KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN NOMOR : KEP-02/BAPEDAL/09/1995 TENTANG DOKUMEN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

dokumen-dokumen yang mirip
Keputusan Kepala Bapedal No. 2 Tahun 1995 Tentang : Dokumen Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun

BAB III SISTEM PENGELOLAAN LIMBAH B-3

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN NOMOR : KEP-05/BAPEDAL/09/1995 TENTANG SIMBOL DAN LABEL LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN NOMOR: KEP-05/BAPEDAL/09/1995 TENTANG SIMBOL DAN LABEL LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG SIMBOL DAN LABEL LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN NOMOR : KEP-05/BAPEDAL/09/1995 TENTANG SIMBOL DAN LABEL

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PERIZINAN PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

FORMULIR PERMOHONAN REKOMENDASI PENGANGKUTAN DARAT LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PERIZINAN PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

FORMULIR PERMOHONAN REKOMENDASI PENGANGKUTAN LAUT LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

2014, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Bahan Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya disin

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI BANTUL KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 151 TAHUN 2011 TENTANG

KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN,

PROSEDUR PENANGANAN LIMBAH

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 1995 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 19 TAHUN 1994 TENTANG

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 247 TAHUN 2016 TENTANG

KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN. Menimbang :

DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI, MEMUTUSKAN :

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 299 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 35 TAHUN 2016 TENTANG

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

FORMULIR PERMOHONAN REKOMENDASI IMPOR LIMBAH NON BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2013 TENTANG PENGAWASAN PANGAN IRADIASI

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2013 TENTANG PENGAWASAN PANGAN IRADIASI

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 27 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 673 TAHUN 2011 TENTANG

FORMULIR PERMOHONAN IZIN PENGUMPULAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 107 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA CIREBON

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 47/PMK.04/2009 TENTANG

Keputusan Menteri Perindustrian Dan Perdagangan No.137/MPP/Kep/6/1996 Tentang : Prosedur Impor Limbah

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 245 TAHUN 2016 TENTANG

FORMULIR PERMOHONAN IZIN PENGUMPULAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN A. Cara Penyampaian Dokumen Permohonan 1. Pemohon izin harus menyampaikan

BUPATI BANTUL PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 339 TAHUN 2014 TENTANG

Keputusan Kepala Bapedal No. 2 Tahun 1998 Tentang : Tata Laksana Pengawasan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun Di Daerah

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 06 TAHUN 2009 TENTANG PENGENDALIAN PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

BUPATI BANGKA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 1994 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 1999 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 300 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA KOTA YOGYAKARTA NOMOR 57 TAHUN 2010

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 05 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH DI PELABUHAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015 NOMOR 13 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 10 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 70/PMK.04/2007 TENTANG KAWASAN PABEAN DAN TEMPAT PENIMBUNAN SEMENTARA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI S A L I N A N KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG

KEBIJAKAN SEKTOR PERHUBUNGAN DALAM RANGKA PENGANGKUTAN LIMBAH B3

B P L H D P R O V I N S I J A W A B A R A T PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN DI PERKANTORAN

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM

-1- DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI,

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 40 TAHUN 2015

Drs. Eko Hariyadi Budiyanto, Ak.MM.Msc Raja Oloan Saut Gurning, ST.Msc.CMarTech.GMRINA.MIMarEST Penerbit : PT. Andhika Prasetya Ekawahana

BAB II DASAR-DASAR PENGELOLAAN LIMBAH B3

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 63 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 6 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 55 TAHUN 2010 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA R.I. NO.KEP. 187/MEN/1999 TENTANG PENGENDALIAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA DI TEMPAT KERJA MENTERI TENAGA KERJA R.I.

