BAB III METODE PENELITIAN. dituangkan dalam bentuk laporan atau uraian. Menurut Bogdan dan Taylor

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. valid dalam penelitian haruslah berlandaskan keilmuan yaitu rasional, empiris

BAB III METODE PENELITIAN. perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik, dan

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan data deskriptif, berupa kata-kata atau tulisan dari perilaku orangorang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Fenomena Kehidupan Anak Pekerja Ojek Payung di

BAB III METODE PENELITIAN. Michael menjelaskan penelitian deskriptif adalah melukiskan secara fakta atau

BAB III METODE PENELITIAN. inilah yang dijadikan tempat berkumpulnya Virginity Jogja pada waktu

BAB III METODE PENELITIAN. kisah sukses Desa Wisata Pentingsari yang kini telah menjadi Desa Wisata

III. METODE PENELITIAN. data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kualitas pelayanan Dinas

BAB III METODE PENELITIAN. holistic dan dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa,

BAB III METODE PENELITIAN. Skripsi ini menggunakan pendekatan yang menjadi landasan kerja

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. keberhasilan suatu penelitian. Penelitian ini mengambil lokasi tersebut karena

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ayam selain itu harapannya juga dapat memperoleh hasil penelitian yang. menyikapi fenomena sabung ayam tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELTIAN. variabel (Kriyantono, 2006:69). Hal ini berarti bahwa peneliti terjun langsung

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan dalam penelitian berupa kata-kata tertulis atau lisan. Hal ini sesuai

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan ini berusaha memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Taylor yang dikutip oleh Lexy J.

BAB III METODE PENELITIAN. konflik dan cara penyelesain dari konflik tersebut. Masalah ini sudah berkalikali

BAB III METODE PENELITIAN. jawaban atas persoalan penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. desa Mungseng sebagai tempat penelitian karena desa Mungseng merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Pandanan Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. yaitu bulan Oktober sampai bulan Desember 2012.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. melainkan data tersebut berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan,

BAB III METODE PENELITIAN. tenaga kerja wanita (TKW) ini dilaksanakan di desa Citembong,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Mulyana, 2002: 145) merupakan proses, prinsip, dan prosedur yang kita

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian. kualitatif yang bersifat deskriptif untuk memandu peneliti dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam menyelesaikan penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan deskriptif.

III. METODE PENELITIAN. sekolah tersebut karena merupakan sekolah yang menerapkan kurikulum

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian kualitatif adalah obyek yang alamiah atau natural setting.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. prosedur analisis data dan metode verifikasi data.

BAB III METODE PENELITIAN. Modinan masih melestarikan tradisi Suran Mbah Demang.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuanga di BWI dan untuk mengetahui persepsi nadzir terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap ritual sebagai syarat pengambilan sarang burung walet terletak di

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor (Moleong,

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Berdasarkan judul penelitian Pemetaan Profil Risiko Spekulatif PDAM

III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. 22) metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. di daerah Gunungkidul masih banyak terdapat pelaku bank plecit yang. memberikan pinjaman dengan bunga tinggi kepada

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

BAB III METODE PENELITIAN. sedangkan pedoman wawancara (semi terstruktur) dan pengamatan langsung menyangkut

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penerapan lean manufacturing dalam mengurangi pemborosan dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. berupaya menggambarkan suatu fenomena atau kejadian dengan apa adanya

BAB III METODE PENELITIAN. prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata- kata

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah pada penelitian ini, peneliti ingin

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Purworejo Km. 5, yang terletak di Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa SPBU di atas adalah SPBU yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. penegasan identitas diri di kalangan siswa SMA dilakukan di Daerah Istimewa

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Tipe penelitian ini menurut Bugdon dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu untuk mengetahui atau menggambarkan kenyataan dari kejadian

METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian Kualitatif, dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. cara ilmiah, data, tujuan dan kegunaan. Menurut Darmadi (2013:153), Metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa. pribadi dan sosial para partisipan (Smith, 2009).

