Dilihat dari asal katanya berasal dari bahasa Arab : SYAJARATUN yang artinya pohon kayu, keturunan, asal-usul, atau silsilah.

dokumen-dokumen yang mirip
METODOLOGI PENELITIAN SEJARAH. Oleh Murdiyah Winarti

MATERI USBN SEJARAH INDONESIA. 6. Mohammad Ali : Sejarah adalah berbagai bentuk penggambaran tentang pengalaman kolektif di masa lampau

SEJARAH DUNIA : TINJAUAN UMUM

METODE SEJARAH. Presentasi Oleh HY Agus Murdiyastomo

PENGANTAR ILMU SEJARAH

KISI KISI DAN SOAL ULANGAN TENGAH SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN

BAB III METODE PENELITIAN. skripsi yang berjudul Pengaruh Tarekat Bektasyiyah Terhadap Korps

HAKEKAT DAN RUANG LINGKUP SEJARAH

Sejarah sebagai Kisah, Peristiwa, Ilmu, dan Seni

BAB III METODE PENELITIAN

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 1. MANUSIA DAN SEJARAHLatihan Soal 1.1

BAB III METODE PENELITIAN. Pengertian metode menurut Helius Sjamsuddin dalam bukunya yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pemilihan lokasi penelitian adalah: (usaha perintis) oleh pemerintah. tersebut dipilih atas pertimbangan:

Sejarah Pengenalan Ilmu Sejarah Canisius17xa5.wordpress.com

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

HAKEKAT DAN RUANG LINGKUP SEJARAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. hubungan perdagangan antara bangsa Indonesia dan India. Hubungan itu

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini menguraikan mengenai metodologi penelitian yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini membahas lebih rinci metode penelitian yang digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

I. METODE PENELITIAN. masalah bagi sebuah penelitian. Hal ini sesuai dengan pendapat Husin Sayuti

PENDEKATAN ILMU SOSIAL DALAM METODOLOGI SEJARAH

SILABUS PEMBELAJARAN

III. METODE PENELITIAN. pengetahuan yang teratur dan runtut pada umumnya merupakan manifestasi

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia di dunia pasti dihadapkan dengan dua keadaan yaitu

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!

Pendekatan Historiografi Dalam Memahami Buku Teks Pelajaran Sejarah *) Oleh : Agus Mulyana

Pendekatan Ilmu Sosial Dalam Metodologi Sejarah Resume Pengarang: Sartono Kartidirdjo

DESKRIPSI MATAKULIAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu metode Historis dengan

III. METODE PENELITIAN. Metode adalah cara yang digunakan peneliti untuk menyelesaikan suatu. mengambil obyek peristiwa-peristiwa pada masa lalu.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan

51. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEJARAH SMA/MA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN PENELITIAN DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH *) Oleh : Agus Mulyana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dibahas secara rinci mengenai metode penelitian yang

STUDI LAPANGAN BAGI PENELITIAN SEJARAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini merupakan penjelasan tentang metodologi penelitian yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam merekonstruksi fakta-fakta historis mengenai dinamika industri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENGANTAR. sekitar abad XVII, kedatangan VOC Belanda di daerah Sulawesi Tenggara. Sulawesi Tenggara khususnya daerah kerajaan Muna.

RESUME KELOMPOK ANTROPOLOGI. Resume ini ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Pengetahuan Sosial 1

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan jangka panjang Indonesia mempunyai sasaran utama. terciptanya landasan yang kuat dari bangsa Indonesia untuk tumbuh dan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat diketahui dari sejarah masa lampau. Itu sebabnya kita perlu mengetahui

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan sebagai alat negara. Negara dapat dipandang sebagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sejarah yang merupakan salah satu jenis penelitian yang bertujuan untuk

