RUMUSAN RAPAT REGIONAL DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG PERTANIAN TAHUN ANGGARAN 2016 Yogyakarta, Juni 2015

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG

DAK BIDANG KEDAULATAN PANGAN SUB BIDANG PERTANIAN TAHUN 2017

Tahun Anggaran 2016 TRIWULAN III 387,152, ,930, ,310, ,008, ,058,400,000.00

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 72/Permentan/OT.140/10/2011 TENTANG PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 72/Permentan/OT.140/10/2011 TANGGAL : 31 Oktober 2011

PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.31/MEN/2012 TENTANG

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 130/Permentan/SR.130/11/2014 TENTANG

RENCANA UMUM PENGADAAN. Melalui Swakelola. Sumber Dana. 12 Bulan Rp ,00 APBD ( ) awal: akhir:

Notulensi. Peserta (Daerah dan Pusat) Prov. DKI Jakarta, Aceh, Lampung dan Bengkulu. Nama. Penanggung Jawab Sekretaris Badan Ketahanan Pangan

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 130/Permentan/SR.130/11/2014 TENTANG

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb

RENCANA KERJA BADAN PPSDMP DAN EVALUASI E-PROPOSAL TAHUN 2016

-2- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Re

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.52/MEN/2011 TENTANG

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

2016, No Prasarana Pemadam Kebakaran, dan Sub-Bidang Transportasi Perdesaan yang ditetapkan dengan Peraturan Menteri; c. bahwa berdasarkan perti

PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PENILAIAN KINERJA

CUPLIKAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 66/Permentan/OT.140/12/2006 TENTANG

KEGIATAN PRIORITAS PENGEMBANGAN PERKEBUNAN TAHUN Disampaikan pada: MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN PERTANIAN NASIONAL Jakarta, 31 Mei 2016

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 041/P/2017 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 122/Permentan/SR.130/11/2013 TENTANG

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2011, No Gubernur sebagaimana dimaksud pada huruf a, ditetapkan dengan Peraturan Menteri; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA

SOSIALISASI E-PROPOSAL UNTUK PERENCANAAN TAHUN 2016

2018, No Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 73, Tambahan Lembaran

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2002 TENTANG DEWAN PENGEMBANGAN KAWASAN TIMUR INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

Jakarta, Januari 2010 Direktur Jenderal Tanaman Pangan IR. SUTARTO ALIMOESO, MM NIP

FOKUS PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2016 UNTUK PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembar

KOORDINASI TEKNIS PEMBANGUNAN

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Dana Alokasi Khusus. Energi Perdesaan. Petunjuk Teknis.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 71/Permentan/OT.140/12/2010 TENTANG

KEBIJAKAN PENGALOKASIAN DAK FISIK TAHUN ANGGARAN 2018 SOSIALISASI DAN PELATIHAN PENGGUNAAN APLIKASI E-PLANNING DAK JAKARTA, APRIL 2017

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAPPENAS. Pelimpahan Urusan Pemerintahan. Gubernur. Dekonsetrasi. Perubahan.

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18/PRT/M/2015 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN KEBIJAKAN ALOKASI DAN PENYALURAN DAK TAHUN 2016

KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG KESEHATAN TAHUN 2014

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016

2017, No telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahu

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM. Dana Alokasi Khusus. Infrastruktur. Juknis.

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 / HUK / 2012 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI,

2017, No dalam rangka Penyelenggaraan Dekonsentrasi Tahun Anggaran 2018; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

KEBIJAKAN TEKNIS PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN

Selanjutnya tugas pembantuan tersebut meliputi : 1. Dasar Hukum 2. Instansi Pemberi Tugas Pembantuan

Petunjuk Pelaksanaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pendidikan Menengah Tahun 2013

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.26/MEN/2010 TENTANG

2016, No Tahun 2009 Nomor 131, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5050); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaha

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 103 TAHUN 2014 TENTANG

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan

2015, No dan Usaha Kecil dan Menengah yang dilaksanakan dan dikelola secara efisien, efektif, berdaya guna dan berhasil guna yang dikelola Satua

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2015 Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Suprapti NIP Laporan Kinerja Tahun 2014

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 70/Permentan/OT.140/12/2010 TENTANG

DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN REALISASI KEGIATAN DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI

-1- MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 220/MENKES/SK/VI/2013 TENTANG TIM BINAAN WILAYAH BIDANG KESEHATAN

