Hukum Meninggalkan Haji Sunnah Untuk Memberikan Kesempatan Kepada Kaum Muslimin

dokumen-dokumen yang mirip
Apakah Boleh Bekerja di Bank Kovensional?

Hukum Onani. Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah Syaikh Muhammad al-utsaimin rahimahullah

Hukum Merokok Dan Menjualnya

Tata Cara Sujud Tilawah

Apakah Asal dalam Dakwah Adalah Tauqifi?

Hukum Berobat Kepada Dukun Dan Peramal

Sanggahan Terhadap Pendapat Bahwa Jeddah Adalah Miqat

Pengertian Ikhlas. Syaikh Muhammad Bin Shalih al-'utsaimin. rahimahullah. Terjemah : Muhammad Iqbal A. Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Negeri Yang Wajib Ditinggalkan

Hukum Mengubah Nazar

Hukum Ucapan Fulan Mati Syahid

Di Antara Kemungkaran Pakaian Wanita Dalam Pesta Perkawinan

Hukum Menanam Saham Di Sebagian Perusahaan

Hukum Bersiwak Bagi Yang Puasa Setelah Gelincir Matahari

Tata Cara Shalat dalam Pesawat

Apakah Masjidil Haram Sama Dengan Masjid-Masjid Lainnya Di Tanah Haram?

Tata Cara Shalat Malam

Hukum Memakai Emas Dan Intan Bagi Laki-Laki

Hukum Asuransi Jiwa Dan Harta

Pemisah Antara Tarawih dan Qiyam

Shalat Isya Di Belakang Imam Yang Shalat Tarawih

Mengangkat Kedua Tangan Saat Qunut

Bacaan dalam Shalat Malam

Waktu Shalat Malam. Dr. Muhammad bin Fahd al-furaih. Dinukil dari Buku Masalah-Masalah Shalat Malam. (hal )

Tata Cara Qunut dan Kadarnya

Hukum Memakai Celana Panjang yang Lebar

Dorongan Untuk Memanfaatkan Berbagai Sarana Informasi dengan Beberapa Syarat. Syaikh Abdul Aziz bin Baz

Zakat Perhiasan Wanita

Apakah Tasbih Termasuk Bid'ah?

Pengobatan Dengan Ruqyah Untuk Penyakit Kejiwaan

Riddah: Pengertian, Sebab Dan

Sifat Shalat Istisqa (Minta Hujan)

Qunut dalam Shalat Witir

Membuka Wajah Di Hadapan Kerabat Bukan Mahram

Apakah Membaca Iftitah Wajib di Setiap Raka at dalam Shalat Atau Cukup Di Awal Saja?

Hukum-Hukum Wasiat. Lajnah Daimah Untuk Riset Ilmiah Dan Fatwa. Terjemah :Muhammad Iqbal A.Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Keyakinan Bahwa Batu Mulia Memiliki Khasiat

Kisah Nabi Sulaiman alaihissalam

Hukum Menyuap Dan Menerimanya حكم دفع الرشوة و أخذها

Membatalkan Shalat Witir

Salaf Dan Sabar Terhadap Musibah

Doa Setelah Khatam al-qur`an

Cara Terbaik Untuk Amar Ma ruf dan Nahi Munkar

Memuji Orang-Orang Shalih dan Mendorong Mereka Agar Terus Berjalan Lurus

Hukum Bersumpah Atas Nama Nabi Muhammad shalallahu alihiwasallam

Hukum Mandi Hari Jum'at

Apakah Wanita yang Dicerai Mendapat Warisan Dari Mantan Suaminya yang Wafat?

Hukum Cerai Tanpa Sebab

Hukum Undian Keberuntungan dan Menginfakkan Hasilnya di Jalan Kebaikan

Mengobati Rasa Gelisah Dan Sedih

Pertama Kali Wahyu Turun

Lima Syarat Wajib Haji

Hukum Meyakini Bahwa Rasulullah SHALALLHU ALAIHI WA SALLAM Ada Di Setiap Tempat Dan Mengetahui Perkara Gaib

Hukum Hadiah yang Diberikan Oleh Pusat-Pusat Perbelanjaan

Apa yang Dianjurkan Setelah Selesai Witir

Nabi Yahya dan Lima Ajaran untuk Kaumnya

Bid ah Berkumpul Untuk Ta ziyah dan Menghidangkan Makanan Kepada yang Datang

Hukum Khitan. Syaikh Muhammad bin Shalih al-'utsaimin - rahimahullah Dan Lajnah Daimah Untuk Riset Ilmu Dan Fatwa

Menghormati dan Menghargai Ulama

Salaf dan Berbakti Kepada Ibu

Apakah Hukum Isbal Hanya Untuk Orang Sombong?

