Gambar 3.19 Langkah-langkah Memilih Pricing Strategy

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI

BAB II EKSPLORASI ISU BIS IS

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN & SARAN

oktan, adalah angka yang menunjukkan berapa besar tekanan maksimum yang bisa di berikan di dalam mesin sebelum bensin terbakar secara spontan.

BAB 6 KESIMPULAN & SARAN

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB 3 SOLUSI BISNIS. Permasalahan yang muncul sesuai dengan diagram ishikawa adalah Tabungan

VIII ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN IMPLIKASI ALTERNATIF BAURAN PEMASARAN

2

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Strategi Komunikasi Pemasaran Player s Pool n Lounge

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

PENDAHULUAN. Sebagaimana kita ketahui, dewasa ini persaingan antara perusahaan semakin

BAB I PENDAHULUAN. pada industri otomotif nasional pada saat ini, meskipun pada tahun 2011 terjadi

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6. Pemasaran. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN. motor dan kecenderungan penjualan yang meningkat terjadi hampir pada setiap

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi telah melanda berbagai aspek kehidupan manusia, dimana

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan industri otomotif di Indonesia sangat pesat, tingkat

BAB V SIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN

BAB 7 PELAKSANAAN KOMUNIKASI PEMASARAN AGROWISATA KEBUN RAYA BOGOR

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi Informasi (TI) pada abad 21 dan reformasi sosial

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. 1 Mendiola B. Wiyawan, Kamus Brand, (Jakarta: Red & White Publishing, 2008), hal. 32

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Terdapat strategi baru bagi perusahaan untuk mempertahankan pelanggan dan untuk

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang menawarkan produk-produk yang sejenis baik melalui media

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan dan keinginan para konsumen sangat tergantung pada

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN & SARAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam kondisi pasar yang semakin kompetitif ini, strategi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Memiliki pelanggan yang loyal adalah tujuan akhir dari semua bisnis

BAB II LANDASAN TEORI. memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Tujuan

BAB V. KESIMPULAN dan SARAN

BAB I PENDAHULUAN. langkah perusahaan untuk bisa terus berjalan dan dapat bersaing dengan

BAB I PENDAHULUAN. menuntut produsen BBM untuk menyediakan BBM ramah lingkungan. Produk

BAB I PENDAHULUAN. Brand bukanlah sekedar nama atau simbol. Tetapi lebih kepada aset perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. peritel tetap agresif melakukan ekspansi yang memperbaiki distribusi dan juga

Bab I PENDAHULUAN UKDW. percaya diri ketika akan memasuki dunia kerja.

BAB 1 PENDAHULUAN. Kegiatan transportasi, baik untuk perjalanan pribadi, angkutan massal

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) karena produk ini termasuk. memberikan pelayanan yang baik agar mampu bersaing.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II Landasan Teori

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Berilah tanda ( ) pada pernyataan yang sesuai dengan anda KUESIONER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Strategi Pemasaran Produk Daihatsu pada PT. Tunas Mobilindo Perkasa Cabang Tunas Daihatsu Soepomo Tebet

BAB II LANDASAN TEORI. pemasaran dan biaya lainnya yang terkait dengan delivery layanan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan bahan bakar diperlukan untuk kebutuhan sehari-hari seperti

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi berkembang dengan sangat pesat. Setiap golongan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Perdagangan bisnis retail (perdagangan eceran) di Indonesia pada akhirakhir

MODUL PERKULIAHAN. 1. Tujuan Promosi 2. Tipe Promosi. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat ditarik sesuai dengan pertanyaan penelitian adalah:

BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN & IMPLIKASI

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN & SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

MARKETING MIX (BAURAN PEMASARAN) PERTEMUAN KEDUA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan dan Saran

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SI SANTRI. (Simpanan Masyarakat Kota Santri)

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menyebabkan persaingan yang semakin tinggi diantara

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini dunia bisnis memasuki perekonomian global yang cepat berubah.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Dalam penelitian ini subjeknya adalah nasabah yang menerima fasilitas

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

( diakses pada tanggal 21 Desember 2015 jam

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan telepon seluler membutuhkan suatu jasa penyelenggara

BAB I PENDAHULUAN. dalam memproduksi barang yang dibutuhkan, karena selain memasarkan

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Tingkat persaingan dunia usaha di Indonesia sangatlah ketat, karena setiap

