Tujuan Belajar : Setelah mempelajari Materi ini, diharapkan Mahasiswa mampu : Pengampu :

dokumen-dokumen yang mirip
Tujuan Belajar : Setelah mempelajari Materi ini, diharapkan Mahasiswa mampu : Pengampu :

STRATEGI MENYUSUN PROPOSAL (1) Disusun oleh : Ig. Dodiet Aditya Setyawan, SKM NIP :

BAB III METODE PENELITIAN

Nama Dosen : Ig. Dodiet Aditya Setyawan, SKM, MPH.

Tujuan Belajar : Setelah mempelajari Materi ini, diharapkan Mahasiswa mampu :

BAB III METODE PENELITIAN. mencatat, merumuskan dan menganalisis sampai menyusun laporannya. 74

1. IDENTITAS MATA KULIAH Nama Mata kuliah : METODOLOGI PENELITIAN Kode Mata Kuliah : TW502 Beban / Jumlah SKS : 2 SKS

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Ditinjau dari obyeknya, penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian lapangan (field research) penelitian yang dilakukan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode Penelitian dapat dibedakan berdasarkan tujuan, pendekatan, bidang ilmu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu cara atau jalan untuk memahami suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, dan menggunakan langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diukur dengan angka atau istilahnya quantifiabel, berupa pemahaman terhadap

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan angka-angka statistik, selain itu juga dikarenakan penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta- fakta atau prinsipprinsip

: tingkat pengetahuan, kecemasan PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG ASI EKSKLUSIF TERHADAP PEMBERIAN PASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BPS NY. DIYAH SIDOHARJO SRAGEN

BAB II METODE PENELITIAN

PENGARUH DUKUNGAN MASYARAKAT BAGI KELUARGA TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELUARGA DALAM PROGRAM IMUNISASI DASAR DI KELURAHAN DAYEUH LUHUR

BAB III METODE PENELITIAN. kajian lapangan. Sedangkan pelaksanaannya dengan metode penelitian

PENGARUH MOTIVASI BIDAN TERHADAP IMPLEMENTASI KEBIJAKAN REGISTRASI BIDAN DI IBI RANTING KOTA PAMEKASAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Menurut Winarno Surakhmad, Metode adalah merupakan cara utama yang

BAB III METODE PENELITIAN. kebenaran mulai dari asas-asas yang telah diketahui sedikit demi sedikit untuk

Metode Penelitian. metoda Penelitian adalah "pendekatan yang dipergunakan dalam mengkaji masalah-masalah penelitian",

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bersifat penemuan, pembuktian, dan pengembangan. 52

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dilakukan untuk memperoleh faktafakta

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu suatu proses

kuantitatif, digunakannya pendekatan ini karena penelitian hendak mengukur hasil dari beberapa variabel yang telah ditetapkan melalui statistik.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan manajemen keuangan khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada

BAB III METODE PENELITIAN

PENGENALAN METODE PENELITIAN DESKRIPTIF Disusun Untuk Mata Kuliah Metodologi Penelitian. Oleh: Syaifi Abdurrahman

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. sebagai variabel bebas (Independent Variable), sedangkan untuk variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Suharsimi Arikunto dalam bukunya Prosedur Penelitian Suatu

III. METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Metode Penelitian yang Digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. akan memberikan hasil yang baik dan dapat dipertanggung jawabkan. Metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu pendekatan metode penelitian digunakan untuk memecahkan

BAB III METODE PENELITIAN. kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran. Untuk menghadapi berbagai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

MATERI KULIAH: METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode Penelitian dapat dibedakan berdasarkan tujuan, pendekatan,

BAB III METODE PENELITIAN. dalam pengumpulan data dan analisis data yang diperlukan guna menjawab persoalan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Croos Sectional yaitu suatu penelitian

JURUSAN TERAPI WICARA POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

KEMENTERIAN KESEHATAN RI POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA 2014

