KARYA TULIS ILMIAH. Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi persyaratan Memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan (AM.Keb)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB Ι PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu proses fisiologis yang terjadi pada setiap

BAB I PENDAHULUAN. Masalah utama mengenai gizi yang terjadi di Indonesia antara lain yaitu

BAB I PENDAHULUAN. atau calon ibu merupakan kelompok rawan, karena membutuhkan gizi yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. panjang badan 50 cm (Pudjiadi, 2003). Menurut Depkes RI (2005), menyatakan salah satu faktor baik sebelum dan saat hamil yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. negara berkembang termasuk Indonesia. Masalah gizi menjadi penyebab

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas. Peningkatan sumber daya manusia harus

BAB I PENDAHULUAN. keadaan lingkungan tempat bidan bekerja (Soepardan & Hadi, 2008).

I. PENDAHULUAN. terpenting dalam pertumbuhan anak dimasa datang (Rodhi, 2011) World Health Organization (WHO) 2008, telah membagi umur kehamilan

KARYA TULIS ILMIAH. Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya Kebidanan

BAB 1 PENDAHULUAN. kapasitas/kemampuan atau produktifitas kerja. Penyebab paling umum dari anemia

BAB I PENDAHULUAN. defisiensi vitamin A, dan defisiensi yodium (Depkes RI, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan permulaan suatu kehidupan baru. pertumbuhan janin pada seorang ibu. Ibu hamil merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. atau konsentrasi hemoglobin dibawah nilai batas normal, akibatnya dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masalah gizi masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan reproduksi merupakan suatu keadaan sejahtera fisik, mental dan

BAB I PENDAHULUAN. anemia masih tinggi, dibuktikan dengan data World Health Organization

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan yaitu meningkatnya kesadaran,

BAB I PENDAHULUAN Dari hasil survei yang telah dilakukan, AKI telah menunjukan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. tingkat nasional cukup kuat. Hal ini dirumuskan dalam Undang-Undang No.17

GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL YANG MENDERITA KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) DI KECAMATAN WONOSALAM KABUPATEN DEMAK

BAB I PENDAHULUAN. tahun Konsep pembangunan nasional harus berwawasan kesehatan, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Masa Kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan dalam tujuan pembangunan Millenium Development Goals

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah gizi di Indonesia masih didominasi oleh masalah Kurang Energi

HUBUNGAN TINGGI BADAN DAN NUTRISI IBU HAMIL DENGAN RESIKO TERJADINYA KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL TM I DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TUREN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kurangnya asupan zat gizi yang akan menyebabkan gizi buruk, kurang energi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mortalitas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar di

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Disusun oleh: EMAH KUDYANI J

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator pembangunan kesehatan adalah melihat perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. dari pertemuan sperma dan ovum sebagai rangkaian kejadian dari

ALI SADIKIN NIM : J

BAB I PENDAHULUAN. untuk ibu hamil. Gizi ibu hamil merupakan nutrisi yang diperlukan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan berat badan normal. Dengan kata lain kualitas bayi yang dilahirkan sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka Kematian Bayi (AKB). AKB menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Bayi lahir dengan berat lahir rendah (BBLR) merupakan salah satu faktor

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencapai Indonesia Sehat dilakukan. pembangunan di bidang kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. dibawah 11 gr% (Saifuddin, 2001), sedangkan menurut Royston (1993) anemia

BAB I PENDAHULUAN. Anemia adalah suatu kondisi ketika kadar hemoglobin (Hb) dalam darah lebih rendah dari batas normal kelompok orang yang

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) DI PUSKESMAS KEDUNG MUNDU KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai tolak ukur keberhasilan kesehatan ibu maka salah satu indikator

KEJADIAN KURANG ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL BERDASARKAN UMUR, PARITAS DAN PENDIDIKAN DI BPS ENNY JUNIATI SURABAYA

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, sehat, cerdas dan produktif. Untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJP-N) tahun

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2012 dari laporan Kota/Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. menilai derajat kesehatan. Kematian Ibu dapat digunakan dalam pemantauan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia (SDKI) tahun 2012 AKI di Indoensia mencapai 359 per jumlah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

STATUS GIZI IBU HAMIL SERTA PENGARUHNYA TERHADAP BAYI YANG DILAHIRKAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan mempunyai arti yang sangat penting bagi manusia, karena

BAB I. sel darah normal pada kehamilan. (Varney,2007,p.623) sampai 89% dengan menetapkan kadar Hb 11gr% sebagai dasarnya.