BAB III METODE PENELITIAN. Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi.

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan seperangkat pengetahuan tentang langkah langkah

METODE PENELITIAN. mengungkapkan fenomena atau peristiwa sosial tertentu dan pemahaman atau

III. METODE PENELITIAN. masalah dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subyek atau obyek

angka statistik, melainkan dalam bentuk kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. data yang ada dalam ini adalah upaya guru PAI dalam pengembangan. data untuk memberi gambaran penyajian laporan.

BAB III METODE PENELITIAN. terlaksananya kegiatan komunitas IBLBC yang dilakukan di sekitaran Panahan,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Boyolali yang terletak di jantung Kota Boyolali merupakan salah satu pasar

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif. Tipe deskriptif adalah tipe

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana penerapan prinsip

BAB III METODE PENELITIAN. daerah ini masih banyak terdapat perbedaan perlakuan antara anak laki-laki dan

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif. Karena penelitian ini ingin mengkaji secara detail mengenai

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi Penelitian Penelitian tentang implementasi pendidikan multikultural pada anak

BAB III. Penelitian ini akan dilakukan di Desa Wonokromo, Kecamatan Alian, tersebut terdapat penyimpangan sosial yang menarik untuk diteliti, yakni

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. memusatkan perhatiannya pada prinsip-prinsip umum yang mendasar perwujudan

BAB III METODE PENELITIAN. subjek penelitian dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa

BAB III METODE PENELITIAN. Timur. Peneliti memilih lokasi tersebut dikarenakan Kota Nganjuk

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan berusaha melaksanakan pengkajian data deskriptif yang akan dituangkan dalam bentuk laporan atau uraian. Menurut Bogdan dan Taylor penelitian kualitatif adalah suatu prosedur penelitian yang menghasilkan deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati (Moleong). Tujuannya adalah untuk menjelaskan obyek yang relevan dengan fenomena yang diamati dan menjelaskan karakteristik fenomena atau masalah yang ada, oleh karena itu penelitian ini dilakukan dengan menggambarkan, meringkas berbagai kondisi situasi untuk memperoleh pengetahuan tentang evaluasi pelaksanaan kebijakan moda transportasi massa Trans Jogja. Pada umumnya penelitian deskriptif tidak memerlukan hipotesis, sehingga dalam penelitian ini tidak perlu menggunakan hipotesis. Dalam penelitian ini peneliti melakukan tiga tahap, (1)Pra lapangan, (2)Kegiatan lapangan, (3)Analisis intensif. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Bogdan dan Taylor. Moleong mengemukakan bahwa suatu penelitian hendaknya dilakukan dalam tahap-tahap tertentu yaitu, tahap pertama mengetahui sesuatu yang perlu diketehui. Tahap ini dinamakan tahap eksplorasi fokus. Pada tahap inilah pengumpulan data dilaksanakan. Tahapan diatas akan di ikuti oleh peneliti ketiga tahap tersebut dapat dijelaskan antara lain: 1. Tahap pra lapangan, meliputi: 46

47 Menentukan lapangan dengan pertimbangan bahwa Dinas Perhubungan DIY melaksanakan kegiatan pertransportasian massal dengan segala kebijakannya sesuai dengan Undang-Undang yang ada yang menyangkut Trans Jogja. 2. Tahap lapangan meliputi: a. Mengadakan observasi langsung ke lapangan dengan melibatkan beberapa informan untuk memperoleh data. b. Memasuki lapangan dengan mengamati beberapa fenomena proses dan wawancara dengan pihak-pihak yang bersangkutan. c. Penyusunan laporan penelitian berdasarkan data yang diperoleh. 3. Tahap Pengecekan Data Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah mengadakan pengecekan data pada subjek informan atau dokumen untuk membuktikan validitas data yang diperoleh, pada tahap ini juga dilakukan perbaikan data baik dari segi bahasa maupun sistematikanya sehingga dalam hasil laporan penelitian memperoleh derajat kepercayaan yang sangat tinggi. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di UPTD Trans Jogja Dinas Perhubungan DIY selaku instansi yang terkait, serta PT. Jogja Tugu Trans selaku pengelola, serta awak bus dan pengguna transportasi massal Trans Jogja sebagai tolok ukurnya. Waktu penelitian berlangsung pada bulan 20 Mei 2014 hingga bulan 20 Agustus 2014.

