Bercocok Tanam Tomat dalam Pot/Polybag Oleh: Muhamad Ichsanudin (Produk Spesialis Terong dan Tomat PT EWINDO)

dokumen-dokumen yang mirip
Cara Sukses Menanam dan Budidaya Cabe Dalam Polybag

Cara Menanam Cabe di Polybag

Cara Menanam Tomat Dalam Polybag

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan memberi perlakuan (treatment) terhadap objek. penelitian serta adanya kontrol penelitian.

Menanam Sayuran Dengan Teknik Vertikultur

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

Peluang Usaha Budidaya Cabai?

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dikebun percobaan Politeknik Negeri Lampung,

TEKNOLOGI BUDIDAYA BAWANG MERAH DALAM POT/POLYBAG

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat

I. TATA CARA PENELITIAN. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas

BUDIDAYA CABAI KERITING DALAM POT. Oleh: YULFINA HAYATI

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

Oleh Administrator Kamis, 07 November :05 - Terakhir Diupdate Kamis, 07 November :09

BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu

Teknologi Budidaya Tanaman Sayuran Secara Vertikultur

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat. Bahan dan Alat

PRODUCT KNOWLEDGE PEPAYA CALINA IPB 9

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan bulan

BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

III. BAHAN DAN METODE. Rajabasa dari bulan Januari 2011 sampai dengan Juni Permata yang diproduksi PT East West Seed Indonesia, gula aren, dedak

MANAJEMEN TANAMAN PAPRIKA

3. METODE DAN PELAKSANAAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Subhan dkk. (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan vegetatif dan generatif pada

TEKNIK PENYEMAIAN CABAI DALAM KOKER DAUN PISANG Oleh : Elly Sarnis Pukesmawati, SP., MP Widyaiswara Muda Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Jambi

III BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan. Kabupaten Pesawaran dari Oktober 2011 sampai April 2012.

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Suka Banjar Kecamatan Gedong Tataan

Teknik Budidaya Kubis Dataran Rendah. Untuk membudidayakan tanaman kubis diperlukan suatu tinjauan syarat

III. BAHAN DAN METODE

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

MENGENAL BEBERAPA SISTEM PERSEMAIAN PADI SAWAH!!!

III. TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016 sampai dengan Juli 2016

PEMBUATAN BAHAN TANAM UNGGUL KAKAO HIBRIDA F1

BUDI DAYA. Kelas VII SMP/MTs. Semester I

PETUNJUK PELAKSANAAN GELAR TEKNOLOGI BUDIDAYA TOMAT

Teknik Membangun Persemaian Pohon di Desa

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada titik koordinat LS dan BT

III. TATA LAKSANA TUGAS AKHIR

Budidaya Tanaman Obat. Elvira Syamsir

III. METODE KEGIATAN TUGAS AKHIR (TA) A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir (TA) dilaksanakan di Dusun Selongisor RT 03 RW 15, Desa Batur,

Teknik Budidaya Tanaman Pepaya Ramah Lingkungan Berbasis Teknologi Bio~FOB

BUDIDAYA BELIMBING MANIS ( Averhoa carambola L. )

III. MATERI DAN METODE

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. Lahan (TSDAL) Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Pertanian Universitas

TEKNIK PRAKTIS PENANAMAN BENIH BAWANG MERAH VARIETAS TUKTUK

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Mei 2016

TATA CARA PENELTIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan lahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan dimulai dari bulan Juni sampai

III. BAHAN DAN METODE

Cara Menanam atau Budidaya Gambas Terbaru

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca dan laboratorium Ilmu Tanah Fakultas

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat

BAB III BAHAN DAN METODE. Medan Area yang berlokasi di Jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan

III. BAHAN DAN METODE

PENGEMBANGAN PEPAYA SEBAGAI KOMODITAS UNGGULAN DAERAH INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Budidaya Cabai. Potensi hasil 9 ton/ha. Warna buah merah Panjang buah 10 cm Cocok untuk dataran rendah Toleran terhadap hama pengisap daun

BUDIDAYA BROKOLI ORGANIK DI DATARAN RENDAH. Oleh : Team PENDAHULUAN

III. MATERI DAN METODE

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Januari sampai Maret B. Penyiapan Bahan Bio-slurry

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan milik petani di Desa Dolat Rakyat-

BAB III METODE PENELITIAN. Ciparay, pada ketinggian sekitar 625 m, di atas permukaan laut dengan jenis tanah

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate,

TATA LAKSANA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu. Penelitian ini dilakukan di daerah Minggir, Sleman, Yogyakarta dan di

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Pertanian, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Yogyakarta.

