BUPATI KEPULAUAN MERANTI PROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI PADA PT. BANK RIAU KEPRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPULAUAN MERANTI, Menimbang : a. bahwa dalam rangka menggali sumber potensi dan mengoptimalkan pemberdayaan aset daerah serta peningkatan pendapatan asli daerah, Pemerintah Daerah dapat melakukan penyertaan modal kepada perusahaan; b. bahwa penyertaan modal tersebut berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Kepulauan Meranti; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Penyertaan Modal Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti pada PT. Bank Riau Kepri; Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 61 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat I Sumatera Barat, Jambi dan Riau (Lembaran Negara Repubik Indonesia Tahun 1958 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Repubik Indonesia Nomor 1646 ); 3. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 31, 3437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang- Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 182, 3790); 4. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Nomor 3611); 5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Nomor 4286);
6. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 05, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 7. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 9. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 106, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4756); 10. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2009 tentang Pembentukan Kabupaten Kepulauan Meranti di Provinsi Riau (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 13, 4968); 11. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 12. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587); 13. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 292, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5601); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 15. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI dan BUPATI KEPULAUAN MERANTI MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI PADA PT. BANK RIAU KEPRI. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kabupaten Kepulauan Meranti. 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti. 3. Bupati adalah Bupati Kepulauan Meranti. 4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintah Daerah. 5. Perseroan Terbatas adalah Badan Hukum yang didirikan berdasarkan Perjanjian antar Pemegang saham, dalam melakukan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang serta peraturan pelaksanaannya. 6. Penyertaan Modal adalah pengalihan kepemilikan barang daerah dan/atau uang yang merupakan kekayaan yang dipisahkan untuk diperhitungkan sebagai modal/saham daerah pada PT. Bank Riau Kepri. 7. Deviden adalah penerimaan daerah dari hasil pungutan modal kepada PT. BANK RIAU KEPRI. 8. Angaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disingkat APBD adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah. BAB II MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2 (1) Maksud dari Penyertaan Modal adalah untuk meningkatkan produktifitas dan pemanfaatan kekayaan milik pemerintah daerah dengan melakukan kerjasama yang saling menguntungkan. (2) Tujuan dari penyertaan modal adalah untuk memperkuat struktur permodalan PT. Bank Riau Kepri dalam rangka meningkatkan perekonomian daerah dan menambah pendapatan asli daerah. BAB III JUMLAH PENYERTAAN MODAL Pasal 3 (1) Penyertaan Modal Pemerintah Daerah pada PT. BANK RIAU KEPRI dari Tahun 2010 sampai dengan Tahun 2015 paling banyak Rp. 60.000.000.000,- (Enam Puluh Milyar Rupiah) dengan rincian sebagai berikut :
a. Pada Tahun 2010 paling banyak Rp. 5.000.000.000,- (Lima Milyar b. Pada Tahun 2011 paling banyak Rp. 10.000.000.000,- (Sepuluh Milyar c. Pada Tahun 2012 paling banyak Rp. 15.000.000.000,- (Lima Belas Milyar d. Pada Tahun 2013 paling banyak Rp. 10.000.000.000,- (Sepuluh Milyar e. Pada Tahun 2014 paling banyak Rp. 10.000.000.000,- (Sepuluh Milyar f. Pada Tahun 2015 paling banyak Rp. 10.000.000.000,- (Sepuluh Milyar Rupiah). (2) Pemerintah Daerah menambahkan Penyertaan Modal pada PT. BANK RIAU KEPRI Tahun 2016 sampai dengan Tahun 2018 paling banyak Rp. 40.000.000.000,- (Empat Puluh Milyar Rupiah) dengan rincian sebagai berikut : a. Pada Tahun 2016 paling banyak Rp. 10.000.000.000,- (Sepuluh Milyar b. Pada Tahun 2017 paling banyak Rp. 15.000.000.000,- (Lima Belas Milyar c. Pada Tahun 2018 paling banyak Rp. 15.000.000.000,- (Lima Belas Milyar Rupiah). (3) Penyertaan Modal Pemerintah Daerah Tahun 2016 sampai dengan Tahun 2018 dilakukan sesuai dengan kemampuan keuangan daerah. (4) Jumlah Penyertaan Modal yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah dari Tahun 2010 sampai dengan 2018 paling banyak berjumlah Rp. 100.000.000.000,- (Seratus Milyar Rupiah). BAB IV BENTUK PENYERTAAN MODAL, SUMBER DANA DAN PEMBAGIAN DEVIDEN Bagian Kesatu Bentuk Penyertaan Modal Pasal 4 Penyertaan Modal dan/atau Tambahan Penyertaan Modal Pemerintah Daerah pada PT. BANK RIAU KEPRI dilaksanakan dalam bentuk uang dan dituangkan dalam bentuk saham. Bagian Kedua Sumber Dana Penyertaan Modal Pasal 5 Penyertaan Modal atau Tambahan Penyertaan Modal Pemerintah Daerah kepada PT. BANK RIAU KEPRI bersumber dari APBD Pemerintah Daerah. Bagian Ketiga Pembagian Deviden Pasal 6 (1) Deviden yang diperoleh atas Penyertaan Modal Pemerintah Daerah kepada PT. BANK RIAU KEPRI merupakan pendapatan asli daerah. (2) Deviden sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disetorkan ke kas daerah dan dialokasikan dalam APBD tahun berikutnya berdasarkan prosentase sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
BAB V PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 7 (1) Bupati menunjuk pejabat yang mewakili Pemerintah Daerah untuk melakukan pengawasan atas penyertaan modal. (2) Pejabat yang ditunjuk sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memiliki pemahaman dan wawasan usaha terutama dibidang investasi dan penanaman modal secara professional dan bertanggungjawab kepada Bupati. (3) Penunjukan pejabat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Bupati. BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 8 Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti Nomor 02 Tahun 2010 tentang Penyertaan Modal Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti pada PT. Bank Riau Kepri (Lembaran Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti Tahun 2010 Nomor 02), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 9 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti. Ditetapkan di Selatpanjang pada tanggal 08 April 20150 BUPATI KEPULAUAN MERANTI, ttd Diundangkan di Selatpanjang pada tanggal 08 April 2015 I R W A N SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI, ttd IQARUDDIN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI TAHUN 2015 NOMOR 1 NOREG PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI PROVINSI RIAU: (12.12.C/2015)