MENGGAMBAR KONSTRUKSI TANGGA

dokumen-dokumen yang mirip
BABV MENGGAMBAR KONSTRUKSI DINDING DAN LANTAI BANGUNAN. 5.1 Menggambar Konstruksi Lantai dari Keramik / Ubin/ Parket

MACAM-MACAM PROFIL BAJA

PEMERINTAH KABUPATEN.. DINAS PENDIDIKAN SMKNEGERI. UJIAN AKHIR SEKOLAH TAHUN PELAJARAN :

KONSTRUKSI BETON TANGGA

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional

TEKNIK GAMBAR BANGUNAN JILID 2

PREDIKSI SOAL UJIAN NASIONAL KEJURUAN

KONSTRUKSI TANGGA. Minggu X

PERTEMUAN X LANTAI DAN TANGGA. Oleh : A.A.M

Struktur Lipatan. Struktur Lipatan 1

TEKNIK JILID 2 SMK. Suparno

BAB 3 METODE ANALISIS

Ma ruf Hadi Sutanto NIM : D NIRM :

Struktur Atas & Pasangan Batu Bata. Ferdinand Fassa

PERENCANAAN GEDUNG PERPUSTAKAAN KOTA 4 LANTAI DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL DI SURAKARTA (+BASEMENT 1 LANTAI)

Torsi sekeliling A dari kedua sayap adalah sama dengan torsi yang ditimbulkan oleh beban Q y yang melalui shear centre, maka:

BAB V KESIMPULAN. Kedoya Jakarta Barat, dapat diambil beberapa kesimpulan: ganda dengan ukuran 50x50x5 untuk batang tarik dan 60x60x6 untuk batang

BABV PELAKSANAAN PEKERJAAN. perencana. Dengan kerjasama yang baik dapat menghasilkan suatu kerja yang efektif

PERENCANAAN GEDUNG PASAR TIGA LANTAI DENGAN SATU BASEMENT DI WILAYAH BOYOLALI (DENGAN SISTEM DAKTAIL PARSIAL)

Konstruksi Tangga. 1. Pendahuluan

KEGIATAN BELAJAR I SAMBUNGAN KAYU MEMANJANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pada suatu konstruksi bangunan, tidak terlepas dari elemen-elemen seperti

MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG APARTEMEN TRILIUM DENGAN METODE PRACETAK (PRECAST) PADA BALOK DAN PELAT MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA GEDUNG (BUILDING

MENGGAMBAR KONSTRUKSI TANGGA KAYU

KONSTRUKSI ATAP 12.1 Menggambar Denah dan Rencana Rangka atap

KEGIATAN BELAJAR II SAMBUNGAN KAYU MENYUDUT

Sambungan dan Hubungan Konstruksi Kayu

MENGGAMBAR KONTRUKSI TANGGA

MENGGAMBAR RENCANA PELAT LANTAI BANGUNAN

MODUL 8 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MEMAHAT) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs.

LANDASAN TEORI. Katungau Kalimantan Barat, seorang perencana merasa yakin bahwa dengan

PROSES PEMASANGAN PORTAL BAJA

3. Bagian-Bagian Atap Bagian-bagian atap terdiri atas; kuda-kuda, ikatan angin, jurai, gording, sagrod, bubungan, usuk, reng, penutup atap, dan

MEMASANG DAUN PINTU DAN JENDELA

Denah Rencana Pembalokan Lantai 2 dan Peletakan Kolom

PEDOMAN PEMBANGUNAN BANGUNAN TAHAN GEMPA

BAB 2 DASAR TEORI Dasar Perencanaan Jenis Pembebanan

ANALISIS STRUKTUR TANGGA PROYEK PEMBANGUNAN RSUD CIDERES MAJALENGKA. Abstraksi

KONSTRUKSI PONDASI Pondasi Dangkal Pasangan Batu bata/batu kali

KATA PENGANTAR. Buku ini juga di dedikasikan bagi tugas semester 5 kami yaitu struktur dan utilitas 2. Semoga buku ini bermanfaat.

