BAB I LATAR BELAKANG, MASALAH, TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN. Drama Bali modern merupakan salah satu genre Kesusastraan Bali Anyar.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. Selain berfungsi untuk menyusun landasan atau kerangka teori, kajian pustaka

BAB I PENDAHULUAN. cipta yang menggambarkan kejadian-kejadian yang berkembang di masyarakat.

ANALISIS STRUKTUR DAN SOSIOLOGIS DRAMA MULIH KARYA I NYOMAN MANDA

BAB I PENDAHULUAN. kesusastraan Bali adalah salah satu bagian dari karya sastra yang terdapat di

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan akar dari kebudayaan nasional. Keberadaan karya sastra dapat

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai ungkapan pribadi manusia berupa pengalaman,

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum sastra Bali dibedakan atas dua kelompok, yaitu Sastra Bali

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan kehadiran orang lain. Tanpa kehadiran orang lain ia merasa kurang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Drama merupakan tiruan kehidupan manusia yang dipentaskan dihadapan

INTISARI BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. sistem konvensi sastra tertentu yang cukup ketat. Geguritan dibentuk oleh pupuh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil ciptaan manusia

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, terutama media televisi yang selalu menayangkan berbagai acara seperti,

BAB I PENDAHULUAN. Ketika Komodor Matthew Perry berhasil memaksa Jepang keluar dari masa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat terlepas dari kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. dalamnya. Karya sastra diciptakan untuk dinikmati, dipahami dan dimanfaatkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Geguritan merupakan salah satu karya sastra Bali tradisional yang masih

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kehidupan manusia sehari-hari tidak pernah terlepas dari proses interaksi

BAB I PENDAHULAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran bahasa Indonesia memiliki empat aspek keterampilan utama

BAB I PENDAHULUAN. Kemunculan roman pendek Nemoe Karma karya I Wayan Gobiah yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keberadaan karya sastra digunakan sebagai alat perekam. Hal yang direkam berupa

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Komunikasi digunakan manusia untuk mengetahui

BAB 1 PENDAHULUAN. verbal dan non verbal tetapi banyak melakukan komunikasi melalui media, baik

BAB I PENDAHULUAN. puisi. Latar belakang kehidupan yang dialami pengarang, sangat berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. [Type text]

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan hasil ciptaan dan kreativitas pengarang yang menggambarkan

BAB I PENDAHULUAN. pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang. pribadi, komunikasi kelompok, komunikasi organisasi, komunikasi massa,

BAB I PENDAHULUAN. berkembang mengiringi kebudayaan dari zaman ke zaman.akibat perkembangan itu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Puisi merupakan salah satu bentuk sastra yang lahir dari perasaan serta

BAB I PENDAHULUAN. imaginasi, pengamatan, dan perenungannya dalam bentuk karya sastra. Karya-karya

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang

PENDAHULUAN. sosialnya. Imajinasi pengarang dituangkan dalam bentuk bahasa yang kemudian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra bersumber dari kenyataan yang berupa fakta sosial bagi masyarakat sekaligus sebagai pembaca dapat

BAB I PENDAHULUAN. Ridha Wulan Kartika, 2014

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis yakni prosa (fiksi), puisi, dan

BAB I PENDAHULUAN. Selain itu, karya sastra memberikan manfaat kepada pengarang dan pembaca

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sastra merupakan salah satu cabang kesenian yang selalu berada dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang dialaminya. Hal ini sesuai dengan pendapat E. Kosasih ( 2012: 2)

BAB 1 PENDAHULUAN. mengkaji karya sastra dengan cara menghubungkannya dengan aspek-aspek sosial

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Keanekaragaman itu terlihat pada karya sastra yang berbentuk puisi, prosa, dan

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

BAB I PENDAHULUAN. Sastra sebagai cabang dari seni, yang keduanya unsur integral dari

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari, seperti halnya puisi karya Nita Widiati Efsa yang berisi tentang

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra yang bersifat imajinasi (fiksi) dan karya sastra yang bersifat non

BAB I PENDAHULUAN. RCTI mulai mengudara pada tahun 1992 dengan bantuan decoder. Berdirinya

BAB I PENDAHULUAN. secara sadar dengan tujuan untuk menyampaikan ide, pesan, maksud,

