1 Universitas Kristen Maranatha. 1 (http://id.wikipedia.org/wiki/tahun_baru_imlek).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian konsep dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003:588) adalah

BAB I PENDAHULUAN. diteliti, karena memiliki keunikan, kesakralan, dan nilai-nilai moral yang terkandung di

BAB V PENUTUP di Bandung disimpulkan bahwa perayaan Imlek merupakan warisan leluhur

BAB I PENDAHULUAN. Allah memberikan hikmah kepada siapa yang dikehendaki-nya. Dan

BAB I PENDAHULUAN. Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah,

BAB I PENDAHULUAN. sekaligus penduduk terpadat di Kabupaten Langkat. Kecamatan ini dilalui oleh

BAB I PENDAHULUAN. sistem religi/kepercayaan terhadap sesuatu menjadi suatu Kebudayaan. Sistem

BAB I PENDAHULUAN. Suku Tionghoa merupakan salah satu suku yang ada di Indonesia. Saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Tidak tertarik melakukan Ritual Sembahyang Imlek

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. namun akhirnya menetap di Indonesia. Mereka berbaur dengan penduduk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terbanyak di dunia yaitu jiwa (Sensus 2010) 1. Orang

Laba Festival 新年快乐! Chinese Red Envelopes Angpao. Chinese New Year Delicacies. Chinese New Year Preparation & Celebration

Bahasa adalah salah satu kemampuan dasar dan alamiah yang dianugerahkan. pada umat manusia. Umat manusia tidak akan mungkin mempunyai budaya atau

BAB I PENDAHULUAN. Dimanapun masyarakat Cina berada, termasuk masyarakat Tionghoa di

Bab 5. Ringkasan. Negara Jepang adalah negara yang kaya akan kebudayaan dan banyak terdapat

I. PENDAHULUAN. sebuah kalimat yang berasal dari lafadz hallala-yuhallilu-tahlilan yang berarti

BAB IV ANALISIS AKTIVITAS KOMUNITAS KHONGHUCU DI KELENTENG HWIE ING KIONG KOTA MADIUN

BAB I PENDAHULUAN. formal dalam bentuk sebuah negara. Sub-sub etnik mempunyai persamaanpersamaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini bahasa memegang peranan penting, karena dengan bahasa

AGAR THR CUKUP UNTUK HARI RAYA

BAB I PENDAHULUAN. bersifat unik, karena pariwisata bersifat multidimensi baik fisik, sosial,

BAB I PENDAHULUAN. Budaya merupakan sistem nilai suatu masyarakat, meliputi cara-cara berlaku,

Bab 1. Pendahuluan. tertentu. Seperti halnya tanabata (festival bintang), hinamatsuri (festival anak

BAB I PENDAHULUAN. beragam pula yang dilakukan oleh masing masing etnis itu sendiri. Tumbuhantumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. penduduk. Penduduk yang terdiri dari berbagai macam suku, budaya, adat istiadat

BAB I PENDAHULUAN. [Type text]

BAB I PENDAHULUAN. Simalungun terbagi atas beberapa bagian seperti upacara adat Marhajabuan

BAB I PENDAHULUAN. kertas oleh Cailun yaitu pada zaman Dinasti Han Timur (tahun M ).

Sambutan Presiden RI pada Perayaan Cap Go Meh tahun 2011, Jakarta, 21 Februari 2011 Senin, 21 Pebruari 2011

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini perayaan-perayaan hari raya tradisi di masyarakat Tionghoa mulai

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. keyakinan dan kepercayaannya. Hal tersebut ditegaskan dalam UUD 1945

BAB I PENDAHULUAN. Barongsai berasal dari kata Barong dan Sai, barong adalah kata dalam

Makalah. Di susun guna memenuhi tugas. Dosen Pengampu : Di susun oleh. 1. Yudha arta mukti 2. Wahyu lelana 3. Sekarwati 4. Laily qodryati 5.

BAB I PENDAHULUAN. Rosyadi (2006) menjelaskan bahwa kebudayaan Cina banyak memberikan

Written by Imam S. Arizal Sunday, 06 February :39 - Last Updated Sunday, 06 February :49

BAB I PENDAHULUAN. halnya di daerah Sumatera Utara khususnya di kabupaten Karo, rumah adat

Suasana Hangat Warnai Halal Bi Halal Civitas UNAIR

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah I.1.1. Indonesia adalah Negara yang Memiliki Kekayaan Budaya

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

Ditunggu partisipasinya dan selamat ulang tahun Jakarta!