BAB III METODE PENELITIAN

BENTUK KRITERIA PENILAIAN DIHARAPKAN PEMBELAJARAN NILAI ILMU DAN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pengamatan dengan pemikiran yang tepat secara terpadu melalui tahap-tahap yang

BAB III METODE PENELITIAN. berjudul Pengaruh Tipe Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kedisiplinan Guru

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN METODE MENGAJAR GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menggunakan angka-angka atau statistik dari satu variabel untuk

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN KUNJUNGAN K1 AKSES (KUNJUNGAN AWAL) DI PUSKESMAS PELAMBUAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti akan memperoleh jawaban untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara melakukan suatu kegiatan untuk mencari,

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH REMAJA `KELAS VII DAN VIII DI SMP NEGERI 7 KOTA SUKABUMI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan dan jenis penelitian yang akan digunakan memang sangat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hasil yang memuaskan, maka diperlukan suatu metode penelitian yang sesuai dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif deskriptif korelatif. Menggunakan model penelitian deskriptif yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA BALITA USIA 1-5 TAHUN DI PUSKESMAS CANDI LAMA KECAMATAN CANDISARI KOTA SEMARANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memperoleh pengetahuan yang benar tentang suatu masalah. 1 Dalam kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. merupakan dasar utama untuk tercapainya tujuan. Oleh karena itu, guru mempunyai peranan yang sangat penting dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian adalah sesuatu yang akan menjadi pusat penelitian. Objek

BAB III METODE PENELITIAN. model atau metode penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif dan

Tujuan Belajar : Setelah mempelajari Materi ini, diharapkan Mahasiswa mampu :

Transkripsi:

Tujuan Belajar : Setelah mempelajari Materi ini, diharapkan Mahasiswa mampu : 1. Memahami tentang Pengertian Rancangan Penelitian Deskriptif, 2. Memahami Langkah-2 Penelitian Deskriptif. 3. Mengidentifikasi Jenis-2 Penelitian Deskriptif, 4. Memahami Masing-2 Jenis Penelitian Deskriptif. Pengampu : 1

PENGERTIAN Penelitian Deskriptif adalah Suatu Penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk memberikan Gambaran atau Deskripsi tentang suatu keadaan secara Objektif. Desain penelitian ini digunakan untuk Memecahkan atau Menjawab Permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang. Penelitian Deskriptif juga berarti Penelitian yang dimaksudkan untuk menjelaskan Fenomena atau Karakteristik Individual, Situasi atau Kelompok tertentu secara Akurat. Dengan kata lain : Penelitian Deskriptif dilakukan untuk mendeskripsikan seperangkat peristiwa atau kondisi populasi saat ini. Penelitian Deskriptif merupakan cara untuk menemukan Makna Baru, Menjelaskan Sebuah Kondisi Keberadaan, Menentukan Frekuensi Kemunculan Sesuatu, dan Mengkategorikan Informasi. Penelitian Deskriptif dilakukan dengan memusatkan perhatian kepada aspek2 tertentu dan sering menunjukkan hubungan atara berbagai variabel. 2

Rancangan Penelitian Deskriptif bertujuan untuk menerangkan atau menggambarkan masalah penelitian yang terjadi berdasarkan karakteristik Orang, Tempat dan Waktu. Variabel Orang : Orang sebagai individu mempunyai Variabel yang tak terhingga banyaknya, sehingga untuk mengadakan pengamatan terhadap semua variabel tersebut sangat tidak mungkin. Beberapa Variabel Utama yang dapat digunakan sebagai indikator untuk mengidentifikasi seseorang, diantaranya adalah : Umur, Jenis Kelamin, Suku Bangsa/Etnis, Pendidikan, Status Perkawinan, Status Ekonomi, Status Marital, dsb. Variabel Tempat : Faktor Tempat atau Distribusi Geografis memegang peranan yang sangat penting dalam penelitian, karena pada geografis yang berbeda akan berbeda pula pola permasalahan yang dihadapai (=pola penyakitnya). Variabel Waktu : Variabel Waktu sangat berpengaruh terhadap hasil penelitian yang dilaksanakan, misalnya suatu survey yang dilakukan pada Waktu atau Musim yang berbeda, dapat menghasilkan Pola Penyakit yang berbeda pula. Perubahan Waktu yang perlu mendapatkan perhatian antara lain : Kecenderungan Sekuler ; Variasi Siklik ; Variasi Musim ; Variasi Random. Deskripsi tersebut dapat terjadi pada lingkup Individu di suatu daerah tertentu atau lingkup Kelompok pada masyarakat di daerah tertentu. Rancangan Penelitian Deskriptif ini dapat bersifat Kuantitatif maupun Kualitatif. 3

