FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEINGINAN KONSUMEN UNTUK MENABUNG PADA BANK SYARIAH (Studi Kasus Pada Bank Syariah di Surakarta)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kemajuan perekonomian mencakup semua sektor, baik sektor industri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan sektor perbankan telah tumbuh dengan pesat dan

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat. Dana yang terhimpun di bank disalurkan

BAB I PENDAHULUAN. turunnya daya beli masyarakat tetapi juga karena tingginya inflasi.

BAB I PENDAHULUAN. Bank Syariah ini salah satunya dicirikan dengan sistem bagi hasil (non bunga)

FAKTOR FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN NASABAH DALAM MENABUNG DI BANK SYARI AH. (Study Kasus Pada Bank BRI Syariah Cabang Gubeng Surabaya) SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. mendominasi kegiatan perekonomian Indonesia. Kegiatan sektor perbankan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi modern, kemunculannya seiring dengan upaya yang dilakukan oleh para

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan hubungan antar perusahaan dan pelanggan secara permanen. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. perantara bagi pihak berkelebihan dana dengan pihak yang kekurangan dana untuk

EVALUASI PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERBANKAN SYARIAH BERDASARKAN PSAK NO. 59 PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI Tbk

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. yang dilarang oleh agama. (Sahara, 2007) dalam Ariyanti (2011)

EVALUASI PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PADA LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH BERDASARKAN PSAK NO. 59 (Survai Pada BMI dan BMT) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana. tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya (Kasmir,

BAB I PENDAHULUAN. (funding) dalam bentuk Giro, Tabungan dan Deposito yang dana tersebut. disalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit.

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat. Lembaga-lembaga keuangan syariah berupa bank syariah

BAB I PENDAHULUAN. memilih perbankan yang sesuai dengan kebutuhan, baik perseorangan maupun

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT NASABAH BERTRANSAKSI DI BANK SYARI AH. (Studi Kasus di Bank Muamalat cabang Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan tersebut tidak lepas dari peran bank sebagai lembaga keuangan

SKRIPSI. Oleh : DIAN TRIYANTI B

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan saat ini berkembang sangat pesat dan kompetitif. Hal

BAB I PENDAHULUAN. sebagai roda kehidupan bagi perekonomian di seluruh negara-negara dunia. Sangat

BAB I PENDAHULUAN. syariah diragukan system operasionalnya, tetapi tidak demikian adanya bank syariah

BAB I PENDAHULUAN. terlihat semakin meningkat dengan pesat. Hal itu ditandai dengan berdirinya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bank syariah muncul pertama kali di Mesir pada tahun 1963, dengan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk membantu kegiatan-kegiatan ekonomi. Bank dikenal

BAB I PENDAHULUAN. sejauh ini perbankan syariah telah menunjukkan eksistensinya dalam roda

BAB I PENDAHULUAN. disuatu Negara dapat pula dijadikan ukuran kemajuan Negara yang. lainnya hanyalah merupakan pendukung dari kedua kegiatan diatas.

BAB I PENDAHULUAN. lembaga keuangan syariah di dunia diperkirakan mencapai 250 miliar Dollar AS,

BAB I PENDAHULUAN. dari sistem perbankan di Indonesia secara umum. Sistem perbankan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keberadaan bank syariah di Indonesia membawa angin segar bagi para

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

(Survey pada Mahasiswa Akuntansi Di Universitas Muhammadiyah Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. berskala besar. Dampaknya permintaan kredit/pembiayaan terus meningkat

BAB I PENDAHULUAN. perbankan di Indonesia secara umum. Sistem perbankan syariah juga diatur dalam Undang-

BAB I PENDAHULUAN. Eksitensi Bank Syariah, memicu tumbuhnya bank-bank Syariah di Indonesia dan

BAB I PENDAHULUAN. untuk meminjam uang atau kredit bagi masyarakat yang membutuhkannya.

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang menjalankan kegiatan perekonomian. Salah satu faktor penting

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN. 1. Variabel product secara langsung tidak berpengaruh terhadap loyalitas

BAB I PENDAHULUAN. maka berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi Negara tersebut. Bank merupakan

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH TABUNGAN MASYARAKAT PADA PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT BADAN KREDIT DELANGGU RAYA KABUPATEN KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan Al-Qur an dan Hadist Nabi Muhammad SAW. Al-Qur an dan

BAB I PENDAHULUAN. perbankan dapat dikatakan indikator utama kemajuan ekonomi bangsa. PD.