STUDI PEMBUATAN BEKISTING DITINJAU DARI SEGI KEKUATAN, KEKAKUAN DAN KESTABILAN PADA SUATU PROYEK KONSTRUKSI

PERENCANAAN RUSUNAWA EMPAT LANTAI DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL

Dalam penelitian ini digunakan jenis kayu Bangkirai ukuran 6/12, yang umum

MACAM MACAM JEMBATAN BENTANG PENDEK

BAB III ANALISA PERENCANAAN STRUKTUR

BAB XIV PEKERJAAN KONSTRUKSI ATAP

ELEMEN-ELEMEN STRUKTUR BANGUNAN

KATA PENGANTAR. Dengan modul ini peserta diklat dapat melaksanakan praktik tanpa harus banyak dibantu oleh instruktur.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

A. Pasangan Dinding Batu Bata

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

MODUL 6. S e s i 5 Struktur Jembatan Komposit STRUKTUR BAJA II. Dosen Pengasuh : Ir. Thamrin Nasution

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

4.3.5 Perencanaan Sambungan Titik Buhul Rangka Baja Dasar Perencanaan Struktur Beton Bertulang 15

STRUKTUR LIPATAN. Dengan bentuk lipatan ini,gaya-gaya akibat benda sendiri dan gaya-gaya luar dapat di tahan oleh bentuk itu sendiri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SATUAN ACARA PERKULIAHAN TEKNOLOGI BAHAN / 2 SKS

PENGANTAR KONSTRUKSI BANGUNAN BENTANG LEBAR

BAB I. Perencanaan Atap

KONSTRUKSI DINDING BATU BATA

harus memberikan keamanan dan menyediakan cadangan kekuatan yang kemampuan terhadap kemungkinan kelebihan beban (overload) atau kekurangan

BAHAN KULIAH STRUKTUR BAJA 1. Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik dan Informatika Undiknas University

Sambungan diperlukan jika

PERTEMUAN 6 PENYAJIAN GAMBAR KHUSUS

a. Macam-macam palu yang kita jumpai : - Palu pena kepala bulat - Palu pena kepala lurus atau silang - Palu keling

JASA KONSTRUKSI INDUSTRI PENUNJANG KONSTRUKSI Jln. Veteran No. 112 Bekasi Telp (Hunting) Fax

METODE UNTUK MENGGANTUNG ATAU MENUMPU PIPA PADA INSTALASI PERPIPAAN. Murni * ) Abstrak

commit to user BAB II DASAR TEORI

BAB I STANDAR KOMPETENSI

PERENCANAAN GEDUNG HOTEL 5 LANTAI + 1 BASEMENT DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL DI WILAYAH GEMPA 3. Naskah Publikasi

PRODUK BAHAN AJAR JOBSHEET PEMBELAJARAN PRAKTIK KERJA BETON OLEH: DR. V. LILIK HARIYANTO

BAB III LANDASAN TEORI. Bangunan Gedung SNI pasal

STUDI PENGGUNAAN BAJA RINGAN SEBAGAI KOLOM PADA RUMAH SEDERHANA TAHAN GEMPA PRAYOGA NUGRAHA NRP

Pranata Pembangunan Pertemuan 1 Pentingnya Tangga kebakaran. Sahid Mochtar, S.T., MT. Ratna Safitri, S.T., M.Ars.