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN

BUKU SAKU: RAPAT KOORDINASI SINKRONISASI DAN HARMONISASI RENCANA KEGIATAN PER BIDANG DAK FISIK TINGKAT PROVINSI

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 03/PRT/M/2015 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Le

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

POKOK-POKOK PIKIRAN KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS 2017

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 25/Permentan/PL.130/5/2008 TENTANG PEDOMAN PENUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN USAHA PELAYANAN JASA ALAT DAN MESIN PERTANIAN

-1- GUBERNUR BALI, Jdih.baliprov.go.id

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 87 TAHUN 2016 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

2015, No Nomor 15 Tahun 2015 tentang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, maka perlu dilakukan penyempurnaan petunjuk teknis Dana Al

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 06/Permentan/SR.130/2/2011 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL,

PETUNJUK TEKNIS I. KETENTUAN UMUM

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 95/Perrrentan/ar.140/12/2011 TENTANG

KEPUTUSAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 608 TAHUN 2003 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PERTANIAN, KEHUTANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN JEMBRANA BUPATI JEMBRANA,

- 2 - MEMUTUSKAN: BAB I KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, DAN SUSUNAN ORGANISASI. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas dan Fungsi. Pasal 1

Transkripsi:

RUMUSAN RAPAT REGIONAL DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG PERTANIAN TAHUN ANGGARAN 2016 Yogyakarta, 11-13 Juni 2015 Rapat Regional Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pertanian Tahun 2015 merupakan pertemuan strategis dalam rangka meningkatkan koordinasi dan kesepahaman kegiatan penganggaran pembangunan pertanian yang dibiayai dari DAK Bidang Pertanian pada TA 2016. Kegiatan Rapat Regional DAK Bidang Pertanian Wilayah Timur ini dilaksanakan pada tanggal 11-13 Juni 2015 di LPP Convention, Yogyakarta yang dihadiri Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Lingkup Pertanian Wilayah Timur (Pulau Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Kalimantan, Maluku dan Papua). Memperhatikan arahan Bapak Sekretaris Jenderal, dan Instansi terkait : Direktur Pangan dan Pertanian, Bappenas, Direktur Dana Perimbangan, Kementerian Keuangan, Staf Khusus Wakil Presiden, Pusdatin dan Biro Perencanaan Kementerian Pertanian dan diskusi yang berkembang selama acara berlangsung, Rumusan Sementara Rapat Regional DAK Bidang Pertanian Tahun 2015 sebagai berikut: 1. Arah Kebijakan DAK Bidang Pertanian Tahun 2016 yaitu: Pada tahun 2016 terdapat perubahan kebijakan terkait nomenklatur DAK dimana DAK Bidang Pertanian dan DAK Bidang Irigasi menjadi sub bagian dari DAK Bidang Kedaulatan Pangan. Selanjutnya kegiatan sub bidang pertanian diarahkan pada pembangunan/perbaikan prasarana dan sarana fisik dasar pembangunan pertanian guna mendukung peningkatan produksi dan ekspor komoditas pertanian strategis serta pengembangan bioindustri dan bioenergi pertanian 2. Tujuan DAK Bidang Pertanian Tahun 2016: Mendukung pencapaian produksi komoditas pertanian strategis; Peningkatan kemampuan produksi bahan pangan dalam negeri untuk pengamanan kebutuhan pangan nasional; Meningkatkan kinerja pembangunan pertanian di