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III. MATERI DAN METODE

HASIL DAN PEMBAHASAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Kel. Gunung sulah, Kec.Way Halim, Kota Bandar

MODUL BUDIDAYA SEMANGKA

III. METODOLOGI TUGAS AKHIR (TA)

BAB IV. PRAKTEK PEMBIBITAN DAN TRANSPLANTING

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian. Kabupaten Bantul, Daerah istimewa Yogyakarta. Waktu pelaksanaan dimulai

PELAKSANAAN PENELITIAN. dan produksi kacang hijau, dan kedua produksi kecambah kacang hijau.

BUDIDAYA BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. pertumbuhan tanaman cabai merah telah dilakukan di kebun percobaan Fakultas. B.

METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian. C. Rancangan Penelitian dan Analisis Data

PEMELIHARAAN TANAMAN BAWANG MERAH

III. METODOLOGI A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan B. Bahan Dan Peralatan C. Metodologi

PENYIAPAN BIBIT UBIKAYU

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. melon cabai dan pendapatan usahatani per musim. Petani yang menjadi objek

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian. Penelitian dilaksanakan di lahan sawah di Dusun Tegalrejo, Taman Tirto,

III. METODE PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

III. TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR

TEKNIK BUDIDAYA SAYURAN DI LAHAN PEKARANGAN

Penanganan bibit Acacia mangium (mangium) dengan perbanyakan generatif (biji)

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilaksanakan pada bulan September November 2016.

Percobaan 3. Pertumbuhan dan Produksi Dua Varietas Kacang Tanah pada Populasi Tanaman yang Berbeda

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di kebun petani Desa Rimbo Panjang

KATA PENGANTAR. Bumi Agung, September 2015 Penulis

Transkripsi:

Bercocok Tanam Tomat dalam Pot/Polybag Oleh: Muhamad Ichsanudin (Produk Spesialis Terong dan Tomat PT EWINDO) Menanam tomat dalam pot atau polybag dapat menjadi salah satu solusi pemanfaatan lahan sempit di pekarangan rumah. Umumnya penanaman tomat dalam pot/polybag dilakukan untuk memenuhi keperluan rumah tangga, pemanfaatan lahan sempit (halaman dan pekarangan rumah), atau hanya sekadar memuaskan hobi bercocok tanam. Jika ingin menanam tomat di pot/polybag, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan, antara lain pemilihan benih, persiapan pot, media tanam, dan mengisi media tanam ke dalam pot. 1. Pemilihan Benih: Pemilihan benih ini sangat penting, karena benih merupakan awal kehidupan dalam bercocok tanam. Salah memilih benih akan mempengaruhi hasil bercocok tanam. Untuk hasil yang memuaskan, gunakan varietas hibrida. Hal ini karena keunggulan yang terdapat pada varietas hibrida sangat jelas dibandingkan dengan kultivar lokal, baik dari segi produktivitas maupun ketahanan terhadap penyakit. Untuk membedakan varietas hibrida dengan nonhibrida, kita bisa membedakannya dengan melihat kode F1 yang mengikuti nama varietas benih tersebut. Beberapa varietas tomat hibrida BETAVILA F1, LENTANA F1, PERMATA F1, SERVO F1, TANTYNA F1, TOMBATU F1, TYMOTI F1, TYRANA F1. Benih tomat hibrida tidak dapat diturunkan menjadi turunan kedua atau ketiga karena pada turunan kedua akan diperoleh variasi yang besar, baik dalam bentuk, ukuran, warna buah, dan ketahanan penyakit. Benih-benih tomat hibrida dapat diperoleh di seluruh toko pertanian atau galeri pos yang bekerjasama dengan PT East West Seed Indonesia (EWINDO) yang ada di seluruh Indonesia, dan disarankan agar memilih varietas yang sesuai dengan lokasi penanaman. 2. Penyemaian Benih tomat tidak langsung ditanam di dalam pot atau polybag, melainkan harus disemai terlebih dahulu. Sebelum penyemaian, harus dipastikan bahwa bedeng persemaian atau lokasi persemaian bebas dari organisme pengganggu, Gabung Komunitas Panah Merah (KPM) http://panahmerah.id/komunitas Page 1

