Arah Kebijakan, Kewenangan, Tugas Pokok dan Fungsi Ditjen Pembangunan Kawasan Perdesaan

dokumen-dokumen yang mirip
... Lanjutkan & Mantapkan Pembangunan Menuju Masyarakat Kabupaten Gunung Mas Yang SEJAHTERA, MANDIRI, BERDAYA SAING dan BERMARTABAT...

disampaikan oleh : Kepala BAPPEDA Provinsi Kalimantan Tengah

Perspektif Kemendes No. 2 dan 4 Tahun 2015

Perspektif Kemendes No. 3 Tahun 2015

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN INOVASI DAN DAYA SAING DAERAH BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAH DAERAH

ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA

Oleh : BAPPEDA KABUPATEN MALANG

Disampaikan pada: SOSIALISASI PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NO.6 TAHUN 2014 TENTANG DESA dan TRANSISI PNPM MANDIRI Jakarta, 30 April 2015

BAPPEDA Planning for a better Babel

PADA MUSRENBANG RKPD KABUPATEN BANGKA

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun BAB 1 PENDAHULUAN

Direktur Perencanaan, Evaluasi Dan Informasi Pembangunan Daerah KEMENTERIAN DALAM NEGERI DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016

RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2016 TEMA : MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR UNTUK MEMPERKUAT FONDASI PEMBANGUNAN YANG BERKUALITAS

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

Pendahuluan. Latar Belakang

BAB V. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Banjarbaru Tahun Visi

MENTERI DESA, PDT DAN TRANSMIGRASI POKOK-POKOK PIKIRAN MENGENAI REVITALISASI PERAN PENDAMPING DALAM MEWUJUDKAN DESA KUAT DAN MANDIRI

GERAKAN PEMBANGUNAN DESA SEMESTA (GERAKAN DESA) BERBASIS KAWASAN UNTUK PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

Direktur Perencanaan, Evaluasi Dan Informasi Pembangunan Daerah KEMENTERIAN DALAM NEGERI DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

2017, No Negara Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan ata

POKOK-POKOK KEBIJAKAN PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA TAHUN 2016 DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

RPJMN dan RENSTRA BPOM

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2010

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BUPATI PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG

SAMBUTAN/PENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PADA MUSRENBANG RKPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2016

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA. Oleh: H. MARWAN JAFAR Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi

PADA MUSRENBANG RPJMD PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN TJAHJO KUMOLO

PENJELASAN ATAS PERATURAN MENTERI DESA, PDT DAN TRANSMIGRASI NOMOR 1,2,3,4 dan 5 TAHUN 2015 DALAM RANGKA IMPLEMENTASI UU DESA

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Disampaikan oleh: MENTERI DALAM NEGERI TJAHJO KUMOLO KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Yogyakarta, 7 Maret 2016

BUPATI BONDOWOSO PROVINSI JAWA TIMUR

PENYUSUNAN PEDOMAN NOMENKLATUR BAPPEDA BERDASARKAN PP 18/2016 TENTANG PERANGKAT DAERAH

KET. Lampiran 2 : MATRIKS ANGGARAN RPJMD KAB. KOLAKA TAHUN No AGENDA PROGRAM

BUPATI GORONTALO PROVINSI GORONTALO

BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA SAMARINDA TAHUN 2011

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BUPATI PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

KEYNOTE SPEECH Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi e-planning DAK Fisik

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2016 T E N T A N G RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN ACEH SELATAN TAHUN

VISI DAN MISI CALON BUPATI DAN CALON WAKIL BUPATI PEMALANG PERIODE

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

ARAH KEBIJAKAN RENCANA INDUK KELITBANGAN OLEH KEPALA BALITBANG PROV. SUMBAR BUKITTINGGI, TANGGAL 25 APRIL 2018

BAB I PENDAHULUAN I Latar Belakang

SINKRONISASI DAN HARMONISASI PEMBANGUNAN NASIONAL DAN DAERAH

KEBIJAKAN PEMERINTAH PENUNTASAN PERMUKIMAN KUMUH

MENTERI DALAM NEGERI. Disampaikan oleh : Surabaya, 14 April 2015

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 81 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA

POKOK-POKOK KEBIJAKAN PENETAPAN PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA TAHUN DIREKTORAT PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA DITJEN PPMD Jakarta, Oktober 2017

4.2 Strategi dan Kebijakan Pembangunan Daerah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

KOORDINASI TEKNIS PEMBANGUNAN

PADA MUSRENBANG RKPD PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN Drs. REYDONNYZAR MOENEK, M. Devt.M

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

PAPARAN FORUM PERANGKAT DAERAH DAN RAPAT KOORDINASI TEKNIS (RAKORTEK) PEMBANGUNAN TINGKAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2017

BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN. roses pembangunan pada dasarnya merupakan proses yang berkesinambungan,

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT SECARA BERKELANJUTAN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

PENGARUSUTAMAAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL

Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri

BAB I PENDAHULUAN I-1

ARAH KEBIJAKAN NASIONAL PEMBANGUNAN DESA DAN KAWASAN PERDESAAN DALAM RPJMN

MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN RPJMD PROVINSI DKI JAKARTA PERIODE TAHUN

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

KEBIJAKAN dan STRATEGI PENYEDIAAN PERUMAHAN TA

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

PAPARAN MENTERI PPN/KEPALA BAPPENAS

PERAN PEMERINTAH KOTA DALAM ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BUPATI KOTABARU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 09 TAHUN 2013 TENTANG

STRATEGI PENGEMBANGAN BADAN USAHA MILIK DESA SECARA BERKELANJUTAN

BAB III ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAPPEDA KABUPATEN LAHAT

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

SUMMARY RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA BARAT (PROVINCIAL GOVERNMENT ACTION PLAN) TAHUN 2011

Bab 5. Rencana Program dan Kegiatan Prioritas Daerah

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

BAHAN MENTERI DALAM NEGERI PADA ACARA MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) REGIONAL KALIMANTAN TAHUN 2015

KEBIJAKAN & STRATEGI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BIDANG KOMINFO TAHUN

Rencana Strategis Bidang Pemerintahan Desa

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN. rencana pembangunan jangka menengah daerah, maka strategi dan arah

DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

PAPARAN PADA ACARA MUSRENBANG RPJMD PROVINSI BANTEN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN PENDANAAN

Transkripsi:

Arah Kebijakan, Kewenangan, Tugas Pokok dan Fungsi Ditjen Pembangunan Kawasan Perdesaan Oleh : Drs. JOHOZUA M. YOLTUWU, M.Si Plt. Dirjen Pembangunan Kawasan Perdesaan Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi (Disampaikan Dalam Sosialisasi Pelaksanaan UU No.6 Tahun 2014 Tentang Desa) Jakarta, 28 April 2015 1

Latar Belakang Pembangunan Kawasan Perdesaan Angka Kemiskinan 13,8 (2014) menurun dari tahun 2005: 20% Prasarana dan sarana dasar sebahagian masih dibawah SPM ; Masih terbatasnya kapasitas kelembagaan pemerintahan di tingkat lokal dan kelembagaan sosial ekonomi; Berbagai tantangan tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar kawasan perdesaan masih merupakan kawasan yang tertinggal, stagnan atau pun survive Perlunya menyusun Arah Kebijakan dan Strategi Pembangunan Kawasan Perdesaan dengan : 1)Menjamin Keberlanjutan Pembangunan (Sustainability) 2)Menjamin memposisikan masyarakat sebagai subyek dalam pembangunan 2