NANDI WARNANDI. A l a m a t. Kantor : Jurusan Pendidikan Luar Biasa FIP UPI

BAB I PENDAHULUAN. Periode perjuangan tahun sering disebut dengan masa

BAB I PENDAHULUAN. sebuah Operasi yang diberi nama Operasi Overlord. Dalam Operasi ini Sekutu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kepemimpinan Perempuan Pembawa Perubahan di Desa Boto Tahun ,

dari periode yang awal sampai pada periode-periode berikutnya?. Perkembangan terjadi bila berturut-turut masyarakat bergerak dari satu bentuk yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN PENELITIAN DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH. Dr. Agus Mulyana, M.Hum Universitas Pendidikan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Kenyataan menujukan bahwa kebudayan Indonesia telah tumbuh dan. generasi sebelumnya bahkan generasi yang akan datang.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

SEJARAH LOKAL DI INDONESIA OLEH: MURDIYAH WINARTI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH SILABUS

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. pemecahan yang ilmiah yang dapat dilihat dari prespektif atau pandangan historis

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode historis, penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Untuk memecahkan suatu masalah diperlukan suatu cara atau metode, di mana

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI PPG SM3T PRODI PENDIDIKAN SEJARAH TAHUN 2014

III. METODE PENELITIAN. Winarno Surachmad bahwa: Metode adalah cara utama yang dipergunakan untuk

III. METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Negara Jepang banyak menghasilkan berbagai macam karya. Baik berupa

D. Hubungan antara Antropologi-Sosial dan Sosiologi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 1. MANUSIA DAN SEJARAHLatihan Soal 1.2

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini membahas secara rinci mengenai metode penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti mengambil judul Peranan Syaikh Ahmad

BAB III METODE PENELITIAN. Kajian tentang Perkembangan Perusahaan Dodol Pusaka Terhadap. Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Suci Kaler Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini memaparkan mengenai metode dan prosedur penelitian yang telah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini akan menguraikan mengenai metode penelitian yang digunakan oleh

SILABUS. Nama Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Sleman Kelas / Semester : X IIS / 1 Kompetensi inti : Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016, Lampiran 51

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan dalam suatu usaha secara menyeluruh untuk meningkatkan kesejahteraan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. KESIMPULAN

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 1. MANUSIA DAN SEJARAHLatihan Soal 1.3

19 October 2016 RGS 1

METODE PENELITIAN. atau tujuan pemecahan masalah (P. Joko Subagyo, S.H 2006 : 1).

Pada penelitian ini penulis menggunakan metode Penelitian Historis karena

BAB I PENDAHULUAN. Mengenai tokoh Sanjaya sebagai pendiri Kerajaan Mataram Hindu di Jawa Tengah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab III Metodologi Penelitian merupakan bagian penguraian metode penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

2015 KEHIDUPAN MASYARAKAT NELAYAN KECAMATAN GEBANG KABUPATEN CIREBON

TINJAUAN PUSTAKA. Gaya belajar adalah cara yang konsisten yang dilakukan oleh seorang murid

III. METODE PENELITIAN. Metode adalah cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan. Oleh karena

PENELITIAN DAN METODE ILMIAH. BY: EKO BUDI SULISTIO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PANDUAN KULIAH KERJA LAPANGAN ( KKL) JAWA TENGAH / YOGYAKARTA 2013

BAB I PENDAHULUAN. sektor lainnya. Tidak hanya mementingkan salah satu sektor saja. Indonesia sebagai

Transkripsi:

PENGANTAR ILMU SEJARAH SEJ 518 2 SKS PENDIDIKAN SEJARAH S1

TUJUAN Setelah menempuh mata kuliah ini mahasiswa diharapkan mampu : Memahami dan menjelaskan pengertian sejarah sebagai ilmu menurut persyaratan dan asas-asas serta sifat-sifat ilmu Memahami dan menjelaskan metode ilmiah sejarah serta teknik penggunaannya dalam proses pembelajaran sejarah Memahami dan mengidentifikasi serta penggunaan sumber sejarah dan ilmu bantu sejarah Memahami dan menjelaskan perkembangan serta permasalahan sejarah sebagai ilmu sehingga mengenal karakteristik ilmu sejarah Memahami dan menghargai nilai sejarah maupun fungsi dan kegunaan sejarah, khususnya sebagai wahana pendidikan.