Beberapa CIRI Dominan Desain Penelitian Deskriptif adalah sebagai berikut : 1) Bersifat mendeskripsikan kejadian atau peristiwa yang bersifat faktual. Adakalanya : Penelitian ini dimaksdukan HANYA membuat Deskripsi atau Uraian Suatu Fenomena semata mata, TIDAK untuk mencari Hubungan antar variabel, Menguji hipotesis, atau Membuat ramalan. 2) Dilakukan secara Survey ; oleh karena itu Penelitian Deskriptif sering disebut sebagai Penelitian Survey. Dalam arti Luas : Penelitian Deskriptif dapat MENCAKUP SELURUH METODE PENELITIAN kecuali Penelitian yang bersifat HISTORIS dan EKSPERIMENTAL. 3) Bersifat Mencari Informasi Faktual dan dilakukan secara Mendetail. 4) Mengidentifikasi masalah atau untuk mendapatkan justifikasi keadaan dan praktek yang sedang berlangsung. 5) Mendeskripsikan subjek yang sedang dikelola oleh kelompok orang tertentu dalam waktu yang bersamaan. LANGKAH 2 PENELITIAN DESKRIPTIF Secara umum Langkah Langkah (Teknis) yang harus ditempuh dalam Penelitian Deskriptif tidak berbeda dengan desain penelitian-penelitian yang lain, yang meliputi : 1) Memilih MASALAH yang akan diteliti, 2) Merumuskan dan Mengadakan PEMBATASAN MASALAH ; kemudian berdasarkan masalah tersebut melakukan STUDI PENDAHULUAN untuk menghimpun informasi dan teori teori sebagai dasar menyusun Kerangka Konsep Penelitain. 4

3) Membuat ASUMSI atau ANGGAPAN-ANGGAPAN yang menjadi dasar perumusan HIPOTESIS Penelitian. 4) Merumuskan HIPOTESIS Penelitian, Bila Ada 5) Merumuskan dan memilih Teknik PENGUMPULAN Data, 6) Menentukan Kriteria atau Kategori untuk mengadakan KLASIFIKASI Data, 7) Menentukan Teknik dan Alat PENGUMPUL Data yang akan digunakan, 8) Melaksanakan Penelitian atau Pengumpulan Data untuk MENGUJI HIPOTESIS, 9) Melakukan PENGOLAHAN dan ANALISIS Data, 10) Menarik KESIMPULAN atau GENERALISASI, 11) Menyusun dan Mempublikasikan LAPORAN Penelitian. JENIS 2 PENELITIAN DESKRIPTIF Bentuk bentuk pelaksanaan Penelitian Deskriptif dapat dikategorikan menjadi beberapa macam, antara lain : 1.. Survey ((Survei i)) 2.. Case Study ((Studi i Kasus)) 3.. Correlation Study ((Studi i Korelasi)) 4.. Comparative Study ((Studi i Perbandingan)) 5.. Prediction Study ((Studi i Prediksi)) 6.. Evaluation Study ((Studi i Evaluasi)) 5