PROGRAM STUDI MANAGEMENT RESORT & LEISURE UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan)

1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN UKDW. belakangan ini berkembang sangat pesat. Peningkatan jumlah ini sangat

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Bab V Kesimpulan Dan Saran 112 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dalam penelitian ini telah dianalisis proses pelaksanaan brand equity

ANALISIS RANCANGAN STRATEGI PEMASARAN MOBIL STUDI KASUS (HONDA : PT. ISTANA DELI KENCANA)

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. ini telah membuat masyarakat mempunyai gaya hidup yang lebih baik dan modern

BAB I PENDAHULUAN UKDW. mengandalkan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dalam melamar pekerjaan,

Transkripsi:

Gambar 3.19 Langkah-langkah Memilih Pricing Strategy 1. Set Pricing Objectives Harga ditetapkan untuk positioning product, dengan tujuan untuk menciptakan citra produk dan pelayanan yang pada akhirnya membantu meningkatkan awareness konsumen terhadap produk SPBU TOI. 2. Analyze the Pricing Situation Gambar 3.20 Faktor yang Mempengaruhi Pricing Situation Customer Price Sensitivity Berikut ini akan dibahas beberapa pertimbangan penetapan harga berdasarkan analisis konsumen: a. Semakin banyaknya kendaraan yang diproduksi dengan tingkat kompresi tinggi dan diberlakukannya pembatasan konsumsi BBM RON 88 bersubsidi untuk kendaraan pribadi akan meningkatkan buying potential konsumen terhadap produk BBK. 67

b. Nilai yang ditawarkan dari SPBU TOI untuk konsumen adalah tempat yang nyaman, pelayanan dan produk berkualitas, jaminan ketepatan takaran dan produk tambahan yang memberikan kemudahan serta kepraktisan. c. Setiap kali ada kenaikann harga BBM konsumen Indonesia tetap membeli BBM walaupun diawal dilakukan protes. d. Dengan mempergunakann harga produk BBM Pertamina sebagai pembanding, mayoritas konsumen menginginkan harga yang sama dengan produk BBM Pertamina. Sama dengan harga produk BBM Pertamina 150 119 100 50 Diatas harga produk BBM Pertamina 0 12 74 Dibawah harga produk BBM Pertamina Gambar 3.21 Preference Prices for TOI Fuel Products Konsumen cukup teredukasi, terbukti mereka memberikan harga yang sama dengan produk BBM Pertamina untuk produk BBM TOI. Ini merupakan respon positif, dimana konsumen belum memiliki pengalaman mengkonsumsi produk tersebut. Hal tersebut sebagai bukti bahwa konsumen memiliki persepsi terhadap produk asing sebagai produk berkualitas bagus (Gambar 3.21). e. Pergerakan harga minyak mentah dunia yang terus mengalami kenaikan tidak terlalu berpengaruh terhadap pembelian konsumen, selain itu kebijakan pemerintah yang akan membatasi BBM bersubsidi dan mengalihkann konsumsi BBM bersubsidi ke BBK untuk kendaraan pribadi, diharapkan menumbuhkan permintaan terhadap produk BBK. 68

200 Mahal 150 119 100 Lainnya; 59 50 0 Kualitas Bagus 180 52 Gengsi/Keren Gambar 3.22 Persepsi Konsumen terhadap Produk Asing Cost Analysis Beberapa hal dari biaya yang harus dipertimbangkan dalam menentukan harga BBM TOI: a. Komponen dari biaya BBM TOI adalah biaya pokok BBM sampai dengan pelabuhan, biaya distribusi, biaya operasional dan biaya pemasaran. b. Komponen biaya operasional dan sebagian biaya pemasaran akan semakin turun seiring dengan peningkatan penjualan pada sekala ekonomi tertentu. c. Pertamina memiliki biaya yang lebih rendah karena memiliki pengolahan sendiri di Indonesia dan jaringan SPBU yang banyak, Shelll dengan jumlah SPBU yang sudah lumayan banyak memiliki biaya operasional yang lebih murah dibandingkan awal masuk, dan Petronas yang membeli bahan baku dari Pertamina memiliki biaya pokok BBM yang lebih rendah jika harus mengimpor dari Malaysia. d. Biaya minyak mentah dunia tidak dapat dikontrol oleh perusahaan karena terdapat standar internasional, sehingga perusahaan mengikuti pergerakan harga minyak mentah dunia. e. Fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dollar akan mempengaruhi biaya produksi dan pada akhirnya mempengaruhi harga jual, karena harga minyak mentah dunia dinilai dengan mata uang dollar. Competitor Analysis Persaingan harga dari para pesaing dapat dilihat pada Gambar 3.23, Gambar 3.24, dan Gambar 3.25. Data yang diperoleh hanya untuk dua perusahaan yaitu harga 69