salah satunya semut yang dapat memotong titik tumbuh ketika terjadi perkecambahan. Salah satu teknik penyemaian tomat secara langsung adalah dalam seedling tray (tempat penyemaian bibit) dengan media semai bisa menggunakan campuran tanah, pasir dan pupuk kandang. Penyiraman media sebaiknya dilakukan sebelum benih disemai agar media semai menjadi padat dan benih tidak terlalu tenggelam dalam media setelah disiram ulang. Setelah benih ditanam, benih ditutup tipis dengan media dan dilakukan penyiraman ulang. Perkecambahan benih tomat memerlukan kondisi gelap dan hangat. Oleh karena itu, disarankan untuk menutup persemaian selama 3-5 hari (terjadinya perkecambahan awal) 3. Menanam Bibit dalam Pot/Polybag Sambil menunggu bibit berumur 14 17 hari setelah semai atau telah memiliki 3 4 helai daun, pot/polybag dan media tanam dapat disiapkan. Pilihlah pot/polybag yang berdiameter minimal 30 cm. Untuk pot dapat terbuat dari tanah, plastik, kaleng bekas, atau drum. Dasar pot/polybag sebaiknya diberi lubang terlebih dahulu. Tujuannya agar air siraman tidak menggenang di dalam pot/polybag. Menyiapkan Media Tanam Media tanam yang bisa digunakan dalam budidaya tomat dalam pot/polybag sangat beragam. Hal ini tergantung dari kemudahan dan kemampuan untuk mendapatkan atau membuatnya. Hal yang paling penting adalah media tanam tersebut harus gembur, subur, dan bebas hama tanah. Alternatif Campuran Media Tanam: 1. Tanah + pasir + pupuk kandang (perbandingan 1 : 1 : 1 atau 2 : 1 : 1). 2. Tanah + sekam + pupuk kandang (perbandingan 1 : 1 : 1 atau 2 : 1 : 1). 3. Tanah + pupuk kandang (perbandingan 1 : 1) Media tanam sebaiknya dicampur juga dengan pupuk KCl dan TSP secukupnya. Untuk mematikan hama tanah yang mungkin tertinggal di dalam media, dapat menambahkan insektisida atau nematisida, seperti Furadan 3G. Tahapan selanjutnya adalah mengatur ph media tanam agar mendekati nilai 5,8 6,8. Jika ph media lebih dari 7 atau kurang dari 5,8 pertumbuhan tanaman akan terhambat. Tanaman tersebut akan tumbuh kerdil dan kurang subur. Untuk mencapai ph ideal tersebut, media tanam dapat ditambahkan kapur, seperti dolomit. Setelah dicampur dengan kapur, media tanam dibiarkan selama 1 2 minggu sebelum digunakan. Gabung Komunitas Panah Merah (KPM) http://panahmerah.id/komunitas Page 2

Mengisi Pot/Polybag matahari pagi. Media tanam yang telah disiapkan bisa dimasukkan ke dalam pot /polybag beberapa hari sebelum bibit dipindahkan. Tujuannya agar media tanam di dalam pot/polybag sudah cukup kompak dan padat saat ditanami. Sebelum diisi tanah, bagian bawah wadah pot/polybag dipastikan telah dilubangi untuk drainase (saluran air). Selanjutnya pot/polybag ditambahkan sedikit pecahan batu bata merah sebagai pengendali drainase. Pot /polybag kemudian diisi dengan media tanam hingga menyisakan kurang lebih 5 cm dari bibir pot/polybag. Pot/polybag ditempatkan di ruang terbuka dan mendapatkan sinar Menanam Bibit di Pot/Polybag Bibit siap dipindah tanam ketika stadium tanam telah memiliki 3 4 daun benar (14 17 HSS), batang kokoh, dan perakaran berkembang baik. Menanam bibit kedalam pot/polybag dilakukan dengan hati-hati. 4. Pemeliharaan Tanaman dalam Pot/Polybag Sanitasi terhadap daun-daun yang terserang penyakit harus benar-benar dilakukan setiap saat dengan memetik dan dieradikasi. Di samping itu, jika ada hama maka segera dieradikasi baik secara mekanik ataupun dengan pestisida. Namun, diupayakan untuk menghindari pengendalian secara kimiawi karena hasil tanaman pot/polybag biasanya untuk memenuhi kebutuhan keluarga (konsumsi sendiri). Satu bulan setelah tanam, tanaman diberi ajir untuk menopang tanaman. Ajir diberikan agar tanaman dapat tumbuh tegak dan merambat. Pada tanaman determinate (memiliki cabang samping yang banyak) cukup dibuang cabang samping di bawah V. Gabung Komunitas Panah Merah (KPM) http://panahmerah.id/komunitas Page 3