SURVEY adalah Suatu cara penelitian Deskriptif yang dilakukan terhadap sekumpulan objek yang biasanya cukup banyak dalam jangka waktu tertentu. TUJUAN Survey adalah Untuk membuat Penilaian terhadap suatu Kondisi dan Penyelenggaraan suatu program di masa sekarang dan hasilnya digunakan untuk menyusun perencanaan perbaikan program tersebut. SURVEY bukan hanya dilaksanakan untuk membuat deskripsi tentang suatu keadaan saja, tetapi juga untuk menjelaskan Hubungan antara berbagai variabel yang diteliti. Mutu / Kualitas Desain Survey tergantung dari : 1. Jumlah Sampel, 2. Taraf ke-representatif-an Sampel, 3. Tingkat Kepercayaan Informasi yang diperoleh dari Sampel tersebut. Dalam penelitian kesehatan, jenis MASALAH dalam Desain Survey dapat dikategorikan dalam beberapa golongan, yaitu : 1. Survey Rumah Tangga (Household Survey) v Adalah Survey Deskriptif yang ditujukan pada Rumah Tangga. v Pengumpulan Data dilakukan dengan Wawancara kepada Kepala Keluarga. v Informasi yg diperoleh BUKAN hanya informasi tentang diri kepala keluarga, tetapi juga informasi tentang keadaan anggota anggota keluarga yg lain, rumah & lingkungannya. 6

2. Survey Morbiditas (Morbidity Survey) v Adalah Suatu Survey Deskriptif yg bertujuan untuk mengetahui Kejadian dan Distribusi Penyakit dalam masyarakat atau Populasi. v Survey ini juga dapat sekaligusdigunakan untuk mengetahui INSIDENSI dan PREVALENSI masalah kesehatan / penyakit. 3. Survey Analisis Jabatan (Functional Analysis Survey) v Survei ini terutama bertujuan untuk mengetahui tentang Tugas dan Tanggung Jawab para Petugas Kesehatan serta Kegiatan Kegiatan para petugas tersebut sehubungan dengan pekerjaan mereka. v Survei ini juga dapat digunakan untuk mengetahui Hubungan antara Atasan dengan Bawahannya, Kondisi Kerja, serta Fasilitas yang ada untuk melaksanakan tugas. 4. Survey Pendapat Umum (Pablic Opinion Survey) v Survey ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh gambaran tentang pendapat umum terhadap suatu program pelayanan kesehatan yang sedang berjalan dan yang menyangkut seluruh lapisan masyarakat. KEBAIKAN Desain Survey : 1. Dalam Survey biasanya dilibatkan banyak orang (sampel) untuk mencapai Generalisasi atau kesimpulan yang bersifat umum yang dapat dipertanggungjawabkan. 2. Dapat digunakan berbagai teknik pengumpulan data seperti Angket, Wawancara atau Observasi sesuai kebutuhan/pilihan peneliti. 7

3. Sering tampil masalah masalah yang sebelumnya tidak diketahui atau diduga, sehingga sekaligus dapat bersifat Eksploratif. 4. Dengan survey, peneliti dapat membenarkan atau menolak teori tertentu. 5. Biaya relatif lebih murah. KELEMAHAN Desain Survey : 1. Desain Survey, biasanya hanya meneliti pendapat atau perasaan populasi yang tidak emndalam ; apalagi bila menggunakan Angket. 2. Pendapat populasi yang disurvey mudah berubah ubah karena pengaruh berbagai faktor dari luar. 3. Tidak ada jaminan bahwa Angket yang diedarkan akan dijawab semua oleh Populasi/Sampel. 8

