PENERAPAN DIGITAL SIGNATURE UNTUK VALIDASI SURAT BERHARGA DIGITAL DAN NON DIGITAL

dokumen-dokumen yang mirip
DIGITAL SIGNATURE UNTUK VALIDASI IJAZAH SECARA ONLINE

PROTOKOL DIGITAL SIGNATURE UNTUK MEKANISME PELACAKAN PEMBAJAKAN HAK CIPTA DATA DIGITAL

Penerapan digital signature pada social media twitter

Perancangan Sistem Keamanan Alternatif E-KTP Menggunakan Berbagai Algoritma Kriptografi

Peningkatan Keamanan Kunci Enkripsi Menggunakan Perubahan Kunci Berkala dan Akses Ganda

Penerapan Algoritma Knuth Morris Pratt dalam Aplikasi Penerjemah Teks

Pengembangan Fungsi Random pada Kriptografi Visual untuk Tanda Tangan Digital

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk

Tanda Tangan Digital pada E-Resep untuk Mencegah Pemalsuan Resep Dokter dan sebagai Media Anti Penyangkalan Dokter

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi yaitu pengolahan data yang bisa dilakukan secara tepat,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Modifikasi Algoritma Caesar Cipher Menjadi SPICA-XB (Spinning Caesar dengan XOR Binary)

Penerapan Digital Signature pada Dunia Internet

PENGGUNAAN DIGITAL SIGNATURE DALAM SURAT ELEKTRONIK DENGAN MENYISIPKANNYA PADA DIGITIZED SIGNATURE

Perancangan dan Pembuatan Sistem Informasi Pariwisata Kota Solo dan Sekitarnya Berbasis Web

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Implementasi ECDSA untuk Verifikasi Berkas Berukuran Besar dengan Menggunakan Merkle Tree

Tanda Tangan Digital Untuk Gambar Menggunakan Kriptografi Visual dan Steganografi

BAB I PENDAHULUAN. keamanannya. Oleh karena itu, dikembangkan metode - metode kriptografi file

Analisis Penggunaan Fungsi Hash pada Activation Key untuk Autentikasi Pendaftaran Akun

Penggunaan Sidik Jari dalam Algoritma RSA sebagai Tanda Tangan Digital

Studi Penggunaan SHA Pada Identifikasi E-KTP Indonesia

ALGORITMA ELGAMAL UNTUK KEAMANAN APLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya sistem administrasi kependudukan merupakan sub sistem dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Penyisipan Identitas Pemilik Aplikasi Ke Dalam Executable File Pada Aplikasi STEAM

Enkripsi Sederhana SMS (Short Message Service) Menggunakan Vigenere Cipher

TUGAS DIGITAL SIGNATURE

Analisis Kelemahan Fungsi Hash, Pemanfaatan, dan Penanggulangannya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PROTEKSI WEB DENGAN WATERMARK MENGGUNAKAN ALGORITMA RSA

Penggunaan Digital Signature Standard (DSS) dalam Pengamanan Informasi

I. PENDAHULUAN. Key Words Tanda Tangan Digital, , Steganografi, SHA1, RSA

Jurnal SCRIPT Vol. 1 No. 2 Januari 2014

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Penggunaan Fingerprint Sebagai Kunci Privat Pada Algoritma El Gamal

Implementasi Algoritma Kriptografi Kunci Publik Okamoto- Uchiyama

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab 4 Hasil dan Pembahasan

VISUAL KRIPTOGRAFI PADA TEKS

Kriptografi Elliptic Curve Dalam Digital Signature

Pemanfaatan Metode Pembangkitan Parameter RSA untuk Modifikasi SHA-1

Lisensi Perangkat Lunak dengan Menggunakan Tanda- Tangan Digital dengan Enkripsi

BAB I PENDAHULUAN. pengiriman data elektronik melalui dan media lainya yang sering digunakan

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

Sistem Pengamanan Keaslian Ijasah Menggunakan QR-Code dan Algoritma Base64

Teknik-teknik Kriptografi untuk Menangkal Praktek Phishing

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI AKREDITASI

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Jl. Jenderal Sudirman, Senayan JAKARTA Telepon Laman : kemdikbud.go.id