ARAH KEBIJAKAN KEMENTERIAN DESA, PDT DAN TRANSMIGRASI ISU-ISU STRATEGIS Kesejahteraan Pemerataan Pertumbuhan 1. Kemiskinan, pengangguran, dan kerentanan ekonomi masyarakat desa; 2. Masih terbatasnya ketersediaan pelayanan dasar minimum terutama sarana prasarana permukiman, pendidikan, kesehatan; 3. Masih rendahnya keberdayaan masyarakat perdesaan; 4. Belum optimalnya penataan ruang kawasan perdesaan, pengelolaan SDA dan LH, serta perubahan tata guna lahan perdesaan; 5. Ketersediaan infrastruktur yang terbatas dalam membuka keterisolasian perdesaan dan mendorong keterkaitan desa-kota. 6. Rendahnya kualitas sumber daya manusia dan tingkat kesejahteraan masyarakat di daerah tertinggal; 7. Rendahnya produktivitas masyarakat di daerah tertinggal; 8. Terbatasnya ketersediaan sarana dan prasarana dasar publik di daerah tertinggal; 9. Belum optimalnya pengelolaan potensi sumber daya lokal dalam pengembangan perekonomian di daerah tertinggal; 10. Masih rendahnya aksesibilitas daerah tertinggal terhadap pusat pusat pertumbuhan wilayah; 11. Kurangnya insentif terhadap sektor swasta dan pelaku usaha untuk berinvestasi di daerah tertinggal. 12.Belum terpenuhinya SPM prasarana dan sarana kawasan transmigrasi, daerah tertinggal, dan Kawasan Perkotaan Baru (KPB); 13. Belum optimalnya pembangunan sosial ekonomi kawasan transmigrasi,daerah tertinggal, dan Kawasan Perkotaan Baru (KPB); 14. Terbatasnya ketersediaan data dan informasi potensi desa dan kawasan transmigrasi,daerah tertinggal, dan KPB. Berdaulat di Bidang Politik; TRISAKTI Berdikari di Bidang Ekonomi; VISI PRESIDEN Berkepribadian dalam Kebudayaan INDONESIA YANG DITUJU: Kedaulatan pangan, energi, pengelolaan sumber daya maritim dan kelautan; Peningkatan kesejahteraan berkelanjutan; Masyarakat yang berkepribadian dan berjiwa gotong royong, harmonis antar kelompok, sektor ekonomi, dan wilayah; Menjadi poros maritim dunia. TUJUH MISI PRESIDEN NAWACITA (Sembilan Agenda Prioritas) 3

Pengertian Kawasan Perdesaan : adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama pertanian, termasuk pengelolaan sumber daya alam dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perdesaan, pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi. Main Activity: pertanian dan pengelolaan SDA Function : Permukiman, jasa pemerintahan, pelayanan sosial dan ekonomi Kawasan perdesaan sebagai sistem wilayah. Cakupan Wilayah Kawasan perdesaan yang merupakan bagian wilayah kabupaten; atau Kawasan yang secara fungsional berciri perdesaan yang mencakup 2 (dua) atau lebih wilayah kabupaten pada satu atau lebih wilayah provinsi 4

5

Arah Pembangunan Kawasan Perdesaan Menurut UU No.6/2014 6

Arah Pembangunan Kawasan Perdesaan Menurut UU No.6/2014 7

Acuan Dasar sesuai amanat UU 6/2014 Wilayah KABUPATEN 2 Pasal 83 UU No.6 Tahun 2014 tentang Desa ayat (1), Pembangunan Kawasan Perdesaan merupakan perpaduan pembangunan antar- Desa dalam 1 (satu) Kabupaten/Kota. Pasal 85 (1) Pembangunan Kawasan Perdesaan dilakukan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota melalui satuan kerja perangkat daerah, Pemerintah Desa, dan/atau BUM Desa dengan mengikutsertakan masyarakat Desa. (2) Pembangunan Kawasan Perdesaan yang dilakukan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, dan pihak ketiga wajib mendayagunakan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia serta mengikutsertakan Pemerintah Desa dan masyarakat Desa. Kesimpulan Pembangunan Kawasan Perdesaan disesuaikan dengan kewenangan masingmasing level Pemerintah dan Pemerintah provinsi/ Kabupaten/Kota. 8

Kewenangan Pembangunan dan Cakupan Pelayanan (UU no. 6/2014) PEMBANGUNAN 9

Arah Pencapaian PKP : Transformasi aspek pembangunan dalam Tata Ruang dan wilayah TRANSFORMASI EKONOMI -Rural -Tradisional -Informal TRANSFORMASI SOSIAL TRANSFORMASI LINGKUNGAN -Urban -Modern -Formal Penyediaan Prasarana dan Sarana PEMERATAAN PERTUMBUHAN EKONOMI KELESTARIAN LH & PEMANFAATAN SDA KESEIMBANGAN PERKEMBANGAN ANTAR WILAYAH KESERASIAN PERKEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN PERKOTAAN & PERDESAAN Penataan Ruang dan Pertanahan Daya Dukung Wilayah & Kawasan Sumberdaya Manusia, Pengetahuan, Teknologi Sumberdaya Dana, Manajemen, Kelembagaan Sumberdaya Alam & Lingkungan Hidup Daya Tampung Wilayah & Kawasan Urbanization 10