Case Study (Studi Kasus) merupakan penelitian / penyelidikan yang mendalam ( indepth study ) tentang suatu aspek lingkungan sosial termasuk manusia didalamnya yg dilakukan sedemikian rupa sehingga menghasilkan gambaran yang terorganisasikan dengan baik dan lengkap. Case Study dapat dilakukan terhadap seorang Individu ; sekelompok individu (keluarga, kelompok ibu hamil, ibu menyusui, manula, balita dsb) ; segolongan manusia (guru, bidan, perawat, suku Batak dsb) ; lingkungan hidup manusia (Desa, Kota, Pesisir dsb) ; atau lembaga sosial (perkawinan perceraiana, pendidikan, agama dsb). Case Study dilakukan dengan cara meneliti suatu permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri dari unit tunggal. Unit tunggal yang dimaksud dapat berarti Satu Orang, Sekelompok Penduduk yang terkena suatu masalah, atau Sekelompok Masyarakat di suatu daerah. Unit yang menjadi kasus tersebut secara mendalam dianalisis, baik dari segi yg berhubungan dengan keadaan kasus itu sendiri, faktor2 yang mempengaruhi, kejadian2 khusus yang muncul sehubungan dengan kasus, maupun tindakan dan reaksi kasus terhadap suatu perlakuan tertentu. Meskipun dalam Case Study ini yang diteliti hanya berbentuk Unit Tunggal, namun dianalisis secara mendalam meliputi aspek yang cukup luas, serta penggunaan berbagai teknik secara integratif. 9

Namun demikian, hasil penelitian Case Study ini masih perlu dikaji ulang dengan menggunakan jumlah Sample yang lebih banyak agar data yang dianalisa semakin representatif sehingga lebih dapat di- Generalisasikan. 10

Penelitian dengan menggunakan Metode Studi Perbandingan (Comparative Study) dilakukan dengan cara membandingkan Persamaan dan Perbedaan sebagai fenomena untuk mencari Faktor Faktor apa / Situasi bagaimana yang dapat menyebabkan timbulnya suatu peristiwa tertentu. Study ini dimulai dengan mengadakan pengumpulan fakta tentang faktor faktor yang menyebabkan timbulnya suatu gejala tertentu, kemudian dibandingkan. Setelah mengetahui persamaan dan perbedaan penyebab, selanjutnya ditetapkan bahwa sesuatu faktor yang menyebabkan munculnya suatu gejala pada objek yang diteliti, itulah yang sebenarnya yang menyebabkan munculnya gejala tersebut. Atau dengan memperbandingkan Faktor atau Variabel mana yang paling berpengaruh terhadap perubahan yang terjadi pada hasil penelitian yang sedang dilakukan. Perlu ditekankan di sini, bahwa dalam desain penelitian ini TIDAK ADA PERLAKUAN atau INTERVENSI sama sekali dari peneliti. 11

Penelitian Korelasional bertujuan untuk mengungkapkan hubungan Korelatif antar Variabel walaupun TIDAK diketahui apakah hubungan tersebut merupakan hubungan Sebab Akibat atau bukan. Yang dimaksud Hubungan Korelatif adalah Hubungan yang menyatakan adanya adanya perubahan pada satu variabel yang diikuti oleh perubahan pada variabel yang lain. Dalam hubungan korelatif dilihat keeratan hubungan antara kedua veriabel, oleh karenanya dalam penelitian ini Harus Melibatkan paling sedikit Dua Variabel. Untuk Uji Statistik, menggunakan Analisis Korelasi. Dalam analisis ini nantinya akan didapatkan suatu angka yang dinamakan Koefisien Korelasi. Angka Korelasi yang mendekati angka 1 ditafsirkan sebagai Korelasi yang Sangat Kuat. Sedangkan angka koefisien korelasi yang mendekati Nol ditafsirkan sebagai Korelasi yang Tidak Kuat (Lemah), dan Angka Korelasi sama dengan Nol ( = 0 ) ditafsirkan sebagai Tidak Ada Korelasi. Disamping itu, dikenal juga Korelasi Positif dan Korelasi Negatif. KORELASI POSITIF : Diperoleh Hubungan yg Setara, artinya : kenaikan nilai satu variabel diikuti dengan kenaikan nilai variabel yang lain. KORELASI NEGATIF : Diperoleh Hubungan yg Bertolak Belakang, artinya : Kenaikan nilai pada satu variabel diikuti Penurunan nilai variabel lain. 12

