PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 56 TAHUN 2015 TENTANG FORMULASI KEWAJARAN ALOKASI ANGGARAN BELANJA DASAR SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DAN ANGGARAN/PAGU INDIKATIF MUSRENBANG KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI PANDEGLANG, Menimbang : a. bahwa guna mengoptimalkan proporsionalitas penentuan besaran anggaran untuk belanja dasar SKPD dan pagu indikatif musrenbang kecamatan berdasarkan variabel/indikator tertentu, perlu menyusun model formulasi kewajaran alokasi anggaran belanja dasar SKPD, dan anggaran/pagu indikatif musrenbang Kecamatan; Mengingat : b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, maka perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Formulasi Kewajaran Alokasi Anggaran Belanja Dasar SKPD, dan Anggaran/Pagu Indikatif Musrenbang Kecamatan; 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Propinsi Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4010); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 83, Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4738); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah ((Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2011 tentang Pedoman Penelitian dan Pengembangan di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintahan Daerah; 11. Peraturan Bersama Menteri Negara Riset dan Teknologi RI Nomor 03 Tahun 2012 dan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 36 Tahun 2012 tentang Penguatan Sistem Inovasi Daerah; 12. Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 7 Tahun 2010 tentang Sistem Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Pandeglang Tahun 2010 Nomor 7);
13. Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pandeglang Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Pandeglang Tahun 2010 Nomor 8); 14. Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 3 Tahun 2012 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Pandeglang Tahun 2012 Nomor 3); 15. Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Pandeglang (Lembaran Daerah Kabupaten Pandeglang Tahun 2014 Nomor 2); MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI PANDEGLANG TENTANG FORMULASI KEWAJARAN ALOKASI ANGGARAN BELANJA DASAR SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DAN ANGGARAN/PAGU INDIKATIF MUSRENBANG KECAMATAN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini, yang dimaksud dengan : 1. Bupati adalah Bupati Pandeglang. 2. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang untuk selanjutnya disingkat SKPD adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Pandeglang. 3. Musyawarah Perencanaan Pembangunan yang untuk selanjutnya disingkat Musrenbang adalah forum antar pelaku pembangunan dalam rangka menyusun rencana pembangunan daerah. 4. Pagu Indikatif adalah pagu total anggaran sementara untuk belanja langsung SKPD. 5. Pagu indikatif musrenbang kecamatan adalah pagu indikatif yang digunakan sebagai salah satu alokasi belanja sementara yang telah tersedia untuk mengakomodir usulan-usulan dalam musrenbang kecamatan. 6. Pagu indikatif SKPD Kecamatan dan Kelurahan adalah alokasi belanja sementara untuk belanja langsung kecamatan dan kelurahan sebagai SKPD.
BAB II FORMULASI KEWAJARAN ALOKASI ANGGARAN BELANJA DASAR SKPD Pasal 2 Formulasi yang digunakan untuk alokasi anggaran belanja dasar SKPD adalah sebagai berikut : Y = {(e -6,0477 ) x (X1 0,0233911 ) x (X2 0,00000000000733085 ) x (X3 0,0587501 ) x (X4 0,00460529 ) x (X5 0,0000000464262 ) x (X6 0,00278297 )} x A Keterangan : Y = Alokasi Anggaran Belanja Dasar SKPD (Rupiah) X1 = Jumlah Kegiatan (buah) X2 = Jumlah Pagu SKPD yang dikelola (Rupiah) X3 = Bobot Eselonering (indeks). Bobot eselonering untuk eselon IV bobot 10%, eselon III bobot 30%, dan eselon II bobot 60% X4 = Jumlah Pegawai (orang) X5 = Luas Gedung (Km2) X6= Bobot peralatan dan perlengkapan kantor (indeks). Bobot kendaraan roda dua 65%; Bobot kendaraan roda dua 20%; Bobot lemari, kursi meja 10%; serta notebook/pc, Infokus, Pesawat telepon dan fax 5%. A = Jumlah Total Alokasi Anggaran untuk Belanja Dasar SKPD (Rupiah) Pasal 3 (1) Formulasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 merupakan formulasi yang digunakan sebagai salah satu dasar untuk perhitungan alokasi anggaran belanja dasar SKPD. (2) Selain menggunakan formulasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 perhitungan alokasi anggaran belanja dasar SKPD dapat berasal dari usulan-usulan lain yang sifatnya mendesak dan/atau sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. BAB III FORMULASI KEWAJARAN ALOKASI ANGGARAN/PAGU INDIKATIF MUSRENBANG KECAMATAN Pasal 4 Formulasi yang digunakan untuk alokasi anggaran/pagu indikatif musrenbang kecamatan adalah sebagai berikut : Y = {(e -4,61197 ) x (X1 0,0000000010456 ) x (X2 0,00152337 ) x (X3 0,00000537088 ) x (X4 0,00184056 ) x (X5 0,00770412 ) x (X6 0,0619998 ) x (X7 0,0688157 )} x B Keterangan : Y = Pagu Indikatif Musrenbang Kecamatan (Rupiah) X1 = Pendapatan PBB (Rupiah)