DESKRIPSI MATA KULIAH Mata Kuliah ini akan menyajikan dan mendiskusikan beberapa pokok bahasan, pengertian dan permasalahan tentang sejarah sebagai ilmu, metode sejarah, sumber sejarah dan ilmu-ilmu bantu sejarah; kausalitas dan eksplanasi sejarah; pembabakan sejarah, perkembangan dan permasalahan sejarah sebagai ilmu serta karakteristik ilmu sejarah; nilai, fungsi dan kegunaan sejarah serta sejarah sebagai wahana pendidikan.

ASAL KATA SEJARAH Dilihat dari asal katanya berasal dari bahasa Arab : SYAJARATUN yang artinya pohon kayu, keturunan, asal-usul, atau silsilah. Riwayat/hikayat : cerita yang diambil dari kehidupan Kisah : cerita tentang kejadian yang benar-benar terjadi pada masa lampau Tarikh (Turki) : menunjukkan tradisi dalam sejarah Islam Eropa Geschiedenis (Belanda) : sesuatu yang telah terjadi ; geschieden = terjadi Geschichte (Jerman) : sesuatu yang telah terjadi ; geschehen = terjadi History (Inggris) aktivitas manusia yang berhubungan dengan peristiwaperistiwa tertentu yang disusun dalam hubungan yang kronologis Kata history berasal dari bahasa Yunani historia yang artinya pengetahuan yang diperoleh melalui penyelidikan (= ilmu) / inkuiri

DEFINISI SEJARAH History is past human behavior, recorded and unrecorded, in its many varieties (CTPL, 1974 :1). History... is a mountain top of human knowledge from whence the doings of our generation may be scanned and fitted into proper dimensions (Gustafson, 1955 : 2). History is a continuous process of interaction between the historian and his facts, an unending dialog between the present and the past (Carr, 1965 : 35). History is what one age finds worthy of note in another (Burckhardt, 1958 : 158). History can mean any events or episodes that happened in the past, no matter to whom they happened and no matter whether the episodes were in any way related. More often, the term is restricted to things that happened to people (Nugent, 1967 : 11). Somehow history is knowledge. It also means the past : past events, past actuality; all things said and done. And it also means the record of the past (Lucey, 1984 : 9).

DEFINISI SEJARAH History is the memory of human experience (Robert V. Daniels) All past event is history (history as actuality). History can help student to understand human behaviour in the past, present and future (new goals for historical studies). (J.Banks) Sejarah adalah ilmu pengetahuan dengan umumnya yang berhubungan dengan cerita bertarikh sebagai hasil penfsiran kejadian-kejadian dalam masyarakat manusia pada waktu yang telah lampau atau tanda-tanda yang lain. (Muhammad Yamin)

Kata HISTORY yang dipadankan dengan SEJARAH memiliki 4 pengertian : 1. Sesuatu peristiwa, suatu kejadian, sesuatu yang telah berlalu 2. Riwayat dari peristiwa / kejadian yang telah berlalu 3. Semua pengetahuan tentang masa lalu (khususnya tentang masyarakat tertentu) 4. Ilmu yang berusaha menentukan dan mewariskan pengetahuan

SEJARAH SEBAGAI PERISTIWA, KISAH, ILMU SEJARAH SEBAGAI PERISTIWA (Kejadian di masa lalu) SEJARAWAN (ingin tahu tentang masa lalu) MENYUSUN FAKTA-FAKTA YANG DIMILIKI (dengan mengajukan pertanyaan/mencari pendapat untuk mendekati kebenaran) Objektivitas sejarah SEJARAH SEPERTI YANG TERTULIS

PERISTIWA Kejadian, Kenyataan, Aktualitas masa lalu KISAH Cerita, Kesan, Memori, Tafsiran tentang persitiwa, Pengalaman pada masa lalu ILMU 1. Metode khas sejarawan untuk merekonstruksi secara kritis, analitis, imajinatif masa lampau manusia berdasarkan data, peninggalan, bukti tulisan, rekaman 2. Pernyataan, pendapat + pandangan ILMU : sejumlah pengetahuan yang tersusun (a body of knowledge) dengan syarat - Ada objek (peristiwa penting yang berkaitan dengan manusia dan terjadi) - Ada metode - Ada pokok permasalahan (subject matter)