BAB I PENDAHULUAN. kearifan. Tradisi Mesatua di Bali lambat laun semakin tergerus dengan roda

BAB 1 PENDAHULUAN. karya sastra. Di zaman modern seperti sekarang ini, karya sastra sudah berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan sebuah ungkapan atau pikiran seseorang yang dituangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Suatu gejala positif yang seharusnya dilakukan oleh para sastrawan,

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra tersebut, selain untuk menghibur, juga untuk menyampaikan pesan

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra tidak dapat dipahami secara lengkap apabila dipisahkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran dapat diartikan sebagai proses kerja sama antara guru dan

BAB I PENDAHULUAN. Efektivitas Penggunaan Teknik Clustering Terhadap Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Bahasa Jerman

MENULIS FIKSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN EFEKTIF UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR KELAS TINGGI. Nurmina 1*) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah bangsa yang sejarahnya dipenuhi oleh cerita-cerita mistik.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sastra adalah karya fiksi yang merupakan hasil kreasi berdasarkan luapan

BAB I PENDAHULUAN. nenek moyang yang memiliki nilai-nilai luhur budaya. Bali bukan hanya sebagai

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Sastra adalah pencerminan kehidupan masyarakat. Melalui karya sastra, seorang

BAB I PENDAHULUAN. pada zaman Heian sangatlah sensitif terhadap perasaan pribadi terutama dalam hal

BAB I PENDAHULUAN. tulisan atau bisa disebut dengan bahasa tulis.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. khusus, karena terjadinya hubungan erat di antara keduanya.

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan bahasa sebagai sarana untuk berkomunikasi atau berinteraksi.

BAB I PENDAHULUAN. ialah novel kelimakarya Embart Nugroho yaitu novel Cinta Masih Ada.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Jepang merupakan salah satu negara yang terkenal akan ragam

BAB I PENDAHULUAN. menyuguhkan nilai-nilai dan penelitian normativ yang dibaurkan dengan berita dan

BAB I PENDAHULUAN. bahasa. Seni bahasa tersebut berupa kata-kata yang indah yang terwujud dari

BAB I PENDAHULUAN. persoalan yang melingkupinya. Persoalan-persoalan ini bila disatukan tidak hanya

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan sebuah ciptaan, sebuah kreasi, bukan semata-mata sebuah

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. penelitian, maka pada subbab ini akan dijelaskan rancangan-rancangan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang

BAB I PENDAHULUAN. persoalan yang melingkupinya. Persoalan-persoalan ini bila disatukan tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI. Dalam melakukan sebuah penelitian memerlukan adanya kajian pustaka.

PENERIMAAN BUKU NASKAH DRAMA KACA (SEHIMPUN NASKAH LAKON)

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. pikiran, pendapat, imajinasi, dan berhubungan dengan manusia lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pradopo (1988:45-58) memberi batasan, bahwa karya sastra yang bermutu

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini, peneliti akan menyajikan latar belakang masalah, rumusan masalah,

BAB I PENDAHULUAN kali peperangan di seluruh dunia. Kemudian sejak abad 19, manusia mulai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

menyampaikan pesan cerita kepada pembaca.

BAB 1 PENDAHULUAN. bentuk karya yang bereaksi langsung secara kongkret (Hasanuddin, 2009:1).

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain

89. Mata Pelajaran Sastra Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa

Transkripsi:

BAB I LATAR BELAKANG, MASALAH, TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN 1.1 Latar Belakang Drama Bali modern merupakan salah satu genre Kesusastraan Bali Anyar. Drama mempunyai keunikan di antara genre sastra yang lain. Perbedaan drama dengan jenis karya sastra lainnya terletak pada hakikat drama, yaitu dialognya mempunyai kedudukan amat penting di samping anatomi drama atas babak-babak dan adegan-adegan (Sumardjo, 1998: 136). Perkembangan sastra drama di Bali tidak lepas dari pengarang drama itu sendiri. Karya sastra tidak akan pernah ada jika tidak ada seseorang yang mau berkarya untuk menghasilkan karya sastra. Ada sejumlah pengarang drama Bali modern seperti Ketut Aryana, Gede Dharna, Putu Arya Semadi dan juga Nyoman Manda yang berhasil menorehkan tulisannya dalam bentuk naskah drama Bali modern. Judul drama karya Ketut Aryana misalnya mengarang drama Nang Képod. Gede Dharna mengarang drama Kobaran Apiné. Pala Karma karya Putu Arya Semadi dan karya I Nyoman Manda yang terbit tahun 2013 berjudul Mulih. Pengarang sastra Bali modern yang sering menerbitkan karya sastra berbentuk drama setiap tahunnya adalah Nyoman Manda. Nyoman Manda telah banyak menulis drama Bali modern dan banyak memperoleh penghargaan. Drama Bali modern yang dikarang oleh beliau di antaranya: Drama Brantakan pemenang 1