48 C. Subjek Penelitian Subjek penelitian harus dirinci secara menyeluruh sehingga dapat dipastikan tidak ada salah satu elemen kunci yang terlewatkan yang menyebabkan fakta baik di instansi sendiri maupun di lapangan. Agar mendapatkan informasi yang diinginkan, peneliti memiliki subjek penelitian yang tepat. Yang pertama, penelitian ini menunjuk Ibu Etik Esti Mayati Kasubag UPTD Trans Jogja Dinas Perhubungan DIY sebagai subjek penelitian. Subjek pendukung penelitian ini adalah Bapak Septa staff administrasi PT Jogja Tugu Trans, awak bus Trans Jogja Bapak Bambang serta Hanako, Cipta, dan Evi sebagai masyarakat Trans Jogja. Keempat elemen tersebut merupakan informan-informan yang dipercaya dapat menjawab rumusan permasalahan penelitian ini. Staff UPTD Trans Jogja Dinas Perhubungan dipilih menjadi informan kunci pada penelitian ini dengan alasan karena memang tidak bisa dipungkiri Dinas Perhubungan lah yang menaungi baik langsung maupun tidak langsung pertransportasian massal khususnya Trans Jogja. Baik teknis maupun non teknis, kebijakan dan wewenangnya, staff PT. Jogja Tugu Trans selaku operator dari Trans Jogja itu sendiri, serta awak bus serta masyarakat pengguna transportasi massal khususnya, inilah yang nantinya menjadi gambaran dan tolok ukur. D. Data dan Sumber Data Sebelum ditentukannya metode pengumpulan data yang akan diaplikasikan pada suatu penelitian, harus diketahui terlebih dahulu sumber data digunakan. Dalam Moleong (2008:157), Lofland (1984:47) memberi pengertian dari sumber data utama dalam penelitian kualitatif sebagai kata-kata dan tindakan,

49 selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Kata-kata dan tindakan merupakan sumber data yang diperoleh dari lapangan dengan mengamati atau mewawancarai. Ada dua jenis data yang digunakan dalam penelitian. Yang pertama adalah data primer, yang menurut S. Nasution data primer didefinisikan sebagai data yang diperoleh langsung dari lapangan atau tempat penelitian. untuk mendapatkan data primer ini, akan digunakan metode observasi dan wawancara kepada pihak staff UPTD Trans Jogja Dinas Perhubungan DIY, staff PT. Jogja Tugu Trans, awak bus serta masyarakat pengguna transportasi massal khususnya. Kedua adalah data sekunder yaitu data yang diperoleh tidak langsung dari subjek penelitian. Hal-hal yang mendukung penelitian berupa Undang-undang, Perda, MOU, dan kesepakatan kerjasama. E. Teknik Pengumpulan Data Setelah ditentukan subjek penelitian yang diteliti, maka selanjutnya adalah penentuan teknik pengumpulan data yang akan digunkan. Adapun teknik-teknik pengumpulan data yang akan diaplikasikan dalam penelitian adalah sebagai berikut: 1. Observasi Dalam hal ini, peneliti terjun langsung ke lokasi yaitu di UPTD Trans Jogja Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta dan PT. Jogja Tugu Trans. Observasi atau pengamatan dilakukan dengan cermat dan memegang nilai netralitas agar output yang dihasilkan nantinya tidak cenderung memihak pada