Menjampi Air Termasuk Ruqyah Yang Syar'i

PUASA DI BULAN RAJAB

ADAB MEMAKAI SANDAL آداب التنعل. Penyusun : Majid bin Su'ud al Usyan. Terjemah : Muzafar Sahidu bin Mahsun Lc. Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Hukum Poligami. Syaikh Abdul Aziz bin Baz -rahimahullah- Terjemah : Muhammad Iqbal A. Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Pengertian Wasathiyah (Moderat) Dalam Agama

As-hamad, Penguasa Yang Maha Sempurna dan Tempat Bergantung Segala Sesuatu

Seorang Bapak Tidak Boleh Memaksa Putrinya Menikah

Serial Bimbingan & Penyuluhan Islam

Cara Menyisir Rambut

Pembunuh Sembilan Puluh Sembilan Nyawa

KEUTAMAAN MENGANDUNG

Syafaat Kubra. Abu Ishaq al-huwaini al-atsari. Terjemah : Abu Umamah Arif Hidayatullah Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajid الشيخ مد صالح ملنجد. Penterjemah: Pengaturan:

Apa Yang Terjadi Pada Mayit Di Kuburnya

Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq Radhiyallahu Anhu Seorang Orator Ulung

Hukum Mustahadoh. Diambil dari kitab: "Masuliyatul Marah al Muslimah" Abdullah bin Jarullah bin Ibrahim al-jarullah

Kisah Sebuah Amanah. Abu Ishaq al-huwaini al-atsari. Terjemah : Abu Umamah Arif Hidayatullah Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Konsisten dalam kebaikan

HUKUM MEMAKAI BAJU YANG TERDAPAT TULISAN DALAM SHALAT ح م لبس القميص ملكتوب عليه ف الصلاة

Haramnya Sihir Pengasih dan Pembenci

Tata Cara Transaksi dengan Perusahaan Kredit

Hukum Banyak Bergerak dalam Shalat

Hukum Memelihara Jenggot

(الإندونيسية بالغة) Wara' Sifat

Hukum Meletakkan Bunga di Atas Kubur dan Berdiri Sesaat Sambil Diam

Hukum Nikah Dengan Niat Talak

Pelajaran Dari Perang Badar

HUKUM WANITA BEKERJA SEBAGAI GUIDE WISATA ح م عمل ملرأة مرشدة سياحية

Salafus Shalih Tidak Suka Ketenaran

HUKUM MEMOHON KEPADA ALLAH DENGAN KEDUDUKAN DAN KEMULIAAN ORANG SALEH

Bersegera Memenuhi Seruan Allah dan Rasul-Nya

Salafus Shalih Dan Al-Qur`an

Ikhlas Dalam Menuntut Ilmu

Derajat Hadits Puasa TARWIYAH

Makna Ayat Hijab. Syaikh Muhammad bin Ibrahim Alu Syaikh. Disusun oleh : Amin bin Yahya al-wazzan

Wa ba'du: penetapan awal bulan Ramadhan adalah dengan melihat hilal menurut semua ulama, berdasarkan sabda Nabi r:

PETUNJUK NABI PADA HARI JUM'AT

Qawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M

Hukum Mengganti Shalat dan Puasa yang Sengaja ditinggal Sebelum Bertaubat

Transkripsi:

Hukum Meninggalkan Haji Sunnah Untuk Memberikan Kesempatan Kepada Kaum Muslimin ] ندونييس Indonesian [ Indonesia Syaikh Muhammad bin Shalih al-utsaimin rahimahullah 0Terjemah: 0TMuhammad Iqbal A. Gazali 0TEditor0T: Eko Haryanto Abu Ziyad 2011-1432

رك احلج انلافلة توسعة ىلع املسلم» باللغة الا ندونيسية «لشيخ مد بن صالح العثييم محها االله رمجة: د إقبال أمحد غزايل مراجعة: أبو ز اد إيكة هار انتو 2011-1432