harapan BKKBN tahun 1978, Drama Masan Cengkehe Nedeng Mabunga, Drama Kuuk pemenang pertama drama berbahasa Bali yang diadakan oleh Listibya Bali. Lelakut kumpulan drama anak-anak bahasa Bali tahun 1999. Drama Anak-Anak Galang Bulan. Drama Dukana Pujangga, bahasa Indonesia tahun 2002. Drama Saat Terakhir (drama berbahasa Indonesia) tahun 2002. Demo kumpulan drama cutet dwi bahasa, Mei 2003. Drama tiga babak Sepasrah Kisah Di Goa Gajah, Agustus 2004. Drama Anak-Anak Kirana tahun 2005. Drama Dewi Sakuntala. Drama Mulih tahun 2013, dan lain sebagainya. Seiring perkembangan zaman dan proses produksi karya sastra drama Bali modern, masyarakat belum begitu tertarik membaca karya sastra drama. Kurangnya ketertarikan membaca drama mungkin disebabkan karena tidak mengerti bahasa Bali, kurangnya waktu untuk membaca, dan lebih memilih untuk bermain gadget dan membaca komik. Kurangnya minat untuk membaca naskah drama Bali modern, menggugah rasa ingin tahu bagaimana karya itu dihasilkan dan bagaimana masalah-masalah sosial di dalam karya sastra bisa dihubungkan dengan kehidupan masyarakat Bali sekarang ini. Ketertarikan untuk meneliti naskah drama Bali modern, dengan maksud untuk menguak unsur-unsur dan masalah-masalah sosial (kemiskinan, alkoholisme, dan pembunuhan) di dalamnya. Masalah-masalah sosial yang ada di dalam karya sastra lalu dihubungkan dengan kenyataan di luar karya sastra (kehidupan masyarakat), mengingat hubungan sastra dengan masyarakat sangat dekat. Penelitian kali ini akan dibicarakan sebuah drama Bali modern yang berjudul Mulih. Drama ini termasuk ke dalam drama tragedi. Drama tragedi menggambarkan kesedihan, 2

pelakunya (tokoh-tokoh utama cerita) tak henti-henti dirundung malang bahkan sampai meninggal dunia (Tofani dan Nugroho, 1995: 171). Drama Mulih adalah drama berbahasa Bali yang disadur oleh I Nyoman Manda. Drama Mulih merupakan hasil saduran dari drama berbahasa Indonesia yang berjudul Orang Asing karya D. Djajakusuma. Drama tersebut juga merupakan saduran dari drama berbahasa asing berjudul Lithuania karya Rupert Brooke seorang pengarang dari Amerika Serikat. Drama Mulih memiliki daya tarik tersendiri untuk diteliti karena ceritanya menggambarkan nasib malang yang menimpa seseorang bernama I Sudalara dan keluarganya yang terjebak dalam situasi kemiskinan. Kemiskinan menyebabkan I Sudalara pergi meninggalkan rumah untuk mencari kehidupan yang lebih layak di kota. Penghasilan keluarga yang tidak menentu, sumber makanan bergantung pada hasil hutan, tempat tinggal yang jauh dari keterjangkauan, dan kondisi rumah yang belum mendapat aliran listrik. Dalam situasi kemiskinan manusia pasti mengalami tekanan bathin, orangorang akan memikirkan segala cara untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, baik cara yang halal atau haram. Hal-hal yang paling menarik dapat dilihat dari segi struktur yang membangun drama itu sendiri, dalam drama Mulih menggunakan teknik audio visual, penggambaran suasana yang mampu memperlihatkan suatu panorama di tengah hutan. Jika dilihat dari segi sosiologisnya, drama Mulih mampu menjadi gambaran bagaimana situasi kemiskinan yang menimpa masyarakat Bali dari dulu hingga sekarang. Kemiskinan yang digambarkan sering dihubungkan dengan kasus-kasus kejahatan dalam masyarakat. Masalah kemiskinan sampai saat ini masih menjadi problematika bagi masyarakat Bali. 3