Implementasi Tandatangan Digital Kunci-Publik pada Berkas Gambar dengan Format JPEG

Aplikasi Algoritma String Matching dan Regex untuk Validasi Formulir

Pemanfaatan Algortima Boyer Moore dalam Penyaringan Teks Halaman Website Sederhana

Pada sistem terdistribusi, security berfungsi untuk: pengambilan informasi oleh penerima yang tidak berhak

Politeknik Negeri Sriwijaya

KEAMANAN LOGIN WEB MENGGUNAKAN METODE 3DES BERBASIS TEKNOLOGI QUICK RESPONSE CODE

Penerapan Matriks dalam Kriptografi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting pada sistem informasi pada saat sekarang ini. Hal ini disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan peradaban manusia dan kemajuan pesat di

Pengkajian Metode dan Implementasi AES

BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK

Penerapan algoritma RSA dan Rabin dalam Digital Signature

BAB 1 PENDAHULUAN. menghindari kesalahan-kesalahan yang disebabkan oleh user atau pegawai. Selain

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Penerapan Digital Signature Sebagai Pengamanan Pada Fitur Workflow - DMS (Document Management System)

MODEL KEAMANAN INFORMASI BERBASIS DIGITAL SIGNATURE DENGAN ALGORITMA RSA

PERANCANGAN APLIKASI KRIPTOGRAFI BERLAPIS MENGGUNAKAN ALGORITMA CAESAR, TRANSPOSISI, VIGENERE, DAN BLOK CHIPER BERBASIS MOBILE

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Penggunaan Transformasi Matriks dalam Enkripsi dan Dekripsi

Analisis Penggunaan Algoritma RSA untuk Enkripsi Gambar dalam Aplikasi Social Messaging

PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK SIMULASI PENGAMANAN TANDA TANGAN DENGAN MENGUNAKAN METODE SCHNORR AUTHENTICATION DAN DIGITAL SIGNATURE SCHEME

Penerapan Metode Digital Signature dalam Legalisasi Ijazah dan Transkrip Nilai Mahasiswa

Gambar 2 Tahapan metode penelitian. HASIL DAN PEMBAHASAN

TUGAS AKHIR PENGGUNAAN TEKNOLOGI INTERNET (E-COMMERCE) DALAM MELAKUKAN TRANSAKSI PERDAGANGAN (STUDI KASUS DI COMPUSHOP PT.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

IMPLEMENTASI ALGORITMA ADVANCED ENCRYPTION STANDARD (AES) UNTUK ENKRIPSI DAN DEKRIPSI PADA DOKUMEN TEKS ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Apa itu tanda tangan digital?

Implementasi dan Analisis Perbandingan Algoritma MAC Berbasis Fungsi Hash Satu Arah Dengan Algoritma MAC Berbasis Cipher Block

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. disesuaikan dengan desain sistem yang sudah dibuat. Rancang Bangun sistem

TRIPLE STEGANOGRAPHY

Studi dan Analisis Perbandingan Antara Algoritma El Gamal dan Cramer-Shoup Cryptosystem

Penggunaan Algoritma Boyer Moore untuk Memindai Berkas dari Virus

BAB I PENDAHULUAN. teknologi Short Message Service (SMS). SMS (Short Message Service) atau

Pengembangan Metode Pencegahan Serangan Enhanced LSB

Modifikasi Cipher Block Chaining (CBC) MAC dengan Penggunaan Vigenere Cipher, Pengubahan Mode Blok, dan Pembangkitan Kunci Berbeda untuk tiap Blok

Algoritma QR Code Digital Signature dengan Memanfaatkan Fingerprint

SISTEM KEAMANAN DATA PADA WEB SERVICE MENGGUNAKAN XML ENCRYPTION

BAB IV PERANCANGAN Perancangan Proses Kriptanalisis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Keamanan Sistem Komputer. Authentication, Hash Function, Digital Signatures, Quantum Cryptography