produk BBM Pertamina dan Shell. Persaingan harga cukup ketat antara dan Shell, ini menggambarkan bahwa nilai yang ditawarkan ol perusahaan tidak jauh berbeda. Untuk produk BBK, kualitas pro dasarnya tidak jauh berbeda dengan spesifikasi RON 92 & 95. Sedang produk Diesel Super, Shell pernah menawarkan lebih murah dibandingk Pertamina, karena skala ekonomi dari produksi mereka, untuk Pertami Diesel Super tergolong baru yaitu diluncurkan sekitar tahun 2005 sehin menanggung biaya research dan development. Dalam bisnis SPBU pro dari setiap perusahaan pada dasarnya memiliki nilai yang sama bagi k pelayanan (Faktor 7) dan jaminan serta ketepatan takaran (Faktor membuat mereka mau membayar lebih. Rp8.100 Rp7.900 Rp7.700 Rp7.500 Rp7.300 Rp7.100 Rp6.900 Rp6.700 Rp6.500 Rp6.300 Rp6.100 Rp5.900 Rp5.700 Rp5.500 Rp5.300 Rp5.100 Rp4.900 Rp4.700 Rp4.500 Pertami Diolah dari berb Gambar 3.23 Perbandingan Harga BBM RON 92 Pertamina dan S 70

Rp8.500 Rp8.300 Rp8.100 Rp7.900 Rp7.700 Rp7.500 Rp7.300 Rp7.100 Rp6.900 Rp6.700 Rp6.500 Rp6.300 Rp6.100 Rp5.900 Rp5.700 Rp5.500 Rp5.300 Rp5.100 Rp4.900 Rp4.700 Rp4.500 Pertamina Shell Diolah dari berbagai sumber Gambar 3.24 Perbandingan Harga BBM RON 95 Pertamina dan Shell Rp9.100 Rp8.900 Rp8.700 Rp8.500 Rp8.300 Rp8.100 Rp7.900 Rp7.700 Rp7.500 Rp7.300 Rp7.100 Rp6.900 Rp6.700 Rp6.500 Rp6.300 Rp6.100 Rp5.900 Rp5.700 Rp5.500 Rp5.300 Rp5.100 Rp4.900 Rp4.700 Rp4.500 Pertamina Shell Diolah dari berbagai sumber Gambar 3.25 Perbandingan Harga Diesel Super Pertamina dan Shell 3. Select Pricing Strategy Pertimbangan lain sebelum menetapkan strategi harga adalah fleksibilitas f harga. Harga BBM cukup fleksibel terutama terhadap perubahan harga minyak mentah dunia yang mempengaruhi biaya produksi secara langsung. Perubahan 71

harga pada umumnya terjadi dua minggu sekali sesuai dengan pergerakan harga minyak mentah dunia. Target TOI saat ini adalah memperoleh market gain yang cukup signifikan. Strategi harga yang tepat adalah Competition Oriented Approaches yaitu harga ditetapkan sama dengan atau beberapa persen diatas harga produk BBM Pertamina (neutral pricing strategies) dan bersaing dengan Shell serta Petronas, karena konsumen sudah memiliki persespsi yang positif terhadap produk TOI (Gambar 3.22) dan menginginkan harga yang sama dengan BBM Pertamina (Gambar 3.21) Berikutnya untuk menciptakan repeat buying dan loyalitas dari konsumen adalah membuat mereka memperoleh pengalaman membeli BBM yang berkesan di SPBU TOI. 3.5.2.4 Promotion Strategy Kegiatan promosi merupakan media komunikasi untuk memperkenalkan produk dan membuat produk dekat dengan konsumen. Dari hasil riset diketahui bahwa kebanyakan responden mengetahui produk Total berasal dari teman (Gambar 3.26). Produk total yang mereka ketahui adalah pelumas. TOI lebih banyak memasarkan produknya melalui media personal selling. Pembentukan word of mouth merupakan media yang paling ampuh terbukti terdapat 40 orang yang mengetahui merek Total berasal dari temannya. Berikutnya responden mengetahui produk pelumas Total dari publikasi di majalah, koran, TV dan internet, dari kegiatan event otomotif yang mengulas keterlibatan Total sebagai sponsor dari tim Citroen dalam kejuaran World Rally Championship (WRC). Lainnya Koran 40 29 36 30 Majalah 40 Teman 20 12 10 0 0 Radio Brosur 13 14 22 22 TV Tabloid Internet Gambar 3.26 Media Komunikasi Konsumen Mengetahui Produk Total 72