Study Prediksi ini digunakan untuk memperkirakan tentang kemungkinan munculnyasuatu gejala berdasarkan gejala lain yang sudah muncul dan diketahui sebelumnya Contoh : Kemungkinan keberhasilan penurunan angka kematian bayi berdasarkan pada besarnya cakupan imunisasi. Dalam bidang Kesehatan, Studi Prediksi digunakan untuk : a) Membuat perkiraan terhadap suatu atribut dari atribut lain. Contoh : Memperkirakan penurunan angka kematian akibat kecelakaan dari berlakunya aturan penggunaan helm standart bagi semua pengendara motor. b) Membuat perkiraan terhadap auatu atribut dari hasil pengukuran. Contoh : Memperkirakan kemungkinan wabah diare dari hasil pemeriksaan air minum penduduk. c) Membuat perkiraan terhadap suatu pengukuran dari suatu atribut. Contoh : Memperkirakan Status Gizi Balita dari Tingkat Sosial Ekonomi orang tua mereka. 13

d) Membuat perkiraan terhadap pengukuran dari pengukuran lain. Contoh : Memperkirakan status gizi dari pengukuran berat badan per umur pada balita. Untuk uji statistik pada Study Prediktif ini biasanya digunakan Analisis Regresi. Sebagaimana dalam analisis korelasi, maka dalam analisis regresi ini penafsiran hasil analisa didasarkan pada angka Koefisien yang diperoleh. Dalam analisis Regresi ini, akan dilihat apakah munculnya suatu gejala itu ada hubungannya dengan gejala lain atau tidak dan sampai seberapa besar derajat hubungan tersebut. 14

Penelitian Evaluasi dilakukan untuk menilai suatu program yang sedang atau sudah dilakukan. Misalnya : Penelitian evaluasi tentang perkembangan pelayanan puskesmas, penelitian tentang program pemberantasan penyakit menular, penelitian evaluasi tentang program perbaikan gizi, penelitian evaluasi tentang cakupan pelayanan imunisasi balita, penelitian evaluasi tentang mutu layanan fasilitas kesehatan dll. Hasil dari penelitian ini digunakan untuk perbaikan atau peningkatan program program tersebut. Dalam mengolah atau menganalisa data pada desain studi evaluasi ini hanya menggunakan statistik sederhana saja, misalnya analisa presentase saja. 15

Sumber Bacaan // Refferenssii :: 1. Dr. Ahmad Watik Pratiknya (2007). Dasar Dasar Metodologi Penelitian Kedokteran dan Kesehatan, Jakarta, Raja Grafindo Persada. 2. A. Aziz Alimul Hidayat (2007). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknis Analisis Data, Jakarta, Salemba Medika. 3. Prof. Dr. Suharsimi Arikunto (2002). Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek, Jakarta, Rineka Cipta. 4. Bhisma Murti (1996). Penerapan Metode Statistik Non Parametrik dalam Ilmu ilmu Kesehatan, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama. 5. Dr. Soekidjo Notoatmojo (2002). Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta, Rineka Cipta. 6. Dr. Eko Budiarto, SKM (2004). Metodologi Penelitian Kedokteran : Sebuah Pengantar, Jakarta, EGC. 7. Dr. B. Sandjaja, MSPH & Albertus Heriyanto, M.Hum (2006). Panduan Penelitian, Jakarta, Prestasi Pustaka. 8. Prof. Dr. S. Nasution, MA (2003). Metode Research : Penelitian Ilmiah, Jakarta, PT. Bumi Aksara. 9. Saryono, SKp,M.Kes (2008). Metodologi Penelitian Kesehatan : penuntun praktis bagi pemula, Jogjakarta, Mitra Cendikia Offset. 10. Prof. Dr. Sudarwan Danim & Darwis, SKp (2003). Metode Penelitian Kebidanan : prosedur, kebijakan dan etik. Jakarta, EGC. --------------- oo00oo -------------- Pokok Bahasan Selanjutnya : Memahami berbagai macam Rancangan Penelitian Analitik 16