Gambaran tentang peristiwaperistiwa masa lampau yang dialami manusia, disusun secara ilmiah, meliputi kurun waktu tertentu, diberi tafsiran, dan dianalisis kritis sehingga mudah dipahami dan dimengerti Gambaran masa lalu tentang manusia baik sebagai individu maupun sebagai mahluk sosial, yang disusun secara ilmiah meliputi urutan fakta masa tersebut, dengan diberi tafsiran serta penjelasan yang memberi pengertian tentang apa yang telah berlalu itu SEJARAH Sebagai suatu studi keilmuan tentang segala sesuatu yang telah dialami manusia di waktu lampau dan yang telah meninggalkan jejak-jejaknya di waktu sekarang, di mana tekanan perhatian terutama diletakkan pada aspek peristiwanya sendiri, dalam hal ini terutama yang bersifat khusus dan segi-segi urutan perkembangannya, yang kemudian disusun dalam suatu cerita sejarah Sebagai suatu studi yang berusaha untuk mendapatkan pengertian tentang segala sesuatu yang telah dialami (diucapkan, dipikirkan, dan dilaksanakan) oleh manusia di masa lampau yang buktibuktinya masih bisa ditelusuri/diketemukan masa sekarang

Struktur Sejarah Sebagai Ilmu Peristiwa (Aktual, sudah berlalu dan tidak terlihat lagi) Peristiwa / perilaku manusia Evidensi (Terlihat jejaknya, tidak lengkap) Waktu : - tempo - duree - periodisasi Interpretasi / Deskripsi (Dalam pemikiran sejarawan, tidak terlihat) Ruang / tempat Ceritera (Dalam bentuk buku / tulisan sejarah, terlihat) Penafsiran : - kausalitas - arah Keunikan

OBJEK STUDI SEJARAH Alamiah / natural Dalam arti yang luas : manusia & alamnya Objek Insaniah / kultural Dalam arti sempit / terbatas : Kejadian atau kegiatan manusia Nirleka (masa sebelum ada tulisan) Sejarah (masa setelah mengenal tulisan)

KRITERIA ILMU / ASAS-ASAS ILMU Sistematis Koheren (taat asas) Valid (dapat dipercaya) Akurat (tepat) Objektif Mempunyai hukum, dalil, dan generalisasi Dapat memprediksi Bagaimana dengan sejarah?

PERBEDAAN ILMU ALAM DENGAN SEJARAH ILMU ALAM SEJARAH 1. Perulangan2 / recurrence 1. Peristiwa sejarah bersifat unik / partikularistik 2. Percobaan/eksperimen di laboratorium atau lapangan, yaitu mewujudkan kembali bentuk semula dari gejala- gejala semula 2. Unsur paralelisme/kesejajaran di samping unsur kekhususan 3. Mengidentifikasi keajegan/keteraturan 3. Kecenderungan2 umum / general dari gejala-gejala tersebut tendencies 4. Keumuman/dalil/hukum bisa dirumuskan 4. Hukum-hukum sejarah bisa dirumuskan Hukum Sejarah : tidak lain keteraturan yang dapat diserap pada sejumlah kejadian yang memberikan rupa / wujud persamaan pada perubahan-perubahan keadaan tertentu dalam sejarah

PREDIKSI ILMU ALAM & SEJARAH ILMU ALAM Hukum / dalil yang pasti Ketepatannya lebih besar SEJARAH Sulit melakukan prediksi karena keterbatasan perulangan Memproyeksikan pengalaman masa lampau ke situasi masa kini, bahkan situasi yad meski tidak dengan landasan yang kokoh SEJARAH Temporal-spasial Diakronik Ideografik Partikularistik Einmalig Sumber terbatas Tidak dapat diukur Non-prediksi KARAKTERISTIK ILMU SOSIAL LAINNYA A temporal-spasial Sinkronik Nomotetik Generalistik Berulangkali Eksperimen dan tes Dapat diukur Prediksi ILMU ALAM A temporal-spasial Sinkronik Nomotetik Generalistik Berulangkali Eksperimen / laboratorium Dapat diukur Prediksi