KERANGKA PIKIR PRIORITAS PROGRAM UNGGULAN TRISAKTI NAWACITA 8 STRATEGI PEMBANGUNAN NASIONAL QUICK WINS PRESIDEN: NAWAKERJA MENTERI DESA, PDTT BIDANG-BIDANG: 1) Pangan dan Pertanian; 2) Maritim dan Kelautan; 3) Energi; 4) Infrastruktur; 5) Reformasi Birokrasi; 6) Perdagangan; 7) Hankam dan Luar Negeri; 8) Penanggulangan Kemiskinan; 9) Revolusi Mental; 10) Transportasi Publik; 11) Perumahan Rakyat; Nelayan dan Desa; 12) Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar; 13) Perindustrian; 14) Ekonomi Kreatif & Pariwisata; 15) Pengembangan Wilayah-Wilayah Strategis; 16) Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak; 17) Ligkungan Hidup; 18) Ketenagakerjaan; 19) Kepemudaan dan Olahraga; 20) Agraria dan Pertanahan; 21) Papua; 23) APBN. 2 Program Prioritas Quick Wins Pembangunan Desa 11 Program Membangun dari Pinggiran, Memperkuat Daerah dan Desa 25 PROGRAM UNGGULAN 5 Program Prioritas Kemandirian Ekonomi 7 Program Prioritas Kawasan 11

NAWAKERJA PRIORITAS No NAWAKERJA PRIORITAS 1 Perluncuran Gerakan Desa Mandiri di 5.000 desa pada tahun 2015 2 Pendampingan dan Penguatan kapasitas kelembagaan dan masyarakat desa dengan menyediakan tenaga pendamping sebanyak 84.000 orang; 3 Pembentukan dan pengembangan 5.000 BUMDES; 4 Revitalisasi Pasar Desa di 5.000 desa/kawasan perdesaan; 5 Pembangunan Infrastruktur jalan pendukung pengembangan produk unggulan di 5.000 Desa Mandiri; 6 Penyiapan implementasi penyaluran Dana Desa Rp. 1,4 miliar per desa secara bertahap; 7 Penyaluran Modal bagi Koperasi/UKM di 5.000 Desa; 8 Pilot project sistem pelayanan publik jaringan koneksi online di 5.000 desa; 9 Save villages di daerah perbatasan dan pulau-pulau terdepan, terluar dan terpencil. 12

Kewenangan Urusan o Pasal 83 (4), UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, menyatakan bahwa Rancangan pembangunan Kawasan Perdesaan dibahas bersama oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, dan Pemerintah Desa. Pasal di atas memberikan impilkasi terhadap adanya pembagian kewenangan urusan, yang dijelaskan sebagai berikut: o Pasal 9 UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, yang dimaksudkan sebagai Urusan Pemerintahan adalah: 1. Urusan absolut, sepenuhnya menjadi kewenangan Pemerintah Pusat. 2. Urusan pemerintahan konkuren, Urusan Pemerintahan yang dibagi antara Pemerintah Pusat dan Daerah provinsi dan Daerah kabupaten/kota. Urusan pemerintahan konkuren yang diserahkan ke Daerah menjadi dasar pelaksanaan Otonomi Daerah. 3. Urusan pemerintahan umum, menjadi kewenangan Presiden sebagai kepala pemerintahan. o Pasal 20 (3), UU No. 23 Tahun 2014 menyatakan bahwa urusan pemerintahan konkuren yang menjadi kewenangan Daerah kabupaten/kota diselenggarakan sendiri oleh Daerah kabupaten/kota atau dapat ditugaskan sebagian pelaksanaannya kepada Desa. 13