BAB I PENDAHULUAN. Rajagrafindo Persada, 2009, hlm.9. http/ pada 1 November 2014, 09.

BAB I PENDAHULUAN. tersebut diatur dengan rinci landasan hukum serta jenis jenis usaha yang dapat

ekonomi yang menimpa masyarakat dunia saat ini jika dicermati secara dimensi

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi yang menghubungkan antara pihak-pihak yang kelebihan (surplus) dana

BAB I PENDAHULUAN. kecenderungan pelarian nasabah oleh masyarakat telah jauh berkurang jika

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. yang dinamis. Dengan dasar hal inilah maka dapat dikatakan bahwa kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. yang kian dinamis, maka timbul tujuan-tujuan lain orang menggunakan jasa bank.

PENGARUH FAKTOR SYARIAH, TINGKAT KEUNTUNGAN BAGI HASIL, DAN MOTIVASI TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH MENGGUNAKAN PERBANKAN SYARIAH

BAB 1 PENDAHULUAN. sektor perbankan. Selama bertahun-tahun ekonomi dunia didominasi oleh

dari Bank adalah sebagai lembaga perantara dalam arus dana, baik dalam pasar uang

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad Syafi i Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik, Gema Insane, Jakarta, 2001, hlm. Vii

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN

This document was created by Unregistered Version of Word to PDF Converter BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan sistem ekonomi syariah semakin berkembang seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran yang berorientasi pada pelanggan. Pemasaran seharusnya. yang terintegrasi, yaitu berfokus pada pelanggan.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN NASABAH DALAM MENGAMBIL KREDIT PADA PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) GENTENG DI GENTENG BANYUWANGI

BAB I PENDAHULUAN. keberlanjutan entitas bisnis dan untuk mengukur kemampuan bersaing dalam

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari perkembangan perbankan di negara yang bersangkutan sebab

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan keuangan syariah. Namun demikian, hingga saat ini market share

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan

I. PENDAHULUAN. keberadaan bank sebagai lembaga keuangan telah bertansformasi menjadi dua

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Bank syariah secara umum bertujuan untuk mendorong dan

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan jasa-jasa dari bank tersebut. Disamping itu juga tergantung pada. perbankan sangat identik dengan instrumen bunga.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pertumbuhan dan perkembangan ekonomi di Indonesia umumnya

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembiayaan murabahan..., Claudia, FH UI, 2010.

I. PENDAHULUAN. Perbankan dari sekian jenis lembaga keuangan, merupakan sektor yang paling

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari dan menyalurkan ke dalam masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. perbankan sangat mempengaruhi kegiatan ekonomi suatu negara (Kasmir, 2004).

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan bank syariah di Indonesia dewasa ini berjalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Syari ah atau Bank Islam yang secara umum pengertian Bank Islam

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian merupakan suatu sisi kehidupan yang tidak terpisahkan

BAB 1 PENDAHULUAN. peningkatan adalah mekanisme pembagian keuntungannya. Pada bank syariah,

BAB I PENDAHULUAN. menetapkan perbankan syariah sebagai salah satu pilar penyangga dual-banking

BAB I PENDAHULUAN. di dalam mewujudkan cita-cita atau tujuan pembangunan nasional, sub sektor ini

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan lembaga keuangan syariah di Indonesia mengalami

BAB I PENDAHULUAN. manufaktur dan jasa. Sedangkan sektor moneter ditumpukan pada sektor

BAB I PENDAHULUAN. perwujudan dari permintaan masyarakat yang membutuhkan suatu sistem

ANALISIS CASH RATIO, LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR) DAN LOAN TO ASSET RATIO (LAR) UNTUK MENGUKUR TINGKAT LIKUIDITAS PADA SEKTOR PERBANKAN YANG GO PUBLIC

FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN NASABAH PADA SAAT MEMILIH BANK PERKREDITAN RAKYAT SYARIAH DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. di dalam perekonomian suatu Negara sebagai perantara lembaga keuangan. Bank dalam pasal 1

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. dengan pola bagi hasil yang merupakan landasan utama dalam segala

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan usahanya. Perbankan Syariah dalam menjalankan fungsinya

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan penting dalam perekonomian. Keberadaan perbankan

BAB I PENDAHULUAN. kontroversi praktik bunga bank yang dilakukan pada bank bank konvensional

BAB 1 PENDAHULUAN. hidupnya. Untuk melakukan kegiatan bisnis tersebut para pelaku usaha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bank merupakan lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah

pengiriman uang. Piter dan Suseno (2003) menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. bidang yang sama sehingga banyak perusahaan yang tidak dapat. mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.