50 pihak tertentu akan tetapi lebih ke global. Peneliti melakukan aktivitas ini dengan mengunakan pedoman sebagai berikut: a. Teknik pengamatan yang didasarkan pengalaman langsung merupakan alat yang handal untuk menguji suatu kebenaran. b. Observasi memungkinkan peneliti mencatat peristiwa dalam situasi yang berkaitan dengan pengetahuan literatur maupun pengetahuan yang langsung diperoleh. c. Observasi memungkinkan melihat dan mengamati sendiri kemudian mencatat perilaku kejadian yang terjadi pada kenyataan yang sebenarnya. Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data dengan jalan terjadi partisipasi langsung dan sistematis terhadap proses yang di teliti dengan cara mendatangi langsung lokasi penelitian. Partisipasi peneliti di lapangan tergantung pada kebutuhan. Bisa dari partisipasi yang pasif mulai dari melihat-lihat lokasi penelitian, mendengarkan pendapat informan, memperhatikan perilaku informan. 2. Wawancara mendalam (in-depth interview) Wawancara merupakan satu upaya yang digunakan untuk mendapatkan data primer yang berbentuk kata-kata dari narasumber secara langsung. Wawancara mendalam menurut Bungin (2010:108) adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara (interviewer) dengan informan atau yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman wawancara, dimana pewawancara terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama.

51 Wawancara ini dilakukan dengan model terstruktur dan pengembangan, sehingga peneliti mempunyai pegangan yang kuat saat melakukan wawancara di instansi sehingga nantinya dapat dikorelasikan dengan apa yang terjadi di lapangan. Hal ini dapat dibantu dengan adanya interview guide yang sudah dibuat sebelumnya. Tujuannya adalah agar peneliti memiliki pegangan saat terjun ke lapangan dan melakukan wawancara, dengan begitu kemungkinan pertanyaan yang terlewat untuk ditanyakan sangat kecil. Pendekatan yang digunakan dalam wawancara penelitian ini adalah dengan menggunakan petunjuk umum dalam berwawancara, yaitu: Pertama, peneliti mengadakan sosialisasi terlebih dahulu sehingga peneliti diketahui/dikenal: Kedua, diusahakan untuk menjalin keakraban peneliti dengan para informan: Ketiga, peneliti menggunakan pokok-pokok pertanyaan yang mudah dijawab oleh responden. Teknik wawancara yang digunakan oleh peneliti adalah wawancara semi struktur. Melalui teknik ini mula-mula peneliti menanyakan beberapa pertanyaan yang sudah terstruktur, kemudian satu persatu diperdalam dengan mengorek keterangan lebih lanjut. Dengan demikian jawaban yang diperoleh meliputi semua aspek dengan keterangan yang mendalam. Untuk penentuan informan, penelitian ini menggunakan teknik purposive yang dikombinasikan dengan teknik snowball. Awalnya informan sudah dirancang sebelum penelitian dilakukan namun kemudian bergulir mengikuti arah, arus, dan sumber informasi yang telah diperoleh sebelumnya. Validasi terhadap peneliti meliputi pemahaman metode penelitian kualitatif dan penguasaan mengenai objek yang diteliti. Selain itu dalam penelitian ini instrumen yang