METODOLOGI 1. Asas 2. 3. 4. 5. Asas-asas asas Ilmu harus objektif Ilmu harus reliable Ilmu harus koheren Ilmu harus valid Ilmu harus akurat 2. Prosedur 3. Pendekatan (approach) 4. Metode 5. Teknik Generalisasi Dapat diprediksi

METODOLOGI SEJARAH M E T O D E S E J A R A H I II III ANALISIS : HISTORIOGRAFI H E U R I S T I K Kritik Eksternal Kritik Internal Penafsiran/Interpretasi Penjelasan/Eksplanasi Penyajian/Eksposisi

1. HEURISTIK Mencari dan menemukan sumber Tempat sumber sejarah : Sumber tertulis museum arsip perpustakaan internet koran Sumber lisan manusia (pelaku, saksi yang sejaman) Masalah yang muncul : sumber sudah sangat tua sumber tidak boleh sembarangan dibaca (pada daerah tertentu yang boleh membaca hanya orang-orang tertentu) Kesulitan dalam memahami bahasa yang digunakan Lebih banyak menggunakan tulisan tangan (sumber-sumber tua) Sumber masih tertutup (batas dibukanya sumber sekitar 25 tahun)

2. KRITIK Dilakukan terhadap sumber yang diperoleh untuk mendapatkan FAKTA (harus objektif) Kritik Eksternal Kritik yang dikenakan pada fisik sumber : asli / tidak asli turunan Kritik Internal Kritik yang dikenakan pada isi (content) sumber Dalam tahapan Heuristik dan Kritik inilah sejarah dipandang sebagai ilmu sebab objektif sifatnya. 3. HISTORIOGRAFI Dalam tahap ini 3 langkah dikerjakan secara serentak yakni : Interpretasi ; fakta-fakta yang diperoleh diberi isi Eksplanasi ; mendeskripsikan (memberi penjelasan) Ekspose (penyajian) ; dalam bentuk tulisan

Hal yang paling penting dalam metode sejarah, karena disinilah dipertatuhkan kemampuan peneliti sejarah FAKTA-FAKTA SUBJEKTIVITAS PENDEKATAN INTERPRETASI PENGGERAK SEJARAH MANUSIA GEOGRAFI KULTURAL SUPERNATURAL ARAH GERAK SEJARAH LINEAR SIKLUS SPIRAL HISTORICAL THINKING HISTORICAL EXPLANATION

METODE PENELITIAN SEJARAH Memilih topik penulisan yang tepat/sesuai Mencari dan memilih bukti-bukti sejarah yang sesuai dengan topik Membuat berbagai catatan penting (teknik membuat catatan) Kritik sumber : mengevaluasi secara kritis semua bukti yang ada Menyusun hasil-hasil penelitian dalam suatu sistematika tertentu yang telah disiapkan sebelumnya Menyajikan dalam suatu cara yang dapat menarik perhatian dan mengkomunikasikan kepada para pembaca Beberapa kriteria dalam pemilihan topik : harus bernilai harus orisinal harus praktis memiliki kesatuan / unity

TEKNIK PENELITIAN SEJARAH STUDI KEPUSTAKAAN Dilakukan melalui kajian terhadap sumbersumber tertulis WAWANCARA Dilakukan melalui oral history OBSERVASI Dilakukan melalui penelitian di lapangan EKSKAVASI Dilakukan melalui penggalian terhadap peninggalan sejarah

SUMBER-SUMBER SEJARAH Pengertian sumber Sejarah : Bahan-bahan yang dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang peristiwa yang terjadi pada masa lampau CONTOH-CONTOH SUMBER SEJARAH 1. Sumber dokumenter : bukti pembayaran, surat-surat pribadi, buku harian 2. Sumber korporal : arca, perkakas, fosil, artefak 3. sumber lisan : cerita yang disampaikan secara lisan, termasuk bahasa