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. khususnya internet sangatlah cepat dan telah menjadi salah satu kebutuhan dari

Transkripsi:

PENERAPAN DIGITAL SIGNATURE UNTUK VALIDASI SURAT BERHARGA DIGITAL DAN NON DIGITAL Okharyadi Saputra (13510072) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia okharyadi@gmail.com Abstrak Surat berharga seperti akte kelahiran, ijazah, dan berbagai surat lainnya merupakan sebuah surat yang sangat penting untuk diketahui kevalidan dan akurasinya. Sebuah surat berharga seperti ijazah sering dianggap sebagai sebuah modal yang sangat penting. Sayangnya, seperti yang kita ketahui saat ini, banyak beredar surat berharga palsu, seperti ijazah palsu dan KTP palsu. Maraknya proses pemalsuan surat berharga mungkin dipicu salah satunya oleh sulitnya proses validasi kebenaran surat berharga yang harus dilakukan oleh golongan yang berkepentingan. Hingga saat ini, proses valdasi surat berharga masih dilakukan secara manual, dimana pengecekan harus dilakukan dengan membandingkan surat berharga dengan arsip yang dimiliki oleh penerbit surat tersebut secara langsung. Proses ini tentu saja membutuhkan banyak waktu dan biaya, terutama jika penerbit surat berada di tempat yang jauh. Terkadang proses validasi juga sulit dilakukan karena arsip yang dibutuhkan sering kali sudah hilang atau rusak karena termakan usia. Dengan perkembangan teknologi informasi, sebenarnya hal ini dapat diperbaiki. Dalam tulisan ini penulis mencoba untuk menerapkan konsep digital signature untuk proses validasi surat berharga. Kata Kunci Surat berharga, pemalsuan, validasi, digital signature I. PENDAHULUAN Surat berharga, seperti ijazah, akte kelahiran, akte tanah dan berbagai jenis surat lainnya merupakan sebuah surat yang sangat penting untuk diketahui akurasi dan validasi datanya. Seperti yang kita ketahui, saat ini banyak terjadi kasus yang terkait dengan pemalsuan data dalam surat berharga, seperti ijazah palsu, akte palsu ataupun KTP palsu. Untuk dapat memeriksa validasi dari suatu surat berharga, dibutuhkan pengecekan secara manual dengan membandingkan berkas asli serta arsip yang dimiliki oleh lembaga penerbit surat berharga tersebut. Sayangnya metode tersebut dinilai tidak efektif dan efisien karena dibutuhkan effort yang cukup besar untuk melakukan penyocokan data secara fisik tersebut. Selain itu, seiring dengan bertambahnya jumlah arsip yang harus disimpan, menyebabkan semakin sulit dilakukannya pengelolaan data dan semakin berdampak kepada ketidak efektif dan efisienan. Seperti yang kita ketahui sering terjadi kasus dimana arsip yang disimpan oleh lembaga penerbit surat berharga tersebut hilang ataupun rusak, sehingga ketika seseorang ingin melakukan validasi surat hal tersebut menjadi sulit untuk dilakukan, bahkan mungkin menjadi tidak dapat dilakukan. Dalam proposal ini penulis mengajukan usul untuk melakukan penerapan digital signature pada surat berharga baik dalam bentuk digital ataupun non digital. Dengan mekanisme ini, setiap surat berharga yang diterbitkan oleh setiap lembaga akan diberi digital signature. Setiap digital signature yang diterbitkan akan disimpan dalam suatu sistem terpusat. Hal ini memungkinkan dilakukannya pengecekan/validasi surat tanpa perlu dilakukannya pengecekan secara fisik. Selain itu, karena data yang perlu disimpan cukuplah digital signature-nya, maka hal tersebut akan membuat penyimpanan data menjadi jauh lebih efektif dan efisien serta tidak memakan tempat. Dengan adanya sistem terpusat, hal ini akan menyebabkan autentikasi data dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja, tanpa ada biaya tambahan untuk ongkos secara fisik. Diharapkan dengan mekanisme seperti ini, pengecekan untuk validasi suatu surat berharga dapat dilakukan dengan lebih mudah serta tidak membutuhkan media penyimpanan yang besar untuk menyimpan seluruh arsip yang ada. II. SURAT BERHARGA Surat berharga adalah surat yang memiliki nilai dan makna lebih. Surat berharga dikaitkan sebagai sebuah surat atau berkas formal yang dikeluarkan secara resmi dari suatu lembaga yang berwenang. Surat berharga yang diakui di Indonesia ada berbagai macam jenis, seperti KTP, akte kelahiran, ijazah, dan berbagai surat lainnya. Kevalidan dan akurasi dari suatu surat berharga sangatlah penting, karena sering kali sebuah surat berharga digunakan sebagai acuan formal dalam berbagai kegiatan atau tindakan yang dilakukan. Misalkan saja seperti penggunaan passport untuk proses izin masuk ke dalam suatu negara atau penggunaan ijazah untuk proses pelamaran kerja atau melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