SIKAP IBU DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN GIZI DENGAN KEJADIAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka memfokuskan percepatan pencapaian target MDGs (Millenium

BAB I PENDAHULUAN. dan untuk memproduksi ASI bagi bayi yang akan dilahirkannya (Francin, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. bidang kesehatan terutama kesehatan perinatal. Prevalensi bayi dengan berat badan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dikandungnya. Kehamilan merupakan suatu proses reproduksi yang perlu

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Upaya meningkatkan derajat kesehatan ibu dan balita sangatlah penting,

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG GIZI DENGAN KEJADIAN KEK PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BRINGIN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

BAB I PENDAHULUAN. sehingga harus di jaga status gizi dan kesehatanya,agar dapat melahirkan bayi

BAB I LATAR BELAKANG. Kekurangan Vitamin A (KVA), Anemia Gizi Besi (AGB), Gangguan Akibat

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan persalinan dan nifas setiap tahunnya, sebanyak 99% ditentukan dalam tujuan yaitu meningkatkan kesehatan ibu.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masalah kematian ibu dan bayi di Indonesia yang masih tinggi

KARAKTERISTIK UMUR DAN PARITAS IBU HAMIL DENGAN KURANG ENERGI KRONIK (KEK) DI PUSKESMAS KELAYAN TIMUR TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia pada ibu hamil

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. anemia pada masa kehamilan. (Tarwoto dan Wasnidar, 2007)

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. dalam porsi yang dimakan tetapi harus ditentukan pada mutu zat-zat gizi yang

KEJADIAN KEK DAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KALONGAN KABUPATEN SEMARANG

Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health)

BAB I PENDAHULUAN. Menimbang berat badan bayi merupakan salah satu upaya yang harus

BAB I PENDAHULUAN. keadaan pelayanan kebidanan dalam suatu negara (Saifuddin 2009, h.7).

Hubungan Antara Anemia Pada Ibu Hamil Dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di RS Pendidikan Panembahan Senopati Bantul

BAB I PENDAHULUAN. Masalah gizi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang perlu dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap tahun sekitar 160 juta perempuan diseluruh dunia hamil.

BAB 1 PENDAHULUAN. Keadaan kehamilan kembar sebetulnya abnormal yang mungkin terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Kekurangan gizi akan menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik dan. perkembangan kecerdasan, menurunkan produktivitas kerja, dan

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis yang menjadi dambaan setiap

BAB I PENDAHULUAN. Masalah gizi menimbulkan masalah pembangunan di masa yang akan

PENILAIAN STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN PENGUKURAN LILA DI PUSKESMAS KALAMPANGAN, KOTA PALANGKA RAYA

BAB I PENDAHULUAN. dan Afrika. Menurut World Health Organization (dalam Briawan, 2013), anemia

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu indikator keberhasilan layanan kesehatan di suatu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kurang dalam hal pemberian makanan yang baik (Akhsan, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. Pengetahuan ibu tentang kebutuhan gizi yang diberikan pada bayi sangat

BUDAYA PANTANG MAKAN, STATUS EKONOMI, DAN PENGETAHUAN ZAT GIZI IBU HAMIL PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN STATUS GIZI. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

S PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU DENGAN PENGETAHUAN TENTANG GIZI SEIMBANG BAGI IBU HAMIL DI PUSKESMAS KECAMATAN PALMERAH TAHUN 2013

HUBUNGAN PERTAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA KEHAMILAN DENGAN BERAT BAYI LAHIR DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. kabupaten Bonebolango dengan batas-batas sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah gizi dan pangan merupakan masalah yang mendasar karena secara

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan Indonesia sehat 2010 adalah menerapkan pembangunan nasional

Transkripsi:

KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI DENGAN KEJADIAN KEK (KEKURANGAN ENERGI KRONIK) PADA IBU HAMIL TRIMESTER I DI PUSKESMAS PAMOTAN KABUPATEN REMBANG TAHUN 2011 Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi persyaratan Memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan (AM.Keb) ASTRI TUNJUNG PRATIWI NIM : G0E.008.015 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Empat masalah gizi utama di Indonesia yaitu Kekurangan Energi Kronik (KEK), Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY), Kekurangan Vitamin A (KVA) dan Anemia Gizi Besi (AGB). Ibu hamil yang menderita KEK mempunyai resiko kematian ibu mendadak pada masa perinatal atau resiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah. Pada keadaan ini banyak ibu yang meninggal karena perdarahan, sehingga akan meningkatkan angka kematian ibu dan bayi (Chinue, 2009). Menurut Depkes RI tahun 2009, prevalensi ibu hamil KEK yaitu 24,6%. Sesuai Program Pembangunan Nasional tentang program perbaikan gizi masyarakat pada tahun 2010 diharapkan menurunnya KEK pada ibu hamil menjadi 8-9 %. Masalah gizi dalam kehamilan yang dihadapi masyarakat Indonesia adalah KEK pada ibu hamil, dimana hal ini disebabkan oleh pengetahuan gizi terhadap ibu hamil yang kurang, ketidakmampuan keluarga dalam menyediakan makanan bergizi dan kurangnya kesadaran pada ibu hamil untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang. Gizi ibu sebelum dan selama hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan janin yang dikandung (Waryono, 2010, p.45). 1

Ibu hamil yang menderita KEK mempunyai resiko kematian mendadak pada masa perinatal atau resiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR), kematian saat persalinan, perdarahan, pasca persalinan yang sulit karena lemah dan mudah mengalami gangguan kesehatan (Waryono, 2010, p.46). Berdasarkan penelitian Surasih (2005), faktor-faktor yang mempengaruhi KEK antara lain : jumlah asupan energi, beban kerja ibu hamil, pendapatan keluarga dan pengetahuan ibu tentang gizi. Salah satu penyebab munculnya gangguan gizi adalah kurangnya pengetahuan tentang gizi dalam kehidupan sehari-hari. Pentingnya gizi yang baik pada ibu hamil agar pertumbuhan janin tidak mengalami hambatan dan selanjutnya akan melahirkan bayi dengan berat normal. Dengan kondisi kesehatan yang baik sistem reproduksi normal tidak menderita sakit dan tidak ada gangguan gizi pada masa pra hamil, maupun saat hamil ibu akan melahirkan bayi lebih besar dan lebih sehat dari pada ibu dengan kondisi kehamilan sebaliknya (Waryono, 2010, p.40). Survei Kesehatan Provinsi Jawa Tengah untuk tahun 2009 berdasarkan laporan dari kabupaten atau kota ibu hamil yang mengalami komplikasi sebesar 63,2%, dari 35 Kabupaten terendah adalah Pati (8,9%), kedua Pemalang (10,6%) dan ketiga adalah Kabupaten Rembang (11,8%). Salah satu komplikasi adalah ibu hamil menderita KEK, karena ibu dengan KEK pada batas 23,5 cm mempunyai resiko 2,0087 kali untuk melahirkan BBLR (Kristiyanasari, 2010, p.68).

Data Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang tahun 2010 Angka Ibu Hamil yang terkena KEK 1424 dari 9701 seluruh ibu hamil di Kabupaten Rembang (14,67% per 100.000 angka kelahiran hidup). Jumlah ibu hamil yang terkena KEK tertinggi terjadi di Puskesmas Pamotan sebanyak 197 orang (13,84%), kedua di Puskesmas Kragan I sebanyak 190 orang (13,34%), kemudian ke tiga di Puskesmas Sarang 143 orang (10,04%) dari 16 Puskesmas di Kabupaten Rembang. Berdasarkan pengambilan data di Puskesmas Pamotan Kecamatan Pamotan Kabupaten Rembang yang dilakukan pada hari jumat 1 April 2011 didapatkan hasil 75 ibu hamil yang terkena KEK dari 134 ibu hamil (55,9%). Yang melakukan kunjungan pertama (KI) pada TM I yaitu 56 ibu hamil, yang terkena KEK 36 ibu hamil (64,2%). Hasil wawancara yang dilakukan peneliti di Puskesmas Pamotan Kecamatan Pamotan Kabupaten Rembang pada bulan April 2011 terhadap 10 orang ibu hamil yang KEK pada TM I, didapatkan hasil bahwa 7 responden yang berpendidikan dasar (SD-SMP), 3 responden yang berpendidikan menengah (SMA). Kemudian 8 responden berumur < 20 tahun dan 2 responden berumur > 35 tahun. Didapatkan ibu hamil yang tidak bekerja (Ibu Rumah Tangga) 6 responden, bekerja sebagai petani 2 responden dan 2 responden bekerja swasta. Tingkat pengetahuan gizi ada 8(80%) ibu tidak mengerti definisi, manfaat dan keuntungan tentang gizi pada ibu hamil TM I dan 2(20%) ibu mengetahui tentang definisi, manfaat dan keuntungan tentang gizi pada ibu hamil TM I.