KLASIFIKASI SUMBER SEJARAH : Hasil-hasil Kegiatan Manusia Bahan-bahan Benda Visual Tertulis Lisan Klasifikasi Konvensional : PRIMER SEKUNDER Klasifikasi baru (1978) : PRIMER SEKUNDER TERSIER Klasifikasi menurut Asal, isi, tujuan : Asal : - Waktu diproduksi - Tempat diproduksi - Cara penulis/penyusun memperoleh informasi Isi : Politik, ekonomi, sosial, agama, militer Tujuan : Formal dan informal

SEJARAH LISAN DAN TRADISI LISAN SEJARAH LISAN (ORAL HISTORY) 1. Cara/metode untuk mendapatkan informasi (sebagai sumber penulisan) 2. Informasi berasal dari tangan pertama yang dituturkan secara lisan oleh pelaku/saksi yang diwawancarai sejarawan/peneliti. Hasil wawancara merupakan produk sumber sejarah lisan Karakter : Sifatnya kontemporer, mampu memberikan kemungkinan yang hampir tidak terbatas untuk menggali sejarah dari pelaku/saksi Dapat mencapai pelaku/saksi sejarah yang tidak tercantum dalam dokumen Memungkinkan perluasan permasalahan sejarah TRADISI LISAN (ORAL TRADITION) Narasi/cerita tentang orang-orang / masyarakat dan peristiwa masa lampau yang disampaikan secara lisan (dari mulut ke mulut). Bentuknya dapat berupa RUMOR, ANEKDOT, PERIBAHASA/PEPATAH, BALADA HISTORIS, SAGA, MYTHE, LEGENDA, DONGENG Keterbatasan : Adanya unsur kosmosentris (religio magis) yang membungkus cerita lisan tsb; walaupun kesadaran sejarahnya dapat dirasakan tetapi kebenarannya sulit dibuktikan Tidak diperhatikannya urutan waktu secara jelas tentang peristiwa yang diceritakan Adanya unsur subjektivitas yang tinggi

PERBANDINGAN THE OLD HISTORY DAN THE NEW HISTORY Sejarah konvensional Sejarah tradisional Monodimensional Orientasi peristiwa THE OLD HISTORY Ruang cakup terbatas Pelaku sejarah terbatas Deskriptif-naratif Pertanyaan terbatas THE NEW HISTORY Sejarah Ilmiah (Scientific History) Sejarah Sosial (Social History) Sejarah Total (Total History) Multidimensional Orientasi problem Ruang cakup luas Pelaku sejarah beragam Analitis-kritis Banyak pertanyaan TINGKAT KEBENARAN : Agama Filsafat Ilmu Pengetahuan : mutlak : filosofi (rasio, budi/kalbu) hakiki : ilmiah (objektif, logis, rasional) : commonsence (akal sehat)

ILMU-ILMU BANTU SEJARAH A man writing good history is driving more horses abreast in his theme than a man writing any other kind of literary matter Pengertian Ilmu-ilmu Bantu Sejarah : Ilmu-ilmu yang dapat dijadikan sumber-sumber utama bagi para sejarawan dalam penelitian dan penyusunan kembali (rekonstruksi) sejarah. Fungsi dan Kegunaan Ilmu-ilmu Bantu Sejarah : Ilmu bantu ini digunakan sesuai dengan topik atau periode yang dikaji merupakan alat (tools) yang membantu analisis secara kritis dan ilmiah

MACAM-MACAM ILMU-ILMU BANTU SEJARAH PALEONTOLOGI : mengkaji fosil-fosil PALEOANTROPOLOGI : mempelajari manusia purba ARKEOLOGI : penggalian / ekskavasi artefak atau ekofak PALEOGRAFI : mengkaji tentang tulisan kuno EPIGRAFI : perbedaannya dengan paleografi pada materi yang digunakan untuk menulis (batu, logam, gading) IKONOGRAFI :ilmu tentang patung-patung kuno dari jaman prasejarah NUMISMATIK : ilmu yang mempelajari mata uang ILMU KERAMIK : mengkaji tentang hasil keramik (tembikar, porselein) GENEALOGI : pengetahuan mengenai asal usul nenek moyang FILOLOGI : mempelajari naskah-naskah kuno