Kegiatan promosi merupakan faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen (Faktor 4, Faktor 6, dan Faktor 10) dalam memilih SPBU untuk membeli BBM. Beberapa strategi promosi yang bisa dilakukan yaitu kegiatan promosi above the line, bellow the line, dan gimmick. Dari hasil riset diketahui bahwa kegiatan above the line mempengaruhi responden dalam memilih SPBU seperti beriklan di media cetak, media elektronik, dan pemasangan billboard di pinggir jalan (Faktor 4). Perlu diperhatikan bahwa responden menyukai iklan yang mengkomunikasikan keuntungan atau keunggulan produk dan layanan SPBU TOI. Berikutnya adalah memilih media cetak, konsumen dengan tingkat kesibukan yang padat lebih cocok untuk beriklan di media lokal dan nasional yang paling banyak dibaca. Selain itu bisa juga dengan menyebarkan flyer kepada konsumen di sekitar SPBU, kegiatan otomotif, dan perkantoran atau pusat aktivitas. Media elektronik yang bisa dimanfaatkan adalah radio karena sebagian besar konsumen ketika mengemudi kendaraan selalu ditemani dengan mendengarkan radio. Penempatan Billboard bisa menjadi efektif jika ditempatkan di lokasi yang strategis, yaitu mudah terlihat dan banyak dilalui kendaraan. Promosi dengan mempergunakan gimmick (Faktor 6) dapat dipergunakan diawal kegiatan penjualan SPBU TOI sebagai daya tarik yang mempengaruhi konsumen untuk mencoba membeli BBM dan mempertahankan loyalitas konsumen. Gimmick yang disukai oleh konsumen berupa diskon pembelian BBM, memberikan hadiah setiap kelipatan pembelian, dan voucher belanja BBM. Kegiatan promosi yang pengaruhnya paling kecil adalah kegiatan bellow the line seperti mengikuti event otomotif dan mengadakan event sendiri (Faktor 10). Kegiatan promosi ini menjadi pertimbangan terakhir. Publikasi merupakan media yang murah dan efektif untuk memperoleh brand awareness. Publikasi melalui media cetak dan elektronik mengenai SPBU dan berbagai pelayanannya yang nyaman dan menyenangkan memberikan keuntungan yang cukup besar untuk brand awareness SPBU. Produk dan kegiatan lain yang diselenggarakan di SPBU diusahakan untuk menarik peliput berita untuk mempublikasikannya ke dalam media masa. Pada akhirnya dari semua kegiatan promosi diatas diharapkan akan menimbulkan brand awareness yang tinggi dari konsumen. Selanjutnya timbul word of mouth yang akan menjadi snow ball effect untuk mempromosikan SPBU TOI. 73