5. Pemupukan Tanaman Tomat dalam Pot/Polybag Berbeda dengan tanaman tomat yang ditanam di lahan, pemupukan pada media pot/polybag dilakukan seminggu sekali dengan dosis yang rendah. Hal ini dilakukan untuk mengurangi pencucian pupuk akibat penyiraman. Untuk merangsang pertumbuhan vegetatif, tanaman dalam pot/polybag dapat dipupuk dengan pupuk yang mengandung nitrogen tinggi. Pupuk dilarutkan dalam air, lalu dikocok. Gunakan pupuk ZA 10 g/10 l air. Memasuki masa generatif atau berbunga, selain memupuk dengan pupuk N, tanaman di pot perlu dipupuk dengan pupuk P dan K. Komposisi ZA, TSP, dan KCl adalah 1 : 2 : 1 sebanyak 1 3 g/l air. Selain pupuk akar, tanaman dalam pot/polybag juga perlu dipupuk dengan pupuk daun karena mengandung unsur mikro yang baik. Pupuk daun yang dimaksud, seperti Growmore P dan K, Complesal, dan Vitablom. Pemberiannya melalui penyemprotan 10 14 hari sekali dengan konsentrasi rendah atau separuh dosis yang disarankan. Perlu diperhatikan bahwa budidaya di dalam pot/polybag diupayakan agar perimbangan antara pupuk dan air harus tetap terjaga. Tujuannya agar kondisi media tanam tidak terlalu basa atau menyebabkan terjadinya keracunan atau toksik pada tanaman. Cara yang paling mudah untuk mengetahui keadaan air dalam media tanam adalah dengan mengangkat pot/polybag saat kering dan sesudah basah lalu dibandingkan beratnya. Jika ringan, berarti kekurangan air; sedangkat bila sangat berat dan air menetes atau menggenang, berarti kelebihan air. Selain itu, pada masa generatif, pembuahan diupayakan agar kebutuhan unsur kalsium harus dipertimbangkan dan diperhatikan. Kekurangan kalsium akan menyebabkan terjadinya penyakit fisiologis busuk pantat buah (blossom end rot). Referensi: http://www.alamtani.com/cara-menanam-tomat.html http://www.awangarden.com/new_page_6.htm Hidayati, Nurul dan Rahmansyah Dermawan. 2012. Tomat Unggul. Jakarta: Penebar Swadaya. Gabung Komunitas Panah Merah (KPM) http://panahmerah.id/komunitas Page 4

KAMUS ISTILAH: HSS: Hari Setelah Semai HST: Hari Setelah Tanam ajir: sepotong kayu dsb yang ditancapkan di tanah untuk merambatkan tanaman. eradikasi: pemusnahan total bagian tanaman (sampai ke akarnya) yang terserang penyakit atau seluruh inang untuk membasmi suatu penyakit. hibrida: turunan yang dihasilkan dari perkawinan antara dua jenis yang berlainan. seedling tray: tray semai adalah tatakan berbahan dasar plastik yang biasa digunakan sebagai wadah penanaman bibit sebelum ditanam di lokasi akhir. varietas: kelompok tanaman (seperti perdu) dan lain jenis, atau spesies tertentu yang dapat dibedakan dari kelompok lain berdasarkan suatu sifat tertentu. Gabung Komunitas Panah Merah (KPM) http://panahmerah.id/komunitas Page 5