dengan menggunakan kunci publik. Hasil dari enkripsi ini adalah digital siganture yang akan digunakan. Gambar 1 Contoh Surat Berharga Saat ini banyak terjadi kasus pemalsuan surat berharga, terutama ijazah. Hal ini dikarenakan banyak pihak yang tidak bertanggung jawab yang lebih memilih untuk menggunakan jalan pintas. Proses pembuatan ijazah palsu dapat dilakukan dengan sangat mudah, hanya bermodalkan beberapa ratus ribu rupiah saja, seseorang dapat memperoleh sebuah ijazah palsu seperti yang diinginkannya. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, saat ini satusatunya cara untuk melakukan validasi kebenaran dari suatu surat berharga hanya dapat dilakukan dengan proses validasi secara manual, dimana proses pencocokan surat berharga dilakukan dengan dibandingkan dengan arsip dari surat berharga yang ada. Sayangnya metode ini sangatlah tidak efisien serta memakan banyak biaya, termasuk biaya untuk menyimpan dan merawat arsip yang ada yang semakin hari akan semakin menumpuk. III. DIGITAL SIGNATURE Salah satu konsep yang ada di kriptografi adalah konsep digital signature. Digital signature adalah tanda tangan digital yang diberikan kepada suatu dokumen digital. Digital signature ini dibuat dengan menggunakan suatu algoritma khusus. Pembubuhan digital signature ke sebuah data digital dapat berguna untuk melakukan validasi terhadap data tersebut karena sifat dari digital signature itu sendiri. Misalkan saja jika sebuah email dibubuhi dengan digital signature, maka sebenarnya digital signature itu diperoleh berdasarkan konten atau isi dari email itu tersendiri. Jika ada perubahan dari isi email, walau hanya satu karakter, akan berakibat proses validasi digital signature menjadi tidak berhasil alias gagal. Sifat dari digital signature ini dapat dimanfaatkan untuk melakukan proses validasi surat berharga, tentunya dengan mekanisme yang disesuaikan. Dalam implementasi kali ini, penulis menggunakan algoritma yang telah penulis gunakan dalam tugas besar sebelumnya. Implementasi digital signature dilakukan dengan menggunakan algoritma El Gamal serta SHA-256. Proses pembentukan digital signature akan dilakukan dengan mengecek nilai SHA dari suatu plain teks lalu kemudia nilai tersebut dienkripsi dengan menggunakan algoritma El Gamal. Proses enkripsi tersebut dilakukan IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM Sistem yang penulis kembangkan ini dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan JAVA. Sistem ini dikembangkan dengan menggunakan webapp, sehingga dapat diakses dengan mudah dimana saja. Berikut konsep desain sistem yang penulis lakukan: 1. Prosedur Pendaftaran Lembaga Seperti yang diketahui, setiap surat berharga tentu saja diterbitkan oleh sebuah lembaga resmi yang diakui. Semakin tinggi nilai dari surat berharga tersebut, cenderung semakin tinggi juga lembaga yang menerbitkannya. Agar proses validasi terhadap suatu surat berharga dapat dilakukan, terlebih dahulu perlu dilakukan pendaftaran terhadap lembaga terkait yang akan menerbitkan surat berharga tersebut. Dengan kata lain, setiap lembaga yang ingin melibatkan diri dengan sistem ini haruslah melakukan pendaftaran melalui sistem. Dalam prosedur pendaftaran, lembaga yang terkait haruslah memasukkan berbagai data sebagai berikut: a. Nama Lembaga Merupakan data berupa nama resmi dari lembaga tersebut. Dalam satu sistem tidak dimungkinkan terdapat dua akun lembaga yang sama. b. Lokasi Lembaga Merupakan data berupa lokasi resmi lembaga tersebut. c. Contact Person Lembaga Merupakan data berupa penanggung jawab yang mewakili lembaga tersebut. d. Surat Berharga yang Diterbitkan Merupakan data berupa surat berharga apa saja yang diterbitkan oleh lembaga tersebut, seperti ijazah, akte, dan sebagainya. Segala data yang diberikan tersebut selanjutnya akan dicatat ke dalam sistem. Selain itu, setiap lembaga yang mendaftar ke dalam sistem akan mendapatkan sebuah kode khusus. Kode ini penulis sebut dengan kode lembaga. Kode lembaga ini akan dijadikan kode unik yang membedakan setiap lembaga yang ada. Misalkan sebuah lembaga A memiliki kode U- 001 dan lembaga B memperoleh kode U-002. Kedua kode ini akan digunakan untuk melakukan identifikasi setiap lembaga. Selain itu, kode lembaga ini juga akan digunakan selama proses pembentukan surat berharga, proses pembentukan digital signature serta proses validasi dari suatu surat berharga.