Daerah; Meningkatkan kuantitas dan kualitas SDM di Bidang Pertanian melalui pendidikan, pelatihan dan penyuluhan. 3. Sasaran SKPD pelaksana pemanfaatan DAK Bidang Pertanian 2016 yaitu: - SKPD Lingkup Pertanian Provinsi: Dinas Pertanian, Dinas Perkebunan, Dinas Peternakan, Badan Koordinasi Penyuluhan dan Badan Ketahanan Pangan - SKPD Lingkup Pertanian Kabupaten/Kota: Dinas Pertanian, Dinas Peternakan, Badan Pelaksana Penyuluhan dan Badan Ketahanan Pangan 4. Pagu Indikatif DAK bidang pertanian tahun 2016 adalah sebesar Rp 3.17 Triliun dimana untuk Provinsi sebesar Rp. 385 miliar dan Kabupaten/Kota sebesar 2,79 triliun. 5. Rambu-Rambu pelaksanaan Kegiatan DAK Bidang Pertanian 2016: Pembagian Pagu DAK Bidang Pertanian dikoordinasikan oleh Bappeda Provinsi dan Bappeda Kabupaten/Kota kepada SKPD Lingkup Pertanian Provinsi dan Kabupaten/Kota dengan memperhatikan prioritas pembangunan didaerah yang mendukung pencapaian prioritas nasional serta harus sesuai dengan Arah Kebijakan dan Kegiatan DAK Sub Bidang Pertanian dalam Petunjuk Teknis (Juknis) Pemanfaatan DAK Sub Bidang Pertanian tahun 2016. 6. Sesuai UU No. 33 Tahun 2004, daerah diwajibkan mengalokasikan dana pendamping minimal sebesar 10% untuk kegiatan fisik dan dana penunjang non fisik sesuai kemampuan keuangan daerah. 7. Kegiatan DAK Bidang Pertanian yang tercantum dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Provinsi dan Kabupaten/Kota Tahun 2015, masih ada yang tidak sesuai dengan Petunjuk Teknis Pemanfataan DAK Bidang Pertanian 2015, agar di lakukan revisi mengacu pada Permendagri nomor 37 Tahun 2014. 8. Eselon I Kementerian Pertanian yang memiliki kegiatan DAK Bidang Pertanian 2015 dan rencana kegiatan DAK 2016, agar proaktif dalam melakukan pembinaan, pemantauan dan evaluasi terhadap kegiatan DAK di Provinsi daerah binaanya. 9. Dalam rangka pengelolaan DAK Pertanian Tahun 2016 secara optimal, maka perlu menguatkan kembali peran Provinsi sebagai perwakilan Pemerintah Pusat dalam mengelola dan mengalokasikan DAK Lingkup Pertanian Provinsi dan Kabupaten/Kota serta mengoptimalkan pembinaan, pemantauan dan evaluasi

terhadap pelaksanaan kegiatan DAK bidang pertanian di Kab/Kota daerah binaanya. 10. Setiap Dinas/Badan Lingkup Pertanian provinsi maupun kabupaten/kota segera mengusulkan kegiatan DAK sub bidang pertanian tahun 2016 melalui aplikasi e- proposal yang sudah dibuka sejak tanggal 1-30 Juni 2015 serta melengkapi data teknis yang akurat bersumber dari lembaga yang kompeten sesuai format yang ada dalam aplikasi e-proposal. 11. SKPD Provinsi dan Kabupaten/Kota yang mendapatkan anggaran DAK wajib menyampaikan DPA Tahun 2015, laporan Triwulan dan Tahunan kegiatan DAK Tahun 2015 secara rutin ke Biro perencanaan untuk di evaluasi kesesuaian DPA dengan Juknis DAK dan pelaksanaan fisik dan serapan anggarannya. 12. Sesuai laporan evaluasi DAK Bidang Pertanian 2014 maka sejalan dengan peningkatan alokasi DAK Pertanian dari tahun 2010-2014, sisa DAK Pertanian di RKUD mengalami kenaikan. Selama lima tahun terakhir, persentase sisa DAK Pertanian di RKUD naik sekitar 125% dari sisi nominal. Adapun sisa DAK Pertanian yang besar selama dua tahun terakhir ini yaitu di kab. Bekasi, Kab. Fak Fak dan Prov. Sumatera Utara. Sedangkan untuk laporan evaluasi triwulan I DAK Bidang Pertanian Tahun 2015 yang belum menyerahkan yaitu Sumatera Utara, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat dan Maluku Utara. 13. Kegiatan Subbidang DAK Bidang Pertanian tahun 2016 di SKPD Lingkup Pertanian Provinsi adalah a) Pembangunan/Rehabilitasi/Renovasi UPTD/Balai Diklat Pertanian dan SMK Pertanian Pembangunan dan Penyediaan Sarana Pendukung; b) Pembangunan/Rehabilitasi/Renovasi UPTD/Balai Perbenihan dan Proteksi Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan dan Balai Mekanisasi Pertanian serta Penyediaan Sarana Pendukung; c) Pembangunan/Rehabilitasi/Renovasi UPTD/Balai/Instalasi Perbibitan dan Hijauan Pakan Ternak, Laboratorium Kesehatan Hewan, Laboratorium Kesehatan Masyarakat Veteriner, Laboratorium Pakan dan Penyediaan Sarana Pendukung; dan d) Pembangunan UPTD/UPTB Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah (OKKP-D) dan Penyediaan Sarana Pendukung 14. Kegiatan DAK subbidang Pertanian tahun 2016 di SKPD Lingkup Pertanian Kabupaten/Kota adalah a) Kegiatan Pembangunan Lumbung Pangan Masyarakat dan lantai jemur; b) Pengembangan Jalan Usaha Tani; c) Pembangunan/Rehabilitasi /Renovasi Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) di