MACAM-MACAM ILMU-ILMU BANTU SEJARAH STATISTIK ETNOGRAFI ILMU SOSIAL LAIN : ANTROPOLOGI SOSIOLOGI PSIKOLOGI POLITIKOLOGI EKONOMI DLL

KAUSALITAS SEJARAH Kusalitas adalah suatu rangkaian peristiwa (I) yang mendahului peristiwa yang menyusul (II) SEBAB SEBAB AKIBAT AKIBAT SEBAB SEBAB AKIBAT Kontinum waktu Sebab langsung : jangka pendek/ lantaran/ gara-gara/ kasus belli Sebab tidak langsung : banyak faktor Lebih mudah menentukan sebab langsung ketimbang sebab tidak langsung MENGAPA?

Sebab langsung sebagai suatu kebetulan penggerak bukan merupakan suatu sebab yang sungguh-sungguh hanya merupakan suatu titik dalam suatu peristiwa dalam hal ini sebab langsung merupakan petunjuk yang baik untuk menemukan anteseden yang lebih tepat diberi sebutan sebab-sebab Sebab tidak langsung merupakan hal sangat kompleks karena dapat didasarkan berbagai faktor memerlukan filosofi sejarah, teori sebab musabab dalam sejarah, generalisasi

EKSPLANASI SEJARAH EKSPLANASI adalah suatu proses yang menunjukkan peristiwa- peristiwa tertentu dihubungkan dengan peristiwa-peristiwa lain melalui penggunaan yang tepat pernyataan-pernyataan yang bersifat umum (general statements) PENJELASAN UMUM PENJELASAN ILMIAH PENJELASAN SEJARAH 5 W + 1 H APA KAPAN DI MANA SIAPA BAGAIMANA MENGAPA

EKSPLANASI SEJARAH Penjelasan dalam Ilmu alamiah : Dimulai dengan observasi (pengamatan), berakhir dengan konsepkonsep umum (generalisasi). Gejala dilihat sebagai dalam kerangka suatu penegakan generalisasi Penjelasan dalam Sejarah : Berupaya untuk menyelami apa yang ada di dalam suatu peristiwa (dapat menghayati peristiwa sebenarnya dari dalam) : Bagian luar adalah wujud fisik/gerak dari suatu peristiwa Bagian dalam pikiran yang ada di balik wujud fisik Re-thinking them in his own mind Prinsip koligasi : prosedur menerapkan suatu peristiwa dengan jalan menelusuri hubungan intrinsik dengan peristiwa lain ; mencari kecenderungan umum

MODEL-MODEL PENJELASAN SEJARAH 1. KAUSALITAS / SEBAB-AKIBAT AKIBAT (cause-effect) effect) 2. HERMENEUTIKA Sebab Langsung (direct-cause) cause) Sebab Khusus (immediate-cause) Sebab Jangka Pendek (short-term term cause) Sebab Tidak Langsung (in direct cause) Sebab Umum (general cause) Sebab Jangka Panjang (long-term cause) 3. COVERING LAW MODEL (CLM) 4. MODEL MOTIVASI

FENOMENA SEJARAH JEJAK-JEJAK SUMBER SUMBER SUMBER KRITIK INTERNAL EKSTERNAL FAKTA FAKTA FAKTA STATEMENT STATEMENT STATEMENT SINTESIS Tidak akan ada sintesis TANPA EKSPLANASI

ANALISIS SEJARAH Tujuan analisis sejarah adalah SINTESIS daripada fakta sejarah yang diperoleh melalui kritik sumber, atau sejarah sebagai pertulisan PENJELASAN dalam sejarah EKSPLANDUM (Statement yang harus dijelaskan) EKSPLANANS (Statement untuk menjelaskan) Masalah fundamental dalam studi sejarah adalah analisis mengenai apa yang dipikirkan, diucapkan, dan diperbuat orang yang menimbulkan PERUBAHAN melalui DIMENSI WAKTU