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. modal dalam perekonomian suatu negara berperan sebagai sumber dana segar

BAB I PENDAHULUAN. Pada era perkembangan seperti ini setiap Negara perlu menggali dan mengenal serta

BAB 1 PENDAHULUAN. spesifik. Oleh sebab itu, apa yang diperoleh ini sering disebut sebagai

BAB I PENDAHULUAN. memberi makna kepada orang lain sesuai dengan konteks yang terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. menarik. Dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan keindahan, manusia

TEKS UCAPAN Y.BHG. NAIB CANSELOR SEMPENA MAJLIS PROGRAM SPRING FESTIVAL SEMPENA TAHUN BARU CINA 2007

BAB I PENDAHULUAN. etnis yang diakui secara resmi di Indonesia sejak masa Pemerintahan Reformasi

Sambutan Presiden RI Pd Perayaan Tahun Baru Imlek Nasional Th 2565, tgl 7 Feb 2014, di JCC Jumat, 07 Pebruari 2014

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki bermacam-macam suku bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. merupakan makanan pokok umum bagi masyarakat di Indonesia.

BAB I PEDAHULUAN. tersebut telah menjadi tradisi tersendiri yang diturunkan secara turun-temurun

BAB I PENDAHULUAN. Tumbuhan merupakan salah satu jenis makhluk hidup yang ada di alam

BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN. Daftar Alamat Lokasi Pasar Tengah Tanjung Karang

2

BAB I PENDAHULUAN. menyebut dirinya dengan istilah Hokkian, Tiochiu, dan Hakka. Kedatangan

Bab 1. Pendahuluan. masyarakat Jepang yang pada perayaan shougatsu terdapat berbagai macam jenis

BAB I PENDAHULUAN. Jepang juga tidak luput dari kebudayaannya yang sangat kental. kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapat oleh

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan. proses transmisi itulah yang biasanya disebut komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. kesatuan dari gagasan simbol-simbol dan nilai-nilai yang mendasari hasil karya dan

PRAKTEK RITUAL BAKAR DUPA DALAM PANDANGAN ISLAM DESA LAWONUA KEC.BESULUTU KAB. KONAWE

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dan masuk ke Indonesia melalui jalur perdagangan pada abad ke-16. Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. budaya Indonesia, namun tradisi-tradisi dari tanah asal masih tetap diterapkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang pada umumnya mempunyai nilai budaya yang tersendiri. Dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat sudah dilanda dengan modernitas. Hal ini menyebabkan kebudayaan

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan yang berbeda-beda. Koentjaranigrat (2009:144) mendefenisikan

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pada masyarakat Pesisir adalah pertunjukan kesenian Sikambang di Kelurahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia kaya akan budaya, adat istiadat, dan tradisi yang dapat dijadikan

2015 PEWARISAN NILAI-NILAI BUDAYA SUNDA PADA UPACARA ADAT NYANGKU DI KECAMATAN PANJALU KABUPATEN CIAMIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. diupayakan langkah-langkah ke arah peningkatan kualitas pendidikan, dari mulai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dibandingkan dengan makhluk hidup yang lain, manusia mempunyai

Sambutan Presiden RI pada Perayaan Tahun Baru Imlek 2563 Nasional, Jakarta, 3 Februari 2012 Jumat, 03 Pebruari 2012

BAB I PENDAHULUAN. dan Perdagangan Nomor 23/MPP/KEP/1/1998 tentang Lembaga-lembaga

BAB I PENDAHULUAN. penduduk yang tersebar di berbagai pulau. Kondisi negara maritim dengan

PERKEMBANGAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) JAWA TIMUR TRIWULAN

BAB I PENDAHULUAN. negara ikut serta dalam memajukan kebudayaan nasional Indonesia dan

Seiring dengan perkembangan zaman, desain kebaya

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki banyak pulau yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Oleh karena itu,

Mempunyai Pendirian Dalam Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Kampung Naga merupakan salah satu perkampungan masyarakat yang. kampung adat yang secara khusus menjadi tempat tinggal masyarakat

BAB II TINJAUAN TENTANG PASAR MODERN

BAB V PENUTUP. 5.1 Simpulan. Seluruh kebudayaan yang ada di bumi ini memiliki keunikan masingmasing

BAB I PENDAHULUAN. etnis Tionghoa sudah terjadi sejak lama. Orang-orang China yang bermukim

BAB 5 RINGKASAN. Jakarta sebagai ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia memiliki beragam etnis

BAB I PENDAHULUAN. A. PERMASALAHAN A.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Wilayah Indonesia yang terbentang dari Sabang s2ampai Merauke dengan

RITUAL PERAYAAN IMLEK ETNIS TIONGHOA DI KOTA TOLI-TOLI 印尼托利托利华裔的春节习俗

I. PENDAHULUAN. Kebudayaan terjadi melalui proses belajar dari lingkungan alam maupun

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA IMLEK 2559 DAN CAP GO MEH 2008 Hari/Tanggal : Kamis, 21 Pebruari 2008 Pukul : 09.