Pembagian Urusan Pemerintahan Konkuren (UU 23/2014) Urusan Pemerintah Pusat Urusan Pemerintahan yang lokasinya lintas daerah provinsi atau lintas Negara. Urusan Pemerintahan yang penggunanya lintas daerah provinsi atau lintas Negara. Urusan Pemerintahan yang manfaat atau dampak negatifnya lintas daerah provinsi atau lintas Negara. Urusan Pemerintahan yang penggunaan sumber dayanya lebih efisien apabila dilakukan oleh Pemerintah Pusat, dan/atau Urusan Pemerintahan yang peranannya strategis bagi kepentingan nasional. Urusan Pemerintah Provinsi Urusan Pemerintahan yang lokasinya lintas Daerah kabupaten/kota. Urusan Pemerintahan yang penggunanya lintas Daerah kabupaten/kota. Urusan Pemerintahan yang manfaat atau dampak negatifnya lintas Daerah kabupaten/kota, dan/atau Urusan Pemerintahan yang penggunaan sumber dayanya lebih efisien apabila dilakukan oleh Daerah Provinsi. Urusan Pemerintah Kabupaten/Kota Urusan Pemerintahan yang lokasinya dalam Daerah kabupaten/kota. Urusan Pemerintahan yang penggunanya dalam Daerah kabupaten/kota. Urusan Pemerintahan yang manfaat atau dampak negatifnya hanya dalam Daerah kabupaten/kota, dan/atau Urusan Pemerintahan yang penggunaan sumber dayanya lebih efisien apabila dilakukan oleh Daerah kabupaten/kota. 14

Skema Dukungan Pusat atas Pengusulan Pembangunan Kawasan Perdesaan Target dan Sasaran Pengembangan Sektor Pusat/Prov Earmarked Pengajuan Lokasi dan Potensi/Sektor Pemb. Kawasan Perdesaan Pembahasan Dukungan Program Pusat Arahan Kebijakan Pembangunan Kab/Prov Pemilihan dan Penetapan Lokasi dan Potensi/Sektor Pembahasan Dukungan Program Kab Kab/Kec Desa Pembahasan Usulan Kegiatan Jangka Menengah Usulan Lokasi dan Potensi/Sektor Pembangunan Kawasan Perdesaan Usulan Kegiatan: Kegiatan Desa Kegiatan Antar Desa Pembahasan Usulan Kegiatan Tahunan Daftar Usulan RKP Desa dan Kawasan Perdesaan Kegiatan RKP Desa: Kegiatan Desa Kegiatan Antar Desa Pengajuan Usulan Lokasi Pengusulan Program 15

Tugas Pokok & Fungsi Fungsi Direktorat Jenderal Pembangunan Kawasan Perdesaan : 1. Perumusan kebijakan, Pelaksanaan kebijakan, Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria, Pemberian bimbingan teknis dan supervisi, Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang perencanaan pembangunan kawasan perdesaan, pembangunan sarana/prasarana kawasan perdesaan, dan pembangunan ekonomi kawasan perdesaan; 2. Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal; 3. Pembangunan Kawasan perdesaan; dan 4. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri. Sumber : Perpres 12/2015 Tentang Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi 16

Struktur Organisasi DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL DIREKTORAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN DIREKTORAT PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA PERDESAAN DIREKTORAT PEMBANGUNAN EKONOMI KAWASAN PERDESAAN DIREKTORAT PENGEMBANGAN SUMBERDAYA ALAM KAWASAN PERDESAAN DIREKTORAT KELEMBAGAAN DAN PENGEMBANGAN KAPASITAS 17