BERITA DAEARAH KOTA DEPOK NOMOR 123 TAHUN 2016 WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK

PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 19/13/PADG/2017 TENTANG PENUKARAN UANG RUPIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR : KEP- 35/BC/2000 TENTANG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Persyaratan Tempat Penyimpanan Sementara Limbah B3 Yulinah Trihadiningrum 11 Nopember 2009

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI SALINAN : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN BARANG DI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN NOMOR : KEP-68/BAPEDAL/05/1994 TENTANG

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG KARANTINA IKAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Pabean. Kawasan. Perdagangan. Pelabuhan. Pemberitahuan. Perubahan.

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 05 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH DI PELABUHAN

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG

PEDOMAN PENERBITAN DOKUMEN V-LEGAL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 1999 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

SURAT PERMOHONAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (MIKRO/KECIL/MENENGAH/BESAR *)

* ANY CHANGE OF SCHEDULE AND LOCATION SHOULD BE SUBMITTED THROUGH THE INDONESIAN CONSULATE GENERAL IN LOS ANGELES

KRESNA DIRECT REGISTRATION FORM

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG PENGENDALIAN PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 2 TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI ANGKUTAN BARANG ATAU ALAT BERAT YANG MELEBIHI KELAS JALAN

MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA R.I. NOMOR : KEP. 187 / MEN /1999 T E N T A N G

-1- KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR : PER-5 /BC/2011

FORMULIR PERMOHONAN REGISTRASI BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)

NERACA LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN. 1. Kegiatan Pengumpulan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun

FORMULIR PERMOHONAN PERPANJANGAN REGISTRASI BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)

KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN,

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 58 Tahun 1995 Tentang : Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Rumah Sakit

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 120/PMK.04/2017 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.13/MEN/2012 TENTANG SERTIFIKASI HASIL TANGKAPAN IKAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.28/MEN/2009 TENTANG SERTIFIKASI HASIL TANGKAPAN IKAN

Transkripsi:

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN NOMOR : TENTANG DOKUMEN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1994 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun yang telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1995 tentang perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1994 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun telah diatur ketentuan mengenai Dokumen Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun; b. bahwa sehubungan dengan hal tersebut di atas perlu ditetapkan Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan tentang Dokumen Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun; Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Tahun 1982 Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3215); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1993 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Lembaran Negara Tahun 1993 Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3538); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1994 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Lembaran Negara Tahun 1994 Nomor 26, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3551) yang telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1995 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1994 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 24, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3595); 4. Keputusan Presiden Nomor 77 Tahun 1994 tentang Badan Pengendalian Dampak Lingkungan. MEMUTUSKAN : Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN TENTANG DOKUMEN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN 1/8

Pasal 1 Dokumen limbah B3 adalah surat yang diberikan pada waktu penyerahan limbah B3 untuk diangkut dari lokasi kegiatan penghasil ke tempat penyimpanan di luar lokasi kegiatan, dan atau pengumpulan dan atau pengangkutan dan atau pengolahan limbah B3 dan atau pemanfaatan limbah B3 serta penimbunan hasil pengolahan; Pasal 2 Dokumen limbah B3 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, terdiri dari: a. Bagian I : yang harus diisi oleh Penghasil/pengumpul; b. Bagian II : yang harus diisi oleh pengangkut; c. Bagian III : yang harus diisi oleh pengumpul/pemanfaat/pengolah. Pasal 3 Setiap badan usaha yang melakukan pengolahan limbah B3 wajib mengajukan permohonan kepada Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan untuk mendapatkan nomor registrasi terlebih dahulu sebelum dokumen limbah B3 dipergunakan, dengan melampirkan izin pengelolaan Pasal 4 Dokumen limbah B3 adalah sebagaimana dimaksud dalam Lampiran Keputusan ini. Pasal 5 Apabila pengangkutan dilakukan antar moda, maka dokumen tersebut harus diserahkan kepada pengangkut berikutnya. Pasal 6 Dokumen limbah B3 untuk ekspor akan ditetapkan kemudian. Pasal 7 Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan : di Jakarta Pada tanggal : 5 September 1995 Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Sarwono Kusumaatmadja 2/8

LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN NOMOR : DOKUMEN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN 1. PENDAHULUAN Setiap pengangkutan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), harus dilengkapi dengan dokumen resmi. Karena sifat dari limbah B3, maka perpindahan limbah B3 harus dilengkapi dengan dokumen Dokumen limbah B3 tersebut merupakan legalitas dari kegiatan pengelolaan Dengan demikian dokumen resmi ini merupakan sarana/alat pengawasan yang ditetapkan pemerintah untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dan juga untuk mengetahui mata rantai perpindahan dan penyebaran 2. DOKUMEN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN- (B 3 ) Dokumen limbah B3 merupakan dokumen yang senantiasa dibawa dari tempat asal pengangkutan limbah B3 ke tempat tujuan. Dokumen diberikan pada waktu penyerahan Dokumen limbah B3 tersebut meliputi juga dokumen muatan. Dokumen limbah B3 terdiri dari 7 (tujuh) rangkap apabila pengangkutan hanya satu kali dan apabila pengangkutan lebih dari satu kali (antar muda), maka dokumen terdiri dari 11 (sebelas) rangkap dengan perincian sebagai berikut : a. lembar asli (pertama) disimpan oleh pengangkut limbah B3 setelah ditandatangani oleh penghasil, pengumpul, dan pengolah limbah B3 (warna putih); b. lembar kedua yang sudah ditandatangani pengangkut limbah B3, oleh penghasil limbah B3 atau pengumpul dikirim kepada Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (warna kuning); c. lembar ketiga yang sudah ditandatangani oleh pengangkut limbah B3 disimpan oleh penghasil atau pengumpul limbah B3 yang menyerahkan limbah B3 untuk diangkut oleh pengangkut limbah B3 (warna hijau); d. lembar keempat setelah ditandatangani oleh pengumpul atau pengolah limbah B3 oleh pengangkut diserahkan kepada pengumpul limbah B3 atau pengolah limbah B3 yang menerima limbah B3 dari pengangkut limbah B3 (warna merah muda); 3/8

e. lembar kelima dikirim kepada Badan Penngendalian Dampak Lingkungan setelah ditandatangani oleh pengumpul limbah B3 atau pengolah limbah B3 (warna biru); f. lembar keenam dikirim oleh pengangkut kepada Gubernur Kepala Daerah Tingkat I yang bersangkutan, setelah ditandatangani oleh pengumpul limbah B3 atau pengolah limbah B3 (warna krem); g. lembar ketujuh dikirim oleh pengangkut kepada penghasil limbah B3 oleh pengumpul limbah B3 atau pengolah limbah B3, setelah ditandatangani oleh pengumpul limbah B3 atau pengolah limbah B3 (warna ungu); h. lembar kedelapan s/d lembar kesebelas dikirim oleh pengangkut kepada penghasil atau pengumpul setelah ditandatangani oleh pengangkut terdahulu dan diserahkan kepada pengangkut berikutnya (antar muda). 3. CARA PENGISIAN DOKUMEN LIMBAH B3 a. limbah Dokumen limbah B3 harus diisi dengan huruf cetak dan jelas. b. Nomor 1 sampai dengan nomor 12 diisi oleh penghasil atau pengumpul limbah B3 yang mengirimkan limbah B3 ke tujuan yaitu dari penghasil ke pengumpul atau ke pemanfaat atau pengolah, dan/atau dari pengumpul ke pemanfaat dan/atau ke pengolah (disesuaikan dengan kepentingannya). 1. Nama dan alamat perusahaan penghasil/pengumpul limbah B3 2. Lokasi pemuatan bila berbeda dengan alamat perusahaan : Nama dan alamat jelas perusahaan penghasil atau pengumpul yang mengirim : Alamat jelas lokasi pemuatan 3. Nomor penghasil : Nomor yang diberikan Bapedal kepada penghasil/pengumpul ketika melakukan pelaporan. 4A. Jenis limbah B3 : Keterangan jenis limbah B3 seperti bentuk padat/cair/gas. 4B. Nama teknik bila ada : Sebutkan bila terdapat nama teknik limbah yang diangkut. 4C. Karakteristik limbah : Karakteristik/sifat limbah seperti: mudah meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif, beracun, menyebabkan infeksi, bersifat korosif, dan limbah lain. 4D. Kode limbah B3 : Kode limbah B3 pada daftar limbah B3 yang terdapat dalam lampiran 1, 2, 3 PP 19 Tahun 1994. 4/8