PERBANDINGAN PERHITUNGAN BAGI HASIL TABUNGAN MUDHARABAH PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN PADA PT. BANK MANDIRI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perbankan syariah merupakan alternatif lembaga keuangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pertumbuhan lembaga Islam di Indonesia termasuk cukup signifikan

Transkripsi:

1 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEINGINAN KONSUMEN UNTUK MENABUNG PADA BANK SYARIAH (Studi Kasus Pada Bank Syariah di Surakarta) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Pada Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun Oleh : ZHENTY ROSITASARI B. 200 030 419 FAKULTAS EKONOMI AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009

2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perekonomian dunia sekarang ini mengalami kemajuan yang luar biasa. Kemajuan perekonomian mencakup semua sektor, baik sektor industri (manufaktur), jasa, dan perbankan. Termasuk di Indonesia, perkembangan perekonomian ini menuntut masyarakat untuk memilih perbankan yang cocok untuk melaksanakan sirkulasi dana yang ada, baik pada perorangan atau organisasi. Konsumen mempunyai beberapa pertimbangan dan alasan untuk menentukan keputusan mereka dalam memilih bank sebagai organisasi yang digunakan untuk sirkulasi dana mereka. Menurut ikatan akuntansi Indonesia (1 Juni 1999: 31), bank adalah lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial intermediaty) antara pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana (surplus unit) dengan pihakpihak yang memerlukan dana (deficit unit), serta sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa bank mempunyai suatu falsafah atau pedoman penting dalam menjalankan usahanya, yaitu kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan bank yang menerima simpanan dari masyarakat yang mempunyai kelebihan dana dan menyalurkannya kepada masyarakat lain yang 1 memerlukan dana tersebut.

3 Dilihat dari segi cara menentukan harga, bank di Indonesia terbagi dalam dua kelompok, yaitu (Kasmir, 1999 : 37-38): 1. Bank yang berdasarkan prinsip konvensional Mayoritas bank yang berkembang di Indonesia adalah bank yang berorientasi pada prinsip konvensional. Hal ini tidak lepas dari sejarah bangsa Indonesia dimana asal mula bank di Indonesia dibawa oleh kolonial Belanda. 2. Bank yang berdasarkan prinsip syariah Bank berdasarkan prinsip syariah belum lama berkembang di Indonesia. Perkembangan bank yang berprinsip syariah sudah berkembang di negaranegara Timur Tengah. Berkembangnya bank-bank syariah Islam berpengaruh ke Indonesia. Pada awal periode 1980-an diskusi mengenai bank syariah sebagai pilar ekonomi Islam mulai dilakukan. Prakarsa yang lebih khusus untuk mendirikan bank Islam di Indonesia baru dilakukan pada awal tahun 1990. Majelis ulama Indonesia(MUI) pada tanggal 8-20 agustus 1990 menyelenggarakan lokakarya Bunga Bank dan Perbankan di cisarua,bogor,jawa barat.hasil lokakarya tersebut dibahas lebih mendalam pada musyawarah nasional(munas) IV MUI yang berlangsung dihotel Sahid Raya Jakarta, 22-25 Agustus1990.Berdasarkan amanat Munas IV MUI tersebut dibentuk kelompok kerja untuk mendirikan bank islam di Indonesia. Kelompok kerja yang disebut Tim Perbankan MUI bertugas melakukan

4 pendekatan dan konsultasi dengan semua pihak yang terkait (Adhikarini, 2003: 3). Menurut penelitian Susmto (2001) dalam Utami (2003), bank syariah adalah lembaga keuangan yang melaksanakan perantara keuangan dari pihakpihak yang kelebihan dana kepada pihak-pihak lain yang membutuhkan berdasarkan prinsip-prinsip ajaran agama islam, diantara prinsip-prinsip tersebut yang paling utama adalah tidak diperkenankannya perbankan untuk meminta atau memberikan bunga kepada nasabahnya. Menurut Sumitro (1997:5), bank syariah adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariat islam. Perkembangan bank syariah di Indonesia tergolong pesat. Dalam waktu kurang dari 15 tahun banyak bank-bank yag semula bersifat konensional akhirnya membuka cabang perbankan yang bersifat syariah. Perusahaan-perusahaan perbankan tersebut bukanlah hanya sekedar mencoba untuk mengembangkan prinsip syariah di Indonesia, tetapi factor yang lebih penting adalah permintaan konsumen untuk dibentuknya perbankan syariah. Perbankan syariah mulai dipakai dan diminati oleh bukan hanya Negara-negara islam, tetapi di Eropa juga telah mengembangkan prinsipprinsip syariah pada sector perbankan mereka karena perbankan syariah mampu bertahan dalam gejolak tingkat suku bunga yang tinggi.