Kode Lembaga : U-001 Jenis Surat : Ijazah Nama Penerima : Okharyadi Saputra Gambar 2 Tampilan Proses Pendaftaran Lembaga 2. Prosedur Penerbitan Surat Berharga Setiap kali suatu lembaga yang telah mendaftarkan diri kedalam sistem ini ingin menerbitkan suatu surat berharga, terdapat sebuah prosedur yang harus dipatuhi oleh lembaga tersebut agar dapat diperoleh manfaat dari sistem ini. Ketika suatu lembaga ingin menerbitkan sebuah surat berharga, tentu saja ada beberapa data yang pasti akan dicatat. Oleh karena itu, setiap kali dilakukan penerbitan surat berharga oleh suatu lembaga, terdapat beberapa data yang harus diberikan sebagai berikut: a. Nomor Surat Merupakan nomor resmi dari surat berharga yang diterbitkan. b. Jenis Surat Merupakan jenis dari surat berharga. Berupa pilihan berdasarkan data jenis surat berharga yang diberikan pada saat registrasi lembaga. c. Nama Penerima Surat Merupakan nama lengkap dari penerima surat berharga. d. Tanggal Penerbitan Surat Merupakan tangga dari penerbitan surat berharga. e. Petugas Bertanggung Jawab Merupakan nama dari petugas yang bertanggung jawab ataupun menandatangani surat berharga tersebut. f. Scan Surat Merupakan scan digital dari surat berharga yang diterbitkan. Keseluruhan data tersebut diinputkan ke dalam sistem untuk selanjutnya dilakukan proses pembubuhan digital signature. Digital signature yang akan diberikan ke dalam surat berharga tersebut dihasilkan dengan menggunakan plain teks berupa nama penerima surat, jenis surat, tanggal penerbitan surat dan petugas yang bertanggung jawab serta kode lembaga penerbit surat tersebut. Misalkan saja dapat diamati dalam contoh seperti berikut: Nama Lembaga : Institut Teknologi Bandung Maka plain text yang akan digunakan untuk proses pembentukan digital signature adalah sebagai berikut: Institut Teknologi Bandung - U-001 - Ijazah - ARS-PF-001-2013 - Okharyadi Saputra - 14 Mei 2013 - Indra Wijoyo Proses pembentukan digital signature ini dilakukan secara otomatis dengan menggunakan kunci publik yang dimiliki oleh lembaga tersebut. Kunci publik dan kunci privat diperoleh lembaga ketika melakukan proses registrasi/pendaftaran lembaga ke dalam sistem. Kunci privat dan kunci publik dari suatu lembaga dapat dilihat oleh siapapun yang menggunakan sistem. Hal ini dimaksudkan agar setiap pihak yang berkepentingan untuk melakukan validasi terhadap suatu surat berharga dapat langsung melakukannya dengan menggunakan kunci privat dan kunci publik dari lembaga penerbit surat berharga tersebut. Gambar 3 Tampilan Proses Peneribitan Surat Berharga Proses dekripsi haruslah dilakukan untuk melakukan proses validasi surat berharga. Setiap pihak yang ingin melakukan validasi suatu surat berharga haruslah menginputkan kunci publik dan kunci privat dari lembaga tersebut yang dapat diperoleh melalui halaman profil lembaga. 3. Prosedur Validasi Surat Berharga Ketika suatu waktu terdapat pihak yang butuh untuk melakukan validasi terhadap surat berharga tertentu, proses validasi tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan sistem ini. Prosedur yang perlu dilakukan untuk dapat melakukan validasi