SKEMA PENENTUAN LOKASI DAN PENGUSULAN PROG/KEG PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN Proses Finalisasi RENSTRA K/L Penyusunan Renja K/L Penetapan Program Pembangunan Kawasan Perdesaan (Bappenas) Dokumen RPJMN RTRW Provinsi Dokumen RPJMD Prov Kawasan Strategis Kawasan yang mendukung KSN/KSP Pembahasan dalam RATEK K/L Penetapan Program/Kegiatan K/L untuk Kawasan Perdesaan Pembahasan Dukungan Program Provinsi atas Kawasan Perdesaan Penetapan Program/Kegiatan Provinsi untuk Kawasan Perdesaan PUSAT/PROVINSI KABUPATEN Arahan Kebijakan Pembangunan Nasional/ Provinsi (RPJMN/RPJMD Provinsi) Visi dan Misi KDH Rincian PWT Terpilih: Program, Indikator Jangka Waktu Program Pendanaan Indikatif SKPD pelaksana Program dan Kebutuhan Pendanaan Indikatif Jangka Menengah (PWTJM) Lampiran: Program Kewilayahan (Pengembangan Kawasan,termasuk Kawasan Perdesaan) Arah Kebijakan Pembangunan Kab: RTRW Kabupaten Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Arahan Pembangunan Kawasan (Perdesaan) Proses Penyusunan RPJMD Kabupaten Masukan untuk Rancangan RENSTRA SKPD Pembahasan dalam Forum SKPD Penetapan Lokasi Kawasan Perdesaan Musrengbang RPJMD Kabupaten Penetapan RPJMD Kabupaten Rancangan Akhir RPJMD Kab Sosialisasi Arah Kebijakan Pembangunan Kabupaten di Kecamatan Data Rencana Program/Kegiatan dan arahan lokasi Kawasan Perdesaan Musyawarah antar-desa di wilayah kecamatan BERITA ACARA KESEPAKATAN: Usulan Program/Kegiatan Antar Desa Usulan Sektor Utama/Lokasi Kawasan Perdesaan KECAMATAN DESA Usulan Lokasi dan Potensi Sektor, dan Jenis Pelayanan Dasar Kawasan Perdesaan (earmarked) FORMAT USULAN: Program Antar Desa Usulan Kawasan Perdesaan Jenis kegiatan dalam skema Kerjasama Antar-Desa Visi dan Misi Kepala Desa Kebijakan Pembangunan Desa Kajian Kondisi dan Potensi Desa Pelaksanaan Pemetaan Sosial Identifikasi Usulan Lokasi Kawasan Perdesaan Identifikasi Usulan Program/Kegiatan Musyawarah Desa Rancangan RPJM Desa Rancangan Akhir RPJM Desa Musyawarah Pembangunan Desa Penyempurnaan RPJMD Desa Penetapan RPJM Desa dengan Peraturan Desa Proses Penyusunan RKP Desa RKP Desa mulai disusun oleh Pemerintah Desa pada bulan Juli tahun berjalan (pasal 118, ayat 5 PP 43/2014) Perencanaan Jangka Menengah Penetapan Lokasi Sasaran dan Sektor Utama Pembangunan Kawasan Perdesaan 18

Proses Pembangunan Kawasan Perdesaan PERUMUSAN KEBIJAKAN MONITOR- ING DAN EVALUASI Ekonomi Kawasan Perencanaan Pengendalian Sarana Prasana PENYUSU- NAN NSPK Kerjasama dan Pengembangan kapasitas PELAKSANA-AN KEBIJAKAN SDA BIMBINGAN TEKNIS DAN SUPERVISI PKP : Pembangunan Kawasan Perdesaan 19

Strategi Pelaksanaan Program (Perpres 2/2015 Tentang RPJMN 2015-2019) 20

3 Pilar Pembangunan Kawasan Perdesaan 1. Revitalisasi Desa Penataan Ruang Partisipatif Tiga Pilar Pembangunan Kawasan Perdesaan 3. Revitalisasi SDM Penguatan Kapasitas Masyarakat, Kelembagaan dan Kemitraan Melalui Pendampingan 2.Revitalisasi Bisnis Pengembangan Pusat Pertumbuhan Ekonomi Terpadu Antar Desa dan Kemitraan Usaha Keterkaitan melalui Pengembangan Produk Unggulan Desa yang Berdaya Saing 21

Strategi Pelaksanaan Program Pembangunan Kawasan Perdesaan di Lingkungan Ditjen PKP DIREKTORAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KAWASAN Partisipatif Ruang Kawasan Strategi DIREKTORAT PEMBANGUNAN EKONOMI KAWASAN PERDESAAN DIREKTORAT PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA PERDESAAN DIREKTORAT PENGEMBANGAN SUMBERDAYA ALAM KAWASAN PERDESAAN DIREKTORAT KELAMBAGAAN DAN PENGEMBANGAN KAPASITAS Pertanian Maritim Sosek Sarpras Dasan Potensi Pengembangan Pemerataan Pelesatarian Harmonisasi Kesetaraan Tujuan Pembangunan Kawasan Perdesaan (Mempercepat dan Meningkatkan Kualitas Pelayanaan, Pembangunan, dan Pemberdayaan Masyarakat desa di Kawasan Perdesaan ) 22