4E. Kode UN/NA : Nomor kode limbah yang dikeluarkan oleh PBB 4F. Kelompok kemasan : Kemasan yang digunakan misalnya drum atau kontainer. 4G. Satuan ukuran : Jumlah dan satuan ukuran per kemasan. 4H. Jumlah total kemasan : Jumlah total kemasan dalam satu dokumen limbah. 4I. Peti kemas : Nomor serta jenis kontainer yang digunakan. 5. Keterangan lain untuk limbah B3 6. Instruksi penanganan khusus dan keterangan tambahan 7. Nomor telepon yang dapat dihubungi dalam keadaan darurat : - Keterangan tambahan bila limbah yang diangkut tersebut terdapat dalam kode limbah misalnya D 221 katalis, D 222 sludge,..., dll. - Tidak tercantum dalam kode limbah. - Mengangkut lebih dari satu kode limbah. : Instruksi penanganan khusus bila terjadi keadaan darurat yang sesuai dengan nomor pedoman penanganan kecelakaan. : Nomor telepon yang harus dihubungi bila terjadi keadaan darurat. 8. Tujuan pengangkutan : Tujuan pengangkutan ke pengumpul atau ke pemanfaat atau ke pengolah, coret yang tidak perlu. 9. Nama : Nama penandatangan dokumen limbah B3 adalah petugas yang ditunjuk oleh penghasil atau pengumpul yang mengirim 10. Tandatangan : Tandatangan dari petugas yang ditunjuk oleh penghasil atau pengumpul yang mengirim 11. Jabatan : Jabatan penandatangan di perusahaan penghasil atau pengumpul yang mengirim 12. Tanggal : Tanggal pengiriman limbah c. Nomor 13 sampai dengan 22 terdiri dari 3 (tiga) bagian yang sama (A, B, dan C) untuk diisi oleh pengangkut jika pengangkutan limbah B3 berpindah perusahaan pengangkut. Dengan ketentuan sebagai berikut: Huruf A diisi oleh pengangkut pertama (I); Huruf B diisi oleh pengangkut kedua (II); Huruf C diisi oleh pengangnkut ketiga (III); 5/8

13. Nama dan alamat perusahaanperusahaan pengangkut limbah B3 : Nama dan alamat lengkap perusahaan pengangkut 14. Nomor telepon : Nomor telepon beserta kode area perusahaan pengangkut 15. Nomor fax : Nomor facsimile beserta kode area perusahaan pengangkut 16. Nomor pendaftaran Bapedal : Nomor yang diberikan Bapedal saat perusahaan pengangkut meminta rekomendasi. 17. Identitas kendaraan : Nomor polisi kendaraan atau nama kapal atau nomor kereta atau nomor pesawat yang mangangkut 18. Nama : Nama jelas penanggungjawab dari perusahaan pengangkut yang menandatangani dokumen 19. Tandatangan : Tandatangan penanggungjawab dari perusahaan pengangkut 20. Jabatan : Jabatan di perusahaan pengangkut dari penanggung jawab yang menandatangani dokumen 21. Tanggal pengangkutan : Tanggal saat diangkutnya 22. Tanggal tandatangan : Tanggal saat dokumen limbah B3 ditandatangani. d. Nomor 23 sampai dengan nomor 36 diisi oleh pengumpul atau pengangkut atau pemanfaat yang menerima 23. Nama dan alamat perusahaan pengolah/pengumpul limbah B3 : Nama dan alamat lengkap perusahaan pengumpul atau pengolah yang akan menerima 24. Nomor telepon : Nomor telepon beserta kode area perusahaan pengumpul atau pemanfaat atau pengolah yang menerima 25. Nomor fax : Nomor facsimile beserta kode area perusahaan pengumpul atau pengolah yang menerima 26. Nomor : Nomor pendaftaran yang diberikan Bapedal saat perusahaan pengumpul atau pemanfaat atau penghasil atau pengolah limbah B3 mendaftar. 6/8