BAB I KOLOM BAJA, BALOK BAJA DAN PLAT LANTAI

MATERI KULIAH MEKANIKA TEKNIK OLEH : AGUNG SEDAYU TEKNIK PONDASI TEKNIK ARSITEKTUR UIN MALIKI MALANG

TEKNIK GAMBAR DASAR A. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN GAMBAR

ANGKA UKUR. Angka ukur diletakan di tengah-tengah garis ukur. Angka ukur tidak boleh dipisahkan oleh garis gambar. Jadi boleh ditempatkan dipinggir.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang aman. Pengertian beban di sini adalah beban-beban baik secara langsung

BAB III BAHAN DAN METODE

memudahkan dan menajamin ketelitian pekerjaan di lapangan. Tahapan pekerjaan

TEKNIK JILID 2 SMK. Suparno

MATA PELAJARAN : KERJA KAYU JENJANG PENDIDIKAN : SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

STRUKTUR BAJA 1 KONSTRUKSI BAJA 1

luas lantai bangunan dikalikan satuan harga per m2 nya. Satuan harga bangunan

BAB III KONSTRUKSI DINDING BATU BATA

BAB I. Laporan Praktikum 1

DINDING DINDING BATU BUATAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN

MODIFIKASI PERENCANAAN MENGGUNAKAN STRUKTUR BAJA DENGAN BALOK KOMPOSIT PADA GEDUNG PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO

BAB I PENDAHULUAN. Negara Republik Indonesia terletak pada 6 o LU 11 o LS dan 95 o BT

(Ir. Hernu Suyoso, MT., M. Akir.) A. Komponen Jembatan. 1. Tipe Jembatan. a) Jembatan Pelat Beton Berongga. b) Jembatan Pelat. c) Jembatan Girder

TINJAUAN KUAT LENTUR PLAT LANTAI MENGGUNAKAN TULANGAN WIRE MESH DENGAN PENAMBAHAN POLYVINYL ACETAT

Modifikasi Perencanaan Struktur Gedung Tower C Apartemen Aspen Admiralty Jakarta Selatan Dengan Menggunakan Baja Beton Komposit

MESIN BOR. Gambar Chamfer

Ditinjau dari macam pekerjan yang dilakukan, dapat disebut antara lain: 1. Memotong

BAB I PENDAHULUAN. lain biaya (cost), kekakuan (stiffness), kekuatan (strength), kestabilan (stability)

Transkripsi:

MENGGAMBAR KONSTRUKSI TANGGA 7.1 Menggambar Konstruksi Tangga Beton Tangga pada masa lampau mempunyai kedudukan sangat penting karena membawa pretise bagi penghuni bangunan tersebut. Tetapi sekarang bila membuat bangunan disertai tangga sudah bukan barang kemewahan lagi. Ini tidak lain karena tanah yang dipunyai tidak luas maka pengembangannya harus ke atas dan pasti memerlukan tangga. Tangga harus memenuhi syarat-syarat antara lain: - Dipasang pada daerah yang mudah dijangkau dan setiap orang pasti memerlukan - Mendapat penerangan yang cukup terutama siang hari - Mudah dijalani - Berbentuk sederhana dan layak dipakai Tangga berfungsi sebagai penghubung antara lantai tingkat satu dengan lainnya pada suatu bangunan. Sudut tangga yang mudah dijalani dan efisien sebaiknya mempunyai kemiringan ± 40 º. dan jika mempunyai kemiringan lebih dari 45 º pada waktu menjalani akan berbahaya terutama dalam arah turun. Agar supaya tangga tersebut menyenangkan dijalani, ukuran Optrade (tegak) dan Aantrede (mendatar) harus sebanding. Rumus Tangga Pertimbangan 1 Aantrade + 2 Optrade = 57 s.d 60 cm Panjang langkah orang dewasa dengan tinggi badan normal itu rata-rata 57 60 cm. Menurut penelitian pada saat mengangkat kaki dalam arah vertikal untuk tinggi tertentu dibutuhkan tenaga 2 kali lipat pada saat melangkah dalam arah horisontal. Misal sebuah bangunan bertingkat dengan tinggi lantai 3.50 m anak tangga tegak (optrade) ditaksir 18 cm. Jadi jumlah optrade = 350 : 18 = 18, 4 buah dibulatkan = 19 buah sehingga optradenya menjadi = 350 : 19 = 18.4 cm. Ukuran ini harus diteliti benar sampai ukuran dalam milimeter. 175