Berdasarkan hal diatas perlu dilakukan penelitian tentang Hubungan antara pengetahuan gizi dengan kejadian KEK pada ibu hamil TM I di Puskesmas Pamotan Kabupaten Rembang tahun 2011. B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian dalam latar belakang yang telah dipaparkan masalah penelitian Adakah hubungan pengetahuan dengan kejadian KEK pada ibu hamil TM I di Puskesmas Pamotan Kecamatan Rembang tahun 2011. C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui hubungan pengetahuan gizi dengan kejadian KEK pada ibu hamil TM I di Puskesmas Pamotan Kecamatan Rembang tahun 2011. 2. Tujuan Khusus a. Mengidentifikasi karakteristik ibu hamil meliputi : pendidikan, pekerjaan dan umur di Puskesmas Pamotan Kecamatan Rembang tahun 2011. b. Mendiskripsikan pengetahuan tentang gizi pada ibu hamil TM I di Puskesmas Pamotan Kecamatan Rembang tahun 2011. c. Mengidentifikasi kejadian KEK di Puskesmas Pamotan Kecamatan Rembang tahun 2011.

d. Menganalisis hubungan pengetahuan tentang gizi pada ibu hamil Trimester I dengan kejadian KEK di Puskesmas Pamotan Kecamatan Rembang tahun 2011. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti Sebagai sarana untuk mengembangkan dan menerapkan ilmu yang telah diberikan dan diterima dalam rangka pengembangan kemampuan diri dan sebagai syarat dalam menyelesaikan studi di Akademi Kebidanan Universitas Muhammadiyah Semarang. 2. Bagi instansi pendidikan Dapat menambah bahan kepustakaan di Akademi Kebidanan Universitas Muhammadiyah Semarang. 3. Bagi Puskesmas Dapat memberikan kepuasan kepada pasien di dalam pelayanan antenatal care (ANC). 4. Bagi Masyarakat Memberikan wawasan kepada masyarakat umumnya dan khususnya ibu hamil yang beresiko KEK E. Keaslian Penelitian a. Penelitian sekarang Perbedaan dengan penelitian sebelumnya yaitu lokasi penelitian dan variabel penelitian, penelitian sekarang ini variabelnya yaitu

variabel independen pengetahuan gizi dan variabel dependen kejadian KEK. b. penelitian dahulu N o Judul Penelitian 1 Hubungan antara asupan protein dengan kekurangan energy kronik (kek) pada ibu hamil di kecamatan jebres Nama Penelitian Efrinita nur agustian Tahun dan Tempat Penelitian 2010 di 4 puskesmas di wilayah Kecamatan Jebres, Surakarta. Jenis Penelitian Analitik Variable Penelitian Variabel Independen : Asupan protein Variabel dependen : KEK Hasil Penelitian Ada hubungan antara asupan protein dengan KEK pada ibu hamil di Kecamatan Jebres, Surakarta. 2 Faktor dominan yang mempengaruhi Kurang Energi Kronis (KEK) Pada ibu hamil di BPS Desa Ngumpak Dalem Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro Yerika Nolisa Pramesti 2009, di BPS Desa Ngumpak dalem Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro. Analitik Variabel Ada pengaruh Independen : antara faktor Pengetahuan ibu, sosial ekonomi, social ekonomi, faktor jarak paritas, jarak kelahiran dan kelahiran faktor paritas Variabel dengan Kurang Dependen : KEK Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil di BPS Desa Ngumpak dalem Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro 3 Hubungan antara status ekonomi, pekerjaan dan pendidikan ibu hamil dengan kejadian kurang energy kronik (KEK) pada ibu hamil di wilayah kerja puskesmas kaliwungu dan cempiring kabupaten Kendal Tri Mulyani 2007, di wilayah kerja puskesmas kaliwungu dan cempiring kabupaten Kendal Analitik Variabel Independen : Status ekonomi, pendidikan, pekerjaan Variabel Dependen : KEK Ada hubungan antara status ekonomi ibu hamil dengan kejadian KEK..