e. Nomor 31 sampai dengan nomor 36 diisi setelah limbah dianalis oleh pengumpul/pengolah/pemanfaat, bila limbah B3 yang disebutkan tidak sesuai atau tidak memenuhi syarat selanjutnya akan dikembalikan kepada perusahaan penghasil 31. Jenis limbah B3 : Keterangan jenis limbah B3 seperti padat/cair/gas, organik/anorganik, dll. 32. Jumlah : Jumlah total kemasan dalam satu dokumen limbah B3 yang ditolak. 33. Nomor pendaftaran Bapedal : Nomor yang diberikan Bapedal kepada penghasil ketika melakukan pelaporan (lihat nomor 3) 34. Alasan penolakan : Alasan penolakan misalnya komposisi limbah B3 atau karakteristik yang tidak sesuai contoh. 35. Tandatangan : Tandatangan penanggungjawab di perusahaan pengolah atau pengumpul atau pemanfaat 4. WAKTU PENERIMAAN KEMBALI DOKUMEN LIMBAH B3 Penghasil limbah B3 akan menerima kembali dokumen limbah B3 dari pengumpul atau pengolah selambat-lambatnya 120 hari sejak limbah B3 diangkut untuk dibawa ke pengumpul atau ke pemanfaat atau pengolah 7/8