BAB 1 PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi di Indonesia dan memiliki keunggulan bersaing secara

I. 1. Latar Belakang I Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Keberagaman budaya tersebut mempunyai ciri khas yang berbeda-beda sesuai

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mendengar istilah Tahun Baru Imlek tentu semua orang sudah tidak asing lagi, ini dikarenakan Tahun Baru Imlek adalah sebuah tradisi yang tentunya sudah semua orang ketahui, terutama di kalangan masyarakat Tionghoa. Tahun Baru Imlek sendiri sudah menjadi tradisi yang turun menurun diwariskan dari nenek moyang orang Tionghoa di China. Di China sendiri datangnya Tahun Baru Imlek menjadi pertanda awalnya musim semi, oleh karena itu di China, Tahun Baru Imlek disebut chunjie ( 春节 ) yang berarti festival musim semi atau spring festival, dan Tahun baru Imlek ini sendiri sangat dinanti-nantikan oleh masyarakat China karena setiap Tahun Baru Imlek ini tiba semua masyarakat China akan pulang ke tempat asalnya untuk merayakan Tahun Baru Imlek bersama dengan keluarga mereka, oleh karena itu saat Tahun Baru Imlek tiba semua masyarakat China akan merasa senang karena mereka akan berkumpul bersama dengan seluruh keluarga besar mereka. Berbeda halnya dengan di Indonesia, pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, beliau melarang seluruh etnis Tionghoa untuk merayakan atau melakukan kegiatan yang berbau ke-tionghoaan secara terbuka, termasuk merayakan Tahun Baru Imlek ini. Namun seiring dengan pergantian masa jabatan kepresidenan Republik Indonesia, maka seluruh masyarakat etnis Tionghoa dapat kembali melakukan kegiatan yang berbau Tiongoa kembali. Hal itu pertama kali diumumkan oleh Presiden Abdurrahman Wahid pada tahun 2000. Pada saat itu beliau mencabut Inpres Nomor 14/1967. Kemudian, Presiden Abdurrahman Wahid menindaklanjutinya dengan mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 19/2001 tertanggal 9 April 2001 yang meresmikan Imlek sebagai hari libur fakultatif dengan maksud hanya berlaku bagi masyarakat yang merayakannya saja, namun pada tahun 2002 pada saat Presiden Megawati menjabat, barulah Imlek diresmikan sebagai hari libur nasional 1. Hal tersebut membawa sebuah kesegaran bagi semua kalangan masyarakat Tionghoa dikarenakan mereka dapat kembali 1 (http://id.wikipedia.org/wiki/tahun_baru_imlek). 1

2 melestarikan tradisi nenek moyang mereka yang sempat dilarang oleh pemerintah sebelumnya. Di Indonesia sendiri, tradisi perayaan Tahun Baru Imlek ini setiap tahunnya pasti selalu dirayakan oleh semua masyarakat Tionghoa, hal ini tidak terbatas kepada masyarakat Tionghoa yang beribadah di kelenteng saja, melainkan masyarakat Tionghoa yang beragama lainnya juga ikut merayakannya, hanya ada sedikit perbedaan dalam tata caranya. Bagi masyarakat Tionghoa yang beribadah di kelenteng, mereka akan merayakan Tahun Baru Imlek ini secara meriah dan besar-besaran. Acara tersebut biasanya dilakukan di kelenteng dengan cara sembahyang dan lain-lain. Tahun Baru Imlek ini sendiri mempunyai makna yang penting bagi setiap masyarakat Tionghoa yang merayakannya, oleh karena itu setiap Tahun Baru Imlek tiba semua masyarakat etnis Tionghoa akan mempersiapkan segala macam persiapannya dengan baik. Persiapan menjelang Tahun Baru ini harus dilakukan beberapa hari sebelumnya, minimal satu hari sebelumnya, dan pada hari-hari sebelum Tahun Baru Imlek tersebut semua masyarakat etnis Tionghoa akan mulai membersihkan rumah mereka dimulai dari menyapu lantai dan bahkan jika diperlukan mereka akan mengganti seluruh peralatan di rumah dengan yang baru 2. Hal-hal tersebut dilakukan karena masyarakat Tionghoa berpendapat saat menyambut tahun baru maka mereka harus memulai segala sesuatunya dengan yang baru, dengan harapan tahun yang akan datang nanti bisa menjadi tahun yang lebih baik dari tahun sebelumnya. Selain membersihkan rumah, beberapa masyarakat Tionghoa juga menata rumah mereka agar lebih rapi untuk mempersiapkan datangnya sanak keluarga mereka, selain itu juga mereka akan membeli kebutuhan-kebutuhan untuk mempersiapkan makanan khas yang selalu dihidangkan pada saat Tahun baru Imlek, seperti sayur mayur, daging, buah-buahan dan lain-lain. Kemudian mereka juga tidak lupa untuk membeli kue-kue, salah satunya adalah kue keranjang yang sudah menjadi makanan khas setiap perayaan Tahun Baru Imlek. Selain membeli makanan khas tahun baru, ada juga yang membeli barang-barang baru, seperti pakaian baru, sepatu baru, dan masih banyak lainnya. 2 Marcus, A.S, Hari-Hari Raya Tionghoa (Jakarta: Suara Harapan Bangsa, 2009).