سم االله الرمحن الرحيم Hukum Meninggalkan Haji Sunnah Untuk Memberikan Kesempatan Kepada Kaum Muslimin Syaikh Muhammad bin Shalih al-utsaimin Pertanyaan: Jiwa merasa rindu untuk melaksanakan ibadah haji, akan tetapi kami mendengar ungkapan sebagian orang, kami tidak tahu apakah benar atau salah? Mereka berkata: 'Barangsiapa yang sudah melaksanakan ibadah haji maka hendaklah ia memberikan kesempatan kepada orang lain.' Padahal kita mengetahui bahwa Allah subhanahu wa ta ala menyuruh kita memperbanyak ibadah. Apakah ucapan ini benar? Apabila seseorang pergi menunaikan ibadah haji, kemungkinan Allah subhanahu wa ta ala memberi manfaat dengannya kepada orang banyak, sama saja dari orang yang datang ke negeri ini atau orang yang menyertai mereka dari negerinya, apakah pendapatmu, semoga 3

Allah subhanahu wa ta ala memberi taufik kepadamu? Jawaban: Kami katakan: sesungguhnya pendapat ini tidak benar, maksud saya bahwa orang yang sudah berhaji maka hendaknya ia memberikan kesempatan kepada orang lain, karena nash-nash menunjukan keutamaan ibadah haji. Dan diriwayatkan dari Nabi Muhammad shalallahu alaihi wa salam bahwa beliau bersabda: ك مة ي ف ال ة ل نم ن ي ر ي ةا مع ه م ه مة م ل ا ل نمع ى ا من (( ع ةب ى ة م ل (( نمع و نم م ه و ي ثل ح من "Ikutkanlah/teruskanlah di antara haji dan umrah, sesungguhnya keduanya menghilangkan kefakiran dan dosa, sebagaimana ubupan (api pandai besi) menghilangkan karat besi, emas dan perak."p0f1 Manusia yang berakal bisa pergi melaksanakan ibadah haji, tidak menyakiti dan tidak disakiti orang lain apabila ia memperhatikan 1 Ahmad dalam Musnad, 1/25 at-tirmidzi 810, dan ia berkata: Hadits hasan shahih gharib, an-nasa`i 2629, 2630, dan Ibnu Majah 2887. 4

manusia. Apabila ia mendapatkan tempat yang luas, ia bersegera, dan apabila tempat itu sempit, ia memperlakukan dirinya dan orang lain sesuai tempat yang sempit ini. Karena alasan inilah, saat Nabi Muhammad shalallahu alaihi wa salam berangkat dari Arafah (menuju Muzdalifah), beliau menyuruh manusia agar tenang dan menarik tali kekang untanya, sehingga kepalanya (unta) menyentuh tempat kaki pelananya karena tarikannya yang kuat, akan tetapi bila beliau mendapatkan tempat luas (tidak sempit) beliau bersegera. 2 Para ulama berkata, maksudnya bila mendapatkan tempat yang luas beliau bersegera, hal ini memberikan arahan bahwa orang yang melaksanakan ibadah hendaknya bertindak sesuai kondisi yang ada. Apabila mendapatkan tempat sempit maka hendaknya ia perlahan dan memperhatikan orang lain di jalannya, dan dengan ini ia tidak disakiti dan tidak menyakiti orang lain. Menurut pendapat kami dalam masalah ini adalah bahwa manusia berhaji dan memohon 2 Al-Bukhari 1666, 2999, 4413, Muslim 1218, 1286. 5

pertolongan kepada Allah subhanahu wa ta ala untuk melaksanakan haji, melaksanakan segala kewajiban haji, berusaha agar tidak menyakiti seseorang dan tidak disakiti sebatas kemampuan. Benar, andaikan ada maslahat yang lebih bermanfaat dari pada haji, seperti sebagian kaum muslimin membutuhkan dana untuk jihad fi sabilillah, maka jihad fi sabilillah lebih utama dari pada ibadah haji sunnah. Dalam kondisi ini, dana itu dialokasikan untuk para mujahidin fi sabilillah. Atau ada bencana kelaparan yang menimpa kaum muslimin, maka di sini mengalokasikan dana untuk membantu kelaparan lebih utama dari pada haji sunnah. Syaikh Ibn al-utsaimin Pertemuan bulanan (16/18). 6