5. CONTOH DOKUMEN LIMBAH B3 NOMOR Lampiran : Nomor : Tanggal : Surat Keputusan Kapala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Kep-02/Bapedal/1995 5 September 1995 Diisi dengan huruf cetak dan jelas DOKUMEN LIMBAH B3 (HAZARDOUS WASTE MANIFEST) BAGIAN YANG HARUS DILENGKAPI OLEH PENGHASIL/PENGUMPUL LIMBAH B3 (THIS SECTION MUST BE COMPLETE BY THE GENERATOR/COLLECTOR) 1. Nama dan alamat perusahaan penghasil/pengumpul* Limbah B3 (Generator/collector* name and mailing address) 2. Lokasi pemuatan bila berbeda dari alamat perusahaan (Shipment location different from mailing address) : Telp. : Fax. : Telp. : Fax. : 3. Nomor penghasil (Generator registration no.) : 4. Data pengiriman limbah B3 (Shipping Description) : A. Jenis limbah B3 B. Nama tehnik, bila ada C. Karakteristik limbah D. Kode limbah B3 E. Kode UN/NA (Physical State) : (Technical name if applicable) : (Hazard class) : (Hazardous waste code) : (UN/NA code) : F. Kelompok kemasan (Packing group) : G. Satuan ukuran (Unit of): Berat (weigh) : Ton Isi (Volume) : M 3 5. Keterangan tambahan untuk limbah B3 yang tersebut di atas (Additional description for material listed above) : 6. Instruksi penanganan khusus dan keterangan tambahan (Special handling instruction and additional information) : 7. Nomor telepon yang dapat dihubungi dalam keadaan darurat (Emergency respone contact phone No.) : H. Jumlah total kemasan (Quantity of packages): 8. Tujuan pengangkutan (Shipping purpose) : ke pengumpul (To collector)/ ke pengolah (to processor)/ ke luar negeri (exsport)* Catatan (note): I. Pos Kemas (Container) Nomor (No) :.. Jenis (Type) :... Jika pengisi formulir ini adalah pengumpul limbah B3 maka sebutkan nama penghasil limbah yang limbahnya akan diangkut disertai lampiran salinan dokumen limbah yang dikirim penghasil ke pengumpul (if the party filling this form is the collector, list the name of the generator whose waste will be transported, furnished with the appendix to copy of the document send by the generator to the collector): Pernyataan perusahaan penghasil/pengumpul limbah B3: Dengan ini saya menyatakan bahwa limbah B3 yang dikirimkan sesuai dengan perincian pada daftar isian baku yang tersebut diatas, serta dikemas dan diberi label dan dalam keadaan laik untuk diangkut di jalan raya, sesuai dengan peraturan pemerintah RI atau peraturan internasional. (Producer/collector certification : I hereby declare that contents of this consignment are accurate described above by the proper shipping description and have been packed and labeled and are in proper condition for transport by highway according to GOI or international regulation): 9. Nama (Name): 10. Tanda tangan (Signature): 11. Jabatan (Title): 12. Tanggaal (Date): BAGIAN YANG HARUS DILENGKAPI OLEH PERUSAHAAN PENGANGKUT LIMBAH B3 (THIS SECSION MUST BE COMPLETED BY THE TRANSPORTER) 13. Nama dan alamat perusahaan pengangkut limbah B3 A. (Transporter name and address): 14. Nomor telepon (Phone No.): 15. Nomor fax (Fax No.): 16. Nomor pendaftaran Bapedal (Bapedal registration No.): 17. Identitas kendaraan (Vehicle identity): Nomor truk (Truck No.): Nama kapal (Ship name): Izin pengangkutan (Shipping Permit): 18. Nama (Name): 19. Tanda tangan (Signature): 20. Jabatan (Title): 21. Tanggal pengangkutan (Shipping date): 22. Tanggal tandatangan (Sign date): BAGIAN YANG HARUS DILENGKAPI OLEH: PERUSAHAAN PENGOLAH/PENGUMPUL LIMBAH B3 (THIS SECTION MUST BE COMPLETED BY THE PROCESSOR/COLLECTOR) 23. Nama dan alamat perusahaan pengolah/pengumpul* limbah B3 (Processor/collector* name and addres): 24. Nomor telepon (Phone No.): 25. Nomor fax (Fax No.): 26. Nomor pendaftaran Bapedal (Bapedal regrestation No.): Pernyataan perusahaan pengumpul/pengolah limbah B3: Dengan ini saya menyatakan bahwa saya telah menerima kiriman limbah B3 dengan jenis dan jumlah seperti tersebut di atas dan bahwa limbah tersebut akan diproses sesuai dengan peraturan Pemerintah RI atau peraturan internasional (Processor/collector certification: I hereby declare that I have received the type and quantity of waste as described above by the generator/collector and that it will be processed according to GOI or international regulation): 27. Nama (Name): 28. Tanda tangan (Signature): 29. Jabatan (Title): 30. Tanggaal (Date): Pernyataan ketidaksesuaian limbah: setelah dianalisa, limbah yang disebutkan tidak memenuhi syarat sehingga selanjutnya akan dikembalikan kepada perusahaan penghasil limbah. (Discrapency notification: the following waste is not being accepted and will be returned to the generator). 31. Jenis limbah (type of waste): 32. Jumlah (Quantity) : 33. Nomor pendaftaran Bapedal (Bapedal Reg. No.):.. 34. Alasan penolakan (Reason for rejection):. 35. Tanggal pengembalian (Date returned):. 36. Tanda tangan (Processor/collector signature): * Coret yang tidak perlu Salinan X:.. mengirim ke: (Copy X: Mall to :.. 8/8