3 Tradisi lainnya yang dilakukan pada malam Tahun Baru Imlek adalah menunggu sampai tengah malam tiba kemudian begitu tepat pukul 24.00 mereka akan bersama-sama menyalakan kembang api untuk menyambut Tahun Baru Imlek secara meriah. Dari berbagai macam tradisi yang penulis jabarkan di atas, banyak hal menarik yang penulis temukan, termasuk keragaman tradisinya yang selalu dilakukan oleh masyarakat Tionghoa dalam setiap perayaan Tahun Baru Imlek. Namun dari sekian banyak tradisi Tahun Baru Imlek tersebut, terdapat beberapa tradisi yang selalu dilakukan oleh semua masyarakat Tionghoa, yaitu seperti sembahyang dewa dan leluhur, makan malam bersama, pemberian angpao dan mendatangi rumah sanak saudara untuk saling mengucapkan selamat Tahun Baru. Masing-masing tradisi tersebut memiliki makna yang beragam dan mendalam bagi setiap masyarakat Tionghoa, namun tidak setiap masyarakat Tionghoa mengetahui apa makna di balik semua tradisi tersebut termasuk penulis, oleh karena itu penulis tertarik untuk mengetahui lebih dalam lagi mengenai maknamakna yang terkandung di dalam setiap tradisi perayaan Tahun Baru Imlek, dan pembahasan mengenai empat tradisi tersebut akan penulis jabarkan di dalam bab analisis. 1.2 Pembatasan Masalah Seperti yang sudah penulis jabarkan di dalam pendahulan, Tahun Baru Imlek berhubungan dengan berbagai macam tradisi yang harus dilakukan oleh masyarakat Tionghoa. Berbagai macam tradisi tersebut contohnya seperti makan malam di malam Tahun Baru Imlek, mengunjungi kelenteng untuk melakukan sembahyang Imlek, membersihkan rumah sebelum Tahun Baru tiba, mengunjungi keluarga dekat dan kerabat lainnya untuk mengucapkan selamat Tahun Baru, tradisi saling memberikan angpao dan tradisi lainnya. Di dalam semua tradisi itu terdapat beberapa tradisi yang selalu masyarakat Tionghoa lakukan setiap Tahun Baru Imlek tiba, antara lain adalah sembahyang Imlek yang ditujukan kepada Dewa dan leluhur, makan malam bersama pada malam Tahun Baru Imlek, memberikan angpao dan yang terakhir adalah mengunjungi keluarga dekat dan kerabat untuk saling mengucapkan Selamat Tahun Baru.

4 Masing-masing dari keempat tradisi tersebut tentunya bukan hanya sekedar tradisi belaka, melainkan keempat tradisi tersebut memiliki makna tersendiri. Dan makna-makna keempat tradisi itulah yang akan menjadi batasan masalah yang akan penulis angkat di dalam skipsi ini. 1.3 Rumusan Masalah Rumusan masalah yang akan penulis angkat pada skripsi ini adalah untuk membahas apa makna-makna di balik keempat tradisi besar di dalam perayaan Tahun Baru Imlek. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan apa makna-makna dari empat kegiatan besar yang terdapat dalam perayaan Tahun Baru Imlek tersebut. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat praktis dari skripsi ini adalah agar masyarakat etnis Tionghoa dapat mengetahui apa sebenarnya makna dari keempat tradisi besar pada saat perayaan Tahun Baru Imlek. Manfaat teoritis dari skripsi ini adalah sebagai pendorong untuk membangun pemahaman terhadap lintas budaya dengan cara mengetahuui maknamakna empat tradisi besar hari raya Tahun Baru Imlek. 1.6 Metode Penelitian Dalam penulisan skripsi ini metode yang penulis gunakan adalah metode deskriptif analitik. Metode deskriptif analitik tersebut adalah suatu metode yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran mengenai masalah yang diteliti melalui data atau sampel yang telah terkumpul lalu kemudian data tersebut diolah, diteliti dan disimpulkan 3. Kemudian hasil kesimpulan dari masalah tersebut pada akhirnya akan menjadi hasil akhir dari penelitian ini. Dengan metode deskriptif analitik ini maka akan diperoleh gambaran sistematik 3 Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial (Jakarta: Bumi Aksara, 2004).

5 mengenai isi dari penelitian yang penulis lakukan. Metode deskriptif analitik ini juga tentunya akan ditunjang dengan studi pustaka sebagai metode pencarian data.