5 Pesatnya perkembangan lembaga perbankan syariah karena bank syariah memiliki keistimewaan-leistimewaan. Salah satu keistimewaan yang utama adalah yang melekat pada konsep (build in concept) dengan berorientasi pada kebersamaan. Orientasi inilah yang menjadikan bank syariah mampu tampil sebagai alternative pengganti system bunga yang selama ini hukumnya masih diragukan oleh masyarakat muslim. Namun demikian, sebagai lembaga yang keberadaannya lebih baru daripada bank-bank konvensional, bank syariah menghadapi permasalahan-permasalahan, baik yang melekat pada aktivitas maupun pelaksanaannya. Perbedaan prinsip antara bank konvensional dan banksyariah sangatlah jelas, terutama pada prinsip bunga yang terdapat pada bank konvesional. Bank syariah yang berdasarkan pada prinsip syariah islam tidak mengenal adanya bunga, karena dianggap riba dan dilarang dalam Al-Quran dan Sunnah. Menurut Khasmir (1999; 38-39) dalam mencari keuntungan dan menentukan harga kepada para nasabahnya bank yang berdasarkan prinsip konvensional menggunakan dua metode, yaitu: 1. Menetapkan bunga sebagai harga, biak untuk produk simpananseperti giro, tabungan, maupun deposito. 2. Untuk jasa-jasa bank lainnya pihak perbankan barat menggunakan atau menerapkan berbagai biaya-biaya dalam ominal atau prosentase tertentu. Sementara itu bank yang berdasarka prindip syariah menggunakan metode, yaitu: 1. Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah)

6 2. Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (musyarakah) 3. Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah) 4. Pembiayaan barang modal berdasarkansewa murni tanpa pilihan (ijarah) 5. Atau dengan adanya pilian pemindahan kepemilikan atas barabg yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain (ijarah wa istishna). Bank syariah mempunyai prinsip yang berbeda dengan bank konvensional karena tidak menggunakan kontrak berdasarkan bunga. Hal ini memberika perbedaan dalam produk-produk yang ditawarkan oleh bank syariah kepada nasabahnya. Bank syariah memiliki produk atau jasa yang tidak akan ditemukan dalam operasi bank konvensional Prindip-prinsip seperti musyarakah, mudharabah, murabahah, ijarah, istishna dan sebagainya tidak memuat adanya prinsip bunga seperti yang dikembangkan oleh bank konvensional. Perbedaan prinsip inilah yang merupakan salah satu factor yang mendorong nasabah tertarik untuk mengguanakan jasa bank syariah dalam melaksanakan kegiatan keuangannya. Mengingat terdapat perbedaan yang jelas antara bank syariah dengan bank konvensional, penulis tertarik untuk melakukan penelitian seputar perbankan syariah, yitu mencakup prinsip tabungan yang ada di bank syariah atau yang lebih dikenal dengan prinsip mudharabah. Penelitian ini menggabungkan antara teori perilaku konsumen terhadap keputusan memilih barang atau jasa dengan prinsip bank syariah erutama mudharabah sehingga melibatkan komsumen atau nasabayh bank syariah dalam pengumpulan data penelitian.