Kecamatan dan Penyediaan Sarana Pendukung Penyuluhan; d) Pembangunan Prasarana dan Sarana Unit Pelayanana Jasa Alsintan (UPJA); dan e) Pembangunan/Rehabilitasi/Renovasi UPTD/Balai/Instalasi Perbibitan dan Hijauan Pakan Ternak, Pusat Kesehatan Hewan, Rumah Potong Hewan Ruminansia Reguler, Rumah Potong Hewan Unggas dan Penyediaan Sarana Pendukung. Catatan bahwa ada kemungkinan pembangunan UPJA diganti dengan pembangunan/pengadaan prasarana dan sarana penangkar benih dalam rangka mendukung desa mandiri benih. Selain itu ada tambahan kegiatan yaitu pengembangan sumber-sumber air. 15. Untuk mewujudkan perencanaan DAK Bidang Pertanian 2016 dengan baik, seluruh SKPD Lingkup Pertanian Provinsi melakukan pembinaan dan supervisi terhadap SKPD Lingkup Pertanian Kabupaten/Kota dan SKPD Lingkup Pertanian Kabupaten/Kota melakukan identifikasi kesesuaian pengembangan kawasan pertanian nasional dan menyiapkan rencana teknis pelaksanaan kegiatan tahun DAK Tahun 2016. 16. Hindari adanya Penawaran / Jasa dari oknum-oknum yang mengaku mampu mengurus ke Pusat untuk mendapatkan Pagu DAK Sub Bidang Pertanian tahun 2016 yang tidak rasional. Apabila ada oknum dimaksud, silahkan Saudara melaporkan kepada pihak yang berwajib. 17. Pada pengalokasian anggaran DAK Bidang Pertanian tidak ada hubungan khusus antara Biro Perencanaan dengan SKPD daerah. 18. Proses alokasi DAK melalui e-proposal sudah sesuai aturan dan kita sudah komit melakukan perencanaan dengan benar jangan dirusak dengan pemberian atau janji-janji. 19. Jika ada daerah yang menjanjikan atau memberikan fee untuk pejabat Biro Perencanaan, akan dilaporkan ke Gubernur dan atau Bupati/Walikota terkait. 20. Perencanaan Juknis DAK Sub Bidang Pertanian Tahun 2016 berlaku untuk 3 tahun, apabila ada penambahan atau perubahan menu kegiatan akan dilakukan revisi; 21. Pelaksanaan workshop wilayah timur: 22. Workshop DAK Bidang Pertanian dihadiri 18 Provinsi lingkup Pertanian (651 Dinas Provinsi/Kabupaten/Kota) dan rekapitulasi e proposal DAK Bidang Pertanian 2016 per tanggal 12 Juni 2015 dengan rincian sebagai berikut :

No Provinsi SKPD Provinsi Kab/Kota Total Usul Belum usul Jumlah SKPD Yang Hadir 1 2 3 4 5 6 7 8 1 Bali 3 23 26 6 20 19 2 Nusa Tenggara Barat 5 28 33 22 11 20 3 Nusa Tenggara Timur 3 54 57 29 28 37 4 Kalimantan Barat 4 27 31 18 13 23 5 Kalimantan Tengah 3 33 36 13 23 17 6 Kalimantan Selatan 5 39 44 11 33 26 7 Kalimantan Timur 4 29 33 10 23 27 8 Kalimantan Utara 1 8 9 6 3 4 9 Sulawesi Utara 4 42 46 20 26 33 10 Sulawesi Tengah 5 37 42 25 17 32 11 Sulawesi Selatan 5 63 68 35 33 50 12 Sulawesi Tenggara 5 37 42 32 10 27 13 Gorontalo 4 18 22 13 9 13 14 Sulawesi Barat 4 15 19 8 11 11 15 Maluku 3 21 24 15 9 14 16 Maluku Utara 2 17 19 12 7 12 17 Papua Barat 4 26 30 18 12 15 18 Papua 4 66 70 48 22 28 Jumlah 68 583 651 341 310 408 --o0o-- Tim Perumus