PEMBABAKAN / PERIODISASI SEJARAH Pengertian Pembabakan Sejarah Sejarah menggambarkan prkembangan kehidupan manusia dalam batasan ruang dan waktu Waktu (tempo/time) merupakan proses kelangsungan dan waktu (duration) merupakan kesatuan dari 3 dimensi yakni waktu lalu, waktu sekarang, dan waktu yang akan datang Pembabakan (periodisasi) merupakan serialisasi rangkaian waktu menurut urutan jaman Maksud dilakukan periodisasi adalah untuk melihat tinjauan menyeluruh terhadap peristiwa-peristiwa dan hubungannya dengan aspek-aspek lain yang terkait DASAR PEMBABAKAN SEJARAH DIMENSI SPASIAL TEMATIS DIMENSI TEMPORAL

PERIODISASI DALAM SEJARAH JAMAN KUNO ABAD PERTENGAHAN 476-1453 AD JAMAN BARU 1453-17891789 AD JAMAN TERBARU 1789 - PRA SEJARAH PERMULAAN SEJARAH SEJARAH KUNO ABAD PERTENGAHAN PERMULAAN ABAD MODERN ABAD KESEMBILANBELAS DUA PERANG DAN MASA ANTARA DUA PERANG DUNIA MASA SESUDAH PERANG JAMAN SEBELUM TULISAN JAMAN PERMULAAN SEJARAH JAMAN SEBELUM AGAMA NASRANI JAMAN PERKEMBANGAN NASRANI JAMAN PERTUMBUHAN PROTESTAN DAN KAPITALISME JAMAN REVOLUSI INDUSTRI, KOLONIALISME, DAN IMPERIALISME DINASTI SHANG 1450-105 SM DINASTI CHOU 1050-247 SM DINASTI CHIN 256-207 SM DINASTI HAN 206SM-220 DST.. MASA PERBUDAKAN MASA FEODAL MASA BORJUISI MODERN MASA MASYARAKAT TANPA KELAS SANJAYA-WAMSYA 732-850 SYAILENDRA-WAMSYA 750-900 ISYANA-WAMSYA 900-1222 RAJASA-WAMSYA 1222-1478 DST..

PERIODISASI SEJARAH INDONESIA PANGKAL SEJARAH KUTAI-TARUMANEGARATARUMANEGARA SRIWIJAYA-MEDANG-SINGASARI MAJAPAHIT ACEH-MATARAM-MAKASARMAKASAR PEMERINTAHAN ASING KOMPENI DAENDELS INGGRIS HINDIA BELANDA NIPPON REPUBLIK INDONESIA PRASEJARAH JAMAN KUNO KERAJAAN-KERAJAAN TERTUA SRIWIJAYA MAJAPAHIT PERALIHAN JAMAN BARU ACEH, MATARAM, MAKASAR, TERNATE, TIDORE PERLAWANAN THD IMPERIALISME BARU PERGERAKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA BANGSA INDONESIA ASLI MELARIKAN DIRI DARI INDO CINA JAMAN PENJAJAHAN RAJA-RAJA HINDU DAN SETENGAH HINDU JAMAN PENJAJAHAN RAJA-RAJA ISLAM JAMAN BELANDA IMPERIALISME KUNO IMPERIALISME MODERN

FUNGSI DAN KEGUNAAN SEJARAH SEJARAH ITU MEMBANGKITKAN IMAJINASI MEMPERLUAS WAWASAN INTELEKTUAL MEMPERDALAM SIMPATI MEMBANTU MENGENDALIKAN KHAYALAN YANG SEBENARNYA DALAM MIMPI WAHANA IDEAL UNTUK MENDIDIK MANUSIA AGAR BERPIKIR SECARA BEBAS MENGAJARKAN KEPADA MASYARAKAT CARA BERPIKIR MENINGKATKAN KREATIVITAS MEMBERIKAN PELAJARAN DAN UNTUK MENGENAL DIRINYA SENDIRI BELAJARLAH DARI SEJARAH / SEJARAH MENGAJARKAN KEPADA KITA