Contoh nyata problematika bagi masyarakat Bali, dapat dilihat dari tayangan media TV lokal yaitu Bali TV dalam acara Wirasa, dalam pemberitaan di media cetak (koran), tayangan media lain seperti MNC TV yang beritanya berkaitan dengan masyarakat Bali. Acara ini menayangkan kondisi keluarga miskin di Bali. Selain itu, masyarakat miskin di pedasaan juga tidak sedikit jumlahnya, mereka hanya menjadi buruh kebun yang penghasilannya sedikit. Masyarakat pedesaan yang ingin merubah kehidupannya banyak yang akhirnya merantau ke kota untuk mencari pekerjaan. Di kota masih terdapat fanomena kemiskinan, kemiskinan itu disebabkan karena banyak pengangguran dan kurangnya keterampilan kerja masyarakat sehingga tidak bisa memenuhi kebutuhan hidupnya. Kemiskinan di kota sangat jelas terlihat dari bangunan-bangunan kumuh tidak layak huni yang bermunculan di pinggir-pinggir sungai. Alasan lainnya adalah drama ini belum ada yang mengangkat sebagai objek penelitian. Berdasarkan pertimbanganpertimbangan di atas, maka drama Mulih dipilih untuk dijadikan objek penelitian. 1.2 Rumusan Masalah Melihat latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah yang berkaitan dengan penyusunan proposal ini yang dapat dijabarkan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut ; 1. Bagaimanakah struktur dramatik yang membangun drama Mulih? 2. Bagaimanakah persoalan kemiskinan dan masalah sosial lainnya yang terkandung dalam drama Mulih dan kesesuaiannya dengan kenyataan di luar karya sastra? 4

1.3 Tujuan Penelitian Setiap penelitian memiliki suatu tujuan yang jelas, yang mendasari dilaksanakan penelitian tersebut. Dalam penelitian ini digunakan dua tujuan pokok yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Untuk lebih jelasnya kedua tujuan tersebut akan diuraikan secara terpisah sebagai berikut. 1.3.1 Tujuan Umum Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang struktur dramatik sastra drama Bali modern. Berdasarkan analisis struktur dalam Drama Mulih diharapkan akan memberikan sumbangan yang positif dalam usaha memahami lebih baik naskah drama Mulih. Selain itu, penelitian ini juga ikut serta melestarikan sastra Bali modern khususnya sastra drama. 1.3.2 Tujuan Khusus Melihat dari masalah yang terlihat di atas maka secara khusus tujuan penelitian terhadap Drama Mulih ada dua yaitu : 1. mengetahui struktur dramatik yang membangun Drama Mulih. 2. mengetahui masalah sosial yang terkandung dalam drama Mulih dan kesesuaiannya dengan kenyataan di luar karya sastra. 5

1.4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian yang diharapkan dapat memperkaya kajian dan apresiasi masyarakat terhadap sastra Bali modern, khususnya sastra drama Bali modern. Penelitian ini bermanfaat untuk mengungkapkan masalah sosial yang terdapat dalam Drama Mulih dengan kehidupan masyarakat Bali, sehingga dapat digunakan sebagai cerminan serta acuan di dalam masyarakat dan bermanfaat secara praktis dan teoretis. 1.4.1 Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat dalam memahami hubungan antara sastra dan masyarakat, dan menambah minat masyarakat untuk mencintai karya sastra drama Bali modern serta memungkinkan masyarakat Bali dapat menilai drama Bali modern secara lebih mendalam. Meningkatkan pengetahuan dan kecintaan masyarakat terhadap karya sastra berupa drama dan secara sadar ikut serta melestarikan dan meningkatkan sikap peduli terhadap hasilhasil karya sastra, terutama drama Bali modern. 1.4.2 Manfaat Teoretis Secara teoretis, manfaat hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk memperkaya kajian teoretis terhadap sastra drama dan pengembangan ilmu sastra. 6