Menurut rumus tangga : 1 aantrade + 2 optrade = 57 60 cm Lebar aantrade (57 a 60 ) 2 x 18.4 = 20. 2 a 23.2 cm dalam ini ukurannya boleh dibulatkan menjadi antara 20 dan 23 cm Sebuah tangga yang memungkinkan: - Dilalui 1 orang lebar ± 80 cm - Dilalui 2 orang lebar ± 120 cm - Dilalui 3 orang lebar ± 160 cm Gambar 7.1 Konstruksi Tangga Beton Sumber: Petunjuk Praktek Bangunan Gedung, DPMK, Jakarta 176

7.2 Menggambar Rencana Penulangan Tangga Beton Gambar 7.2 Konstruksi Penulangan Tangga 177

7.3 Menggambar Konstruksi Tangga dan Railing Kayu Tangga pada masa lampau mempunyai kedudukan sangat penting karena membawa pretise bagi penghuni bangunan tersebut. Maka kalau bahan yang digunakan menggunakan bahan kayu akan membawa dampak penghuni rumah, karena makain lama bahan kayu mahal harganya. Hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian dalam pembuatan tangga antara lain: - Bahan yang berkualitas - Sambuangan harus baik - Mendapat penerangan yang cukup - Finishing Untuk memahami bentuk konstruksinya tangga dari bahan kayu, kita lihat gambar berikut. Ditail-Ditail Tangga Gambar 7.3 Ditail tangga a 178

Gambar 7.4 Ditail tangga b Gambar 7.5 Ditail tangga c 179

Gambar 7.7 Ditail Tangga e Sumber: Gambar-gambar Ilmu Bangunan. Jambatan, Yogyakarta 7.4 Menggambar Konstruksi Tangga dan Railling Besi / Baja Pada prinsipnya konstruksi tangga dan railing besi/baja dan kayu sama saja, yang jelas perbedaannya adalah bahan yang digunakan. Tangga baja lebih tepat dipakai untuk penggunaan yang tidak utama atau sekundair, misalnya untuk tempat yang banyak getaran, atau bengkel. Bentuk profil untuk tangga baja yang banyak digunakan untuk ibu tangga adalah baja kanal, sedangkan untuk anak tangga dihubungkan dengan baja siku. Pertemuan anak tangga dan ibu tangga dilakukan dengan paku keling atau las. Pada konstruksi dengan las dapat dibentuk dengan sederhana, karena hubungan konstruksinya mudah. Pada anak tangga menggunakan bahan dari papan kayu tebal 3 cm atau bahan baja 181

pelat tipis yang dihubungkan dengan las bila bahan dari kayu menggunakan mur baut yang dihubungkan dengan baja siku. Sedangkan ujung bawah dipotong mendatar dan diberi tempat (sumber Petunjuk Praktek Bangunan Gedung, DPMK 19982) Gambar 7.8 Konstruksi Tangga Baja Gambar 7.9 Trap Tangga Baja tipis Sumber: Petunjuk Praktek Bangunan Gedung, DPMK, Jakarta 182

7.5 Menggambar Bentuk-bentuk Struktur Tangga Macam-macam bentuk tangga: - Tangga Lurus, penginjaknya tegak lurus ibu tangga - Tangga Serong, penginjaknya sama lebar tidak tegak lurus ibu tangga - Tangga Baling, Penginjaknya tak sama lebar tak tegak lurus ibu tangga - Tangga putar, anak tangga berputar mengikuti kolom penguat - Tangga perempatan - Tangga dengan bordes Macam-Macam Bentuk Tangga Gambar 7.10 Tangga Bordes Dua Lengan 183

Gambar 7.11 Tangga Bordes Tiga Lengan Gambar 7.12 Tangga Dua Perempatan 184

180 Gambar 7.6 Ditail tangga d

Gambar 7.13 Tangga Dengan Permulaan Perempatan Gambar 7.14 Tangga Dengan Penghabisan Perempatan Sumber: Gambar-gambar Ilmu Bangunan Gedung. Jambatan. Yogyakarta 185