Sasaran Pembangunan Perdesaan RPJM 2015-2019: 1. Mengurangi jumlah desa tertinggal sampai 5000 desa dan meningkatkan jumlah desa mandiri sedikitnya 2000 desa 2. Mempercepat Pembangunan Perdesaan untuk Mengurangi Kesenjangan Pembangunan Desa-Kota Prioritas Sasaran 5000 desa sd 2019 Kawasan Tertinggal, Terluar, Terpencil. 2000 Desa Mandiri sd 2019 Kawasan Kawasan Mandiri Berkembang DESA BERKEMBANG DESA TERTINGGAL 300 desa 500 desa 600 desa 600 desa 500 desa 1000 desa 1500 desa 2000 desa DESA MANDIRI DESA BERKEMBANG 2015 2016 2017 2018 2019 Exit/Evaluasi KAWASAN PERDESAAN 300 KP 500 KP 600 KP 600 KP KAWASAN PERDESAAN MAJU TAHAPAN Inventarisasi Kawasan Revitalisasi KP yang ada Pembangunan KP baru di daerah maju Pembangunan KP baru di daerah tertinggal, terluar, dan perbatasan

Strategi Pelaksanaan Program (Perpres 2/2015 Tentang RPJMN 2015-2019) 1. Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup berkelanjutan, serta penataan ruang kawasan perdesaan : (i) Menjamin pelaksanaan distribusi lahan kepada desa-desa dan distribusi hak atas tanah bagi petani, buruh lahan, dan nelayan; (ii) Menata ruang kawasan perdesaan untuk melindungi lahan pertanian dan menekan alih fungsi lahan produktif dan lahan konservasi; (iii) Menyiapkan dan melaksanakan kebijakan untuk membebaskan desa dari kantong-kantong hutan dan perkebunan; (iv) Menyiapkan dan melaksanakan kebijakan tentang akses dan hak desa untuk mengelola sumber daya alam berskala lokal termasuk pengelolaan hutan negara oleh desa berorientasi keseimbangan lingkungan hidup dan berwawasan mitigasi bencana untuk meningkatkan produksi pangan dan mewujudkan ketahanan (v) pangan; Menyiapkan dan melaksanakan kebijakan-regulasi baru tentang shareholding antara pemerintah, investor, dan desa dalam pengelolaan sumber daya alam; (vi) Menjalankan program-program investasi pembangunan perdesaan dengan pola shareholding melibatkan desa dan warga desa sebagai pemegang saham; (vii) Merehabilitasi kawasan perdesaan yang tercemar dan terkena dampak bencana khususnya di daerah pesisir dan daerah aliran sungai. 24

Strategi Pelaksanaan Program (Perpres 2/2015 Tentang RPJMN 2015-2019) 2. Pengembangan ekonomi kawasan perdesaan untuk mendorong keterkaitan desa-kota i. Mewujudkan dan mengembangkan sentra produksi, sentra industri pengolahan hasil pertanian dan perikanan, serta destinasi pariwisata; ii. Meningkatkan akses transportasi desa dengan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi lokal/wilayah; iii. Mengembangkan kerjasama antardesa, antardaerah, dan antarpemerintahswasta termasuk kerjasama pengelolaan BUMDesa, khususnya di luar Jawa-Bali; dan iv. Membangun agribisnis kerakyatan melalui pembangunan bank khusus untuk pertanian, UMKM, dan Koperasi; v. Membangun sarana bisnis/pusat bisnis di perdesaan; vi. Mengembangkan komunitas teknologi informasi dan komunikasi bagi petani untuk berinteraksi dengan pelaku ekonomi lainnya dalam kegiatan produksi panen, penjualan, distribusi, dan lain-lain. 25

Terima Kasih 26