X2 = Luas Wilayah (Km2) X3 = Jumlah Penduduk (jiwa) X4 = Jarak Ke Ibukota Kabupaten (km) X5 = Jumlah Desa (buah) X6 = Tingkat Daya Saing dan Daya Dukung Wilayah (indeks). Nilai 1 berati sangat tidak baik, nilai 2 berarti tidak baik, nilai 3 berarti cukup baik, nilai 4 berarti baik, nilai 5 berarti sangat baik. X7 = Keterkaitan Wilayah terhadap Tema dan Prioritas Pembangunan (indeks). Nilai 1 berati sangat tidak prioritas, nilai 2 berarti tidak prioritas, nilai 3 berarti cukup prioritas, nilai 4 berarti prioritas, nilai 5 berarti sangat prioritas. B = Jumlah Total Alokasi Anggaran untuk Musrenbang Kecamatan (Rupiah). Pasal 5 (1) Formulasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 merupakan formulasi yang digunakan sebagai salah satu dasar untuk perhitungan alokasi anggaran/pagu indikatif musrenbang Kecamatan. (2) Selain menggunakan formulasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 perhitungan alokasi alokasi anggaran/pagu indikatif musrenbang kecamatan dapat berasal dari usulan-usulan lain yang sifatnya mendesak dan/atau sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. BAB IV FORMULASI KEWAJARAN PAGU INDIKATIF SKPD, KECAMATAN DAN KELURAHAN Pasal 6 Formulasi yang digunakan untuk alokasi pagu indikatif SKPD Kecamatan dan Kelurahan adalah sebagai berikut : Y = {(e -5,65924 ) x (X1 0,0000000022036 ) x (X2 0,000370831 ) x (X3 0,0000157573 ) x (X4 0,00857414 ) x (X5 0,0843214 ) } x C Keterangan : Y = Pagu Indikatif SKPD Kecamatan dan Kelurahan (Rupiah) X1 = Pendapatan PBB (Rupiah) X2 = Luas Wilayah (Km2) X3 = Jumlah Penduduk (jiwa) X4 = Jarak Ke Ibukota Kabupaten (km) X5 = Jumlah Desa (buah) C = Jumlah Total Alokasi Anggaran untuk SKPD Kecamatan dan Kelurahan (Rupiah)
Pasal 7 (1) Formulasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 merupakan formulasi yang digunakan sebagai salah satu dasar untuk perhitungan alokasi pagu indikatif SKPD, Kecamatan dan Kelurahan. (2) Selain menggunakan formulasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 perhitungan alokasi alokasi pagu indikatif SKPD Kecamatan dan Kelurahan dapat berasal dari usulan-usulan lain yang sifatnya mendesak dan/atau sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. (3) Contoh variabel yang mempengaruhi untuk menentukan pagu indikatif SKPD, Kecamatan dan Kelurahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. BAB V KETENTUAN PENUTUP Pasal 8 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Pandeglang. Ditetapkan di Pandeglang pada tanggal 30 Desember 2015 BUPATI PANDEGLANG, ERWAN KURTUBI Diundangkan di Pandeglang pada tanggal 30 desember 2015 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG, AAH WAHID MAULANY BERITA DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2015 NOMOR 56
PENJELASAN ATAS RANCANGAN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 56 TAHUN 2015 TENTANG FORMULASI KEWAJARAN ALOKASI ANGGARAN BELANJA DASAR SKPD, DAN ANGGARAN/PAGU INDIKATIF MUSRENBANG KECAMATAN I. UMUM. Bahwa dalam rangka mengoptimalkan proporsionalitas penentuan besaran anggaran untuk belanja dasar SKPD dan pagu indikatif musrenbang kecamatan berdasarkan variabel/indikator tertentu serta, membuat dasar yang praktis dan mudah dan perhitungan pengalokasiannya, perlu disusun formulasi kewajaran alokasi anggaran belanja dasar SKPD, dan anggaran/pagu indikatif musrenbang kecamatan. Dalam Peraturan Bupati Pandeglang tentang Formulasi Kewajaran Alokasi Anggaran Belanja Dasar SKPD, dan Anggaran/Pagu Indikatif Musrenbang Kecamatan, juga dijelaskan mengenai penentuan/formulasi kewajaran pagu indikatif SKPD kecamatan dan kelurahan. Formulasi Kewajaran Alokasi Anggaran Belanja Dasar SKPD, dan Anggaran/Pagu Indikatif Musrenbang Kecamatan, serta formulasi kewajaran pagu indikatif SKPD kecamatan dan kelurahan sebagai salah satu dasar untuk penentuan alokasi belanja/pagu indikatif tersebut. Berdasarkan pertimbangan sebagaimana tersebut di atas, maka perlu membentuk Peraturan Bupati tentang Formulasi Kewajaran Alokasi Anggaran Belanja Dasar SKPD, dan Anggaran/Pagu Indikatif Musrenbang Kecamatan. II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Belanja dasar SKPD memuat : - Pemeliharaan/ perawatan gedung perlatan dan perlengkapan kantor, kendaaraan, halaman gedung; - Pelayanan Administrasi Perkantoran; - Pembayaran listrik, teleon, air; - Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan SKPD; - Perjalanan dinas yang sifatnya insidental/tak tentu;
- Penyusunan Dokumen Perencanaan, Pelaporan dan Evaluasi SKPD; - Serta belanja lainnya pemeliharaan dan perawatan, serta Pasal 2 Pasal 3 Pasal 4 Pasal 5 Pasal 6 Pasal 7 Pasal 8 pelayanan yang ada dalam kesekretariatan SKPD, serta yang sifatnya operasional rutin SKPD (fixed cost), pengadaan peralatan, perlengkapan dan gedung baru. dan bukan TAMBAHAN BERITA DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 56