7 Menurut penelitian Assael (2000) dalam Dwiningsih (2003), konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian dipengaruhi oleh tiga hal, yaitu faktor internal, eksternal dan strategi pemasaran. Faktor faktor pertimbangan yang muncul dalam diri konsumen tersebut dapat dilihat dari individu konsumen (faktor internal), faktor pengaruh lingkungan atau sosial (faktor eksternal) dan aplikasi perilaku konsumen terhadap strategi pemasaran (faktor strategi pemasaran). Menurut penelitian Kotler dan Amstrong (1997) dalam Dwiningsih (2003), faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah: 1. Faktor-faktor kebudayaan, yang terdiri dari budaya, sub budaya, dan kelas sosial. 2. Faktor-faktor sosial, yang terdiri dari kelompok, keluarga, peran, dan status. 3. Faktor-faktor pribadi, yang terdiri dari umur dan tahap daur ulang, pekerjaan, situasi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri. 4. Faktor-faktor psikologis, yang terdiri dari motivasi, persepsi, dan belajar. Menurut penelitian Yazid (2002) dalam Dwiningsih (2003), bauran pemasaran jasa terdiri dari product, price, place, promotion, people or participant, process, dan physical evidence. Berdasarkan penelitian Dwiningsih yang dikembangkan sesuai dengan teori Kotler dan Amstrong (1997), yazid (2002) dan Assael (2000), penelitian ini menggunakan faktor faktor gaya hidup dan kepribadian sebagai faktor internal masalah yang mendorong untuk menggunakan jasa baik syariah,

8 karena sesuai dengan kepercayaan dan perintah agama islam bagi pemeluknya untuk menjauhi prinsip bunga atau riba, faktor lingkungan sosial sebagai faktor eksternal yang mendorong seorang nasabah sebagai makhluk sosial yang ada di lingkungannya untuk mendapatkan jati diri, dan faktor faktor produk, promosi (iklan), dan proses (pelayanan nasabah) merupakan faktor strategi pemasaran dari bentuk syariah untuk mendapatkan dan memperluas pasarnya dengan mendapatkan jumlah nasabah yang terus meningkat. Berdasarkan uraian tersebut, penulis ingin mengadakan penelitian mengenai perilaku konsumen dengan judul FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEINGINAN KONSUMEN UNTUK MENABUNG PADA BANK SYARIAH (Studi Kasus Pada Bank Syariah di Surakarta). B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah: Apakah faktor-faktor gaya hidup, kepribadian, status sosial, produk, promosi (iklan), dan proses (pelayanan nasabah) berpengaruh terhadap keinginan konsumen untuk menabung di bank syariah. C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai apakah faktor-faktor gaya hidup, kepribadian, lingkungan sosial, produk, promosi (iklan), dan proses (pelayanan nasabah) berpengaruh terhadap konsumen untuk menabung di bank syariah.

9 D. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan memberikan manfaat, yaitu: 1. Bagi penulis Sebagai wahana potensial untuk mengembangkan wacana dan pemikiran dalam menetapkan teori-teori yang ada dengan keadaan yang sebenarnya. 2. Bagi perusahaan Sebagai sarana informasi yang dapat digunakan perusahaan (Bank Syariah Mandiri Surakarta) untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen untuk menabung pada perusahaan mereka. 3. Bagi pembaca Sebagai tambahan informasi bagi konsumen untuk menabung di Bank Syariah Surakarta. E. Keterbatasan Penelitian Untuk menghindari kesalahan persepsi dan perbedaan pendapat maka penulis akan memberikan pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Penelitian ini hanya meneliti mengenai pengaruh gaya hidup, kepribadian, lingkungan sosial, produk, promosi (iklan) dan proses (pelayanan nasabah) terhadap keinginan konsumen menabung di bank BTN Syariah di Solo tahun 2008. 2. Penelitian ini hanya meneliti mengenai pengaruh gaya hidup, kepribadian, lingkungan sosial, produk, promosi (iklan) dan proses (pelayanan nasabah) terhadap keinginan konsumen menabung di bank Danamon Syariah di Solo tahun 2008.

10 F. Sistematika Penelitian Untuk memperoleh gambaran singkat, penelitian ini dibagi dalam lima bab yang secara garis besarnya bab demi bab disusun sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini merangkap adanya latar belakang masalah,perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan diuraikan tentang penjelasan bank syariah, keinginan konsumen, tijauan penelitian terdahulu, dan perumusan hipotesis. BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini jenis penelitian, populasi dan sample, teknik sampling, jenis dan sumber data, metode pengujian kualitas data, metode asumsi klasik, dan metode pengujian hipotesis BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini menguraikan hasil dari pengujian statistik yang digunakan dan selanjutnya dapat ditarik suatu simpulan dari hasil penelitian ini. BAB V PENUTUP Dalam bab terakhir ini berisi tentang simpulan hasil penelitian, keterbatasan penelitian, dan saran-saran yang perlu untuk disampaikan.

11