswa tidak memperhatikan penjelasan guru dan kurang Memanfaatkan potensi anggota kelompok dan tidak Saling membantu dalam menyelesaikan masalah dalam indicator yang akan dipelajari dan Menyampaikan materi Menyiapkan materi Menyiapkan sumber belajar/media pembelajaran Membagi Kelompok siswa Mendemonstrasikan metode dengan baik Penguasaan Kelas Menyimpulkan materi pembelajaran Memberikan penilaian akhir/ evaluasi Siswa. Berdasarkan hasil observasi siswa dan guru pada tindakan siklus II, rata-rata aspek penilaian sangat baik. Dimana Perhatian siswa terhadap penjelasan guru

dikategorikan sangat baik sebab semua siswa telah memperhatikan penjelasan guru dan Memberikan kesempatan berpendapat kepada teman atau kelompok sehingga kerjasama dalam kelompok sangat baik. Kemampuan siswa mengemukakan pendapat kelompok inti sangat baik. Kemampuan siswa mengemukakan pendapat dalam kelompok asal sangat baik. observasi aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran, guru dalam memberikan motivasi kepada siswa dikategorikan sangat baik. Menghubungkan pelajaran hari ini dengan sebelumnya sangat baik. Menuliskan judul materi yang akan dipelajari sangat baik. Menyampaikan materi dikategorikan baik sebab guru menyampaikan materi cukup jelas. Menyiapkan sumber belajar/media pembelajaran sangat baik sebab guru menyiapkan sumber belajar sangat lengkap. Membagi Kelompok siswa sangat baik sebab guru membagi kelompok siswa secara teratur. Mendemonstrasikan metode dengan baik dikategorikan baik. sebab metode yang disampaikan terlaksana dengan baik.menyimpulkan materi pembelajaran dikategorikan sangat baik sebab guru mampu menyimpulkan materi pembelajaran. Memberikan penilaian akhir/ evaluasi dikategorikan sangat baik sebab guru mampu memberikan penilaian akhir/evaluasi pada kegiatan siswa. Sebab guru mampu mengalihkan perhatian siswa. Berdasarkan hasil penelitian siklus I, diperoleh nilai rata-rata hasil belajar siswa sebesar 16,66 dan ketuntasan belajar klasikal sebesar 43,33% dengan 1 orang siswa yang tuntas dari 5 orang siswa yang tidak tuntas dari 6 siswa.

Presentase daya serap klasikal dan ketuntasan belajar klasikal ini sangat jauh dari indikator yaitu sebesar 65% (DSK) dan 80% (KBK)> Berdasarkan hasil evaluasi pada siklus I dilakukan perbaikan pada siklus II yaitu guru membantu dan membimbing siswa dalam kegiatan diskusi dan menjelaskan konsep energi panas melalui pendekatan keterampilan proses sains (KPS) karena guru berperan sebagai pembimbing dan fasilitator. Perlakuan ini memberikan dampak yang baik. Ini terlihat dari peningkatan hasil belajar siswa pada siklus II dengan nilai rata-rata hasil belajar siswa mencapai 86,66 dan ketuntasan belajar klasikal sebesar 83,33 % dengan 5 siswa yang tuntas dan yang tidak tuntas 1 siswa dari 6 orang siswa. Presentase daya serap klasikal dan ketuntasan belajar klasikal ini sudah dapat dikatakan telah melewati indikator yaitu sebesar 65% (DSK) dan 80% (KBK)> BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan tujuan, hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disumpulkan sebagai berikut :

1. Pendekatan Keterampilan Proses Sains (KPS) dapat memperbaiki kualitas pembelajaran IPA pada materi Konsep energi panas serta sifatnya dikelas IV SDN 1 Taripa Kecamatan Sindue Kabupaten Donggala dengan langkah Tumbuhkan, alami, namai, Demonstrasikan, Ulangi dan Rayakan (TANDUR). Adapun perbaikan dilaksanakan pada tahapan alami, namai, dan ulangi dengan perbaikan jumlah anggota kelompok yang diperkecil kemudian guru membimbing siswa dalam percobaan dan guru meluruskan jawaban siswa karena perbedaan jawaban dengan menampilkan hasil percobaan dengan tepat. 2. Pendekatan Keterampilan Proses (KPS) juga meningkatkan hasil belajar siswa pada ranah kognitif. Dengan kondisi awal termasuk dalam kategori cukup yaitu hanya mencapai 43,33 dengan presentase siswa yang tuntas belajar 16,66%. Kemudian diberikan tindakan pada siklus dengan pendekatan pembelajaran Keterampilan Proses Sains (KPS) hasil belajar siswa meningkat dengan rata-rata 63,33 termaksud dalam kategori cukup dengan persentase siswa tuntas belajar 50%. setelah dilakukan perbaikan dengan pendekatan Keterampilan Proses Sains (KPS) yaitu dengan cara guru memberikan bimbingan lebih kepada kepada siswa terkait dengan percobaan dan mengarah pada soal evaluasi akhir siklus, sehingga pada siklus II pencapaian hasil belajar siswa rata-rata 86,66 termaksud kategori sangat baik sekali dengan persentase siswa tuntas mencapai 83,33%. Perolehan tersebut sudah memenuhi kriteria keberhasilan

karena 65% dari keseluruhan siswa mencapai kriteria ketuntasan minimal yakni 80%. B. Saran Sesuai hasil diperoleh selama melaksanakan penelitian, maka penulis menyarankan yaitu: 1. Bagi guru Guru hendaknya menggunakan pendekatan pembelajaran Keterampilan Proses Sains (KPS) yang dapat merangsang perkembangan berpikir siswa sehingga pembelajaran dengan mendengarkan,ceramah, dan hafalan tidak akan terjadi setiap kali pertemuan pembelajaran. 2. Bagi Sekolah Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA diharapkan menggunakan pendekatan Keterampilan Proses Sains (KPS) pada materi yang sesuai. DAFTAR RUJUKAN Arikunto, S. (1996). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta. Arikunto, S. (1996). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Aksara. Depdikbud. (1989). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Depdiknas. (2004). Prosedur Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:Dirjen Dikdasmen Depdiknas. (2004). Pedoman Hasil Belajar. Jakarta Depdiknas. (2006). Kurikulum KTSP.Jakarta. Departemen Pendidikan Nasional. Efendi, (2006). Karekteristik Pendidikan IPA. Jakarta: Grafindo Meire, D. (2005). Menjadi Guru Professional (menciptakan pembelajaran Kreatif dan menyenangkan). Bandung: PT. Remaja Rosada Karya.