52 digunakan adalah panduan wawancara, alat perekam dan alat tulis untuk menunjang lancarnya penelitian. 3. Dokumentasi Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan untuk memperkuat data primer. Penggunaan teknik dokumentasi ini bertujuan untuk menggali data-data yang bersifat historis. Dalam penelitian ini menggunakan fotofoto, hasil evaluasi tahun 2010-2011, catatan load factor, Perda No 1 Tahun 2008, Undang-undang nomer 22 tahun 2009, buku panduan Trans Jogja, dokumen kerjasama, surat kabar, serta agenda PT. Jogja Tugu Trans dan UPTD Trans Jogja. F. Instrumen Penelitian Dalam penelitian, data dapat dikatakan valid jika tidak ada perbedaan antara informasi yang sampai kepada peneliti dengan apa yang sebenarnya terjadi di lapangan. Untuk mendapatkan data yang valid dan objektif, intensitas wawancara dan pencarian data sangatlah perlu. Di sinilah alasan mengapa peneliti dalam penelitian ini bertindak sebagai pengumpul data dan instrumen penelitan. Wawancara dan pencarian data serta terjun langsung ke pusat pusat informasi yang menunjang subyek penelitian sangat menentukan hasil penelitian, Dalam hal ini peneliti melakukan observasi terlebih dahulu, setelah itu peneliti melakukan wawancara lebih mendalam di UPTD Trans Jogja Dinas Perhubungan DIY, dilanjutkan PT. Jogja Tugu Trans, awak bus serta masyarakat pengguna transportasi massal khususnya. Pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian menggunakan instrumen dan alat penelitian sesuai metode penelitian yang dipilih (Moloeng, 2009:163-164).

53 E. Pemeriksaan Keabsahan Data Untuk mengecek keabsahan dan kredibilitas data, penelitian ini menggunakan teknik pemeriksaan triangulasi. Triangulasi merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Denzin (1978) membedakan empat macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik, dan teori. Metode triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik triangulasi yang paling banyak digunakan adalah pemeriksaan melalui sumber lainnya (Moleong, 2010:330). Triangulasi berarti cara terbaik untuk menghilangkan perbedaan-perbedaan konstruksi kenyataan yang ada dalam konteks suatu studi waktu menyimpulkan data tentang berbagai kejadian dan hubungan dari berbagai pandangan. Dengan kata lain bahwa dengan triangulasi, peneliti dapat me-recheck temuannya dengan jalan membandingkan dengan berbagai sumber, metode, atau teori (Moleong, 2010: 332). Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber. Triangulasi sumber berarti membandingkan dan mengecek prosentase kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat pertanyaan yang berbeda. Hal itu dicapai dengan jalan: (1) membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara; (2) membandingkan apa dikatakan orang di depan umum dan apa yang dikatakan orang secara pribadi; (3)

54 membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu; (4) membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang, seperti rakyat biasa, orang berada, orang pemerintahan; (5) membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan (Moleong, 2010: 330-331). F. Teknik Analisis Data Analisis data merupakan bagian yang amat penting dalam suatu penelitian karena dengan analisis data akan didapat arti dan makna yang berguna dalam memecahkan suatu masalah penelitian. Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data yaitu analisis interaktif menurut B. Miles dan A. Michael Huberman (1992: 15-20), data kualitatif menggunakan analisis data model interaktif yang terdiri atas empat komponen, yaitu: 1. Pengumpulan Data Pengumpulan data adalah data pertama dan masih bersifat mentah yang dikumpulkan dalam suatu penelitian. 2. Penyederhanaan Data (Data Reduction) Data Reduction adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar/mentah yang muncul dari catatan penulis dilapangan. Tahap ini merupakan tahap analisis data yang mempertajam atau memusatkan perhatian peneliti. 3. Penyajian Data (Data Display)

55 Penyajian data dengan teknik (Data Display) merupakan penyusunan informasi secara tersusun yang memungkinkan memberikan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Pengambilan data ini membantu untuk mengetahui dan memahami peristiwa yang terjadi. 4. Penarikan Kesimpulan (Conclution Drawing) Penarikan Kesimpulan adalah langkah terakhir yang mempunyai makna data yang ada telah disederhanakan, diajikan dalam pengujian data dengan cara mencatat keteraturan, pola-pola penjelasan secara logis dan rasional, konfigurasi yang memungkinkan diprediksi hubungan sebab akibat melalui hukum-hukum empiris. Data tersebut dihubungkan dan dibandingkan antara satu dengan lainnya sehingga mudah ditarik kesimpulan sebagai jawaban benar atas setiap permasalahan yang ada.