adalah sebagai berikut: 1. Pihak yang berkepentingan untuk melakukan proses validasi terlebih dahulu dapat memeriksa kunci privat dan kunci publik yang dimiliki oleh lembaga tersebut melalui halaman profil lembaga yang dapat diakses melalui sistem. 2. Pasca mendapatkan kunci privat dan kunci publik yang dibutuhkan, pihak yang butuh untuk melakukan validasi surat berharga dapat melakukan validasi dengan menginputkan data sebagai berikut: a. Nama Lembaga Merupakan nama lembaga yang tercantum dalam surat berharga. b. Jenis Surat Merupakan jenis surat yang akan divalidasi, apakah ijazah, KTP dan sebagainya. c. Nomor Surat Merupakan nomor surat yang tercantum dalam surat berharga tersebut. d. Nama Penerima Merupakan nama lengkap dari penerima surat berharga. e. Tanggal Penerbitan Merupakan tanggal penerbitan dari surat berharga yang akan divalidasi. f. Petugas Merupakan nama lengkap dari petugas yang menerbitkan surat. V. UJI COBA SISTEM Pasca proses implementasi yang telah dilakukan, selanjutnya penulis melakukan proses uji coba dengan melakukan prosedur lengkap mulai dari pendaftaran lembaga, penerbitan surat berharga, hingga proses validasi surat berharga. Berikut uji coba yang penulis lakukan beserta hasilnya: 1. Uji Coba Pendaftaran Lembaga Sebagai tahap awal uji coba, penulis melakukan pendaftaran terhadap sebuah lembaga baru. Lembaga yang penulis daftarkan adalah sebagai berikut: Nama Lembaga Lokasi Lembaga Contact Person Surat Berharga : Institut Teknologi Bandung : Jalan Ganesha 10 Bandung : Zaenudin : Ijazah Pasca proses registrasi yang dilakukan, penulis selaku lembaga akan mendapatkan dua buah kunci, yaitu kunci publik dan kunci privat serta kode lembaga. Berikut adalah data yang penulis peroleh: Kode Lembaga : U-001 Kunci Publik: 4270582D0000AAD320395923 Kunci Privat : 4270582D00000F34 Gambar 5 Tampilan Hasil Pendaftaran Lembaga Gambar 4 Tampilan Proses Validasi Surat Berharga 4. Prosedur Mendaftarkan Surat Berharga Lama Jika suatu lembaga ingin mendaftarkan surat berharga yang sudah lama (sudah diterbitkan dari dulu sebelum terdapat sistem), maka lembaga tersebut dapat mendaftarkan surat berharga tersebut dengan melakukan prosedur yang sama seperti dengan prosedur nomor satu. 2. Uji Coba Penerbitan Surat Berharga Tahap selanjutnya yang penulis lakukan adalah melakukan uji coba penerbitan sebuah surat berharga. Data yang penulis gunakan untuk uji coba kali ini adalah sebagai berikut: Jenis Surat : Ijazah Nama Penerima : Okharyadi Saputra Untuk scan data yang penulis masukan ke dalam sistem ini adalah file berikut:

Jenis Surat : Ijazah Nama Penerima : Okharyadi Saputra Kunci Publik: 4270582D0000AAD320395923 Kunci Privat : 4270582D00000F34 Dengan menggunakan data seperti diatas, penulis memperoleh hasil bahwa surat berharga berupa ijazah dengan data diatas merupakan sebuah surat yang valid dan benar. Gambar 6 Tampilan Surat Berharga yang Digunakan *Keterangan : Gambar yang penulis gunakan hanyalah gambar dummy sebagai bahan uji coba. Dapat dilihat pada gambar dibawah ini, surat berharga yang valid akan menampilkan hasil seperti berikut. Pada gambar dibawah dapat dilihat sistem menampilkan scan asli dari surat berharga sehingga pihak yang melakukan validasi surat tersebut dapat langsung membandingkan surat yang berada ditanggannya dengan scan resmi dari lembaga penerbit surat. Seluruh data tersebut oleh sistem akan dimasukkan ke dalam database dan dicatat sebagai sebuah identitas unik. Selain itu, dalam proses penyimpanan ini sistem secara otomatis akan membentuk digital signature untuk surat ini dengan metode yang telah penulis bahas sebelumnya. Gambar 8 Tampilan Hasil Validasi Surat Berharga Uji coba selanjutnya penulis mencoba melakukan perubahan terhadap data yang ada. Data yang penulis masukan adalah sebagai berikut: Gambar 7 Tampilan Proses Penerbitan Surat Berharga 3. Uji Coba Validasi Surat Berharga Uji coba selanjutnya yang penulis lakukan adalah melakukan validasi terhadap surat berharga yang ada. Misalkan dalam uji coba kali ini penulis mencoba melakukan uji coba dengan data sebagai berikut: Nama Lembaga : Institut Teknologi Bandung Nama Lembaga : Institut Teknologi Bandung Jenis Surat : Ijazah Nama Penerima : Ahmad Dani Kunci Publik: 4270582D0000AAD320395923 Kunci Privat : 4270582D00000F34 Data diatas telah mengalami perubahan pada bagian nama. Nomor surat dan data lain yang digunakan adalah sama dengan data yang sebenarnya. Kunci publik dan kunci privat yang

digunakanpun sama. Dengan menggunakan data tersebut, penulis memperoleh hasil bahwa surat berharga tersebut tidaklah valid dan dianggap sebagai sebuah surat berharga palsu. Ketidakvalidan surat berharga diketahui dari nilai digital signature surat tersebut yang berbeda dengan nilai digital signature dari nomor surat yang dimaksud. Ketidakvalidan juga dapat diketahui jika tidak ada satupun digital signature dalam database yang sama dengan digital signature yang dihasilkan dari inputan user dalam sistem. PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa makalah yang saya tulis ini adalah tulisan saya sendiri, bukan saduran, atau terjemahan dari makalah orang lain, dan bukan plagiasi. Bandung, 14 Mei 2013 Okharyadi Saputra 13510072 Gambar 9 Hasil Validasi Surat Berharga VI. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil implementasi dan uji coba terhadap desain sistem yang telah penulis lakukan, dapat disimpulkan bahwa sistem ini berhasil diimplementasikan dengan baik. Sistem ini terbukti mampu melakukan validasi terhadap surat berharga yang telah didaftarkan ke dalam sistem. Perubahan terhadap isi surat berharga terbukti dapat dideteksi. Dibutuhkan pengembangan lebih lanjut terhadap sistem ini, terutama untuk desain sistem yang lebih baik dan efisien untuk melakukan proses validasi. REFERENSI [1] Sadikin, Rifki. 2012. Kriptografi Untuk Keamanan Jaringan. Yogyakarta : Penerbit Andi [2] Welling, Luke. 2003. PHP and MySQL Web Development. New York : Sams Publishing