3.5.2.5 Process Strategy Proses merupakan tahapan kegiatan bagaimana produk disampaikan kepada konsumen. Di dalamnya meliputi penyambutan operator terhadap konsumen, lamaa pengisian (Faktor 12), pelayanan tambahan (Faktor 7) yang akan diberikan kepada konsumen dan proses pambayaran (Faktor 3) ). 5 menit 5 10 menit 13% 87% Gambar 3.27 Lama Pengisian BBM Proses penyambutan diusahakan untuk menciptakan suasana yang nyaman dan menyenangkan. Diperlukan personalitas dari para operator yang ramah-tamahh (Faktor 8) dan meyambut konsumen dengan senyuman. Operator kemudian membukakan tutup tanki bensin konsumen dan menanyakan jenis dan jumlah BBM yang akan dibeli. Lama pengisian menjadi kurang berpengaruh karena konsumen sudah mengetahui rata-rata waktu yang diperlukan untuk mengisi BBM, sehingga operator harus memastikan lama pengisian sesuai dengan yang diharapkan oleh konsumen. Dari hasil kuisioner diketahui bahwa responden menyukai lama pengisian selama lima menit, sehingga operator berusaha untuk tidak melewati waktu tersebut. Selama proses pengisian operator menawarkan produk lain dan pelayanan tambahan yang bisa diperoleh konsumen di SPBU TOI. Pelayanan tambahan yang dapat diperoleh konsumen seperti membersihkan kaca mobil dan pengecekan tekanan anginn ban secara gratis. Perlu diperhatikan cara berkomunikasi dalam menawarkan produk lain jangan sampai mengakibatkan mereka merasa tidak nyaman terutama dengan penawaran produk lain, diusahakan penawaran bersifat informatif. Proses pembayaran merupakan faktor yang paling berpengaruh terutama fasilitas pembayaran yang disediakan (Faktor 3). Operator memberitahukan kepadaa konsumen jumlah BBM yang sudah diterima konsumen dan harga yang harus dibayarkan, kemudian operator menanyakan cara pembayaran yang akan dilakukan menggunakan kartu kredit, 74

kartu deposit, atau kartu debit. Ketiga cara pembayaran tersebut harus dipastikan lancar karena sangat mempengaruhi konsumen dalam memilih SPBU untuk membeli BBM. Setelah selesai melakukan pengisian BBM dan pelayanan, beberapa hal yang harus dilakukan (Faktor 7): a. Jika terjadi tetesan BBM di badan kendaraan konsumen segera lakukan pengelapan. b. Beritahu konsumen tempat penampungan keluhan dan saran serta kepuasan konsumen untuk perbaikan dan peningkatan pelayanan SPBU TOI. 3.5.2.6 People Strategy Manusia adalah asset paling menentukan dalam bisnis SPBU terutama operator, mereka adalah ujung dari perusahaan yang langsung berinteraksi dengan konsumen. Citra dan kualitas dari produk serta pelayanan berada ditangan mereka. Perusahaan harus bisa terus meningkatkan kapabilitas operator dalam melayani konsumen. Dari hasil riset beberapa hal yang perlu diperhatikan dari people strategy: a. Terdapat petugas yang memberikan arahan line pengisian yang dapat dipergunakan oleh konsumen, demi terciptanya kecepatan pengisian dan pelayanan yang maksimal dan antrian kendaraan yang meciptakan kesan nayaman. b. Operator adalah seseorang yang memiliki kapabilitas untuk melayani konsumen dan ramah-tamah. c. Semua petugas dan operator harus menunjukkan penampilan yang bersih dan rapih, karena berkaitan dengan pembentukan citra dan kualitas dimata konsumen. 3.5.2.7 Physical Evidance Strategy SPBU merupakan bisnis tempat, artinya bisnis ini mengandalkan tempat sebagai bagian dari value chain produknya. Physical evidence merupakan rangsangan pertama kali yang akan ditangkap oleh konsumen ketika akan memilih suatu SPBU sebagai tempat membeli BBM. Konsumen lebih menyukai datang ke SPBU yang nyaman dibandingkan SPBU yang semrautan. Kesan yang timbul dari SPBU yang tampilannya menarik adalah kualitas produk dan pelayanan yang tinggi. Physical evidence merupakan faktor yang paling berpengaruh dalam pengambilan keputusan konsumen (Faktor 1) Beberapa hal yang harus dipertimbangkan dari physical evidence adalah: a. SPBU harus sudah dipastikan memberikan tingkat kemanan yang tinggi, berkaitan dengan prouk yang diperjual-belikan yang memiliki tingkat mudah terbakar tinggi dan faktor kemanan terhadap tindakan kriminal. 75

b. Bersih merupakan kesan yang paling berkaitan dengan kualitas produk, bersih berarti kualitas produk tinggi. c. Nyaman merupakan kesan yang akan timbul dibenak konsumen ketika melihat SPBU bersih, tertib (layout line pengisian), dan pelayanan yang ramah. d. Penerangan, terutama di malam hari karena akan membantu konsumen untuk melihat keberadaan SPBU. Begitu juga dengan warna eye-catching yang merupakan daya tarik bagi konsumen yang sensitif terhadap warna tertentu. e. SPBU harus buka 24 jam non-stop karena konsumen membutuhkan produk ini setiap waktu. 76